HASIL PRODUKSI MENGGUNAKAN SISTEM PENGELOLAAN TAMBAK SILVOFISHERY DAN NON SILVOFISHERY DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.
HASIL PRODUKSI MENGGUNAKAN SISTEM
PENGELOLAAN TAMBAK SILVOFISHERY DAN
NON SILVOFISHERY DI DESA TANJUNG REJO
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
INDRI LESTARI
NIM.071233310082
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama
: Indri Lestari
NIM
: 071233310082
Jurusan
: Pendidikan Geografi
Fakultas
: Ilmu Sosial
Menyatakan dengan ini sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar – benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman
atas perbuatan tersebut.
Medan, Agustus 2012
Saya yang memuat peryataan,
Indri Lestari
071233310082
ABSTRAK
Indri Lestari, NIM: 071233310082. Hasil Produksi Menggunakan Sistem
Pengelolaan Tambak Silvofishery Dan Non Silvofishery Di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed. 2012.
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui sistem pengelolaan tambak
silvofishery. (2) Untuk mengetahui sistem pengelolaan tambak non silvofishery (3)
Untuk mengetahui perbandingan hasil produksi sisistem pengelolaan tambak
silvofishery dan non silvofishery Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian dilaksanakan di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan
pada bulan Januari 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik tambak
yang berada di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan sebanyak 42 petambak
yang sekaligus menjadi sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung dengan wawancara.Teknik Analisa
Data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Hasil produksi yang dihasilkan oleh
sistem pengelolaan tambak silvofishery tahun 2011 untuk Ikan Nila 0.6 Ton/ Ha, Ikan
Bandeng 0.59 Ton/ Ha, Ikan Mujair 0.5 Ton/ Ha, Kepiting Bakau 0,05 Ton/ Ha,
Udang Peneous (windu) 0.17 Ton/ Ha. Udang Teger tidak menghasilkan. (2) Hasil
produksi yang dihasilkan oleh sistem pengelolaan tambak nonsilvofishery tahun 2011
untuk Ikan Nila 1.19 Ton/ Ha, Ikan Bandeng 1.1 Ton/ Ha, Ikan Mujair 0.49 Ton/ Ha,
Kepiting Bakau tidak menghasilkan, Udang Peneous (windu) 0.21 Ton/ Ha. Udang
Teger 0.01 Ton/ Ha. (3) Perbandingan hasil produksi Ikan Nila adalah 0.59 Ton/ Ha,
Ikan Bandeng 0.54 Ton/ Ha, Ikan Mujair 0.01 Ton/ Ha, UdangTeger 0.01 Ton/ Ha,
lebih banyak hasil dari sistem pengelolaan tambak non silvofishery sedangkan untuk
Kepiting Bakau perbandingan hasil produksi 0.04 Ton/ Ha lebih banyak hasil dari
sistem pengelolaan tambak silvofishery.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia – Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul Hasil Produksi Menggunakan Sistem
Pengelolaan Tambak Silvofishery Dan Non Silvofishery Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan
Percut Sei Tuan yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Di dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari kelemahan dan kekurangan, namun berkat
bantuan dan motivasi dari berbagai pihak semua hal tersebut dapat teratasi, sehubung dengan itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta stafnya.
2.
Bapak Drs. H. Restu, M. S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
besertastafnya.
3.
Ibu Dra. Nurmala Berutu, M. Pd, selaku PD I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
4.
Bapak Drs. Walbiden Lumbantoruan, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan beserta Bapak Hajat Siagian selaku tatausaha di Jurusan
Pendidikan Geografi.
5.
Ibu Dra. Asnidar M. Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
6.
Ibu Dra. Elfayetti M. P, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan,
motivasi dan pemikiran dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
7.
Bapak Drs. Kamarlin Pinem M. Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama penulis mengikuti studi di Jurusan Pendidikan Geografi.
8.
Ibu Dra. Rosni M. Pd dan Bapak Nahor Simanungkalit M. Si, selaku Dosen Penguji yang
telah banyak memberikan saran dan bimbingan guna penyempurnaan skripsi ini.
9.
Bapak Selamet selaku Kepala Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang beserta parar esponden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan informasi dan izin penelitian kepada penulis.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuapenulis Ayahanda Jono dan Ibu Rasiyah yang walaupun
telah berpisah namun tetap dapat memberikan didikan yang baik, doa, motivasi serta materil
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan untuk meraih gelar Sarjana
pendidikan.
11. Buat Adik – adikku tersayang Anugrah Reza Palifi dan Aulia Armaya yang selalu menjadi
semangat, motivasi dan dorongan kepada penulis untuk dapat menjadi contoh dan teladan
yang baik bagi mereka. Serta Seluruh Keluargaku yang telah memberikan semangat
dandorongan.
12. Untuk Keluarga Besar R. Kaloko yang telah memberikan bimbingan kepada penulis hingga
akhirnya penulis bisa masuk di Jurusan Pendidikan Geografi, “TerimaKasih, Pak! Karena
arahan dari Bapak saya bisa jadi sesuatu“. Juga kepada Abangda Rolly Padlan Kaloko, yang
selalu memberikan dukungan selama ini serta sahabat karibku dr. Nurul Falah Kaloko dan
Aulia Fahrozi K.
13. Teman Terdekat penulis M. Ikhlasky Falaq Gafari yang selalu setia menemani penulis
selama ini, memberikan semangat, motivasi dan dorongan baik moril maupun materil.
14. Sahabat – sahabat penulis,Ayu, Damelia, MurniHarto, Bangkawali, Veronika,R. Nice,
Wenny, Fauziah, Andi Pananrang dan Ade Riandy yang telah banyak membantu penulis saat
penyelesaian skripsi ini.
15. Rekan – rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2007, 2008 dan 2009 serta
Rekan – rekan seperjuangan penulis khususnya kelas B_Reguler 2007.
Skripsi ini juga penulis dedikasikan kepada Alm. Nenek Maah yang telah merawat
penulis dari kecil hingga dewasa. Walupun beliau telah tiada tetapi akan tetap melekat dihati dan
sanubari penulis. Akhir kata penulis berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
masyarakat khususnya masyarakat Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan.
Medan, Agustus 2012
Penulis
Indri Lestari
NIM. 071233310082
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING . ....................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN ....................................................................
ii
KATA PENGANTAR
iii
......................................................................................................
ABSTRAK .......................................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
x
......................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................
1
B. Identifiksi Masalah
.........................................................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................................
7
D. Perumusan Masalah .........................................................................................................
7
E. Tujuan Penelitian
.. .........................................................................................................
7
F. Manfaat Penelitian
..........................................................................................................
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA . ............................................................................................
9
A. Kerangka Teori ...............................................................................................................
9
B. Penelitian Relefan ............................................................................................................ 39
C. Kerangka Berpikir
......................................................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................
45
A. LokasiPenelitian ............................................................................................................
45
B. PopulasidanSampel ........................................................................................................
45
C. VariabelPenelitiandanDefenisiOperasional
...................................................................
46
D. TehnikPengumpulan Data ..............................................................................................
46
E. TehnikAnalisis Data .......................................................................................................
46
BAB IV DESKIPSI DAERAH PENELITIAN ................................................................
47
A. KondisiFisik
47
.................................................................................................................
B. Kondisi Non Fisik
.........................................................................................................
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49
......................................................
59
A. HasilPenelitian ................................................................................................................
59
B. Pembahasan
91
..................................................................................................................
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 106
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 106
B. Saran
........................................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
........................................................................................................ 110
...................................................................................................................... 114
DAFTAR TABEL
No.
Uraian
Hal
1.
Penggunaan Lahan Desa Tanjung Rejo ......................................................................... 49
2.
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur di DesaTanjung Rejo ......................... 52
3.
Komposisi Penduduk Menurut Sub Etnik/Suku
4.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di DesaTanjung Rejo ................. 55
5.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama di DesaTanjung Rejo .................................. 56
6.
Jumlah Sarana dan Prasarana Ibadah di Desa Tanjung Rejo .......................................... 56
7.
Usia Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
........................................................... 54
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery .................................................................. . 60
8.
Tingkat Pendidikan Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery ................................................................... 62
9.
