Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Konsep Diri, dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, KONSEP DIRI, DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA

Oleh

EKA SRI ROSYANTI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar, konsep diri, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014. Populasi terdiri dari seluruh siswa kelas XI IPS yang berjumlah 129 siswa dan diperoleh sampel sebanyak 98 siswa yang ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Teknik pengumpulan data wawancara, angket, dokumentasi, dan observasi. Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan uji regresi linear sederhana dan pengujian hipotesis keempat menggunakan uji regresi linear multipel. Hasil analisis data pada hipotesis pertama diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,942 > 1,990

dengan dk (n –2) α = 0,05 yang menunjukan ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa, hipotesis kedua diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,239 > 1,990 dengan dk (n – 2) α = 0,05 yang

menunjukan ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar ekonomi siswa, hipotesis ketiga diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,956 > 1,990 ada pengaruh aktivitas

belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa, dan hipotesis keempat diperoleh F

hitung > F tabel, yaitu 32,271 > 2,710, ada pengaruh persepsi siswa tentang

keterampilan guru mengajar, konsep diri, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa.

Kata kunci: keterampilan guru mengajar, konsep diri, aktivitas belajar, dan hasil belajar ekonomi.


(2)

(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, KONSEP DIRI, DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(Skripsi)

Oleh:

EKA SRI ROSYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Kategori Variabel Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru

Mengajar (X1) ... 77

2. Kategori Variabel Konsep Diri (X2) ... 79

3. Kategori Variabel Aktivitas Belajar (X3) ... 81

4. Kategori Variabel Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 83


(6)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 10

C. Pembatasan Masalah ... 11

D. Perumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Kegunaan Penelitian ... 12

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 14


(7)

2. Persepsi Keterampilan Mengajar Guru ... 20

3. Konsep Diri (Konsep Aku) ... 25

4. Aktivitas Belajar ... 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 32

C. Kerangka Pikir ... 35

D. Hipotesis ... 39

III.METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel ... 43

1. Populasi ... 43

2. Sampel ... 44

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 44

C. Variabel Penelitian ... 45

D. Definisi Operasional Variabel ... 46

E. Teknik Pengumpulan Data ... 52

1. Observasi ... 52

2. Angket/Kuisioner ... 53

3. Dokumentasi ... 53

4. Wawancara/Interview ... 53

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 53

1. Uji Validitas Instrumen ... 54


(8)

1. Uji Normalitas ... 57

2. Uji Homogenitas ... 59

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ... 59

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 60

2. Uji Multikolinearitas ... 62

3. Uji Autokorelasi ... 63

4. Uji Heteroskedastisitas ... 65

I. Pengujian Hipotesis ... 67

1.Regresi Linear Sederhana ... 67

2.Regresi Linear Multipel ... 68

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 70

1. Sejarah Berdirinya Sekolah ... 70

2. Perkembangan Sekolah ... 71

3. Visi dan Misi Sekolah ... 73

4. Situasi dan Kondisi Sekolah ... 74

B. Deskripsi Data ... 75

1. Data Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar (X1) ... 76

2. Data Konsep Diri Siswa (X2) ... 78

3. Data Aktivitas Belajar (X3) ... 80


(9)

1. Uji Normalitas Sampel ... 84

2. Uji Homogenitas ... 86

D. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ... 87

3. Uji Kelinearan Garis Regresi ... 87

4. Uji Multikolinearitas ... 88

5. Uji Autokorelasi ... 90

6. Uji Heteroskedastisitas ... 91

E. Pengujian Hipotesis ... 93

1. Regresi Linear Sederhana ... 94

2. Regresi Linear Multipel ... 99

F. Pembahasan ... 101

1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 102

2. Pengaruh Konsep Diri terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 106

3. Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 108

4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Konsep Diri dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 112

G. Keterbatasan Penelitian ... 115

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 117

B. Saran ... 118 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Struktur Organisasi ... 121

2. Daftar Guru dan Pegawai ... 122

3. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ... 125

4. Angket Uji Coba Penelitian ... 128

5. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Uji Coba ... 132

6. Hasil Uji Coba Variabel Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar ... 134

7. Hasil Uji Coba Variabel Konsep Diri ... 136

8. Hasil Observasi Variabel Aktivitas Belajar ... 138

9. Hasil Uji Coba Variabel Aktivitas Belajar ... 143

10.Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar (X1) ... 145

11.Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel Konsep Diri (X2) ... 146


(11)

12.Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel Aktivitas Belajar

(X3) ... 147

13.Hasil Uji Coba Reliabilitas Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Reliabilitas Konsep Diri, dan Reliabilitas Aktivitas Belajar ... 148

14.Kisi-kisi Instrumen ... 149

15.Angket Penelitian ... 152

16.Lembar Observasi Aktivitas Belajar Penelitian ... 155

17.Hasil Penelitian Variabel Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar ... 157

18.Hasil Penelitian Variabel Konsep Diri ... 161

19.Hasil Observasi Variabel Aktivitas Belajar ... 165

20.Hasil Penelitian Variabel Aktivitas Belajar ... 190

21.Hasil Belajar Ekonomi ... 194

22.Rekapitulasi X1,X2,Y,Z ... 195

23.Uji Normalitas ... 197

24.Histogram Uji Normalitas ... 198

25.Uji Homogenitas ... 200


(12)

27.Uji Multikolinearitas ... 202

28.Uji Autokorelasi ... 203

29.Uji Heterokedastisitas ... 204

30.Uji Regresi Linear Sederhana ... 205


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 4 2. Penelitian yang Relevan ... 32 3. Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran

2013/2014 ... 43

4. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-masing Kelas ... 45 5. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ... 49 6. Ringkasan Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket ... 56

7. Daftar Analisis Varians (ANAVA) ... 61 8. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru

Mengajar (X1) ... 76

9. Distribusi Frekuensi Konsep Diri (X2) ... 78

10.Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar (X3) ... 80

11.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 82


(14)

13.Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Sampel ... 86

14.Ringkasan Hasil Pengujian Kelinearan Sampel ... 88

15.Ringkasan Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 89

16.Ringkasan Hasil Pengujian Autokorelasi ... 91

17.Ringkasan Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 92

18.Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis dan Uji t Hipotesis ... 93


(15)

(16)

(17)

Moto

Dengan menyebut nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Al Fatihah Ayat 1)

“Aku lebih lambat dari orang lain, tapi aku tidak pernah menyerah, aku selalu melakukan semua sampai akhir.”

