PEMBUATAN DAN FUNGSI GARANTUNG, SALAH SATU ALAT MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA.

PEMBUATAN DAN FUNGSI GARANTUNG,
SALAH SATU ALAT MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SINTONG R.B. PASARIBU
NIM. 208342043

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
SINTONG R.B. PASARIBU. NIM. 208342043. Pembuatan dan Fungsi
Garantung, Salah Satu Alat Musik Tradisional Batak Toba. Program

Pendidikan Seni Musik. Jurusan Sendratasik. Fakultas Bahasa Dan Seni
Universsitas Negeri Medan.
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui proses pembuatan Garantung, cara
memproduksi bunyi Garantung, dan sistem pelarasan bunyi Garantung. Dimana
alat musik ini merupakan salah satu peninggalan leluhur dari nenek moyang
masyarakat Toba yang sampai sekarang masih digunakan pada acara adat
masyarakat Toba.
Dalam penelitian ini didukung oleh teori-teori yang bertujuan agar hasil dari studi
kepustakaan yang saling berhubungan (relevan) terhadap pokok permasalahan
yang hendak diteliti, yaitu: defenisi pembuatan, defenisi alat musik, defenisi alat
musik tradisional, dan fungsi alat musik tradisional batak toba.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara,
dan studi kepustakaan yaitu dilakukan langsung terhadap pembuatan Garantung,
masyarakat, dan penatua adat. Metode ini digunakan untuk menjelaskan sampai
sekecil-kecilnya tentang pembuatan Garantung.
Bahan yang digunakan untuk membuat garantung adalah kayu Sitarak sebagai
bahan dasar, kayu papan, kayu balok, tali tambang 2 mm. Pembuatan garantung
dikerjakan sepenuhnya secara tradisional dibantu dengan peralatan tukang pada
umumnya seperti parang, gergaji kayu, mesin ketam, mesin bor, palu dan paku,

roll besi, dan pensil. Proses pembuatan garantung dimulai dengan membuat
pemukul gaarantung berdiameter ± 0,7 cm dan panjang ± 22 cm, kepingan
garantung berjumlah 11 kepingan dengan panjang ± 28 cm, dan bak garantung
dengan ukuran panjang, lebar, tinggi sesuai kebutuhan kepingan garantung. Untuk
memproduksi bunyi garantung dilakukan dengan cara mengetam kayu sitarak,
sifat kering kayu, menggantung kepingan garantung, dan memukul kepingan
garantung. Sistem pelarasan bunyi garantung dilakukan tanpa menggunakan piano
atau garpu tala tetapi dengan mengandalkan kepekaan telinga sipengrajin. Dan
fungsi garantung dalam ansambel uning-uningan batak toba adalah sebagai
pembawa melodi.

i

KATA PENGANTAR
Ucapan syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya yang begitu besar mengasihi
hidup penulis dan yang senantiasa melindungi, meberikan berkat, kemurahan hati
kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pembuatan Dan Fungsi Garantung, Salah Satu Alat Musik Tradisional
Batak Toba”. Dan penulis juga mengucap syukur atas kasih-Nya sehingga dapat

menyelesaikan perkuliaahan hingga tingkat akhir.
Skripsi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan
pengetahuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik
dari segi penulisan, tata bahasa maupun dari penyampaian ide penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
demi perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. Namun berkat Doa, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Disini penulis dengan segala
kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik juga
sebagai Dosen Pembimbing Skripsi I yang selalu sabar dan rendah hati
dalam membimbing penulis serta memberi arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Panji Suroso, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Seni Musik yang juga sebagai Dosen Pembimbing Skripsi II.
5. Bapak/Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas
Negeri Medan.
6. Bapak Anthon Hutagaol sebagai Kepala Desa Hutagaol Sihujur, Bapak
Manambat Panjaitan, Uda Matondang, masyarakat Desa Hutagaol Sihujur,
dan pemerintah setempat.
7. Paduan Suara Solfeggio Choir UNIMED yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis.
8. Kedua orang tua yang tercinta Pelda R. Pasaribu dan M. Sormin, S.Pd.
terima kasih atas doa, kesabaran, kestiaan, perhatian, dukungan dan
pengorbanan baik moral maupun materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada skripsi. Tuhan
memberkati.
9. Kakak saya Renni Pasaribu, S.E. yang memberikan arahan, doa, dan
dukungan. Adik saya Minar A.J. Pasaribu, terima kasih buat doa,
semangat dan dukungannya. Sukses selalu. Tuhan memberkati.

