Wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai keadilan sejahtera jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com

(1)

DI MERDEKA.COM Skripsi

DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelarSarjanaKomunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh: Rahmaidah NIM: 1110051100043

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H / 2014 M


(2)

(3)

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara 1 (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang belaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Desember2014

Rahmaidah 1110051100043


(5)

i 1110051100043

Wacana Keterlibatan Anak-Anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com.

Kampanye politik merupakan kegiatan politik dalam menyambut pemilihan umum. Keberhasilan partai politik biasanya dilihat dari banyaknya massa yang ikut terlibat, bahkan mereka cenderung mengikutsertakan anak-anak dalam kampanye. Seperti yang terjadi pada kampanye pemilu legislatif pada 16 Maret – 5 April 2014 lalu.Salah satu partai politik yang mendapat sorotan tajam serta teguran oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Badan Pengawas Pemilu adalah Partai Keadilan Sejahtera.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat memunculkan pertanyaan. Bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014? Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com? Bagaimana konteks sosial Merdeka.com pada berita keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berlandaskan paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis wacana Teun A. Van Dijk. Analisis ini mengaitkan tiga dimensi yaitu analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Hasil penelitian dilapangan, pada tahap teks pemberitaan terkait keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS menggambarkan bagaimana kondisi kampanye akbar PKS yang menjadi sorotan banyak pihak. Kampanye PKS yang melibatkan anak-anak tersebut merupakan salah satu pelanggaran kampanye seperti yang tertera pada Peraturan KPU, dimana pelaksana, peserta dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih. Dalam hal ini, Merdeka.com juga mengambil sudut pandang adanya anak-anak yang memakai atribut PKS, seperti : baju, topi, dan

memegang buku serta bendera kecil yang semuanya beruliskan „saya pilih PKS‟.

Pelanggaran yang dilakukan PKS yang secara sengaja melibatkan anak-anak dalam kampanyenya merupakan hal yang berusaha ditampilkan dalam pemberitaan ini. Merdeka.com secara jelas menolak keterlibatan anak-anak dalam kampanye. Merdeka.com berusaha menggiring masyarakat untuk mengetahui dan ikut mengawasi berlangsungnya kampanye. Kasus keterlibatan anak-anak setiap masa kampanye selalu menjadi perdebatan yang tidak jelas solusinya dan terus


(6)

Kata kunci : PKS, Merdeka.com, Kampanye politik, Hierarki Pengaruh, Analisis Wacana Teun A. Van Dijk.

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan kuasa-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Alhamdulillah, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Wacana Keterlibatan Anak-Anak dalam Kampanye Partai Keadilan

Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Peneliti secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua peneliti, yaitu Ibunda Neliati dan Ayahanda Ramlan Hasibuan yang selama ini selalu mendukung anak-anaknya untuk menjadi manusia lebih baik, bermanfaat, dan bisa membanggakan. Terimakasih juga karena telah memberikan semangat dan kasih sayang yang tidak pernah ada hentinya. Semoga mereka selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu diberikan kesehatan olehNya.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Peneliti yakin skripsi ini tidak akan berjalan baik dan


(7)

iii

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Suparto, M. Ed, Ph.D. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, H. Sunandar, M.A.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si. serta Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang selalu berkenan membantu peneliti dalam hal perkuliahan.

3. Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si selaku dosen pembimbing dan inspirator bagi peneliti untuk terus belajar dan menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Terimakasih peneliti ucapkan karena telah sabar dapat meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu, dan motivasi hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga selalu menjadi dosen yang membanggakan dan istimewa di hati mahasiswa.

4. Rubiyanah, M.A dan Ade Rina Farida, M.Si, yang selalu berkenan membantu dan member motivasi terhadap peneliti

5. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu serta pengalaman kepada peneliti selama menuntut ilmu di Jurusan Jurnalistik.


(8)

urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi.

7. Ramadhian Fadillah dan M. Hasits (Staf Redaksi Merdeka.com) selaku narasumber yang telah meluangkan waktu dan memberikan informasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.

8. Ali Akbar Faisal, adik peneliti yang selalu memberikan semangat serta dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

9. Sahabat seperjuangan dan terbaik peneliti, Hetty Choiriyah, Anastasia, Weldania, Kristanti, Isye, Nurviki, Nurbayani, Richie, Irvan Ramadhan, Farhan Kamal, Fajar Yugaswara,

Halimatussa‟diyah, Aditya Herdiansyah, Rijuan Hartadian Putra, Ahmad Fauzi, Damar, Kenwal, Siti Nurhayati, Puput, dan Ambar Widati. Terimakasih sudah memberikan semangat serta motivasi selama penelitian dan menerima semua keluh kesah peneliti dengan sabar. Semoga persahabatan dan tali silaturahmi kita tidak akan pernah terputus sampai kapanpun dan semoga semua yang kita cita-citakan dapat tercapai.

10. Teman-teman Jurnalistik 2010 yang telah berjuang bersama-sama dalam mengikuti perkuliahan selama hampir empat tahun. Terimakasih atas pertemanan, dan pengalaman yang telah diberikan kepada peneliti.


(9)

v

12. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Namun, hal ini tidak mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakasih peneliti.

Akhir kata, Peneliti menyadari skripsi ini masih belum mencapai kesempurnaan namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikannya dengan baik. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ciputat, 18 Desember 2014


(10)

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

D. Kajian Pustaka... 10

E. Metodologi Penelitian ... 12

F. SistematikaPenulisan ... 17

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ... 18

1. Teks ... 19

2. Kognisi Sosial ... 29

3. Konteks Sosial ... 30

B. Konseptualisasi Kampanye ... 31

C. Media Online... 34

D. Konseptualisasi Berita... 35

1. Definisi Berita ... 36

2. Nilai-nilai Sebuah Berita ... 37

3. Jenis-jenis Berita ... 39

BAB III GAMBARAN UMUM A. Profil dan Perkembangan Merdeka.com ... 40

B. Visi dan Misi Merdeka.com ... 43

C. Alur Berita di Merdeka.com ... 44

D. Struktur Organisasi Merdeka.com ... 45 BAB IV Temuan dan Analisis Data


(11)

vii

2. Analisis Teks edisi 24 Maret 2014 ... 62

B. Analisis Kognisi Sosial ... 72

C. Analisis Konteks Sosial ... 78

D. Interpretasi Peneltian... 84

BAB V Penutup A. Kesimpulan ... 85

B. Saran... 87

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

Tabel 2.1 Struktur Teks Menurut Van Dijk ... 23

Tabel 2.2 Elemen wacana van Dijk ... 24

Tabel 3.1 Struktur organisasi kepengurusan Merdeka.com ... 46

Tabel 3.3 Tim Redaksi Daerah ... 47

Tabel 3.4 Tim Foto Merdeka.com... 48

Tabel 3.5 Rubrikasi Merdeka.com ... 49

Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 1 “Kampanye Bawa Anak PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini”, Edisi 16 Maret 2014 ... 60

Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 2 “Panitia Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye”, Edisi 24 Maret 2014 ... 70


(13)

1 A. Latar Belakang Masalah

Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang cukup signifikan sebagai bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Seperti kita ketahui hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan aktivitas komunikasi massa. Selain itu, tanggapan masyarakat yang tinggi terhadap program komunikasi melalui media massa seperti : televisi, radio, surat kabar, majalah, dan internet menjadikan setiap saat masyarakat tidak dapat terlepas dari pengaruh media massa.

Saat ini, masyarakat tidak hanya disuguhkan informasi melalui media massa surat kabar, televisi maupun radio saja. Tetapi telah hadir situs berita edisionline dari media cetak surat kabar atau majalah, seperti: Merdeka.com, Kompas.com, Detik.Com, Republika Online, dan lain-lain. Media online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online disebut juga cyber journalism yang dapat didefinisikan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didisturibusikan melalui internet.

