2. Juknis_SMPLB_2014

(1)

I. STANDAR ISI

1. Melaksanakan KTSP dibuktikan dengan dokumen kurikulum sekolah yang memuat:

1) mata pelajaran; 2) muatan lokal;

3) kegiatan pengembangan diri; 4) pengaturan beban belajar; 5) ketuntasan belajar;

6) kenaikan kelas dan kelulusan;

7) pendidikan kecakapan hidup berupa pengembangan keterampilan vokasional sesuai kondisi sekolah dan jenis ketunaan; dan

8) pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

2. Yang dimaksud tim pengembang kurikulum adalah tim yang bertugas antara lain menyusun kurikulum sekolah.

Keterlibatan pengembangan kurikulum dibuktikan dengan berita acara rapat dan tanda tangan dari berbagai pihak yang terlibat seperti guru, konselor, kepala sekolah, dan komite sekolah atau penyelenggara lembaga pendidikan. Bagi sekolah yang belum memiliki komite sekolah, dapat digantikan oleh yayasan atau lembaga penyelenggara pendidikan atau sejenisnya.

Konselor adalah guru bimbingan konseling dan penyuluhan (BP) atau nama lain yang sejenis.

3. Tujuh prinsip pengembaangan KTSP adalah:

1) berpusat pada potensi individual siswa, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya;

2) beragam dan terpadu;

3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (yang relevan dengan kemampuan individual siswa sesuai dengan jenis ketunaanya);

4) relevan dengan kebutuhan kehidupan siswa; 5) menyeluruh dan berkesinambungan;

6) belajar sepanjang hayat; dan

7) seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.

Jawaban dibuktikan dengan referensi yang terdapat dalam dokumen tertulis pengembangan kurikulum.

4. Jawaban dibuktikan dengan dokumen remedial untuk prinsip perbaikan dan dokumen tambahan jam pembelajaran untuk prinsip pengayaan layanan pembelajaran individual dengan waktu yang disesuaikan dengan kemampuan daya serap siswa.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen pembelajaran di alam untuk prinsip mendayagunakan kondisi alam yang memungkinkan bagi siswa.


(2)

Jawaban dibuktikan dengan dokumen kegiatan sosial dan budaya untuk prinsip mendayagunakan kondisi sosial budaya yang memungkinkan bagi siswa.

5. Jawaban dibuktikan dengan adanya kurikulum pendidikan khusus yang

memuat 8-10 mata pelajaran, termasuk pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Khusus untuk tunaganda (G) ditambah dengan kurikulum fungsional.

6. Jawaban dibuktikan dengan dokumen penyusunan kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis karakter yang melibatkan berbagai pihak seperti: 1) kepala sekolah;

2) guru;

3) komite sekolah atau penyelenggara pendidikan bagi sekolah swasta; 4) dinas pendidikan provinsi; dan

5) instansi terkait di daerah.

7. Jawaban dibuktikan dengan adanya mata pelajaran program khusus yang sesuai kebutuhan dan kemampuan siswa dengan alokasi waktu minimal 2 jam/minggu.

Program Khusus:

8. Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler seperti: kepramukaan, sanggar seni (misalnya: musik, tari, lukis, deklamasi, pantomim, drama, ukir, membuat dan membaca puisi sederhana dll), tata boga, elektronika, pertanian, tata busana, tata rias, dan olahraga atau keterampilan yang dipilih sesuai dengan bakat, minat, dan potensi siswa.

9. Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri berupa kegiatan layanan konseling sesuai dengan kemampuan siswa tingkat SMPLB, yang meliputi:

1) konseling karir; 2) konseling belajar; 3) konseling pribadi; dan 4) konseling sosial.

Kegiatan layanan konseling disesuaikan dengan jenis ketunaan siswa.

No Program Khusus Jenis Ketunaan

1 Bina orientasi dan mobilitas A

2 Bina komunikasi, persepsi bunyi, dan irama B

3 Bina diri C dan C1

4 Bina gerak D

5 Bina diri dan bina gerak D1 dan G


(3)

10.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kurikulum untuk pendidikan khusus yang memuat proporsi (dalam persen) aspek akademik, dan

keterampilan vokasional (komputer, tata boga, tata busana, perbengkelan motor, cetak sablon, lekapan rumah tangga dll) atau bina diri (khusus bagi siswa tunaganda), termasuk pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.

11.Jawaban dibuktikan dengan dokumen silabus pada tahun yang berjalan dengan mencantumkan tanggal, bulan dan tahun yang menunjukkan adanya kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan indikator-indikatornya, untuk seluruh mata pelajaran, termasuk muatan lokal. 12.Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi secara

langsung antara siswa dengan guru. Jawaban dibuktikan dengan adanya:

1) kesesuaian alokasi waktu satu jam pembelajaran tatap muka selama 35 menit,

2) jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam, dan 3) jumlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu.

(dapat dilihat pada kalender akademik dan jadwal pelajaran)

13.Tugas terstruktur adalah tugas pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu penyelesaian

penugasannya ditentukan oleh guru.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah tugas pendalaman materi

pembelajaran oleh siswa yang dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu penyelesaian penugasannya ditentukan oleh siswa. Kegiatan ini hanya diberikan kepada siswa A, B, D, dan E.

Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur ini maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen pemberian tugas dari guru kepada siswa, hasil pekerjaan siswa, nilai tugas dan sejenisnya.

14.Pengembangan KTSP dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan yang bersangkutan. Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen KTSP yang telah disahkan Dinas Pendidikan provinsi atau instansi yang berwenang.

Mata pelajaran meliputi: 1) Pendidikan Agama Islam; 2) Pendidikan Agama Kristen; 3) Pendidikan Agama Katolik; 4) Pendidikan Agama Hindu; 5) Pendidikan Agama Budha; 6) PKN;

7) Bahasa Indonesia; 8) Bahasa Inggris; 9) Matematika;

10) IPA; 11) IPS;

12) Seni Budaya;

13) Pendidikan Jasmani;

14) TIK/Keterampilan vokasional; 15) Muatan Lokal ;

16) Program khusus sesuai ketunaan; dan 17) Pengembangan diri.


(4)

15.Kalender pendidikan sekolah disusun berdasarkan standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek kalender pendidikan yang dimiliki sekolah.

II. STANDAR PROSES

16.Jawaban dibuktikan dengan dokumen silabus dan dokumen proses

pengembangan silabus setiap mata pelajaran yang disusun sendiri oleh guru atau kelompok guru (seperti daftar hadir atau berita acara kegiatan

pengembangan silabus).

17.RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang dikembangkan guru, merujuk pada Standar Proses Pendidikan Khusus, memuat:

1) identitas mata pelajaran/tema pembelajaran; 2) standar kompetensi (SK);

3) kompetensi dasar (KD) dari silabus yang akan dicapai; 4) indikator pencapaian kompetensi;

5) tujuan pembelajaran; 6) materi ajar;

7) alokasi waktu yang diperlukan; 8) metode pembelajaran;

9) kegiatan pembelajaran; 10)penilaian hasil belajar; dan 11)sumber belajar.

Jawaban dengan mengecek RPP.

18.Jawaban dibuktikan dengan mengecek RPP yang memperhatikan prinsip-prinsip:

1) perbedaan individu siswa;

2) mendorong partisipasi aktif siswa;

3) mengembangkan budaya membaca dan menulis; 4) memberikan umpan balik dan tindak lanjut;

5) keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi dan

pengembangannya, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar; serta

6) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

19.Empat persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran meliputi: a. Untuk Tunanetra (A)

1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;

2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka dan melaksanakan tugas tambahan;

3) tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, setidaknya 60% siswa memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dalam bentuk


(5)

tulisan Braille, cetak awas/cetak awas diperbesar dan buku bicara/ rekaman dipilih dan dimodifikasi sesuai taraf kemampuan membaca siswa;

4) pengelolaan kelas termasuk jadwal kegiatan layanan individual bagi siswa yang membutuhkan.

b. Untuk Tunarungu (B)

1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;

2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka termasuk melaksanakan tugas tambahan;

3) tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, setidaknya 60% siswa memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku panduan bagi guru;

4) pengelolaan kelas termasuk jadwal kegiatan layanan individual bagi siswa yang membutuhkan, tersedianya akses Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI), dan bagi yang menggunakan metode maternal refleksi (MMR) tersedianya akses terhadap sistem komunikasi. c. Untuk Tunagrahita Ringan dan Sedang, Tunadaksa Ringan, dan

Tunaganda (C,C1; D1; dan G)

1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;

2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka termasuk melaksanakan tugas tambahan;

3) tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, 60% siswa

memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku panduan bagi guru;

4) pengelolaan kelas termasuk penjadwalan waktu untuk melakukan asesmen serta menyusun dan melaksanakan Program Pembelajaran Individual (PPI). Proses pembelajaran menggunakan pendekatan tematik yang sesuai dengan KD

d. Untuk Tunadaksa Ringan (D)

1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;

2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka termasuk melaksanakan tugas tambahan;

3) tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, setidaknya 60% siswa memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku panduan bagi guru;

4) pengelolaan kelas termasuk penjadwalan waktu untuk melakukan asesmen serta menyusun dan melaksanakan Program Pembelajaran Individual (PPI).


(6)

e. Untuk Tunalaras (E)

1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;

2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka termasuk melaksanakan tugas tambahan;

3) Tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran,

setidaknya 60% siswa memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku panduan bagi guru;

4) pengelolaan kelas termasuk penjadwalan kegiatan layanan individual/ kelompok berupa konseling/therapy community atau bentuk

intervensi lain yang dibutuhkan (konsultasi psikologi).