ii

10. Marlinda Krisandari Setiyawati Br. Regar yang memberikan dukungan

dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Tuhan
memberkati.
11. Eri yohanes Saragih, Daniel Manalu, Maryono Bakara, Adi Siregar,
Poniton Silalahi, Parasian Sitanggang, Paima Marbun, Veri Gulo, dan
teman-teman saya stambuk 2008 seluruhnya yang tidak dapat saya sebut
satu per satu. Terima kasih untuk kebersamaanny selama perkuliahan.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Medan,
Penulis,

Februari 2013

Sintong R.B. Pasaribu
NIM. 208342043

iii


DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................viii
BAB I

PENDAHULUAN ................................................................ 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang ............................................................................... 1
Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
Pembatasan Masalah...................................................................... 4

Perumusan Masalah ....................................................................... 5
Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS..................................................... 9
A. Landasan Teoritis .......................................................................... 9
1. Defenisi Pembuatan ................................................................ 10
2. Definisi Alat Musik ................................................................. 11
3. Definisi Alat Musik Tradisional ............................................. 11
4. Fungsi Alat Musik Tradisional Batak Toba ............................ 14
B. Kerangka Konseptual .................................................................. 15

BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 17
A.
B.
C.
D.

E.


Metode Penelitian ........................................................................ 17
Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................... 18
Populasi Dan Sampel ................................................................... 19
Tehnik Pengumpulan Data .......................................................... 20
1. Observasi ................................................................................. 20
2. Dokumentasi ........................................................................... 21
3. Wawancara .............................................................................. 21
4. Studi Kepustakaan ................................................................... 22
Teknik Analisis Data ................................................................... 24

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................. 26
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................ 26
1. Letak Geografis ....................................................................... 26
2. Topografi ................................................................................. 28
3. Iklim ........................................................................................ 29
B. Pembuatan Garantung Toba ........................................................ 29
1. Bahan-Bahan Yang Digunakan ............................................... 29

iv


2. Alat yang Digunakan............................................................... 32
3. Proses Pembuatan Garantung Toba ........................................ 35
4. Hasil ........................................................................................ 43
C. Cara Memproduksi Bunyi Garantung.......................................... 44
1. Mengetam Kayu Sitarak .......................................................... 44
2. Sifat Kekeringan Kayu ............................................................ 45
3. Menggantung Kepingan Garantung ........................................ 45
4. Memukul Kepingan Garantung ............................................... 45
D. Sistem Pelarasan Bunyi Garantung Toba .................................... 46
E. Fungsi Garantung Dalam Ansambel Uning-Uningan Toba ........ 47
1. Ansambel Toba ....................................................................... 47
2. Garantung Dan Fungsinya....................................................... 49

BAB V PENUTUP .......................................................................... 50
A. Kesimpulan .................................................................................. 50
B. Saran ............................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 52
LAMPIRAN.... ................................................................................... 54


v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Silaen ..................................................................... 26
Gambar 4.2 Kayu sitarak ..................................................................................... 32
Gambar 4.3 Papan ................................................................................................ 32
Gambar 4.3 Kayu balok ....................................................................................... 32
Gambar 4.5 Tali tambang 2 mm .......................................................................... 32
Gambar 4.6 Parang............................................................................................... 33
Gambar 4.7 Gergaji kayu ..................................................................................... 33
Gambar 4.8 Mesin ketam ..................................................................................... 34
Gambar 4.9 Mesin bor ......................................................................................... 34
Gambar 4.10 Palu dan paku .................................................................................. 34
Gambar 4.11 Rol besi ........................................................................................... 34
Gambar 4.12 Pensil ............................................................................................... 34
Gambar 4.13 Pemukul garantung.......................................................................... 35
Gambar 4.14 Tahap pembuatan kepingan garantung ............................................ 37
Gambar 4.15 Merapikan bentuk dan membersihkan kepingan garantung ............ 37
Gambar 4.16 Mengukur panjang kepinganga garantung ...................................... 38
Gambar 4.17 Proses pemotongan kepingan garantung ......................................... 38

