PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KECERDASAN Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013
PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KECERDASAN
SPIRITUAL SISWA KELAS XI IPS SMA
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Disusun Oleh:
Deas Aditya Marihad Gultam
A 210 080 054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
T]NIYERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAJ\
Jl. A. Yani Tromol Pos I
-
Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Surakarta 57102
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi atau tugas akhir
Nama
Drs, M, Yahya, M.Si
NIK
147
Nama
Drs. H. Nur Chusni, SE. M.Ag
NIK
261
:
Telah membaca dan mencermati naskah artikel ilmiah yangmerupakan ringkasan
(tugas akhir) dari mahasiswa
:
Nama
Deas Aditya Marihad Gultam
NIM
A 210 080 054
Progdi
Pendidikan Akuntansi
Judul
PRESTASI BELAJAR EKONOIT{I AKTINTANSI
DITINJAU DARI MOTTVASI BELAJAR SISWA DAN
KECERDASA}I SPIRITUAL SISWA KELAS
XI
IPS
SMA MUHAMMADIYAII 1 SURAKARTA TAIII]N
AJARAN 20t2t2013.
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan dibuat, semo ga dapat dipergunakan seperlunya
Surakarta, Oktober2013
Drs. Ml Yahva
NIK.147
NIK.26I
Naskah Publikasi 2013
PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KECERDASAN
SPIRITUAL SISWA KELAS XI IPS SMA
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Deas Aditya Marihad Gultam, A210080054, Jurusan Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi, 2) pengaruh kecerdasan spiritual siswa
terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi, 3) pengaruh motivasi belajar siswa dan
kecerdasan spiritual siswa terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
angkatan 2012/2013 yang berjumlah 205 siswa dengan sampel yang diambil
sebanyak 125 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Berdasar
hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagi berikut Y =
47,973+ 0,386X1 + 0,341X2 ,artinya prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi belajar
dan kecerdasan spiritual. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa: 1) motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar ekonomi. Berdasarkan uji t diperoleh
>
, yaitu 6,577 > 1,980 dan
nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,001. 2) kecerdasan spiritual berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Berdasarkan uji t diperoleh
>
, yaitu 4,961 > 1,980 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu
0,000. 3) motivasi belajar dan kecerdasan spiritual siswa secara bersama-sama
berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Berdasarkan uji F diperoleh
>
yaitu 85,620 > 3,071, dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. 4)
variabel motivasi belajar siswa memberikan sumbangan efektif 51,1%, variabel
kecerdasan spiritual memberikan sumbangan efektif 13,1%. Sehingga total
sumbangan efektif kedua variabel sebesar 64,2% sedangkan sisanya 35,8%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, kecerdasan spiritual, Prestasi Belajar.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
pembelajaran agar perseta didik
secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,pendidikan
diri,kepribadian,
kecerdasan,
ahlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya.
PENDAHULUAN
Berkembangnya
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi membawa
perubahan yang luas dan mendasar
dalam
semua
aspek
masyarakat.
Perubahan yang berlangsung cepat
Berkaitan dengan usaha untuk
menyeluruh, mendalam dan serba tak
terduga makin mempersulit manusia menyiapkan Sumber Daya Manusia
untuk meramalkan atau merencanakan yang berkualitas, maka pemerintah
masa depan dunia. Dengan adanya berusaha keras untuk meningkatkan
perubahan tersebut dibutuhkan Sumber mutu pendidikan nasional. Ilmu adalah
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. kewajiban setiap manusia yang telah
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai sejak dari buaian hingga ke
menetukan corak dan kemajuan bangsa liang lahat. Oleh sebab itu, setiap
di masa yang akan akan datang. Salah manusia wajib untuk belajar, baik
satu langkah untuk membentuk SDM melalui jalur pendidikan formal,
yang berkualitas adalah dengan informal, maupun non formal, karena
belajar
pendidikan.
Pendidikan
pada
merupakan usaha untuk
merupakan
kunci
untuk
hakekatnya memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa
membantu belajar maka tidak ada ilmu
usaha pengetahuan yang dapat diperoleh.
mengembangkan kepada kemampuan Semakin perlunya manusia akan ilmu
pengetahuan, kecerdasan, nilai atau pengetahuan, maka perkembangan
perseta
didik
didalam
pola tingkah laku yang berguna. Hal sangat pesat dari waktu ke waktu.
tersebut
sesuai
dengan
definisi Sehingga saat ini perkembangan ilmu
dalam pengetahuan teknologi yang semakin
Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tinggi dan maju. Kemajuan suatu
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bangsa diukur dari tingkat kemajuan
pengetahuan dan teknologi karena
yakni:
pendidikan
yang
tercantum
Pendidikan adalah usaha dan semakin maju ilmu pengetahuan dan
terencana untuk mewudkan teknologi suatu bangsa semakin maju
suasana belajar dan proses
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
taraf
hidup
dan
kesejahteraan
Menurut
Syah
(2006:141)
mengemukankan “Tes prestasi belajar
penduduknya.
Menurut Sardiman (2003:12) adalah alat-alat ukur yang banyak
“pendidikan dan pengajaran adalah satu digunakan untuk menentukan taraf
usaha yang bersifat sadar tujuan yang keberhasilan sebuah proses belajar
dengan
sistematis
perubahan
tingkah
terarah
laku
pada mengajar atau untuk menentukan taraf
menuju keberhasilan sebuah proses belajar-
kedewasaan anak didik”. Oleh karena mengajar”.
itu,
sekolah
sebagai
lembaga
Chaplin (dalam Syah, 2006:65)
pendidikan formal memiliki tanggung merumuskan “Belajar adalah peroleh
jawab yang besar dalam menyiapkan perubahan tingkah laku yang relative
kebutuhan SDM yang handal dan siap menetap sebagai akibat latihan dan
berbagai tantangan di masa depan. pengalaman. Belajar adalah proses
Peningkatan kualitas SDM merupakan mempeoleh
salah
satu
penekanan
dari
respon-respon
akibat
tujuan adanya latihan khusus”.
pendidikan, seperti yang tertera dalam
Menurut Hamalik (1992:154)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatakan “Belajar adalah perubahan
tentang tujuan Pendidikan Nasional tingkah laku yang relatif mantap berkat
Bab II Pasal 3 yakni:
Pendidikan Nasional bertujuan
mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta
peradaban
bangsa
yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME,
berkhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung
jawab.
latihan dan pengalaman.”
