Selanjutnya

REPVBLIK. INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANT ARA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK SUDAN
MENGENAI KONSULTASI BILATERAL

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik
Sudan (selanjutnya disebut bersama sebagai 'para Pihak');

Mengingat Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia
dan Pemerintah Republik Sudan mengenai Pembentukan Komisi Bersama Tingkat
Menteri yang ditandatangani pada 28 Februari 2001 di Khartoum;

Berkeinginan untuk memperkuat lebih jauh hubungan persahabatan yang telah ada
antara para Pihak;

Berkeyakinan bahwa suatu dialog yang konstruktif dan terbuka terkait seluruh aspek
hubungan bilateral dan isu-isu internasional yang menjadi kepentingan bersama akan

saling menguntungkan dan akan berkontribusi bagi terbentuknya saling pengertian
yang lebih baik dan terbangunnya hubungan persahabatan antara para Pihak;

Sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara;

Telah mencapai saling pengertian sebagai berikut:

Pasal 1
Tujuan
Dengan tujuan untuk memajukan agenda yang menjadi perhatian bersama, para Pihak
dengan ini membentuk konsultasi bilateral untuk meninjau aspek hubungan bilateral,

.

dan untuk membahas modalitas untuk memperluas dan memperdalam kerja sama

antara para Pihak serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan
bersama.

Pasal2

Lingkup Konsultasi
1.

Para Pihak akan mengadakan konsultasi bilateral antara para pejabatnya terkait
masalah-masalah hubungan dan kerja sama bilateral serta isu-isu regional dan
internasional yang menjadi kepentingan bersama, terutama untuk memajukan
kepentingan bersama mereka di PBB, Gerakan Non-Blok, dan organisasi
internasional lainnya yang relevan.

2.

Para Pihak akan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk mendukung
dan mempromosikan pembentukan kontak langsung antar organ-organ negara,
komunitas bisnis, universitas, dan organisasi sosial kedua negara.

3.

Para Pihak akan mempromosikan pertukaran pengalaman dan saling memberikan
bantuan antara diplomat mereka melalui pelatihan personel diplomatik yang
diselenggarakan oleh kementerian masing-masing. Apabila dimungkinkan, para

Pihak akan bertukar publikasi dan majalah mengenai hubungan internasional dan
diplomasi.

4.

Para Pihak akan memberikan kontribusi pada pelaksanaan yang efektif dari
perjanjian kerjasama antara kedua negara dan akan secara aktif menjajaki
kemungkinan lebih lanjut untuk memperluas kerjasama di bidang-bidang yang
menjadi kepentingan bersama.
Pasal3
Mekanisme Konsultasi

1.

Konsultasi akan diadakan pada tingkat menteri atau tingkat wakil menteri dan di
tingkat pejabat senior, serta melibatkan misi diplomatik para Pihak apabila dinilai
perlu.

2.


Konsultasi akan diadakan sekali dalam setahun atau pada setiap saat apabila
disepakati oleh para Pihak, secara bergantian di Indonesia dan di Sudan, dan
apabila diperlukan, di sela-sela kegiatan organisasi dan forum internasional.

3.

Tanggal, tempat, serta agenda Konsultasi akan disepakati oleh para Pihak dan
dikomunikasikan melalui saluran diplomatik.

Pasal4
Pemberlakuan dan Pengakhiran
Memorandum

Saling

Pengertian

penandatanganan. Salah

satu


ini

akan

Pihak dapat

mulai

berlaku

pada

mengakhiri Memorandum

tanggal
Saling

Pengertian ini setiap saat dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak
lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri, setidaknya 6 (enam) bulan sebelum

tanggal pengakhiran yang dikehendaki.

Memorandum

Saling

Pengertian

bukan

merupakan

perjanjian

internasional

sebagaimana diatur dalam Konvensi Wina mengenai Hukum Perjanjian tertanggal 23
Mei 1969 dan tidak membebankan kewajiban bagi para Pihak sesuai dengan hukum
internasional.


Sebagai bukti, yang bertandatangan di bawah ini, yang diberi kuasa oleh Pemerintah
masing-masing , telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini.

Dibuat dalam

rangkap

dua

di

Jakarta

pada

hari

ke

enam


belas

bulan

Februari tahun dua ribu lima belas, masing-masing dalam bahasa Indonesia, bahasa
Arab, dan bahasa lnggris. Semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama. Dalam
hal terdapat perbedaan penafsiran, naskah Bahasa lnggris yang berlaku.