Gambar 4.18 Hasil kasar kepingan garantung ...................................................... 38
Gambar 4.19 Pengukuran untuk membuat lobang pada kepingan garantung ....... 39
Gambar 4.20 Proses mengebor kepingan garantung ............................................. 40
Gambar 4.21 Proses pemasangan tali.................................................................... 41
Gambar 4.22 Tahap akhir pembuatan kepingan garantung .................................. 41
Gambar 4.23 Pembuatan bak garantung ............................................................... 43
Gambar 4.24 Posisi memegang pemukul dan cara memukul garantung .............. 46
Gambar 4.25 Sarune Etek ..................................................................................... 48
Gambar 4.26 Hasapi Ende..................................................................................... 48
Gambar 4.27 Hasapi Doal ..................................................................................... 48
Gambar 4.28 Garantung ........................................................................................ 48
Gambar 4.29 Hesek ............................................................................................... 48

vi

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Topografi ketinggian diatas permukaan laut menurut Desa/
Kelurahan tahun 2011 ........................................................................ 28

vii

Daftar Lampiran
Lampiran 1
Lampiran 2

Daftar Pertanyaan Dengan Sipengrajin Garantung .............................. 54
Dokumentasi Penelitian
55

viii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara terdapat berbagai jenis
Suku, salah satunya adalah Suku Batak. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu
suku dari lima kelompok suku Batak lainnya, yaitu Batak Karo, Batak
Simalungun, Batak Pak-pak, Batak Mandailing, dan Batak Angkola. Setiap etnis
di Sumatera Utara mempunyai budaya dan kesenian yang berbeda dengan etnis
lainnya. Demikian juga halnya dengam etnis Toba, masyarakat Toba mempunyai
kebudayaan yang secara turun-temurun diwariskan dari nenek moyangnya, baik
secara lisan maupun tulisan. Salah satu unsur kebudayaan itu adalah kesenian.
Kesenian dalam masyarakat Toba sangat banyak diantaranya seni rupa, seni tari,
seni ukir/seni pahat dan seni musik. Didalam tulisan ini penulis terfokus pada seni
musiknya saja, khususnya alat musik Garantung.
Di daerah kota Medan khususnya sudah banyak menetap masyarakat
Toba. Masyarakat Toba yang mendiami kota Medan diantaranya adalah daerah
Medan Perjuangan, Medan Area, Medan Denai, Padang Bulan, dan lain-lain. Hal
ini ditandai dengan adanya tempat ibadah masyarakat Toba yaitu Gereja HKBP
(Huria Kristen Batak Toba) dan yang paling penting yaitu bangunan Wisma
sebagai tempat diadakannya kegiatan-kegiatan Adat suku Batak Toba.
Acara adat tersebut tidak lepas dari pengiring musik yang disebut dengan
Gondang. Gondang yang diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini salah

1

2

satunya adalah Uning-uningan. M. Hutasoit dalam bukunya, Ende Batak dohot
Uning-uningan mengatakan, perkataan uning-uningan berasal dari dua kata un
dan ing. Un berarti suara yang rendah (bongor) dan ing berarti suara yang tinggi
(sihil). Dengan demikian, pengertian uning-uningan berarti, suara bongor dan
sihil yang bersahut-sahutan. Ada beberapa jenis alat musik yang dipakai dalam
uning-uningan, antara lain aerophone (alat musik yang ditiup) terdiri dari sarune
na met-met, sulim, sordam, tulila, tataloat, salung dan alongalong. Jenis
chordophone (alat musik yang dipetik) terdiri dari hasapi, tanggetong atau
mengmong dan sidideng. Jenis idiophone (alat musik yang dipukul) terdiri dari
garantung, saga-saga, jenggong, dan hesek. Kemudian jenis membranophone
(alat musik yang terbuat dari kulit binatang) terdiri dari gardap.
Namun penulis sangat menyayangkan kekayaan alat musik tradisional
Batak tersebut semakin tidak dikenal seiring dengan perkembangan zaman.
Sebuah kutipan, yang diambil dari artikel berjudul “Ajak Generasi Muda
Selamatkan Budaya Batak” di www.suarapembaharuan.com, menyatakan: “Seni
budaya Sumatra Utara (Sumut) begitu kental dan khas, apalagi banyak musisi
negeri yang berdarah Batak. Namun yang sangat disedihkan kebudayaan itu
lambat-laun semakin surut termakan oleh globalisasi dan modernisasi, sehingga
bukan sedikit generasi muda bangsa ini menganggap kebudayaan adalah suatu hal
yang kolot”.

Melalui artikel tersebut, generasi muda diajak untuk menghidukan

kembali budaya melalui Opera Batak yang dipentaskan di Teater Jakarta Taman
Ismail Marzuki (TIM) pada 30 Juli 2011.