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler. Dibanding media lain, media online memiliki kekuatan besar seperti jangkauannya yang tidak terbatas, dalam artian bangsa pasarnya


(14)

adalah dunia. Selain itu, biayanya sangat murah karena tidak butuh biaya cetak, biaya kertas (paperless), biaya distribusi dan penulisnya bisa dari mana saja, dapat diakses selama 24 jam dan berita yang lama masih bisa diakses karena ada fasilitas arsip.

Dalam skripsi ini saya ingin membahas mengenai wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu di media online Merdeka.com. Pada pemberitaan di Merdeka.com tanggal 16 Maret 2014 menjelaskan bahwa, sejak kampanye pemilu terbuka berlangsung pada 16 Maret 2014, terdapat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam kampanye dan aksi para peserta partai yang digelar beberapa partai politik pun semakin banyak bermunculan. Pada saat itu yang sedang menjadi sorotan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan masyarakat adalah pemberitaan mengenai banyaknya para peserta partai politik yang melibatkan anak-anak dibawah umur pada saat kampanye pemilu.1

KPAI menemukan pelanggaran yang dilakukan semua partai politik dalam kampanye pemilu legislatif terkait pelibatan anak-anak dalam kampanye. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia pada tiga hari penyelenggaraan kampanye terbuka, yaitu Minggu (16/3/2014) hingga Selasa (18/3/2014), ada sejumlah dugaan pelanggaran kampanye berupa pelibatan anak-anak yang dilakukan partai politik.

Pelanggaran kampanye yang dilakukan partai politik dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tentunya telah

1

www.merdeka.com, “ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut untuk Pendidikan Politik


(15)

melanggar Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 :

1. Pasal 15

Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari : a. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik.

b. Pelibatan dalam sengketa bersenjata. c. Pelibatan dalam kerusuhan sosial.

d. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan. e. Pelibatan dalam peperangan.

2. Pasal 87

Setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat anak untuk kepentingan militer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 atau penyalahgunaan dalam kegiatan politik atau pelibatan dalam sengketa bersenjata atau pelibatan dalam kerusuhan sosial atau pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan atau pelibatan dalam peperangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).2

KPAI melaporkan sejumlah pelanggaran terkait pelibatan anak-anak oleh partai politik dalam pemilu 2014 ke Badan Pengawas Pemilu RI, Rabu (19/3/2014). Ketua KPAI, Asrorun Ni‟am Sholeh mendatangi kantor Bawaslu dan ditemui langsung oleh Ketua Bawaslu RI, Muhammad dan

2

www.Depkop.go.id/.../02.%2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014.


(16)

Sekretaris jenderal, Gunawan Suswantoro di Media Center Bawaslu RI. Berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan KPAI terkait penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik selama 3 hari (16 -18 maret 2014) menunjukkan kesadaran penyelenggara kampanye akan perlindungan anak masih rendah. Hasil tabulasi data KPAI terkait parpol yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye menunjukkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah melakukan 14 pelanggaran, disusul PDIP dengan 10 pelanggaran, Golkar, Hanura dan PKPI 8 pelanggaran, Nasdem 7 pelanggaran, Gerindra 6 pelanggaran , Demokrat dan PPP 6 pelanggaran, PKB dan PAN 5 serta PBB dengan 4 pelanggaran.3

Indikator pelanggaran pelibatan anak dalam kegiatan yang paling banyak dilanggar dalam kampanye adalah memobilisasi anak oleh partai politik atau calon legislatif dan menggunakan anak untuk memakai atribut kampanye.

Sedangkan kegiatan kampanye pemilu 2014 yang berdampak langsung pada anak adalah sebagian calon legislatif maupun partai politik menggunakan tempat bermain anak atau tempat pendidikan anak untuk kegiatan kampanye terbuka, salah satunya yang dilakukan oleh PKPI. Dalam memberikan laporan dugaan pelibatan anak, KPAI juga berkomitmen untuk bekerjasama dengan Bawaslu terkait dengan pengawasan terhadap pelibatan anak dalam kampanye politik oleh peserta

3

Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014


(17)

pemilu. Kerjasama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau MoUyangditandatangani pada hari yang sama. Sementara itu merespon laporan KPAI tersebut, Ketua Bawaslu menyatakan bahwa semua temuan dan laporan tersebut wajib untuk ditindaklanjuti, karena laporan itu substansinya merupakan laporan dari masyarakat melalui KPAI.4

Pengangkatan wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera ini menarik diteliti karena telah dijelaskan menurut pasal 87 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pelaku pelibatan anak dalam kampanye dapat dipidana penjara 5 tahun atau denda 100 juta tetapi masih banyak partai politik yang melanggarnya dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye dan hal ini belum ditindaklanjuti secara serius dengan memberikan sanksi tegas dari Bawaslu maupun KPU.

Partai Keadilan Sejahtera menjadi salah satu partai yang paling banyak melakukan pelanggaran kampanye dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye partai politik.5 PKS adalah partai politik yang ikut meramaikan pemilu tahun 2014. PKS merupakan salah satu partai besar di Indonesia. Pada pemilihan umum tahun 2014, Komisi Pemilihan Umum menempatkan PKS ke dalam sepuluh besar partai yang lolos uji verifikasi.

Pemberitaan mengenai pelanggaran yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera telah banyak beredar di berbagai media cetak, televisi

4

Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014.

5

www.m.antaranews.com/.../pks-terbanyak-libatkan-anak-dalam-kampanye. Dilihat pada 11 September 2014.


(18)

dan situs berita online. Salah satu media online yang terus memberitakan pelanggaran yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera ini adalah media online Merdeka.com.

Sebagai salah satu media nasional, Merdeka.com menjadi salah satu media yang gencar melakukan pemberitaan terhadap keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. Hal ini menarik untuk dilihat sejauh mana kecendrungan yang timbul dalam pemberitaan Merdeka.com, mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 yang termuat di dalamnya. Apakah media online seperti Merdeka.com, yang berfungsi sebagai saluran aktif dan dapat melakukan intervensi terhadap pesan, memberitakan peristiwa tersebut sesuai dengan kepentingan ideologisnya dalam masyarakat dengan melakukan proses produksi wacana yang disesuaikan dengan kepentingannya, ataukah tetap berusaha obyektif dan seimbang dalam pemberitaannya.

Dalam hal ini peneliti seperti melihat Merdeka memiliki kepentingan tertentu mengapa sampai menjadikan isu keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS ini terus diberitakan di medianya padahal pada saat itu banyak juga para peserta dari partai politik lain yang melakukan pelanggaran yang sama dengan membawa anak-anak dalam kampanye. Tetapi Merdeka.com justru mengambil angle mengenai PKS.

Peneliti memilih berita edisi 16 dan 24 maret 2014 karena pada edisi tersebut sedang berlangsung masa kampanye pemilu legislatif, terkait keterlibatan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tersebut dan


(19)

setelah adanya laporan dari KPAI dan masyarakat. Maka, Bawaslu juga segera memanggil Presiden PKS dalam waktu dekat dari kampanye yang dilakukan tanggal 16 Maret 2014. Rencananya, Anis Matta akan diminta keterangannya terkait dugaan pelanggaran akibat pernyataannya yang mengatakan bahwa melibatkan anak -anak dalam kampanye merupakan pendidikan politik sejak dini. Setelah mendapat sorotan dari media serta mendapat teguran dari Bawaslu. Kampanye PKS disejumlah daerah sudah ada tempat penitipan anak, namun masih terlihat kader PKS tetap bawa anak ikut kampanye.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, maka penelitian ini diberi judul “Wacana Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah. Peneliti membatasi masalah hanya dilihat dari berita-berita yang ada di situs online Merdeka.com pada edisi 16 Maret dan 24 Maret 2014. Dan tentunya hanya berita yang berkaitan dengan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :


(20)

1. Bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014?

2. Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com?

3. Bagaimana konteks sosial Merdeka.com pada berita keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014.

2. Untuk mengetahui bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com

3. Untuk mengetahui bagaimana konteks sosial Merdeka.com yang digambarkan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis


(21)

Penelitian ini diharapkan memiliki fungsi dan manfaat secara akademis. Manfaat ini ditujukan pada pengembangan ilmu komunikasi dan mempelajari bagaimana media menganalisis sebuah berita untuk disampaikan kepada masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah informasi awalan bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian serupa di masa yang akan datang.

b. Manfaat Praktis

Adapun dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan data yang dapat dipergunakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perguruan tinggi lainnya untuk menunjang pengetahuan mengenai studi tentang ilmu komunikasi. Dari penelitian ini diharapkan juga agar media online Merdeka.com dapat lebih bermanfaat menjadi bahan masukan dalam bidang informasi dan media penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

D. Kajian Pustaka

Setelah peneliti melakukan pengamatan di Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah UIN Jakarta. Maka, pada penelitian ini, peneliti menggunakan skripsi sebagai acuan dan rujukan bagi peneliti dalam merumuskan permasalahan dan menjadi referensi tambahan selain buku, website, dan koran. Adapun judul-judul skripsi yang peneliti dapatkan diantaranya adalah :

1. Wacana Mundurnya Luthfi Hasan Ishaaq Pada Pemberitaan Harian Kompas. Marisha Arianti Agustin (109051100052), Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran


(22)

Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013 M.

2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Berita Tentang Calon Presiden RI 2009 Partai Keadian Sejahtera di Harian Republika, Mochamad Arifin (105051102020), Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1430 H/ 2009 M.

3. Studi Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Partai Nasdem di Harian Media Indonesia, Isnaanto Achmad Maulana (207051000662), Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013M. 4. Wacana Kekerasan Oknum Aparat Terhadap Wartawan Pada

Harian Republika Edisi 17 Oktober 2012. Ana Aryati (109051100005),Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013M. Setelah peneliti melihat beberapa penelitian dan skripsi yang terkait teori maupun tema mengenai permasalahan yang peneliti angkat, maka peneliti memutuskan menggunakan Analisis Wacana konsep Teun A. Van Dijk sebagai metode penelitian. Dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya, karena pada skripsi ini peneliti menggunakan situs berita Merdeka.com seputar berita keterlibatan anak-anak dalam


(23)

kampanye PKS jelang pemilu 2014 sebagai objek penelitian. Sedangkan untuk teknis penulisan hasil penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi Dkk, diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007. Maka dari tinjauan pustaka ini, peneliti yakin apa yang akan diteliti belum ada sebelumnya. Untuk itu peneliti yakin mengajukan penelitian tersebut sebagai awal untuk mengajukan skripsi.

E. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian pemberitaan ini, peneliti menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan.

Paradigma kritis mempunyai pandangan tersendiri terhadap berita, yang bersumber pada bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana kedudukan wartawan dan media bersangkutan dalam keseluruhan proses produksi berita. Paradigma pluralis percaya bahwa wartawan dan media adalah entitas yang otonom, dan berita yang dihasilkan haruslah menggambarkan realitas yang terjadi di lapangan. Sementara paradigma kritis mempertanyakan posisi wartawan dan media dalam keseluruhan struktur sosial dan kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Pada


(24)

akhirnya posisi tersebut memperngaruhi berita, bukan pencerminan dari realitas yang sesungguhnya.6

Paradigma ini merepresentasi peran yang ada dalam pembentukan subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Paradigma ini mendukung nilai-nilai tertentu dan menggunakan nilai-nilai tertentu untuk mengevaluasi dan mengkritik status quo (keadaan tetap) dan menyediakan cara-cara pengganti untuk menafsirkan peran sosial media massa. Paradigma kritis digunakan untuk menggali dan mengetahui bagaimana wacana sebuah berita mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif pada penelitiannya. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu.7

Pada pendekatan kualitatif dimana penelitian tidak menggunakan data statistik, umumnya berbentuk narasi atau gambar-gambar.8

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah fenomena melalui pengumpulan data yang mendalam.

6

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media, ( Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2001), h.31-32

7

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media( Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h.302

8

Ronny Kontur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis(Jakarta: CV. Teruna Grafica,2005), h. 16


(25)

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu menurut Sukmadinata penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.9 Fenomena itu bisa berupa : bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Melalui penelitian deskriptif ini peneliti akan mendeskripsikan atau mengkonstruksi secara mendalam terhadap subjek penelitian tersebut. 4. Teknik Penelitian

Dalam hal menganalisis data, peneliti menyusun data-data dahulu agar sistematis, lalu diklasifikasikan untuk kemudian dianalisa sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan ilmiah. Untuk menganalisis berita mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. Maka peneliti menggunakan metode kualitatif, yakni dengan menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dan studi dokumentasi.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi wacana. Analisis wacana adalah analisis yang dimaksudkan untuk membongkar maksud dan makna-makna tertentu.10 Akan tetapi yang menjadi titik perhatian dari peneliti bukan apakah media memberitakan negatif atau

9

Nur Fatimah, “Penelitian Deskriptif”, dalam htttp://nurfatimahdaulay18.blogspot.com.

Dilihat pada 17 November 2014 10

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h.5


(26)

positif mengenai suatu peristiwa melainkan bagaimana berita atau wacana yang dibuat oleh media tersebut. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model wacana Teun A. Van Dijk.Van Dijk menganalisis bagaimana wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam masyarakat.

Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Akan tetapi, Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalisis teks saja, tetapi Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.11

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan yang diantaranya adalah :

a) Observasi Teks

Peneliti melakukan pengamatan langsung ke kantor media online Merdeka.com. Hal ini dilakukan guna mendapatkan data yang valid dan secara langsung, sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda-benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan maupun komunikasi dengan individu-individu. Data yang

11

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar analisis teks media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h. 224


(27)

dikumpulkan pada umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat atau rinci, serta bebas dari respon biasa.12

b) Wawancara

Wawancara adalah suatu cara data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.13 Wawancara ini ditujukan kepada pihak yang terlibat dalam proses pencarian berita hingga berita tersebut dipublikasikan. Peneliti melakukan wawancara dengan Ramadhian Fadillah selaku Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com dan M. Hasits selaku Editor sekaligus menjabat sebagai Redaktur Bidang Politik Merdeka.com. Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber terkait proses pemberitaan, mulai dari proses pemilihan tema yang diangkat, peliputan hingga proses mempublikasikannya kepada khalayak.

6. Subjek dan Objek Penelitian

Unit analisis dari penelitian ini adalah Merdeka.com dan unit pengamatannya adalah teks berita yang dipakai mengenai keterlibatan anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. 7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

12

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2005), h.34.

13

Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikassi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relatition , Advertising, Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:Kencana,


(28)

penelitian, metodologi penelitian tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori

Dalam bab ini menjelaskan secara rinci mengenai Analisis wacana Teun A. Van Dijk, konseptualisasi kampanye, media online, dan konseptualisasi berita berita.

BAB III Gambaran Umum

Bab ini akan membahas tentang profil Merdeka.com, sejarah berdirinya, visi misi, alur berita, dan struktur organisasi di Merdeka.com.

BAB IV Analisis Data

Pada bab ini gambaran beberapa berita terkait wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. Adapun pendekatan analisis yang digunakan dalam bab ini adalah analisis wacana model Teun A. Van Dijk. Model ini menekankan pada tiga aspek yaitu : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

BAB V Penutup

Dalam bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan atas analisis penelitian dan kritik serta saran dari permasalahan yang diangkat.


