Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kepemimpinan Model Dahlan Iskan Dalam Novel Sepatu Dahlan (Analisis Wacana Kepemimpinan Model Teun A. Van Dijk) T1 362010031 BAB VI

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Dari penelitian mengenai wacana kepemimpinan model Dahlan Iskan pada
novel Sepatu Dahlan yang disaring menggunakan teori kepemimpinan Ordway Tead
& George R. Teddy kemudiandianalisismenggunakan analisis wacana kritis van Dijk,
menghasilkan kesimpulan bahwa :
1. Terdapat temuan hipotesis di dalam novel Sepatu Dahlan. Temuan tersebut ialah
sebuah pesan bahwa di dalam diri Dahlan Iskan terdapat ciri – ciri kepemimpinan.
Temuan ini dihasilkan melalui analisis wacana kritis model Van Dijk, yang pada level
teks, kognisi sosial dan konteks mengarah kepada wacana kepemimpinan dalam novel
Sepatu Dahlan.
2. Dalam novel Sepatu Dahlan juga terlihat gaya kepemimpinan model Dahlan Iskan,
yaitu gaya kepemimpinan berawal mimpi. Seorang pemimpin, haruslah memiliki
impian mengenai apa yang akan dikerjakannya, dan Dahlan Iskan memulai
pekerjaannya sebagai pemimpin, dengan mengenalkan dan mengajak bawahannya
bermimpi bersama dan mewujudkan impian yang telah disepakati dengan tidak terlalu
menekan bawahan namun memberikan ruang untuk berdiskusi dan hanya

memberikan garis merah serta saran – saran kepada bawahan agar dapat mewujudkan
impian bersama.

6.2

Saran


Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian analisis wacana ini, lebih menekankan pada level teks dan konteks
sosial. Sehingga kurang menyentuh kognisi penulis. Penelitian selanjutnya
diharapkan mampu spesifik melihat pada kognisi penulis dengan melakukan
wawancara mendalam dengan Khirsna Pabhicara selaku penulis novel Sepatu
Dahlan. Dalam penelitian ini pula, penulis hanya menganalisis dari sisi media
yang digunakan sebagai menyebar wacana. Namun, akan lebih baik jika penelitian
selanjutnya meneliti mengenai efek dari buku Sepatu Dahlan. Dengan melihat
aspek ideologi yang dikehendaki.




Bagi pembaca novel

72 
 

Dengan berkembangnya media komunikasi saat ini, mempermudah para
komunkator untuk menyampaikan pesan dengan berbagai cara. Sebagai pembaca,
seharusnya juga bisa ikut mengerti pesan apa yang sebanarnya ingin disampaikan
oleh komunikator. Sehingga pembaca dapat mengerti maksud dari media tersebut.

 

73