Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Ketiga Dalam Kepailitan Terkait Dengan Pengurusan Dan Pemberesan Piutang Debitor Pailit Yang Belum Jatuh Waktu.

SKRIPSI
HALAMAN SAMPUL DEPAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK
KETIGA DALAM KEPAILITAN TERKAIT DENGAN
PENGURUSAN DAN PEMBERESAN PIUTANG
DEBITOR PAILIT YANG BELUM JATUH WAKTU

I MADE AGUS SANJAYA
NIM. 1203005057

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

SKRIPSI
HALAMAN SAMPUL DALAM

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK
KETIGA DALAM KEPAILITAN TERKAIT DENGAN

PENGURUSAN DAN PEMBERESAN PIUTANG
DEBITOR PAILIT YANG BELUM JATUH WAKTU

I MADE AGUS SANJAYA
NIM. 1203005057

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK
KETIGA TERKAIT DENGAN PENGURUSAN DAN
PEMBERESAN PIUTANG DEBITOR PAILIT YANG
BELUM JATUH WAKTU
HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana


I MADE AGUS SANJAYA
NIM. 1203005057

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii

Halaman Pengesahan Panitia Pe
4

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Ketiga Terkait Dengan
Pengurusan Dan Pemberesan Piutang Debitor Pailit Yang Belum Jatuh
Waktu”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban terakhir
sebagai mahasiswa guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaiakan studi
Program Sarjana.Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
penulis.Oleh karenanya kritik, saran, dan bimbingan yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat penulis harapkan guna kelengkapan dan penyempurnaan
skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langusng.
Oleh karena itu izinkanlah penulis pada kesempatan yang sangat berharga ini
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum, Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana
2. Bapak Dr. Gde Made Swardana, SH.,M.H, Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana

v


3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH., M.H, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Udayana
4. Bapak Dr. I Gede Yusa, SH., M.H, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana
5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH, Ketua Bagian Hukum Perdata
Fakultas Hukum Universitas Udayana. Serta Bapak Dr. Dewa Gde Rudy,
SH.,M.Hum, Sekretaris Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
6. Bapak Ngakan Ketut Dunia, SH.,M.Hum, Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
7. Bapak Marwanto, SH.,M.Hum, Dosen Pembimbing II yang telah dengan
sabar memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran serta petunjuk
yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kedua Orangtua penulis, I Wayan T. Eka Priana dan Ni Ketut Sariningsih
yang tercinta dan yang paling saya kasihi. Terima kasih karena selalu
memberikan nasihat yang membangun, terima kasih atas segenap doa,
kasih sayang dan dukungan semangat yang telah diberikan kepada penulis.
9. Bapak Dr. I Gede Artha, SH., MH, Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan arahan, masukan, dan dorongan kepada penulis selama
penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

vi

10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Bapak/Ibu Pegawai Administrasi Fakultas
Hukum Universitas Udayana yang telah tulus memberikan bantuan serta
petunjuk selama penulis mengikuti perkuliahan maupun penyusunan
skripsi ini.
11. I Putu Adi Pramana, Kakak Penulis yang sangat banyak memberikan
bantuan, arahan, motivasi, dan masukan selama penulis menjalani proses
perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana. Serta I Nyoman
Astina Putra, Adik penulis yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis.
12. Ni Luh Desi Rastiyati, sebagai teman dan sahabat yang telah memberikan
doa, semangat, dukungan, motivasi dan selalu setia menemani penulis
sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Kakak-kakak dan adik-adik penulis di Fakultas Hukum Universitas
Udayana tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih karena telah
menemani penulis dalam menjalani kehidupan kampus dan proses

perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
14. Teman-teman dekat dan seperjuangan penulis Surya Dharma, Rolas
Simanjorang, Roni Chandra Siagian, Yosef Situmorang, Juanda Albert
Mandena yang selalu menemani dan memberi bantuan kepada penulis
selama menjalani kegiatan di Fakultas Hukum Universitas Udayana. Serta
seluruh teman-teman angkatan 2012 yang tidak mungkin bisa disebut satu
persatu. Terima kasih atas waktu, doa, dan dukungan semangat yang telah

vii

kalian berikan kepada penulis selama berkuliah di Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
15. Keluarga Besar DPC Permahi Bali, tempat penulis menempa soft skill dan
mendapat pengalaman berorganisasi yang tidak kalah penting, dan sangat
berguna dan bermanfaat dalam penyusunan dan perampungan tugas akhir
ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat.Tak
lupa juga penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kata-kata
penulis yang menyinggung perasaan pembaca.


Denpasar,

Juli 2016

Penulis

viii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan

ini

penulis

menyatakan

bahwa

Karya


Ilmiah/Penulisan

Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya penulis, tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan
duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja
mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka
penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban
ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun.

Denpasar, 28Juli 2016
Yang Menyatakan,

(I Made Agus Sanjaya)
NIM. 1203005057


ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................... i
HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ......................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ........................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1

Latar Belakang ...........................................................................................1


1.2

Rumusan Masalah ......................................................................................8

1.3

Ruang Lingkup Masalah ............................................................................9

1.4

Orisinalitas Penelitian ................................................................................9

1.5

Tujuan Penelitian .....................................................................................11

1.5.1

Tujuan umum ....................................................................................11


1.5.2

Tujuan khusus ...................................................................................12

1.6

Manfaat Penelitian ...................................................................................12

1.6.1

Manfaat teoritis .................................................................................12

1.6.2

Manfaat praktis .................................................................................12

1.7

Landasan Teoritis .....................................................................................13

1.8

Metode Penelitian ....................................................................................17

1.8.1

Jenis penelitian ..................................................................................17

1.8.2

Jenis pendekatan ...............................................................................18

1.8.3

Sumber bahan hukum .......................................................................19

1.8.4

Teknik pengumpulan bahan hukum ..................................................20

1.8.5

Teknik analisis bahan hukum ...........................................................20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN ...............................22
2.1

Dasar Hukum Kepailitan..........................................................................22

x

2.2

Pengertian Kepailitan ...............................................................................23

2.3

Tujuan Hukum Kepailitan........................................................................27

2.4

Syarat-syarat Kepailitan ...........................................................................28

2.5

Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Proses Kepailitan ..............................29

2.6

Akibat Hukum Kepailitan ........................................................................38

BAB III PENGURUSAN DAN PEMBERESAN BOEDEL PAILIT YANG
BELUM JATUH WAKTU ....................................................................45
2.1

Ruang Lingkup Boedel Pailit...................................................................45

2.1.1

Harta kekayaan yang termasuk dan tidak termasuk dalam boedel
pailit ..................................................................................................45

2.1.2

Pihak-pihak pemegang boedel pailit.................................................49

2.2

Kewenangan Kurator Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Boedel
Pailit Yang Belum Jatuh Waktu ..............................................................56

2.2.1

Pengurusan dan pemberesan boedel pailit oleh kurator ...................56

2.2.2

Pengurusan dan pemberesan boedel pailit yang belum jatuh waktu
oleh kurator .......................................................................................64

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM PIHAK KETIGA DALAM
PENGURUSAN DAN PEMBERESAN BOEDEL PAILIT YANG
BELUM JATUH WAKTU ....................................................................70
4.1

Konsep Perlindungan Hukum ..................................................................70

4.2

Bentuk Perlindungan Hukum Pihak Ketiga Pemegang Boedel pailit
Yang Belum Jatuh Waktu ........................................................................75

BAB V PENUTUP ...............................................................................................81
5.1

Kesimpulan ............................................................................................. 81

5.2

Saran-Saran ............................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................84
RINGKASAN SKRIPSI

