HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 DI SMK SWASTA TRISAKTI LUBUK PAKAM.

(1)

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN

ALAT-ALAT UKUR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEMESTER GENAP

TP. 2011/2012 DI SMK SWASTA TRISAKTI

LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ELMON SP MANIK

NIM. 0510310892

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

ABSTRAK

Elmon S.P. Manik, 0510310892. Hubungan Motivasi Berprestasi dan

Komunikasi Interpersonal Dengan Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Semester Genap TP. 2011/2012 di SMK Swasta Tri Sakti Lubukpakam.

Skripsi: Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya: (1) hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur, (2) hubungan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur, dan (3) hubungan antara motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Tri Sakti Lubukpakam yang tersebar di 2 kelas dengan jumlah 60 orang, dan penarikan sampel menggunakan tabel Krejie-Morgan, sehingga diperoleh sampel sebanyak 52 orang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif jenis survey dengan pola kajian korelasi. Instrumen penelitian ini adalah angket dengan model skala Likert untuk variabel motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal, sedangkan untuk variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur digunakan data dokumentasi yakni nilai dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN). Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi, regresi sederhana dan regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur, dengan koefisien korelasi 0.576 dan koefisien determinasi sebesar 0.332, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 30.06%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur dengan koefisien korelasi 0.503, dan koefisien determinasi sebesar 0.253, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 20.00%, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur dengan koefisien korelasi 0.721 dan koefisien determinasi sebesar 0.520.


(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Skripsi dengan judul:

“Hubungan Motivasi Berprestasi dan Komunikasi Interpersonal dengan Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur Siswa Kelas X Semester Genap TP. 2011/2012 di SMK Swasta Trisakti Lubuk Pakam” ini dapat diselesaikan. Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan tulus ikhlas, dan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran yang sangat berarti dalam penyusunan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Dr. A. Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd dan Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, dan juga sekaligus bertindak sebagai nara sumber dan penguji, yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Selamat Riadi, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.


(4)

ii

6. Orangtua serta seluruh keluarga tercinta yang selalu memanjatkan do’a, memberikan dukungan dana, dorongan, dan semangat selama penulis mengikuti pendidikan hingga penyusunan Skripsi ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang selalu memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang mendukung penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menambah khazanah perkembangan ilmu pengetahuan. Terima kasih.

Medan, Juni 2012 Penulis,


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Teoretis ... 10

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar... 10

2. Hakikat Motivasi Berprestasi ... 19

3. Hakikat Komunikasi Interpersonal ... 22

B. Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 29


(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

C. Metode Penelitian ... 38

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Ujicoba Instrumen ... 42

G. TeknikAnalisis Data... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Deskripsi Data ... 50

B. Uji Persyaratan Analisis ... 56

C. Pengujian Hipotesis ... 63

D. Pembahasan Penelitian... 70

E. Keterbatasan Penelitian ... 73

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Implikasi ... 76

C. Saran ... 78


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Hubungan Antar Variabel ... 38

Gambar 4.1. Diagram Batang Motivasi Berprestasi ... 51

Gambar 4.2. Diagram Batang Komunikasi Interpersonal ... 53

Gambar 4.3. Diagram Batang Menggunakan Alat-alat Ukur ... 55

Gambar 4.4. Uji Linearitas Variabel Motivasi Berprestasi ... 58


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Motivasi Berprestasi ... 40

Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Komunikasi Interpersonal ... 40

Tabel 3.3. Rangkuman Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi... 43

Tabel 3.4. Rangkuman Uji Validitas Komunikasi Interpersonal ... 44

Tabel 3.5. Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 45

Tabel 3.6. Tingkat Kecenderungan Data Penelitian ... 46

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi ... 50

Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Motivasi Berprestasi ... 51

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Komunikasi Interpersonal ... 52

Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Komunikasi Interpersonal ... 53

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Menggunakan Alat-alat Ukur ... 54

Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Menggunakan Alat-alat Ukur ... 56

Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas Data ... 57

Tabel 4.8. Rangkuman Anava Uji Linearitas antara X1 dan Y ... 59

Tabel 4.9. Rangkuman Anava Uji Linearitas antara X2 dan Y ... 61

Tabel 4.10. Rangkuman Uji Independensi antara X1 dan X2 ... 62

Tabel 4.11. Koefisien Korelasi Pearson Antar Variabel Penelitian ... 63

Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dengan Y ... 64

Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 dengan Y ... 65

Tabel 4.14. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dan X2 dengan Y ... 67

Tabel 4.15. Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 68


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Motivasi Berprestasi (X1) ... 83

Lampiran 2. Angket Komunikasi Interpersonal (X2) ... 85

Lampiran 3. Data Uji Coba Validitas Motivasi Berprestasi (X1) ... 87

Lampiran 4. Data Uji Coba Validitas Komunikasi Interpersonal (X2) ... 88

Lampiran 5. Data Induk Penelitian ... 89

Lampiran 6. Deskripsi Data Penelitian ... 91

Lampiran 7. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 95

Lampiran 8. Uji Normalitas Data Penelitian ... 98

Lampiran 9. Uji Independensi Antar Variabel Bebas ... 101

Lampiran 10. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi ... 103

Lampiran 11. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 105

Lampiran 12. Analisis Regresi Linear Berganda ... 109

Lampiran 13. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... 113


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup dan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan juga merupakan faktor yang sangat dominan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal memiliki peran yang cukup besar dalam peningkatan sumber daya manusia melalui proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Hamalik (2001:47) menyatakan bahwa secara operasional ada lima variabel yang berperan dalam proses belajar mengajar, yaitu tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode dan teknik mengajar, guru, murid, dan logistik. Semua faktor ini mempunyai pengaruh yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam pencapaian tujuan proses belajar mengajar. Mempelajari Menggunakan Alat-alat Ukur membutuhkan kompetensi dalam mengamati dan menguasai fakta, konsep atau prosedur. Hal ini membutuhkan suatu langkah-langkah yang terorganisasi untuk menyajikan materi dalam pembelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur.

Pemerintah menyadari betapa pentingnya mempelajari Menggunakan Alat-alat Ukur, oleh sebab itu telah banyak dilakukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur di sekolah misalnya penyempurnaan kurikulum, peningkatan kualitas dan kemampuan guru Menggunakan Alat-alat Ukur, penyediaan dan perlengkapan buku-buku bacaan di perpustakaan dan masih banyak lagi upaya lain yang ditempuh guna memperbaiki pencapaian hasil belajar


(11)

2

yang maksimal. Namun, pada kenyataannya sampai sejauh ini pencapaian hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di sekolah secara umum masih dapat dinyatakan belum sesuai dengan harapan.

Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata diklat Menggunakan Alat-alat Ukur tentu dipengaruhi oleh banyak variabel. Secara garis besar variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Menurut Thonthowi (1993:85) yang termasuk faktor eksternal adalah bahan ajar, strategi mengajar, media pendidikan, dan situasi lingkungan. Sedangkan faktor internal meliputi kesehatan dan kesempurnaan badan, motivasi, berpikir, inteligensi, sikap, perasaan, komunikasi interpersonal dan emosi. Berdasarkan hal tersebut salah satu diantaranya yang merupakan faktor eksternal adalah strategi pembelajaran oleh guru dan faktor internal diantaranya adalah motivasi berprestasi siswa dan komunikasi interpersonal siswa. Hamalik (2001:62) menyatakan belajar akan berhasil bila tujuan belajar yang kita kehendaki bisa tercapai. Tujuan ini akan bisa tercapai jika faktor peserta didik, pengajar, proses pembelajaran dan penilaian dapat dikelola dengan sebaik-baiknya.

Dewasa ini dalam kegiatan pembelajaran ada batasan ketercapaian hasil belajar minimal yang harus dicapai siswa disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan Standar Pendidikan Nasional, nilai hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur minimal adalah 75. Bila ditinjau dari hasil belajar khususnya di Kabupaten Deli Serdang, berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa guru Program Keahlian Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian Teknik Kenderaan Ringan untuk Standar Kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur di


(12)

3

SMK Trisakti Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang bahwa nilai KKM untuk kelas X, XI dan XII adalah 70, hal ini masih jauh di bawah KKM yang ditetapkan oleh Standar Pendidikan Nasional yaitu 75. Nilai KKM yang rendah tersebut juga sejalan dengan masih rendahnya nilai perolehan siswa pada mata diklat Menggunakan Alat-alat Ukur pada ujian semester seperti ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil Belajar Ujian Semester Mata Diklat Menggunakan Alat-alat Ukur Kelas X SMK Trisakti Lubuk Pakam TP 2008/2009 Sampai Dengan 2010/2011.