Hintzman
2006:65)
(dalam
“Belajar
Syah,
adalah
suatu
perubahan yang terjadi dalam diri
organisme,
manusia
disebabkan
oleh
atau
hewan
pengalaman
yang
mengartikan belajar secara kuantitatif
dan kualitatif.
Kriteria
ditetapkan
oleh
ketuntasan
satuan
minimal
pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru
mata pelajaran di satuan pendidikan
atau beberapa satuan pendidikan yang
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
memiliki karakteristik yang hampir berkaitan langsung dengan mahasiswa
sama.
Pertimbangan
atau sebagai pelaku pendidikan. Melalui
pendidik
forum MGMP secara akademis menjadi Indeks
Prestasi
mahasiswa
dapat
pertimbangan utama penetapan KKM. mengetahui kemajuan atau penurunan
Kriteria
menunjukkan prestasi belajar yang telah dicapai.
ketuntasan
Motivasi merupakan perubahan
persentase
tingkat
pencapaian
kompetensi
sehingga
dinyatakan tenaga didalam diri seseorang yang
dengan angka maksimal 100 (seratus). ditandai oleh dorongan afektif dan
Angka
maksimal
kriteria
merupakan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
100
ketuntasan
ideal.
Target Adanya motivasi yang besar dalam diri
ketuntasan secara nasional diharapkan siswa merupakan syarat agar siswa
mencapai
minimal
75.
Satuan terdorong
oleh
kemaunnya
sendiri
pendidikan dapat memulai dari kriteria untuk mengatasi berbagai kesulitan
ketuntasan minimal di bawah target belajar yang dihadapinya, dan lebih
nasional kemudian ditingkatkan secara lanjut lagi siswa akan sanggup belajar
sendiri.
bertahap.
Menurut
(1993:249)
Surya
dalam
usaha
Dengan
begitu
diharapkan
Brata siswa mampu menggugah semangat
untuk belajar, terutama bagi siswa yang malas
mencapai suatu hasil belajar di proses belajar sebagai akibat negatif dari luar
belajar
mengajar
seseorang
di diri
siswa.
Selanjutnya
dapat
pengaruhi beberapa faktor yaitu: faktor membentuk kebiasaan siswa senang
belajar, sehingga prestasi belajar dapat
internal dan faktor eksternal.
Menurut pendapat Tirtonegoro meningkat.
(2001:43) “Prestasi belajar adalah hasil
Menurut pendapat Uno (2007:1)
dari pengukuran serta pernilaian usaha ”motivasi adalah dorongan dasr yang
belajar yang dinyatakan dalam bentuk menggerakkan seseorang bertingkah
angka, huruf, maupun kalimat yang laku”. Jadi menurutnya bahwa motivasi
dapat mencerminkan hasil yang sudah adalah adanya suatu semangat yang
dicapai oleh setiap siswa dalam periode menggerakan
tertentu”.
pendidikan
Peningkatan
di
perguruan
atau
mutu dorongan dan dorongan tersebut terjadi
tinggi karena adanya suatu motif ataupun
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
memberikan
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
tujuan tertentu sehingga menyebabkan bagiannya. Sedangkan menurut Zohar
suatu tindakan dan
seseorang melakukan
Marshall
spiritual
atau tingkah laku.
adalah
(2001:73) menghadapi
Sardiman
(2000:4)
kecerdasan
kecerdasan
dan
untuk
memecahkan
menyatakan bahwa hasil belajar akan persoalan makna dan nilai, kecerdasan
optimal jika ada motivasi yang tepat. untuk menempatkan perilaku dan hidup
Motivasi
selalu
besar kita dalam konteks makna yang lebih
menunjang
kecilnya minat seseorang dan dapat luas
dan
kaya,
kecerdasan
untuk
dikatakan juga sebagai daya penggerak. menilai bahwa tindakan atau jalan
Maksudnya adalah segala sesuatu yang hidup
dilakukan
oleh
seseorang
lebih
bermakna
dalam dibandingkan orang lain.
mahasiswa,
Kecerdasan spiritual yang tinggi
proses belajar mengajar tentunya, selalu
akan memotivasi siswa untuk lebih giat
didasari oleh motivasi.
Dalam diri manusia terdapat belajar karena siswa yang memiliki
kecerdasan yang bersumber pada fitrah kecerdasan spiritual yang tinggi, rasa
manusia
yang
kita
dengan ingin tahunya juga akan semakin tinggi.
sebut
“kecerdasan spiritual” yang merupakan Sehingga memiliki dorongan untuk
aktualisasi fitrah itu sendiri. Ia akan selalu belajar serta memiliki kreativitas
memancar dari kedalaman diri manusia, yang
tinggi
pula.
Begitu
pula
jika dorongan-dorongan keingintahuan sebaliknya, siswa dengan kecerdasan
dilandasi kesucian, ketulusan dan tanpa spiritual yang rendah akan kurang
pretise egoisme. Oleh karena itu, demi termotivasi dalam belajar dan peraihan
menciptakan
prestasi
belajar
yang prestasi sehingga yang terjadi adalah
unggul maka perlu didukung dengan peraihan sesuatu dengan berbagai cara
dan tujuan yang berjangka pendek.
kecerdasan anak yang optimal.
