Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB IV

(1)

40 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Seting Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Getasan Kabupaten semarang

Gambar 1. Peta Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dan sekitarnya

Getasan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang terletak di antara Kota Salatiga dan Kabupaten Magelang. Kecamatan Getasan terdiri dari 13 desa yaitu desa Jetak, Manggihan, Ngrawan, Polobogo, Tajuk, Tolokan, Wates, Samirono, Kopeng, Sumogawe, Batur, Getasan, dan Nogosaren. Jumlah


(2)

penduduk kecamatan Getasan tahun 2013 tercatat 48.089 jiwa dengan luas wilayah 1023 Ha.Kecamatan Getasan merupakan dataran tinggi dengan bentuk wilayah bergelombang hingga bergunung.

Pengumpulan data dimulai dari bulan juli 2015.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Getasan kabupaten Semarang. Proses pengambilan data awal dimulai dengan meminta data mengenai jumlah dukun bayi yang ada di kecamatan Getasan. Data yang diperoleh dari puskesmas Getasan ada 8 dukun bayi di kec. Getasan. Dusun sumogawe ada 2 dukun bayi, Dusun Pulihan terdapat 2 dukun bayi, dusun Gedat ada 2 dukun bayi, kopeng 1 dukun bayi, dan dusun kebonan terdapat 1 dukun bayi.

4.1.2 Gambaran Umum Desa-Desa di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Penelitian ini dilakukan di 4 desa dikecamatan Getasan kabupaten Semarang, yaitu desa Tajuk dusun Pulihan dan desa Sumogawe di dusun Sumogawe, desa Tolokan dusun Kebonan, dan desa Wates dusun Gedat.


(3)

42 4.1.3 Gambaran Umum Desa Tajuk

Desa Tajuk adalah salah satu desa di kecamatan Getasan kabupaten Semarang.Desa Tajuk memiliki 13 dusun, 4 RW dan 35 RT. Didesa Tajuk hanya terdapat satu puskesmas yang terletak dikecamatan Getasan dan tidak terdapat rumah sakit. Selanjutnya Dusun pulihan terdiri dari 3 RT. Jumlah penduduk dusun pulihan tahun 2013 tercatat 139 jiwa.Terdapat 2 dukun bayi di dusun ini dan satu orang bidan dibantu oleh 2 orang kader dusun pulihan.Mayoritas pekerjaan penduduk di desa Pulihan adalah Petani.

4.1.4 Gambaran Umum Desa Sumogawe

Penelitian selanjutnya di desa Sumogawe dusun Sumogawe. Desa sumogawe terdapat 15 dusun, 6 RW dan 47 RT. Sedangkan dusun Sumogawe jumlah RW 6 RT 5. Jumlah penduduk desa Sumogawe sesuai hasil pendataan tahun 2014 tercatat sebesar 7.833 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 3.887 jiwa dan perempuan 3.946 jiwa. Terdapat 4 dukun bayi di desa tersebut.

4.1.5 Gambaran Umum Desa Tolokan

Desa Tolokan terdapat 6 dusun, 2 RW dan 17 RT. Kondisi geografisnya berada dibawah kaki gunung Telomoyo


(4)

yang memisahkan kabupaten Semarang dan kabupaten Magelang. Data yang diperoleh yaitu desa Tolokan sekitar 235 hektar, yang terbagi dalam 6 dusun, meliputi dusun Tolokan, dusun salaran, dusun Dangklik, dusun Kebonan, dusun Kejalan, dan dusun Bagongan. Sedangkan jumlah penduduk sekitar 3.000 jiwa atau 620 KK dengan jumlah penduduk pria 1424 jiwa dan penduduk wanita 1576 jiwa. Mata pencaharian utama didesa Tolokan adalah sector pertanian dan peternakan. Pertanian yang menjadi primadona desa adalah tanaman tembakau dan tanaman Agrobisnis serta buah strobery. Sumber Daya Manusia (SDM) secara umum potensi desa Tolokan sudah cukup maju dimana tingkan pendidikan masyarakat adalah lulusan SMA / SMK dan sisanya adalah sarjana D3, S1, dan S2.Gambaran sosial masyarakat sangat heterogen dimana ada yang berprofesi sebagai PNS, petani, guru, peternak, polisi, TNI, karyawan pabrik, dan juga buruh serabutan.

4.1.6 Gambaran Umum Desa wates

Selanjutnya desa Wates terdiri dari 8 dusun, 2 RW dan 21 RT. Luas desa 277,70 hektar. Batas wilayah sebelah utara bersebelahan dengan desa Getasan, sebelah selatan desa Batur, sebelah barat desa Ngrawan, sebelah timur desa


(5)

44 Getasan.Jumlah penduduk desa wates tahun 2013 tercatat berjumlah 1591 jiwa.Laki-laki 148 jiwa dan perempuan 1443 jiwa.Kepala keluarga berjumlah 100 kk. Jumlah penduduk menurut agama islam 1064 orang, Kristen 202 orang, katolik 37 orang, hindu 0, dan budha 620 orang.

4.2 Hasil penelitian

4.2.1Gambaran Umum Riset Partisipan

Riset partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah dukun bayi yang telah melakukan pijat bayi.Ada sebagian dari dukun bayi yang bekerja sama dengan bidan sekaligus membantu persalinan. Ada yang hanya menangani bayi setelah lahir tapi tidak membantu dalam persalinan.Mereka berasal dari dusun pulihan yakni di RT 3 RW 1 terdapat 2 orang dukun bayi. Selanjutnya di dusun sumogawe yakni di RT 4 RW terdapat 2 dukun bayi tapi yang satu sudah meninggal, semuanya beragama islam. Bekerja sebagai petani dengan rentan umur berkisar 60-90 tahun. Rata-rata mereka telah menjadi dukun bayi selama kurang lebih 30-50 tahun. Selanjutnya di desa Wates dusun Gedat terdapat 2 dukun bayi namun yang satunya sudah meninggal sehingga sisa 1 dukun bayi didesa


(6)

tersebut.Selanjutnya didesa Tolokan dusun Kebonan terdapat 1 dukun bayi didesa tersebut.

