Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Film Dokumenter Komunitas BMX Boyolali T1 362012066 BAB IV

(1)

BAB IV

TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI

4.1. Pra Produksi

Tahap pra produksi adalah tahap pencarian data awal oleh penulis yang menjadi pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian dijadikan bahan untuk menentukan alur dari film dokumenter yang akan dibuat. Sebelum masuk ketahap produksi, yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah storiline dan storyboard berdasarkan data yang sudah diperoleh.

4.1.1 Riset

Pada tahap pengambilan data awal, metode yang dilakukan penulis adalah dengan cara datang langsung ke tempat komunitas BMX Boyolali berkumpul, yaitu dengan cara wawancara, diskusi dan sharing mengenai permasalahan apa yang dihadapi oleh komunitas BMX Boyolali, pada pertemuan pertama dengan komunitas BMX Boyolali, penulis bertemu dengan Fadian, salah satu pendiri komunitas BMX Boyolali. Dari proses tersebut didapat informasi bahwa komunitas BMX Boyolali memiliki citra yang buruk dimata masyarakat, karena rider BMX boyolali dianggap mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum yang mereka gunakan untuk bermain BMX, sedangkan menurut keterangan dari pihak komunitas BMX Boyolali, didapat informasi bahwa para anggota komunitas BMX Boyolali terpaksa menggunakan fasilitas umum untuk bermain BMX karena tidak adanya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerah, sehingga masyarakat yang tidak mengetahui hal tersebut menganggap komunitas BMX Boyolali hanya bisa merusak fasilitas umum , padahal hampir setiap tahun komunitas BMX mengajukan proposal permohonan membangun fasilitas bermain yang layak untuk komunitas dan tidak pernah ada jawaban dari pemerintah. Permohonan yang dilakukan oleh komunitas BMX Boyolali juga bukan tanpa timbal balik bagi pemerintah, disisi lain juga para anggota komunitas berkontribusi dalam mengharumkan nama Boyolali dengan cara


(2)

mengikuti kompetisi-kompetisi yang diadakan di luar kota, dengan cara tersebut mereka mencoba menorehkan prestasi dan menharumkan nama Boyolali. Melihat permasalahan tersebut penulis mencoba merancang solusi yang mungkin dilakukan, yaitu dengan membuat film dokumenter yang nantinya akan di sebar luaskan melalui media online Youtube, yang berisi tentang apa saja sebenarnya hal-hal bermanfaat yang dilakukan oleh komunitas BMX Boyolali, termasuk apa saja prestasi yang sudah mereka raih selama ini dan apa alasan mereka menggunakan fasilitas umum untuk bermain BMX, sehingga pada akhirnya juga diharapkan film yang dirancang juga dapat menjadi bahan pertimbangan oleh pemerintah dalam merealisasikan pembangungan fasilitas bermain BMX untuk komunitas BMX Boyolali.

4.1.2 Storyline

Berdasarkan riset yang dilakukan, penulis memperoleh gambaran konten film yang akan dibuat, yaitu meliputi lokasi, topik wawancara dan narasumber yang sesuai, dengan menekankan bagian wawancara dengan anggota komunitas, dan dilengkapi dengan tanggapan warga pada bagian awal film. Adapun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada anggota komunitas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana anda menjelaskan apa itu BMX kepada masyarakat ? 2. Bagaimana BMX dipersepsi oleh lingkungan ? (baik/buruk)

3. A.) Sebagai founder : Apa tujuan anda mendirikan komunitas BMX Boyolali ?

B.) Sebagai member : Apa tujuan anda bergabung dengan komunitas BMX Boyolali ?