Sinetar
mendefinisikan
sebagai
(2001:12)
kecerdasan
pemikiran
yang
Pentingnya kecerdasan spiritual
spiritual hendaknya menjadi perhatian semua
terilhami. pihak, baik peserta didik, orang tua
Kecerdasan ini diilhami oleh dorongan serta institusi pendidikan untuk lebih
dan efektifitas, hidup keillahian yang memperhatikan aspek spiritual ini.
mempersatukan kita sebagai bagian- Pembelajaran
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
hendaknya
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
diformulasikan secara sistematik dan maret sampai dengan Mei 2013. Dalam
terstruktur
kecerdasan
agar
mempunyai Penelitian ini menggunakan penelitian
siswa
yang
seimbang,
yaitu populasi yaitu sebanyak 125 siswa
kecerdasan kognitif, kecerdasan emosi kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1
dan
kecerdasan
spiritual Surakarta tahun ajaran 2012/2013
mental
Dalam
(seimbang antara IQ, EQ dan SQ).
yang ingin dicapai menggunakan
Tujuan
dan
penulis dalam penelitian ini adalah
1.
Untuk
penelitian
Metode
Metode
ini
Dokumentasi
Angket.
Metode
pengaruh Dokumentasi yang digunakan dalam
mengetahui
motivasi belajar terhadap prestasi penelitian ini adalah dokumen yang
belajar
pada
mata
pelajaran berkaitan dengan hasil belajar siswa
ekonomi siswa kelas XI IPS di pada semester 1. Sedangkan metode
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
2.
Untuk
prestasi
pengaruh tertulis
mengetahui
kecerdasan
spiritual
belajar
angket adalah sejumlah pertanyaan
pada
yang
digunakan
untuk
terhadap memperoleh informasi dari responden
mata dalam arti laporan tetang pribadinya
pelajaran ekonomi siswa kelas XI atau hal-hal yang ia ketahui.
Teknik
IPS di SMA Muhammadiyah 1
Instrumen
digunakan adalah Uji Validitas dan Uji
Surakarta.
3.
Pengujian
Untuk mengetahui pengaruh yang Realibilitas. Uji validitas digunakan
signifikan antara motivasi belajar untuk mengukur kevalidan instrumen.
dan kecerdasan spiritual terhadap Sedangkan Uji Reliabilitas digunakan
prestasi
belajar
pada
mata untuk mengetahui instrumen tersebut
pelajaran ekonomi siswa kelas XI dapat terpercaya. Uji Prasyarat Analisis
IPS di SMA Muhammadiyah 1 menggunakan Uji Normalitas dan Uji
Surakarta.
METODEPENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta. Waktu
penelitian sekitar 3 bulan yaitu bulan
Linieritas. Sedangkan Analisis Data
yang
digunakan
adalah
Regresi Linear Berganda, Uji t, Uji F,
dan
Sumbangan
Relatif
dan
Sumbangan Efektif X1, X2 terhadap Y.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Analisis
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
deviasi sebesar
HASIL PENELITIAN
5,663 dan varians
Data tentang motivasi belajar sebesar 32,070.
siswa diperoleh dengan metode angket,
yang terdiri dari 15 pertanyaan. Dari
hasil analisis dan perhitungan diperoleh
nilai tertinggi sebesar 59, nilai terendah
sebesar 33, rata-rata sebesar 45,62,
median sebesar 44,00, modus sebesar
42, dan standar deviasi sebesar 7,114
serta varian sebesar 50,609.
Data
kecerdasan
spiritual
diperoleh dengan teknik angket yang
terdiri dari 15 pertanyaan. Dari hasil
tersebut dapat diperoleh nilai tertinggi
sebesar 59, nilai terendah sebesar 33,
nilai rata-rata sebesar 47,86, median
atau nilai tengah sebesar 48,00, modus
atau nilai paling sering muncul adalah
42 , standar deviasi atau penyimpangan
dari rata-rata sebesar 6,076 dan varians
sebesar 36,915.
Data
diperoleh
prestasi
belajar
siswa
diperoleh
dengan
teknik
dokumentasi dari hasil belajar siswa.
Dari hasil tersebut dapat diperoleh nilai
tertinggi sebesar 92, nilai terendah
sebesar 70, rata-rata atu mean sebesar
81,86, median atau nilai tengah sebesar
82,00, modus atau nilai yang paling
sering muncul sebesar 75, nilai standart
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa motivasi belajar dan kecerdasan
spiritual mempunyai hubungan kausal
secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat
dari persamaan regresi linier sebagai
berikut Y = 47,973+ 0,386X1 +
0,341X2,
berdasarkan
persamaan
tersebut terlihat bahwa koefisien regresi
dari
masing-masing
variabel
independen bernilai positif, artinya
variabel motivasi belajar siswa dan
kecerdasan spiritual siswa berpengaruh
secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar mahasiswa.
Hasil
uji
hipotesis
diketahui bahwa koefisien arah regresi
dari variabel motivasi belajar (b1)
adalah sebesar 0,386 atau positif,
sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
variabel motivasi berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan uji keberartian koefisien
regesi linear ganda untuk variabel
motivasi (b1) diperoleh thitung> ttabel,
yaitu
6,577
probabilitas
>
0,00
1,980
<
dan
0,05
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
pertama
nilai
dengan
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
Berdasarkan
sumbangan relatif sebesar 87,50% dan
sumbangan
efektif
sebesar
uji
keberartian
51,1%. regresi linear ganda atau uji F diketahui
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 85,620
dikatakan
bahwa
semakin
tinggi > 3,071 dan nilai signifikansi < 0,05,
motivasi belajar siswa maka akan yaitu 0,004. Hal ini berarti motivasi
semakin
tinggi
prestasi
belajar belajar siswa dan kecerdasan spiritual
mahasiswa. Sebaliknya semakin rendah siswa
secara
motivasu belajar siswa rendah, maka berpengaruh
bersama-sama
positif
dan
signifikan
semakin rendah pula prestasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Siswa
siswa.