Sumber Modal Usaha Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ................................................................... 63
10. Jumlah Modal Usaha Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery
.................................................................. 65
11. Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan pada Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery ................................................................... 67
12. Pengalaman Petambak yang menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery ................................................................... 68
13. Luas Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ........................................................... 70
14. Bentuk Petakan Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .......................................... 71
15. Luas Petakan Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .............................................. 72
16. Jumlah Petakan Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .......................................... 74
17. Jumlah Saluran Air pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery
............................ 75
18. Lebar Benteng pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .................................... 77
19. Vegetasi pada tambak Silvofisherydan Non Silvofishery
............................................. 78
20. Penggunaan Jenis Pupuk pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ..................... 80
21. Harga Pembelian Bibit (benur) di Desa Tanjung Rejo
.................................................. 81
22. Penggunaan Bibit (benur) pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .................... 82
23. Baya Pemeliharaan pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ............................. 84
24. Cara Pemanenan pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ................................ 85
25. Daerah Pemasaran Hasil Produksi Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ............... 87
26. Produktifitas Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery
.............................................. 88
27. Hasil Produksi Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ............................................ 90
DAFTAR GAMBAR
No.
Uraian
Halaman
1. Peta Kabupaten Deli Serdang
........................................................................................ 113
2. Peta Kecamatan Percut Sei Tuan .................................................................................... 114
3. Peta Desa Tanjung Rejo
................................................................................................ 115
4. Gambar 01 Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Sei Tuan ........................................................................................................................ 116
5. Gambar 02 Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Sei Tuan ........................................................................................................................ 116
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Uraian
1. Pedoman Wawancara
Halaman
................................................................................................... 117
2. Lampiran 1.a Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan Tambak
Silvofishery di Desa Tanjung Rejo
..............................................................................
123
3. Lampiran 1.b Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Non Silvofishery di Desa Tanjung Rejo
.........................................................
124
4. Lampiran 2.a .Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo ..................................................................
125
5. Lampiran 2.b Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Non Silvofishery di Desa Tanjung Rejo
..........................................................
126
6. Lampiran 3.a Karakteristik Konstruksi Tambak Silvofishery
di Desa Tanjung Rejo
.................................................................................................
127
7. Lampiran 3.b Karakteritik Konstruksi Tambak Non Silvofishery
di Desa Tanjung Rejo
.................................................................................................
128
8. Lampiran 4.aHasil Produksi Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo..
9. Lampiran 4.b Hasil Produksi Tambak NonSilvofishery
di Desa Tanjung Rejo
.................................................................................................
129
BABBI
PENDAHULUAN
A. LatarBBelakangBMasalah
Pembangunan mengandung pengertian suatu perubahan besar yang meliputi
perubahan fisik wilayah, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang
didukung oleh perubahan dan penerapan teknologi, yang berakibat pada perubahan
struktur perekonomian, perubahan pada konsumsi dan perubahan sistem tata nilai
dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan Pembangunan merupakan upaya manusia
dalam
mendayagunakan
sumberdaya
alam
dan
lingkungan
untuk
tujuan
meningkatkan taraf hidupnya.
Untuk mencapai keseimbangan dari aspek pemanfaatan lingkungan dan
potensi sumberdaya alam secara ekonomis dan ekologis, diperlukan suatu cara
pandang terhadap pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak hanya
berorientasi pada pembangunan itu sendiri, namun juga pada upaya konservasi dan
menjaga kualitas atau mutu lingkungan. Oleh karena itu konsep ‘pembangunan
berkelanjutan’ (sustainabel development) merupakan alternatif pembangunan yang
berwawasan
lingkungan,
yang
secara
konseptual
dianggap
mampu
untuk
menjembatani tercapainya keseimbangan pengelolaan sumberdaya alam yang
menghasilkan nilai ekonomis dan nilai ekologis yang seimbang (economics and
ecologics balance). Menurut WCED 1987 dalam Sea Dragon mengemukakan bahwa
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengabaikan kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhannya. Bila dihubungkan dengan pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan seyogyanya etika pembangunan pembangunan
perikanan harus senantiasa menekankan pada perubahan sikap dari menguasai alam
menjadi menjaga, memelihara dan melestarikan alam berdasarkan prinsip – prinsip
pembanguanan berkelanjutan sesuai dengan daya dukung lingkungan.
Wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah yang kaya akan sumberdaya
alam dan cukup berpotensi bagi upaya mendukung program pembangunan yang
berkelanjutan. Sumberdaya alam pesisir akan menjadi sumber pertumbuhan baru
serta menjadi tumpuan utama bagi kesinambungan kiprah Pembangunan Nasional di
masa mendatang. Hal ini mengingat luasnya wilayah maritim Indonesia dengan
wilayah pesisir yang kaya akan sumberdaya alam. Pemanfaatan sumberdaya wilayah
pesisir dapat menciptakan kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan, manakala
hubungan antar sistem dalam wilayah tersebut terpelihara
dengan baik.
Kelangsungan suatu fungsi ekosistem sangat menentukan kelestarian sumberdaya
hayati sebagai komponen yang terlibat dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, untuk
menjamin kelestarian sumberdaya hayati tersebut perlu memperhatikan hubungan –
hubungan ekologis yang berlangsung antara komponen – komponen sumberdaya
alam yang menyusun suatu sistem tersebut.
Aktifitas pemanfaatan tidak terkecuali pemanfaatan serta pembangunan
wilayah pesisir harus mematuhi perundang - undangan dan peraturan pemerintah
yang ada, agar tercapai pembangunan wilayah pesisir yang lestari dan dapat
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
termasuk
didalamnya
kegiatan
pertambakan. Tambak merupakan salah satu tempat yang banyak diminati oleh
masyarakat untuk pemijahan ikan atau komoditas perairan lainnya, misalnya udang,
kepiting dan lain-lain (Fauzi, 2004). Pembangunan tambak tidak boleh membawa
dampak yang merugikan bagi keanekaragaman hayati, habitat yang secara ekologis
rawan dan fungsi ekosistem.
Daerah pesisir pantai banyak dimanfaatkan masyarakat sekitar dalam usahausaha potensial. Perkembangan usaha pertambakan selama ratusan tahun ternyata
diikuti dengan tambak sulam inovasi hingga lebih efisiensi, dengan demikian pada
akhirnya usaha ini mengarah pada budidaya tambak
yang sebenarnya. Tambak
digunakan untuk memikat udang juga untuk membesarkan ikan. Bertambak telah
menjadi profesi yang turun temurun dilakukan sebagai mata pencaharian pada waktu
luang, bahkan menjadi usaha pokok. Dalam waktu dekat, hampir semua komoditas
perdagangan dunia dan lokal seperti udang akan dikenakan persyaratan ramah
lingkungan. Persyaratan ini ternyata tetap harus dilaksanakan walaupun tanpa
permintaan dunia internasional karena telah terbukti berpengaruh positif pada hasil
budidaya udang diberbagai tempat di Indonesia. (Litbang Sulsel, 2002)
Indonesia memiliki potensi sumberdaya lautan pantai yang sangat besar,
namun potensi tersebut juga memberi tantangan yang sangat besar pula yaitu
bagaimana memanfaatkannya secara besar optimal. ( Antara, 2009). Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil,
sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni.
Wilayah Indonesia terbentang
sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan
Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km² (Anonimus,
2009). Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya tidak lepas dengan garis pantai.
Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia pada workshop "Persepsi Politisi Terhadap
Bidang Kelautan Sebagai Mainstream Pembangunan Nasional” di Jakarta
mengungkapkan, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia,
sepanjang mencapai lebih dari 95.181 kilometer setelah Rusia. Sedangkan negara
pemilik garis pantai terpanjang diduduki Amerika Serikat (AS) dan diikuti Kanada.
Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut:
12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut,searah penjuru mata angin
(Anonimus, 2009). Namun sebanyak 20 persen dari garis pantai di sepanjang wilayah
Indonesia dilaporkan mengalami kerusakan, tentunya kerusakan ini disebabakan oleh
beberapa faktor, antara lain perubahan lingkungan dan abrasi pantai.