No Tahun Pelajaran Nilai

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 2008/2009 60,00 84,00 67,00

2 2009/2010 62,00 83,00 67,50

3 2010/2011 60,00 85,00 69,50

Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMK Trisakti Lubukpakam

Data di atas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa masih cenderung kurang memuaskan terlihat dari adanya hasil belajar yang rendah dan nilai rata-rata di bawah Standar Pendidikan Nasional.

Hasil studi awal yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa rata-rata motivasi berprestasi khususnya siswa kelas X terhadap Menggunakan Alat-alat Ukur di SMK Trisakti Lubukpakam adalah relatif kurang, hal dapat dilihat dari buku catatan yang kurang lengkap, demikian juga dengan buku-buku referensi atau buku paket yang dimiliki oleh siswa secara umum belum lengkap. Demikian pula halnya dengan komunikasi interpersonal (antar pribadi) para siswa dalam proses pembelajaran masih cenderung kurang.

Di samping faktor eksternal seperti strategi pembelajaran, hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti motivasi berprestasi dan komunikasi


(13)

4

interpersonal para siswa. Djamarah (2006:57) menyatakan dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu aspek intelektual dan psikologis. Hal ini dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual yang memiliki perbedaan secara individu. Motivasi berprestasi merupakan motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan sekaligus motif untuk memperoleh kesempurnaan, sehingga motivasi berprestasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang.

Menurut Davies (1991:78) ada tiga hal penting motivasi berprestasi yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran yaitu: (a) motivasi memberi semangat, sehingga siswa menjadi aktif, sibuk dan tertarik, (b) motivasi mengarahkan dan mengendalikan tujuan siswa sehingga dapat melengkapi suatu tugas, mencapai tujuan khusus yang diinginkan, (c) motivasi adalah selektif, agar siswa dapat menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, motivasi berfungsi sebagai penentu prioritas untuk keberhasilan seseorang. Secara lebih tegas Aiken (1997:65) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai kemampuan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahwa seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sekaligus akan memiliki kekuatan tersembunyi yang mendorongnya untuk bertindak dan berkelakuan dengan cara yang yang khas. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas tanpa menunda-nunda pekerjaannya. Menurut Davies (1991:89) bahwa kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang


(14)

5

pula berpangkal pada suatu keputusan rasional, tetapi lebih sering hal itu merupakan perpaduan antara keduanya.

Di samping kurangnya penggunaan media pembelajaran yang tepat dan kurangnya motivasi berprestasi siswa, rendahnya perolehan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa yang lainnya yaitu komunikasi interpersonal (antar pribadi), hal ini dapat dilihat dari kurangnya interaksi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa kurang aktif bertanya, hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Tidak aktif dalam mencari materi-materi tambahan baik melalui buku-buku maupun melalui internet.

Melihat hal tersebut di atas, maka diperlukan perbaikan-perbaikan proses pembelajaran secara terus menerus, sehingga siswa lebih termotivasi, lebih aktif dan juga memiliki komunikasi interpersonal yang baik dalam mempelajari mata diklat Menggunakan Alat-alat Ukur, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Selain mendorong timbulnya motivasi berprestasi di antara para siswa, guru juga harus dapat memperhatikan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh siswa. Keberhasilan belajar tergantung bagaimana siswa dapat

menyampaikan kemampuan akan analisisnya terhadap pembelajaran

Menggunakan Alat-alat Ukur, yang pada akhirnya akan menciptakan siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi serta kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik.

Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, suatu penelitian yang akan mengkaji “ Hubungan Motivasi Berprestasi dan Komunikasi


(15)

6

Interpersonal dengan Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur Siswa Kelas X di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam” penting dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa masih rendah.

2. Strategi pembelajaran yang biasa digunakan para guru masih kurang tepat. 3. Strategi pembelajaran yang dilakukan guru belum memperhatikan latar

belakang materi yang disajikan.

4. Belum pernah diketahui seberapa besar tingkat motivasi berprestasi siswa dalam belajar materi Menggunakan Alat-alat Ukur.

5. Belum pernah diketahui seberapa besar tingkat komunikasi interpersonal siswa dalam belajar materi Menggunakan Alat-alat Ukur.

6. Belum pernah diketahui seberapa besar hubungan motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal siswa dengan hasil belajar materi Menggunakan Alat-alat Ukur.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang dikemukakan dalam identifikasi masalah, maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji perlu dibatasi agar lebih jelas dan terarah sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai. Maksud lain yang menjadi pertimbangan adalah keterbatasan yang ada pada penulis baik menyangkut tenaga maupun biaya, disamping itu pula agar memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan dan interpretasi data, sehingga


(16)

7

tujuan penelitian yang digariskan dapat tercapai. Oleh sebab itu maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Hasil belajar mata diklat Menggunakan Alat-alat Ukur dibatasi dalam ranah kognitif dan psikomotorik dengan materi berdasarkan Kurikulum Spektrum 2009 pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

2. Motivasi berprestasi adalah motivasi berprestasi siswa dalam mempelajari materi Menggunakan Alat-alat Ukur.

3. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi interpersonal siswa dalam mempelajari materi Menggunakan Alat-alat Ukur.

4. Siswa yang menjadi responden adalah siswa program keahlian Teknik Otomotif dengan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dengan standar kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur dan kompetensi dasar meliputi: mengidentifikasi alat-alat ukur, menggunakan alat-alat ukur mekanik, menggunakan alat-alat ukur pneumatik, menggunakan alat-alat ukur elektrik/ elektronik, dan merawat alat-alat ukur

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi

berprestasi dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam?


(17)

8

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui besarnya hubungan positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam.

2. Untuk mengetahui besarnya hubungan positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam.

3. Untuk mengetahui besarnya hubungan positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis: 1. Manfaat secara teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan khazanah ilmu pengetahuan mengenai peningkatan kinerja guru.

b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang variabel yang sama dalam penelitian ini.


(18)

9

2. Manfaat secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan, Kebudayaan , Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang dan bahan evaluasi tentang motivasi berprestasi siswa, komunikasi interpersonal siswa dan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa SMK.

b. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMK Swasta Trisakti Lubukpakam dalam memberikan motivasi kerja terhadap guru-guru agar dalam mengajar menggunakan variasi strategi pembelajaran sehingga akan tercapai hasil belajar yang maksimal.

c. Sebagai bahan masukan bagi guru Menggunakan Alat-alat Ukur agar

berusaha meningkatkan motivasi berprestasi siswa dan membangkitan keomunikasi interpersonal siswa dalam belajar.


(19)

75

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi siswa dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur pada siswa kelas X SMK Tri Sakti Lubukpakam. Hal ini berarti semakin baik motivasi berprestasi siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di sekolah tersebut. Dari hasil temuan penelitian, motivasi berprestasi siswa memberikan sumbangan efektif terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur sebesar 38,56%, masih tergolong cukup, hal ini berarti bahwa variasi yang terjadi pada variabel motivasi berprestasi sebesar 38,56% dapat diprediksi dalam meningkatkan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Selain itu ditemukan pula bahwa variabel motivasi berprestasi siswa masih cenderung cukup.

2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di SMK Tri Sakti Lubukpakam. Hal ini berarti semakin baik komunikasi interpersonal siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur tersebut. Dari temuan hasil penelitian, komunikasi interpersonal para siswa ini memberikan sumbangan efektif terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur sebesar 39,19% yakni masih tergolong cukup, hal ini berarti bahwa variasi yang terjadi pada variabel komunikasi interpersonal siswa sebesar


(20)

76

39,19% dapat diprediksi dalam meningkatkan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Selain itu ditemukan pula bahwa variabel komunikasi interpersonal siswa masih cenderung cukup.