yang mempunyai motivasi tinggi akan
Hasil
uji
hipotesis
kedua mencari
segala
hal
yang
dapat
diketahui bahwa koefisien regresi dari meningkatkan prestasi baik secara batin
variabel kecerdasan spiritual siswa (b2) maupun lahiriah. Dalam hal lahiriah,
adalah sebesar 0,341 atau bernilai siswa akan meningkatkan kuantitas
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam belajar, sedangkan untuk hal
variabel
kecerdasan
spiritual batin, siswa meningkatkan kecerdasan
berpengaruh positif terhadap prestasi spiritual dalam hal keagamaan agar
belajar siswa. Berdasarkan uji t untuk selalu ingat agar dalam menuntut ilmu
variabel
kecerdasan
spiritual
(b2) selalu ingat untuk berdoa agar selalu
diperoleh thitung> ttabel, yaitu 4,961 > dimudahkan
dalam
menuntut
ilmu
1,980 dan nilai probabilitas < 0,05 yaitu maupun dalam hal yang lain. Sehingga
0,000, dengan sumbangan dalam menuntut ilmu, siswa akan selalu
sebesar
relatif sebesar 22,5% dan sumbangan mempunyai motivasi yang tinggi dalam
efektif 31,1%. Berdasarkan kesimpulan belajar dan berpegang teguh pada
tersebut
dapat
semakin
baik
bahwa ajaran agama, yang akan menuntut
dikatakan
kecerdasan
spiritual, dalam setiap
tindakan yang akan
maka akan semakin tinggi prestasi dilakukan.
belajar
mahasiswa,
demikian
pula
Berdasarkan kesimpulan tersebut
sebaliknya apabila semakin rendah dapat dikatakan bahwa kecenderungan
akan
semakin peningkatan kombinasi motivasi belajar
rendah prestasi belajar siswa.
dan kecerdasan spiritual akan diikuti
kecerdasan
spiritual
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
peningkatan prestasi belajar siswa, prestasi belajar mahasiswa. Sedang
sebaliknya kecenderungan penurunan sisanya yang 35,8% dipengaruhi oleh
kombinasi variabel motivasi belajar dan variabel lain yang tidak diteliti.
kecerdasan
spiritual
akan
diikuti
penurunan akan prestasi belajar siswa.
Sedangkan koefisien determinasi yang
diperoleh sebesar 0,584, arti dari
koefisien ini adalah bahwa pengaruh
yang diberikan oleh kombinasi variabel
motivasi
belajar
dan
kecerdasan
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan
pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
belajar siswa terhadap prestasi
spiritual terhadap prestasi belajar siswa
belajar ekonomi akuntansi pada
adalah sebesar 58,4% sedangkan 41,6%
siswa kelas XI IPS di SMA
dipengaruhi oleh variabel lain.
Muhammadiyah 1 Surakarta dapat
Dari hasil perhitungan diketahui
bahwa
variabel
motivasi
diterima. Hal ini berdasarkan uji
belajar
keberartian koefisien regesi linear
memberikan sumbangan relatif sebesar
ganda untuk variabel motivasi (b1)
87,50% dan sumbangan efektif sebesar
diperoleh thitung> ttabel, yaitu 6,577
51,1%. Variabel kecerdasan spiritual
> 1,980 dan nilai probabilitas 0,00
memberikan sumbangan relatif sebesar
22,5% dan sumbangan efektif sebesar
13,1%.
Berdasarkan
besarnya
sumbangan efektif dan sumbangan
relatif
nampak
bahwa
variabel
kecerdasan spiritual memiliki pengaruh
yang lebih dominan terhadap prestasi
belajar ekonomi siswa dibandingkan
variabel
motivasi
belajar.
Dengan
demikian dari kedua variabel tersebut
memberikan sumbangan efektif sebesar
64,2%, dan bisa dikatakan berpengaruh
Ada pengaruh antara motivasi
< 0,05.
2.
Ada pengaruh kecerdasan spiritual
terhadap prestasi belajar ekonomi
akuntansi pada siswa kelas XI IPS
di
SMA
Muhammadiyah
1
Surakarta dapat diterima. Hal ini
berdasarkan uji t untuk variabel
kecerdasan spiritual (b2) diperoleh
thitung> ttabel, yaitu 4,961 > 1,980
dan nilai probabilitas < 0,05 yaitu
sebesar 0,000.
secara signifikan terhadap variabel
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
3.
Ada pengaruh antara motivasi
ajaran 2012/2013 adalah sebesar
belajar
kecerdasan
58,4%, sedangkan 41,6% sisanya
spiritual terhadap prestasi belajar
dipengaruhi oleh variabel lain yang
ekonomi akuntansi pada siswa
tidak diteliti.
kelas
siswa
XI
dan
IPS
di
SMA
Berdasarkan kesimpulan diatas,
Muhammadiyah 1 Surakarta dapat maka
dapat
diberikan
saran-saran
diterima. Hal ini berdasarkan uji sebagai berikut Sebagai masukan bagi
keberartian regresi linear ganda siswa
SMA
Muhammadiyah
1
atau uji F diketahui bahwa nilai Surakarta tentang pentingnya motivasi
Fhitung> Ftabel, yaitu 85,620 > 3,071 belajar siswa dan kecerdasan spiritual
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu siswa dalam prestasi belajar ekonomi
akuntansi, memberikan masukan bagi
0,004.
4.
Hasil uji koefisien determinasi (R2) para guru Akuntansi dalam melatih
sebesar 0,584 menunjukkan bahwa kekritisan siswa dan penelitian ini dapat
besarnya motivasi dan kecerdasan dijadian sebagai acuan bagi peneliti lain
spiritual
secara
bersama-sama yang akan melakukan penelitian yang
terhadap prestasi belajar siswa sejenis, sehingga hasil penelitian dapat
kelas
XI
IPS
di
SMA lebih lengkap dan akurat dibanding
Muhammadiyah 1 Surakarta tahun penelitian ini.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sardiman, A. M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sinetar, Marsha. 2001. Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak yang Mempunyai
Kesadaran Dini. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Surya Brata, Sumadi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raya Grafindo
Persada.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tirtonegoro. 2001. Anak dan Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Sinar Grafika.