Wilayah pesisir Pantai Timur Sumatera Utara memiliki potensi untuk
pengembangan pembangunan untuk berbagai aktivitas. Kawasan ini telah lama
berkembang menjadi pusat-pusat permukiman, perkotaan yang diikuti berbagai
kegiatan perindustrian, perdagangan dan jasa. Sejalan dengan meningkatnya kegiatan
pembangunan kearah pesisir tersebut semakin terancam yang ditandai perubahan tata
guna lahan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan, akibatnya hutan
mangrove dengan cepat menipis dan rusak. Kegiatan lain adalah pembukaan tambak-
tambak untuk budidaya perikanan yang tidak konservatif, memberikan kontribusi
terbesar bagi kerusakan hutan mangrove dalam situasi seperti ini, habitat dasar dan
fungsinya menjadi hilang dan kehilangan ini jauh lebih besar dari nilai penggantinya.
Desa Tanjung Rejo yang berada di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, adalah salah satu desa yang letaknya berada di
wilayah pesisir pantai timur Sumatera, yaitu wilayah antara darat dan laut, dengan
batas kearah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang
masih mendapat pengaruh sifat laut seperti angin laut, pasang surut, dan perembesan
air laut yang dicirikan oleh vegetasinya yang khas. Wilayah pesisir juga memiliki
keunikan ekosistem dan sangat rentan terhadap perubahan, baik karena diakibatkan
oleh aktivitas daerah hulu maupun karena aktifitas yang terjadi di wilayah pesisir itu
sendiri.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, saat ini pemilik tambak
yang ada di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang sekitar 42 orang yang berasal dari dalam maupun luar Desa tersebut
sedangkan jumlah tambak yang telah dibuka masyarakat sekitar 147,12 Ha. Luasan
ini tentu saja memberikan dampak negative terhadap ekosistem hutan mangrove
diwilayah tersebut. Saat ini tambak aktif yang tidak memiliki vegetasi mangrove
didalamnya sekitar 50 % (lima puluh persen) dari jumlah tambak yang telah dibuka.
Belum lagi, kegagalan produksi tambak hingga saat ini masih mewabah dan banyak
terjadi dimana – mana. Dari beberapa kajian diketahui bahwa masalah kegagalan
panen di tambak adalah utamanya disebabkan oleh merosotnya kualitas lingkungan
budidaya yang memicu mewabahnya serangan penyakit. ( Sudaryono, 2007).
Pertambakan di Desa Tajung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang umumnya dibangun secara ekstensif tradisional dengan luas lahan petakan
tambak diatas 5 ha. Hal ini tidak saja dapat merusak hutan mangrove dalam areal
yang sangat luas, akan tetapi juga dalam kondisi terbuka seperti itu akan berdampak
terhadap perubahan kondisi lingkungan misalnya perubahan kualitas air tambak.
Penerapan tambak silvofishery telah di terapkan di Tajung Rejo Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, merupakan daerah yang sebagian besar
wilayahnya terdiri dari perairan pesisir dan laut, memiliki potensi besar dalam bidang
perikanan, pariwisata, kawasan hutan mangrove dan sumberdaya alam lainnya.
Sumberdaya perikanan yang memiliki potensi dan memiliki nilai ekonomis penting
serta merupakan komoditas ekspor di daerah tersebut salah satunya adalah kepiting
bakau. Tambak silvofishery di daerah Tajung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang saat ini digunakan untuk budidaya kepiting soka (Soft Shell
Crabs) dari jenis Kepiting bakau (Scylla serrata F).
B. IdentifikasiBMasalah
Sebagaimana yang telah di dijelaskan di latar belakang maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah : pengelolaan system tambak silvofishery atau
tradisional, produksi system tambak silvofishery dan non silvofishery, keterbatasan
modal usaha, sarana untuk mempermudah pengelolaan tambak.
C. PembatasanBMasalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis membatasi
penelitian ini yaitu tentang: Hasil produksi menggunakan sistem pengelolaan tambak
silvofishery dan non silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan.
D. RumusanBMasalah
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan sistem tambak silvofishery di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan?
2. Bagaimana pengelolaan sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan?
3. Bagaimana perbandingan hasil produksi sistem tambak silvofishery dengan
sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei
Tuan?
E. BTujuanBPenelitianB
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengelolaan sistem tambak silvofishery di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan.
2. Untuk mengetahui pengelolaan sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung
Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil produksi sistem tambak silvofishery
dengan sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Sei Tuan.
F. BManfaatBPenelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang tambak silvofishery.
2. Memberikan informasi tentang hasil produksi sistem tambak silvofishery dengan
sistem tambak non silvofishery.
3. Sebagai bahan acuan kepada pemerintah ataupun pihak – pihak terkait dalam
pemanfaatan
dan
pengaplikasian
sistem
tambak
silvofishery
guna
keberlangsungan sumberdaya alam khususnya daerah pesisir pantai.
4. Secara khusus, menjadi sumber referensi untuk penelitian – penelitian terkait.
5. Sebagai inspirasi bagi seluruh masyarakat agar selalu memanfaatkan, menjaga
dan melestarikan sumberdaya alam sesuai dengan optimalisasinya.
1
BAB VI
KESIMPULAN DAN SAEAN
A.
Kesimpulan.
Berdeserken hesil penelitien meke diembil kesimpulen behwe:
1.
Sistem pengeloleen tembek Silvofishery di Dese Tenjung Rejo edeleh
sistem pengeloleen tembek tredisionel yeng mempu meneken bieye produksi
petembek seperti pengguneen pupuk, pembelien bibit, serte pembueten
konstruksi tembek yeng lebih ekonomis den yeng terpenting edeleh remeh
terhedep lingkungen. Welupun demikien, mesih benyek petembek yeng belum
menerepken sistem pengeloleen tembek ini, pedehel untuk hesil produksi iken
seperti Iken Nile, Bendeng, Iken Mujeir serte Kepiting tidek memiliki
perbedeen jeuh untuk hesil produksinye. Kurengnye sosielisesi deri Dines
Perikenen den Instensi terkeit membuet pengetehuen petembek terhedep
penerepen sistem pengeloleen tembek silvofishery menjedi kureng optimel.
Penerepen sistem pengeloleen tembek Silvowishery merupeken suetu cere
penerepen pembengunen berwewesen lingkungen sebeb pembengunen
ecepkeli menjedi pemicu pencemeren den peruseken lingkungen.
2.
Sistem pengeloleen tembek non silvofishery di Dese Tenjung Rejo
edeleh sistem pengeloleen tembek semi intensiw yekni teknik pengeloleen
tembek yeng lebih modern dimene petembek di Dese Tenjung Rejo herus
2
mengeluerken bieye produksi lebih beser dimulei deri pembueten konstruksi
tembek yeng lebih benyek membutuhken bieye, pembelien pupuk den
pengedeen bibit yeng unggul. Petembek Di Dese Tenjung Rejo dominen lebih
menerepken sistem pengeloleen tembek Non Silvofishery hel tersebut depet
terlihet deri perbendingen jumleh sempel entere petembek yeng mengguneken
sistem pengeloleen tembek silvofishery den non silvofishery yeitu 13 : 29.
3.
Hesil Produksi tembek silvowishery den Non Silvowishery tidek
memiliki perbedeen yeng signiwiken. Hesil produksi tembek dengen sistem
pengeloleen tembek non silvowishery memeng memiliki hesil produksi yeng
lebih benyek jike dibendingken dengen sistem pengeloleen tembek non
silvowishery beik jenis iken Nile, Iken Bendeng, Iken Mujeir den Udeng Teger
henye seje jike ditinjeu kembeli deri bieye produksi tentu berbending lurus.
Selein bieye produksi yeng lebih tinggi, sistem pengeloleen tembek Non
Silvowishery
lebih
terkesen
tidek
memperhetiken
Anelisis
Dempek
Lingkungen (AMDAL).
B. Saran
1.
Kepede
Dines
Perikenen
den
Instensi
terkeit
hendeknye
mensosielisesiken kembeli sistem pengeloleen tembek silvowishery yeng lebih
menguntungken beik delem hel pengurengen bieye produksi yeng herus
dikeluerken petembek, meupun dempek positiw yeng ditimbulken terhedep
3
lingkungen kewesen pesisir menginget pembengunen yeng berwewesen
lingkungen senget dibutuhken ditengeh – tengeh pengeruseken den
pencemeren yeng teleh benyek dilekuken oleh pembengunen itu sendiri.