(29)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Analisis Wacana

Dalam melakukan analisis terhadap teks media, terdapat beberapa analisis yang dapat digunakan. Diantaranya adalah analisis isi, analisis semiotika, analisis framing, dan analisis wacana. Secara singkat jika didefinisikan analisis isi adalah melihat apa yang tertulis dalam teks media. Analisis semiotika meneliti kepada penandaan yang terdapat dalam bahasa atau gambar. Analisis framing membedah cara-cara media dalam mengkonstruksi fakta dengan menonjolkan dan menghilangkan bagian tertentu dan mengarahkan suatu pemberitaan. Sedangkan analisis wacana melihat bagaimana cara wartawan dan media mewacanakan suatu peristiwa dengan meneliti struktur dan kesinambungan suatu teks.14

Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi atau telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa15. Dengan analisis wacana kita tidak hanya mengetahui isi sebuah teks, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan lewat kata, frase, kalimat, metafora seperti apa yang disampaikan, mengapa harus disampaikan dan bagaimana pesan-pesan teks tersebut dapat tersusun. Analisis wacana lebih menekannya pada isi pesan yang akan diteliti. Kepaduan dan kesatuan serta penafsiran peneliti adalah unsur penting dalam sebuah analisis wacana.

Istilah wacana saat ini berasal dari bahasa Latin yaitu kata discursus yang berarti “lari kian-kemari”. Secara sederhana, wacana ialah cara objek atau ide

14

Alex Sobur, Analisis Teks Media suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.3-6.

15

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.72.


(30)

diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar luas.16Pengertian lain mengenai Wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri dari seperangkat kalimat yang memiliki kesinambungan dengan kalimat lainnya.17

Berdasarkan dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Analisis wacana mampu melihat dan membongkar praktik ideologi dalam sebuah media. Dalam konsep-konsep wacana mengetahui bagaimana sebuah media dan bahasa yang digunakan dijadikan kelompok dominan sebagai alat untuk mempresentasikan realitas, sehingga realitas yang sesungguhnya menjadi terdistorsi.

Dalam analisis wacana terdapat tiga pandangan mengenai bahasa, diantaranya adalah18 :

a. Pandangan pertama diwakili oleh kaum positivisme-empiris. Analisis wacana dalam perspektif ini dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Disini wacana diukur dengan pertimbangan kebenaran atau ketidakbenaran (menurut sintaksis dan semantik).

b. Pandangan kedua adalah konstruktivisme. yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologis. Aliran ini menolak pandangan positivisme-empiris yang memisahkan subjek dan objek bahasa. Dalam pandangan

16

Alex Sobur, AnalisisTeks Media (Bandung : PTRemajaRosdaKarya, 2012), h. 11 17

Alex Sobur, AnalisisTeks Media (Bandung : PTRemajaRosdaKarya, 2012), h. 10 18

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantarAnalisisTeks Media (Yogyakarta :LKis, 2011) h. 17.


(31)

konstruktivisme, bahasa tidak lagi dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya. Subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap wacana. Dalam perspektif ini bahasa diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan yang bertujuan, dimana setiap pernyataan pada dasarnya ada dalam tindakan penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri sang pembicara. c. Pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis yang lebih

menekankan pada kekuatan yang ada pada proses produksi dan reproduksi sebuah makna. Bahasa menurut pandangan kritis merupakan sebuah representasi yang berperan untuk membentuk subjek, tema-tema wacana dan strategi wacana tertentu dalam sebuah teks.19 Analisis wacana dipakai untuk mengetahui kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi sebuah wacana, dan topik apa yang tepat untuk diangkat. Dari pandangan kritis ini wacana melihat bahwa bahasa terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam pembentukan subjek, dan berbagai tindakan representasi yang terdapat dalam masyarakat.

Analisis wacana kritis merupakan sebuah kajian yang meneliti teks media dari beberapa aspek , karena analisis wacana kritis melihat bahwa fakta dalam

19

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta : LKis, 2011) h. 6


(32)

teks berita merupakan hasil proses adanya pertarungan diantara kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang ada pada sebuah media dan masyarakat.

1. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk

Dalam analisis wacana model Teun A. Van Dijk dikatakan bahwa penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. 20

Dari berbagai kasus dan ribuan berita, Van Dijk menganalisis bagaimana wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam masyarakat. Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Akan tetapi, Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalisis teks saja, tetapi Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.21

Analisis wacana menurut Van Dijk terbagi menjadi tiga dimensi, diantaranya adalah : teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Dalam analisisnya Van Dijk menggabungkan ketiga dimensi menjadi satu kesatuan analisis. Pada analisis teks, disini Van Dijk mengatakan bahwa yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang digunakan untuk mengangkat suatu tema tertentu dalam sebuah berita. Dalam dimensi kognisi sosial dapat dipelajari

20

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011), h. 221.

21

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 224.


(33)

bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana kedudukan wartawan dan media dalam keseluruhan proses produksi berita. Aspek ketiga yaitu konteks sosial mempelajari bagaimana bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah atau berita.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi atau bangunan : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis22.

a. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri dari beberapa struktur atau tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Struktur ini merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur yaitu merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah maknawacana yang dapat diamati dari bagian terkecil suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimt, parafrase, dan gambar.23

Bagian teks dalam model Van Dijk dilihat saling mendukung mengandung arti yang koheren satu sama lain. Hal ini karena semua teks dipandang Van Dijk mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat sebagai suatu piramida. Apabila digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :

22

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 225.

23


(34)

Tabel 2.1 : Struktur Teks Menurut Van Dijk

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh sebuah media dipahami Van Dijk sebagai bagian dari strategi seorang wartawan. Penggunaan kata-kata tertentu, gaya, dan kalimat tertentu bukan hanya dipandang sebagai cara berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai politik berkomunikasi yaitu suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, memperkuat legitimasi, dan menyingkirkan lawan. Struktur wacana adalah cara yang efektif untuk melihat proses retorika dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan. Kata-kata tertentu mungkin dipilih untuk mempertegas pilihan dan sikap, membentuk kesadaran politik, dan sebagainya. Berikut akan diuraikan satu persatu elemen wacana van Dijk tersebut.24

24

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 228. Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks.

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan.

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.


(35)

Tabel 2.2

Elemen wacana van Dijk25 STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro TEMATIK

Tematik atau topik yang dikedepankan dalam suatu berita.

Topik

Superstruktur SKEMATIK

Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh.

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain.

Latar, Detil, Maksud, Pranggapan, Nominalisasi.

25


(36)

Struktur Mikro SINTAKSIS

Bagamaina kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih.

Bentukkalimat,koherensi, dan kata ganti

Struktur Mikro STILISTIK

Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita.

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

Bagaimana dan dengan cara penekanan dilakukan.

Grafis, metafora, Ekspresi.

i. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.26 i. Skematik

26

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011),h. 229.


(37)

Skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi tertentu. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol.

ii. Semantik

Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Latar adalah bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih wartawan menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa kemana mengenai suatu peristiwa. Detil adalah strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Maksud hampir sama dengan detil. Tetapi, dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detil dan panjang. Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. iii. Sintaksis

Sintaksis adalah sebuah struktur teks yang dalam pengemasannya menetukan koherensi dan kata ganti yang digunakan pada kalimat. Strategi pada level sintaksis di antaranya : Koherensi adalah elemen


(38)

yang menggambarkan pertalian antar kata, atau kalimat dalam teks. Koherensi secara mudah dapat diamati di antaranya dari kata hubung (konjungsi) yang dipakai untuk menghubungkan fakta. Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat menentukan apakah subjek diekspresikan secara eksplisit atau implisit dalam sebuah teks. Kata ganti adalah alat untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Komunikator menggunakan kata ganti sebagai alat untuk menunjukkan posisi seseorang dalam sebuah wacana.

iv. Stilistik

Stilistik sebagai penanda bagaimana seseorang memilih kata dari berbagai pilihan kata yang tersedia. Pilihan kata yang digunakan menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.

v. Retoris

Elemen dalam sebuah retoris ada dua grafis dan metafora. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Grafis adalah bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan (kalimat yang dianggap penting) dari sebuah teks. Metafora adalah salah satu cara wartawan dalam menyampaikan makna dalam teks beritanya selain menggunakan kata kiasan, dan ungkapan yang dimaksudkan sebagai ornamen suatu berita.


(39)

b. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi juga bagaimana suatu teks tersebut diproduksi. Dalam kerangka analisis wacana van Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial. Kesadaran mental wartawan yang membentuk teks berita tersebut. Kognisi sosial penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memaahami teks media.27

Dalam kognisi sosial juga untuk melihat dan membongkar bagaimana makna tersembunyi dalam sebuah teks berita yang diproduksi. Teks diproduksi dalam suatu proses pemikiran yang melibatkan strategi tertentu dari wartawan. Ada beberapa proses dan strategi yang terjadi didalamnya. Seperti : seleksi berita, reproduksi, penyimpulan, dan transformasi dari berita. Maka disini keputusan dan strategi terjadi dan berlangsung dalam mental dan kognisi wartawan.

c. Analisis Sosial

Konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat tentang suatu masalah dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Menurut Van Dijk, dalam menganalisis mengenai masyarakat ini ada dua poin penting : kekuasaan (power), dan akses (acces).

Van Dijk mendefinisikan praktik kekuasaan sebagai kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok untuk mengontrol kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan pengetahuan. Van Dijk memperhatikan bagaimana akses di antara masing-masing kelompok yang ada di dalam masyarakat. Kelompok elit

27

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 259-260.


(40)

mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempunyai akses pada media dan kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak.28

Dalam analisis sosial kita dapat melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis Van Dijk.

Ideologi

Ideologi merupakan konsep yang sentral dalam analisis wacana kritis. Hal ini karena teks dan percakapan adalah bentuk dari praktik ideologi tertentu. Dalam kerangka ideologi, peranan wacana seperti yang dikatakan oleh Van Dijk, ideologi bertujuan untuk mengatur tindakan dan praktik individu atau anggota suatu kelompok,. Disini ideologi memiliki beberapa implikasi penting.

1. Ideologi secara inheren bersifat sosial, tidak individual : ia membutuhkan share diantara anggota kelompok, organisasi atau kolektivitas dengan orang lainnya. Hal yang di-sharekan ini bagi anggota kelompok digunakan untuk membentuk solidaritas dan kesatuan langkah dalam bertindak dan bersikap.

2. Ideologi meski bersifat sosial, ia secara internal digunakan diantara anggota kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak hanya

28


(41)

membentuk identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain, tetapi juga menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi.

B. Konseptualisasi Kampanye

Kampanye adalah sebuah upaya yang diorganisasi oleh satu kelompok (agen perubahan), yang ditujukan untuk mempersuasi target sasaran agar bisa menerima, memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu.29

Roger dan Storey mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan pada sejumlah besar khalayak yang di lakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Kampanye juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan. Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisir yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu.30

Kampanye politik merupakan salah satu kegiatan komunikasi politik yang paling melibatkan banyak orang. Kampanye politik bertujuan untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih. Kegiatan kampanye politik dilakukan menjelang pemilihan umum. Diantaranya ada pemilihan Presiden dan Wakil presiden, Pemilihan Anggota Legislatif, Gubernur, dan Bupati.Adapun jenis-jenis kampanye yang dikenal diantaranya adalah31 :

29

Prof. Hafied Cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2011), h. 229.

30

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.33.

31

Prof. Dr. Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi Komunikasi Politik Indonesia(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.153.


(42)

1. Product–oriented campaigns : kampanye yang berorientasi pada produk yang biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial.

2. Ideological or cause-oriented campaigns : kampanye yang berorientasi pada perubahan sosial (social change campaigns) contohnya kegiatan kampanye sosial non-komersial, anti narkoba, program keluarga berencana.

3. Candidate-oriented campaigns : kegiatan kampanye yang berorientasi pada calon (kandidat) untuk kepentingan kampanye politik (political campaign), misal : kampanye pemilu, pemilukada, dan kampanye pemilihan presiden.

Dalam kampanye politik, komunikator politik disebut juru kampanye (jurkam), yang harus didaftarkan pada komisi pemilihan umum. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh jurkam, yaitu : (1) kredibilitas (tingkat kepercayaan khalayak kepada dirinya), (2) attractive (daya tarik), (3) dan power (kekuatan).32

Pada sebuah kampanye biasanya ada beberapa metode yang dilakukan oleh para peserta pemilu untuk menarik simpatik dan dukungan dari khalayak, metodenya ada dalam bentuk : (1) Pertemuan terbatas, (2) tatap muka, (3) penyiaran melalui media cetak dan media elektronik, (4) penyebaran bahan kampanye kepada umum, (5) pemasangan alat peraga di tempat umum,(6) melakukan rapat umum, (7) melakukan kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. 33Adapun tujuan kampanye adalah :

32

Prof. Dr. Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi Komunikasi Politik Indonesia(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.153.

33

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.36.


(43)

1. Kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk menciptakan perubahan pada tataran pengetahuan kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau meningkatnya pengetahuan khalayak tentang isu tertentu.

2. Pada tahap berikutnya diarahkan pada perubahan sikap. Sasarannya adalah untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan khalayak pada isu-isu yang menjadi tema kampanye.

3. Sementara pada tahap terakhir kegiatan kampanye ditujukan untuk mengubah perilaku khlayak secara konkrit dan terukur. Tahap ini menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh sasaran kampanye.34

Undang-Undang tentang Kampanye :

Kampanye politik di Indonesia sudah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia. Hal ini dinyatakan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2012 pasal 1 nomor 29yang berbunyi :

“Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program peserta pemilu.”35

Serta adapula pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 Bab VIII pasal 77 yang berbunyi “Kampanye Pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggung jawab.”36

34

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) , h.36-37.

35

http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014, padapukul23.00 WIB

36

http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014, pada pukul 23.00 WIB


(44)

Penyelenggaraan kampanye telah diatur oleh Pemerintah. Namun, masih saja ditemukan beberapa pelanggaran kampanye, yang diantaranya adalah melakukan kampanye hitam, memobilisasi anak dalam kampanye dan politik uang. Pelanggaran kampanye yang dilakukan partai politik dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tentunya telah melanggar Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. C. Media Online

Saat ini masyarakat tidak hanya disuguhkan informasi melalui media massa surat kabar, televisi maupun radio saja. Tetapi telah hadir situs berita edisionline dari media cetak surat kabar atau majalah, seperti : Merdeka.com, Kompas.com, Detik.com, Republika Online, dan lain-lain. Media online merupakan produk jurnalistik online.Jurnalistik online disebut juga cyber journalism yang dapat didefinisikan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didisturibusikan melalui internet.

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler. Sekalipun internet tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa, tetapi keberadaan media onlinesudah diperhitungkan banyak orang sebagai alternatif dalam memperoleh akses informasi dan berita.37Adapun keunggulan media online sebagai berikut38 :

1. Informasinya bersifat up to date (senantiasa baru)

37

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h. 46.

38


(45)

Media online dapat melakukan upgrade suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi dan beita yang lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan jenis media massa lainnya.

2. Informasi bersifat real time

Media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa sedang berlangsung (live). Sebagian besar wartawan media online dapat mengirimkan informasi langsung ke meja redaksi dari lokasi peristiwa terjadi.

3. Informasinya bersifat praktis

Media online dapat diakses di mana dan kapan saja, sejauh didukung oleh fasilitas teknologi internet. Pengguna internet dapat mengakses informasi di kantor, di rumah, di kamar, di warung internet, bahkan di dalam mobil sekalipun.

Media online atau internet saat ini dianggap sebagai alat yang efektif untuk memberitakan dan menerbitkan siaran pers (press release) bagi wartawan baik secara individu maupun institusi.Media online juga bisa digunakan sebagai perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui world wide web. Hampir semua orang sudah mengetahui media onlineapalagi kalangan anak remaja yang seperti berlomba-lomba dalam mengakses media online. Bagi kalangan remaja media online telah menjadi bagian dari gaya hidup. Media online menjadi alat ajang gaul untuk berkenalan dengan banyak orang di mana saja tanpa harus bertatap muka (face to face).