Zohar dan Marshall. 2000. Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir
Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KECERDASAN
SPIRITUAL SISWA KELAS XI IPS SMA
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Disusun Oleh:
Deas Aditya Marihad Gultam
A 210 080 054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
T]NIYERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAJ\
Jl. A. Yani Tromol Pos I
-
Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Surakarta 57102
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi atau tugas akhir
Nama
Drs, M, Yahya, M.Si
NIK
147
Nama
Drs. H. Nur Chusni, SE. M.Ag
NIK
261
:
Telah membaca dan mencermati naskah artikel ilmiah yangmerupakan ringkasan
(tugas akhir) dari mahasiswa
:
Nama
Deas Aditya Marihad Gultam
NIM
A 210 080 054
Progdi
Pendidikan Akuntansi
Judul
PRESTASI BELAJAR EKONOIT{I AKTINTANSI
DITINJAU DARI MOTTVASI BELAJAR SISWA DAN
KECERDASA}I SPIRITUAL SISWA KELAS
XI
IPS
SMA MUHAMMADIYAII 1 SURAKARTA TAIII]N
AJARAN 20t2t2013.
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan dibuat, semo ga dapat dipergunakan seperlunya
Surakarta, Oktober2013
Drs. Ml Yahva
NIK.147
NIK.26I
Naskah Publikasi 2013
PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KECERDASAN
SPIRITUAL SISWA KELAS XI IPS SMA
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Deas Aditya Marihad Gultam, A210080054, Jurusan Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi, 2) pengaruh kecerdasan spiritual siswa
terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi, 3) pengaruh motivasi belajar siswa dan
kecerdasan spiritual siswa terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
angkatan 2012/2013 yang berjumlah 205 siswa dengan sampel yang diambil
sebanyak 125 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Berdasar
hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagi berikut Y =
47,973+ 0,386X1 + 0,341X2 ,artinya prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi belajar
dan kecerdasan spiritual. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa: 1) motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar ekonomi. Berdasarkan uji t diperoleh
>
, yaitu 6,577 > 1,980 dan
nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,001. 2) kecerdasan spiritual berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Berdasarkan uji t diperoleh
>
, yaitu 4,961 > 1,980 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu
0,000. 3) motivasi belajar dan kecerdasan spiritual siswa secara bersama-sama
berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Berdasarkan uji F diperoleh
>
yaitu 85,620 > 3,071, dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. 4)
variabel motivasi belajar siswa memberikan sumbangan efektif 51,1%, variabel
kecerdasan spiritual memberikan sumbangan efektif 13,1%. Sehingga total
sumbangan efektif kedua variabel sebesar 64,2% sedangkan sisanya 35,8%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, kecerdasan spiritual, Prestasi Belajar.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
pembelajaran agar perseta didik
secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,pendidikan
diri,kepribadian,
kecerdasan,
ahlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya.
PENDAHULUAN
Berkembangnya
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi membawa
perubahan yang luas dan mendasar
dalam
semua
aspek
masyarakat.
Perubahan yang berlangsung cepat
Berkaitan dengan usaha untuk
menyeluruh, mendalam dan serba tak
terduga makin mempersulit manusia menyiapkan Sumber Daya Manusia
untuk meramalkan atau merencanakan yang berkualitas, maka pemerintah
masa depan dunia. Dengan adanya berusaha keras untuk meningkatkan
perubahan tersebut dibutuhkan Sumber mutu pendidikan nasional. Ilmu adalah
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. kewajiban setiap manusia yang telah
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai sejak dari buaian hingga ke
menetukan corak dan kemajuan bangsa liang lahat. Oleh sebab itu, setiap
di masa yang akan akan datang. Salah manusia wajib untuk belajar, baik
satu langkah untuk membentuk SDM melalui jalur pendidikan formal,
yang berkualitas adalah dengan informal, maupun non formal, karena
belajar
pendidikan.
Pendidikan
pada
merupakan usaha untuk
merupakan
kunci
untuk
hakekatnya memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa
membantu belajar maka tidak ada ilmu
usaha pengetahuan yang dapat diperoleh.
mengembangkan kepada kemampuan Semakin perlunya manusia akan ilmu
pengetahuan, kecerdasan, nilai atau pengetahuan, maka perkembangan
perseta
didik
didalam
pola tingkah laku yang berguna. Hal sangat pesat dari waktu ke waktu.
tersebut
sesuai
dengan
definisi Sehingga saat ini perkembangan ilmu
dalam pengetahuan teknologi yang semakin
Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tinggi dan maju. Kemajuan suatu
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bangsa diukur dari tingkat kemajuan
pengetahuan dan teknologi karena
yakni:
pendidikan
yang
tercantum
Pendidikan adalah usaha dan semakin maju ilmu pengetahuan dan
terencana untuk mewudkan teknologi suatu bangsa semakin maju
suasana belajar dan proses
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
taraf
hidup
dan
kesejahteraan
Menurut
Syah
(2006:141)
mengemukankan “Tes prestasi belajar
penduduknya.
Menurut Sardiman (2003:12) adalah alat-alat ukur yang banyak
“pendidikan dan pengajaran adalah satu digunakan untuk menentukan taraf
usaha yang bersifat sadar tujuan yang keberhasilan sebuah proses belajar
dengan
sistematis
perubahan
tingkah
terarah
laku
pada mengajar atau untuk menentukan taraf
menuju keberhasilan sebuah proses belajar-
kedewasaan anak didik”. Oleh karena mengajar”.
itu,
sekolah
sebagai
lembaga
Chaplin (dalam Syah, 2006:65)
pendidikan formal memiliki tanggung merumuskan “Belajar adalah peroleh
jawab yang besar dalam menyiapkan perubahan tingkah laku yang relative
kebutuhan SDM yang handal dan siap menetap sebagai akibat latihan dan
berbagai tantangan di masa depan. pengalaman. Belajar adalah proses
Peningkatan kualitas SDM merupakan mempeoleh
salah
satu
penekanan
dari
respon-respon
akibat
tujuan adanya latihan khusus”.
pendidikan, seperti yang tertera dalam
Menurut Hamalik (1992:154)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatakan “Belajar adalah perubahan
tentang tujuan Pendidikan Nasional tingkah laku yang relatif mantap berkat
Bab II Pasal 3 yakni:
Pendidikan Nasional bertujuan
mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta
peradaban
bangsa
yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME,
berkhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung
jawab.
latihan dan pengalaman.”