(Oh Ha ni dalam film Play Full Kiss)

“Kesuksesan diri sendiri yang buat, maka bergerak jangan bermalas-malas”

(Eka Sri Rosyanti)

“Berusaha dengan sungguh-sungguh sudah, berdoapun sudah, namun yang paling penting adalah kepercayaan akan DIA yang punya takdir/cerita indah

untuk setiap doa dan usaha, yakin bahwa kemudahan dan hasil indah akan datang diwaktu yang sudah ditentukan”

(Eka Sri Rosyanti)

“Bila seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah untuknya pahala segala amal kecuali dari tiga hal yang tetap kekal yaitu shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang sholeh”

( HR. Imam Bukhari & Muslim)

“Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila memang itu diperlukan, sebab anda tak kan bisa meloncati sebuah jurang dengan dua

lompatan kecil” (Al Auf)

“Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. yakni, orang yang berfikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir”


(18)

(19)

Ya Allah terimakasih atas segala jalan yang Engkau berikan

pada hamba, sehingga karya ini terselesaikan jua. Sholawat serta

salam terjunjung untuk nabi besar Muhammad SAW, yang

selalu dinantikan safa’atnya di akhir Zaman

Dengan penuh syukur dan kerendahan hati, ku persembahkan karyaku ini untuk:

Bapak Ahmad Rosaliyo

& Mama’

Sri Suwarni tercinta. Terima

kasih atas setiap do’a,

dukungan, kasih sayang, perhatian dan nasehat yang

bapak dan mama’berikan dalam

setiap langkah

mb’eka

menuju keberhasilan. Terima kasih karena telah membesarkan

mb’ dan adk hingga sebesar ini.

Terima kasih untuk setiap pelajaran hidup yang selalu

kalian ajarkan untuk mendidik mb’.

Terima kasih untuk setiap keringat dan lelah yang

didapat hanya untuk membahagiakan mb dan adk. Terima kasih telah menjadi

orangtua ya

ng luar biasa untuk mb’ dan adk

. Terima

kasih untuk do’a dan air mata

yang bercucur untuk kesuksesan mb’. Thank’s to everityng in my life.

Adikku tercinta, Rosyana Dwi Yunita. Terima kasih atas do’a, dan

dukungan untuk mb’. Mb’ dan Adk adalah orang yang harus sll

berusaha untuk bisa banggakan bapak & mama’.

Para pendidik yang selama ini membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat.


(20)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah, pada Kamis, 28 Mei 1992 dan diberi nama Eka Sri Rosyanti, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, putri dari Bapak Ahmad Rosaliyo dan Ibu Sri Suwarni.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis diantaranya:

1. Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Bangunrejo diselesaikannya pada tahun 1998. 2. SD Negeri 1 Bangunrejo diselesaikannya pada tahun 2004.

3. SMP Negeri 1 Bangunrejo diselesaikan pada tahun 2007. 4. SMA Negeri 1 Kalirejo diselesaikan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada bulan Januari 2013, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jakarta-Semarang-Solo-Bali-Yogyakarta-Bandung. Pada bulan Juli-September, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMA Negeri 2 Tulang Bawang Tengah.


(21)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Konsep Diri, dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014 yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada Nabi Besar Muhammad SAW, yang selalu dinantikan safa’at di hari akhir kelak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Drs. Abdurrahman, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP Unila.

4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Unila.


(22)

Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

7. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila sekaligus selaku penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, nasehat, dan motivasi pada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Ibu Dr. Pujiati M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Bapak Drs. Darwin Bangun M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan

motivasi dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si. selaku penguji yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan nasehat pada penulis dalam penyelesaian skripsi. 11.Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. 12.Bapak Drs. Sabar, selaku Kepala SMA Negeri 1 Kalirejo, terima kasih atas ketersediaannya memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadikan SMA Negeri 1 Kalirejo sebagai subjek dalam penelitian skripsi ini.

13.Bapak Hendro Agus Rianto S.Pd. selaku guru mata pelajaran ekonomi dan para guru serta staff TU di SMA Negeri 1 Kalirejo terima kasih atas nasehat serta informasi yang bermanfaat untuk kepentingan penelitian dalam skripsi ini.


(23)

penulis yang di Bumi Raharjo, Bumi Rahayu, Panaragan Jaya, Way Jepara, Bangunrejo. Terima kasih atas semua limpahan kasih sayang, do’a serta dukungannya baik moril maupun materiil yang tiada bisa ananda hitung. Semoga karya kecil ananda ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan dan kebanggaan pada kalian.

15.Adikku Rosyana Dwi Yunita, terima kasih atas dukungan serta canda tawamu yang menjadi penghibur saat lelah melanda, semoga mba’bisa menjadi contoh baik dan dapat membahagiakan adik, mama, dan bapak. Amiin.

16.Sahabat lara dan bahagia tersayang, Mumarisa Nida dan Renita Dwi Astuti. Terima kasih untuk kebersamaan terindah yang sudah kalian ukir dalam perjalananku, terimakasih untuk canda tawa, tangis, nasihat, bantuan, dukungan, serta doa kalian selama ini.

17.Terima kasih untuk pewarna-warni hariku yang selalu luangkan waktu untuk jadi tempat bercerita. Mamasku Ahmad Muslim.

18.Annisa Family, Mb’Sri Wahyuni, Yuliza Sushanty, mb’Lena Dwi Mustikawati, mb’Rini Musdika, Lindawati, Rina Rachmawati, Winda, Susi Susanti, Dila, mb Lusi, de’ Maya, de’Maratul, de’Novi, de’Sofa, de’Devi, Ibu Susi dan penghuni baru Annisa terima kasih atas dukungan, canda, haru, cerita yang kita lewati selama sama-sama tinggal di kos Annisa tidak terlupakan.

19.Teman-teman KKN-PPL Desa Mulya Asri, Kec. TBT, Kab. Tubabar (Bu’Pi,

Bu’Lan, Bu’Ratri, Pa’Mukh, Pa’Anggito, Bu’Rahma, Bu’Rika, Bu’Opa, Bu’Meggi, Pa’Meddi, Bu Miftakhul Khasannah selaku pamong saya dan seluruh


(24)

keluarga baru penulis terima kasih untuk kebersamaannya.

20.Terima kasih untuk PakCik Usman dan Uncu Masdalena sekeluarga yang sudah memberikan tempat yang nyaman, kasih sayang, dan perhatian selama saya dan rekan-rekan melaksanakan KKN/PPL di Desa Mulya Asri.

21.Keluarga besar MAOL (Mulya Asri OnLine) terima kasih kebersamaan dan bantuannya selama saya dan rekan-rekan melaksanakan KKN di Mulya Asri. 22.Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2010 baik dari kelas genap maupun

ganjil. Sukses untuk kita semua dan terima kasih untuk kebersamaannya.

23.Terima kasih untuk Kak Dani dan Om Herdi yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

24.Terima kasih untuk kakak tingkat 2007, 2008, 2009 dan adik tingkat 2011, 2012 dan 2013.

25.Terima kasih untuk seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat. Amiin.

Bandar Lampung, Desember 2014


(25)

I. PENDAHULUAN

Bagian pertama ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasannya secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A.Latar Belakang Masalah

Lembaga pendidikan salah satu tempat bagi peserta didik yang disiapkan untuk menjadi manusia yang berkualitas. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat membantu mensukseskan program pemerintah dalam bidang pendidikan. Upaya pembentukkan sumber daya yang berkualitas dengan adanya pendidikan di sekolah harus dengan tujuan pendidikan yang jelas. Tujuan pendidikan yang akan dilaksanakan agar mendapat hasil yang bermutu baik, harus mempunyai undang-undang untuk mengatur sistem pendidikan yang akan diberlakukan.