Jawaban dibuktikan dengan melihat pelaksanaan proses pembelajaran dan dokumen yang dipersyaratkan.

20.Persyaratan beban mengajar guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka (interaksi langsung antara guru dengan siswa) dalam satu minggu. Jawaban dibuktikan dengan melihat jadwal pelajaran dan tugas lain yang diberikan kepala sekolah untuk menghitung beban kinerja guru.

21.Langkah-langkah pembelajaran meliputi:

1) kegiatan pendahuluan (seperti: kesiapan fisik, psikis, dan peralatan khusus yang diperlukan);

2) kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi); dan

3) kegiatan penutup (seperti: rangkuman, reviu dan penilaian, serta merencanakan tindak lanjut).

Jawaban dibuktikan dengan observasi secara acak saat melakukan visitasi, dan/atau melihat hasil supervisi kepala sekolah, dan/atau melihat kesesuai-an RPP dengkesesuai-an pelakskesesuai-anakesesuai-an proses pembelajarkesesuai-an, dkesesuai-an/atau mengamati hasil penilaian berbasis kekhususan siswa yang dilakukan oleh guru.

22.Tahap-tahap pemantauan meliputi: 1) perencanaan;

2) pelaksanaan;

3) penilaian hasil pembelajaran; dan 4) diskusi hasil pemantauan.

Jawaban dibuktikan dengan laporan pemantauan proses pembelajaran pada setiap tahapnya disertai catatan kepala sekolah dan tanda tangan guru yang dipantau.

23.Jawaban dibuktikan dengan dokumen laporan pelaksanaan supervisi pembelajaran pada setiap aspeknya, mencakup 4 cara yaitu: pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.

24.Jawaban dibuktikan dengan catatan hasil evaluasi pembelajaran dan kinerja guru oleh kepala sekolah.


(7)

25.Jawaban dibuktikan dengan dokumen (catatan) hasil evaluasi proses

pembelajaran oleh kepala sekolah dan bukti tanda terima penyerahan hasil pengawasan.

26.Jawaban dibuktikan dengan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran meliputi:

1) memberikan penghargaan terhadap guru yang telah memenuhi standar; dan/atau

2) memberikan teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar; dan/atau

3) memberikan kesempatan pada guruuntukmengikuti pelatihan/penataran.

III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Keterangan:

a) Untuk setiap kegiatan yang melibatkan partisipasi siswa, minimal diikuti oleh 60% siswa yang terdaftar.

b) Kegiatan dan kemampuan siswa yang dipersyaratkan sesuai kondisi dan potensi ketunaan siswa.

27.Jawaban dibuktikan dengan

1) RPP yang memuat tugas terstruktur secara kelompok atau individual dalam bentuk pemecahan masalah yang memberikan kesempatan

berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan; dan/atau

2) Dokumen hasil tugas terstruktur secara kelompok atau individual dalam bentuk pemecahan masalah yang dihasilkan siswa.

28.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen hasil kegiatan belajar seperti: masalah-masalah transportasi, sms, email, facebook, jual beli, dan masalah sosial lainnya.

29.Jawaban dibuktikan dengan dokumen tentang gejala alam dan sosial seperti terjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor, kemiskinan, pengangguran dan lain-lain, dalam bentuk:

1) kumpulan hasil diskusi siswa; 2) kumpulan kliping;

3) laporan kegiatan hasil analisis; dan 4) laporan pengamatan.

30.Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan seperti: mengunjungi perpustakaan (baca buku/majalah, internet), mengunjungi perusahaan, sumber-sumber belajar lapangan (misalnya: taman bunga, kebun binatang, kebun raya, museum, cagar budaya, industri dan lain-lain).


(8)

31.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman tentang kepedulian terhadap lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas seperti: keterampilan berkebun, daur ulang sampah, membuat lubang resapan, kunjungan ke taman bunga, kebun binatang dan lain-lain.

32.Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan siswa seperti: mengunjungi pameran patung, seni drama, seni lukis, seni pahat, pantomim, dan sebagainya.

33.Jawaban dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan kesiswaan untuk mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri, antara lain: cerdas cermat, diskusi, pagelaran/pentas seni, pameran hasil karya keterampilan,

perlombaan-perlombaan, karyawisata ke sekolah yang lebih maju, dan sebagainya, serta dokumen pendukung seperti: foto kegiatan, penghargaan, dll.

34.Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen kegiatan seperti: layanan konseling (misalnya: perencanaan karir, kehidupan pribadi, kemampuan sosial, dan lain-lain); dan/atau kegiatan ekstrakurikuler (misalnya: kegiatan kepramukaan, organisasi kesiswaan, seni, olahraga, keagamaan, bakti sosial, dan lain-lain).

35.Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan penegakan aturan-aturan sosial dan/atau peraturan-peraturan yang di dalamnya mengatur ketertiban siswa seperti: datang tepat waktu, pemakaian baju seragam, tidak terlibat

penyalahgunaan obat-obat terlarang, menghadiri ceramah penanggulangan HIV, sosialisasi narkoba, dan sebagainya. Ada dokumen tentang tatakrama dan tata tertib sekolah dan ada catatan tentang pelanggaran atau kepatuhan siswa.

36.Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang diikuti siswa seperti: program pembiasaan 7K (kebersihan, kesehatan, keindahan, keamanan, kenyamanan, kekeluargaan, ketertiban), pembiasaan cuci tangan, praktek gosok gigi yang benar, lomba kebersihan antar kelas, lomba sekolah sehat, pekan olahraga sehat, dan lain-lain.

37.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kegiatan siswa, seperti: membuat pantun, membaca puisi, prosa, esai, naskah drama sederhana, naskah cerpen sederhana, lomba SIBI, dan lain-lain.

38.Jawaban dibuktikan dengan adanya silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan IPS yang memuat materi tentang hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan masyarakat. 39.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen/foto kegiatan-kegiatan

pembiasaan dan pengamalan ajaran agama seperti: aktivitas ibadah

bersama, peringatan hari-hari besar agama, membantu warga sekolah yang memerlukan, dan menolong warga masyarakat kurang mampu.


(9)

40.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen/foto kegiatan siswa seperti: peringatan hari-hari besar keagamaan, pentas seni budaya, bulan bahasa, kunjungan ke panti asuhan, panti jompo, membantu fakir miskin,

memberikan sumbangan pada warga dunia yang terkena musibah dan sebagainya.

41.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen/foto kegiatan siswa seperti: peringatan hari besar kenegaraan, bulan bahasa, pentas seni budaya, diskusi keberagaman budaya, pramuka, hipenca (hari internasional penyandang cacat) dan lain-lain.

42.Jawaban dibuktikan dengan dokumen laporan hasil diskusi dan/atau

pembelajaran berkelompok untuk ketunaan A, B, D, dan E; sedangkan untuk ketunaan C,C1; D1; dan G menggunakan pendekatan tematik secara

berkelompok.

43.Jawaban dibuktikan dengan adanya laporan kegiatan pembelajaran siswa sesuai dengan derajat ketunaannya (hasil audiometer) yang memanfaatkan dan memfungsikan sumber-sumber belajar seperti: bahan ajar, buku teks, perpustakaan, sumber belajar lapangan (misalnya: taman bunga, kebun binatang, kebun raya, museum, cagar budaya dan lain-lain), internet dan sebagainya.

44.Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan siswa yang menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana, seperti: penugasan latihan keterampilan menulis, hasil portofolio, buletin internal sekolah, majalah dinding, hasil karya yang memperoleh penghargaan/pujian, latihan menulis drama dan cerpen sederhana, laporan studi kunjungan ke industri ke museum dan lain-lain..

45.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen (RPP) yang menunjukkan kegiatan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

46.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kegiatan pengembangan diri di bidang seni, keterampilan, kepramukaan, dan lain-lain.

47.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kegiatan praktek vokasional (seperti: komputer, tata boga, tata busana, tata rias, perbengkelan motor, cetak sablon, dll) siswa kelas terakhir untuk membekali siswa agar dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat. Untuk ketunaan C, C1, D1, dan G kegiatan keterampilan sederhana untuk menolong diri sendiri.


(10)

IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 48.Jawaban dibuktikan dengan memperlihatkan ijazah dan/atau sertifikat

keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah guru

berkualikasi minimum S1 atau D-IV dengan jumlah seluruh guru. 49.Jawaban dibuktikan dengan melihat jumlah guru mata pelajaran yang

memiliki latar belakang pendidikan S1 atau D-IV Program Pendidikan Khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan ditambah pelatihan khusus sesuai dengan jenis ketunaaan.

50.Kehadiran guru dalam melaksanakan tugas utama merupakan indikator kuat kesehatan guru baik secara jasmani maupun rohani.

Yang dimaksudkan dengan tugas utama guru adalah: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa. (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)

Jawaban dibuktikan dengan rata-rata persentase jumlah kehadiran guru/ presensi guru dalam satu semester.

51.Guru memiliki kompetensi pedagogik, jika:

1) menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual;

2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; 3) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan

yang diampu;

4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;

5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran;

6) memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki;

7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa; 8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; 9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran; dan

10)melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran; Jawaban dibuktikan di dalam RPP dengan melihat kesesuaian antara

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dengan

prinsip-prinsip pembelajaran serta dokumen hasil supervisi akademik kepala sekolah dan catatan penilaian guru.