Hintzman
2006:65)
(dalam
“Belajar
Syah,
adalah
suatu
perubahan yang terjadi dalam diri
organisme,
manusia
disebabkan
oleh
atau
hewan
pengalaman
yang
mengartikan belajar secara kuantitatif
dan kualitatif.
Kriteria
ditetapkan
oleh
ketuntasan
satuan
minimal
pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru
mata pelajaran di satuan pendidikan
atau beberapa satuan pendidikan yang
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
memiliki karakteristik yang hampir berkaitan langsung dengan mahasiswa
sama.
Pertimbangan
atau sebagai pelaku pendidikan. Melalui
pendidik
forum MGMP secara akademis menjadi Indeks
Prestasi
mahasiswa
dapat
pertimbangan utama penetapan KKM. mengetahui kemajuan atau penurunan
Kriteria
menunjukkan prestasi belajar yang telah dicapai.
ketuntasan
Motivasi merupakan perubahan
persentase
tingkat
pencapaian
kompetensi
sehingga
dinyatakan tenaga didalam diri seseorang yang
dengan angka maksimal 100 (seratus). ditandai oleh dorongan afektif dan
Angka
maksimal
kriteria
merupakan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
100
ketuntasan
ideal.
Target Adanya motivasi yang besar dalam diri
ketuntasan secara nasional diharapkan siswa merupakan syarat agar siswa
mencapai
minimal
75.
Satuan terdorong
oleh
kemaunnya
sendiri
pendidikan dapat memulai dari kriteria untuk mengatasi berbagai kesulitan
ketuntasan minimal di bawah target belajar yang dihadapinya, dan lebih
nasional kemudian ditingkatkan secara lanjut lagi siswa akan sanggup belajar
sendiri.
bertahap.
Menurut
(1993:249)
Surya
dalam
usaha
Dengan
begitu
diharapkan
Brata siswa mampu menggugah semangat
untuk belajar, terutama bagi siswa yang malas
mencapai suatu hasil belajar di proses belajar sebagai akibat negatif dari luar
belajar
mengajar
seseorang
di diri
siswa.
Selanjutnya
dapat
pengaruhi beberapa faktor yaitu: faktor membentuk kebiasaan siswa senang
belajar, sehingga prestasi belajar dapat
internal dan faktor eksternal.
Menurut pendapat Tirtonegoro meningkat.
(2001:43) “Prestasi belajar adalah hasil
Menurut pendapat Uno (2007:1)
dari pengukuran serta pernilaian usaha ”motivasi adalah dorongan dasr yang
belajar yang dinyatakan dalam bentuk menggerakkan seseorang bertingkah
angka, huruf, maupun kalimat yang laku”. Jadi menurutnya bahwa motivasi
dapat mencerminkan hasil yang sudah adalah adanya suatu semangat yang
dicapai oleh setiap siswa dalam periode menggerakan
tertentu”.
pendidikan
Peningkatan
di
perguruan
atau
mutu dorongan dan dorongan tersebut terjadi
tinggi karena adanya suatu motif ataupun
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
memberikan
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
tujuan tertentu sehingga menyebabkan bagiannya. Sedangkan menurut Zohar
suatu tindakan dan
seseorang melakukan
Marshall
spiritual
atau tingkah laku.
adalah
(2001:73) menghadapi
Sardiman
(2000:4)
kecerdasan
kecerdasan
dan
untuk
memecahkan
menyatakan bahwa hasil belajar akan persoalan makna dan nilai, kecerdasan
optimal jika ada motivasi yang tepat. untuk menempatkan perilaku dan hidup
Motivasi
selalu
besar kita dalam konteks makna yang lebih
menunjang
kecilnya minat seseorang dan dapat luas
dan
kaya,
kecerdasan
untuk
dikatakan juga sebagai daya penggerak. menilai bahwa tindakan atau jalan
Maksudnya adalah segala sesuatu yang hidup
dilakukan
oleh
seseorang
lebih
bermakna
dalam dibandingkan orang lain.
mahasiswa,
Kecerdasan spiritual yang tinggi
proses belajar mengajar tentunya, selalu
akan memotivasi siswa untuk lebih giat
didasari oleh motivasi.
Dalam diri manusia terdapat belajar karena siswa yang memiliki
kecerdasan yang bersumber pada fitrah kecerdasan spiritual yang tinggi, rasa
manusia
yang
kita
dengan ingin tahunya juga akan semakin tinggi.
sebut
“kecerdasan spiritual” yang merupakan Sehingga memiliki dorongan untuk
aktualisasi fitrah itu sendiri. Ia akan selalu belajar serta memiliki kreativitas
memancar dari kedalaman diri manusia, yang
tinggi
pula.
Begitu
pula
jika dorongan-dorongan keingintahuan sebaliknya, siswa dengan kecerdasan
dilandasi kesucian, ketulusan dan tanpa spiritual yang rendah akan kurang
pretise egoisme. Oleh karena itu, demi termotivasi dalam belajar dan peraihan
menciptakan
prestasi
belajar
yang prestasi sehingga yang terjadi adalah
unggul maka perlu didukung dengan peraihan sesuatu dengan berbagai cara
dan tujuan yang berjangka pendek.
kecerdasan anak yang optimal.