UNTUK KEMENTERIAN LUAR NEGERI

UNTUK KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK SUDAN

A.M. FACHIR

OBIEDALLA MOHAMED OBIEDALLA HAMDAN


WAKIL MENTER! LUAR NEGERI

MENTERI NEGARA PADA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI

(• c. ·t.'
E; b 5

[:- lE セ@(•
セ@
セ@

セ@

lセfe@-

)::
.


1'

セᄋ@ Q

fJ'_
"[

セ@

セ@

セ@

セ@

): ·£:-· 1· セᄋ@ !E f: t Ef 1 - [
:
f' ?. ゥヲセᄋ@ f.· 't•

(.


ゥセ@

(• \ ..

cs·

ll s..

t 'ec. ᄋセZ@ Ei

-

セ@

b

w

-l,

·f.

Mセ@

セN@

セ@

}

I:;',

£·

i.4' \,. -

I!:::

-

' ....
- .セM )::

1· セ@
w

セM

I::.'
-

iv

, .

セ@

セlゥIi@
... J

W I '".,.......
• G 。 N セエ|@
セNIj@



1..1.iU


REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF THE REPUBLIC OF THE SUDAN
ON BILATERAL CONSULTATION

The Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Ministry of Foreign
Affairs of the Republic of the Sudan (hereinafter referred to collectively as 'the Parties');

Recalling the Memorandum of Understanding between the Government of the
Republic of Indonesia and the Government of the Republic of the Sudan on the
Establishment of a Joint Ministerial Commission signed by the Parties on 28 February
2001 in Khartoum;

Desiring to further strengthen the existing friendly relations between the Parties;

Convinced that a sincere and constructive dialogue on all aspects of bilateral relations
and on international issues of common interest will be mutually beneficial and
contribute to a better mutual understanding and to the development of friendly relations
between the Parties;

Pursuant to the prevailing laws and regulations of their respective countries;
Have reached the following understanding:

Article 1
Objectives
With a view to advancing the agenda of mutual concerns, the Parties hereby establish
bilateral consultations to review aspects of bilateral relations, and to discuss modalities
to extend and deepen the cooperation between the Parties as well as on regional and
international issues of common interest.

Article 2
Scope of Consultation
1. The Parties will hold bilateral consultations between their respective officials on
matters of bilateral relations and cooperation as well as on regional and
international issues of mutual interest, particularly to advance their common
interests at the United Nations, the Non-Aligned Movement, and other relevant
international organisations.

2. The Parties will create favourable conditions to support and promote the
establishment of direct contacts between state organs, business communities,
universities, and social organisations of the two countries.

3. The Parties will promote the exchange of experience and mutual assistance
between their diplomats through the training of diplomatic personnel organized by
their respective ministries. To the extent possible, the Parties will exchange
publications and periodicals on international relations and diplomacy.

4. The Parties will contribute to the effective implementation of cooperation
agreements between the two countries and will actively explore further possibilities
to expand cooperation in the fields of mutual interest.

Article 3
Mechanism of Consultation
1. The Consultation will be held at the ministerial or vice-ministerial level and at senior
official level as well as involving the diplomatic missions of the Parties as deemed
necessary.

2. The Consultation will be held annually or at any time as may be agreed upon by the
Parties, alternately in Indonesia and in Sudan, and whenever necessary, during the
events of international organizations and fora.

3. The dates, venue, as well as agenda of the Consultation, will be agreed upon by
the Parties and be communicated through diplomatic channels.

Article 4
Coming Into Effect and Termination
This Memorandum of Understanding will come into effect on the date of its signing.
Either Party may terminate this Memorandum of Understanding at any time by giving
written notification to the other Party of such intention to terminate it, at least 6 (six)
months prior to the intended termination date.

This Memorandum of Understanding is not an international agreement in a sense of
Vienna Convention on the Law of Treaties dated May 23, 1969 and does not entail
liability for the Parties in accordance with the International Law.

In witness whereof, the undersigned, being duly a·uthorised thereto by their respective
Governments, have signed this Memorandum of Understanding.

Done in duplicate in Jakarta on the sixteenth day of February in the year of two
thousand and fifteen, each in Indonesian, Arabic, and English languages. All texts are
being equally authentic. In case of divergence in interpretation, the English text shall
prevail.

FOR THE MINISTRY

FOR THE MINISTRY

OF FOREIGN AFFAIRS

OF FOREIGN AFFAIRS

OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

OF THE REPUBLIC OF THE SUDAN

A.M. FACHIR

OBIEDALLA MOHAMED OBIEDALLA HAMDAN

VICE-MINISTER FOR FOREIGN AFFAIRS

STATE MINISTER IN THE
MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS