PERSEPSI REMAJA TENTANG PERAN AYAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI Persepsi Remaja Tentang Peran Ayah Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Memilih Jurusan Di Perguruan Tinggi.

PERSEPSI REMAJA TENTANG PERAN AYAH DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI
PERGURUAN TINGGI

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana (S-1)

Diajukan Oleh :
KIKI WINDYA PUTRI FAJRIA
F 100 090 173

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PERSEPSI REMAJA TENTANG PERAN AYAH DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI
PERGURUAN TINGGI


NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh :
KIKI WINDYA PUTRI FAJRIA
F 100 090 173

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ii

ABSTRAKSI
PERSEPSI REMAJA TENTANG PERAN AYAH DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI
PERGURUAN TINGGI


Kiki Windya Putri Fajria
Sri Lestari
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
psy.kikiwindyaputri@gmail.com
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi remaja
tentang peran ayah dalam pengambilan keputusan untuk memilih jurusan di
perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan observasi.
Informan dalam penelitian ini adalah 8 remaja yang terdiri dari 3 laki-laki dan 5
perempuan yang berusia 17 sampai 18 tahun yang masih memiliki orang tua
lengkap dan akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hasil penelitian
menunjukkan secara umum remaja dalam mempersepsikan peran ayah yang lebih
mendominasi untuk pengambilan keputusan memilih jurusan akan lebih
mengarahkan remaja dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Sedangkan
remaja yang mempersepsikan peran ayah yang kurang mendominasi dalam
pengambilan keputusan kurang bisa mengarahkan remaja pada pilihan jurusan
yang akan dipilih remaja. Hal ini juga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan
ayah dan pengetahuan yang dimiliki ayah mengenai pendidikan di perguruan
tinggi yang membuat adanya perbedaan keterlibatan peran ayah dalam
pengambilan keputusan remaja dalam menentukan pilihan jurusan.

Kata kunci: persepsi remaja, peran ayah, pengambilan keputusan.

v

kuliah setelah lulus

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan

hal

SMA atau

mencari kerja. (Desmita, 2010)

yang paling mutlak dimiliki oleh

METODE PENELITIAN

semua orang. Dalam menentukan


Metode

yang

digunakan

dunia kerja serta masa depan, remaja

dalam penelitian ini adalah metode

membutuhkan orang-orang terdekat

penelitian kualitatif. Data penelitian

untuk membantu mengarahkan serta

akan diungkap dengan menggunakan

memotivasi remaja tersebut agar


Wawancara

tidak mengalami kebingungan dalam

penelitian dipilih dengan

menentukan

depan.

purposive sampling yang berjumlah

Berdasarkan fenomena di masyarakat

8 responden dengan karakteristik

sekarang ini belum banyak orang tua

yaitu remaja yang memiliki orang tua


yang mampu mengarahkan serta

lengkap yang berada pada usia 17

membimbing anak remajanya untuk

tahun dan 18 tahun.

masa

dimana

cara

masa

penelitian ini akan dianalisis dengan

peningkatan


cara mencampurkan prosedur umum

merupakan

terjadi

Informan

Data-data yang diperoleh dari

fokus pada masa depan.
Remaja

Observasi.

pengambilan keputusan. Dalam hal

dengan


ini

yaitu (Creswell, 2012): (1) Mengolah

remaja

mulai

mengambil

langkah-langkah

mempersiapkan

data

khusus,

keputusan-keputusan tentang masa


dan

untuk

depan, keputusan dalam memilih

dianalisis; (2) Membaca keseluruhan

teman, keputusan untuk melanjutkan

data; (3) Melakukan pengkodean
(coding) data; (4) Kategorisasi data;

6

(5)

Menghitung

(6)


membahas masalah pendidikan yang

Mendeskripsikan kategori dan tema

akan ditempuh remaja, sedangkan

dan

ayah yang lebih berfokus dengan

(7)

persentase;

Menginterpretasi

atau

memaknai data.


pekerjaannya kurang memiliki waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN

luang

Tujuan dari penelitian ini
adalah

untuk

untuk

berkumpul

mendeskripsikan

menyempatkan

dengan

Intensitas komunikasi yang relatif

persepsi remaja tentang peran ayah

sedikit

Dari hasil paparan tabel 5

menyebabkan

remaja. Kurangnya

remaja dengan ayah terlihat dekat

yang

ketika komunikasi yang terjalin baik

pendidikan

antara remaja dengan ayah saat

membuat

berada

membicarakan

rumah.

Ayah

kurangnya

kedekatan hubungan antara ayah dan

dapat diuraikan bahwa hubungan

di

keluarga.

yang

dimiliki
di

pengetahuan

ayah

mengenai

perguruan

remaja

tidak

hal

tinggi
pernah

pendidikan

memiliki banyak waktu luang untuk

dengan ayah dan hal yang biasa

menyempatkan berkumpul dengan

dibahas hanya masalah uang jajan

keluarga menjadikan hubungan ayah

dan lebih banyak membahas masalah

dan remaja menjadi dekat. Luasnya

pendidikan dengan ibu saat berada di

wawasan dan pengetahuan ayah

rumah.

mengenai pendidikan diperguruan
tinggi

membuat

meluangkan
bercerita

Dalam

pengambilan

ayah

mampu

waktunya

untuk

perguruan tinggi peran ayah yang

dalam

terpapar

dengan

remaja

keputusan

7

memilih

pada

tabel

jurusan

7

di

adalah

memberikan arahan serta masukan

kurang dapat mengarahkan remaja

mengenai jurusan yang akan dipilih

untuk menentukan pilihan jurusan

oleh remaja. Pengambilan keputusan

yang tepat.

dalam keluarga lebih dominan pada

Paparan

tabel

9

dapat

keputusan ayah, hal ini dapat dilihat

diuraikan bahwa peran ayah dalam

dari latar belakang pendidikan ayah

pemilihan jurusan adalah dengan

serta pekerjaan yang digeluti ayah

mengarahkan remaja tentang jurusan

saat ini. Ayah dengan latar belakang

dan prospek dari jurusan yang akan

pendidikan lulusan Sarjana lebih bisa

dipilih oleh remaja. Dukungan dan

mengarahkan

mengambil

motivasi yang diberikan ayah akan

keputusan dengan mempertimbangan

membantu remaja untuk menentukan

informasi mengenai jurusan yang

pilihan jurusan yang tepat. Namun,

akan dipilih sehingga remaja dapat

peran dukungan yang diberikan ayah

menentukan pilihan jurusan dengan

dengan latar belakang SMA lebih

tepat, sedangkan ayah dengan latar

banyak

belakang pendidikan lulusan SMA

pendanaan

dalam pengambilan keputusan hanya

dalam memberikan arahan mengenai

menyerahkan

jurusan yang akan dipilih remaja

untuk

semua

keputusan

berperan
dan

dalam

hal

kurang berperan

kepada remaja dan membebaskan

dalam

remaja dalam menentukan pilihan

mengambil peran dalam memberikan

jurusannya. Kurangnya pengetahuan

arahan

ayah

menentukan pilihan jurusan yang

mengenai

perguruan

tinggi

pendidikan
membuat

di
ayah

tepat.

8

hal

ini

kepada

figur

ibu

remaja

yang

untuk

Berdasarkan hasil wawancara
secara

umum

dengan

ayah

intesitas

kedekatan

baik

terhadap

hidup

remaja

remaja. Selain pencari nafkah, ayah

oleh

juga berperan penting dalam hal

dipengaruhi
remaja

pengaruh

dalam

mengarahkan

remaja

berkomunikasi dengan ayah saat

menentukan

pendidikan

berada

Seringnya

memberikan dukungan moril kepada

komunikasi membuat remaja merasa

remaja agar lebih semangat dalam

nyaman saat berada dekat dengan

menajalani pendidikannya. Hal ini

ayah. Remaja merasa nyaman saat

sesuai dengan pernyataan (Meadows,

bercerita masalah pendidikan dan

2000) yang menyebutkan bahwa

menanyakan pendapat kepada ayah

ayah sebagai kepala keluarga yang

mengenai jurusan di perguruan tinggi

bertugas sebagai penanggung jawab

yang tepat untuk remaja. Menurut

utama secara material selain itu

remaja figur ayah merupakan orang

peran ayah juga sangat dibutuhkan

yang disiplin dan bertanggung jawab

dalam perkembangan anak, tidak

terhadap keluarga. Hal ini sesuai

selalu berkaitan dengan masalah

dengan pernyataan Tambunan (1985)

ekonomi keluarga. Kedekatan remaja

yang

di

dengan ayah dapat mempengaruhi

dalam keluarga ayah memegang

pola pikir remaja hal ini sesuai

peran dalam menanamkan norma dan

dengan

menanamkan

menyatakan bahwa kedekatan remaja

di

rumah.

mengemukakan

bahwa

kedisiplinan

dan

tanggung jawab terhadap remaja
sehingga

dapat

dengan

memberikan

9

hasil

ayah

wawancara

lebih

dalam
dan

yang

banyak

mendapatkan gambaran mengenai

meluangkan waktu untuk membahas

pendidikan yang akan ditempuhnya.