Pendidikan yang bermutu dapat dicapai apabila semua pelaku yang terlibat dalam dunia pendidikan selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan.


(26)

Pelaku yang terlibat dalam dunia pendidikan yang saling berhubungan diantaranya, pemerintah, guru, siswa, orang tua, dan elemen eksternal seperti lingkungan masyarakat. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental dalam peningkatan mutu siswa, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa.

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat.

Bagi para pelajar dan mahasiswa kata “belajar” adalah kata yang tidak asing,

bahkan sudah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan raga juga jiwa seseorang. Karena dengan adanya belajar diharapkan ada perubahan. Perubahan akan dapat terjadi bila setiap gerak raga yang ditunjukkan sejalan dengan proses jiwa. Perubahan yang diharapkan hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya berupa pemilikan pemahaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Tetapi perlu diingat, bahwa perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang berhubungan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Sedangkan perubahan tingkah laku akibat pergaulan negatif seperti mabuk karena meminum minuman keras, menggunakan narkoba, akibat gila, dan sebagainya bukanlah kategori dikatakan hasil dari belajar. Hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah hasil dari belajar.


(27)

Hakikat belajar tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

.

Tujuan pendidikan nasional sebenarnya telah dinaungi oleh kurikulum yang menekankan penguasaan aspek-aspek di atas yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, di mana suatu kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan potensi sekolah atau daerah karakteristik peserta didik. Pada kenyataannya, suatu sistem yang baik belum dapat menjamin tercapainya hasil belajar yang maksimal karena banyak variabel lain yang akan mempengaruhinya. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah tingkat penguasaan kompetensi siswa baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Hasil belajar merupakan salah satu indikator untuk mengetahui apakah proses pembelajaran atau kegiatan belajar yang berjalan sudah mencapai tujuan pembelajaran, dan dapat diketahui pula apakah materi pelajaran yang diberikan sudah dikuasai oleh siswa.

Hasil belajar yang ingin diteliti adalah hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dan keterangan guru bidang studi ekonomi, hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS pada ujian semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 kurang optimal, masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM


(28)

(Kriteria Ketuntasan Minimum). Sebagai ilustrasi disajikan data hasil ujian semester ganjil dalam Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014

No Kelas Nilai Jumlah

siswa Keterangan < 72 ≥ 72

1. XI IPS 1 29 2 31 Kriteria

Ketuntasan Minimum yang ditetapkan

sekolah adalah 72

2. XI IPS 2 24 9 33

3. XI IPS 3 26 7 33

4. XI IPS 4 25 7 32

Jumlah siswa 104 25 129

% 80,62 % 19,38 % 100 % Sumber : Guru Bidang Studi Ekonomi

Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat diketahui hasil belajar dari 129 siswa, siswa yang mendapat nilai < 72 berjumlah 104 orang atau 80,62 % dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 72 berjumlah 25 orang atau 19,38 %. Berdasarkan persentase tersebut diketahui 80,62 % atau 104 siswa belum tuntas belajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa dengan adanya kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasaan, motivasi, disiplin, minat, dan konsep diri. Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa dapat berupa keterampilan mengajar guru, sarana belajar, lingkungan sekolah, dan aktivitas belajar siswa di kelas, yang kesemuanya saling berkaitan dan mendukung dalam proses pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal.


(29)

Faktor yang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo pada mata pelajaran ekonomi adalah bagaimana keterampilan guru dalam mengajar. Setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru adalah salah satu yang terlibat langsung dalam pembentukkan dan pengembangan intelektual dan kepribadian siswa. Guru memiliki berbagai peran, baik sebagai pengajar maupun sebagai pendidik yang membimbing dan memberi pengarahan serta menuntun siswa dalam belajar. Guru yang menciptakan kondisi belajar siwa yang didesain secara sengaja, sistematis, berkesinambungan, dan nyaman, sedangkan siswa sebagai subjek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan oleh guru.

Demi mewujudkan hal-hal di atas guru hendaknya menguasai keterampilan mengajar dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai personil yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti berkembangnya konsep-konsep baru dalam dunia mengajar. Guru dituntut untuk bagaimana dapat mengelola proses belajar mengajar dan pendekatan keterampilan proses belajar. Seorang guru bukan hanya harus menguasai bahan ajar, karena penguasaan materi saja tidak jadi penentu seorang guru dapat mengajar dengan baik. Guru juga harus bisa menyampaikan materi dengan bahasa yang komunikatif dan metode mangajar yang menarik sehingga siswa tertarik untuk belajar dan dapat menyerap materi pelajaran dengan baik. Jika guru tidak dapat menyampaikan materi pelajaran ke siswa dengan cara yang benar, maka siswa akan mengalami


(30)

kesulitan dalam menyerap dan menguasai mata pelajaran ekonomi yang diajarkan.

Ketertarikan siswa dalam proses belajar mengajar, merupakan sikap-sikap positif yang timbul dikarenakan adanya persepsi positif siswa terhadap guru yang dibangun oleh guru saat mengajar dengan keterampilan mengajar yang dimiliki. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dalam proses pembelajaran dianggap merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Persepsi dianggap penting karena dari persepsi inilah muncul tanggapan atau respon dan kesan-kesan terhadap keterampilan guru dalam mengajar yang selanjutnya akan diinterpretasikan siswa sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Bila persepsi siswa positif terhadap keterampilan guru dapat mengakibatkan pelajaran yang diberikan dapat diterima dengan baik, namun bila persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam mengajar negatif maka siswa tidak akan menyerap pelajaran dengan baik karena ada tanggapan atau respon negatif seperti sikap acuh terdahap pelajaran. Oleh karena itu seorang guru harus menguasai berbagai keterampilan mengajar agar persepsi siswa positif sehingga proses belajar mengajar berjalan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Data yang diperoleh saat penelitian pendahuluan, dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran ekonomi ternyata guru tidak selalu menggunakan media dalam pembelajaran, masih kurang jelasnya bahan yang diajarkan dan dalam belajar belum dapat menciptakan suasana yang kondusif sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Seorang guru atau pengajar


(31)

harus memperhatikan cara menyusun dan menyajikan pelajaran-pelajarannya, maka pengajaran yang ia lakukan akan membuahkan hasil bagi siswa.

Permasalahan yang paling mendasar dalam pencapaian hasil belajar itu sendiri merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ciri-ciri dari perubahan perilaku tersebut yaitu perubahan yang disadari dan disengaja (intensional), berkesinambungan, fungsional, bersifat positif, aktif, permanen, perubahan yang bertujuan dan terarah serta perubahan perilaku secara keseluruhan. Sehingga seseorang dapat belajar serta mengetahui tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Kesadaran siswa untuk belajar sangat erat hubungannya dengan konsep diri atau biasa diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap diri mereka sendiri. Penilaian objektif terhadap diri sendiri sangat mempengaruhi kesadaran tentang siapa mereka dengan segala kekurangan dan kelebihannya, melalui kesadaran ini siswa akan lebih mudah untuk menentukan sikap dan perilaku yang harus mereka ambil sesuai dengan gambaran diri mereka dan untuk mencapai tujuan yang ingin mereka capai. Konsep diri sangat penting dalam hal penentu kualitas sumber daya manusia, jika seseorang hanya mengutamakan kemampuan intelegensi tanpa diimbangi dengan konsep diri yang positif maka intelegensi yang dimiliki dapat digunakan dalam perilaku yang salah. Hal ini terlihat dalam berbagai kasus kriminalitas yang terjadi di masyarakat, contohnya seperti para petinggi negara yang melakukan korupsi. Oleh karena itu, konsep diri memegang peran penting dalam kehidupan manusia karena konsep diri merupakan inti dari kepribadian individu dalam berperilaku.


(32)

Konsep diri merupakan penentu dalam keberhasilan perkembangan siswa. Bagaimana siswa menilai atau memberikan pandangan terhadap dirinya sendiri. Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh konsep diri siswa karena konsep diri dan pencapaian akademik siswa adalah dua hal yang saling berkaitan. Segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Konsep diri berkaitan dengan komitmen dan kepercayaan seseorang dalam menentukan pilihan berperilaku.

Setiap individu berperilaku dan memiliki sifat yang berbeda sesuai dengan konsep diri masing-masing, tergantung pada konsep diri yang positif atau konsep diri negatif yang tercipta dalam diri individu tersebut. Siswa yang memiliki konsep diri yang positif cenderung memiliki pencapaian hasil belajar yang lebih baik dibanding siswa yang memiliki penilaian negatif terhadap dirinya sendiri. Siswa yang memiliki konsep diri yang positif mempunyai kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang lebih baik, yang memungkinkan untuk melakukan evaluasi secara objektif terhadap dirinya sendiri. Hal tersebut meminimalisasi munculnya kesulitan belajar dalam diri siswa.

Konsep diri yang positif akan menentukan tingkah laku seseorang sehingga ia dapat menempatkan diri sesuai dengan gambaran yang mereka buat tentang diri mereka. Konsep diri positif dalam perilaku belajar mendorong seseorang untuk mengenal siapa dirinya dan apa yang harus dilakukannya sebagai seorang siswa. Kesadaran ini nantinya akan membuat siswa lebih termotivasi untuk


(33)

mencapai keinginan atau cita-citanya dan memiliki konsistensi dalam mewujudkannya. Konsep diri yang negatif menjadikan siswa cenderung pesimistis terhadap kemampuannya, kurangnya percaya diri, dan mengakibatkan rendahnya motivasi dalam proses belajar dan hasil belajar. Ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri dalam mengerjakan soal-soal ujian atau latihan yang diberikan guru bisa mengakibatkan tercipta budaya menyontek. Hasil observasi di SMA Negeri 1 Kalirejo diperoleh data hasil belajar siswa, siswa yang mencapai KKM yang ditentukan hanya 25 siswa dari 129 siswa atau dengan persentase 19,38%, ini menunjukan 80,62% siswa, diduga disebabkan konsep diri yang negatif yang membuat siswa tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Hasil belajar juga diduga dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa. Aktivitas ini merupakan hal yang menunjang dalam usaha peningkatan hasil belajar yang dilakukan siswa selama di kelas dan di rumah. Aktivitas di kelas berupa kegiatan yang dilakukan siswa secara jasmani maupun rohani yang menunjang proses belajar mengajar di sekolah misalnya mencatat, mendengarkan penjelasan guru, bertanya pada guru, pergi ke perpustakaan dan sebagainya. Sedangkan aktivitas belajar di rumah berupa kegiatan yang dilakukan siswa selama di rumah dan merupakan kelanjutan dari belajar di sekolah misalnya mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan latihan-latihan soal, merapikan catatan, dan sebagainya.

Masih banyak dijumpai aktivitas belajar di sekolah didominasi oleh guru sedangkan siswa pasif dan menerima materi pelajaran begitu saja. Aktivitas siswa terbatas pada mendengarkan, mancatat, dan menjawab pertanyaan yang


(34)

diajukan oleh guru. Memang benar siswa tidak pasif secara mutlak, namun proses pembelajaran semacam ini jelas tidak mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan beraktivitas. Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Masih banyak dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran justru menghambat aktivitas dan kreativitas siswa. Jika aktivitas dan kreativitas siswa terhambat maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Atas dasar pemikiran tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Konsep Diri, dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi. 2. Sebagian siswa kurang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran. 3. Sebagian aktivitas pembelajaran di kelas masih didominasi oleh guru. 4. Sebagian besar nilai mata pelajaran ekonomi siswa masih rendah.

5. Motivasi siswa yang masih rendah diduga dikarenakan konsep diri siswa yang negatif.


(35)

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada aspek persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X1), konsep diri (X2), dan aktivitas belajar ( terhadap hasil

belajar siswa kelas XI IPS (Y) di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.

D.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang akan diteliti dan yang perlu dicarikan jawabannya dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh konsep diri siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014? 3. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar, konsep diri, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014?


(36)

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014. 4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru

mengajar, konsep diri, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti.

2. Sebagai latihan dan pengalaman bagi penulis dalam mempraktekkan teori yang diterima dibangku kuliah.


(37)

3. Bagi sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik.

4. Bagi guru dan calon guru sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan keterampilan mengajar, memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

5. Sebagai bahan referensi untuk perpustakaan dan bagi semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.

G.Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Objek Penelitian

Persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X1), konsep diri (X2),

aktivitas belajar (X3), dan hasil belajar ekonomi (Y).

2. Subjek Penelitian

Siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014. 3. Tempat Penelitian

Di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014. 4. Waktu Penelitian


(38)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjauan pustaka, kerangka pikir, dan hipotesis. Diawali dengan analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain yang akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Pembahasannya secara lebih rinci dijelaskan di bagian-bagian berikut ini.

A.Tinjauan Pustaka

Bagian ini mengemukakan pengertian atau deskripsi dari variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel itu antara lain hasil belajar, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar, konsep diri, dan aktivitas belajar.

1. Hasil Belajar

Belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam dunia pendidikan, serta dalam proses pendidikan kegiatan belajar adalah kegiatan pokok dan sangat penting dari keseluruhan proses yang terjadi. Menurut Slameto (2010: 3), “Belajar merupakan suatu proses seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil


(39)

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Sependapat dengan Slameto, Witherington mengemukakan dalam Sukmadinata (2011: 155), “Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian seseorang, yang dimanifestasikan dalam bentuk pola-pola respon baru yang dapat berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan serta kecakapan hidup”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak dalam perubahan tingkah laku seperti kebiasaan, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan daya pikir. Belajar menjadi suatu kebutuhan setiap manusia, karena dengan belajar seseorang dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan yang baik bagi dirinya maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2004: 28). Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap.

Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2013: 10) mengemukakan, “Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas”. Maksud dari pendapat tersebut ialah setelah seseorang belajar ia akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Setelah siswa belajar ia akan memperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk mengetahui dan mengerti konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan siswa. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan


(40)

bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2013: 5). Hasil belajar merupakan perubahan banyak aspek dalam diri individu, seperti perubahan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apresiasi, dan keterampilan.

Hasil belajar pada suatu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013: 4).