Sinetar
mendefinisikan
sebagai
(2001:12)
kecerdasan
pemikiran
yang
Pentingnya kecerdasan spiritual
spiritual hendaknya menjadi perhatian semua
terilhami. pihak, baik peserta didik, orang tua
Kecerdasan ini diilhami oleh dorongan serta institusi pendidikan untuk lebih
dan efektifitas, hidup keillahian yang memperhatikan aspek spiritual ini.
mempersatukan kita sebagai bagian- Pembelajaran
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
hendaknya
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
diformulasikan secara sistematik dan maret sampai dengan Mei 2013. Dalam
terstruktur
kecerdasan
agar
mempunyai Penelitian ini menggunakan penelitian
siswa
yang
seimbang,
yaitu populasi yaitu sebanyak 125 siswa
kecerdasan kognitif, kecerdasan emosi kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1
dan
kecerdasan
spiritual Surakarta tahun ajaran 2012/2013
mental
Dalam
(seimbang antara IQ, EQ dan SQ).
yang ingin dicapai menggunakan
Tujuan
dan
penulis dalam penelitian ini adalah
1.
Untuk
penelitian
Metode
Metode
ini
Dokumentasi
Angket.
Metode
pengaruh Dokumentasi yang digunakan dalam
mengetahui
motivasi belajar terhadap prestasi penelitian ini adalah dokumen yang
belajar
pada
mata
pelajaran berkaitan dengan hasil belajar siswa
ekonomi siswa kelas XI IPS di pada semester 1. Sedangkan metode
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
2.
Untuk
prestasi
pengaruh tertulis
mengetahui
kecerdasan
spiritual
belajar
angket adalah sejumlah pertanyaan
pada
yang
digunakan
untuk
terhadap memperoleh informasi dari responden
mata dalam arti laporan tetang pribadinya
pelajaran ekonomi siswa kelas XI atau hal-hal yang ia ketahui.
Teknik
IPS di SMA Muhammadiyah 1
Instrumen
digunakan adalah Uji Validitas dan Uji
Surakarta.
3.
Pengujian
Untuk mengetahui pengaruh yang Realibilitas. Uji validitas digunakan
signifikan antara motivasi belajar untuk mengukur kevalidan instrumen.
dan kecerdasan spiritual terhadap Sedangkan Uji Reliabilitas digunakan
prestasi
belajar
pada
mata untuk mengetahui instrumen tersebut
pelajaran ekonomi siswa kelas XI dapat terpercaya. Uji Prasyarat Analisis
IPS di SMA Muhammadiyah 1 menggunakan Uji Normalitas dan Uji
Surakarta.
METODEPENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta. Waktu
penelitian sekitar 3 bulan yaitu bulan
Linieritas. Sedangkan Analisis Data
yang
digunakan
adalah
Regresi Linear Berganda, Uji t, Uji F,
dan
Sumbangan
Relatif
dan
Sumbangan Efektif X1, X2 terhadap Y.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Analisis
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
deviasi sebesar
HASIL PENELITIAN
5,663 dan varians
Data tentang motivasi belajar sebesar 32,070.
siswa diperoleh dengan metode angket,
yang terdiri dari 15 pertanyaan. Dari
hasil analisis dan perhitungan diperoleh
nilai tertinggi sebesar 59, nilai terendah
sebesar 33, rata-rata sebesar 45,62,
median sebesar 44,00, modus sebesar
42, dan standar deviasi sebesar 7,114
serta varian sebesar 50,609.
Data
kecerdasan
spiritual
diperoleh dengan teknik angket yang
terdiri dari 15 pertanyaan. Dari hasil
tersebut dapat diperoleh nilai tertinggi
sebesar 59, nilai terendah sebesar 33,
nilai rata-rata sebesar 47,86, median
atau nilai tengah sebesar 48,00, modus
atau nilai paling sering muncul adalah
42 , standar deviasi atau penyimpangan
dari rata-rata sebesar 6,076 dan varians
sebesar 36,915.
Data
diperoleh
prestasi
belajar
siswa
diperoleh
dengan
teknik
dokumentasi dari hasil belajar siswa.
Dari hasil tersebut dapat diperoleh nilai
tertinggi sebesar 92, nilai terendah
sebesar 70, rata-rata atu mean sebesar
81,86, median atau nilai tengah sebesar
82,00, modus atau nilai yang paling
sering muncul sebesar 75, nilai standart
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa motivasi belajar dan kecerdasan
spiritual mempunyai hubungan kausal
secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat
dari persamaan regresi linier sebagai
berikut Y = 47,973+ 0,386X1 +
0,341X2,
berdasarkan
persamaan
tersebut terlihat bahwa koefisien regresi
dari
masing-masing
variabel
independen bernilai positif, artinya
variabel motivasi belajar siswa dan
kecerdasan spiritual siswa berpengaruh
secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar mahasiswa.
Hasil
uji
hipotesis
diketahui bahwa koefisien arah regresi
dari variabel motivasi belajar (b1)
adalah sebesar 0,386 atau positif,
sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
variabel motivasi berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan uji keberartian koefisien
regesi linear ganda untuk variabel
motivasi (b1) diperoleh thitung> ttabel,
yaitu
6,577
probabilitas
>
0,00
1,980
<
dan
0,05
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
pertama
nilai
dengan
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
Berdasarkan
sumbangan relatif sebesar 87,50% dan
sumbangan
efektif
sebesar
uji
keberartian
51,1%. regresi linear ganda atau uji F diketahui
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 85,620
dikatakan
bahwa
semakin
tinggi > 3,071 dan nilai signifikansi < 0,05,
motivasi belajar siswa maka akan yaitu 0,004. Hal ini berarti motivasi
semakin
tinggi
prestasi
belajar belajar siswa dan kecerdasan spiritual
mahasiswa. Sebaliknya semakin rendah siswa
secara
motivasu belajar siswa rendah, maka berpengaruh
bersama-sama
positif
dan
signifikan
semakin rendah pula prestasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Siswa
siswa.
yang mempunyai motivasi tinggi akan
Hasil
uji
hipotesis
kedua mencari
segala
hal
yang
dapat
diketahui bahwa koefisien regresi dari meningkatkan prestasi baik secara batin
variabel kecerdasan spiritual siswa (b2) maupun lahiriah. Dalam hal lahiriah,
adalah sebesar 0,341 atau bernilai siswa akan meningkatkan kuantitas
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam belajar, sedangkan untuk hal
variabel
kecerdasan
spiritual batin, siswa meningkatkan kecerdasan
berpengaruh positif terhadap prestasi spiritual dalam hal keagamaan agar
belajar siswa. Berdasarkan uji t untuk selalu ingat agar dalam menuntut ilmu
variabel
kecerdasan
spiritual
(b2) selalu ingat untuk berdoa agar selalu
diperoleh thitung> ttabel, yaitu 4,961 > dimudahkan
dalam
menuntut
ilmu
1,980 dan nilai probabilitas < 0,05 yaitu maupun dalam hal yang lain. Sehingga
0,000, dengan sumbangan dalam menuntut ilmu, siswa akan selalu
sebesar
relatif sebesar 22,5% dan sumbangan mempunyai motivasi yang tinggi dalam
efektif 31,1%. Berdasarkan kesimpulan belajar dan berpegang teguh pada
tersebut
dapat
semakin
baik
bahwa ajaran agama, yang akan menuntut
dikatakan
kecerdasan
spiritual, dalam setiap
tindakan yang akan
maka akan semakin tinggi prestasi dilakukan.
belajar
mahasiswa,
demikian
pula
Berdasarkan kesimpulan tersebut
sebaliknya apabila semakin rendah dapat dikatakan bahwa kecenderungan
akan
semakin peningkatan kombinasi motivasi belajar
rendah prestasi belajar siswa.
dan kecerdasan spiritual akan diikuti
kecerdasan
spiritual
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
peningkatan prestasi belajar siswa, prestasi belajar mahasiswa. Sedang
sebaliknya kecenderungan penurunan sisanya yang 35,8% dipengaruhi oleh
kombinasi variabel motivasi belajar dan variabel lain yang tidak diteliti.
kecerdasan
spiritual
akan
diikuti
penurunan akan prestasi belajar siswa.
Sedangkan koefisien determinasi yang
diperoleh sebesar 0,584, arti dari
koefisien ini adalah bahwa pengaruh
yang diberikan oleh kombinasi variabel
motivasi
belajar
dan
kecerdasan
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan
pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
belajar siswa terhadap prestasi
spiritual terhadap prestasi belajar siswa
belajar ekonomi akuntansi pada
adalah sebesar 58,4% sedangkan 41,6%
siswa kelas XI IPS di SMA
dipengaruhi oleh variabel lain.
Muhammadiyah 1 Surakarta dapat
Dari hasil perhitungan diketahui
bahwa
variabel
motivasi
diterima. Hal ini berdasarkan uji
belajar
keberartian koefisien regesi linear
memberikan sumbangan relatif sebesar
ganda untuk variabel motivasi (b1)
87,50% dan sumbangan efektif sebesar
diperoleh thitung> ttabel, yaitu 6,577
51,1%. Variabel kecerdasan spiritual
> 1,980 dan nilai probabilitas 0,00
memberikan sumbangan relatif sebesar
22,5% dan sumbangan efektif sebesar
13,1%.
Berdasarkan
besarnya
sumbangan efektif dan sumbangan
relatif
nampak
bahwa
variabel
kecerdasan spiritual memiliki pengaruh
yang lebih dominan terhadap prestasi
belajar ekonomi siswa dibandingkan
variabel
motivasi
belajar.
Dengan
demikian dari kedua variabel tersebut
memberikan sumbangan efektif sebesar
64,2%, dan bisa dikatakan berpengaruh
Ada pengaruh antara motivasi
< 0,05.
2.
Ada pengaruh kecerdasan spiritual
terhadap prestasi belajar ekonomi
akuntansi pada siswa kelas XI IPS
di
SMA
Muhammadiyah
1
Surakarta dapat diterima. Hal ini
berdasarkan uji t untuk variabel
kecerdasan spiritual (b2) diperoleh
thitung> ttabel, yaitu 4,961 > 1,980
dan nilai probabilitas < 0,05 yaitu
sebesar 0,000.
secara signifikan terhadap variabel
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
3.
Ada pengaruh antara motivasi
ajaran 2012/2013 adalah sebesar
belajar
kecerdasan
58,4%, sedangkan 41,6% sisanya
spiritual terhadap prestasi belajar
dipengaruhi oleh variabel lain yang
ekonomi akuntansi pada siswa
tidak diteliti.
kelas
siswa
XI
dan
IPS
di
SMA
Berdasarkan kesimpulan diatas,
Muhammadiyah 1 Surakarta dapat maka
dapat
diberikan
saran-saran
diterima. Hal ini berdasarkan uji sebagai berikut Sebagai masukan bagi
keberartian regresi linear ganda siswa
SMA
Muhammadiyah
1
atau uji F diketahui bahwa nilai Surakarta tentang pentingnya motivasi
Fhitung> Ftabel, yaitu 85,620 > 3,071 belajar siswa dan kecerdasan spiritual
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu siswa dalam prestasi belajar ekonomi
akuntansi, memberikan masukan bagi
0,004.
4.
Hasil uji koefisien determinasi (R2) para guru Akuntansi dalam melatih
sebesar 0,584 menunjukkan bahwa kekritisan siswa dan penelitian ini dapat
besarnya motivasi dan kecerdasan dijadian sebagai acuan bagi peneliti lain
spiritual
secara
bersama-sama yang akan melakukan penelitian yang
terhadap prestasi belajar siswa sejenis, sehingga hasil penelitian dapat
kelas
XI
IPS
di
SMA lebih lengkap dan akurat dibanding
Muhammadiyah 1 Surakarta tahun penelitian ini.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Dan
Kecerdasan Spiritual Siswa
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sardiman, A. M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sinetar, Marsha. 2001. Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak yang Mempunyai
Kesadaran Dini. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Surya Brata, Sumadi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raya Grafindo
Persada.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tirtonegoro. 2001. Anak dan Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Sinar Grafika.
Zohar dan Marshall. 2000. Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir
Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan.
Deas Aditya M.G, Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2008, FKIP-UMS