masalah pendidikan dengan remaja

Pernyataan di atas berbeda

saat di rumah dan lebih menyerahkan

dengan pernyataan remaja yang tidak

masalah pendidikan remaja kepada

memiliki kedekatan dengan ayah

ibu yang lebih banyak berada di

karena

dibahas

rumah.

masalah

pendapat

dengan

hal

yang

ayah

biasa

hanya

mengenai uang jajan, dan lebih

Hal

ini

Lamb

bertentangan

(Andayani

&

banyak bercerita masalah pendidikan

Koentjoro, 2004) yang menyatakan

dengan ibu karena remaja lebih dekat

bahwa

dengan ibu saat berada di rumah. Hal

mencurahkan

ini dikarenakan pekerjaan ayah yang

perkembangan remaja sehingga akan

lebih banyak bekerja di luar rumah

terjadi

dan kurang bisa meluangkan waktu

pengambilan

untuk berkumpul dengan keluarga

pengorganisasian.

sehingga komunikasi remaja dengan

mengajak remaja untuk berpikir dan

ayah

hal

bertindak dalam memecahan suatu

membicarakan masalah pendidikan.

permasahan yang muncul. Hal ini

Selain itu faktor pendidikan terakhir

berbeda dengan hasil penelitian yang

ayah dan kurangnya pengatahuan

menyebutkan

yang

mengenai

yang kurang intensif antara remaja

pendidikan di perguruan tinggi, yang

dan ayah mengakibatkan remaja

menjadikan

tidak memiliki kedekatan dengan

kurang

dimiliki

ayah

dalam

ayah

tidak

pernah

10

ayah

lebih

banyak

perhatian

kegiatan

pada

perencanaan,

keputusan,

dan

Ayah

akan

bahwa

komunikasi

ayah sehingga ayah tidak pernah

masa remaja peran ayah mulai

meluangkan waktu untuk membantu

dipulihkan pada saat remaja akan

remaja dalam memecahkan masalah

memasuki perguruan tinggi. Ayah

mengenai pengambilan keputusan

yang memiliki gelar sarjana akan

memilih jurusan di perguruan tinggi.

bisa memahami bagaimana rasanya

Secara umum remaja dengan

menjadi seorang mahasiswa dan juga

tingkat pendidikan terakhir ayah

melihat bahwa tidak mudah dalam

Sarjana

mengelola

lebih

diarahkan

untuk

tanggung

jawab

di

memilih jurusan yang dianggap baik

perguruan tinggi. Hal ini dapat

dan dari penelitian dapat diuraikan

memotivasi

bahwa

untuk

mendukung anak remajanya dalam

memilih jurusan yang sesuai dengan

memasuki perguruan tinggi. Di lain

profesi ayah karena ayah lebih

sisi,

mengetahui gambaran prospek dari

menyelesaikan kuliah mungkin tidak

jurusan yang sesuai dengan profesi

memandang kehidupan di perguruan

ayah

tinggi menjadi sulit seperti ayah yang

remaja

tersebut

diarahkan

dan

bagaimana

ayah

ayah

yang

gambaran mengenai pelajaran yang

tidak

akan

perguruan tinggi.

ditempuh

remaja.

Sesuai

mengalami

untuk

telah

lebih

berhasil

pendidikan

di

pernyataan Hakoama dan Ready

Berdasarkan hasil penelitian

(2011) yang menyebutkan bahwa

dapat diuraikan bahwa secara umum

peran

peran ayah yang lebih dominan

ayah

perubahan

dari

akan
masa

mengalami
anak-anak

dalam

menuju ke masa remaja. Selama

pengambilan

keputusan

remaja untuk memilih jurusan lebih

11

berpengaruh pada jurusan yang akan

disebabkan karena pengetahuan ayah

dipilih.

dapat

mengenai pendidikan di perguruan

mengarahkan remaja ke jurusan yang

tinggi yang kurang luas, sehingga

dianggap baik, dan secara umum

ayah

ayah

remaja

gambaran mengenai jurusan-jurusan

untuk memilih jurusan yang sesuai

kepada remaja dan peran ayah disini

dengan profesi ayah dengan alasan

hanya fokus pada tugasnya sebagai

ayah lebih mengerti gambaran dan

pencari nafkah untuk membiayai

prospek kerja di jurusan tersebut. Hal

keluarga dan membiayai pendidikan

ini berbeda dengan ayah yang kurang

remaja, sehingga remaja lebih aktif

dominan dalam proses pengambilan

dalam mencari sendiri informasi

keputusan remaja untuk memilih

mengenai pendidikan di perguruan

jurusan,

tinggi.