52.Guru memiliki integritas kepribadian, jika:

1) bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;

2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat;

3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;


(11)

4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri;

5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru; dan

6) menghargai/menghormati siswa berkebutuhan khusus. Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan:

1) guru tidak tersangkut perkara kriminal dan tidak ada pengaduan dari masyarakat;

2) jika ada guru yang melakukan pelanggaran, telah ditindak oleh sekolah seperti dibebastugaskan atau dikeluarkan;

3) melihat peraturan sekolah (kode etik guru) dan tindakan yang diambil; serta

4) jejak rekam perilaku dan kinerja guru selama satu tahun terakhir. 53.Guru memiliki kompetensi sosial, jika:

1) bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi;

2) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat;

3) beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya; dan

4) berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Jawaban dibuktikan melalui wawancara asesor dengan kepala sekolah, perwakilan guru, siswa, dan orang tua, serta dokumen pertemuan-pertemuan antarpihak-pihak tersebut.

54.Guru memiliki kompetensi profesional, jika:

1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu;

2) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu;

3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; 4) mengembangkan sikap profesional secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif; serta

5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Jawaban dibuktikan dengan kesesuaian antara latar belakang kompetensi guru dengan mapel yang diampu dan memenuhi jumlah jam mengajar 24 jam/minggu

55.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen keputusan dari yayasan/

penyelenggara pendidikan atau pemerintah, sertifikat pendidik (untuk kepala sekolah yang belum disertifikasi dapat diganti Akta IV/S1 kependidikan), dan jadwal mengajar.


(12)

57.Jawaban dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman mengajar. 58.Jawaban dibuktikan dengan adanya data yang menunjukkan keberhasilan

dalam mengelola sekolah seperti: data lulusan sekolah yang bekerja di sektor formal, non formal dan/atau berwirausaha, dan/atau melanjutkan ke SMALB, prestasi guru dan tenaga kependidikan, pengembangan sarana dan prasrana, dsb.

59.Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang menunjukkan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan produksi barang/jasa sebagai sumber belajar dan menghasilkan dana, misalnya penjualan karya siswa, pentas seni, dan keterampilan siswa lainnya yang sesuai dengan jenis ketunaan.

60.Jawaban dibuktikan dengan dokumen tentang:

1) perencanaan, pelaksanaan, pendekatan, dan teknik yang digunakan, serta tindak lanjut hasil supervisi dan monitoring; dan

2) guru disupervisi dan dimonitoring setiap tahun.

61.Kepala tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik minimum: 1) pendidikan diploma tiga (D-III) atau yang sederajat;

2) diutamakan berasal dari Jurusan Administrasi Perkantoran/ Administrasi Pendidikan.

Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan ijazah kepala tenaga administrasi sekolah.

62.Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan pengalaman kerja kepala tenaga administrasi sekolah.

63.Jawaban dibuktikan dengan ijazah tenaga perpustakaan dan/atau sertifikat pelatihan pustakawan.

64.Jawaban dibuktikan dengan adanya kesesuaian penugasan dengan ijazah yang bersangkutan atau sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.

65.Tenaga khusus bidang keterampilan adalah tenaga yang ditugaskan untuk menyelenggarakan program pembelajaran keterampilan. Jawaban dibuktikan dengan ijazah/sertifikat pelatihan keterampilan Tingkat Terampil, Tingkat Mahir, dan/atau sertifikat pelatihan.

66.Jawaban dibuktikan dengan adanya kesesuaian antara penugasan dengan ijazah/sertifikat yang bersangkutan.

67.Jawaban dibuktikan dengan adanya lima jenis petugas layanan khusus: 1) penjaga sekolah;

2) tukang kebun; 3) tenaga kebersihan;

4) pengemudi; dan 5) pesuruh.


(13)

V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

68.Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah yang meliputi bangunan sekolah, lahan praktek, lahan untuk

prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan sekolah suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat. Ketentuan luas minimum lahan SMPLB sebagaimana tercantum pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Luas Lahan Minimum SMPLB

Rombongan belajar (rombel) adalah kelompok siswa yang terdaftar pada satu satuan kelas. Ketunaan adalah jenis kelainan fisik, emosional dan/ atau mental yang berhubungan dengan kesulitan dalam mengikuti proses belajar. Jenis ketunaan ini adalah tunanetra (A), tunarungu (B), tunagrahita (C), tunadaksa (D), dan tunalaras (E).

Jika SMPLB bergabung dengan SDLB dan/atau SMALB, ketentuan luas lahan minimum sebagaimana tercantum pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Luas Lahan Minimum SMPLB yang Bergabung dengan SDLB dan/atau SMALB

No Jenjang pendidikan Banyak rombel

Luas minimum lahan (m2)

Bangunan 1 lantai Bangunan 2 lantai

1 SDLB dan SMPLB 9 1600 850

2 SDLB, SMPLB dan SMALB 12 1800 950

3 SMPLB dan SMALB 6 1440 770

Luas lahan yang dimaksud dalam Tabel 1 dan 2 adalah luas lahan efektif yang dapat digunakan untuk mendirikan bangunan dan tempat bermain/ berolahraga.

69.Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah serta prasarana yang tersedia yang berkaitan dengan keselamatan jiwa. 70.Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah

serta prasarana yang tersedia yang berkaitan dengan kenyamanan. (sarana meningkatkan kenyamanan di antaranya AC, kipas angin, tamanisasi atau penghijauan).

No Banyak rombel

Jenis ketunaan

Luas lahan minimum (m2)

Bangunan 1 lantai Bangunan 2 lantai

1 3 1 1170 640

2 6 1 - 2 1500 800

3 9 1 - 3 1840 970


(14)

71.Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen yang menerangkan tentang peruntukan bangunan.

72.Ketentuan luas minimum lantai bangunan SMPLB sebagaimana tercantum pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Luas Lantai Bangunan Minimum SMPLB No Banyak

rombel

Jenis ketunaan

Luas minimum lantai bangunan (m2)

Bangunan 1 lantai Bangunan 2 lantai

1 3 1 350 380

2 6 1 – 2 450 480

3 9 1 – 3 550 580

4 12 1 – 4 630 660

Jika SMPLB bergabung dengan SDLB dan/atau SMALB, maka ketentuan luas minimum lantai bangunan sebagaimana tercantum pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Luas Lantai Bangunan Minimum SMPLB yang Bergabung SDLB dengan dan/atau SMALB

73.Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah dan prasarana yang ada (memiliki penangkal petir, alat pemadam kebakaran). 74.Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah dan

prasarana yang ada.

1) Pencahayaan yang memadai artinya cahaya dalam ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis baik cahaya alami maupun dengan lampu penerangan.

2) Ventilasi udara yang memadai artinya ruangan tidak lembab. Yang dimaksud dengan “alami” pada butir pernyataan ini yaitu adanya jendela, roster, yang modern dengan menggunakan AC.

75.Jawaban dibuktikan dengan 4 jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan sekolah meliputi:

1) memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih;

2) memiliki saluran air kotor dan/atau air limbah;

3) memiliki tempat sampah dengan jumlah yang cukup; dan 4) memiliki saluran air hujan.

No Jenjang pendidikan Banyak rombel

Luas lantai bangunan minimum (m2)

Bangunan 1 lantai Bangunan 2 lantai

1 SDLB dan SMPLB 9 480 510

2 SDLB, SMPLB dan SMALB 12 540 570


(15)

76.Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah disediakan akses yang mudah, aman, dan nyaman serta dilengkapi fasilitas pengarah jalan bagi siswa berkebutuhan khusus.

77.Jawaban dibuktikan dengan mengamati lokasi bangunan terhadap gangguan sekitarnya dan mengamati kondisi di setiap ruangan dalam bangunan

tersebut

78.Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah terdapat tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

79.Sekolah memiliki instalasi listrik atau sumber daya lain dengan daya minimum 1300 watt.

80.Ketentuan pemeliharaan bangunan sekolah meliputi:

1) Pemeliharan ringan. Dilakukan minimum sekali dalam lima tahun,

meliputi: pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela dan pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik.

2) Pemeliharan berat. Dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun, meliputi: penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen dan semua penutup atap.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen pendukung yang berkaitan dengan pemeliharaan (jadwal, laporan, kuitansi belanja, dan lain-lain).

81.Jawaban dibuktikan dengan dokumen izin mendirikan bangunan sekolah. 82.Yang dimaksud prasarana sekolah adalah fasilitas dasar yang diperlukan

untuk menjalankan fungsi sekolah. Ketentuan persyaratan prasarana SMPLB tercantum pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Prasarana SMPLB

No. Jenis SMPLB

A B C D E 1 Ruang Pembelajaran Umum

1.1 Ruang kelas     

1.2 Ruang perpustakaan*      2 Ruang Pembelajaran Khusus

2.1 Ruang OM** 

2.2 Ruang BKPBI:

2.2.1 Ruang Bina Wicara**  2.2.2 Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama** 


(16)

Keterangan:

* Satu ruang dapat digunakan bersama untuk lebih dari satu jenis ketunaan dan lebih dari satu jenjang pendidikan.

** Satu ruang dapat digunakan bersama untuk lebih dari satu jenjang pendidikan.

83.Ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori dan praktik dengan alat sederhana yang mudah dihadirkan.

Ketentuan mengenai ruang kelas SMPLB adalah sebagai berikut:

1) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar. 2) Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 5 siswa.

3) Rasio minimum luas ruang kelas adalah 3 m2/siswa. Untuk rombongan belajar dengan siswa kurang dari 5 orang, luas minimum ruang kelas adalah 15 m2.

4) Lebar minimum ruang kelas adalah 3 m.

5) Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.

6) Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar siswa dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

7) Salah satu dinding ruang kelas dapat berupa dinding semi permanen agar pada suatu saat dua ruang kelas yang bersebelahan dapat digabung menjadi satu ruangan.

8) Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 6. 2.4 Ruang Bina Diri dan Bina Gerak** 

2.5 Ruang Bina Pribadi dan Sosial**  2.6 Ruang Keteramilan*     

3 Ruang Penunjang

3.1 Ruang pimpinan*     

3.2 Ruang guru*     

3.3 Ruang tata usaha*     

3.4 Tempat beribadah*     

3.5 Ruang UKS*     

3.6 Ruang konseling/asesmen*      3.7 Ruang organisasi kesiswaan*     

3.8 Jamban*     

3.9 Gudang*     

3.10 Ruang sirkulasi*     


(17)

Tabel 6. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi siswa 1 buah/ siswa

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar.

1.2 Meja siswa 1 buah/ siswa

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik. Desain memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja.

1.3 Kursi guru 1 buah/ guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Meja guru 1 buah/ guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.5 Lemari 1 buah/ ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas tersebut. Dapat dikunci.

2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buah/

ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

2.2 Papan pajang

1 buah/ ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 60 cm x 120 cm. Ditempatkan pada posisi yang mudah diraih siswa. Dapat berupa papan flanel.

3 Perlengkapan Lain 3.1 Tempat cuci

tangan

1 buah/ ruang 3.2 Jam dinding 1 buah/

ruang 3.3 Kotak

kontak

1 buah/ ruang 3.4 Tempat

sampah

1 buah/ ruang

84.Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan siswa, guru dan orangtua siswa memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati dan mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola.

Ketentuan mengenai ruang perpustakaan adalah sebagai berikut:

1) Luas minimum ruang perpustakaan adalah 30 m2. Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m.

2) Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.


(18)

4) Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7.

Tabel 7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Rak buku 1 set/ sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan siswa

menjangkau koleksi buku dengan mudah. 1.2 Rak majalah 1 buah/

sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi majalah dengan mudah.

1.3 Rak surat kabar

1 buah/ sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi suratkabar. Memungkinkan siswa

menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah. 1.4 Meja baca 10 buah/

sekolah

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja.

1.5 Kursi baca 10 buah/ sekolah

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar.

1.6 Kursi kerja 1 buah/ petugas

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.7 Meja kerja/ sirkulasi

1 buah/ petugas

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.8 Lemari katalog 1 buah/ sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog. 1.9 Lemari 1 buah/

sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan. Dapat dikunci.

1.10 Papan

pengumuman

1 buah/ sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 1 m2. 1.11 Meja

multimedia

1 buah/ sekolah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia. 2 Media Pendidikan

2.1 Peralatan multimedia

1 set/ sekolah

Sekurang-kurangnya terdiri dari 1 set komputer (CPU, monitor minimum 15 inci, printer), TV, radio, dan pemutar VCD/DVD. Khusus untuk SMPLB-A, komputer dilengkapi dengan perangkat lunak screen reader, screen review, atau text-to-speech, serta printer braille.

3 Peralatan Pendidikan 3.1 Papan braille 6 buat/

sekolah 3.2 Braille kit 2 buah/ sekolah

Khusus untuk tunanetra


(19)

No Jenis Rasio Deskripsi sekolah baris dan 27-30 kolom.

3.4 Peta timbul 1 buah/ sekolah

Khusus untuk tunanetra 3.5 Abacus 6 buah/

sekolah

Khusus untuk tunanetra 3.6 Magnifier lens

set

2 buah/ sekolah

Khusus untuk tunanetra 3.7 Sistem Simbol

Braille Indonesia

2 buah/ sekolah

Khusus untuk tunanetra 3.8 Papan geometri 6 buah/

sekolah

Khusus untuk tunanetra 3.9 Globe timbul 1 buah/

sekolah

Khusus untuk tunanetra 4 Perlengkapan Lain

4.1 Buku inventaris 1 buah/ sekolah 4.2 Kotak kontak 1 buah/

ruang 4.3 Jam dinding 1 buah/

ruang 4.4 Tempat sampah 1 buah/

ruang

85.Jenis dan rasio buku memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum pada Tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Jenis dan Rasio Buku dalam Perpustakaan SMPLB

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Buku teks pelajaran 1 eksemplar/mata pelajaran/siswa, ditambah 2 eksemplar/mata pelajaran/sekolah

Termasuk dalam daftar buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Mendiknas dan daftar buku teks muatan lokal yang ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.

Jenis terbitan disesuaikan dengan kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra disediakan buku Braille, cetak awas diperbesar dan audiobook.

2 Buku panduan pendidik

1 eksemplar/mata pelajaran/guru mata pelajaran bersang-kutan, ditambah 1 eksemplar/mata pelajaran/sekolah 3 Buku

pengayaan

840 judul/sekolah. Terdiri dari 60% non-fiksi dan 40% fiksi.

Jenis terbitan disesuaikan dengan kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra disediakan buku braille, cetak awas diperbesar dan audiobook


(20)

Keterangan:

 Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan siswa dan guru untuk setiap mata pelajaran.

 Buku pengayaan adalah buku pelajaran yang melengkapi buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan siswa dan guru.

 Buku referensi adalah rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu seperti kamus, ensiklopedi, dan buku alamat.

 Sumber belajar lainnya, khususnya untuk guru, adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku seperti jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (web site), dan compact disc.

86.Khusus A, B, D, dan E

Buku teks dapat berupa kumpulan bahan ajar yang dijilid dan disusun oleh guru dan sumber lain yang relevan termasuk buku teks yang ditetapkan oleh Kemdikbud dan Gubernur.

Khusus untuk C, C1, D1, dan G

Buku pendukung pembelajaran dapat berupa kumpulan bahan ajar yang dijilid dan disusun oleh guru dan sumber lain yang relevan.

87.Jawaban dibuktikan dengan melihat daftar koleksi dan daftar peminjaman buku yang telah ditetapkan dengan Permendiknas. Buku pelajaran dimaksud adalah buku yang telah ditetapkan untuk SD, sebelum buku khusus untuk SMPLB diterbitkan.

Bagi sekolah yang telah menggunakan BSE, e-book, digital library dapat dianggap sebagai buku

88.Ketentuan mengenai ruang pembelajaran khusus adalah sebagai berikut: 1) Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) untuk Tunanetra (A)

a. Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) merupakan tempat latihan keterampilan gerak, pembentukan postur tubuh, gaya jalan dan olahraga, serta dapat berfungsi sebagai ruang serbaguna. b. Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunanetra

memiliki minimum satu buah ruang OM dengan luas minimum 15 m2. c. Ruang OM dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada

Tabel 9.

No Jenis Rasio Deskripsi

4 Buku referensi

10 judul/sekolah. Sekurang-kurangnya meliputi Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamus bahasa Inggris, ensiklopedi, buku statistik daerah, buku telepon, kitab undang-undang dan peraturan, dan kitab suci.

Untuk tunarungu meliputi Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Jenis terbitan

disesuaikan dengan kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra disediakan buku braille, cetak awas diperbesar dan audiobook.

5 Sumber belajar lain

10 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi majalah, surat kabar, globe, peta, gambar pahlawan nasional, CD pembelajaran, dan alat peraga matematika. Jenis terbitan disesuaikan dengan kondisi

ketunaan siswa. Untuk tunanetra disediakan buku braille, cetak awas diperbesar dan audiobook.


(21)

Tabel 9. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM)

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari 1 buah/sekolah Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh peralatan OM. Dapat dikunci.

2 Peralatan Pendidikan 2.1 Peralatan OM:

2.1.1 Tongkat panjang

ukuran dewasa

10 buah/sekolah Terbuat dari alumunium, panjang 110-125 cm, pegangan terbuat dari karet, ujung tongkat terbuat dari plastik, dan mempunyai cruck untuk melindungi perut.

2.1.2 Tongkat panjang ukuran anak-anak

10 buah/ sekolah

Terbuat dari alumunium, panjang 80-90 cm, pegangan terbuat dari karet, ujung tongkat terbuat dari plastik, dan mempunyai cruck untuk melindungi perut.

2.1.3 Tongkat lipat 10 buah/sekolah Terbuat dari aluminum, panjang 110 cm, dapat dilipat, ujung tongkat terbuat dari plastik.

2.1.4 Blind fold 10 buah/sekolah Terbuat dari kain berwarna hitam dan tidak tembus pandang.

2.1.5 Kompas bicara 5 buah/sekolah Khusus untuk tunanetra. 2.1.6 Stopwatch 5 buah/sekolah Khusus untuk tunanetra. 2.1.7 Denah ruang

timbul

1 buah/sekolah 2.2 Geralatan Motorik Kasar: 2.2.1 Alat

keseimbangan badan

1 set/sekolah

2.2.2 Matras 1 buah/sekolah 2.3 Alat Bantu Auditif:

2.3.1 Tape recorder 1 set/sekolah Dapat memutar kaset atau CD. Memiliki double deck.

2.3.2 Alat musik pukul

1 set/sekolah 2.3.3 Alat musik tiup 6 buah/sekolah 2.3.4 Alat musik

petik

2 buah/sekolah 2.3.5 Alat musik

gesek

2 buah/sekolah 3 Perlengkapan Lain

3.1 Kotak kontak 1 buah/ruang 3.2 Tempat

sampah


(22)

2) Ruang Bina Wicara untuk Tunarungu (B)

a. Ruang Bina Wicara berfungsi sebagai tempat latihan wicara perseorangan.

b. Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum satu buah ruang Bina Wicara dengan luas minimum 4 m2.

c. Ruang Bina Wicara dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 10.

Tabel 10. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Wicara

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi siswa 1 buah/siswa Kuat, stabil, dan aman. 1.2 Meja siswa 1 buah/siswa Kuat, stabil, dan aman. 1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman.