xi

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Perlindungan Hukum terhadap Pihak Ketiga terkait
dengan Pengurusan dan Pemberesan Piutang Debitor Pailit Yang Belum Jatuh
Waktu”.Syarat agar debitor dapat dinyatakan pailit adalah mempunyai lebih dari
satu kreditor dan terdapat setidaknya satu utang yang telah jatuh waktu.Artinya
dalam kepailitan konsep utang sangat penting karena tanpa adanya utang maka
debitor tidak dapat dinyatakan pailit. Namun dalam dunia bisnis atau usaha
seseorang tidak hanya mempunyai utang saja melainkan juga dapat mempunyai
piutang, yang artinya selain berkedudukan sebagai debitoria juga berkedudukan
sebagai kreditor. Piutang adalah hak untuk menerima pembayaran yang dimiliki
oleh kreditor kepada debitor. Pembahasan mengenai piutang ini penting karena
akan masuk kedalam boedel pailit. Termasuknya piutang kedalam boedel pailit
berdasarkan pasal 21 dan pasal 22 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang
menyebutkan “Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitor pada saat putusan
pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama
kepailitan”. Sedangkan pasal 22 mengatur tentang pengecualian pasal 21 tersebut.
Berdasarkan pasal 21 dan pasal 22 tersebut piutang dapat dikatakan termasuk
kedalam boedel pailit karena tidak disebutkan dalam pengecualian boedel pailit
sebagaimana disebutkan dalam pasal 22 sehingga tercakup dalam ruang lingkup
pasal 21. Jikadebitor pailit mempunyai piutang artinya ia juga berkedudukan
sebagai kreditor yang artinya ada debitor dari debitor pailit atau pihak ketiga.
Seperti halnya utang yang telah jatuh waktu dan belum jatuh waktu maka untuk
piutang juga ada istilah yang sama yaitu piutang yang telah waktu dan belum
jatuh waktu. Untuk piutang yang telah jatuh waktu ini kurator sebagai pengurus
dan pemberes boedel pailit dapat melakukan penagihan kepada pihak ketiga dan
diperbolehkan ada pemaksaan.Namun untuk piutang yang belum jatuh waktu
kurator dapat melakukan penagihan tetapi tidak diperbolehkan melakukan
pemaksaan.
Jenis Penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini termasuk
dalam penelitian hukum normatif.Penelitian normatif adalah penelitian yang
menguraikan permasalahan-permasalahan yang ada untuk selanjutnya dibahas
dengan kajianyang berdasarkan teori-teori hukum kemudian dikaitkan dengan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dalam praktek hukum.
Pengurusan dan pemberesan boedel pailit yang belum jatuh waktu
dilakukan oleh kurator saat dilakukan pembayaran oleh pihak ketiga disertai
dengan pembuktian oleh kurator maupun pihak ketiga.Pembuktian ini dilakukan
agar diketahui pembayaran tersebut dapat masuk kedalam boedel pailit atau
tidak.Hal ini diatur dalam pasal 50.Kurator juga dapat melakukan pengurusan dan
pemberesan boedel pailit yang belum jatuh waktu ini dengan melakukan
penagihan kepada pihak ketiga, ketentuan percepatan dan menggunakan actio
pauliana.Namun untuk penagihan tersebut kurator tidak boleh melakukan
pemaksaan, hal ini sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap pihak ketiga

xii

untuk melaksanakan perjanjiannya yang sudah dibuat berdasarkan asas kebebasan
berkontrak.
Kata kunci : Piutang, Boedel pailit, Pengurusan, Pemberesan, Pihak Ketiga,
Perlindungan Hukum.

xiii

ABSTRACT
This thesis entitled "Legal Protection against Third Parties in connection
with the Arrangement and Settlement Accounts Debtor Bankrupt What Not to
Maturity". Condition that the debtor can be declared bankrupt is have more than
one creditor and there is at least one debt that has matured. This means that in
bankruptcy the concept of debt is very important because without debt, the debtor
can not be declared bankrupt. But in the world of business or business person
does not have any debt but can also have receivables, which means that in
addition to the debtor's domicile as it also serves as a creditor. Receivables are
right to receive payment of which is owned by the creditor to the debtor.
Discussion of the receivables is important as it will go into bankruptcy boedel.
Boedel inclusion into bankruptcy receivables under article 21 and article 22 of
Law No. 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Payment, which mentions
"Bankruptcy covers the entire wealth of the debtor at the time of the declaration
of bankruptcy pronounced the verdict as well as everything that is obtained
during the bankruptcy". Whereas Article 22 regulates the exception of Article 21.
According to article 21 and article 22 of the receivable can be said to be included
into boedel bankrupt because it is not mentioned in bankruptcy boedel exceptions
as mentioned in Article 22 that is included in the scope of Article 21. If the debtor
bankrupt receivables have meant he also serves as a creditor, which means there
are debtors bankruptcy debtor or a third party. As with any debt due and before
maturity then to receivables also exists that the same term receivables have time
and before maturity. For receivables that have fallen this time as a board and
pemberes curator of the bankruptcy estate with the bill to a third party and
allowed no imposition. But for receivables before maturity curator with the bill
but is not allowed to perform imposition.
The type of research conducted in writing this essay included in the
normative legal research. Normative research is research that outlines the
problems that exist for further discussion with the study based on the theories of
law is then associated with Regulation Legislation applicable in the practice of
law.
Clearance and settlement boedel bankruptcy before maturity conducted by
the curator when payment is made by a third party verification accompanied by
the curator or any third party. Proof of this is done in order to know that payment
may be entered into boedel bankruptcy or not. It is governed by Article 50.
Receivers can also perform maintenance and boedel bankruptcy settlement before
maturity by doing third party billing, provision and use actio pauliana
acceleration. But for that billing should not be coercing curator, this is a form of
legal protection of third parties to implement the agreement that was made based
on the principle of freedom of contract.
Keywords: Accounts Receivables, bankruptcy assets, Management, Settlement, the
Third-Party Legal Protection

xiv