Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 46201021 BAB I

Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
World Health Organization (2014) menyatakan bahwa obesitas
pada anak-anak berhubungan dengan masalah komplikasi
kesehatan yang serius dan meningkatkan risiko pencetus
beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Obesitas juga menyebabkan beberapa komplikasi masalah
kesehatan. Sebuah penelitaian di Jordania menyebutkan bahwa
obesitas berasosiasi dengan ketidaknormalan metabolik dan
ganguan sejenisnya seperti gangguan tekanan darah dan glukosa
darah yang tidak normal (Khader et al, 2011). Selain itu obesitas
berasosiasi pada berbagai macam masalah kardiovaskular.
Sebuah studi sistematik review di Australia menyimpulkan bahwa
obesitas

berdampak

pada

masalah


kardiovaskular

seperti

hipertensi, penyumbatan arteri, dislipidimia dan juga penyakit
metabolik seperti diabetes tipe 2 (Burke, 2006).
Data yang didapat dari WHO (2015) tahun 2000 sampai tahun
2013 di dunia menunjukkan terjadinya kenaikan prevalensi balita
obesitas dari 5% menjadi 6.3%, sementara di Asia Tenggara

terdapat kenaikan dari 3% menjadi 7%. Di Indonesia dari tahun
2007 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan adanya kenaikan
prevalensi balita dengan tinggi normal tetapi gemuk dari 2.1%
menjadi 2.5%, dan untuk anak usia 13 sampai 15 tahun prevalensi
obesitas masih

tinggi yaitu 8.3%,

lebih tinggi dari prevalensi


balita obesitas di dunia (Riset Kesehatan Dasar, 2013).
Bertambahnya tren obesitas dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Penelitian

di Turki menyebutkan bahwa faktor risiko

penyebab obesitas diantaranya adalah menonton televisi, aktifitas
yang kurang dan faktor keturunan (Ercan et al, 2012). Hal serupa
juga dikemukakan melalui penelitian di Yunani yang menyatakan
bahwa menonton TV lebih dari dua jam sehari

diasosiasikan

dengan kasus obesitas pada anak (Kristiansen et al, 2012).
Kebiasaan makan juga berdampak pada obesitas. Penelitian di
Swedia menemukan bahwa konsumsi coklat, keju dan sirup
berasosiasi dengan obesitas pada anak (Huus et al, 2008). Status
sosial ekonomi juga menjadi salah satu faktor risiko obesitas.
Sebuah penelitan di China menemukan bahwa status ekonomi

sosial yang tinggi, kejadian obesitas pada orang tua, dan riwayat
diabetes orang tua sangat berasosiasi dengan kejadian obesitas
pada anak (Andegiorgish et al, 2011).

Berdasarkan faktor risiko obesitas dapat dinentukan risiko
obesitas pada anak ataupun memprediksi kejadian obesitas pada
anak. Sebuah penelitian di United State of America (USA) dengan
mempertimbangkan

faktor

pola

makan

anak

dan

dengan


menggunakan alat ukur Eating Disorder examination adapted for
Children (CheDE), meyimpulkan bahwa Loss Of Control (LOC)
eating dapat digunakan untuk memprediksi peningkatan berat
badan pada masa pertengahan anak -anak (Tanofsky-Kraff et al,
2009). Penelitian serupa juga dilakukan di Yunani tetapi dengan
alat ukur yang berbeda yaitu Diet Lifestyle Index. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa Diet Iifestyle Index dapat menjadi alat yang
sangat berguna dalam pencegahan obesitas pada usia remaja
(Kosti et al, 2009). Penelitian pengukuran risiko obesitas dengan
mempertimbangkan faktor risiko riwayat kehamilan, gender dan
pertambahan berat badan pada enam bulan pertama setelah lahir
juga pernah dilakukan di Yunani. Penelitian ini menggunakan alat
ukur Childhood Obesity Risk Evaluation (CORE), hasil penelitian
ini menyimpulkan bahwa Childhood Obesity Risk Evaluation
(CORE) dapat digunakan untuk mengukur risiko obesitas pada
anak di awal kelahiran (Manios et al, 2013). Pengukuran risiko
obesitas juga dapat dilakukan dengan alat ukur yang sederhana.

Sebuah penelitian di Jepang dengan cara mengukur peningkatan

indeks massa tubuh (IMT) setiap tahun pada anak, dari hasil
penelitian tersebut didapatkan bahwa dengan menggunakan
analisa peningkatan IMT dapat diprediksi anak akan tumbuh
menjadi obesitas (Inokuchi et al, 2011). Berdasarkan beberapa
penelitian mengenai pengukuran risiko obesitas, dapat diketahui
bahwa sebenarnya bisa dilakukan tidakan deteksi dini risiko
obesitas, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan yang
tepat.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada sepuluh anak di
SMPN 3 Getasan didapati tujuh anak menonton televisi selama
dua jam sehari, tiga anak bermain komputer dan video game ratarata selama lebih dari tiga jam. Melihat dari salah satu faktor risiko
obesitas yaitu aktivitas fisik, sepuluh anak tersebut berisiko
obesitas. Peneliti juga mempertimbangkan penelitian yang sudah
dilakukan di Yunani menggunakan alat ukur Diet Lifestyle Index
peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih mendalam
pada prespektif yang berbeda dan pada populasi yang berbeda
(Kosti et al, 2009). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti
risiko obesitas pada remaja sekolah setingkat SMP di Kecamatan
Getasan untuk memberikan gambaran risiko obesitas pada pada


remaja sekolah setingkat SMP di Kecamatan Getasan dengan

mempertimbangkan faktor risiko lainnya, selain itu

di tempat

tersebut juga belum pernah dilakukan penelitian mengenai risiko
obesitas pada anak.
1.2 Rumusan masalah
Sesuai dengan latarbelakang yang telah diungkapkan maka
yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Bagaimana gambaran risiko obesitas pada remaja sekolah
setingkat SMP Di Kecamatan Getasan?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran risiko
obesitas pada pada remaja sekolah setingkat SMP Di Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang.

1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Secara Teoritis

Dapat memberikan tambahan
pengetahuan

di

dunia

informasi dan

keperawatan

mengenai risiko obesitas pada anak.

dan

gizi

1.4.2 Secara Praktis
1. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui
risiko obesitas pada remaja sekolah setingkat SMP di

Kecamatan

Getasan

sehingga

bisa

dilakukan

tindakan pencegahan dini oleh tenaga kesehatan.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan perawat
sebagai dasar peningkatan kompetensi tindakan
preventing obesitas pada anak.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB IV

0 11 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 46201021 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 46201021 BAB III

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 46201021 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 46201021 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 33

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Obesitas pada Masyarakat Desa Sanoba Kecamatan Sanoba Kabupaten Nabire – Papua T1 BAB I

0 1 6