Ada beberapa desa yang tidak diteliti oleh peneliti karena tidak termasuk kriteria eksklusi penelitian yaitu desa batur, Jetak, manggihan, Nogosaren, Polobogo, Samirono, kopeng dan Kasiran.Didesa tersebut tidak terdapat dukun bayi.Kemudian didesa Wates saat peneliti melakukan penelitian informasi yang diperoleh dukun bayi didusun Kedayon sudah meninggal jadi tinggal 1 orang dukun bayi yang menjadi pertisipan peneliti yaitu di dusun Gedat.Selanjutnya didesa Tolokan dusun Kebonan terdapat 1 orang dukun bayi yang menjadi partisipan.


(7)

46 Tabel 2.1. Data Riset Partisipan

Partisipan Umur Pendidikan terakhir

Agama Pekerjaan Alamat

P1 60 Tidak tamat

SD

Islam Petani Dsn. Pulihan RT 3 RW 1 desa Tajuk

P2 90 Tidak tamat

SD

Islam petani Dsn. Pulihan RT 3 RW 1 desa Tajuk

P3 68 Tamat SD Islam Petani Dsn. Sumogawe

RT 4 RW 2 desa Sumogawe

P4 55 Tidak tamat

SD

Islam Petani RT 2 RW 2 dsn Gedat desa Wates

P5 70 Tdk tamat

SD

Islam Petani RT 6 dusun Kebonan desa Tolokan


(8)

4.2.2 Observasi Partisipan

4.2.2.1 Pijat Bayi yang dilakukan

Dari hasil observasi semua partisipan melakukan pijat bayi bervariasi, tapi semuanya dimulai dari badan bayi bagian belakang maupun dada, selanjutnya bagian perut, kaki, kepala dan tangan.

4.2.2.2 Alat dan Bahan yang Digunakan

Alat dan bahan yang biasa digunakan baby oil, minyak kayu putih, bedak bayi, minyak goreng dan taleb.

4.2.2.3 Respon Ketika Dipijat

Saat observasi ketika dukun bayi memijat, ada bayi yang menangis ada yang tidak menangis.Bayi yang menangis setelah selesai dipijat langsung diam.

4.3 Analisa Data Riset Partisipan

4.3.1 Partisipan 1

1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat bayi

Partisipan 1 mengatakan pijat bayi itu dilakukan sejak baru lahir setelah potong pusar kemudian dipijat dan dicukur


(9)

48 rambunya setelah umur 1 minggu. Pijat dilakukan tiap pagi setelah selesai mandi selama 35 hari. Dipijat setelah bayi berusia 1 hari.

ya mijetin bayi kuwi setelah potong puser, terus dipijet, dicukur setelah 1 minggu ya kan dicukur rambutnya. Ya pijatnya tiap pagi ya masih bayi selama bayi berumur 35 hari.

Setiap pagi kan anu mandiin sama mijet itu selama 35 hari” [“ya pijat bayi itu setelah potong pusar, terus dipijat, dicukur

setelah 1 minggu (usia bayi) kan dicukur rambutnya. Ya pijatnya tiap pagi sejak bayi sampai bayi berumur 35 hari. Setiap pagi dimandikan dan pijat itu selama 35 hari…”](P1 3)

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang cara Pijat Bayi

Partisipan 1 mengatakan pijat dilakukan pertama bayi di tengkurap, selanjutnya dipijat di badan bayi, bagian belakang, bokong dan seluruh badan.

“Bayi ditengkurepke trus kono, belakang, bokong, badan,

seluruh badandiatengnge…” [“bayi ditengkurapkan terus disitu, belakang, bokong,

badan, seluruh badan dipijat…”] (P1 6)

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk memijat yaitu minyak kayu putih, bedak, baby oil dan bawang merah. Bawang digunakan jika bayi terlihat lelah kalau tidak lelah tidak digunakan dan biasannya kalau bayi lelah bayinya dibawah ke dukun bayi untuk dipijat karena biasanya kalau bayi lelah akan rewel.


(10)

“Bahannya minyak kayu putih, minyak telon, bedak, baby oil, dan bawang merah itu kalu anu bayinya itu terlalu capek itu pakenya bawang merah kalu tidak ngga, sama itu loh minyak kayu putih, baby oil semacam itu. Ya capek yo gorene mba, bawa sini kan kalu capek bayinya rewel mba…”

[“Bahannya minyak kayu putih, minyak telon, bedak, baby oil, dan bawang merah itu kalau bayinya itu terlalu lelah itu pakai bawang merah kalau tidak lelah tidak dipakai sama minyak kayu putih, baby oil semacam itu. Ya lelah dibawa sini (bayinya) kan kalu lelah bayinya rewel mba…”]( P1 5 )

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Partisipan 1 mengatakan pijat bayi dilakukan supaya bayi tidak lelah karena menurut partisipan biasanya bayi lelah mungkin saja orang tua tidak tahu karena bayi kalau lelah akan menangis terus, setelah dipijat tidak menangis lagi. selain itu pijat juga berguna untuk terapi jika bayi sakit misalnya tangannya yang sakit karena menurut partisipan bayi lahir ada yang tidak normal misalnya bayi lahir bagian bokong yang pertama keluar.