3

Selain itu peristiwa Malaysia mengklaim tari Tortor dan Puluan Gondang
Sambilan sebagai miliknya telah mendesak sekelompok orang Batak untuk
semakin agresif mengajak generasi muda Batak untuk mencintai budaya mereka.
Ketik Berita, sebuah website berita online, mengikuti acara Pagelaran Seni
Budaya Pemuda Batak yang diadakan oleh Forum Intelektual Muda Batak
Indonesia (FORTIBI) pada tanggal 30 Agustus lalu dengan visi dan misi
mengajak para generasi Muda Batak khususnya jangan malu mengaku sebagai
Suku Batak dimanapun berada.
Dalam kenyataannya, penulis juga melihat bahwa di tanah Batak sendiri
upacara adat batak baik pernikahan maupun upacara adat kematian sudah tidak
lagi menggunakan ansambel gondang toba itu sendiri secara murni sepenuhnya.
Disamping itu penulis juga melihat keberadaan musik toba yang sudah semakin
hilang, khususnya alat musik Garantung. Dibandingkan dengan kurangnya
pengetahuan

generasi

muda

Batak

dalam

menggunakan

Garantung,

ketidaktahuan mereka dalam pembuatan alat musik ini masih lebih parah.
Itulah sebabnya Penulis ingin melalui penelitian ini Garantung bisa
semakin dikenal oleh masyarakat, khususnya orang Batak. Penulis juga ingin
menyadarkan para masyarakat toba untuk dapat mengetahui alat-alat musik
gondang mereka sendiri sehingga dapat menutup kemungkinan bangsa lain untuk
mengklaim musik toba khususnya alat musik toba itu sendiri. Dengan demikian
warisan musik toba ini dapat dijaga kelestarian dan keutuhannya.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas akhir Penulis dalam
menyelesaikan Program Studi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Medan.

4

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana

keberadaan

(eksistensi)

alat

musik

Garantung

pada

masyarakat toba?
2. Bagaimana kedudukan alat musik Garantung dalam ensambel gondang
uning-uningan?
3. Bagaimana proses pembuatan Garantung pada masyarakat toba?
4. Bagaimana teknik pembuatan Garantung pada masyarakat toba?
5. Bagaimana cara memproduksi bunyi Garantung?
6. Bagaimana cara memakai Garantung?
7. Bagaimana teknik permainan Garantung?
8. Apakah

fungsi

Garantung

dalam

ansambel

uning-uningan

pada

masyarakat toba?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka penulis
mengadakan batasan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, yakni dengan
pendapat Surakhmad (1982: 31) yang menyatakan bahwa “sebuah masalah yang
dirumuskan terlalu umum dan luas, tidak perlu dipakai sebagai masalah
penyelidikan, oleh karena tidak jelas batas-batas masalahnya”.

5

Berdasarkan pendapat diatas untuk menghindari pembahasan yang lebih
luas, masalah dalam penelitian ini dibatasi yakni:
1. Bagaimana proses pembuatan Garantung pada masyarakat toba?
2. Bagaimana cara memproduksi bunyi Garantung?
3. Bagaimana sistem pelarasan bunyi Garantung?
4. Apakah

fungsi

Garantung

dalam

ansambel

uning-uningan

pada

masyarakat toba?

D. Perumusan Masalah
Menurut Arikunto (2006: 24), “Apabila telah diperoleh informasi yang
cukup dari studi pendahuluan/studi eksploratoris, maka masalah yang akan diteliti
menjadi jelas. Agar peneliti dapat melaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti
harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai, ke mana
harus pergi dan dengan siapa”. Berdasarkan uraian latar belakang masalah,
identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka perumusan masalah dapat
dirumuskan: “Pembuatan dan fungsi garantung, sebagai salah satu alat musik
tradisional Batak Toba”.