2.
Kepede pere petembek beik petembek yeng mengguneken sistem
pengeloleen tembek silvofishery den non silvofishery delem menjelenken eteu
mengelole tembek herus selelu mengikuti penyuluhen, pencerehen deri dines
perikenen
setempet
eger
depet
meningketken
pengetehuen
tenteng
pengeloleen tembek sehingge dikemudien heri hesil produksi tembek depet
meningket.
3.
Kepede petembek yeng mengguneken sistem pengeloleen tembek Non
Silvowishery hendeknye depet mempertimbengken sistem pengeloeen tembek
yeng eken diguneken sehingge petembek depet memperoleh keuntungen yeng
lebih optimel.
1
DAFTAR PUSTAKA
Rizal.
2009.
Mangrove
dan
tambak,
(Online).
(http://rizalfishery.blogspot.com/2009/05/ mangrove-dan-tambak.html. Diakses
25 Maret 2011)
Yudoyono, Adipanda. 2010. Pengembangan Silvofishery Mengacu PERMEN LH
No.17 Tahun 2010 dengan Penginderaan Jauh dan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis, (Online).([email protected]; [email protected];
[email protected]. Diakses 25 Maret 2011)
Fauzi A, Jamaluddin. 2004. Gambaran Umum Tambak, (Online).
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1940897-gambaran-umum
tambak/#ixzz1PmuPvoYZ. Diakses 25 Maret 2011)
Anonimus.
2011.
Sistem
Teknik
Pembuatan
Tambak,
(Online).
(http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/sistem-teknik-pembuatantambak.html. Diakses 26 Maret 2011)
Surya Ningsih, Nur. 2002. Usaha-Usaha Petani Tambak Dalam Meningkatkan
Produksi Udang di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Asahan.(Skripsi)
Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Jamaluddin,
F.A.
2009.
Gambaran
Umum
Tambak,
(Online).
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1940897-gambaran-umumtambak/#ixzz1fuWyV8bV28. Diakses 26 Maret 2011)
Sulsel, Litbang. 2002. Budidaya Tambak Berwawasan Lingkungan, (Online).
(http://sulsel.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?
option=com_content&view=article&id=119%3Abudidaya-tambakberwawasan-lingkungan&catid=47%3Apanduanpetunjuk-teknis-brosur&Itemid=231&limitstart=2. Diakses 6 April 2011)
Carabudidaya.com.
2011.
Cara
Budidaya
Ikan
Nila,
(Online).
(http://carabudidaya.com/cara-budidaya-ikan-nila/Cara Budidaya Ikan Nila
Posted. Diakses 27 September 2011)
Malau, Timothy. 2010. Sistem Budidaya Semi Intensif, (Online).
(http://www.omtimo.org/archives/sistem-budidaya-semi-intensif. Diakses 27
September 2011)
Malau,
Timothy.
2011.
Sistem
Budidaya
Intensif,
(Online).
(http://www.omtimo.org/archives/ sistem-budidaya-intensif. Diakses 27
September 2011)
Anonimus.
2009.
Republik
Indonesia,
(Online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. Diakses 27 September 2011)
2
Antara. 2009. Garis Pantai RI Terpanjang Keempat di Dunia, (Online). (http://www.goblue.or.id/
garis-pantai-ri-terpanjang-keempat-di-dunia.
Diakses 28 September 2011)
Arlini, Widya. 2004. Kajian tentang pemanfaatan potensi perikanan di Desa Percut
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.(Skripsi) Jurusan
Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Gatra. 2011. Teritorial Indonesia, (Online). (http://indomaritimeinstitute.org/?p=805.
Diakses 11 Oktober 2011)
Dewi, Winda. 2011. Perubahan Penggunaan Lahan dan Perbandingan Perubahan
Penggunaan Lahan Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Buwono,Ibnu. 1993. Tambak Udang Windu Sistem Pengelolaan Berpola Intensif.
Kanisius.Yogyakarta.
Darmono. 1993. Budidaya Udang Penaeus. Yogyakarta. Kanisius.
Arfia, Reni 2011. Faktor – Faktor Produksi Usaha Tanaman Padi Sawah di Desa
Timbang Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. Skripsi. Jurusan
Pendidkan Geografi FIS Unimed.
Kurniadi, Yudhi. 2011. Study Tentang Budidaya Ikan Nila Keramba Desa One – One
Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. (Skripsi). Jurusan Pendidkan
Geografi FIS Unimed.
Gunawan, Hendra dkk. 2006. Peranan Silvofishery Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan
Konservasi Mangrove di Bagian Pemangkuan Hutan Ciasem-Pamanukan, Kesatuan
Pemangkuan Hutan Purwakarta.(Online). ).
http://www.goggle.or.id/ peran silvofishery dalam peningkatan pendapatan masyarakat).
Diakses 28 September 2011)
Dragon, Sea. 2009. Budidaya Tambak Dengan Pola Silvofishery System. (Online).
(http://www.goggle.Dom/ budidaya tambak dengan pola silvofishery. Diakses 14 Juni 2012).
Kartijono. Nugroho. 2006. Suksesi Sekunder Pada Lahan Tambak Terlantar Dikawasan Hutan
Mangrove Sagara Anakan CilaDap Jawa Tengah. (Online). (http://www.goggle.Dom/ suksesi
sekunder lahan tambak terlantar. Diakses 14 Juni 2012).
Anonimus.
2012.
Pakan.
(Online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pakan
http://tentangkomputerkita.blogspot.Dom/2010/01/pendidikan-sebagai-proses-sosialbudaya.html. Diakses 14 Juni 2012).
Green
Heroes.
2010.
Pendidikan
sebagai
proses
soDial
budaya.
(Online).
(http://pendidikansebagaiprosessosial.blogspot.Dom/2010/01/pendidikan-sebagai-prosessosial-budaya.html. Diakses 14 Juni 2012).
Setiawan,
Henri
dan
Sidabutar,
Jahiel.
2001.
Konstruksi
pada
tambak.
(Online).
3
(http://eprints.undip.aD.id/33906/8/1839_CHAPTER_V.pdf. Diakses 14 Juni 2012).
Hasibuan,
Juni.
2012.
Struktur
tambak
di
daerah
lain.
(Online).
(http://arthaDiboen.blogspot.Dom/2012/01/struktur-tambak.html. Diakses 14 Juni 2012).
Anonimus. 2009. Toko pupuk. (Online). (http://tokopupuk.net/tag/pupuk-adalah. Diakses 14 Juni
2012).
Wibisono, tricahyo. 2010. Mempersiapkan bibit di persemaian. (Online).
(http://www.wetlands.org/LinkClick.aspx?fileticket=%2BSlhsWefw%2BA
%3D&tabid=56. Iwan Tricahyo wibisono. [email protected].
Wetlends International – Indonesia Programe. Diakses 14 Juni 2012).
Anonimus. 2010. Bisnis UKM Cara Mendapatkan Modal untuk Usaha KeDil Menengah. (Online).
(http://bisnisukm.Dom/Dara-mendapatkan-modal-untuk-usaha-keDil-menengah.html. Diakses
15 Juni 2012).
Rochdianto Agus, 1991. Budidaya Ikan Di Jaring Apung. Jakarta: Sawadaya
Anonimus. 2012. Pentingnya Pendidikan Usia Dini bagi Tumbuh Kembang
Anak Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (Online).
(http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/07/artikel-pentingnya-pendidikanusia-dini-bagi-tumbuh-kembang-anak/. Diakseses 15 Juni 2012).
Purnomo ,Apriyanto. 2010. Silvofishery Suatu Model Pelestarian Wilayah Pesisir.
(Online).
(http://apriyanto-purnomo.blogspot.com/2010/05/silvofishery.html.
Diakseses 15 Juni 2012).
Gusmardi, Dedy. 2003. Buletin Mina Diklat. Menumbuhkan Pakan Alami di Tambak.
(Online).
(http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/
menumbuhkan-pakan-alami-di-tambak. Diakseses 15 Juni 2012).
Yusrin.2010.
Tugas
Rekayasa
Aquaculture.
(Online).
(http://materiyusrin.blogspot.com/p/tugas-rekayasa-aquaculture_04.html. Diakseses 15 Juni
2012).
PENGELOLAAN TAMBAK SILVOFISHERY DAN
NON SILVOFISHERY DI DESA TANJUNG REJO
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
INDRI LESTARI
NIM.071233310082
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama
: Indri Lestari
NIM
: 071233310082
Jurusan
: Pendidikan Geografi
Fakultas
: Ilmu Sosial
Menyatakan dengan ini sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar – benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman
atas perbuatan tersebut.
Medan, Agustus 2012
Saya yang memuat peryataan,
Indri Lestari
071233310082
ABSTRAK
Indri Lestari, NIM: 071233310082. Hasil Produksi Menggunakan Sistem
Pengelolaan Tambak Silvofishery Dan Non Silvofishery Di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed. 2012.
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui sistem pengelolaan tambak
silvofishery. (2) Untuk mengetahui sistem pengelolaan tambak non silvofishery (3)
Untuk mengetahui perbandingan hasil produksi sisistem pengelolaan tambak
silvofishery dan non silvofishery Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian dilaksanakan di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan
pada bulan Januari 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik tambak
yang berada di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan sebanyak 42 petambak
yang sekaligus menjadi sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung dengan wawancara.Teknik Analisa
Data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Hasil produksi yang dihasilkan oleh
sistem pengelolaan tambak silvofishery tahun 2011 untuk Ikan Nila 0.6 Ton/ Ha, Ikan
Bandeng 0.59 Ton/ Ha, Ikan Mujair 0.5 Ton/ Ha, Kepiting Bakau 0,05 Ton/ Ha,
Udang Peneous (windu) 0.17 Ton/ Ha. Udang Teger tidak menghasilkan. (2) Hasil
produksi yang dihasilkan oleh sistem pengelolaan tambak nonsilvofishery tahun 2011
untuk Ikan Nila 1.19 Ton/ Ha, Ikan Bandeng 1.1 Ton/ Ha, Ikan Mujair 0.49 Ton/ Ha,
Kepiting Bakau tidak menghasilkan, Udang Peneous (windu) 0.21 Ton/ Ha. Udang
Teger 0.01 Ton/ Ha. (3) Perbandingan hasil produksi Ikan Nila adalah 0.59 Ton/ Ha,
Ikan Bandeng 0.54 Ton/ Ha, Ikan Mujair 0.01 Ton/ Ha, UdangTeger 0.01 Ton/ Ha,
lebih banyak hasil dari sistem pengelolaan tambak non silvofishery sedangkan untuk
Kepiting Bakau perbandingan hasil produksi 0.04 Ton/ Ha lebih banyak hasil dari
sistem pengelolaan tambak silvofishery.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia – Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul Hasil Produksi Menggunakan Sistem
Pengelolaan Tambak Silvofishery Dan Non Silvofishery Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan
Percut Sei Tuan yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Di dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari kelemahan dan kekurangan, namun berkat
bantuan dan motivasi dari berbagai pihak semua hal tersebut dapat teratasi, sehubung dengan itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta stafnya.
2.
Bapak Drs. H. Restu, M. S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
besertastafnya.
3.
Ibu Dra. Nurmala Berutu, M. Pd, selaku PD I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
4.
Bapak Drs. Walbiden Lumbantoruan, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan beserta Bapak Hajat Siagian selaku tatausaha di Jurusan
Pendidikan Geografi.
5.
Ibu Dra. Asnidar M. Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
6.
Ibu Dra. Elfayetti M. P, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan,
motivasi dan pemikiran dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
7.
Bapak Drs. Kamarlin Pinem M. Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama penulis mengikuti studi di Jurusan Pendidikan Geografi.
8.
Ibu Dra. Rosni M. Pd dan Bapak Nahor Simanungkalit M. Si, selaku Dosen Penguji yang
telah banyak memberikan saran dan bimbingan guna penyempurnaan skripsi ini.
9.
Bapak Selamet selaku Kepala Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang beserta parar esponden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan informasi dan izin penelitian kepada penulis.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuapenulis Ayahanda Jono dan Ibu Rasiyah yang walaupun
telah berpisah namun tetap dapat memberikan didikan yang baik, doa, motivasi serta materil
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan untuk meraih gelar Sarjana
pendidikan.
11. Buat Adik – adikku tersayang Anugrah Reza Palifi dan Aulia Armaya yang selalu menjadi
semangat, motivasi dan dorongan kepada penulis untuk dapat menjadi contoh dan teladan
yang baik bagi mereka. Serta Seluruh Keluargaku yang telah memberikan semangat
dandorongan.
12. Untuk Keluarga Besar R. Kaloko yang telah memberikan bimbingan kepada penulis hingga
akhirnya penulis bisa masuk di Jurusan Pendidikan Geografi, “TerimaKasih, Pak! Karena
arahan dari Bapak saya bisa jadi sesuatu“. Juga kepada Abangda Rolly Padlan Kaloko, yang
selalu memberikan dukungan selama ini serta sahabat karibku dr. Nurul Falah Kaloko dan
Aulia Fahrozi K.
13. Teman Terdekat penulis M. Ikhlasky Falaq Gafari yang selalu setia menemani penulis
selama ini, memberikan semangat, motivasi dan dorongan baik moril maupun materil.
14. Sahabat – sahabat penulis,Ayu, Damelia, MurniHarto, Bangkawali, Veronika,R. Nice,
Wenny, Fauziah, Andi Pananrang dan Ade Riandy yang telah banyak membantu penulis saat
penyelesaian skripsi ini.
15. Rekan – rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2007, 2008 dan 2009 serta
Rekan – rekan seperjuangan penulis khususnya kelas B_Reguler 2007.
Skripsi ini juga penulis dedikasikan kepada Alm. Nenek Maah yang telah merawat
penulis dari kecil hingga dewasa. Walupun beliau telah tiada tetapi akan tetap melekat dihati dan
sanubari penulis. Akhir kata penulis berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
masyarakat khususnya masyarakat Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan.
Medan, Agustus 2012
Penulis
Indri Lestari
NIM. 071233310082
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING . ....................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN ....................................................................
ii
KATA PENGANTAR
iii
......................................................................................................
ABSTRAK .......................................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
x
......................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................
1
B. Identifiksi Masalah
.........................................................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................................
7
D. Perumusan Masalah .........................................................................................................
7
E. Tujuan Penelitian
.. .........................................................................................................
7
F. Manfaat Penelitian
..........................................................................................................
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA . ............................................................................................
9
A. Kerangka Teori ...............................................................................................................
9
B. Penelitian Relefan ............................................................................................................ 39
C. Kerangka Berpikir
......................................................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................
45
A. LokasiPenelitian ............................................................................................................
45
B. PopulasidanSampel ........................................................................................................
45
C. VariabelPenelitiandanDefenisiOperasional
...................................................................
46
D. TehnikPengumpulan Data ..............................................................................................
46
E. TehnikAnalisis Data .......................................................................................................
46
BAB IV DESKIPSI DAERAH PENELITIAN ................................................................
47
A. KondisiFisik
47
.................................................................................................................
B. Kondisi Non Fisik
.........................................................................................................
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49
......................................................
59
A. HasilPenelitian ................................................................................................................
59
B. Pembahasan
91
..................................................................................................................
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 106
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 106
B. Saran
........................................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
........................................................................................................ 110
...................................................................................................................... 114
DAFTAR TABEL
No.
Uraian
Hal
1.
Penggunaan Lahan Desa Tanjung Rejo ......................................................................... 49
2.
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur di DesaTanjung Rejo ......................... 52
3.
Komposisi Penduduk Menurut Sub Etnik/Suku
4.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di DesaTanjung Rejo ................. 55
5.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama di DesaTanjung Rejo .................................. 56
6.
Jumlah Sarana dan Prasarana Ibadah di Desa Tanjung Rejo .......................................... 56
7.
Usia Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
........................................................... 54
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery .................................................................. . 60
8.
Tingkat Pendidikan Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery ................................................................... 62
9.
Sumber Modal Usaha Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ................................................................... 63
10. Jumlah Modal Usaha Responden yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery
.................................................................. 65
11. Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan pada Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery ................................................................... 67
12. Pengalaman Petambak yang menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery dan Non Silvofishery ................................................................... 68
13. Luas Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ........................................................... 70
14. Bentuk Petakan Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .......................................... 71
15. Luas Petakan Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .............................................. 72
16. Jumlah Petakan Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .......................................... 74
17. Jumlah Saluran Air pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery
............................ 75
18. Lebar Benteng pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .................................... 77
19. Vegetasi pada tambak Silvofisherydan Non Silvofishery
............................................. 78
20. Penggunaan Jenis Pupuk pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ..................... 80
21. Harga Pembelian Bibit (benur) di Desa Tanjung Rejo
.................................................. 81
22. Penggunaan Bibit (benur) pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery .................... 82
23. Baya Pemeliharaan pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ............................. 84
24. Cara Pemanenan pada Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ................................ 85
25. Daerah Pemasaran Hasil Produksi Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ............... 87
26. Produktifitas Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery
.............................................. 88
27. Hasil Produksi Tambak Silvofisherydan Non Silvofishery ............................................ 90
DAFTAR GAMBAR
No.
Uraian
Halaman
1. Peta Kabupaten Deli Serdang
........................................................................................ 113
2. Peta Kecamatan Percut Sei Tuan .................................................................................... 114
3. Peta Desa Tanjung Rejo
................................................................................................ 115
4. Gambar 01 Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Sei Tuan ........................................................................................................................ 116
5. Gambar 02 Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Sei Tuan ........................................................................................................................ 116
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Uraian
1. Pedoman Wawancara
Halaman
................................................................................................... 117
2. Lampiran 1.a Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan Tambak
Silvofishery di Desa Tanjung Rejo
..............................................................................
123
3. Lampiran 1.b Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Non Silvofishery di Desa Tanjung Rejo
.........................................................
124
4. Lampiran 2.a .Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo ..................................................................
125
5. Lampiran 2.b Karakteritik Petambak Yang Menggunakan Sistem Pengelolaan
Tambak Non Silvofishery di Desa Tanjung Rejo
..........................................................
126
6. Lampiran 3.a Karakteristik Konstruksi Tambak Silvofishery
di Desa Tanjung Rejo
.................................................................................................
127
7. Lampiran 3.b Karakteritik Konstruksi Tambak Non Silvofishery
di Desa Tanjung Rejo
.................................................................................................
128
8. Lampiran 4.aHasil Produksi Tambak Silvofishery di Desa Tanjung Rejo..
9. Lampiran 4.b Hasil Produksi Tambak NonSilvofishery
di Desa Tanjung Rejo
.................................................................................................
129
BABBI
PENDAHULUAN
A. LatarBBelakangBMasalah
Pembangunan mengandung pengertian suatu perubahan besar yang meliputi
perubahan fisik wilayah, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang
didukung oleh perubahan dan penerapan teknologi, yang berakibat pada perubahan
struktur perekonomian, perubahan pada konsumsi dan perubahan sistem tata nilai
dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan Pembangunan merupakan upaya manusia
dalam
mendayagunakan
sumberdaya
alam
dan
lingkungan
untuk
tujuan
meningkatkan taraf hidupnya.
Untuk mencapai keseimbangan dari aspek pemanfaatan lingkungan dan
potensi sumberdaya alam secara ekonomis dan ekologis, diperlukan suatu cara
pandang terhadap pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak hanya
berorientasi pada pembangunan itu sendiri, namun juga pada upaya konservasi dan
menjaga kualitas atau mutu lingkungan. Oleh karena itu konsep ‘pembangunan
berkelanjutan’ (sustainabel development) merupakan alternatif pembangunan yang
berwawasan
lingkungan,
yang
secara
konseptual
dianggap
mampu
untuk
menjembatani tercapainya keseimbangan pengelolaan sumberdaya alam yang
menghasilkan nilai ekonomis dan nilai ekologis yang seimbang (economics and
ecologics balance). Menurut WCED 1987 dalam Sea Dragon mengemukakan bahwa
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengabaikan kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhannya. Bila dihubungkan dengan pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan seyogyanya etika pembangunan pembangunan
perikanan harus senantiasa menekankan pada perubahan sikap dari menguasai alam
menjadi menjaga, memelihara dan melestarikan alam berdasarkan prinsip – prinsip
pembanguanan berkelanjutan sesuai dengan daya dukung lingkungan.
Wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah yang kaya akan sumberdaya
alam dan cukup berpotensi bagi upaya mendukung program pembangunan yang
berkelanjutan. Sumberdaya alam pesisir akan menjadi sumber pertumbuhan baru
serta menjadi tumpuan utama bagi kesinambungan kiprah Pembangunan Nasional di
masa mendatang. Hal ini mengingat luasnya wilayah maritim Indonesia dengan
wilayah pesisir yang kaya akan sumberdaya alam. Pemanfaatan sumberdaya wilayah
pesisir dapat menciptakan kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan, manakala
hubungan antar sistem dalam wilayah tersebut terpelihara
dengan baik.
Kelangsungan suatu fungsi ekosistem sangat menentukan kelestarian sumberdaya
hayati sebagai komponen yang terlibat dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, untuk
menjamin kelestarian sumberdaya hayati tersebut perlu memperhatikan hubungan –
hubungan ekologis yang berlangsung antara komponen – komponen sumberdaya
alam yang menyusun suatu sistem tersebut.
Aktifitas pemanfaatan tidak terkecuali pemanfaatan serta pembangunan
wilayah pesisir harus mematuhi perundang - undangan dan peraturan pemerintah
yang ada, agar tercapai pembangunan wilayah pesisir yang lestari dan dapat
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
termasuk
didalamnya
kegiatan
pertambakan. Tambak merupakan salah satu tempat yang banyak diminati oleh
masyarakat untuk pemijahan ikan atau komoditas perairan lainnya, misalnya udang,
kepiting dan lain-lain (Fauzi, 2004). Pembangunan tambak tidak boleh membawa
dampak yang merugikan bagi keanekaragaman hayati, habitat yang secara ekologis
rawan dan fungsi ekosistem.
Daerah pesisir pantai banyak dimanfaatkan masyarakat sekitar dalam usahausaha potensial. Perkembangan usaha pertambakan selama ratusan tahun ternyata
diikuti dengan tambak sulam inovasi hingga lebih efisiensi, dengan demikian pada
akhirnya usaha ini mengarah pada budidaya tambak
yang sebenarnya. Tambak
digunakan untuk memikat udang juga untuk membesarkan ikan. Bertambak telah
menjadi profesi yang turun temurun dilakukan sebagai mata pencaharian pada waktu
luang, bahkan menjadi usaha pokok. Dalam waktu dekat, hampir semua komoditas
perdagangan dunia dan lokal seperti udang akan dikenakan persyaratan ramah
lingkungan. Persyaratan ini ternyata tetap harus dilaksanakan walaupun tanpa
permintaan dunia internasional karena telah terbukti berpengaruh positif pada hasil
budidaya udang diberbagai tempat di Indonesia. (Litbang Sulsel, 2002)
Indonesia memiliki potensi sumberdaya lautan pantai yang sangat besar,
namun potensi tersebut juga memberi tantangan yang sangat besar pula yaitu
bagaimana memanfaatkannya secara besar optimal. ( Antara, 2009). Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil,
sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni.
Wilayah Indonesia terbentang
sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan
Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km² (Anonimus,
2009). Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya tidak lepas dengan garis pantai.
Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia pada workshop "Persepsi Politisi Terhadap
Bidang Kelautan Sebagai Mainstream Pembangunan Nasional” di Jakarta
mengungkapkan, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia,
sepanjang mencapai lebih dari 95.181 kilometer setelah Rusia. Sedangkan negara
pemilik garis pantai terpanjang diduduki Amerika Serikat (AS) dan diikuti Kanada.
Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut:
12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut,searah penjuru mata angin
(Anonimus, 2009). Namun sebanyak 20 persen dari garis pantai di sepanjang wilayah
Indonesia dilaporkan mengalami kerusakan, tentunya kerusakan ini disebabakan oleh
beberapa faktor, antara lain perubahan lingkungan dan abrasi pantai.