4. BMX menurut anda seperti apa ?

5. Bagaimana perasaan anda ketika memenangkan kompetisi (bangga membawa nama Boyolali) ?

6. Pelajaran apa yang anda dapat dari bermain BMX ?

7. Apa pendapat anda tentang tidak adanya fasilitas bermain BMX di Boyolali?


(3)

Tabel 4.1 Storyline

Scene Narasi Gambar Audio Tempat

1

- Footage kota Boyolali - Beauty shoot BMX - Vidio anggota komunitas

terjatuh dari BMX

- Wawancara masyarakat tentang apa itu BMX menurut mereka - Vidio anggota komunitas

bermain BMX

- Vidio rutinitas warga boyolali

- Opening Song + VO - Wawancara

- EXT. Kota Boyolali - INT. cafe &

rumah - EXT. tempat-tempat bermain BMX 2

- Wawancara anggota komunitas tentang menjelaskan apa itu BMX pada masyarakat - Vidio kebersamaan anggota

komunitas

- Backsound + VO - Wawancara - EXT. Tempat-tempat bermain BMX - INT cafe &

rumah

3

- Wawancara anggota komunitas tentang pandangan masyarakat terhadap mereka

- Gambar kerusakan fasilitas umum akibat BMX

- Vidio anggota komunitas bermain BMX

- Backsound + VO - Wawancara - EXT. Tempat-tempat bermain BMX - INT cafe &


(4)

4

- Wawancara anggota komunitas (founder) tentang tujuan

mengapa mendirikan komunitas BMX Boyolali

- Wawancara anggota komunitas (member) tentang tujuan mengapa bergabung dengan komunitas BMX Boyolali - Wawancara satu persatu

anggota komunitas tentang apa itu BMX menurut mereka - Cuplikan Vidio anggota

komunitas saat mengikuti kompetisi

- Backsound + VO - Wawancara - EXT. Tempat bermain BMX - INT. cafe &

rumah

5

- Gambar anggota komunitas saat melakukan trik BMX

- Wawancara anggota komunitas tentang perasaan ketika dapat melakukan trik sulit

- Wawancara anggota komunitas tentang perasaan ketika

memenangkan kompetisi

- Gambar piala / tropi yang diraih anggota komunitas

- Backsound + VO

- Wawancara

- INT. cafe & rumah (piala & tropi)

6

- Wawancara anggota komunitas tentang apa pelajaran yang didapat dari BMX

- Vidio kebersamaan komunitas - Gambar anggota mengangkat

peralatan untuk bermain BMX - Gambar anggota komunitas

- Backsound + VO

- Wawancara

- EXT. tempat bermain BMX - INT. rumah


(5)

4.1.3 Storyboard

Setelah menyelesaikan storyboard, penulis kemudian membuat storyline berdasarkan storyboard, hal ini dilakukan agar dalam proses pengambilan vidio dapat dilakukan dengan lebih teratur dan praktis. Berikut format dari storyboard :

Tabel 4.2 Storyboard SCENE 1

Sequence Gambar

1

SHOOT : LONG SHOOT FOOTAGE KOTA BOYOLALI

2

SHOOT : MEDIUM CLOSE UP BEAUTY SHOOT BMX menyiapkan peralatan untuk

bermain BMX

- Anggota komunitas bermain BMX

7

- Wawancara anggota komunitas tentang tidak adanya fasilitas bermain BMX di Boyolali - Footage kemegahan

pembangunan kota Boyolali - Anggota komunitas bermain

BMX

- HL patung kuda simpang lima Boyolali

- Backsound + VO

- Wawancara

- INT. rumah & cafe


(6)

3

SHOOT : FOLLOW ANGGOTA KOMUNITAS TERJATUH SAAT

MELAKUKAN TRIK BMX

4

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT TENTANG BMX MENURUT MEREKA

5

SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX

6

SHOOT : LONG SHOOT RUTINITAS WARGA BOYOLALI

SCENE 2

Sequence Gambar

1

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (MENJELASKAN BMX PADA MASYARAKAT)

2

SHOOT : LONG SHOOT VIDIO KEBERSAMAAN ANGGOTA KOMUNITAS


(7)

SCENE 3

Sequence Gambar

1

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP MEREKA

2

SHOOT : CLOSE UP – EXTREME CLOSE UP DETAIL GAMBAR

KERUSAKAN FASILITAS UMUM AKIBAT BMX

3

SHOOT : FOLLOW ANGGOTA KOMUNITAS MELAKUKAN TRIK BMX

SCENE 4

Sequence GAMBAR

1

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (FOUNDER) TENTANG TUJUANYA BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS

2

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (MEMBER) TENTANG TUJUANYA BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS

3

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA, TENTANG APA ITU BMX MENURUT MEREKA


(8)

4

SHOOT : VERY LONG SHOOT

CUPLIKAN VIDIO ANGGOTA KOMUNITAS SAAT

MENGIKUTI KOMPETISI

SCENE 5

Sequence Gambar

1

SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MELAKUKAN TRIK BMX

2

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PERASAAN KETIKA DAPAT

MELAKUKAN TRIK SULIT

3

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PERASAAN KETIKA MEMENANGKAN KOMPETISI

4

SHOOT : CLOSE UP – EXTREME

CLOSE UP

TROPI / PIALA YANG DIRAIH ANGGOTA KOMUNITAS

SCENE 6

Sequence Gambar

1

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PELAJARAN APA YANG DIDAPAT DARI BMX


(9)

2

SHOOT : LONG SHOOT VIDIO KEBERSAMAAN ANGGOTA KOMUNITAS

3

SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MENGANGKAT

PERALATAN BERMAIN BMX

4

SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MEMPERSIAPKAN

PERALATAN BERMAIN BMX

5

SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX

SCENE 7

Sequence GAMBAR

1

SHOOT : MEDUIM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG TIDAK ADANYA FASILITAS BERMAIN BMX DI BOYOLALI

2

SHOOT : LONG SHOOT FOOTAGE KEMEGAHAN PEMBANGUNAN KOTA BOYOLALI


(10)

3

SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX

4

SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN KETUA DISDIKPORA BOYOLALI

5

CLOSING

HL PATUNG KUDA

SIMPANG LIMA BOYOLAL

4.2. Produksi

Pada tahap produksi, penulis memilih lokasi-lokasi yang sesuai dengan konsep rancangan film agar sama dengan tujuan awal yaitu mengenalkan BMX pada masyarakat, dengan pertimbangan tersebut penulis memilih tempat pengambilan gambar antara lain : bangunan yang menjadi icon Boyolali, gedung-gedung baru di wilayah Boyolali, tempat berkumpul sekaligus bermain komunitas BMX Boyolali dan sedikit aktifitas kota Boyolali. Selain itu inti dari film dokumenter komunitas BMX Boyolali nantinya adalah pengambilan vidio wawancara dari para anggota komunitas.


(11)

Tabel 4.3 Time Table Produksi

No. SEQUENCE GAMBAR VO TIME

CODE

1 Opening

Instrument

00.00.00-00.00.22

2 Transisi segmen

00.00.22-00.00.28

3 Narasumber Wawancara

00.00.28-00.00.31

4

Anggota terjatuh dari

BMX

Instument 00.00.31-00.00.45

5 Wawancara

warga sekitar Wawancara

00.00.45-00.00.58


(12)

6 Anggota komunitas bermain BMX Backsound lagu Tame Impala - Feels Like We Only Go Backwards 00.00.58-00.01.20

7 Transisi segmen 00.01.20-00.01.26 8 Wawancara anggota komunitas tentang menjelaskan apa

itu BMX pada masyarakat 00.01.26-00.02.06 9 Vidio kebersamaan komunitas 00.02.06-00.02.17

10 Transisi segmen 00.02.17-00.02.24 11 Wawancara tentang pandangan masyarakat terhadap mereka 00.02.24-00.03.13


(13)

12 Vidio anggota komunitas bermain BMX Back sound lagu The Black Eyed Peas - Pump It 00.03.13-00.03.32

12 Transisi segmen 00.03.32-00.03.37 13 Wawancara (founder) tentang tujuan mendirikan komunitas 00.03.37-00.04.00 14 Wawancara (member) tentang tujuan bergabung dengan komunitas 00.04.00-00.04.39 15 Wawancara anggota komunitas tentang apa itu BMX menurut mereka 00.04.39-00.05.04 16 Cuplikan Vidio anggota komunitas saat mengikuti kompetisi 00.05.04-00.05.38


(14)

17 Transisi segmen Backsound lagu DJ Snake, AlunaGeor

ge - You Know You Like It (Official Instrumenta l) 00.05.38-00.05.43 18 Vidio anggota komunitas saat melakukan trik BMX 00.05.43-00.05.55

19 Transisi segmen 00.05.55-00.05.59 20 Wawancara anggota komunitas tentang perasaan ketika dapat melakukan trik sulit 00.05.59-00.06.43 21 Wawancara anggota komunitas tentang perasaan ketika memenangkan kompetisi 00.06.43-00.07.32


(15)

22 Transisi segmen

Backsound dj Snake, AlunaGeor ge - You Know You Like It (Official Instrumenta l) 00.07.32-00.07.35 23

Gambar piala / tropi yang diraih anggota

komunitas

00.07.35-00.07.47

24 Transisi segmen 00.07.47-00.07.51 25 Wawancara anggota tentang apa pelajaran yang didapat dari BMX 00.07.51-00.08.16 26 Vidio kebersamaan komunitas 00.08.16-00.08.17 27 Gambar anggota mengangkat peralatan untuk bermain BMX 00.08.17-00.08.18


(16)

28 Gambar anggota menyiapkan peralatan untuk bermain BMX Backsound lagu dj Snake, AlunaGeor

ge - You Know You Like It (Official Instrumenta l) 00.08.18-00.08.19 29 Anggota komunitas bermain BMX 00.08.19-00.08.25

30 Transisi segmen 00.08.25-00.08.29 31 Wawancara anggota tentang tidak adanya fasilitas bermain BMX 00.08.29-00.10.45 32 Footage kemegahan pembangunan kota Boyolali 00.10.45-00.10.48 33 Anggota komunitas bermain BMX 00.10.48-00.11.12


(17)

34

HL patung kuda simpang lima Boyolali

Backsound lagu dj

Snake

00.11.12-00.11.22

35

Wawancara dengan ketua

Disdikpora Boyolali

Suara Wawancara

00.11.22-00.14.17

36 Closing

Backsound lagu Ride,

Twenty One Pilots

00.14.17-00.14.46

4.3. Penjelasan Scene 4.3.1. Opening film

Dalam pembukaan film, ditampilkan ikon-ikon kota Boyolali guna memperkenalkan bahwa film ini bercerita mengenai kota Boyolali, dengan selingan beatyshoot tentang BMX agar penonton bisa langsung memahami bahwa film bercerita mengenai BMX yang berlokasi di Boyolali.

Gambar 1 Footage kota Boyolali


(18)

4.3.2 Intro

Intro disini adalah adegan pengantar sebelum masuk pada isi dari film mulai muncul, agar penonton tidak bingung ketika isi dari film mulai ditampilkan, Intro film dokumenter BMX Boyolali ini terdiri dari menampilkan judul film dokumenter ini, kemudian salah seorang anggota komunitas mengucapkan satu kata “BMX itu” kemudian disusul dengan tanggapan warga sekitar tentang BMX dengan satu kata, setelah itu menampilkan adegan anggota komunitas terjatuh saat bermain BMX.

Gambar 2 Judul Film

Gambar 3


(19)

Gambar 4

Anggota komunitas terjatuh saat bermain BMX

Gambar 5

Tanggapan masyarakat tentang BMX dengan satu kata

Gambar 6


(20)

4.3.3 Transisi segmen

Untuk transisi segmen, penulis memilih menggunakan motion graphic berbentuk sepeda BMX agar sesuai dengan tema film dan agar lebih menarik.

Gambar 7

Transisi segment

4.3.4 Wawancara dengan anggota komunitas

Sebagian besar isi dari film ini adalah hasil wawancara dengan anggota komunitas BMX Boyolali yang menjelaskan secara gamblang mengenai apa saja yang dilakukan oleh komunitas, prestasi yang sudah mereka raih dan apa alasan mereka menggunakan fasilitas umum untuk bermain. Dalam film ini jumlah keseluruhan anggota komunitas BMX Boyolali yang diwawancarai adalah 7 orang.

Gambar 8


(21)

4.3.5 Vidio kebersamaan anggota komunitas

Vidio kebersamaan anggota komunitas BMX Boyolali dimaksudkan agar mempertegas kesan bahwa komunitas BMX Boyolali adalah komunitas yang solid dan aktif dalam berlatih.

Gambar 9

Kebersamaan anggota komunitas BMX Boyolali

4.3.6 Vidio anggota komunitas bermain BMX

Pada alur film dokumenter ini, banyak disisipkan adegan anggota komunitas BMX melakukan trick-trik yang beragam, hal ini dimaksudkan agar film tidak membosankan ketika ditonton karena sebagian besar menampilkan hasil wawancara dengan anggota komunitas.

Gambar 10


(22)

4.3.7 Cuplikan anggota komunitas saat mengikuti kompetisi

Guna menjelaskan bahwa anggota komunitas aktif mengikuti kompetisi BMX, maka penulis mennyisipkan cuplikan vidio saat anggota komunitas mengikuti ajang kompetisi.

Gambar 11

Anggota komunitas mengikuti kompetisi BMX

4.3.8 Piagam dan tropi yang sudah dimenagkan oleh anggota komunitas

Sesuai dengan konsep awal tujuan dibuatnya film dokumenter komunitas BMX Boyolali adalah mensosialisasikan komunitas ini kepada pemerintah daerah dan masyarakat, oleh karena itu hal terpenting yang harus ditampilkan ialah prestasi yang mereka raih yaitu dengan menampilkan piagam dan tropi yang sudah mereka menangkan.

Gambar 12


(23)

4.3.9 Anggota komunitas mengangkat alat-alat untuk bermain BMX

Dalam film ini dijelaskan juga bahwa komunitas BMX Boyolali membuat sendiri peralatan untuk keperluan mereka bermain, namun mereka tidak memiliki tempat yang benar-benar disediakan oleh pemerintah untuk mereka, oleh karena itu setiap kali akan bermain mereka harus mengangkat semua peralatan dan menyusunya sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk bermain, bahkan usai bermain mereka harus menyembunyikan semua peralatan tersebut di suatu tempat agar tidak hilang. Oleh karena itu adegan ini penting untuk ditampilkan.

Gambar 13

Anggota komunitas mengangkat peralatan bermain BMX

4.3.10 Footage kemegahan kota Boyolali

Maksud dari menampilkan kemegahan kota Boyolali dalam film ini adalah, untuk menegaskan bahwa Boyolali tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan besar-besaran fasilitas publik untuk Boyolali, namun pemerintah belum memikirkan fasilitas untuk komunitas BMX Boyolali.

Gambar 14


(24)

4.3.11 Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali

Hyper lapse patung kuda simpang lima dimaksudkan untuk memberi sentuhan akhir dari wawancara dengan anggota komunitas, sekaligus memberi jeda untuk pergantian scene dengan wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali agar suasana yang diciptakan berbeda.

Gambar 15

Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali 4.3.12 Wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali

Setelah semua permasalahan sudah disampaikan oleh para anggota komunitas, disinilah tahap dimana semua pertanyaan yang muncul dari rentetan wawancara dengan anggota komunitas dijawab oleh pihak pemerintah daerah. Disini pula bisa dibilang penulis menjembatani antara komunitas BMX Boyolali, masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga semua permasalahan bisa mendapat jawaban yang jelas oleh pihak yang berwenang.

Gambar 16


(25)

4.4. Pasca Produksi

Setelah semua tahap produksi sudah dilewati yaitu pengambilan vidio dan vidio dirasa sudah lengkap, barulah masuk pada tahap pasca produksi, yaitu proses editing. Pada proses editing penulis menggunakan software Adobe Premiere CC, serta dilengkapi dengan pembuatan motion graphic untuk mengisi bagian transisi pada setian pergantian segmen agar memudahkan pemirsa untuk memahami maksud yang disampaikan oleh film ini.

4.4.1Persiapan Bahan Editing

Yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah meilih satu persatu vidio dan memisahkan vidio yang layak dipakai ke dalam folder good agar memudahkan saat proses editing, karena vidio yang akan dipakai sudah dipisahkan dari vidio yang tidak terpakai. Sehingga saat proses edit berlangsung penulis tinggal menyesuaikan dengan storyboard.

Gambar 17


(26)

4.4.2 Proses Editing Grafis

Dalam pembuatan konten grafis pada film yaitu motion graphic, penulis menggunakan software Adobe After Effect, yang nantinya akan dipasang dalam transisi pada setiap pergantian segmen. Transisi yang dibuat gambar sepeda BMX dan tulisan keterangan tiap segmen dipilih agar film menjadi lebih menarik dan sesuai dengan isi dari film dokumenter komunitas BMX Boyolali.

Gambar 18 Proses EditingGrafis

4.4.3 Proses Editing Film

Dalam proses edit film penulis menggunakan software Adobe Premiere CC, software ini dipilih dengan tujuan agar film yang dihasilkan bisa lebih maksimal, dalam proses edit film penulis menerapkan konsep cerita yang ringan dan sesuai dengan konsep awal agar mudah dipahami oleh pemirsa. Hal pertama yang dilakukan saat proses edit berlangsung adalah, memasukan vidio yang sudah disortir satu-persatu sesuai dengan alur yang ada pada storyboard dan merangkai hasil wawancara dari anggota komunitas agar sesuai dengan alur sehingga maksut dari apa yang mereka sampaikan dapat diterima dengan gamblang oleh pemirsa, setelah itu dalam setiap transisi segmen akan diberi keterangan agar pemirsa tau setiap pergaitian segmen akan membahas tentang apa. Guna melengkapi konten film yang berisi tentang hasil wawancara dengan


(27)

anggota komunitas BMX Boyolali, penulis menempatkan vidio-vidio selingan berupa footage kota Boyolali, kegiatan warga sekitar dan gambaran kebersamaan komunitas BMX Boyolali sendiri supaya film menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Sedangkan dalam penempatan backsound penulis memilih backsound yang sekiranya pantas untuk diperdengarkan kepada semua kalangan, sehingga film bernuansa santai namun tidak melupakan tujuan awal yang ingin mensosialisasikan tentang semua hal yang berhubungan dengan komunitas BMX boyolali agar masyarakat menjadi tau apa yang sebenarnya terjadi didalam komuntitas BMX Boyolali.

Gambar 19 Proses EditingFilm


(1)

4.3.7 Cuplikan anggota komunitas saat mengikuti kompetisi

Guna menjelaskan bahwa anggota komunitas aktif mengikuti kompetisi BMX, maka penulis mennyisipkan cuplikan vidio saat anggota komunitas mengikuti ajang kompetisi.

Gambar 11

Anggota komunitas mengikuti kompetisi BMX

4.3.8 Piagam dan tropi yang sudah dimenagkan oleh anggota komunitas

Sesuai dengan konsep awal tujuan dibuatnya film dokumenter komunitas BMX Boyolali adalah mensosialisasikan komunitas ini kepada pemerintah daerah dan masyarakat, oleh karena itu hal terpenting yang harus ditampilkan ialah prestasi yang mereka raih yaitu dengan menampilkan piagam dan tropi yang sudah mereka menangkan.

Gambar 12


(2)

4.3.9 Anggota komunitas mengangkat alat-alat untuk bermain BMX

Dalam film ini dijelaskan juga bahwa komunitas BMX Boyolali membuat sendiri peralatan untuk keperluan mereka bermain, namun mereka tidak memiliki tempat yang benar-benar disediakan oleh pemerintah untuk mereka, oleh karena itu setiap kali akan bermain mereka harus mengangkat semua peralatan dan menyusunya sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk bermain, bahkan usai bermain mereka harus menyembunyikan semua peralatan tersebut di suatu tempat agar tidak hilang. Oleh karena itu adegan ini penting untuk ditampilkan.

Gambar 13

Anggota komunitas mengangkat peralatan bermain BMX

4.3.10 Footage kemegahan kota Boyolali

Maksud dari menampilkan kemegahan kota Boyolali dalam film ini adalah, untuk menegaskan bahwa Boyolali tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan besar-besaran fasilitas publik untuk Boyolali, namun pemerintah belum memikirkan fasilitas untuk komunitas BMX Boyolali.

Gambar 14


(3)

4.3.11 Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali

Hyper lapse patung kuda simpang lima dimaksudkan untuk memberi sentuhan akhir dari wawancara dengan anggota komunitas, sekaligus memberi jeda untuk pergantian scene dengan wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali agar suasana yang diciptakan berbeda.

Gambar 15

Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali

4.3.12 Wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali

Setelah semua permasalahan sudah disampaikan oleh para anggota komunitas, disinilah tahap dimana semua pertanyaan yang muncul dari rentetan wawancara dengan anggota komunitas dijawab oleh pihak pemerintah daerah. Disini pula bisa dibilang penulis menjembatani antara komunitas BMX Boyolali, masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga semua permasalahan bisa mendapat jawaban yang jelas oleh pihak yang berwenang.

Gambar 16


(4)

4.4. Pasca Produksi

Setelah semua tahap produksi sudah dilewati yaitu pengambilan vidio dan vidio dirasa sudah lengkap, barulah masuk pada tahap pasca produksi, yaitu proses editing. Pada proses editing penulis menggunakan software Adobe Premiere CC, serta dilengkapi dengan pembuatan motion graphic untuk mengisi bagian transisi pada setian pergantian segmen agar memudahkan pemirsa untuk memahami maksud yang disampaikan oleh film ini.

4.4.1 Persiapan Bahan Editing

Yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah meilih satu persatu vidio dan memisahkan vidio yang layak dipakai ke dalam folder good agar memudahkan saat proses editing, karena vidio yang akan dipakai sudah dipisahkan dari vidio yang tidak terpakai. Sehingga saat proses edit berlangsung penulis tinggal menyesuaikan dengan storyboard.

Gambar 17


(5)

4.4.2 Proses Editing Grafis

Dalam pembuatan konten grafis pada film yaitu motion graphic, penulis menggunakan software Adobe After Effect, yang nantinya akan dipasang dalam transisi pada setiap pergantian segmen. Transisi yang dibuat gambar sepeda BMX dan tulisan keterangan tiap segmen dipilih agar film menjadi lebih menarik dan sesuai dengan isi dari film dokumenter komunitas BMX Boyolali.

Gambar 18 Proses EditingGrafis

4.4.3 Proses Editing Film

Dalam proses edit film penulis menggunakan software Adobe Premiere CC, software ini dipilih dengan tujuan agar film yang dihasilkan bisa lebih maksimal, dalam proses edit film penulis menerapkan konsep cerita yang ringan dan sesuai dengan konsep awal agar mudah dipahami oleh pemirsa. Hal pertama yang dilakukan saat proses edit berlangsung adalah, memasukan vidio yang sudah disortir satu-persatu sesuai dengan alur yang ada pada storyboard dan merangkai hasil wawancara dari anggota komunitas agar sesuai dengan alur sehingga maksut dari apa yang mereka sampaikan dapat diterima dengan gamblang oleh pemirsa, setelah itu dalam setiap transisi segmen akan diberi keterangan agar pemirsa tau setiap pergaitian segmen akan membahas tentang apa. Guna melengkapi konten film yang berisi tentang hasil wawancara dengan


(6)

anggota komunitas BMX Boyolali, penulis menempatkan vidio-vidio selingan berupa footage kota Boyolali, kegiatan warga sekitar dan gambaran kebersamaan komunitas BMX Boyolali sendiri supaya film menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Sedangkan dalam penempatan backsound penulis memilih backsound yang sekiranya pantas untuk diperdengarkan kepada semua kalangan, sehingga film bernuansa santai namun tidak melupakan tujuan awal yang ingin mensosialisasikan tentang semua hal yang berhubungan dengan komunitas BMX boyolali agar masyarakat menjadi tau apa yang sebenarnya terjadi didalam komuntitas BMX Boyolali.

Gambar 19 Proses EditingFilm