Tindak Kriminal Kian Kompleks.

.__ .__ 0BAS e n i n
2
17

18

3
19

~_

O~~

S e /~ ~ _ ~

4

5
20

6

21

-(5J;;;-6P;t;--Cyp;;,.-C5AP;-

7
~

~ .! ~ ! ! ! i~

8

fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDC
0 J u ~ ~ ~ _ _ Q _ ~ a b tu
0 M in g g u

9

23

10

24

25

0M e i 0J u ~ ; 0 J u ' - O

n d a le K r im in a l

11

12

26

A g -;--b

K ia n

13


27
Sep

28

14

15

29

0 O kt 0N o v

30


31
D es

K om p


NGKUI'ANkota m erupakan alat transportasi rakyat. Tidak peduli betapa m udahnya orang m em beli m obil dan sepeda
m otor, angkot akan tetap dibutuhkan untuk
m elayani m obilitas warga perkotaan, Bahkan,
dalam m a s t e r p l a n sistem transportasi di Kota Bandung, angkot m asih m em egang peranan penting
dalam m engangkut penum pang dari perm ukim an
ke tengah kota. '
M asalahnya, siapa yang m au m enum pang jika
kini angkot sudah sering m enjadi tem pat kejadian
perkara tindak krim inal. Sepuluh tahun terakhir
ini, kabar negatif tentang krim inalitas di dalam
angkotjauh lebih banyak ketim bang kisah m engenai peningkatan pelayanan angkot kepada
penum pang.
lt-angkot yang m enjalani pengQ.jian
di Dinas Perhubungan Kota Bandung, Diajuga
'
berencana untuk m em asang lam pu peringatan di
atap angkot yang akan m enyala jika tom bolnya diinjak pengem udi. Lam pu berwam a kuningini
m erupakan sinyal perm intaan bantuan dari pengem udi jika suatu aksi kejahatan tengah berlangsung
di atas angkotnya.

Seorang warga m eninggalkan rum ahnya dan
m enum pang angkot dengan harapan sam pai ke
tem pat yang dituju dengan selam at, Adalah tanggungjawab besar yang ditanggung,setlfl.p sopir
'
angkot untuk m engantarkan para penum pang
sam pai ke tujuan dalam kondisi selam at, Nam un,
tanggung jawab yang lebih besar lagi terletak di
pundak pem erintah untuk m em astikansuatu m anajem en transportasi m assal yang m um puni ber- jalan dengan baik serta kepolisian untuk m enjam in
keam anan setiap warga, Sem entara itu, sikap waspada dan saling peduli antarsesam a juga sangat
dibutuhkan. (Lia M arJiafM Dham

A

**
DARI segi kultur, pada um um nya, sikap tertib
orang Indonesia di dalam angkutan um um tidak
tum buh dengan baik. Sebagai contoh, banyak
penum pang yang naik dan turun angkot di sem barang tem pat. SetaIi tiga uang dengan kebiasaan
sopir angkot yang tidak tertib. N g e t e m di pinggir
jalan, tidakm asukke dalam term inal, serta

m enaikkan danm enurunkan penum pang di sem barangtem pat. Yesm il m engatakan, da1am kondisi
seperti itu, patologi sosial selalu m uncul, sebagaim ana kejahatan selalu m encari celah.
M ayoritas daerah di Indonesia juga tidak m em iliki m anajem en sistem transportasi m assal yang
baik. Yesm il m encol),tohkan, Organda dan pem erintah di banyak daerah dengan m udah m em perbanyakjum lah angkot dan izin trayek. Alobatnya,
kepadatan angkot di jalan raya sangat tinggi sehingga m uncul persaingan untuk m endapatkan
penum pang. lni celah lain m unculnya patologi
sosial. Tidak m ustahil, sopir-sopir angkot kem udian terlibat dalam aksi krim inal.
"Penegakan hu:kum yang tegas dari pihak kepolisian juga m utlak diperlukan. Jangan hanya
m ain di tataran setelah kejadian, tetapijuga penindakan untuk pelanggaran yang dapat m em icu kesem patan m elakukan krim inaIitas di atas angkot.
Seharusnya, angkot dengan kaca film dibuka saja.
Sopir yang tidak punya SIM A um um , ya ditilang
saja. LaIu patrolijuga diintensitkan. Jadi, gejala ke- ,

K liping

H um as

K EPA lA Dinas Perhubungan Kota Bandung
Prijo Soebiandono m engungkapkan, hingga saat i •
sistem seragam dan pencantum an kartu tanda

anggota (IcrA) untuk setiap pengem udi angkot di
Kota Bandung m asih bersifat im bauan. Artinya,

Pratam a/"PR")***

(Jnpad

2011

ks