1.5 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh peralatan Bina Wicara. Dapat dikunci. 2 Peralatan Pendidikan

2.1 Speech trainer 1 unit/ruang Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi untuk umpan balik pendengaran. Dilengkapi dengan lampu indikator dan vibrator,

headphone anak (suara dan vibrator), serta mikrofon guru dan siswa

2.2 Alat perekam 1 unit/ruang Tape recorder atau alat perekam lain yang setara untuk merekam hasil latihan bicara siswa.

2.3 Cermin 1 buah/ruang Ukuran minimum dapat digunakan 2 orang bersebelahan, dipasang di dinding sebagai umpan balik visual dan membaca ujaran. 2.4 Nasalisator 1 buah/ruang Alat bantu pembentuk fonem-fonem

nasal/sengau.

2.5 Sikat getar 5 buah/ruang Alat bantu pembentukan fonem-fonem getar. 2.6 Alat latihan

pernafasan

1 set/ruang Dapat berupa bola pingpong dengan media pipa PVC dibelah, kapas, bulu-bulu, lilin, kertas tipis, pembuluh, parfum/aroma. 2.7 Alat latihan

organ bicara

1 set/ruang Terdiri dari berbagai makanan lunak, cair dan keras sebagai perangsang lidah, seperti madu, permen, sirup.

2.8 Spatel 3 buah/ruang Digunakan untuk memperbaiki posisi lidah saat pengucapan fonem tertentu. Dapat diganti dengan sendok es krim untuk penggunaan sekali pakai.

2.9 Garpu tala 1 buah/ruang 2.10 Gambar organ

artikulasi

1 buah/ruang Digunakan untuk membantu menyadari posisi organ artikulasi sesuai dengan fonem yang akan dibentuk.


(23)

No Jenis Rasio Deskripsi 2.11 Bagan

konsonan dan vocal

1 buah/ruang Digunakan untuk membantu menyadarkan dan membentuk fonem sesuai dengan posisi alat ucap.

2.12 Kartu identifikasi

1 set/ruang Kartu kata berjumlah minimal 15 kartu per fonem untuk mengidentifikasi fonem sesuai dengan posisi awal, tengah dan/atau akhir. 2.13 Buku program

latihan

1 buah/siswa Merekam perkembangan latihan siswa. 3 Perlengkapan Lain

3.1 Jam dinding 1 buah/ruang 3.2 Kotak kontak 1 buah/ruang 3.3 Tempat

sampah

1 buah/ruang

3) Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B)

a. Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama berfungsi sebagai tempat mengembangkan kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran dan/atau perasaan vibrasi untuk menghayati bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa hususnya bahasa irama.

b. Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum satu buah ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama yang dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m2.

c. Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 11.

Tabel 11. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi siswa 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.2 Meja siswa 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.3 Kursi guru 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Meja guru 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.5 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh peralatan Bina Persepsi Bunyi dan Irama. Dapat dikunci.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Cermin 1 buah/sekolah Ukuran minimum 4 m x 2 m, dipasang di dinding ruang sebagai umpan balik visual, dilengkapi dengan kain penutup cermin. 2.2 Sound system 1 set/sekolah Dapat mengeluarkan suara dan vibrasi yang

dapat ditangkap oleh siswa. Dapat memutar kaset, CD dan media lain untuk mengiringi


(24)

No Jenis Rasio Deskripsi pembelajaran gerak dan tari. 2.3 Sound level

meter

1 buah/sekolah Dapat mengukur tingkat kekerasan suara yang dihasilkan sound system agar dapat ditangkap siswa.

2.4 Keyboard 1 buah/sekolah Terdiri dari 3 oktaf. 2.5 Alat musik

pukul

1 set/sekolah Dapat meliputi tambur, drum, gendang, tamburin, rebana, gong, bende, kempul, kenong, angklung, kentongan, garputala, triangle.

2.6 Alat musik tiup

6 buah/sekolah Dapat meliputi seruling, peluit, harmonika, pianika, terompet.

2.7 Panggung getar

1 buah/sekolah Panggung berukuran 4 m2 dengan tinggi 30 cm, kuat dan mendukung gerak siswa 2.8 Alat bantu

dengar

10 buah/ sekolah

Jenis pocket, super power, dan bina oral. 3 Media Pendidikan

3.1. Papan tulis 2 buah/ruang Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.

Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihat dengan jelas.

4 Perlengkapan Lain

4.1 Jam dinding 1 buah/ruang 4.2 Kotak kontak 1 buah/ruang 4.3 Tempat

sampah

1 buah/ruang

4) Ruang Bina Diri untuk Tunagrahita (C)

a. Ruang Bina Diri berfungsi sebagai tempat kegiatan pembelajaran Bina Diri yang meliputi :

1) Merawat diri: makan, minum, menjaga kebersihan badan, buang air

2) Mengurus diri: Berpakaian dan berhias diri

3) Okupasi: Melakukan kegiatan sehari-hari yang meliputi mencuci dan menyeterika baju, menyemir sepatu, membuat minuman, memasang sprei, dan membersihkan lantai.

b. Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunagrahita memiliki minimum satu buah ruang Bina Diri dengan luas minimum 24 m2.

c. Ruang Bina Diri dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban khusus untuk latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada. d. Ruang Bina Diri dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum


(25)

Tabel 12. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Diri

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Lemari

pakaian

1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Memiliki rak dan gantungan baju.

1.2 Meja dan kursi rias

1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dilengkapi dengan cermin.

1.3 Meja dan kursi makan

1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. Minimum untuk 6 orang. 1.4 Meja setrika 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.5 Tempat tidur 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.6 Meja dapur 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.7 Meja dan kursi

guru

1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. 2. Peralatan Pendidikan

2.1 Perlengkapan rias

1 set/ruang Terdiri dari bedak, minyak rambut dan sisir. 2.2 Perlengkapan

makan dan minum

1 set/ruang Terdiri dari piring, sendok, garpu dan gelas. Terbuat dari bahan tidak mudah pecah. 2.3 Taplak meja 1 buah/ruang Warna kain menarik dan tidak mudah kotor. 2.4 Perlengkapan

menggosok gigi

1 set/siswa Terdiri dari sikat gigi, pasta gigi, gelas dan handuk kecil.

2.5 Perlengkapan memasak.

2 set/ruang Terdiri dari berbagai perlengkapan memasak dan persiapan memasak yang terbuat dari bahan yang tidak berkarat dan tidak mudah pecah. 2.6 Perlengkapan

menyeterika

1 set/ruang Terdiri dari setrika dan meja setrika. 2.7 Perlengkapan

tempat tidur

1 set/ruang Terdiri dari sprei, kasur, bantal guling dan sarungnya, selimut.

2.8 Perlengkapan kebersihan

1 buah/ruang Terdiri dari sapu, alat pel, ember, kemoceng, kain lap, dan bahan pembersih.

2.9 Pakaian 1 set/siswa Terdiri dari pakaian sekolah, pakaian ibadah, pakaian santai dan pakaian pesta.

2.10 Perlengkapan mandi dan buang air

1 set/ruang Terdiri dari gayung dan ember. Dilengkapi dengan handuk, sabun dan shampo untuk setiap siswa.

2.11 Perlengkapan mencuci

1 set/ruang Terdiri dari ember, papan cuci, sikat dan sabun cuci pakaian

3 Perlengkapan Lain

3.1 Jam dinding 1 buah/ruang 3.2 Kotak kontak 1 buah/ruang 3.3 Tempat

sampah


(26)

5) Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D)

a. Ruang Bina Diri dan Bina Gerak berfungsi sebagai tempat latihan koordinasi, layanan perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional, serta sekaligus berfungsi sebagai ruang asesmen.

b. Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunadaksa memiliki minimum satu buah ruang Bina Diri dan Bina Gerak yang dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m2.

c. Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban khusus untuk latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada.

d. Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 13.

Tabel 13. Jenis, Rasio, dan Deskrispsi Sarana Ruang Bina Diri dan Bina Gerak

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Meja dan kursi

guru

1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman 1.2 Meja dan kursi

siswa

1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman 2 Peralatan Pendidikan

2.1 Staal bars 1 buah/sekolah Ukuran standar untuk anak yang dapat terbuat dari kayu atau kayu dan logam. Berfungsi sebagai alat bantu berdiri atau alat untuk memperkenalkan posisi berdiri.

2.2 Restorator hand dan Restorator leg

1 set/sekolah Digunakan untuk latihan tangan dan latihan kaki.

2.3 Exercise mat R 70

2 set/sekolah Digunakan sebagai alas lantai saat latihan. 2.4 Papan

keseimbangan

1 set/sekolah Terbuat dari balok ukuran panjang 3 m, lebar 15 cm, tebal 10 cm, tinggi 20 cm dari lantai. Digunakan untuk latihan keseimbangan pada posisi berdiri dan berjalan.

2.5 Sand bag 3 unit/sekolah Kantong berisi pasir sebagai pemberat dan penyetabil keseimbangan.

2.6 Stand-in table 1 set/sekolah Dapat digunakan oleh dua siswa. Digunakan untuk memperbaiki postur tubuh dan melatih otot kaki.

2.7 Vestibular board

1 set/sekolah Berupa papan keseimbangan setengah lingkaran yang digunakan untuk latihan keseimbangan dalam posisi duduk dan tengkurap.

2.8 Balance beam set

1 set/sekolah Digunakan untuk mengembangkan

kemampuan persepsi jarak dalam melangkah. 2.9 Physio ball 1 set/sekolah Terdiri dari beberapa ukuran. Digunakan


(27)

No Jenis Rasio Deskripsi

mirror sebagai tumpuan untuk melatih otot perut dan punggung.

2.10 Wheelchair 2 buah/sekolah Kursi roda sebagai alat bantu bergerak. 2.11 Walker 2 buah/sekolah Digunakan sebagai alat bantu berjalan. 2.12 Crawler 1 buah/sekolah Digunakan sebagai alat bantu bergerak bagi

siswa dengan anggota tubuh yang tidak berfungsi.

2.13 Stick 2 pasang/ sekolah 2.14 Kruk 2 pasang/

sekolah untuk setiap jenis

Meliputi jenis kruk dengan tumpuan di siku dan kruk dengan tumpuan di ketiak

2.15 Tripod 1 set/sekolah Terbuat dari logam. Digunakan sebagai alat bantu berjalan.

2.16 Brace 1 set/sekolah Digunakan untuk menyangga kaki yang layu. 2.17 Walking

parallel bars

1 set/sekolah Digunakan untuk latihan berjalan serta penguatan otot kaki dan otot tangan.

2.18 Wall bars 1 buah/sekolah Berupa tangga yang menempel pada dinding tembok. Berfungsi untuk melatih kekuatan otot tangan, otot kaki dan memperbaiki postur tubuh terutama tulang belakang. 2.19 Dynamic body

and balance

1 set/sekolah Digunakan untuk latihan keseimbangan dalam berbagai posisi.

2.20 Kolam

hydrotherapy

1 buah/sekolah Berupa kolam berukuran 2 m2 dengan kedalaman antara 20-120 cm. Terbuat dari beton, fiber, plastik atau bahan lain yang setara. Dapat berupa kolam permanen atau portabel.

2.21 Tempat tidur 1 buah/sekolah Digunakan sebagai tempat untuk pemijatan otot-otot yang layu.

2.22 Dressing frame set

6 set/sekolah Sebagai sarana latihan binadiri. 2.23 Swivel utensil 1 set/sekolah Sebagai sarana latihan binadiri.

2.24 Lacing shoes 1 set/sekolah Sebagai sarana latihan binadiri. Terdiri dari perlengkapan latihan menggunakan sepatu dan kaos kaki.

2.25 Peralatan toilet training

1 set/sekolah Terdiri dari berbagai bentuk kloset untuk latihan buang air serta latihan bagi orangtua/pengasuh untuk memindahkan siswa dari kursi roda ke kloset.

2.26 Cermin 1 buah/sekolah Cermin lebar dipasang di dinding dan dilengkapi dengan kain penutup cermin. 2.27 Speech trainer 1 set/sekolah Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi untuk

umpan balik pendengaran. Dilengkapi dengan lampu indikator dan vibrator, headphone anak (suara dan vibrator), serta mikrofon guru dan siswa.


(28)

No Jenis Rasio Deskripsi

2.29 Spatel 1 buah/sekolah Digunakan untuk memperbaiki posisi lidah saat pengucapan fonem tertentu. Dapat diganti dengan sendok es krim untuk penggunaan sekali pakai.

3 Perlengkapan lain

3.1 Jam dinding 1 buah/ruang 3.2 Kotak kontak 1 buah/ruang 3.3 Tempat

sampah

1 buah/ruang

6) Ruang Bina Pribadi dan Sosial untuk Tunalaras (E)

a. Ruang Bina Pribadi dan Sosial berfungsi sebagai tempat penanganan dan pemberian tindakan kepada siswa dalam usaha perubahan perilaku, pribadi dan sosial.

b. Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunalaras memiliki minimum satu ruang Bina Pribadi dan Sosial dengan luas minimum 9 m2.

c. Ruang Bina Pribadi dan Sosial dapat memberikan kenyamanan suasana bagi siswa.

d. Ruang Bina Pribadi dan Sosial dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 14.

Tabel 14. Jenis, Rasio dan Diskripsi sarana Ruang Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 buah/ruang Model setengah biro 1.2 Kursi kerja 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman

1.3 Kursi tamu 1 set /ruang Kuat, stabil, dan aman. Untuk 5 orang. 1.4 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan

peralatan Bina Pribadi dan Sosial. 2. Peralatan Pendidikan

2.1 Buku catatan pribadi siswa

1 set/ruang Untuk mencatat perkembangan perilaku siswa.

2.2 Media pengembangan kepribadian

1 set/ruang Media simulasi peran keluarga, media penyaluran agresifitas (misalnya rolling boxer, sarung tinju dan tracksando). 3 Perlengkapan lain

3.1 Jam dinding 1 buah/ruang 3.2 Kotak kontak 1 buah/ruang 3.3 Tempat sampah 1 buah/ruang


(29)

89.Ruang keterampilan adalah ruang tempat pelaksanaan pendidikan keterampilan untuk mengembangkan kemampuan vokasional siswa

berkebutuhan khusus yang dirancang sesuai dengan ketunaan yang dialami. Ruang keterampilan SMPLB memiliki ketentuan:

1) jumlah minimal 2 buah ruang keterampilan; dan 2) luas minimum 24 m2 dan lebar minimum 4 m.

Jawaban dibuktikan dengan mengamati prasarana yang ada di sekolah apakah telah sesuai dengan ketentuan dimaksud.

90.Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.

Ketentuan mengenai ruang pimpinan adalah sebagai berikut:

1) Luas minimum ruang pimpinan adalah 12 m2 dan lebar minimum adalah 3 m.

2) Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, serta dapat dikunci dengan baik.

3) Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 15.

Tabel 15. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi pimpinan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja pimpinan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.3 Kursi dan meja tamu

1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 5 orang duduk dengan nyaman. 1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk menyimpan perlengkapan pimpinan sekolah. Dapat dikunci.

1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

2 Perlengkapan lain 2.1 Simbol

kenegaraan

1 set/ruang Terdiri dari Bendera Merah Putih, Garuda Pancasila, Gambar Presiden RI, dan Gambar Wakil Presiden RI.

2.2 Tempat sampah 1 buah/ruang 2.3 Jam dinding 1 buah/ruang

91.Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik siswa maupun tamu lainnya.

Ketentuan mengenai ruang guru adalah sebagai berikut:

1) Rasio minimum luas ruang guru adalah 4 m2/pendidik dan luas minimum adalah 32 m2.


(30)

2) Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

3) Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 16. Tabel 16. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Guru

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi kerja 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja kerja 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi.

1.3 Lemari 1 buah/guru atau 1 buah yang digunakan bersama oleh semua guru

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Dapat dikunci.

1.4 Papan statistik 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

1.5 Papan

pengumuman

1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

2 Perlengkapan Lain 2.1 Tempat cuci

tangan

1 buah/ruang 2.2 Jam dinding 1 buah/ruang 2.3 Tempat sampah 1 buah/ruang

92.Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi sekolah.

Ketentuan mengenai ruang tata usaha adalah sebagai berikut:

1) Rasio minimum luas ruang tata usaha adalah 4 m2/petugas dan luas minimum adalah 16 m2.

2) Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

3) Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 17.

Tabel 17. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Tata Usaha

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk melakukan


(31)

pekerjaan administrasi.

1.3 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan administrasi sekolah. Dapat dikunci.

1.4 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

2 Perlengkapan Lain 2.1 Mesin

ketik/komputer

1 set/sekolah 2.2 Filing cabinet 1 buah/sekolah 2.3 Brankas 1 buah/sekolah 2.4 Telepon 1 buah/sekolah 2.5 Jam dinding 1 buah/ruang 2.6 Kotak kontak 1 buah/ruang 2.7 Penanda waktu 1 buah/sekolah 2.8 Tempat sampah 1 buah/ruang

93.Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah. Ketentuan mengenai tempat beribadah adalah sebagai berikut:

1) Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap sekolah, dengan luas minimum adalah 12 m2.

2) Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 18.

Tabel 18. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Beribadah

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari/rak 1 buah/tempat ibadah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan ibadah. 2 Perlengkapan lain

2.1 Perlengkapan ibadah

Disesuaikan dengan kebutuhan.

2.2 Jam dinding 1 buah/tempat ibadah

94.Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini siswa yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah.

Ketentuan mengenai ruang UKS adalah sebagai berikut: 1) Luas minimum ruang UKS adalah 12 m2.


(32)

Tabel 19. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang UKS

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Tempat tidur 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.2 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

Dapat dikunci.

1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 2 Perlengkapan Lain

2.1 Catatan kesehatan siswa 1 set/ruang

2.2 Perlengkapan P3K 1 set/ruang Tidak kadaluarsa. 2.3 Tandu 1 buah/ruang

2.4 Selimut

2.5 Tensimeter 1 buah/ruang 2.6 Termometer badan 1 buah/ruang 2.7 Timbangan badan 1 buah/ruang 2.8 Pengukur tinggi badan 1 buah/ruang 2.9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang 2.10 Jam dinding 1 buah/ruang 2.11 Tempat sampah 1 buah/ruang

95.Ruang konseling/asesmen berfungsi sebagai tempat siswa mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir, serta berfungsi sebagai tempat kegiatan dalam menggali data kemampuan awal siswa sebagai dasar layanan pendidikan selanjutnya.

Ketentuan mengenai ruang konseling/asesmen adalah sebagai berikut: 1) Luas minimum ruang konseling/asesmen adalah 9 m2.

2) Ruang konseling/asesmen dapat memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi siswa.

3) Ruang konseling/asesmen dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 20.

Tabel 20. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Konseling/Asesmen

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.2 Kursi kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.3 Kursi tamu 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.


(33)

No Jenis Rasio Deskripsi

1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. 1.5 Papan kegiatan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Instrumen konseling 1 set/ruang 2.2 Buku sumber 1 set/ruang 2.3 Media pengembangan

kepribadian

1 set/ruang Menunjang pengembangan kognisi, emosi, dan motivasi siswa.

2.4 Perlengkapan asesmen 1 set/ruang Disesuaikan dengan jenis ketunaan siswa.

3 Perlengkapan lain

3.1 Jam dinding 1 buah/ruang 3.2 Tempat sampah 1 buah/ruang

96.Ruang organisasi kesiswaan adalah tempat untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi siswa. Ruang organisasi kesiswaan memiliki ketentuan:

1) luas minimum 9 m2;

2) sarana ruang organisasi kesiswaan sebagaimana tercantum pada Tabel 21 berikut.

Tabel 21. Sarana Ruang Organisasi Kesiswaan

No Jenis Rasio

1 Meja 1 buah/ruang 2 Kursi 4 buah/ruang 3 Papan tulis 1 buah/ruang 4 Lemari 1 buah/ruang 5 Jam dinding 1 buah/ruang 6 Tempat sampah 1 buah/ruang

97.Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. Ketentuan mengenai jamban adalah sebagai berikut:

1) Minimum terdapat 2 unit jamban. Pada sekolah untuk tunagrahita dan/atau tunadaksa, minimum salah satu unit jamban merupakan unit yang dapat digunakan oleh anak berkebutuhan khusus, termasuk pengguna kursi roda.

2) Jamban dilengkapi dengan peralatan yang mempermudah siswa berkebutuhan khusus untuk menggunakan jamban.

3) Luas minimum 1 unit jamban adalah 2 m2.

4) Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.

5) Tersedia air bersih di setiap unit jamban.


(34)

Tabel 22 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Jamban

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perlengkapan Lain

1.1 Kloset 1 buah/unit jamban

Khusus untuk SDLB, SMPLB dan SMALB tunagrahita dan/atau tunadaksa minimum terdapat 1 buah kloset duduk yang dapat digunakan oleh pengguna kursi roda. 1.2 Tempat air 1 buah/unit

jamban

Volume minimum 200 liter. Berisi air bersih.

1.3 Gayung 1 buah/unit jamban 1.4 Gantungan

pakaian

1 buah/ ruang 1.5 Tempat sampah 1 buah/ ruang

98.Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang tidak/ belum berfungsi, dan tempat menyimpan arsip sekolah yang telah berusia lebih dari 5 tahun.

Ketentuan mengenai gudang adalah sebagai berikut: 1) Luas minimum gudang adalah 18 m2.

2) Gudang dapat dikunci.

3) Gudang dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 22. Tabel 23. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Gudang

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari 1 buah/ ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan alat-alat dan arsip berharga. 1.2 Rak 1 buah/

ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan olahraga, kesenian, dan keterampilan.

99.Ketentuan mengenai ruang sirkulasi adalah sebagai berikut:

1) Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam bangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial siswa di luar jam pelajaran,

terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah.

2) Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan sekolah dengan luas minimum adalah 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum adalah 1,8 m, dan tinggi minimum adalah 2,5 m.

3) Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.


(35)

4) Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi 90 -110 cm.

5) Bangunan bertingkat dilengkapi tangga dan ramp.

6) Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga.

7) Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25 m.

8) Lebar minimum tangga adalah 1,5 m, tinggi maksimum anak tangga adalah 17 cm, lebar anak tangga adalah 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm.

9) Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga.

10)Kelandaian ramp tidak lebih terjal dari 1:12.

11)Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

100. Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler, serta sebagai tempat latihan orientasi dan mobilitas bagi siswa tunanetra dan latihan mobilitas bagi siswa tunadaksa.

Ketentuan mengenai tempat bermain/berolahraga adalah sebagai berikut: 1) Minimum terdapat tempat bermain/berolahraga berukuran 20 m x 10 m

yang memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan berolahraga.

2) Sebagian lahan di luar tempat bermain/berolahraga ditanami pohon yang berfungsi sebagai peneduh.

3) Lokasi tempat bermain/berolahraga diatur sedemikian rupa sehingga tidak banyak mengganggu proses pembelajaran di kelas.

4) Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir. 5) Tempat bermain/berolahraga dilengkapi sarana sebagaimana tercantum

pada Tabel 23.

Tabel 24. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Bermain/Berolahraga

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Peralatan Pendidikan 1.1 Tiang bendera 1 buah/

sekolah

Tinggi sesuai ketentuan yang berlaku. 1.2 Bendera 1 buah/

sekolah

Ukuran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1.3 Peralatan olah

raga

3 set/ sekolah


(36)

VI. STANDAR PENGELOLAAN

101. Yang dimaksud dengan sering disosialisasikan, jika sekolah

mensosialisasikan visi lembaga sebanyak 2 kali atau lebih kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada satu semester terakhir. Perumusan visi harus disesuaikan dengan potensi, kebutuhan, karakter masyarakat sekolah dan budaya sekolah

Jawaban dibuktikan dengan:

1) dokumen proses penyusunan visi (notulen rapat); 2) rumusan visi; dan

3) dokumen yang isinya antara lain menyebutkan sosialisasi (notulen rapat, tulisan visi di tempat yang mudah dibaca oleh warga

masyarakat).

102. Yang dimaksud dengan sering disosialisasikan, jika sekolah

mensosialisasikan misi lembaga sebanyak 2 kali atau lebih kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada satu semester terakhir.

Jawaban dibuktikan dengan:

1) dokumen proses penyusunan misi (notulen rapat); 2) rumusan misi; dan

3) dokumen yang isinya antara lain menyebutkan sosialisasi (notulen rapat, tulisan misi di tempat yang mudah dibaca oleh warga

masyarakat).

103. Yang dimaksud dengan sering disosialisasikan, jika sekolah

mensosialisasikan tujuan lembaga sebanyak 2 kali atau lebih kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada satu semester

terakhir.

Jawaban dibuktikan dengan:

1) dokumen proses penyusunan tujuan (notulen rapat); 2) rumusan tujuan; dan

3) dokumen yang isinya antara lain menyebutkan sosialisasi (notulen rapat, tulisan tujuan di tempat yang mudah dibaca oleh warga masyarakat).

104. Jawaban dibuktikan dengan dokumen tertulis rencana kerja tahunan dan rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah. Di dalam rencana kerja tahunan memuat ketentuan-ketentuan yang jelas tentang: kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta

pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan masyarakat, peranserta masyarakat dan kemitraan, rencana-rencana kerja lainnya yang mengarah pada peningkatan dan

pengembangan mutu sekolah. Alur rencana kerja disesuaikan visi, misi dan tujuannya.


(37)

105. Pedoman yang mengatur aspek pengelolaan terdiri dari 8 dokumen sebagai berikut:

1) KTSP;

2) kalender pendidikan/akademik; 3) struktur organisasi sekolah;

4) pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan; 5) peraturan akademik;

6) tata tertib sekolah; 7) kode etik sekolah; dan 8) biaya operasional sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen-dokumen tersebut di atas. Pedoman perlu ditetapkan dalam bentuk SK Kepala Sekolah.

106. Jawaban dibuktikan dengan bagan atau struktur organisasi sekolah yang lengkap serta uraian tugas dari masing-masing anggota organisasi. 107. Jawaban dibuktikan dengan dokumen tentang adanya kesesuaian antara

rencana kerja tahunan dengan laporan pelaksanaan kegiatan.

108. Kegiatan kesiswaan dapat dibuktikan dengan adanya 6 dokumen yang terdiri atas:

1) penerimaan siswa baru/PPDB; 2) memberikan layanan konseling;

3) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler; 4) melakukan pembinaan prestasi unggulan; dan 5) melakukan pendataan alumni.

6) melaksanakan kegiatan OSIS

109. Kegiatan kurikulum dan pembelajaran dapat dibuktikan dengan adanya 5 dokumen yang terdiri atas:

1) KTSP;

2) kalender pendidikan; 3) program pembelajaran;

4) penilaian hasil belajar siswa; dan 5) peraturan akademik.

110. Kegiatan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dapat dibuktikan dengan adanya 5 dokumen yang terdiri atas:

1) pembagian tugas;

2) penentuan sistem penghargaan; 3) pengembangan profesi;

4) promosi dan penempatan; serta 5) mutasi.


(1)

125. Jawaban dibuktikan dengan melihat dokumen struktur dan sistem penggajian tenaga kependidikan serta mengecek RKAS.

126. Biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran antara lain meliputi: pengadaan alat peraga, alat bantu dengar, alat asesmen,

penyediaan bahan ajar/buku teks, bahan keterampilan, CD pembelajaran, kamus SIBI, dan sejenisnya.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen laporan keuangan yang mencakup hal-hal tersebut di atas.

127. Kegiatan kesiswaan yang dibiayai sekolah antara lain: kegiatan pramuka, kesenian, keterampilan, kerohanian, olahraga, UKS, dan lain sebagainya. Jawaban dibuktikan dengan mengecek RKAS dan buku keuangan.

128. Biaya untuk pengadaan alat tulis sekolah misalnya: pengadaan pensil, pena, penghapus, penggaris, stapler, kertas, buku-buku administrasi, penggandaan atau fotocopi dan lain sebagainya.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek alokasi dana dalam RKA-S dan laporan keuangan untuk pengadaan alat tulis.

129. Biaya pengadaan bahan habis pakai sekolah misalnya: pengadaan bahan-bahan praktek keterampilan, tinta, kertas, bahan-bahan kebersihan, dan

sebagainya.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek alokasi dana dalam RKAS dan laporan keuangan pengadaan bahan habis pakai.

130. Biaya untuk pengadaan alat habis pakai sekolah seperti: alat-alat olahraga, alat kebersihan, gunting dan sebagainya.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek alokasi dana dalam RKAS dan laporan keuangan pengadaan alat habis pakai.