(46)

Tekait dengan semakin populernya penggunaan media online, sebuah perusahaan ternama Edelman Trustbarometer melakukan survei terhadap 200 orang elite infromasi terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap satu instansi. Survei dilakukan kepada para eksekutif yang berusia 25-65 tahun dengan penghasilan mencapai Rp 30 juta ke atas. Hasil survei tersebut menyebutkan media onlinemenempati posisi tertinggisebagai sumber informasi terpercaya bagi para pebisnis di Indonesia, mengalahkan media massa lain ( Kompas Online, 10 Februari 200, 14:52 WIB).39

Oleh karena itu media online saat ini digunakan oleh para pemilik media sebagai salah satu desain yang diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern berupa berbagai situs berita. Situs berita atau portal informasi merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan para pengakses informasi mendapat aneka fitur fasilitas teknologi online dan berbagai berita didalamnya.

D. Konseptualisasi Berita a. Pengertian Berita

Paul De Massenner dalam buku Here‟s The News : Unesco Associate menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Berita juga merupakan sebuah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak (Errol Jonathans dalam Mirza, 2000 : 68-69).40

39

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar (Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h. 49.

40

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan feature(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64.


(47)

Berita (news) berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vrit (persamaan dalam bahasa Inggris dapat dimaknai denggan write) yang artinya „ada‟ atau „terjadi‟. Sebagian ada yang menyebutnya Vritta, artinya “kejadian” atau “peristiwa yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia berarti „berita atau warta‟.41

Definisi lain mengenai berita adalah laporan tercepat mengenai fakta dan opini yang menarik atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk. Berita merupakan laporan tercepat mengenai sebuah fakta dan peristiwa terbaru yang menarik dan penting untuk disampaikan kepada khalayak. Berita tersebut dikumpulkan wartawan lalu disiarkan melalui televisi, radio, surat kabar, dan media berkala terbaru yang digunakan saat ini media online.

1) Nilai-nilai berita

Kriteria umum nilai berita (news value) adalah acuan yang dapat digunakan para jurnalis, yaitu reporter dan editor dalam memutuskan berita tersebut layak, penting dan benar atau tidak untuk disampaikan kepada khalayak. Berita mempunyai kriteria-kriteria nilai, diantaranyamenunjuk kepada sembilan hal, diantaranya adalah42 :

a. Aktual (Timeliness)

Berita yang sedang atau baru saja terjadi. Aktual terbagi menjadi dua,yaitu objektif dan subjektif. Aktual secara objektif berkaitan dengan peristiwa yang benar-benar baru saja terjadi. Sementara actual secara subjektif berkaitan dengan waktu pembaca membaca berita tersebut.

41

Indah Suryawati, JurnalistikSuatuPengantar(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 67. 42


(48)

b. Keluarbiasaan (Unusualness)

Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang di luar nalar atau tidak biasanya.

c. Akibat (Impact)

Berita adalah yang memiliki dampak luas. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa sebuah peristiwa yang memliki dampak yang luas dikatakan berita. d. Kedekatan (Proximity)

Berita adalah sesuatu yang dekat, baik psikologis maupun geografis. Hal tersebut berkaitan dengan aspek kedekatan pada pembacanya.

e. Informasi (Information)

Berita adalah informasi. menurut Wilbur Schramm, informasi adalah hal yang bisa menghilangkan ketidakpastian.

f. Konflik (Conflict)

Berita adalah konflik atau pertentangan. Hal ini berkaitan dengan perseteruan dan dan persaingan annatar dua pihak yang bertikai. Keadaan tersebut patut untuk di beritakan karena mempunyai efek dramatis di masyarakat.

g. Orang yang penting (Public figure/ news maker)

Berita adalah tentang orang-orang penting yang menjadi figure public, sehingga kukannya atau apa yang terjadi pada dirinya menarik perhatian publik untuk tahu.43

h. Kejutan (Surprising)

43


(49)

Berita adalah kejutan, yang datangnya tiba-tiba di luar dugaan, saat sebelumnya hampir tidak mungkin terjadi.

i. Ketertarikan (Human interest)

Human Interest jika diartikan berarti menarik minat orang. Sehingga berita yang mengandung hal-hal yang menggetarkan hati, menggugah perasaan dan mengusik jiwa para pembacanya diharapkan dapat menarik minat orang.

j. Seks (Sex)

Berita adalah informasi seputar seks yang terkait dengan perempuan. Berita ini biasanya berkaitan dengan sebuah skandal hubungan.

2) Jenis-jenis Berita

Dalam penulisan berita, wartawan dapat membuat beragam berita. Berita yang ditulis pun mencakup pelaporan berita langsung (straight news), berita mendalam (dept news report). Berita intermediate mencakup pelaporan berita interpretative (interpretative news report) dan pelaporan karangan khas (feature story report), dan untuk pelaporan penyelidikan (investigative reporting). Berikut ini penjelasan singkat mengenai straight news report, depth news report, interpretative report, feature, dan investigative report menurut Rivers, yaitu44 :

a) Straight news adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Berita memiliki nilai penyajian objektif tentang fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Tulisan pada straight news biasanya memudahkan pembaca dalam menerima informasi karena terkonsep pada piramida terbalik dan

44

AS HarisSumadiria,Jurnalistik Indonesia (Bandung; SimbiosaRekatama Media, 2008),hal . 69-71.


(50)

sifat tulisannya singkat, jelad padat serta memenuhi kaidah penulisan berita yaitu 5W+1H.

b) Dept News adalah laporan yang sedikit berbeda dengan straight news. pada depth news wartawan menulis laporan dengan cara menghimpun informasi yang berupa fakta-fakta mengenai peristiwa guna pengembangan informasi tambahan peristiwa yang akan dijadikan berita. c) Interpretative Report adalah sebuah berita yang biasanya memfokuskan

pada sebuah isu, masalah, atau peristiwa yang kontroversial. Tetapi fokus laporan berita tetap membahas mengenai fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporannya, reporter menganalisis dan menjelaskan. Karena laporan interpretative bergantung kepada pertimbangan nilai dan fakta. Singkatnya berita interpretative bersifat bertanya, apa makna sebenarnya dari peristiwa tersebut.

d) Investigative Reporting adalah jenis berita yang berisakan hal-hal yang tidak jauh dari interpretative yaitu membahas peristiwa kontroversial. Pada proses pembuatannya, wartawan melakukan sebuah penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi. Biasanya proses penyelidikan ini bersifat tersembunyi dan illegal.

e) Feature adalah sebuah jenis tulisan yang ditulis oleh wartawan berbeda dengan straight news, depth news, dan interpretative news.feature ditulis dengan menjelaskan sebuah peristiwa dengan gaya tulis yang khas. Tulisan ini biasanya wartawan lebih leluasa memaparkan sebuah peristiwa dengan bahasa yang dapat menarik perhatian khalayak.


(51)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Merdeka.Com

Media online merdeka.com didirikan pada 21 Februari 2012, merdeka merupakan hasil kolaborasi antara media dan teknologi. Media online

merdeka.com (www.merdeka.com) diterbitkan oleh PT. Integra Ventura, sebuah perusahaan yang terafiliasi dalam kelompok usaha KapanLagi.com didirikan para pelaku usaha dan praktisi media. Pada umumnya, media online kebanyakan dibangun dan didirikan sebagai bagian dari pengembangan perusahaan media atau dibangun oleh orang-orang media. Tetapi merdeka.com justru dibangun dari perusahaan tekhnologi yang terdiri dari orang-orang yang ahli dibidang Tekhnologi Informasi. Barulah kemudian ditambahkan dengan orang-orang yang mengerti dalam bidang jurnalistiknya.