3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi siswa dan komunikasi interpersonal siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur SMK Tri Sakti Lubukpakam. Motivasi berprestasi siswa dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Hal ini berarti bahwa motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama mempunyai hubungan yang kuat dan memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur.

B. Implikasi.

Temuan pertama yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0.567 berarti ada hubungan diantara variabel motivasi berprestasi (X1) dan variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur (Y) tetapi hubungannya belum kuat. Hal ini terjadi karena siswa pada umumnya sudah berusaha unggul, berusaha untuk berhasil, menyukai tantangan dan menerima tanggung jawab untuk sukses namun cara penyelesaian tugas belum baik. Hal ini terjadi karena siswa hanya belajar seadanya saja. Siswa beranggapan telah melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Karena siswa belajar seadanya saja maka akhirnya hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur belum sempurna sesuai dengan yang diharapkan. Berhubung penyelesaian tugas belum baik, maka cara memperbaikinya adalah siswa harus sering dibimbing agar memiliki keinginan


(21)

77

untuk selalu sukses, gigih dalam meningkatkan kemampuan akademiknya. Selain itu siswa juga harus sering diberi nasehat agar tetap memiliki tanggung jawab yang besar dalam keberhasilan pembelajarannya, serta ditantang agar mampu mengemukakan ide atau gagasan baru, dan dianjurkan bersedia mengikuti berbagai kompetisi siswa yang diadakan oleh lembaga pendidikan atau dinas pendidikan kabupaten maupun propinsi, agar prestasinya sebagai siswa khususnya dalam Menggunakan Alat-alat Ukur mengalami peningkatan yang berarti.

Temuan kedua yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara variable komunikasi interpersonal (X2) dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur (Y) sebesar 0.631 berarti ada hubungan yang kuat, ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal siswa masih cukup, antara sesama siswa sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama. Siswa pada umumnya sudah mengerjakan pekerjaan sekolah di sekolah dan pekerjaan rumah juga diselesaikan dengan baik di rumah. Supaya hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur lebih baik maka sesama siswa harus saling mengingatkan bahwa seorang siswa harus disiplin, dan mengikuti peraturan yang berlaku. Sesama siswa juga harus saling mengingatkan bahwa melakukan komunikasi interpersonal juga penting dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Temuan ketiga yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0.687 berarti ada hubungan diantara Variabel (X1) dan Variabel (X2) secara bersama-sama dengan variabel (Y) dan hubungannya


(22)

78

termasuk cukup kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa sudah baik dan telah sesuai dengan profesinya, siswa dan siswa hendaknya sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama. Agar peningkatan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur terus berlangsung secara kontiniu di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan melakukan penataran atau penyegaran bagi para guru mata pelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur agar tetap memiliki visi tentang kualitas dan komitmen terhadap perbaikan mutu. Selain itu siswa dianjurkan untuk membentuk kelompok belajar siswa yang aktif dan senantiasa berupaya membangun komunikasi interpersonal yang sejuk dan kondusif bagi para siswa agar muncul sikap, tanggung jawab dan keinginan sukses serta prakarsa dari para siswa yang secara keseluruhan akan meningkatkan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di sekolah.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel motivasi berprestasi siswa masih berada dalam kategori cukup, oleh karena itu para siswa harus berupaya melakukan pengembangan diri dan melakukan inovasi untuk meningkatkan motivasi berprestasi serta para guru juga berupaya mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam mengelola kegiatan pembelajaran, sehingga motivasi berprestasi siswa meningkat menjadi kategori tinggi serta tercipta suasana yang menyenangkan bagi para siswa. Meskipun alat yang digunakan dalam mengumpulkan data variabel motivasi


(23)

79

berprestasi adalah angket yang disusun oleh penulis dan divalidasi oleh pakar pendidikan serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel, masih terbuka kemungkinan ada sebagian responden tidak menjawab sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pada penelitian lanjutan disarankan agar menggunakan alat pengumpul data yang lebih komplit, misalnya dengan menambah jumlah butir pernyataan pada angket.

2. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel komunikasi interpersonal siswa masih berada dalam kategori cukup dan masih ada sebagian kecil termasuk kategori kurang, sehingga masih tetap diperlukan usaha dan upaya untuk mempertahankan semangat yang telah ada serta meningkatkan komunikasi interpersonal siswa tersebut agar terjadi peningkatan menjadi kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang menjadi responden masih belum memiliki pemahaman tentang berkomunikasi yang baik dan memandang belajar tidak merupakan pekerjaan mulia, oleh karena itu para guru harus senantiasa berupaya mendorong para siswa meningkatkan komunikasi interpersonal sebagai siswa dengan mendalami dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan komunikasi. Meskipun angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel komunikasi interpersonal telah dirancang sedemikian rupa dan telah divalidasi oleh pakar serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel, tetap masih terbuka peluang responden untuk menjawab sesuka hatinya bukan berdasarkan keadaan sesungguhnya, maka untuk penelitian yang lebih komplit agar menggunakan alat pengumpul data yang leih akurat, misalnya dengan menambah indikator serta butir-butir pernyataan, atau dengan melakukan


(24)

80

observasi/pengamatan oleh peneliti terhadap sikap/ perilaku siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.

3. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur masih berada dalam kategori cukup, oleh karena itu para siswa harus senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan diri untuk menjadi siswa yang berprestasi yaitu sebelum mengikuti pembelajaran harus mempersiapkan mental dengan penuh semangat sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan menarik bagi siswa. Meskipun alat pengumpul data yang digunakan untuk variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur adalah berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN), tetap tidak tertutup kemungkinan adanya penilaian yang tidak sinkron dengan keadaan siswa yang sebenarnya, sebab yang memberikan penilaian hanyalah guru mata pelajaran, sementara siswa cukup banyak, dan indikator yang dinilai juga banyak. Demikian pula halnya dalam melakukan penilaian terhadap siswa, ada peluang untuk menutupi kelemahan siswa, sehingga membuat nilai menjadi bias, yang berakibat seolah-olah nilai hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur sudah baik. Bagi peneliti lainnya disarankan agar dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur dilakukan oleh sekurang-kurangnya dua pihak, yaitu guru mata pelajaran dan peneliti atau pihak independen, sehingga nilai hasil belajar menjadi lebih akurat.


(25)

81

DAFTAR PUSTAKA

Aiken, Lewis R. (1997). Psychologycal Testing and Assesment. Boston: Bacon. Arikunto, S. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Bruner,L, (1973). Going Beyond the Information Given. New York: Norton

Davies, Ivor K, (1981). The Management of Learning. London: Mc Graw Hill Book Company Ltd

DeVito. Joseph A. (2011). Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Alih Bahasa Maulana. Agus. Tangerang Selatan : Karisma

Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono, S. E. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Wiasara. Erlinawati. (2009). “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Komunikasi

Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam SMP

Negeri 3 Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu”. Tesis. Unimed. Tidak

dipublikasikan.

Gagne, R. H, dan Briggs L. J, (1989). Principles of Instructional Design, Second Edition. New York: Holt Rinehort and Winston

Gagne, R. H, dan Briggs L. J, (1984). Conditioning of Learning. Third Edition. New York: Holt Rinehort and Winston

Hamalik, O, (2001). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Strategi

Pembelajaran Sistem. Bandung: Cipto Aditya Bakti

Hambali. 2004. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Tesis. Program Pasca sarjana Unimed. Tidak dipublikasikan

Hamzah B.Uno,(2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.


(26)

82

Hamid, A. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Unimed.

Hutagaol, P. (1992). “Pengaruh Pemberian Tujuan Belajar dan Ringkasan Terhadap Perolehan Belajar dan Retensi Pada Pengajaran Modul”. Tesis. IKIP Malang. Tidak dipublikasikan

Muhammad, A. (2007). Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Bumi Aksara. Rakhmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Reigeluth, C. M. (1983). Instructional-Design Theories And Models : An

Overview of Their Current Status. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Reigeluth, C. M. (1999). Instructional-Design Theories And Models : A New Paradigm of Instructional Theory Volume II. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Soekamto Toeti. (1997). Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI.