131. Biaya rapat yang dibiayai antara lain: rapat penerimaan siswa baru, rapat evaluasi semester siswa, rapat kenaikan kelas, rapat kelulusan, rapat pemecahan masalah, rapat koordinasi, rapat wali murid dan lain sebagainya.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek alokasi dana dalam RKAS dan laporan keuangan kegiatan rapat.

132. Biaya pengadaan transport atau perjalanan dinas di antaranya: perjalanan dinas kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek alokasi dana dalam RKAS dan laporan keuangan pengadaan transport atau perjalanan dinas.

133. Biaya penggandaan soal ulangan/ujian seperti: ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian kenaikan kelas dan sebagainya.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek alokasi dana dalam RKAS dan laporan keuangan penggandaan soal ujian.


(2)

134. Biaya pengadaan daya dan jasa misalnya: listrik, telepon, air, internet, surat kabar, dan sebagainya.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek alokasi dana dalam RKAS dan laporan keuangan daya dan jasa.

135. Biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung di antaranya: uang lembur, konsumsi, asuransi dan lain sebagainya.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek RKAS dan laporan keuangan. 136. Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat berupa:

1) biaya yang dikeluarkan oleh calon siswa untuk dapat diterima sebagai siswa dengan berbagai istilah antara lain: uang pangkal, uang gedung, pembiayaan investasi sekolah,

2) sumbangan dari masyarakat (dunia usaha, komunitas agama, donatur) yang berupa infaq, sumbangan, bantuan/beasiswa; dan

3) bantuan pemerintah, pemerintah daerah, maupun lembaga lain dapat dimasukkan sebagai bantuan.

Jawaban dibuktikan dengan buku pengelolaan (buku kas) dan dokumen laporan.

1) Transparan bila diumumkan dan dilaporkan secara teratur kepada komite sekolah atau yayasan, atau diaudit secara internal dan eksternal;

2) Sistematis bila disusun sesuai dengan kaidah laporan keuangan; 3) Efisien bila penggunaan dana sesuai dengan alokasi; dan

4) Akuntabel bila seluruh pengeluaran dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti nyata.

Dalam hal satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, maka komite sekolah dapat diganti yayasan.

Bila sekolah tidak menerima dana dari masyarakat maka pilihannya adalah A.

137. Penetapan uang sekolah (iuran bulanan) mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa.

Jawaban dibuktikan dengan data siswa tidak mampu, data siswa penerima beasiswa, data riil pemasukan pembayaran dari orangtua siswa yang ada pada buku kas/laporan keuangan.

Bila sekolah tidak memungut biaya pendidikan dari orang tua, maka pilihannya adalah A.

138. Biaya pendaftaran ulang merupakan biaya yang dikeluarkan oleh siswa pada awal tahun ajaran baru. Sekolah negeri mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat atau Yayasan.

139. Sekolah memberikan bantuan kepada siswa yang kurang mampu secara ekonomi, baik melalui pengurangan dan pembebasan biaya pendidikan (SPP), pemberian beasiswa dan sebagainya untuk membantu siswa dari


(3)

keluarga kurang mampu agar dapat mengikuti pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.

Jawaban dibuktikan dengan adanya daftar siswa penerima bantuan atau pengurangan/pembebasan biaya pendidikan.

Bila sekolah tidak memungut biaya pendidikan dari orang tua, maka pilihannya adalah A.

140. Biaya personal lain adalah biaya yang dikeluarkan oleh siswa selain uang sekolah yang relevan. Yang dimaksud dengan 4 jenis pungutan biaya personal meliputi:

1) biaya ujian; 2) biaya praktikum; 3) biaya perpisahan; 4) biaya study tour;

Jawaban dibuktikan dengan mencermati RKAS. Dana dari masyarakat tidak hanya dari orangtua siswa tetapi dapat juga dari pihak lain (perusahaan, komunitas agama, donatur dan lain-lain) dan dapat berupa infaq,

sumbangan, bantuan/beasiswa.

Bila sekolah tidak memungut biaya pendidikan dari orang tua, maka pilihannya adalah A.

141. Proses pengambilan keputusan dalam penggalian dana dari masyarakat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.

Kepala sekolah melibatkan: 1) komite sekolah;

2) perwakilan guru;

3) perwakilan tenaga kependidikan; 4) perwakilan siswa; dan

5) penyelenggara pendidikan/yayasan untuk swasta.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen undangan, daftar hadir, berita acara/notulen rapat, dan hasil rapat.

142. Biaya personal yang dimaksud meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan siswa untuk bisa mengikuti pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Jawaban dibuktikan dengan mencermati RKAS. Dana dari masyarakat tidak hanya dari orangtua siswa tetapi dapat juga dari pihak lain (perusahaan, komunitas agama, donatur dan lain-lain) dan dapat berupa infaq,

sumbangan, bantuan/beasiswa.

Bila sekolah tidak memungut biaya pendidikan dari orang tua, maka pilihannya adalah A.

143. RKAS berpedoman pada pengelolaan keuangan diputuskan komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan bukti kepemilikan dokumen pedoman pengelolaan keuangan.


(4)

144. Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan buku kas untuk biaya operasional.

145. Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan bukti kesesuaian antara pedoman pengelolaan keuangan dengan rincian komponen-komponen biaya

operasional yang telah dibelanjakan selama satu tahun dan jika ada disertakan pula bukti pelaporan.

VIII. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

146. Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya bukti penyampaian informasi tentang rencana evaluasi dalam satu tahun pelajaran atau satu semester dalam bentuk buku agenda kelas.

147. Jawaban dibuktikan dengan lengkapnya indikator dan teknik penilaian dalam silabus.

148. Jawaban dibuktikan dengan RPP, perangkat tes, dan pedoman penilaian buatan guru.

149. Jawaban dibuktikan dengan adanya kumpulan arsip nilai tes, nilai pengamatan, penugasan, dan bentuk lain.

150. Jawaban dibuktikan dengan dokumen catatan perkembangan siswa, hasil tes, daftar nilai, dan sebagainya.

151. Jawaban dibuktikan dengan buku pekerjaan rumah (PR) siswa yang di dalamnya terdapat balikan/komentar yang mendidik dari guru dan ditandatangani orang tua/wali murid. Atau hasil ulangan harian/mid semester siswa yang ada balikan/komentar yang mendidik dari guru. 152. Jawaban dibuktikan dengan:

1) program remedial; dan

2) perbedaan antara RPP tahun yang lalu dengan tahun yang sedang

berjalan baik dilihat dari materi, metode, strategi, dan alat evaluasi yang digunakan oleh guru.

153. Jawaban dibuktikan dengan adanya arsip laporan hasil evaluasi belajar yang telah ditandatangani guru dan kepala sekolah.

154. Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya catatan laporan penilaian akhlak siswa dari guru-guru lain di kelas yang bersangkutan selain guru pendidikan

agama.

155. Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya catatan laporan penilaian kepribadian siswa dari guru-guru lain di kelas yang bersangkutan selain guru pendidikan kewarganegaraan.


(5)

156. Aspek yang harus diperhatikan dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah:

1) karakteristik dan kemampuan siswa, dimaknai antara lain dengan mutu input siswa;

2) karakteristik mata pelajaran, dimaknai tingkat kesulitan masing- masing indikator SK, KD untuk setiap mata pelajaran; dan

3) kondisi satuan pendidikan dimaknai dengan kelengkapan sarana prasarana dan kualitas SDM.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen penghitungan KKM setiap mata pelajaran.

157. Jawaban dibuktikan dengan dokumen penetapan KKM pada KTSP yang disusun oleh sekolah.

158. Jawaban dibuktikan dengan SK kepala sekolah tentang kepanitiaan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan kenaikan kelas atau notulen rapat koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan kenaikan kelas.

159. Jawaban dibuktikan dengan berita acara/notulen rapat menentukan kriteria kenaikan kelas dan hasil rapat.

160. Jawaban dibuktikan dengan surat undangan, berita acara rapat, dan hasil rapat.

161. Jawaban dibuktikan dengan undangan kepada wali murid, daftar hadir orang tua, dan buku laporan hasil belajar siswa serta laporan penjelasan guru kepada orang tua siswa tentang perkembangan siswanya.

162. Jawaban dibuktikan dengan tanda terima dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau instansi yang berwenang.

163. Pedoman ketentuan kelulusan siswa adalah:

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2) memperoleh nilai minimal baik pada penilian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran: (i) agama dan akhlak mulia, (ii) kewarganegaraan dan kepribadian, (iii) estetika, dan (iv) jasmani, olahraga, dan kesehatan;

3) lulus ujian sekolah; dan/atau 4) lulus UN.

Jawaban dibuktikan dengan daftar hadir guru dan notulen rapat penentuan kelulusan.

164. Jawaban dibuktikan dengan tanda terima Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) atau Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah (SKHUAS) dari minimal 60% setiap siswa yang mengikuti ujian nasional.


(6)

165.Jawaban dibuktikan dengan tanda terima ijazah dari minimal 60% siswa yang lulus dari satuan pendidikan.

166. Jawaban dibuktikan dengan dokumen tingkat kelulusan siswa pada tahun terakhir.

167. Jawaban dibuktikan dengan berita acara rapat penentuan kelulusan siswa. Kriteria kelulusan siswa meliputi:

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; dan

3) lulus ujian nasional (UN) dan/atau ujian sekolah (US).

Ujian Nasional (UN) dilaksanakan untuk ketunaan A, B, D, dan E, sedangkan Ujian Sekolah (US) untuk ketunaan C, C1, D1, dan G.