Hasil belajar dapat diketahui dengan hasil tertulis seperti hasil tes atau ujian yang dikerjakan siswa, namun perubahan secara mental sesuai dengan tahap perkembangan individu itu merupakan hasil belajar yang lebih penting. Kemampuan dalam bidang akademik harus seiring dengan kemampuan dalam diri individu atau dalam jiwa, kedua kemampuan tersebut akan saling menopang sehingga akan membangun pribadi yang kompeten. Hal ini didukung dengan pendapat Sukmadinata (2011: 102) bahwa, “Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial

atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang”.

Hamalik (2006: 155) menyatakan bahwa, Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan yang sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.


(41)

Hasil belajar dapat diketahui sebagai suatu pencapaian yang dilakukan siswa setelah adanya proses pembelajaran dan yang diperoleh dengan diadakannya tes, hasil tes yang berupa nilai akan menunjukan apakah proses pembelajaran sudah mencapai hasil belajar yang maksimal atau masih belum. Hasil belajar yang baik selain dilihat dari hasil tes yang baik juga diharapkan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik dari pada tingkah laku sebelum melakukan kegiatan belajar, perubahan yang bersifat berkelanjutan tidak hanya bertahan sementara.

Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu cabang mata pelajaran IPS yang juga pada jenjang SMA merupakan mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Mata pelajaran ekonomi membahas banyak hal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Selain itu konsep ekonomi yang dipelajari adalah adanya keterkaitan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari. Hasil belajar ekonomi yang diharapkan dapat diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar adalah membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab, dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi. Pengertian ekonomi menurut Sukwiaty dkk (2007: ii), “Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi”. Sedangkan menurut menurut Raharjo (2008: 1), “Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya/kegiatan manusia untuk memenuhi


(42)

kebutuhan guna mencapai kemakmuran”. Siswa yang kelak akan terjun dalam lingkungan masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Namun yang utama bagi siswa SMA adalah untuk bekal masuk perguruan tinggi.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Arikunto (2010: 117), hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut.

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu mengenal, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi pandangan atau pendapat dan sikap atau nilai.

c. Ranah Psikomotor

Behubungan erat dengan kerja otot kerja otot, sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya.

Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pembentukkan kompetensi dan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas. Hasil belajar dapat dicapai seseorang setelah adanya proses belajar, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar. Faktor yang mempengaruhi belajar dapat berasal dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Kedua faktor tersebut dapat menjadi pengaruh negatif sehingga mengganggu proses


(43)

belajar, bila proses belajar terganggu maka hasil belajarpun akan terganggu atau mendapat hasil yang tidak maksimal.

Menurut Slameto (2010:54) banyak jenis faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar antara lain sebagai berikut.

a. Faktor intern yang berpengaruh terhadap belajar adalah: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan

b. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar adalah: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Setiap faktor yang berbeda pada siswa akan menyebabkan perbedaan prestasi, ada yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah/gagal sama sekali. Mengenai hal ini guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengatasi kemungkinan munculnya kelompok siswa yang mengalami gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor-faktor yang menghambat proses belajar. Berdasarkan uraian di atas maka hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan yang dalam hal ini merupakan mata pelajaran ekonomi. Hasil belajar yang baik diindikasikan dengan tingkah laku yang lebih baik daripada tingkah laku sebelum melakukan kegiatan belajar, yang bersifat kontinu, dan tidak hanya bertahan sementara.


(44)

2. Persepsi Keterampilan Mengajar Guru

Secara umum pengertian persepsi adalah pandangan atau pengamatan, pengenalan, penilaian, dan tanggapan seseorang terhadap objek tertentu. Ini berarti persepsi merupakan pandangan yang bersifat subjektif dari seseorang mengenai suatu objek tertentu baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Dalam kamus besar bahasa Indonesia persepsi merupakan: (1) tanggapan (penerapan langsung dari suatu serapan), (2) proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Menurut Slameto (2010: 102), “Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman”. Berdasarkan kajian tersebut, pengertian persepsi menunjukkan aktivitas merasakan, menginterpretasikan, dan memahami objek baik fisik maupun non-fisik. Persepsi berada pada pikiran dan perasaan manusia secara individu sehingga memungkinkan orang yang satu dengan yang lain memiliki persepsi yang berbeda walaupun objek yang dikaji sama.

Pengertian persepsi dalam penelitian ini menunjukkan pandangan, perasaan dan pemahaman siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tentang keterampilan mengajar guru mata pelajaran ekonomi. Persepsi yang dibahas dalam penelitian ini berupa persepsi yang bersifat positif tentang


(45)

keterampilan mengajar guru yang diduga akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Demikian juga dengan persepsi yang negatif tentang keterampilan mengajar guru yang diduga akan berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa.

Guru adalah suatu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan (Sardiman, 2012: 125). Kegiatan guru dalam rangka membina, membimbing, dan memberikan motivasi ke arah yang dicita-citakan siswa, hubungan antara guru dan siswa itu sendiri harus bersifat edukatif. Interaksi edukatif ini adalah sebagai suatu proses hubungan timbal balik yang memiliki tujuan tertentu, yaitu untuk mendewasakan anak didik agar nantinya dapat berdiri sendiri, dapat menemukan jati dirinya secara utuh.

Guru dan peserta didik adalah dua subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pihak yang berinisiatif awal untuk penyelenggaraan pengajaran, sedang peserta didik sebagai pihak yang secara langsung mengalami dan mendapatkan kemanfaatan dari peristiwa belajar mengajar yang terjadi. Guru sebagai pengarah dan pembimbing berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, sedang peserta didik adalah sebagai yang langsung menuju pada arah tujuan melalui aktivitas dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sebagai sumber belajar atas bimbingan guru. Jadi, kedua pihak (guru dan peserta didik) menunjukkan sebagai dua subjek pengajaran yang sama-sama menempati status penting.


(46)

Terdapat banyak masalah yang berhubungan dengan hasil pembelajaran dan peran guru dalam proses pembelajaran. Para guru hendaknya dapat menyelesaikan masalah pembelajarannya melalui kegiatan nyata di kelas. Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Saat mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa yang memiliki perbedaan serta memerlukan bimbingan dan pembinaan untuk menuju kedewasaan. Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sukar menentukan bagaimanakah cara mengajar yang efektif dan efisien. Karena setiap guru memiliki cara mengajar masing-masing dalam proses belajar mengajar.

Menurut Sukmadinata (2011: 255), “Guru merupakan suatu pekerjaan profesional. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik, selain harus memenuhi syarat-syarat kedewasaan, sehat jasmani dan rohani, guru juga harus memiliki ilmu dan kecakapan keterampilan keguruan”. Hubungan hasil pembelajaran dan kompetensi guru saling berkaitan, dengan penerapan kompetensi yang dimiliki guru akan lebih mempermudah dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

Menurut Mujib (2012: 93) kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, yang berupa kegiatan, perilaku, dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan. Agar dapat melakukan sesuatu dalam pekerjaan, tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan (knowledge),sikap (attitide), keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.