Soyomukti, Nurani. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana. (1988). Metoda Statistika Edisi IV. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2001). Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sudrajat, Akhmad (2011). Hakikat Belajar (online). (http://akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/, di akses pada tanggal 22 Pebruari 2011, pukul 09.55 WIB)

Thonthowi,Ahmad. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Yusuf, P. M. (2010). Komunikasi Instruksional Teori Dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara


(1)

untuk selalu sukses, gigih dalam meningkatkan kemampuan akademiknya. Selain itu siswa juga harus sering diberi nasehat agar tetap memiliki tanggung jawab yang besar dalam keberhasilan pembelajarannya, serta ditantang agar mampu mengemukakan ide atau gagasan baru, dan dianjurkan bersedia mengikuti berbagai kompetisi siswa yang diadakan oleh lembaga pendidikan atau dinas pendidikan kabupaten maupun propinsi, agar prestasinya sebagai siswa khususnya dalam Menggunakan Alat-alat Ukur mengalami peningkatan yang berarti.

Temuan kedua yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara variable komunikasi interpersonal (X2) dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur (Y) sebesar 0.631 berarti ada hubungan yang kuat, ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal siswa masih cukup, antara sesama siswa sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama. Siswa pada umumnya sudah mengerjakan pekerjaan sekolah di sekolah dan pekerjaan rumah juga diselesaikan dengan baik di rumah. Supaya hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur lebih baik maka sesama siswa harus saling mengingatkan bahwa seorang siswa harus disiplin, dan mengikuti peraturan yang berlaku. Sesama siswa juga harus saling mengingatkan bahwa melakukan komunikasi interpersonal juga penting dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Temuan ketiga yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0.687 berarti ada hubungan diantara Variabel (X1) dan Variabel (X2) secara bersama-sama dengan variabel (Y) dan hubungannya


(2)

termasuk cukup kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa sudah baik dan telah sesuai dengan profesinya, siswa dan siswa hendaknya sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama. Agar peningkatan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur terus berlangsung secara kontiniu di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan melakukan penataran atau penyegaran bagi para guru mata pelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur agar tetap memiliki visi tentang kualitas dan komitmen terhadap perbaikan mutu. Selain itu siswa dianjurkan untuk membentuk kelompok belajar siswa yang aktif dan senantiasa berupaya membangun komunikasi interpersonal yang sejuk dan kondusif bagi para siswa agar muncul sikap, tanggung jawab dan keinginan sukses serta prakarsa dari para siswa yang secara keseluruhan akan meningkatkan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di sekolah.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel motivasi berprestasi siswa masih berada dalam kategori cukup, oleh karena itu para siswa harus berupaya melakukan pengembangan diri dan melakukan inovasi untuk meningkatkan motivasi berprestasi serta para guru juga berupaya mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam mengelola kegiatan pembelajaran, sehingga motivasi berprestasi siswa meningkat menjadi kategori tinggi serta tercipta suasana yang menyenangkan bagi para siswa. Meskipun alat yang digunakan dalam mengumpulkan data variabel motivasi


(3)

berprestasi adalah angket yang disusun oleh penulis dan divalidasi oleh pakar pendidikan serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel, masih terbuka kemungkinan ada sebagian responden tidak menjawab sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pada penelitian lanjutan disarankan agar menggunakan alat pengumpul data yang lebih komplit, misalnya dengan menambah jumlah butir pernyataan pada angket.

2. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel komunikasi interpersonal siswa masih berada dalam kategori cukup dan masih ada sebagian kecil termasuk kategori kurang, sehingga masih tetap diperlukan usaha dan upaya untuk mempertahankan semangat yang telah ada serta meningkatkan komunikasi interpersonal siswa tersebut agar terjadi peningkatan menjadi kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang menjadi responden masih belum memiliki pemahaman tentang berkomunikasi yang baik dan memandang belajar tidak merupakan pekerjaan mulia, oleh karena itu para guru harus senantiasa berupaya mendorong para siswa meningkatkan komunikasi interpersonal sebagai siswa dengan mendalami dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan komunikasi. Meskipun angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel komunikasi interpersonal telah dirancang sedemikian rupa dan telah divalidasi oleh pakar serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel, tetap masih terbuka peluang responden untuk menjawab sesuka hatinya bukan berdasarkan keadaan sesungguhnya, maka untuk penelitian yang lebih komplit agar menggunakan alat pengumpul data yang leih akurat, misalnya dengan menambah indikator serta butir-butir pernyataan, atau dengan melakukan


(4)

observasi/pengamatan oleh peneliti terhadap sikap/ perilaku siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.

3. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur masih berada dalam kategori cukup, oleh karena itu para siswa harus senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan diri untuk menjadi siswa yang berprestasi yaitu sebelum mengikuti pembelajaran harus mempersiapkan mental dengan penuh semangat sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan menarik bagi siswa. Meskipun alat pengumpul data yang digunakan untuk variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur adalah berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN), tetap tidak tertutup kemungkinan adanya penilaian yang tidak sinkron dengan keadaan siswa yang sebenarnya, sebab yang memberikan penilaian hanyalah guru mata pelajaran, sementara siswa cukup banyak, dan indikator yang dinilai juga banyak. Demikian pula halnya dalam melakukan penilaian terhadap siswa, ada peluang untuk menutupi kelemahan siswa, sehingga membuat nilai menjadi bias, yang berakibat seolah-olah nilai hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur sudah baik. Bagi peneliti lainnya disarankan agar dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur dilakukan oleh sekurang-kurangnya dua pihak, yaitu guru mata pelajaran dan peneliti atau pihak independen, sehingga nilai hasil belajar menjadi lebih akurat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aiken, Lewis R. (1997). Psychologycal Testing and Assesment. Boston: Bacon. Arikunto, S. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Bruner,L, (1973). Going Beyond the Information Given. New York: Norton

Davies, Ivor K, (1981). The Management of Learning. London: Mc Graw Hill Book Company Ltd

DeVito. Joseph A. (2011). Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Alih Bahasa Maulana. Agus. Tangerang Selatan : Karisma

Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono, S. E. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Wiasara.

Erlinawati. (2009). “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Komunikasi

Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam SMP

Negeri 3 Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu”. Tesis. Unimed. Tidak dipublikasikan.

Gagne, R. H, dan Briggs L. J, (1989). Principles of Instructional Design, Second Edition. New York: Holt Rinehort and Winston

Gagne, R. H, dan Briggs L. J, (1984). Conditioning of Learning. Third Edition. New York: Holt Rinehort and Winston

Hamalik, O, (2001). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Strategi Pembelajaran Sistem. Bandung: Cipto Aditya Bakti

Hambali. 2004. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Tesis. Program Pasca sarjana Unimed. Tidak dipublikasikan

Hamzah B.Uno,(2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Hamid, A. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Unimed.

Hutagaol, P. (1992). “Pengaruh Pemberian Tujuan Belajar dan Ringkasan Terhadap Perolehan Belajar dan Retensi Pada Pengajaran Modul”. Tesis. IKIP Malang. Tidak dipublikasikan

Muhammad, A. (2007). Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Bumi Aksara. Rakhmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Reigeluth, C. M. (1983). Instructional-Design Theories And Models : An

Overview of Their Current Status. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Reigeluth, C. M. (1999). Instructional-Design Theories And Models : A New Paradigm of Instructional Theory Volume II. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Soekamto Toeti. (1997). Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI.

Soyomukti, Nurani. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana. (1988). Metoda Statistika Edisi IV. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2001). Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sudrajat, Akhmad (2011). Hakikat Belajar (online). (http://akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/, di akses pada tanggal 22 Pebruari 2011, pukul 09.55 WIB)

Thonthowi,Ahmad. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Yusuf, P. M. (2010). Komunikasi Instruksional Teori Dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR PAKET C KELAS X DI SKB BONDOWOSO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 16

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR PAKET C KELAS X DI SKB BONDOWOSO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 16

PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMAN 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 25 62

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMK YP 96 BUKIT KEMUNING LAMPUNG UTARATAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 74

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA PADA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 77

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA MENGGUNAKAN PRAKTIKUM HAND ON DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN SISWA KELAS X SMAN 1 SEPUTIH AGUNG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 58

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK LATIHAN SISWA KELAS 1 SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 40

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

1 11 16

ANALISIS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TP. 2011/2012

0 2 78

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 5 108