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian tentu berorientasi kepada tujuan karena dengan
mengetahui tujuan arah dari penelitian itu maka akan lebih jelas. Hal ini
sependapat dengan S. Margono (1997: 103) yang menyatakan bahwa “penelitian
bertujuan untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah,

6

kemudian mengingatkan daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan itu
melalui penelitian”. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan proses pembuatan Garantung pada masyarakat toba.
2. Mendeskripsikan cara memproduksi bunyi Garantung.
3. Mendeskripsikan sistem pelarasan bunyi Garantung.
4. Mengetahui fungsi Garantung dalam ansambel uning-uningan pada
masyarakat toba.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat
dijadikan

sumber

informasi

dalam

megembangkan

kegiatan

penelitian

selanjutnya.
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk:
1. Prodi. Seni Musik
Menambah sumber kepustakaan yang dapat dijadikan bahan kajian
dan bacaan bagi para mahasiswa, khususnya Program Pendidikan Seni
Musik dengan harapan menambah wawasan keilmuan mengenai
pembuatan Garantung yang terdapat di Provinsi Sumatra Utara. Juga
sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relavan
dikemudian hari.

7

2. Pemerintah setempat
Untuk mengetahui seberapa pentingnya alat musik tradisional
batak toba. Sebagai informasi kepada masyarakat atau lembaga yang
mengemban visi dan misi kebudayaan khususnya dibidang musik
tradisional,

khususya

kepada

masyarakat

Toba.

Sebagai

upaya

melestarikan musik tradisional daerah sebagai bagian dari budaya
Nasional.

3. Penikmat seni
Sebagai wawasan baru dan semangat baru untuk eksis dalam
menggeluti

seni

tradisional,

dan

berusaha

melestarikan

serta

mempertahankan seni budaya Nusantara. Secara tidak langsung, penulis
menunjukkan cara pembuatan alat musik tradisional Batak Toba di
Provinsi Sumatera Utara yaitu Garantung.

4. Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
data secara langsung, mengenai unsur bahan dan teknik yang terkandung
dalam seni pembuatan garantung sekaligus sebagai motivasi awal bagi
pembaca untuk menindak lanjuti. Khususnya bagi masyarakat setempat
(Batak Toba), diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan
bagi para generasinya untuk dapat meneruskan warisan alat musik
tradisional

8

5. Peneliti
Untuk menambah wawasan mengenai pembuatan garantung
sebagai alat musik tradisional batak toba. Secara khusus untuk tanggung
jawab sebagai mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana di Fakultas
Bahasa Dan Seni Program Studi Pendidikan Seni Musik Universitas
Negeri Medan.

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hutagaol Sihujur adalah salah satu desa yang ada di tanah Batak Toba
Provinsi Sumatera Utara tepatnya berada di Kecamatan Silaen Kabupaten
Toba Samosir, juga sebagai salah satu daerah tempat pengerajin garantung
toba. Kehidupan sehari-hari masyarakatnya yaitu dengan bertani,
berkebun, dan beternak.
2. Kepingan garantung masing-masing memiliki ketebalan yang berbeda
yang dibentuk dengan cara diketam dan bahan utama pembuatan alat
musik ini yaitu kayu Sitarak serta pengerjaannya dibantu dengan alat yang
biasa digunakan dalam petukangan.
3. Garantung merupakan alat musik tradisional Toba yang dimainkan dengan
cara dipukul dimana sudah jarang ditemukan orang yang ahli dalam
membuat alat musik tersebut.
4. Fungsi garantung dalam ansambel uning-uningan pada masyarak toba
sesuai dengan fungsinya untuk memainkan melodi pada reportoar lagu
adalah garantung memiliki fungsi sebagai pembawa melodi.

50

51

B. Saran
Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran
antara lain:
1. Masyarakat Batak Toba hendaknya mempertahankan nilai-nilai tradisi
yang sudah ada sejak dulu demi mengabadikannya.
2. Seorang pengerajin harus meregenerasikan dengan mengajarkan tata cara
pembuatan Garantung tersebut demi menjaga kelestarian budaya Toba.
3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengundang minat
masyarakat untuk lebih meghargai dan mencintai kebudayaan yang
ditinggalkan oleh leluhur kita. Dan alangkah baiknya ikut berpartisipasi
melestarikan kebudayaan tersebut.
4. Penulis sangat mengharapkan dukungan berbagai instansi terkait agar ikut
peduli terhadap tradisi-tradisi budaya batak Toba demi melestarikannya.
Misalnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan kesenian dimana bisa
menarik minat para generasi muda khususnya masyarakat Toba untuk
lebih mencintai budaya dan tradisinya.
5. Penggunaan alat musik tradisional garantung dalam ansambel uninguningan sebagai musik pengiring dalam upacara adat Toba hedaknya
dipertahankan melihat dampak positif dari penggunaan alat musik
tradisional tersebut. Disamping melestarikan budaya, juga dapat menarik
para wisatawan yang berkunjung ke daerah Toba.