Wilayah pesisir Pantai Timur Sumatera Utara memiliki potensi untuk
pengembangan pembangunan untuk berbagai aktivitas. Kawasan ini telah lama
berkembang menjadi pusat-pusat permukiman, perkotaan yang diikuti berbagai
kegiatan perindustrian, perdagangan dan jasa. Sejalan dengan meningkatnya kegiatan
pembangunan kearah pesisir tersebut semakin terancam yang ditandai perubahan tata
guna lahan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan, akibatnya hutan
mangrove dengan cepat menipis dan rusak. Kegiatan lain adalah pembukaan tambak-
tambak untuk budidaya perikanan yang tidak konservatif, memberikan kontribusi
terbesar bagi kerusakan hutan mangrove dalam situasi seperti ini, habitat dasar dan
fungsinya menjadi hilang dan kehilangan ini jauh lebih besar dari nilai penggantinya.
Desa Tanjung Rejo yang berada di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, adalah salah satu desa yang letaknya berada di
wilayah pesisir pantai timur Sumatera, yaitu wilayah antara darat dan laut, dengan
batas kearah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang
masih mendapat pengaruh sifat laut seperti angin laut, pasang surut, dan perembesan
air laut yang dicirikan oleh vegetasinya yang khas. Wilayah pesisir juga memiliki
keunikan ekosistem dan sangat rentan terhadap perubahan, baik karena diakibatkan
oleh aktivitas daerah hulu maupun karena aktifitas yang terjadi di wilayah pesisir itu
sendiri.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, saat ini pemilik tambak
yang ada di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang sekitar 42 orang yang berasal dari dalam maupun luar Desa tersebut
sedangkan jumlah tambak yang telah dibuka masyarakat sekitar 147,12 Ha. Luasan
ini tentu saja memberikan dampak negative terhadap ekosistem hutan mangrove
diwilayah tersebut. Saat ini tambak aktif yang tidak memiliki vegetasi mangrove
didalamnya sekitar 50 % (lima puluh persen) dari jumlah tambak yang telah dibuka.
Belum lagi, kegagalan produksi tambak hingga saat ini masih mewabah dan banyak
terjadi dimana – mana. Dari beberapa kajian diketahui bahwa masalah kegagalan
panen di tambak adalah utamanya disebabkan oleh merosotnya kualitas lingkungan
budidaya yang memicu mewabahnya serangan penyakit. ( Sudaryono, 2007).
Pertambakan di Desa Tajung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang umumnya dibangun secara ekstensif tradisional dengan luas lahan petakan
tambak diatas 5 ha. Hal ini tidak saja dapat merusak hutan mangrove dalam areal
yang sangat luas, akan tetapi juga dalam kondisi terbuka seperti itu akan berdampak
terhadap perubahan kondisi lingkungan misalnya perubahan kualitas air tambak.
Penerapan tambak silvofishery telah di terapkan di Tajung Rejo Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, merupakan daerah yang sebagian besar
wilayahnya terdiri dari perairan pesisir dan laut, memiliki potensi besar dalam bidang
perikanan, pariwisata, kawasan hutan mangrove dan sumberdaya alam lainnya.
Sumberdaya perikanan yang memiliki potensi dan memiliki nilai ekonomis penting
serta merupakan komoditas ekspor di daerah tersebut salah satunya adalah kepiting
bakau. Tambak silvofishery di daerah Tajung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang saat ini digunakan untuk budidaya kepiting soka (Soft Shell
Crabs) dari jenis Kepiting bakau (Scylla serrata F).
B. IdentifikasiBMasalah
Sebagaimana yang telah di dijelaskan di latar belakang maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah : pengelolaan system tambak silvofishery atau
tradisional, produksi system tambak silvofishery dan non silvofishery, keterbatasan
modal usaha, sarana untuk mempermudah pengelolaan tambak.
C. PembatasanBMasalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis membatasi
penelitian ini yaitu tentang: Hasil produksi menggunakan sistem pengelolaan tambak
silvofishery dan non silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan.
D. RumusanBMasalah
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan sistem tambak silvofishery di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan?
2. Bagaimana pengelolaan sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan?
3. Bagaimana perbandingan hasil produksi sistem tambak silvofishery dengan
sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei
Tuan?
E. BTujuanBPenelitianB
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengelolaan sistem tambak silvofishery di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan.
2. Untuk mengetahui pengelolaan sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung
Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil produksi sistem tambak silvofishery
dengan sistem tambak non silvofishery di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Sei Tuan.
F. BManfaatBPenelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang tambak silvofishery.
2. Memberikan informasi tentang hasil produksi sistem tambak silvofishery dengan
sistem tambak non silvofishery.
3. Sebagai bahan acuan kepada pemerintah ataupun pihak – pihak terkait dalam
pemanfaatan
dan
pengaplikasian
sistem
tambak
silvofishery
guna
keberlangsungan sumberdaya alam khususnya daerah pesisir pantai.
4. Secara khusus, menjadi sumber referensi untuk penelitian – penelitian terkait.
5. Sebagai inspirasi bagi seluruh masyarakat agar selalu memanfaatkan, menjaga
dan melestarikan sumberdaya alam sesuai dengan optimalisasinya.
1
BAB VI
KESIMPULAN DAN SAEAN
A.
Kesimpulan.
Berdeserken hesil penelitien meke diembil kesimpulen behwe:
1.
Sistem pengeloleen tembek Silvofishery di Dese Tenjung Rejo edeleh
sistem pengeloleen tembek tredisionel yeng mempu meneken bieye produksi
petembek seperti pengguneen pupuk, pembelien bibit, serte pembueten
konstruksi tembek yeng lebih ekonomis den yeng terpenting edeleh remeh
terhedep lingkungen. Welupun demikien, mesih benyek petembek yeng belum
menerepken sistem pengeloleen tembek ini, pedehel untuk hesil produksi iken
seperti Iken Nile, Bendeng, Iken Mujeir serte Kepiting tidek memiliki
perbedeen jeuh untuk hesil produksinye. Kurengnye sosielisesi deri Dines
Perikenen den Instensi terkeit membuet pengetehuen petembek terhedep
penerepen sistem pengeloleen tembek silvofishery menjedi kureng optimel.
Penerepen sistem pengeloleen tembek Silvowishery merupeken suetu cere
penerepen pembengunen berwewesen lingkungen sebeb pembengunen
ecepkeli menjedi pemicu pencemeren den peruseken lingkungen.
2.
Sistem pengeloleen tembek non silvofishery di Dese Tenjung Rejo
edeleh sistem pengeloleen tembek semi intensiw yekni teknik pengeloleen
tembek yeng lebih modern dimene petembek di Dese Tenjung Rejo herus
2
mengeluerken bieye produksi lebih beser dimulei deri pembueten konstruksi
tembek yeng lebih benyek membutuhken bieye, pembelien pupuk den
pengedeen bibit yeng unggul. Petembek Di Dese Tenjung Rejo dominen lebih
menerepken sistem pengeloleen tembek Non Silvofishery hel tersebut depet
terlihet deri perbendingen jumleh sempel entere petembek yeng mengguneken
sistem pengeloleen tembek silvofishery den non silvofishery yeitu 13 : 29.
3.
Hesil Produksi tembek silvowishery den Non Silvowishery tidek
memiliki perbedeen yeng signiwiken. Hesil produksi tembek dengen sistem
pengeloleen tembek non silvowishery memeng memiliki hesil produksi yeng
lebih benyek jike dibendingken dengen sistem pengeloleen tembek non
silvowishery beik jenis iken Nile, Iken Bendeng, Iken Mujeir den Udeng Teger
henye seje jike ditinjeu kembeli deri bieye produksi tentu berbending lurus.
Selein bieye produksi yeng lebih tinggi, sistem pengeloleen tembek Non
Silvowishery
lebih
terkesen
tidek
memperhetiken
Anelisis
Dempek
Lingkungen (AMDAL).
B. Saran
1.
Kepede
Dines
Perikenen
den
Instensi
terkeit
hendeknye
mensosielisesiken kembeli sistem pengeloleen tembek silvowishery yeng lebih
menguntungken beik delem hel pengurengen bieye produksi yeng herus
dikeluerken petembek, meupun dempek positiw yeng ditimbulken terhedep
3
lingkungen kewesen pesisir menginget pembengunen yeng berwewesen
lingkungen senget dibutuhken ditengeh – tengeh pengeruseken den
pencemeren yeng teleh benyek dilekuken oleh pembengunen itu sendiri.