(47)

Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan mutlak yang harus guru miliki dalam menjalankan tugasnya dalam mengajar (Djamarah, 2005: 99). Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa keterampilan mengajar adalah suatu teknik atau metode yang harus dikuasai dan diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

Menurut Djamarah (2005: 99-171), ada sembilan keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar, yaitu sebagai berikut: keterampilan bertanya dasar, keterampilan bertanya lanjut, keterampilan dalam memberi penguatan (reinforcement), keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengelola kelas, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

Keterampilan mengajar adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Keterampilan mengajar dalam konteksnya tersusun hambatan-hambatan yang dihadapi, tujuan yang dikehendaki, dan proses evaluasi. Pengajaran yang berpusat pada siswa adalah proses belajar dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan minat siswa. Keterampilan mengajar berpusat pada siswa dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksibel. Untuk meningkatkan keberhasilan dalam mengajar, hendaklah mengakumulasikan dan mengaplikasikan


(48)

keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar yang dilakukan. Karena tanpa adanya penguasaan dan penerapan keterampilan mengajar, proses belajar mengajar yang dilakukan guru tidak akan berhasil secara optimal, dan hal ini akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa, sedangkan tolak ukur keberhasilan mengajar seorang guru sangat ditentukan oleh hasil belajar yang dicapai oleh siswanya.

Keterampilan atau kemampuan guru mengajar merupakan keahlian yang harus dikuasai oleh guru yang profesional sebab merupakan penerapan semua kemampuan yang telah dimilikinya dalam hal pengajaran, komunikasi dengan siswa, dan metode mengajar. Beberapa indikator dalam menilai kemampuan ini antara lain adalah sebagai berikut.

a. Menguasai bahan pengajaran yang disampaikan kepada siswa. b. Terampil berkomunikasi dengan siswa.

c. Menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan siswa. d. Terampil menggunakan berbagai alat dan sumber belajar. e. Terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.

Salah satu cara untuk menilai keterampilan guru dalam mengajar adalah dengan menggunakan penilaian dari siswa atau sering disebut persepsi siswa. Penilaian keterampilan guru dalam mengajar berdasarkan persepsi siswa ini karena siswa yang merasakan, melihat, dan mengetahui bagaimana keterampilan mengajar yang diterapkan oleh guru di kelas. Jika persepsi siswa positif atau baik maka ini menandakan bahwa kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan. Namun, jika persepsi siswa


(49)

negatif atau buruk maka diduga guru tidak melaksanakan keterampilan yang dimilikinya dengan optimal sehingga tidak tercipta lingkungan belajar yang optimal.

3. Konsep Diri (Konsep Aku)

UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan pendidikan adalah usaha sadar terencana mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran seiring dengan perkembangan individu, agar individu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Proses pendidikan formal yang dijalani sebagai proses belajar memiliki tahapan yang harus dilalui. Tahap tersebut diantaranya Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan perguruan tinggi. Pelaksanaan proses pendidikan tersebut, hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, dan sikap berkembang karena belajar. Demi tercapainya hasil belajar yang baik, maka belajar sebagai proses yang terpadu melibatkan beberapa komponen, seperti peserta didik yang memiliki IQ, minat, bakat, faktor psikologis yang baik, kemampuan, motivasi, sikap, kematangan, disiplin, dan lain-lain.


(50)

Menurut Soemanto (2006: 185-190) mengidentifikasi faktor-faktor penting dari kepribadian dan motivasi yang mempengaruhi tingkah laku anak di kelas dan yang mempengaruhi keberhasilan dalam situasi belajar yaitu:

1. self concept (konsep diri); 2. locus of control;

3. kecemasan yang dialami oleh anak didik; 4. motivasi hasil belajar.

Self concept mengurangi atau menumbuhkan respons terhadap reaksi-reaksi dari orang lain yang berhubungan dengan keadaan fisik dan ukuran badan, dan juga aktivitas-aktivitas yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh ukuran badan dan atau keterampilan fisik. Konsep diri dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang negatif akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya. Sebaliknya orang yang konsep dirinya positif akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positif.

Pengertian konsep diri atau sering disebut konsep aku menurut Pai dalam Djaali (2008: 129), “Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaan, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain”. Menurut Djaali (2008: 130), “Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang tentang berbagai hal mengenai dirinya sejak ia kecil, terutama berkaitan dengan perlakuan orang lain


(51)

terhadap dirinya”. Menurut Sukmadinata (2011: 139), “Aku atau self meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan, dan cita-cita baik yang disadari ataupun tidak disadari individu tentang dirinya”. Sedangkan Slameto mengemukakan (2010: 197), “Konsep diri adalah persepsi keseluruhan yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri”. Berdasarkan uraian di atas, maka konsep diri dapat diartikan sebagai suatu konsep yang dimiliki oleh seorang individu tentang dirinya sendiri, yang mempengaruhi interaksi sosial, baik interaksi dengan keluarga, lingkungan masyarakat, guru, dan teman sebaya, serta menjadi pedoman seseorang dalam bertindak. Dengan terpengaruhnya interaksi dapat mengakibatkan kurangnya percaya diri dan dapat pula mengurangi motivasi siswa dalam belajar.

Orang yang kurang percaya diri, akan banyak diliputi keraguan, ketidakberanian untuk bertindak, rasa rendah diri dan sebagainya. Dasar dari keberhasilan hidup adalah dimilikinya gambaran aku yang tepat dan realistis (Sukmadinata: 2011:140-141). Konsep diri positif akan mengembangkan sifat kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat dirinya secara realistis sehingga akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Dengan terpengaruhnya interaksi dapat mengakibatkan kurangnya percaya diri dan dapat pula mengurangi motivasi siswa dalam belajar. Konsep diri menjadi faktor yang mendorong seseorang dalam memutuskan suatu yang akan dilakukan. Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar


(52)

dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating system yang menjalankan komputer. 4. Aktivitas Belajar

Menurut Sukmadinata (2011: 164), “Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong semangat belajar para siswanya”. Sedangkan menurut Hamalik (2004: 171),

“Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri”. Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, aktivitas dalam proses pembelajaran sangat diperlukan agar kegiatan belajar mengajar di kelas tidak pasif. Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Pengajaran yang efektif ditandai oleh berlangsungnya proses belajar yang aktif. Seseorang yang melakukan kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil apabila ia sudah mengetahui atau melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui olehnya. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa diimbangi dengan aktivitas belajar.


(53)

Menurut Dierich dalam Hamalik (2004:172) aktivitas dalam kegiatan belajar diklasifikasikan menjadi 8 kelompok yaitu sebagai berikut.

1. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, memperhatikan, melihat gambar-gambar, eksperimen, demontrasi, pameran, mengamati pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2. Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengeluarkan pendapat, berwawancara, berdiskusi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, memeriksa karangan, laporan, mengisi angket, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, peta, diagram, dan pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa keterampilan-keterampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen. Didukung oleh pendapat Sardiman (2012: 95),


(54)

“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar”.