Ayah

lebih

lebih

mengarahkan

ayah

mengarahkan

kurang

bisa

memberikan

dan

Kelemahan dalam penelitian

menyerahkan keputusan pemilihan

ini adalah tidak adanya triangulasi

jurusan kepada remaja. Hal ini

sumber data dengan mengkroscek

kurang berpengaruh pada pilihan

pendapat

jurusan yang dipilih remaja karena

pendapat dari ayah, karena dalam

remaja yang lebih banyak mencari

penelitian ini hanya berfokus pada

sendiri informasi mengenai jurusan

persepsi

yang

melakukan

akan

remaja

bisa

kurang

dipilih,

dan

kurang

dari

remaja

dan

wawancara

mendapatkan gambaran mengenai

remaja.

jurusan tersebut dari ayah. Hal ini

mengobservasi

12

remaja

Peneliti

dengan

hanya
dengan

juga

tidak

kedekatan

remaja

dengan ayah secara langsung saat

ayah dengan alasan ayah lebih

berada di rumah karena dari delapan

mengerti gambaran dan prospek

informan penelitian hanya empat

kerja di jurusan yang disarankan oleh

yang tinggal di rumah dengan orang

ayah. Ayah yang lebih dominan

tua dan ke empat informan lain

dalam pengambilan keputusan juga

tinggal di kost.

berperan

sebagai

KESIMPULAN DAN SARAN

pendidikan

remaja

Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan

yang

pemantau
yang

telah

menentukan jurusan tersebut, agar

dilakukan

ayah lebih bisa mengetahui aktivitas

mengenai persepsi remaja tentang

pendidikan remaja. Hal ini berbeda

peran

pengambilan

dengan ayah yang kurang dominan

jurusan

di

dalam proses pengambilan keputusan

perguruan tinggi dapat diuraikan

remaja untuk memilih jurusan, ayah

bahwa secara umum peran ayah yang

kurang bisa mengarahkan remaja

lebih dominan dalam pengambilan

dalam memilih jurusan. Kurangnya

keputusan remaja untuk memilih

pengetahuan yang dimiliki oleh ayah

jurusan

mengenai perguruan tinggi yang

ayah

keputusan

dalam
memilih

lebih

berpengaruh

pada

jurusan yang akan dipilih. Ayah

membuat

lebih dapat mengarahkan remaja ke

memberikan

jurusan yang dianggap paling baik

jurusan yang akan dipilih remaja.

dan

Ayah

secara

umum

ayah

lebih

ayah

hanya

kurang

gambaran

berperan

bisa

mengenai

sebagai

mengarahkan remaja untuk memilih

pendanaan untuk pendidikan remaja,

jurusan yang sesuai dengan profesi

dan menyerahkan semua keputusan

13

kepada remaja. Ayah lebih fokus

berdiskusi dengan orang tua atau

pada

dengan orang-orang terdekat yang

tugasnya

sebagai

pencari

nafkah untuk keluarga dan untuk

mengerti

pendidikan anak-anaknya.

perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian
yang

dilakukan,

saran

dalam

Creswell, J.W. (2012). Research
Design. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Bagi ayah yang menginginkan
anaknya melanjutkan pendidikan ke

Dagun,

perguruan tinggi hendaknya lebih
wawasannya

di

Andayani, B. & Koentjoro. (2004).
Psikologi Keluarga : Peran
Ayah Menuju Co-parenting.
Surabaya: Citra Media.

Ayah

memperluas

pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

penelitian ini diantaranya adalah
1.

tentang

dengan

S.M. (1990). Psikologi
Keluarga (Peranan Ayah
Dalam Keluarga). Jakarta:
Rineka Cipta.

Desmita,
(2010).
Psikologi
Perkembangan.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.

mencari informasi mengenai jurusan
yang ada di perguruan tinggi agar

Hakoama, M. & Ready, B.S. (2011).
Fathering Quality, FatherChild Relationship, and
Child’s
Developmental
Outcomes.
The
AABSS
Journal. Vol.15: 1-24

dapat memberikan gambaran kepada
remaja bagaimana jurusan yang akan
ditempuh oleh remaja.
2.

Mappiare, A. 1982.
Remaja . Usaha
Surabaya

Remaja
Remaja yang akan melanjutkan

pendidikan
hendaknya

di

perguruan

Lebih

Meadows, P., 2006. Menjadi Ayah
yang Efektif. Alih Bahasa:
Fungky K. Timur. London:
Dolphin Books

tinggi

memperluas

informasi mengenai jurusan yang
akan

dipilih

dan

lebih

Psikologi
Nasional.

Tambunan, E. H. 1985. Pria
Teladan.
Bandung:
Indonesia Publishing House

banyak

14

15