2.
Kepede pere petembek beik petembek yeng mengguneken sistem
pengeloleen tembek silvofishery den non silvofishery delem menjelenken eteu
mengelole tembek herus selelu mengikuti penyuluhen, pencerehen deri dines
perikenen
setempet
eger
depet
meningketken
pengetehuen
tenteng
pengeloleen tembek sehingge dikemudien heri hesil produksi tembek depet
meningket.
3.
Kepede petembek yeng mengguneken sistem pengeloleen tembek Non
Silvowishery hendeknye depet mempertimbengken sistem pengeloeen tembek
yeng eken diguneken sehingge petembek depet memperoleh keuntungen yeng
lebih optimel.
1
DAFTAR PUSTAKA
Rizal.
2009.
Mangrove
dan
tambak,
(Online).
(http://rizalfishery.blogspot.com/2009/05/ mangrove-dan-tambak.html. Diakses
25 Maret 2011)
Yudoyono, Adipanda. 2010. Pengembangan Silvofishery Mengacu PERMEN LH
No.17 Tahun 2010 dengan Penginderaan Jauh dan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis, (Online).([email protected]; [email protected];
[email protected]. Diakses 25 Maret 2011)
Fauzi A, Jamaluddin. 2004. Gambaran Umum Tambak, (Online).
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1940897-gambaran-umum
tambak/#ixzz1PmuPvoYZ. Diakses 25 Maret 2011)
Anonimus.
2011.
Sistem
Teknik
Pembuatan
Tambak,
(Online).
(http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/sistem-teknik-pembuatantambak.html. Diakses 26 Maret 2011)
Surya Ningsih, Nur. 2002. Usaha-Usaha Petani Tambak Dalam Meningkatkan
Produksi Udang di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Asahan.(Skripsi)
Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Jamaluddin,
F.A.
2009.
Gambaran
Umum
Tambak,
(Online).
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1940897-gambaran-umumtambak/#ixzz1fuWyV8bV28. Diakses 26 Maret 2011)
Sulsel, Litbang. 2002. Budidaya Tambak Berwawasan Lingkungan, (Online).
(http://sulsel.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?
option=com_content&view=article&id=119%3Abudidaya-tambakberwawasan-lingkungan&catid=47%3Apanduanpetunjuk-teknis-brosur&Itemid=231&limitstart=2. Diakses 6 April 2011)
Carabudidaya.com.
2011.
Cara
Budidaya
Ikan
Nila,
(Online).
(http://carabudidaya.com/cara-budidaya-ikan-nila/Cara Budidaya Ikan Nila
Posted. Diakses 27 September 2011)
Malau, Timothy. 2010. Sistem Budidaya Semi Intensif, (Online).
(http://www.omtimo.org/archives/sistem-budidaya-semi-intensif. Diakses 27
September 2011)
Malau,
Timothy.
2011.
Sistem
Budidaya
Intensif,
(Online).
(http://www.omtimo.org/archives/ sistem-budidaya-intensif. Diakses 27
September 2011)
Anonimus.
2009.
Republik
Indonesia,
(Online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. Diakses 27 September 2011)
2
Antara. 2009. Garis Pantai RI Terpanjang Keempat di Dunia, (Online). (http://www.goblue.or.id/
garis-pantai-ri-terpanjang-keempat-di-dunia.
Diakses 28 September 2011)
Arlini, Widya. 2004. Kajian tentang pemanfaatan potensi perikanan di Desa Percut
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.(Skripsi) Jurusan
Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Gatra. 2011. Teritorial Indonesia, (Online). (http://indomaritimeinstitute.org/?p=805.
Diakses 11 Oktober 2011)
Dewi, Winda. 2011. Perubahan Penggunaan Lahan dan Perbandingan Perubahan
Penggunaan Lahan Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Buwono,Ibnu. 1993. Tambak Udang Windu Sistem Pengelolaan Berpola Intensif.
Kanisius.Yogyakarta.
Darmono. 1993. Budidaya Udang Penaeus. Yogyakarta. Kanisius.
Arfia, Reni 2011. Faktor – Faktor Produksi Usaha Tanaman Padi Sawah di Desa
Timbang Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. Skripsi. Jurusan
Pendidkan Geografi FIS Unimed.
Kurniadi, Yudhi. 2011. Study Tentang Budidaya Ikan Nila Keramba Desa One – One
Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. (Skripsi). Jurusan Pendidkan
Geografi FIS Unimed.
Gunawan, Hendra dkk. 2006. Peranan Silvofishery Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan
Konservasi Mangrove di Bagian Pemangkuan Hutan Ciasem-Pamanukan, Kesatuan
Pemangkuan Hutan Purwakarta.(Online). ).
http://www.goggle.or.id/ peran silvofishery dalam peningkatan pendapatan masyarakat).
Diakses 28 September 2011)
Dragon, Sea. 2009. Budidaya Tambak Dengan Pola Silvofishery System. (Online).
(http://www.goggle.Dom/ budidaya tambak dengan pola silvofishery. Diakses 14 Juni 2012).
Kartijono. Nugroho. 2006. Suksesi Sekunder Pada Lahan Tambak Terlantar Dikawasan Hutan
Mangrove Sagara Anakan CilaDap Jawa Tengah. (Online). (http://www.goggle.Dom/ suksesi
sekunder lahan tambak terlantar. Diakses 14 Juni 2012).
Anonimus.
2012.
Pakan.
(Online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pakan
http://tentangkomputerkita.blogspot.Dom/2010/01/pendidikan-sebagai-proses-sosialbudaya.html. Diakses 14 Juni 2012).
Green
Heroes.
2010.
Pendidikan
sebagai
proses
soDial
budaya.
(Online).
(http://pendidikansebagaiprosessosial.blogspot.Dom/2010/01/pendidikan-sebagai-prosessosial-budaya.html. Diakses 14 Juni 2012).
Setiawan,
Henri
dan
Sidabutar,
Jahiel.
2001.
Konstruksi
pada
tambak.
(Online).
3
(http://eprints.undip.aD.id/33906/8/1839_CHAPTER_V.pdf. Diakses 14 Juni 2012).
Hasibuan,
Juni.
2012.
Struktur
tambak
di
daerah
lain.
(Online).
(http://arthaDiboen.blogspot.Dom/2012/01/struktur-tambak.html. Diakses 14 Juni 2012).
Anonimus. 2009. Toko pupuk. (Online). (http://tokopupuk.net/tag/pupuk-adalah. Diakses 14 Juni
2012).
Wibisono, tricahyo. 2010. Mempersiapkan bibit di persemaian. (Online).
(http://www.wetlands.org/LinkClick.aspx?fileticket=%2BSlhsWefw%2BA
%3D&tabid=56. Iwan Tricahyo wibisono. [email protected].
Wetlends International – Indonesia Programe. Diakses 14 Juni 2012).
Anonimus. 2010. Bisnis UKM Cara Mendapatkan Modal untuk Usaha KeDil Menengah. (Online).
(http://bisnisukm.Dom/Dara-mendapatkan-modal-untuk-usaha-keDil-menengah.html. Diakses
15 Juni 2012).
Rochdianto Agus, 1991. Budidaya Ikan Di Jaring Apung. Jakarta: Sawadaya
Anonimus. 2012. Pentingnya Pendidikan Usia Dini bagi Tumbuh Kembang
Anak Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (Online).
(http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/07/artikel-pentingnya-pendidikanusia-dini-bagi-tumbuh-kembang-anak/. Diakseses 15 Juni 2012).
Purnomo ,Apriyanto. 2010. Silvofishery Suatu Model Pelestarian Wilayah Pesisir.
(Online).
(http://apriyanto-purnomo.blogspot.com/2010/05/silvofishery.html.
Diakseses 15 Juni 2012).
Gusmardi, Dedy. 2003. Buletin Mina Diklat. Menumbuhkan Pakan Alami di Tambak.
(Online).
(http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/
menumbuhkan-pakan-alami-di-tambak. Diakseses 15 Juni 2012).
Yusrin.2010.
Tugas
Rekayasa
Aquaculture.
(Online).
(http://materiyusrin.blogspot.com/p/tugas-rekayasa-aquaculture_04.html. Diakseses 15 Juni
2012).