Aktivitas anak didik akan berkurang apabila bahan pelajaran yang guru berikan kurang menarik. Setelah mengikuti proses belajar mengajar, adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dialami siswa dapat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru. Penilaian belajar dalam bentuk formatif maupun sumatif dilaksanakan oleh guru melalui pertanyaan secara lisan atau akhir pengajaran guru menilai keberhasilan pengajaran (tes formatif). Demikian juga tes sumatif yang dilakukan pada akhir program, seperti pada akhir kuartal atau akhir semester. Penilaian diberikan terhadap peserta didik untuk menentukan kemajuan belajarnya. Tes tertulis baik jenis essay maupun tes objektif, dilakukan oleh guru dalam penilaian sumatif tersebut.

Sudirman dalam Djamarah dan Zain (2006:49) mengemukakan macam-macam sumber belajar sebagai berikut.

a. Manusia (people) b. Bahan (material) c. Lingkungan (setting)

d. Alat dan perlengkapan (tool and equipment) e. Aktivitas (activities)

Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi: 1. tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa 2. materi (bahan) yang harus dipelajari

3. aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.


(55)

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013: 3). Bagi guru penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, penilaian dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang diajarkan, metode yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar selanjutnya. Bagi siswa penilaian dapat memberikan informasi tentang sejauh mana materi ekonomi yang telah disajikan.

Belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini bukan hanya aktivitas yang tampak seperti gerakkan-gerakkan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental seperti proses berpikir, mengingat dan sebagainya. Belajar yang baik adalah melaksanakan proses belajar sebagai aktivitas fisik dan psikis. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran juga diperlukan sumber belajar yang dapat dijadikan acuan bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Suatu pengajaran disebut berhasil baik jika pelajaran itu membangkitkan proses belajar atau aktivitas belajar efektif.


(56)

B.Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Penelitian yang Relevan.

No Nama Judul Penelitian Hasil

1. Evi Yulianti

Hubungan Antara Konsep Diri Siswa dan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMAN YP Unila Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009.

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMAN YP Unila Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009. Hal ini ditunjukan dengan diperoleh Pengujian statistik t untuk variabel konsep diri hasilnya diperoleh thitung

> ttabel yaitu 8,025 > 1,960.

2. Ahmad Satibi

Hubungan Antara Konsep Diri Siswa, Perhatian Orang Tua, dan Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 9 Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2009/2010”.

Ada hubungan antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Kota Agung Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009, hal ini ditunjukkan dengan Pengujian statistik t untuk variabel konsep diri hasilnya diperoleh thitung > ttabel

yaitu 7,559 > 2,010. 3. Yesi

Triana

Hubungan antara Cara Belajar dan Aktivitas Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 18 Bandar Lampung TP 2009/2010.

Adalanya hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan dilakukan uji t, dan diperoleh t hitung

>t tabel atau 6,314 > 1,979, maka H0

ditolak dan H1 diterima. Diketahui

pula prestasi belajar IPS siswa dipengaruhi oleh aktivitas belajar sebesar 24,3 % dan sisanya 75,7 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


(57)

Tabel 2. Penelitian yang Relevan (lanjutan)

No Nama Judul Penelitian Hasil

4. Else Yuli Astuti

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru, Lingkungan Belajar di Sekolah dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA Kosgoro Bandar Sribhawono TP 2010/2011.

Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar, dengan diperoleh koefesien korelasi r sebesar 0,455 yang menunjukan bahwa tingkat hubungannya cukup tinggi. Kemudian kadar determinasi atau (r2) diperoleh sebesar 0,198 atau 19,8%.

5. Rofiqoh Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar TP 2010/2011.

Penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang keterampilan

mengajar guru dengan hasil belajar siswa, dengan diperoleh koefesien korelasi r sebesar 0,692 yang

menunjukan bahwa tingkat hubungannya cukup tinggi. 6. Bugie

Siswahyudi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMAN 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat TP 2010/2011.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang diteliti ialah aktivitas belajar, pengaruh aktivitas belajar dengan diperoleh koefesien korelasi r sebesar 0,449 menunjukan bahwa tingkat hubungannya cukup tinggi. Kemudian kadar determinasi atau (r2) sebesar 0,201 atau hasil belajar sebesar 20,1% dipengaruhi oleh aktivitas belajar . 7. Siti Ariah Pengaruh Keadaan

Ekonomi Orang Tua Siswa, Minat Belajar dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar, dengan diperoleh Pengujian statistik t untuk variabel aktivitas belajar hasilnya diperoleh thitung >

ttabel yaitu 2,940 > 2,032,

maka H0 ditolak dan H1


(58)

Tabel 2. Penelitian yang Relevan (lanjutan)

No Nama Judul Penelitian Hasil

8. Gika Nugraha Pratama

Pengaruh Disiplin

Belajar, Aktivitas Belajar, dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Ada pengaruh antara aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar, dengan diperoleh pengujian statistik t untuk variabel aktivitas belajar hasilnya diperoleh thitung > ttabel

yaitu 6,745 > 1,977. 9. Pepi Elian Pengaruh Perhatian Orang

Tua, Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar, dan Aktivitas Belajar di Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat TP 2012/2013.

Ada pengaruh antara persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar, yang dibuktikan dengan hasil perhitungan diketahui terdapat korelasi yang sebesar 0,276 pada taraf nyata 5%, dan pengaruh besarnya pengaruh terhadap hasil belajar sebesar 0,313. Diketahui pula besarnya nilai korelasi antara aktivitas belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu sebesar 0,415 dan besarnya pengaruh terhadap hasil belajar sebesar 0,319. 10. Eka

Wahyu NingtIas

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Aktivitas Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semerter Ganjil SMP Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur Tahun Pelajaran

2013/2014.

Ada pengaruh antara persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar, yang dibuktikan dengan hasil pengujian statistik t hasilnya diperoleh thitung > ttabel yaitu

9,104 > 1,986 untuk variabel X1 dan untuk


(59)

C.Kerangka Pikir

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa berbeda-beda karena setiap siswa mempunyai perbedaan dalam hal kecerdasan, kelengkapan sarana belajar, konsep diri, masalah internal, dan masalah eksternal lain yang terjadi dalam dirinya. Berdasarkan data hasil belajar siswa yang terdapat dalam Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa hasil siswa pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006: 107) tingkat keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali/optimal : apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik/minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa.

4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

Adanya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) akan mempermudah mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar dan juga menilai keberhasilan guru dalam mengajar. Pengetahuan akan kekurangan diri baik bagi siswa ataupun guru dapat menjadi acuan untuk menjadi lebih baik, bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar yang didapat sedang bagi guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar. Kualitas mengajar guru yang baik diharapkan akan membuat kegiatan belajar mengajar dikelas Pberjalan seefektif mungkin sehingga siswa bisa memahami pelajaran yang diberikan dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.


(60)

Hasil belajar pada suatu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013: 4).

Guru sebagai pengajar memiliki peran penting dalam keberhasilan siswa dalam belajar. Guru memiliki kewajiban untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif dan menyenangkan sehingga menumbuhkan minat belajar siswa. Banyak keterampilan yang harus dikuasai guru agar pelajaran di kelas menjadi menarik minat siswa untuk memperhatikan pelajaran dan dapat aktif dalam kegiatan belajar. Salah satu yang saat ini perlu diperhatikan adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat. Jika seorang guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Oleh karena itu guru harus melakukan pembaharuan ilmu dan pengetahuan, agar keterampilan dalam mengajar dapat lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman. Bisa dilihat pada zaman dahulu menggunakan black board dan kapur tulis, berubah menggunakan white board dan spidol, bahkan sekarang lebih canggih lagi di sekolah sudah dihimbau menggunakan komputer atau laptop dan materi pelajaran dimunculkan melalui LCD dalam bentuk power point.

Bukan hanya perkembangan iptek yang semakin canggih, namun dalam mengajar juga banyak perubahan, perubahan kurikulum sampai metode mengajar yang harus dikuasai demi menunjang pembelajaran. Menurut Slameto (2010: 96), “Pengetahuan yang aktual akan menarik minat siswa,


(61)

karena mereka saat itu sedang mengalami peristiwa itu juga, sehingga pelajaran guru akan menimbulkan rangsangan yang efektif bagi belajar siswa”.

Kemampuan dalam mengikuti perkembangan iptek dan perubahan dalam dunia pendidikan harus didukung lagi dengan keterampilan dalam mengajar yang lain. Keterampilan lain selain menguasai bahan ajar adalah kemampuan dalam menyampaikan materi dengan bahasa yang komunikatif dan metode mengajar yang menarik sehingga siswa dapat tertarik untuk belajar dan dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan dengan baik. Selain keterampilan guru yang harus selalu berkembang sehingga menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa di kelas, konsep diri siswa sangat berpengaruh dalam hasil belajar siswa. Menurut Pai dalam Djaali (2008:129), “Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaan, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain”. Konsep diri sangat berkaitan dengan kepercayaan diri/optimisme seseorang. Seseorang yang memiliki konsep diri yang positif akan memiliki percaya diri atau optimisme yang baik terhadap dirinya. Sehingga apabila seorang siswa memiliki konsep diri yang positif, ia akan lebih memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat, percaya diri seperti dalam mengerjakan tugas atau soal tes yang diberikan guru jadi membuat siswa tersebut tidak ingin melihat hasil kerja kawannya atau menyontek. Sedangkan dalam kenyatannya masih banyak dijumpai siswa yang mengerjakan tugas atau tes ujian, dengan melihat hasil dari kawan yang sudah mengerjakan (menyontek). Menyontek dilakukan oleh


(62)

siswa tidak dapat dikatakan karena siswa tersebut tidak mampu mengerjakannya sendiri, namun dapat juga dikarenakan kurangnya kepercayaan akan kemampuan yang dimiliki yang mendorong ia merasa kemampuan orang lain lebih baik.

Aktivitas belajar juga merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan rangkaian belajar yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku. Menurut Sardiman (2012: 96), “Dalam belajar diperlukan aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik”. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dalam pembelajaran memiliki andil yang besar guna tercapainya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang aktif dan melibatkan seluruh peserta belajar baik siswa maupun guru diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran tersebut.

Salah satu yang mendukung bahwa aktivitas berpengaruh terhadap hasil belajar adalah pendapat Sukmadinata (2011: 164), “Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong semangat belajar para siswanya”. Dengan demikian, keterkaitan antara persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar, konsep diri, dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar dapat dirumuskan dalam kerangka pikir sebagai berikut.


(63)

Gambar 1. Model Teoritis Pengaruh Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y (Sugiyono, 2010: 39)

Keterangan dari Gambar 1 di atas adalah sebagai berikut. r 1 : hipotesis pertama.

r 2 : hipotesis kedua. r 3 ; hipotesis ketiga. R : hipotesis keempat.

D.Hipotesis

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, di tes, atau di uji kebenarannya (Arikunto 2006: 25). Berdasarkan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.

Persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar

(X1)

Hasil belajar ekonomi

(Y) Konsep diri

(X2)

Aktivitas belajar (X3)

r 1 R r 2


(64)

2. Ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.

3. Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.

4. Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar, konsep diri, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014.


(65)

III. METODE PENELITIAN

Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metodologi penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrumen, teknik analisis data, uji kelinearan dan uji hipotesis. Pembahasannya secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian-bagian berikut ini.

A.Metodologi Penelitian

Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting, untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data dilapangan pada saat melakukan penelitian.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk


(66)

mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya (Sukmadinata, 2011: 18). Maksud dari pendapat tersebut dalam penelitian deskriptif peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Sedangkan menurut Arikunto (2006: 10),

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi)”. Selain disebut penelitian deskriptif penelitian ini dapat disebut pula penelitian eksplanatif jika ditinjau dari tujuan penelitian.

Menurut Sukmadinata (2011: 20), “Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling berhubungan, sumbangan atau kontribusi satu variabel terhadap variabel lainnya ataupun hubungan sebab akibat”. Sedangkan menurut Arikunto (2006:7), “Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu dinamakan penelitian eksploratif”.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan metode ex post facto dan survey. Menurut Sukmadinata (2011: 55), “Metode ex post facto meneliti adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu”. Menurut Sugiyono (2010: 12), “Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),


(67)

tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen)”.

B.Populasi dan Sampel

Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 129 siswa.

Tabel 3. Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014

No Kelas Jumlah siswa yang

menjadi populasi Laki-laki Perempuan

1 XI IPS 1 31 18 13

2 XI IPS 2 33 17 16

3 XI IPS 3 33 9 24

4 XI IPS 4 32 10 22

Jumlah siswa 129 54 75


(68)

2. Sampel

Pada penelitian ini, penentuan besarnya sampel yang diambil dihitung berdasarkan rumus Slovin dalam Prasetyo (2012: 56) sebagai berikut.

Keterangan:

n : jumlah sampel N: jumlah populasi

e : tingkat signifikansi (0,05)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat ditentukan besarnya sampel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:

dibulatkan menjadi 98

Besarnya sampel yang akan dijadikan objek penelitian sebanyak 98 siswa. 3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan subjek dari setiap wilayah tertentu harus seimbang atau sebanding dengan banyak subjek dalam masing-masing wilayah. Sehingga jenis probability sampling yang digunakan dalam penilitian ini adalah simple random sampling. Menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional, hal ini dilakukan dengan cara yaitu:

Jumlah sampel tiap kelas = � ℎ�


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan Persepsi Tentang Keterampilan Guru Mengajar dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas Akselerasi Untuk Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Swasta Al-Azhar Medan

4 77 87

Campur Kode pada Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 35 167

Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa dan Ketersediaan Fasilitas Belajar Di Rumah dengan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 18 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

1 17 76

Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Konsep Diri, dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 203

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Belajar Kelompok pada Mata Pelajaran IPS Kelas VI SD Negeri 35 Kampung Sawah Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 8

Pengaruh Kualitas Pengajaran Guru dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa di SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 19

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Lingkungan Teman Sebaya (Peer Group) terhadap Prestasi Belajar Siswa Keluarga Miskin Kelas X dan XI SMA Negeri 1 Surakarta

1 1 14

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Peserta Didik Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Ceper Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 14

Pengaruh Disipilin Siswa Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 0 15

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Peserta Didik Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bulu Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 19