Belajar dari pengalaman KapanLagi.com (KL) yang berusaha menjadi pure internet player- yaitu sebuah organisasi yang berfokus pada menyediakan layanan di internet yang bisa dinikmati dan digunakan oleh jutaan orang di manapun berada dan kemudian berkembang menjadi perusahaan teknologi dan media dengan fokus di entertainment. Portal KapanLagi.com tersebut didirikan oleh Steve Christian pada tahun 2003. Seiring berjalannya waktu, Steve berencana mendirikan sebuah portal berita yang lebih serius, dalam artian berisi berita non entertainment. Dengan bermodal belajar dari KapanLagi.com, kini merdeka.com


(52)

bergabung dengan orang-orang jurnalistik dalam medianya. Dari sinergi orang teknologi dan jurnalis itulah maka lahirlahmerdeka.com. 45

Merdeka.com sebagai salah satu situs berita menyajikan beragam topic pemberitaan, yaitu, hukum, politik, ekonomi, entertainment, kesehatan, olahraga, teknologi, hingga kesehatan. Portal berita ini menyajikan informasi yang cepat disajikan, cepat dapat diakses, akurat, lengkap, dan bias dipertanggungjawabkan kepada publik.

Situs Merdeka.com merupakan organisasi yang hidup di internet, orang-orangnya hidup, berkarya, bisa di-googling, dan diajak ngobrol di internet, bahkan menghidupi keluarganya dari internet. Internet hidup, berkembang, dan memberi inspirasi, dimana merdeka.com menjadi bagian dan memberi kontribusi terutama untuk internet Indonesia. Kendati bukan situs yang pertama tapi merdeka.com punya mimpi baru yakni merdeka berkreasi, bagaimana menyajikan informasi yang sebenarnya dan enak dinikmati. Di world wide web (www) yang sangat luas, perlu ada informasi yang harus benar, cepat disajikan, cepat diakses, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan.46

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler. Sekalipun internet tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa, tetapi keberadaan media online sudah diperhitungkan banyak orang sebagai alternatif dalam memperoleh akses informasi dan berita.47

45

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB 46

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11September 2014, pukul14.00.WIB 47

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h. 46.


(53)

Sejak tahun 1998 hingga 2010, pengguna jaringan internet mencapai angka 500 ribu. Pada tahun2011 hingga saat ini pengakses internet pun semakin bertambah. Selain itu, kini tingginya pengakses internet bersumber dari para pengguna smartphone yang bisa mengakses berbagai macam situs internet dengan mudah dan cepat. Dengan semakin banyaknya pengakses internet melalui smartphone, maka ini menjadi hal yang memberikan keuntungan terhadap perusahaan media online, seperti Merdeka.com. Keadaan tersebut pun menarik minat parapemilik media massa seperti koran dan majalah untuk beralih ke media online. Sehingga saat ini perkembangan media online semakin pesat.

Merdeka.com didirikan oleh orang-orang ahli dibidang tekhnologi yang bersinergi dengan orang-orang jurnalistik handal dan berpengalaman. Diantaranya adalah Didik Supriyanto (Pemimpin Redaksi ex tabloid Detik dan detikcom), Titis Widyatmoko (Redaktur Eksekutif, ex Sindo), Arie Basuki (Foto, ex Tempo), Anwar Khumaini wartawan Kepresidenan sebagai Koordinator liputan di dukung tim champion lain. Mereka adalah tim KL veteran seperti Reyno (IT), Jeffrie (desain), Rita (editor), dan Ivan (produk).

Merdeka.com memulai membangun tim mulai dari nol. Media ini merekrut tenaga-tenaga muda dan member pelatihan mengenai liputan, proses laporan dan penulisan, etika jurnalistik, reportase investigasi, hingga relasi antara media online dengan teknologi dan media sosial. Merdeka.com mempunyai logo dan warna-warni yang khas. Karakter khas itu diungkapkan dalam falsafah logo merdeka.com yang memakai huruf kecil, sebagai refleksi, kerendahan hati (humble), progresif, dan jauh dari monoton.48

48


(54)

Warna-warni pelangi pada logo Merdeka.com memberikan makna bahwa media ini bebas mengungkapkan suatu peristiwa dan memberikan informasi tanpa terbelenggu oleh paham dan kepentingan tertentu. Dari latarbelakang tersebut merdeka ingin menjadi media yang berintegritas, independen, dan menjadi bacaan terbaik yang dikunjungi mayoritas masyarakat Indonesia di mana pun berada.

Merdeka.com sebagai bagian dari pers nasional yang mengemban fungsi informasi, pendidikan, hiburan dan control sosial, situs berita www.merdeka.com terikat oleh undang-undang dan kode etik dalam menjalankan tugas pemberitaan sehari-hari. Undang-Undang dan kode etik tersebut sekaligus merupakan panduan kerja redaksi dalam rangka memproduksi berita berstandar professional tinggi dan mencerdaskan.49

B. VISI DAN MISI 1. VISI Merdeka.com

Visi dari Merdeka.com adalah menjadi media online yang member kontribusi dan memberikan inspirasi dalam penyajian berita untuk seluruh pengakses jaringan internet di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah menjadi sebuah media yang dapat diakses oleh jutaan orang melalui teknologi, tanpa batas atau dibatasi.

2. MISI Merdeka.com

Misi dari Merdeka.com yaitu menyajikan informasi secara benar, bebas, cepat, mudah diakses dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebebasan dalam menyampaikan informasi yang dimaksud ialah tidak terikat oleh paham tertentu atau kepentingan tertentu. Sehingga informasi dapat disajikan dengan sebenarnya

49


(55)

dan nyaman dinikmati di world wide web yang sangat luas. Masyarakat juga bebas mengakses situs berita merdeka.com dimana saja di seluruh jaringan internet Indonesia.50

C. Alur Beritadi Merdeka.com

Rutinitas di Merdeka.com dimulai dengan melakukan rapat redaksi setiap satu hari sekali pada sore pukul 17.00 WIB. Rapat redaksi biasanya dihadiri oleh Pemimpin redaksi, redaktur eksekutif, wakil redaktur eksekutif, koordinator liputan, kepala redaktur dan wartawan. Rapat redaksi disini dilakukan untuk memetakan isu-isu yang akan di running atau yang akan dimuat untuk keesokan harinya. Jadi, diadakannya rapat untuk membahas mengenai apa peristiwa dan informasi yang akan di bahas pada situs Merdeka.com.51

Di Merdeka.com redaktur mempunyai peran dalam penentuan berita yang akan dimuat di situs tersebut. Redaktur bertugas menyaring berita dan mengedit berita yang diperoleh oleh reporter dari lapangan. Berita itu diolah dan dikaji apakah berita itu layak ditayangkan atau tidak.52

Pada rapat redaksi tersebut, coordinator liputan (korlip) akan menugaskan reporternya ke daerah. Misalnya, reporter A liputan ke daerah Malang, dan reporter B liputan kedaerah Bandung. Dalam pencarian dan peliputan berita para wartawan diberikan kebebasan, namun bukan berarti dapat dengan bebas menuliskan berita melainkan mereka tetap harus mematuhi kode etik jurnalistik.

Merdeka.com membagi reporter menjadi dua jenis atau cara kerjanya. Yang pertama menulis lewat email, yang kedua melalui laporan langsung via

50

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 28 Agustus 2014, pukul 02.00.WIB 51

WawancaraLangsungdenganWartawan Merdeka.com, Ramadhian Fadillah, 28Oktober 2014,pukul 14.00 WIB.

52


(56)

telfon kekantor. Reporter yang menulis berita menggunakan email biasanya membahas isu dan peristiwa yang ringan, sehingga tidak haruscepat-cepat dinaikkan untuk diberitakan. Sedangkan reporter yang melaporkan via telfon biasanya untuk isu-isu yang segera dinaikkan, contohnya : kasus kecelakaan, kebakaran, bencana alam dan banjir (straight news). Reporter akan melaporkan point-point yang penting dari permasalahan yang ada dilapangan, sedangkan untuk penulisan berita dilakukan oleh tim redaksi Merdeka yang ada dikantor.

Untuk kebijakan redaksi di Merdeka.com, dilakukan secara situasional. Jika ada berita yang mengangkat isu-isu ringan, seperti editor saja bias menaikkan berita tersebut. Untuk berita yang bersifat straight news dapat langsung dinaikkan setelah melalui meja editor terlebih dahulu dan beberapa masukkan dari redaktur eksekutif atau pemimpin redaksi. Tidak ada rapat tertentu yang mengkhususkan pada agenda pembicaraan layak tidaknya berita untuk dimuat.

D. STRUKTUR ORGANISASI DAN RUBRIKASI MERDEKA.COM Tabel 3.1

Struktur organisasi kepengurusan Merdeka.com diantaranya yaitu :53 Pemimpin Redaksi Didik Supriyanto

Redaktur Eksekutif Titis Widyatmoko Koordinator Liputan Anwar Khumaini

Tabel 3.2 Tim Redaksi :

Ahmad Baiquni - Al Amin

- ArbiSumandoyo - AryoPutrantoSaptohutomo

53


(57)

- ArdyanM.Erlangga - AlwanRidhaRamdhani

- Achmad, DediRahmadi - Ahmad RagridioSaptamaTanjung

- DidiSyafirdi - EkoPrasetya

- Faisal Assegaf - HarwantoBimoPratomo

- HeryWinarno - HennyRachma Sari

- IdrisRusadi Putra - LiaHarahap

- IqbalFadil - Islahudin

- LaurenciusSimanjuntak - Laurel Benny

- SaronSilalahi - Muhammad Taufik

- M. MirzaHarera - M. Hasits

- Mustiana Lestari - Muhammad Sholeh - NurulJulaikah - NovitaIntan Sari - PramirvanDatuAprillatu - PutriArtika R - PandasuryaWijaya - RamadhianFadhilah - Randy FerdyFirdaus - Siwi Sri Wiyanti

- SaugiRiyandi - Vincent AsidoPanggabean - YulistyoPratomo - Ya'cobBilliocta

- DewiPratiwi (Sekred) - Mardani

Tabel 3.3 : Tim Redaksi Daerah Tim Redaksi Daerah :

M. AndriansyahSyafi'ie (Surabaya) Parwito (Yogyakarta)

Andrian Salam Wiyono (Bandung) Yan Muhardiansyah (Medan) Rita Sugihardiyah (Malang) HikmahWildaAmalia (Malang)

Ivan Valentino (Malang) Kun SilaAndanda (Malang) Jeffrie (Malang) RizqiAdnamazida (Malang) FatchurRochim H.P (Malang) AgusSalim (Malang) Destriyana (Malang)

-

Alvin Nouval (Malang)

DwiAndiSusanto (Malang) Mohammad Shoifudin (Malang) DwiZainMusofa (Malang) Muhammad Faizin (Malang) Nova Andriani (Malang) VizcardineAudinovic (Malang)


(58)

Wanda Praditya Ramadhan (Malang) Yoga Tri Priyanto (Malang) Tabel 3.4

Tim Foto :

1. Arie Basuki

2. Debby Restu Utomo 3. Iqbal Septian Nugroho 4. Muhammad Luthfi Rahman 5. Dwi Narwoko

6. Imam Buchori 7. Mudasir

Pada tampilannya, merdeka.com mempunyai beberapa bagian rubrikasi di tiap kolomnya, diantaranya digambarkan dalam table dibawah ini.54

Tabel 3.5 Rubrikasi Merdeka.com

54

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB 1. PERISTIWA

2. POLITIK

3. JAKARTA - KRIMINAL

- TRANSPORTASI - PUBLIK

4. UANG - EKONOMI

- RIIL - BURSA - ENERGI - BANK 5. DUNIA

6. KHAS

7. GAYA - TRAVEL

- KULINER - KARIR - CANTIK - HOBI - CINTA

8. ARTIS - SELEBRITI


(59)

- FILM - MUSIK - ASIAN STAR

9. SPORT - MOTOGP

- FORMULA1 - RAKET - BASKET - OLIMPIK

10. BOLA - INGGRIS

- ITALIA - SPANYOL - BOLA DUNIA - INDONESIA

11. TEKNOLOGI - IT

- SAINS - TELCO - GADGET - SOFTWARE - STARTUP - SOCIAL MEDIA - APPLE

12. SEHAT - SEKS

- NUTRISI - DIET

- DIAGNOSIS - KANKER - BUGAR

13. OTOMOTIF - BERITA

- REVIEW

- TIPS & TRICKS 14. FOTO

15. PROFIL

16. WORKSTATION

17. RAMADHAN - BERITA

RAMADHAN - TAUSIAH - PELANGI - KULINER RAMADHAN - SAFARI - BUTIK

- TANYA JAWAB 18. INDEX FOTO


(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Struktur Teks Pemberitaan Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Edisi 16 dan 24 Maret 2014 di Merdeka.com.

Analisis wacana model Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi, diantaranya adalah : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari analisis model Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu.55

Permasalahan yang terjadi dalam wacana keterlibatan anak-anak pada kampanye Partai Keadilan Sejahtera telah tersiar di beberapa media massa, terutama dalam media online Merdeka.com. Penggambaran peristiwa ini ditunjukkan dengan bahasa-bahasa media yang mengkonstruksi realita tersebut. Realita tersebut menjadi agenda penting bagi khalayak. Sehingga, Merdeka.com sebagai media massa yang memiliki tanggung jawab moril terhadap keberlangsungan negara, meliputnya secara mendalam.

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan analisis wacana pemberitaan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera pada Rubrik Politik di media Online Merdeka.com yang disesuaikan dengan wacana

55

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h. 224.


(1)

MERDEKA.COM » POLITIK

Kampanye bawa anak, PKS sebut

untuk pendidikan politik dini

Reporter : SukmaAlam | Minggu, 16 Maret 2014 13:5

Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com –Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye terbuka. Namun, Nampak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak yang membawa

anaknya dalam kampanye perdana.

Menanggapi hal itu, Presiden PKSAnisMatta mengaku partainya sudah berkoordinasi kepada Bawaslu.


(2)

Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.

"Partai Keadilan Sejahtera, partai yang mengangkat isu keluarga. Kekhawatiran untuk membawa anak, Inysa Allah tidak menjadi masalah, karena ini pendidikan politik," imbuh Anis

Pantauan merdeka.com, Minggu (16/3), tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan 'Saya Pilih PKS'. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta.

Banyak kaum perempuan dan anak-anak dalam bus itu. Tampak ibu-ibu menggendong anak masih balita. Ada bayi tertidur di gendongan. Beberapa bayi menangis karena kepanasan dalam bus yang terjebak macet.


(3)

MERDEKA.COM » POLITIK

Panitiasudahlarangkader PKS bawaanaksaatkampanye

Reporter : RamadhianFadillah | Senin, 24 Maret 2014 06:01

Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - PartaiKeadilan Sejahtera ( PKS ) menggelarkampanyenasional di Makassar, Sulawesi Selatan siangini. Mereka mengaku telah berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk tidak membawa anak-anak.

Seperti diketahui, Panwaslu sudah memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.


(4)

berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk membawa anak-anak karena itu tidak etis dilakukan," ujar Ketua Kampanye Nasional Jafar Sodding.

Jafar mengatakan, kampanye dengan melarang pelibatan anak-anak itu sudah disosialisasikan kepada semua pengurus dan kader. Dia mengaku selama ini bukan kesengajaan kadernya membawa anak saat kampanye.

Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan anak.

"Kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu. Namun, kami sudah sosialisasikan mengenai peraturan itu kepada kader dan semoga di Lapangan Hertasning tidak terjadi," kata Jafar. Anggota DPRD Sulsel itu berjanji akan lebih keras melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye, sesuai Pasal 15 UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut mengatur bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik. Dia mengakui hasil sosialisasi larangan pelibatan anak dalam kampanye yang sebelumnya dilakukan, memang dirasa kurang maksimal. Namun dia menolak jika dikatakan kesalahan membawa anak hanya ditimpakan pada parpol. Menurutnya KPU dan Panwaslu juga harus lebih aktif menyosialisasikannya.


(5)

Dokumentasi Wawancara


(6)

Wawancara dengan Redaktur bidang Politik