“ ya manfaatnya biar bayinya ga capek. Bayi itu kebanyakan capek mungkin capeknya orang tua tidak tahu, bayi itu kalu capek kan nangis terus, setelah dipijat kok ngga nangis. Di terapi bayi tu anesi suloyo tangane nginger ya di terapi dipijet. Bayi lahir itu kan belum tentu lahirnya itu normal. Yang normal itu kan yang keluar kepala duluan

ada yang bayi yang keluarnya…bokong,dulu.……” [“ Ya manfaatnya biar bayinya tidak lelah. Bayi itu

kebanyakan lelah mungkin lelahnya orang tua tidak tahu, bayi itu kalau lelah kan nangis terus, setelah dipijat kok tidak nangis. Diterapi bayi yang lelah tangannya sakit ya diterapi pijat. Bayi lahir itu kan belum tentu lahirnya normal.


(11)

50 Yang normal itu kan yang keluar pertama kepala ada yang

bayinya yang keluar pertama bokong….”]( P1 8 ) Partisipan 1 mengatakan jika pijat bayi sangat penting

dilakukan.Jika bayi rewel dan sakit harus pijat.

“ ya penting, pijet bayinya supaya ngga capek, rewel…” [“Ya penting, pijat bayinya supaya tidak lelah, rewel…”]

( P1 9 )

4.3.2 Partisipan 2

1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat bayi

Partisipan 2 mengatakan pijat bayi yaitu pijat secara perlahan. Bayi dipijat sejak lahir setelah usia 3 hari.

“Bayinya dipijat alon-alon 3 hari sesudah lahir..” [“bayinya dipijat pelan-pelan 3 hari sesudah lahir..”] ( P2 3 )

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang cara Pijat Bayi

Partisipan 2 mengatakan cara pijat bayi yang pertama dipijat badan bayi dibagian depan, setelah itu bahunya, dan perut. Setelah itu di dudukan kemudian bayi di tengkurap selanjutnya kepalanya dipijat dan bahu bagian belakang.

“ yang pertama badannya dipijet, terus cangklaan, bahunya semua, terus perutnya di elus-elus gini, pinggang. Setelah itu dibalikin didudukin tau toh.Entar itu kepalanya di giniin kepalanya biar ngga monyong, ya misalnya jangan terlalu kencang, pelan-pelan. Terus di balikin terus bahu belakang…” [“yang pertama badannya dipijat, kemudian selangkaan,


(12)

bahunya semua, kemudian perutnya di elus-elus seperti ini, pinggang. Setelah itu dibalikan didudukan tahu kan. Setelah itu kepalanya di beginikan (dipijat) kepalanya supaya tidak monyong (bentuk memanjang), ya misalnya jangan terlalu kencang (pijatannya), pelan-pelan. Kemudian dibalikan (badannya) lalu bahu belakang…”] ( P2 6 )

Bahan-bahan yang digunakan untuk memijat yaitu minyak telon, minyak kayu putih, baby oil, bawang merah juga bisa pakai buat terapi misalnya untuk mencegah pilek.

“pake minyak telon, minyak kayu putih, sekarang kan ada banyak toh..trus pake baby oil itu loh, yang lunyu itu loh, bawang merah juga untuk mencegah pilek, ya obat juga to mba…” [“pakai minyak telon, minyak kayu putih, sekarang kan ada banyak toh..terus pakai baby oil itu, yang lunyu itu loh, bawang merah juga untuk mencegah pilek, ya obat juga to mba…”]( P2 5 )

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Partisipan 2 mengatakan pijat bayi sangat penting tapi orang dikota jarang pijat sedangkan orang didesa sering pijat supaya bayinya sehat.

“kalu pijat kan penting supaya bayinya sehat,.tapi kan dari nek orang kota-kota kan jarang pijet tapi nek orang desa

kan sering pijat,. Ya orang Jawa lah harus pijat….” [“kalau pijat kan penting supaya bayinya sehat, tapi kan

dari orang kota-kota kan jarang pijat tapi orang desa kan sering pijat, ya orang Jawa lah harus pijat…”] ( P2 8 )

Selain itu partisipan 2 mengatakan awalnya ia jadi dukun bayi karena prihatin karena dulu belum ada bidan masuk desa yang membantu ibu dan bayi yang baru lahir. Ilmu


(13)

52 yang diperoleh dukun bayi (magic) tidak diajarkan oleh siapapun, yang penting niat, suka rela dan doa-doa/ritual-ritual yang dipercaya partisipan. Semua dukun bayi mempuyai doa-doa khusus untuk membantu dalam proses penyembuhan. Selain itu dalam pijat bayi dukun bayi biasanya sambil membacakan doa-doa tertentu supaya bayinya sehat.

“Ya dipijet sambil dibacakan doa-doa supaya bayinya sembuh.Awalnya (jadi dukun) ngga ada yang nyekolahin, coba awalnya mungkin prihatin karena dulu belum ada bidan yang masuk desa. Jadi sukarela begitu ngga ada yang ngajarin, dulunya kan ngga ada bidan Cuma ada dukun. Terus bisanya mbah jadi dukun karena saking tekunnya doa-doa itu toh,,ritual-ritual. Kalu secara fisike kalu secara praktek perdukunan ngga ada yang ngajarin Cuma yang diandalkan dari doa itu. Ya semua mbah dukun didesa punya doa-doa khusus.,,ya semua dukun didesa seperti itu mba, karena itu dipercaya supaya sakitnya sembuh. Kalu mijet sambil mbaca doa biar bayinya sehat

to mba..ya kalu bayinya sakit didoakan supaya,sembuh…” [„ya dipijat sambil dibacakan doa-doa supaya bayinya

sembuh.Awalnya (jadi dukun) tidak ada yang menyekolahka, coba awalnya mungkin prihatin karena dulu belum ada bidan yang masuk desa. Jadi sukarela begitu tidak ada yang ajarkan, dulunya kan tidak ada bidan cum ada dukun. Terus bisanya mbah jadi dukun karena terlalu tekunnya doa-doa itu, ritual-ritula. Kalau secara fisik kalau secara praktek perdukunan tidak ada yang ajarkan Cuma diandalkan dari doa itu. Ya semua mbah dukun didesa punya doa-doa khusus, ya semua dukun desa seperti itu mba, karena itu dipercaya supaya sakitnya sembuh. Kalau pijat sambil baca doa biar bayinya sehat to mba. Ya kalau bayinya sakit didoakan supaya sembuh…”] ( P2 7 )


(14)

4.3.3 Partisipan 3

1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi

Partisipan 3 mengatakan pijat bayi yaiut bayinya dipijat sejak baru lahir.

“ pijat bayi itu ya dipijet to, pokoknya ta pijet to bu, sejak

bayinya wes lahir..” [“pijat bayi itu ya dipijat to, pokonya aku pijat to bu, sejak

bayinya sudah lahir..”] ( P3 3 )

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang Cara Pijat Bayi

Partisipan 3 mengatakan cara pijat bayi yang pertama bayi di tengkurap kemudian pijat punggung bayi dan kepala bayi dipijat dengan cara sedikit ditekan.

“ mijet ya anu, tengkurep ke dilumahke,diurutke dulu deng,

trus kepalanya iya di pencet-pencet ngaten… “ [“pijat ya itu, tengkurapkan (bayinya) dipijat dulu ya,

kemudian kepalanya iya di tekan-tekan…”]( P3 6 )

Bahan – bahan yang digunakan untuk memijat yaitu baby oil, minyak kayu, putih, dan taleb.

“ ya baby oil, minyak kayu putih, taleb …” [“ya baby oil, minyak kayu putih, taleb…”]( P3 5 )

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Partispan 3 mengatakan pijat bayi perlu dilakukan, jika bayi lelah, dipijat supaya sembuh dan manfaatnya untuk terapi.


(15)

54 “ biar bayinya ngga capek, ya nak capek, bayinya capek di bawa sini, dienye – enyeke mbah e, anu biar

sembuh,lecapek…” [“biar bayinya tidak lelah, ya kalau lelah, bayinya lelah

dibawa kesini, dipijat oleh mba, itu supaya sembuh jika lelah…”]( P3 8 )

Selanjutnya partisipan 3 mengatakan jika bayi sakit atau rewel biasanya orang tua membawa bayi ke partisipan untuk dipijat. Tapi jika bayi sedang sakit ( panas ) pijat tidak dilakukakan tapi di didoakan atau didamu-damu (doa-doa oleh dukun bayi supaya bayi sembuh ).

“misalnya sakit, lah panas dibawa sini, didamu-damu men adem panase, nah panas ora di pijet. Nah panas

ngga,dipijet didamu-damu,to…” [“misalnya sakit, panas dibawa kesini, didamu-damu

(dibacakan doa) supaya dingin panasnya, kalau

panas/demam tidak dipijatdidamu-damu (dibacakan doa) saja...”] ( P3 7 )

4.3.4 Partisipan 4

1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi

Partisipan 4 mengatakan bahwa bayi dipijat sejak dikandungan harus dipijat (dipijat perut ibunya waktu masih hamil) nanti setelah lahir, bayi langsung dipijat setiap pagi setelah habis mandi.

“ya pijat bayinya sejak lahir ngge, kadang sejak

dikandungan sudah di pijat sama mbah e, nanti kalu sudah lahir, sudah keluar dari rahim kan paginya dimandiin sama


(16)

mbah trus dipijat…” [“ya pijat bayinya sejak lahir, kadang sejak dikandungan sudah dipijat sama mbah, nanti kalau sudah lahir, sudah keluar dari rahim kan paginya dimandikan oleh mbah terus dipijat..”] ( P4 4 )

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang Cara Pijat Bayi Partisipan 4 mengatakan bayi biasanya dipijat dari kepala sampai kaki. Biasanya dimulai dari bagian belakang, selanjutnya kedepan, dada, perut, tangan dan kaki kemudian kepala karena ada bayi yang waktu lahir kepalanya tidak bagus bentuknya tidak beraturan langsung dipijat oleh dukun bayi ditekan-tekan kepalanya supaya bentuknya bagus. Kalau pijat ke orang dewasa juga begitu. Tapi kalau orang dewasa pijatnya menggunakan tenaga sedikit, kalau ke anak kecil seperti bayi harus agak halus, penanganannya beda, hanya cara pijatnya sama saja, dari kepala sampai kaki semuanya. Kadang ada yang minta dipijat karena capek.

“Semuanya dari kepala sampai ini ya sampai kaki. Kan mijetnya dimulai dari sini belakang, trus depan dada, sampai perut, trus tangan dan kaki, nah setelah itu kepalanya. Kan ada yang waktu lahir kepalanya ga bagus bentuknya kayak itu loh mba bentuknya nggak beraturan trus dipijet sama mbah e ditekan-tekan gini mbak kepalanya dibenerin sama mbah e , akhirnya bentuk kepala bayinya bagus, gitu mba. Kalu mijet sama orang dewasa juga begitu. Cuma kalu sama orang dewasa kan mijatnya ada tenaga sedikit, kalu anak kecil bayi kan perlu ya rada-rada ya halus, ya penanganannya beda. Cuma mijitnya ya sama saja. Dari kepala sampai kaki semuanya.


(17)

56 [“semuanya dari kepala samapai ini ya sampai kaki. Kan pijatnya dimulai dari sini belakang, terus depan dada, sampai perut, terus tangan dan kaki, nah setelah itu kepalanya. Kan ada waktu lahir kepalanya tidak bagus bentuknya seperti itu mba bentuknya tidak beraturan terus dipijat oleh mbah, itekan-tekan begini mba kepalanya dibenarkan oleh mbahnya akhirnya bentuk kepalanya bagus. Kalau pijat sama orang dewasa juga begitu. Tetapi kalau pada orang dewasa kan pijatnya ada tenaga sedikit, kalau anak kecil bayi kan perlu ya agak halus (pijatannya) ya penanganannya beda Cuma pijatnya ya sama saja. Dari kepala sampai kaki semuanya. Kadang kana da yang minta pijat karena capek…”]( P4 7 )

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk memijat yaitu minyak kayu putih, baby oil.

“Minyak bisa baby oil, minyak telon…” [“minyak biasa baby oil, minyak telon…”] ( P4 6 )

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Manfaatnya supaya bayinya tidak lelah.Biasanya kalau ada bayi yang lelah kesini dipijat. Pijat bayi punya keahlian tersendiri. Misalnya bayinya nangis, karena lelah kalau yang bukan ahlinya tidak bisa menanganinya, kadang bayi lelah badannya panas tapi kakinya dingin. Tetapi kalau bayi panas karena memang demam panasnya dari kaki sampai kepala dan panas demam pada bayi harus hati-hati. Jika bayinya memang panas demam dukun bayi tidak berani pijat, tunggu sudah tidak demam lagi baru dipijat.Kadang bayi


(18)

lelah bisa demam bisa juga tidak. Mungkin hanya masuk angin atau sakit yang lain.

”Ya manfaatnya biar bayinya nggak capek. Biasanya kalu ada yg capek kesini pijat. Pijat bayi kan cuma adanya keahlian tersendiri mbak, misalnya bayi ini kenapa capek atau perutnya kembung kok nangis, terus karena capek atau karena apa kan kalu yang ga ahlinya gak bisa mba, kadang bayinya capek itu kadang badannya panas tapi kakinya dingin, kalu bayinya capek. tapi kalu bayi panas karena memang demam kan dari kaki sampai kepala kan panas demam itu harus hati-hati. Kalu bayinya itu memang panas demam itu ga berani mijat, nunggu dingin dulu trus baru dipijat kadang bayi capek bisa panas juga ga cuma

masuk angin atau apa kan…” [“ya manfaatnya biar bayinya tidak lelah.Biasanya kalau

ada yang lelah kesini pijat. Pijat bayi kan Cuma adanya keahlian sndiri mba, misalnya bayi ini kenapa lelah atau perutnya kembung kok menangis terus karena lelah atau karena apa kan kalau yang tidak ahlinya tidak bias mba, kadang bayinya lelah itu kadang badannya panas tapi kakinya dingin, kalau bayinya lelah. Tetapi kalau bayi panas kalau memang demam kan dari kaki sampai kepala kan panas demam itu harus hati-hati. Kalau bayinya itu memang panas demam itu tidak berani pijat, tunggu dingin dulu lalu dipijat. Kadang bayi lelah bias panas juga tidak Cuma masuk angin atau apa kan…”] ( P4 9 )

4.3.5 Partisipan 5

1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi

Partisipan 5 mengatakan bahwa bayi dipijat sejak baru lahir sampai berusia 5 tahun masih dipijat.Partisipan 5 mengatakan bayi dipijat sejak berusia 1 hari hingga balita. Partisipan 5 sering bekerja sama dengan bidan di desa.


(19)

58 Partisipan 5 mengatakan sering bayi yang sudah ditanggani bidan diserahkan kepada mbah untuk merawat bayi tersebut.Selain itu orang tua bayi sering meminta bantuan kepada partisipan untuk merawat bayi mulai dari potong tali pusar hingga menanam tali pusar (plasenta dan tali pusar).

“Dipijat sejak dari lahir ta urut..Sebelum lahiran sudah mijet, umur mbah 32 tahun trus sudah dipegangi bayi (menangani bayi). Nek bayi lahir tekanslapan kulo nek mijeti,, 5 tahun masih urut sampe besar kalu mbah itu. Baru lahir sebulan itu nanti umur satu hari, dua hari sampe slapan. Nek kalu bayi tu dipegang bu bidan, saya dikasih sama bu bidan, kadang-kadang yang punya rumah bayi lahir langsung minta tolong mbah e, jadi lahir sampe

ngubur tali puser (plasenta dan tali puser). [“Dipijat sejak dari lahir saya pijat.Sebelum lahiran sudah

pijat, setelah bayi lahir saya sudah pijat.Setelah 5 tahun masih dipijat sampai besar kalau mbah begitu.Baru lahir sebulan itu nanti umur satu hari, dua hari (dipijat) sampai besar. Kalau bayi itu dipegang bu bidan, saya dikasih (bayinya) oleh bu bidan, kadang-kadang yang punya rumah bayi langsung minta tolong sama mbah, jadi semenjak lahir sampai kubur tali pusar (plasenta dan tali pusar).…”]( P5 3 )

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang cara Pijat Bayi

Partisipan 5 mengatakan sebelum memijat ucapkan,permisi,..“assalamalaikum..Bismillahnorohmanirohi m. Kalau orang memijat dalam seminggu saja, senin selasa rabu itu ada pijatannya sendiri. Kalau sekarang ini kan selasa dari sini (sambil memegang lutut). Kalau minggu pijat dari sini (pergelangan kaki dan telapak kaki).Jangan sampai


(20)

lupa letaknya. Kalau minggu pijat dimulai dari kaki kalau senin dikepala, selasa punggung, rabu dilutut, kamis dipinggang, jumat dan sabtu di dahi, itu katanya orang tua dulu, pokoknya kalau sampai salah urut atau kelewat badan akan sakit. Kalau orang dulu mau pijat semua ada lelekasannya (cara pemijatan/aturan pijat) tidak seperti sekarang dan tidak boleh asal-asalan misalnya minggu mulai dari sini (belakang) itu tidak boleh nanti sakitnya tidak bilang dan tidak sembuh badannya.

“Sebelum urut caranya permisi “Assalamalaikum” Bismillahnirohmanirohim.. Kalu orang mijat itu satu minggu aja senin seloso rabu itu ada pijatnya sendiri, kalu sekarang ini kan seloso dari sini (sambil memegang lutut ), kalu iku minggu dari sini (pergelangan kaki dan telapak kaki),jangan sampe lupa lokasi. Kalu minggu dikaki lah kalu senin dikepala, seloso (punggung) rabu disini (lutut), kamis (pinggang), jumat sabtu dahi, itu bilangnya orang tua dulu, pokoknya kalu kelewat lelekas diurut beratin badan (sakit badan). Kalu orang dulu itu semua mau urut mau apa ada lelekasannya, nggak seperti sekarang kok nyak,,nyak,,nyak,,nda, nda boleh, kalu misalnya minggu mulai dari sini (belakang) itu nda boleh, itu kan sakitnya

nda mari-mari nanti nda sembuh,badannya…” [“sebelum memijat caranya permisi “ assalamalaikum

Bismillahnorohmanirohim. Kalau orang memijat dalam seminggu saja, senin selasa rabu itu ada pijatannya sendiri. Kalau sekarang ini kan selasa dari sini (sambil memegang lutut). Kalau minggu pijat dari sini (pergelangan kaki dan telapak kaki).Jangan sampai lupa letaknya. Kalau minggu pijat dimulai dari kaki kalau senin dikepala, selasa punggung, rabu dilutut, kamis dipinggang, jumat dan sabtu di dahi, itu katanya orang tua dulu, pokoknya kalau sampai salah urut atau kelewat badan akan sakit. Kalau orang dulu mau pijat semua ada lelekasannya (cara pemijatan/aturan pijat) tidak seperti sekarang dan tidak boleh asal-asalan


(21)

60 misalnya minggu mulai dari sini (belakang) itu tidak boleh nanti sakitnya tidak bilang dan tidak sembuh badannya….”]( P5 6 )

Alat dan bahan yang digunakan untuk memijat yaitu minyak telon, minyak goreng, minyak telon dicampur minyak kayu putih, kadang-kadang minyak goreng campur minyak putih ( minyak kayu putih ).

“Ya minyak telon, sampe sekarang minyak telon, dan ada dikasih minyak goreng sekarang. Minyak telon sama minyak kayu putih, kadang-kadang sama minyak goreng

campur minyak putih ( minyak kayu putih),itu…” [“Ya minyak telon, sampai sekarang minyak telon da nada

dikasih minyak goreng sekarang. Minyak telon sama minyak kayu putih, kadang-kadang sama minyak goreng campur minyak putih (minyak kayu putih) itu…”] ( P5 5 )

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Partisipan 5 mengatakan manfaat pijat bayi supaya bayi sehat, kuat, dan bayinya tidak lelah.

Ya supaya bayinya sehat, kuat, bayinya nggak capek to bu..hehe…” [“Ya supaya bayinya sehat, kuat, bayinya tidak lelah to bu hehe…”] ( P5 8 )


(22)

4.4 Uji Keabsahan Data

4.4.1 Triangulasi Sumber

Dalam penelitian ini peneliti menguji kembali data yang didapat untuk memastikan keabsahan data yang telah diberikan oleh partisipan, pengujian data ini peneliti lakukan melalui indikator-indikator yang peneliti simpulkan untuk mendukung kebenaran data yang diberikan, yaitu :

1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi

Berdasarkan dari pernyataan ke 5 partisipan bahwa mereka mengetahui tentang pijat bayi sejak bayi berusia 1 hari atau setelah bayi lahir, sudah potong tali pusar, dimandikan dan selanjutnya pemijatan. Terdapat ritual-ritual tertentu dalam melakukan pijat bayi yang selama ini diyakini oleh dukun bayi dan menurut partisipan dapat membantu dalam proses pemijatan juga dapat menyembuhkan penyakit.

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang Cara Pijat Bayi serta Persiapan ( Alat dan Bahan ) yang Digunakan untuk Memijat

Dari hasil penelitian berdasarkan pernyataan ke 5 partisipan, cara pijat yang dilakukan dukun bayi dimulai dari badan. Dari ke 5 partisipan 1,3,4 memulai pijatan pada bagian belakang badan bayi selanjutnya keseluruh tubuh, sedang partisipan ke 2


(23)

62 memijat dimulai dari depan hingga keseluruh tubuh. Sedangkan partisipan 5 memiliki cara pemijatan yang berbeda. Dari hasil wawancara pernyataan partisipan 5 mengatakan bahwa dalam seminggu, setiap hari ada cara tersendiri dalam memijat. Misalnya hari minggu harus dimulai dari kaki kalau senin dari kepala selasa punggung, rabu dilutut, kamis dipinggang, jumat dan sabtu di dahi.Persiapannya berupa alat dan bahan yang digunakan yaitu baby oil, minyak kayu putih, minyak telon, bedak, minyak goreng, dan taleb.Bawang merah digunakan jika bayi sakit atau untuk terapi.

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Dari pernyataan ke 5 partisipan diatas tentang manfaat pijat bayi, mereka semua mengatakan bahwa pijat bayi sangat peting dilakukan supaya bayi sehat dan tidak lelah.


(24)

4.5 Pembahasan

Untuk mengetahui bagaimana gambaran persepsi dukun bayi tentang pijat bayi, pengetahuan dukun bayi tentang cara pijat bayi, alat dan bahan yang digunakan serta persepsi dukun bayi tentang manfaat pijat bayi, maka peneliti melakukan wawancara kepada 5 riset partisipan di Kecamatan Getasan.

4.5.1 Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat bayi

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ke 5 partisipan mengetahui tentang pijat bayi dan semua partisipan mengatakan bahwa pijat bayi itu penting dilakukan sejak bayi baru lahir dan dipijat perlahan (sentuhan-sentuhan kecil) : (P1 3, P2 3, P3 3, P4 4, P5 3) .

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dimana Pijat bayi adalah Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai dengan keinginan orang tua. Lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan (Roesli, 2009)..Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0-12 bulan. Roesli (2001).


(25)

64 4.5.2 Pengetahuan Dukun Bayi tentang Cara Pijat Bayi serta Persiapan ( Alat dan Bahan ) yang Digunakan untuk Memijat

Adapun cara pemijatan oleh ke 5 partisipan sebagai berikut. Pemijatan pertama dimulai dari badan bayi setelah itu keseluruh tubuh dan kepala.Kemudian ada beberapa ritual-ritual khusus yang diyakini oleh dukun bayi dalam melakukan pijat bayi seperti membacakan doa-doa dan syarat-syarat yang harus dilakukan saat dukun bayi melakukan pijat. Berikut pernyataan ke 5 partisipan : ( P1 6, P2 6, P3 6, P4 7, P5 6 ).

Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan teori karena dipengaruhi oleh keyakinan dan persepsi dalam pelaksanaan pijat oleh dukun bayi. Dari masing-masing partisipan terdapat perbedaan cara memijat, ada yang menggunakan ritual-ritual tertentu dan syarat-syarat tertentu yang diyakini dapat membantu dalam proses pemijatan.

Namun, dilihat dari alat dan bahan yang digunakan semua partisipan beragam.Ada yang menggunakan baby oil, minyak kayu putih, minyak goreng, bedak dan taleb.Mereka menggunakan bawang merah untuk terapi supaya bayi sehat ( P1 5, P2 5, P3 5, P4 6, P5 5 ).

Dari hasil penelitian diatas terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan oleh partisipan, namun rata-rata


(26)

partisipan menggunakan baby oil.Hasil penelitian ini berkaitan dengan teori yaitu Sebelum melakukan pemijatan, lumurkanlah baby oil atau lotion yang lembut sesering mungkin. (Roesli, 2009)

4.5.3 Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Dari hasil penelitian yang diperoleh 5 partisipan mengatakan manfaat pijat bayi adalah supaya bayi tidak lelah, bayinya sehat, kuat, selain itu pijat dapat dijadikan terapi pada bayi yang mengalami kembung, masuk angin, dan keseleo ( P1 8, P2 8, P3 8, P4 9, P5 8 ) .

Hasil penelitian ini berkaitan dengan teori yaitu pijat bayi selain bermanfaat untuk kekebalan tubuh, menyembuhkan penyakit, pijat bayi juga mengurangi depresi dan ketegangan (lelah), dan dapat menggurangi rasa sakit,mengurangi kembung dan kolik (sakit perut) (Roesli, 2009).

Selain itu terdapat ritual-ritual atau doa-doa oleh dukun bayi yang dipercaya dapat menyembuhkan jika bayi dalam keadaan sakit.Dari 5 partisipan terdapat 3 partisipan yang menggunakan doa-doa dalam melakukan pijat bayi. Menurut mereka jika bayi sakit atau lelah bayi akan rewel dan tidak hanya dipijat tapi mereka akan membacakan doa-doa ( didamu-damu ) tertentu untuk penyembuhan si bayi tersebut.


(27)

66 Berdasarkan pembahasan diatas semua partisipan mengetahui tentang pijat bayi, alat dan bahan yang digunakan, dan manfaat pijat bayi. Tapi dalam hal memijat semua partisipan belum mengetahui cara memijat yang baik dan benar karena dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan/pendidikan partisipan yang minim. Satu hal yang merupakan keunikan dari semua partisipan adalah terdapat ritual-ritual (doa-doa) tertentu dalam melakukan pijat bayi. Jika bayi sakit partisipan akan mendoakan

(diamu-damu) untuk penyembuhkan bayi tersebut karena

mereka percaya berdasarkan pengalaman. Dari pengalaman tersebut pemijatan pada bayi yang dapat menyembuhkan ini dipercaya oleh semua warga dikecamatan Getasan maupun di dusun-dusun kecamatan Getasan sehingga sampai sekarang bayi mereka selalu dipijat oleh dukun bayi dan banyak orang tua yang membawa bayi mereka ke dukun bayi untuk dipijat.


(1)

4.4 Uji Keabsahan Data

4.4.1 Triangulasi Sumber

Dalam penelitian ini peneliti menguji kembali data yang didapat untuk memastikan keabsahan data yang telah diberikan oleh partisipan, pengujian data ini peneliti lakukan melalui indikator-indikator yang peneliti simpulkan untuk mendukung kebenaran data yang diberikan, yaitu :

1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi

Berdasarkan dari pernyataan ke 5 partisipan bahwa mereka mengetahui tentang pijat bayi sejak bayi berusia 1 hari atau setelah bayi lahir, sudah potong tali pusar, dimandikan dan selanjutnya pemijatan. Terdapat ritual-ritual tertentu dalam melakukan pijat bayi yang selama ini diyakini oleh dukun bayi dan menurut partisipan dapat membantu dalam proses pemijatan juga dapat menyembuhkan penyakit.

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang Cara Pijat Bayi serta Persiapan ( Alat dan Bahan ) yang Digunakan untuk Memijat

Dari hasil penelitian berdasarkan pernyataan ke 5 partisipan, cara pijat yang dilakukan dukun bayi dimulai dari badan. Dari ke 5 partisipan 1,3,4 memulai pijatan pada bagian belakang badan bayi selanjutnya keseluruh tubuh, sedang partisipan ke 2


(2)

memijat dimulai dari depan hingga keseluruh tubuh. Sedangkan partisipan 5 memiliki cara pemijatan yang berbeda. Dari hasil wawancara pernyataan partisipan 5 mengatakan bahwa dalam seminggu, setiap hari ada cara tersendiri dalam memijat. Misalnya hari minggu harus dimulai dari kaki kalau senin dari kepala selasa punggung, rabu dilutut, kamis dipinggang, jumat dan sabtu di dahi.Persiapannya berupa alat dan bahan yang digunakan yaitu baby oil, minyak kayu putih, minyak telon, bedak, minyak goreng, dan taleb.Bawang merah digunakan jika bayi sakit atau untuk terapi.

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Dari pernyataan ke 5 partisipan diatas tentang manfaat pijat bayi, mereka semua mengatakan bahwa pijat bayi sangat peting dilakukan supaya bayi sehat dan tidak lelah.


(3)

4.5 Pembahasan

Untuk mengetahui bagaimana gambaran persepsi dukun bayi tentang pijat bayi, pengetahuan dukun bayi tentang cara pijat bayi, alat dan bahan yang digunakan serta persepsi dukun bayi tentang manfaat pijat bayi, maka peneliti melakukan wawancara kepada 5 riset partisipan di Kecamatan Getasan.

4.5.1 Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat bayi

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ke 5 partisipan mengetahui tentang pijat bayi dan semua partisipan mengatakan bahwa pijat bayi itu penting dilakukan sejak bayi baru lahir dan dipijat perlahan (sentuhan-sentuhan kecil) : (P1 3, P2 3, P3 3, P4 4, P5 3) .

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dimana Pijat bayi adalah Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai dengan keinginan orang tua. Lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan (Roesli, 2009)..Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0-12 bulan. Roesli (2001).


(4)

4.5.2 Pengetahuan Dukun Bayi tentang Cara Pijat Bayi serta Persiapan ( Alat dan Bahan ) yang Digunakan untuk Memijat

Adapun cara pemijatan oleh ke 5 partisipan sebagai berikut. Pemijatan pertama dimulai dari badan bayi setelah itu keseluruh tubuh dan kepala.Kemudian ada beberapa ritual-ritual khusus yang diyakini oleh dukun bayi dalam melakukan pijat bayi seperti membacakan doa-doa dan syarat-syarat yang harus dilakukan saat dukun bayi melakukan pijat. Berikut pernyataan ke 5 partisipan : ( P1 6, P2 6, P3 6, P4 7, P5 6 ).

Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan teori karena dipengaruhi oleh keyakinan dan persepsi dalam pelaksanaan pijat oleh dukun bayi. Dari masing-masing partisipan terdapat perbedaan cara memijat, ada yang menggunakan ritual-ritual tertentu dan syarat-syarat tertentu yang diyakini dapat membantu dalam proses pemijatan.

Namun, dilihat dari alat dan bahan yang digunakan semua partisipan beragam.Ada yang menggunakan baby oil, minyak kayu putih, minyak goreng, bedak dan taleb.Mereka menggunakan bawang merah untuk terapi supaya bayi sehat ( P1 5, P2 5, P3 5, P4 6, P5 5 ).

Dari hasil penelitian diatas terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan oleh partisipan, namun rata-rata


(5)

partisipan menggunakan baby oil.Hasil penelitian ini berkaitan dengan teori yaitu Sebelum melakukan pemijatan, lumurkanlah baby oil atau lotion yang lembut sesering mungkin. (Roesli, 2009)

4.5.3 Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Dari hasil penelitian yang diperoleh 5 partisipan mengatakan manfaat pijat bayi adalah supaya bayi tidak lelah, bayinya sehat, kuat, selain itu pijat dapat dijadikan terapi pada bayi yang mengalami kembung, masuk angin, dan keseleo ( P1 8, P2 8, P3 8, P4 9, P5 8 ) .

Hasil penelitian ini berkaitan dengan teori yaitu pijat bayi selain bermanfaat untuk kekebalan tubuh, menyembuhkan penyakit, pijat bayi juga mengurangi depresi dan ketegangan (lelah), dan dapat menggurangi rasa sakit,mengurangi kembung dan kolik (sakit perut) (Roesli, 2009).

Selain itu terdapat ritual-ritual atau doa-doa oleh dukun bayi yang dipercaya dapat menyembuhkan jika bayi dalam keadaan sakit.Dari 5 partisipan terdapat 3 partisipan yang menggunakan doa-doa dalam melakukan pijat bayi. Menurut mereka jika bayi sakit atau lelah bayi akan rewel dan tidak hanya dipijat tapi mereka akan membacakan doa-doa ( didamu-damu ) tertentu untuk penyembuhan si bayi tersebut.


(6)

Berdasarkan pembahasan diatas semua partisipan mengetahui tentang pijat bayi, alat dan bahan yang digunakan, dan manfaat pijat bayi. Tapi dalam hal memijat semua partisipan belum mengetahui cara memijat yang baik dan benar karena dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan/pendidikan partisipan yang minim. Satu hal yang merupakan keunikan dari semua partisipan adalah terdapat ritual-ritual (doa-doa) tertentu dalam melakukan pijat bayi. Jika bayi sakit partisipan akan mendoakan (diamu-damu) untuk penyembuhkan bayi tersebut karena mereka percaya berdasarkan pengalaman. Dari pengalaman tersebut pemijatan pada bayi yang dapat menyembuhkan ini dipercaya oleh semua warga dikecamatan Getasan maupun di dusun-dusun kecamatan Getasan sehingga sampai sekarang bayi mereka selalu dipijat oleh dukun bayi dan banyak orang tua yang membawa bayi mereka ke dukun bayi untuk dipijat.