Optimalisasi pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah Bergas kelas VIII A pada materi menghitung keliling dan luas lingkaran, dalam mendukung kurikulum tingkat satuan pendidikan - USD Repository

  

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN PENDEKATAN OPEN – ENDED di MADRASAH TSANAWIYAH AL –

USWAH BERGAS KELAS VIII A PADA MATERI MENGHITUNG KELILING

DAN LUAS LINGKARAN, DALAM MENDUKUNG KURIKULUM TINGKAT

  

SATUAN PENDIDIKAN

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

  

Disusun Oleh :

Didik Setyawan

( 041414040 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

  

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOYAKARTA

2007

  

MOTTO

“ KEBERHASILAN HIDUP BUKAN DARI APA YANG KAMU MILIKI

TAPI LIHAT SEBERAPA BANYAK HAL YANG TELAH KAMU

LAKUKAN BUAT ORANG LAIN SEHINGGA KAMU BERGUNA BUAT

  

MEREKA “

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Ayah ( Alm. ) yang tidak sempat melihat dan menikmati kebahagiaan ini.

  §

  Nenekku dan ibunda tercinta serta seluruh keluargaku yang tiada henti –

  § hentinya memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil.

  § Teman – teman dekatku yang selama ini telah menjadi semangat bagiku dan telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  

ABSTRAK

Didik Setyawan. 041414040. Universitas Sanata Dharma, 2008. Optimalisasi

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open – Ended di Madrasah

Tsanawiyah Al – Uswah Bergas Kelas VIII A pada Materi Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran, Dalam Mendukung Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang muncul ketika peneliti melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran yaitu masih rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika, siswa masih menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan susah untuk dimengerti. Selain itu juga terdapat faktor dari guru, yaitu mengenai metode ataupun pendekatan yang terkesan monoton dan membuat matematika semakin membosankan, misalnya saja guru sering menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajarannya.

  Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, apakah dengan menggunakan pendekatan open – ended dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah matematika, disamping itu apakah dengan pendekatan open – ended dapat meningkatkan daya serap dan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran matematika siswa kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas dengan pendekatan open ended pada materi menghitung keliling dan luas lingkaran.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, lembar observasi, dan kuis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

  Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran sebanyak empat pertemuan. Setiap melakukan pembelajaran peneliti berusaha untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat. Hal ini dilakukan dengan cara menyajikan masalah – masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari. Setelah itu peneliti mengajak siswa untuk menyelesaikan soal - soal pada lembar kerja siswa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Soal – soal pada lembar kerja siswa ini merupakan soal – soal open – ended yang dapat diselesaikan dengan berbagai strategi. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan kuis pada siswa, hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang baru saja diberikan. Disamping itu pada setiap akhir pembelajaran selalu dilakukan refleksi antara guru, peneliti, dan observer. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk merefleksikan pembelajaran yang baru saja dilakukan, sehingga dari sini kita dapat menemukan hal – hal yang sekiranya dapat menghambat pembelajaran matematika dengan pendekatan open – ended. Setelah itu akan dicari sebuah solusi sehingga pada pertemuan berikutnya hambatan – hambatan tersebut dapat diatasi dan pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah digariskan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran materi menghitung luas dan keliling lingkaran mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya, baik dari data keterlibatan siswa maupun dari data prestasi belajar siswa. Meskipun pada data prestasi belajar siswa nilai yang diperoleh masih di bawah kriteria nilai yang telah ditentukan, pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended di kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas dapat dikatakan optimal, karena siswa mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya.

  

ABSTRACT

Didik Setyawan. 041414040. Sanata Dharma University, 2008. Optimizing

Mathematics Teaching and Learning using an Open Ended Approach in Class

  

VIII A of MTs Al – Uswah Bergas on the topic of Circumference and Area of a

Circle, in Assisting the Curriculum at the School Level.

  This research was grounded on several problems revealed from researcher’s observation in the learning process, which indicated the low ability of the students in solving mathematics problems. The students were still considering that mathematics was a subject that difficult to comprehend. In addition, the teachers were only familiar with a static method or approach, such as conventional learning methods, that resulted in students’ boredom and lack of excitement.

  The problem formulation in this research was whether with open – ended approach can help students in solving mathematics problems, and whether this approach can improve the ability of the students and their behaviour in the learning process. This research aimed at optimizing the students’ mathematics learning in Class VIII A of MTs Al – Uswah Bergas using an open ended approach on the topic of circumference and area of a circle.

  This research was a class action research, and the subjects were 36 students of class VIII A of MTs Al – Uswah Bergas. The data collecting techniques in this research were questionnaire, observation sheet, and quiz. The data collected were analyzed descriptively.

  In doing this research, the researcher conducted four teaching activities. In these activities the researcher always motivated the students. It was done by providing the real cases that were related to everyday life. Afterwards, the researcher asked the students to do all of the assignment that were provided, using their students activity paper. These were open – ended assignments that could be solved by using several strategies. Before the assignment were given to the students, the meeting, the researcher gave the students a quiz in order to find out their ability in absorbing the material that had just been taught. Besides, at the end of each meeting, there was a reflection among the teacher, the researcher, and the observer. It was done to reflect the teaching and learning activity so that they could find problems that might disturb the mathematics learning. Afterwards, there was a discussion on finding the solution so that the problems could be solved and the learning could run successfully based on the objective of the learning.

  The result of the research suggested that the procces of teaching and learning on the topic of circumference and area of a circle had become better in each meeting, as indicated by students’ involvement data and students’ achievement data. Although the grades obtained on students achievement data were below the desired criterion, the mathematics learning using an open – ended approach in Class VIII A of MTs Al – Uswah Bergas could be said to be optimal, since it increased the students ability in each meeting.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul tentang “ Optimalisasi

  

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open – Ended di Madrasah

Tsanawiyah Al – Uswah Bergas Kelas VIII A pada Materi Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran, Dalam Mendukung Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan “ ini dapat terselesaikan.

  Dengan tersusunnya skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya, bahwa bukan hanya sekedar kemampuan serta usaha penulis sendiri, tetapi juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma atas pemberian ijin penelitian.

  2. Bapak Dr. St. Suwarsono selaku Kaprodi Jurusan Pendidikan Matematika sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

  3. Bapak Bambang Tejo Lestanto selaku guru kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas yang telah membantu peneliti selama pelaksanaan penelitian.

  4. Siswa kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas atas kerjasamanya.

  5. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama penulis belajar di bangku kuliah.

  6. Danu Baily Utama yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas di MTs Al – Uswah Bergas.

  7. Teman – teman P.MAT 2004 atas kerjasamanya selama di bangku kuliah.

  8. Theresia Deadora Marheni yang telah banyak membantu saya selama kuliah di USD, terutama saat mendekati Ujian Akhir Semester.

  9. Brigitha Leny Dwi Astuti yang telah menemani saya melewati hari – hari selama kuliah di USD, terutama saat makan dan main di Jogja.

  10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

  Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, Maret 2008

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v ABSTRAK ................................................................................................................ vi ABSTRACT .............................................................................................................vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................viii KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5 E. Penjelasan Istilah ............................................................................................... 5 F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6 G. Sistematika Skripsi ............................................................................................. 7

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoritik ............................................................................................... 7

  1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ........................................................ 7

  1.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ................................ 7

  1.2 Landasan Hukum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .................... 9

  1.3 Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ........... 10

  2. Pembelajaran Matematika ............................................................................ 11

  2.1 Pengertian Pembelajaran Matematika .................................................... 11

  2.2 Peristiwa Pembelajaran .......................................................................... 12

  2.3 Visi atau Tujuan Pembelajaran .............................................................. 13

  2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ............................ 14

  3. Optimalisasi Pembelajaran Matematika ...................................................... 15

  4. Indikator Keberhasilan Pembelajaran ........................................................... 16

  5. Pendekatan Open – Ended Dalam Pembelajaran Matematika ..................... 18

  6. Materi Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran ........................................ 21

  B. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 22

  C. Penelitian yang Relevan ..................................................................................... 24

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 25 B. Rencana Penelitian ............................................................................................. 25 C. Objek Penelitian ................................................................................................. 30 D. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 30

  E. Variabel Penelitian ............................................................................................. 30

  F. Definisi Penelitian .............................................................................................. 30

  G. Bentuk Data ........................................................................................................ 31

  H. Alat Pengumpul Data .......................................................................................... 31

  I. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 33 J. Metode Analisis Data .......................................................................................... 37

  BAB IV DESKRIPSI DATA PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................................ 41 B. Periode Kegiatan Pembelajaran Matematika Materi Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran .............................................................................. 43 C. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................. 45 BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN A. Analisis Data ....................................................................................................... 84 B. Pembahasan ......................................................................................................... 89

  1. Keterlibatan Siswa ........................................................................................ 89

  2. Daya Serap Siswa ......................................................................................... 90

  C. Diskusi ................................................................................................................ 90

  D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 91

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................................... 93 B. Saran ................................................................................................................... 94 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  2.1 Tabel standar kompetensi dasar untuk pokok materi dimensi tiga .................. 22

  3.1 Tabel skema penelitian tindakan kelas ............................................................ 29

  3.2 Tabel lembar observasi .................................................................................... 34

  3.3 Tabel tentang aspek – aspek dalam lembar observasi ..................................... 35

  3.4 Tabel lembar angket ........................................................................................ 36

  3.5 Tabel kriteria nilai ........................................................................................... 39

  4.1 Tabel jadwal kegiatan pembelajaran menghitung keliling dan luas lingkaran ............................................................................................

  44

  5.1 Tabel hasil data observasi ................................................................................ 84

  5.2 Tabel prosentase hasil data observasi .............................................................. 85

  5.3 Tabel hasil nilai kuis siswa selama 4 kali pertemuan ...................................... 88

  

DAFTAR GAMBAR

  3.1 Gambar siklus pembelajaran ............................................................................ 26

  4.1 Gambar siswa sedang mengerjakan LAS ........................................................ 72

  

DAFTAR LAMPIRAN

Data Siswa Kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas .......................................

  97 Daftar Nilai Kuis Kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas..............................

  99 Rencana Pembelajaran ........................................................................................... 100 Lembar Angket....................................................................................................... 106 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas ……................................................................................ 142 Lembar Kegiatan Siswa 1 ...................................................................................... 151 Lembar Kegiatan Siswa 2 ...................................................................................... 153 Lembar Kegiatan Siswa 3 ...................................................................................... 155 Lembar Kegiatan Siswa 4 ...................................................................................... 157 Dokumentasi Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 159

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang banyak

  mendasari perkembangan ilmu - ilmu pengetahuan lain, karena banyak sekali ilmu – ilmu pengetahuan lain yang menggunakan konsep – konsep pada matematika. Selain itu matematika juga memiliki peranan penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan upaya – upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang ilmu matematika. Upaya – upaya tersebut antara lain dengan melakukan berbagai perubahan kurikulum, metode pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, penilaian dan lain sebagainya. Dari beberapa upaya – upaya tersebut, yang sekarang ini sedang dilaksanakan di Indonesia adalah pergantian kurikulum, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007, menggantikan Kurikulum 2004 ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ). Melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didiknya. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

  Pada Kurikulum Satuan Pendidikan ini siswa diharapkan lebih aktif lagi dan guru hanya sebagai fasilitator. Oleh karena itu pemilihan metode, media, model, maupun pendekatan perlu dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pada masa sekarang ini, pembelajaran matematika bagi siswa Sekolah Menengah Pertama sangat penting. Tapi pada kenyataannya justru ilmu matematika dianggap sebagai sebuah ilmu yang rumit dan susah dimengerti. Bahkan sebagian besar siswa mempunyai pola pikir yang menganggap bahwa matematika sebagai ilmu pengetahuan yang monoton, sehingga membuat siswa tidak berminat mempelajari matematika. Disamping itu, keanekaragaman kemampuan siswa dan perbedaan minat antar siswa, membuat guru merasa penting untuk melakukan inovasi dalam menyampaikan matematika yang bersifat universal dan abstrak.

  Berdasarkan yang peneliti lakukan terhadap beberapa siswa dan guru ketika melakukan observasi metode pembelajaran guru di MTs Al – Uswah Bergas pada bulan Oktober tahun 2007, diperoleh pendapat bahwa matematika merupakan pelajaran yang paling sulit diantara semua pelajaran yang diterima siswa di sekolah (meskipun begitu, ada beberapa siswa yang gemar dengan pelajaran matematika). Anggapan ini membuat siswa hanya mengikuti apa yang diterangkan oleh guru tanpa pernah berpikir bagaimana cara lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan kata lain, siswa jarang berusaha berpikir kreatif untuk mencari cara lain dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

  Pelaksanaan pembelajaran matematika di MTs Al – Uswah Bergas masih menggunakan metode konvensional, antara lain dengan menggunakan metode ceramah, metode hafalan, dan metode ekspositori yang monoton menjadikan suasana belajar berpusat pada guru. Selain itu, kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah masih sangat rendah. Rasa ingin tahu siswa terhadap matematika masih kurang. Motivasi siswa untuk menyelesaikan soal dengan cara lain diakui guru masih sangat rendah. Begitu juga dalam menyelesaikan tugas dan soal – soal siswa masih kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang diberikan. Disamping itu, siswa juga terkesan masih takut atau kurang percaya diri ketika guru menyuruh siswa untuk menyelesaikan soal di depan kelas. Dari beberapa hal – hal tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika di MTs Al – Uswah Bergas masih kurang optimal.

  Mengingat begitu pentingnya matematika untuk siswa SMP, guru hendaknya mampu menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika. Siswa akan merasa tertarik untuk belajar matematika jika mereka diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi kemampuan dan keterampilan intelektualnya. Menurut pakar pendidikan anak dari AS, Howard Gardner, terdapat tujuh kemampuan intelektual pada anak yaitu verbal ( bahasa ), logical ( matematika ), visual, kinestetik ( fisik ), musical ( ritme ), interpersonal, dan intrapersonal.

  ( http : / cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/pda/detail.aspx?x=HOT + TOPIC&y=cyberwoman%7C0%7C0%7C11%7C19 )

  Saat ini banyak konsep pembelajaran matematika yang dapat digunakan untuk menumbuhkan ketertarikan siswa pada matematika. Setiap guru hendaknya berusaha untuk memilih pendekatan yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas agar berjalan lancar dan optimal. Salah satu pendekatan yang dapat diharapkan mampu mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas adalah pendekatan open ended.

  Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas peneliti bersama guru matematika MTs Al – Uswah Bergas mengadakan kesepakatan untuk melakukan kolaborasi mengenai cara mengoptimalkan pembelajaran matematika di kelas dengan menggunakan pendekatan open ended. Selain itu hasil dari penelitian ini akan dijadikan sebagai laporan guna memenuhi tugas akhir kuliah.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah pendekatan open ended dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah matematika ?

  2. Apakah pendekatan open ended dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII A di MTs Al – Uswah Bergas ?

  3. Apakah pendekatan open ended dapat meningkatkan sikap dan kepribadian yang positif terhadap siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar ?

  4. Apakah dengan pendekatan open ended pembelajaran matematika di MTs Al – Uswah Bergas dapat dioptimalkan ?

  C. Pembatasan Masalah

  1. Siswa yang digunakan dalam observasi adalah siswa Sekolah Menengah Pertama.

  2. Soal – soal open ended yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada soal – soal yang memiliki satu jawaban benar, tetapi dalam proses pengerjaannya bisa bervariasi.

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan pembelajaran matematika siswa MTs Al – Uswah Bergas dengan pendekatan open ended pada materi menghitung keliling dan luas lingkaran, dalam rangka membantu meningkatkan prestasi belajar siswa.

  E. Penjelasan Istilah

  1. Pembelajaran : suatu rangkaian peristiwa eksternal yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah

  2. Optimalisasi pembelajaran : suatu proses usaha atau cara yang dilakukan untuk menciptakan suatu proses pembelajaran sehingga dapat berhasil secara lebih optimal dibandingkan dengan pembelajaran matematika sebelumnya.

  3. Pendekatan open ended : suatu pendekatan dalam pembelajaran yang bertujuan membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa, dimana siswa dapat menjawab permasalahan melalui berbagai strategi.

  4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi guru : penelitian ini diharapkan dapat memberdayakan guru dalam menggunakan model pembelajaran yang dapat mengoptimalkan pembelajaran matematika, sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

  2. Bagi pembaca : memberikan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended di MTs Al – Uswah Bergas

  3. Bagi siswa : memberdayakan daya kreativitas siswa dalam berpikir logis untuk menyelesaikan soal matematika melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended.

  G. Sistematika Skripsi ( Laporan Penelitian )

  BAB I berisi uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

  BAB II berisi uraian mengenai landasan teori ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pembelajaran matematika, optimalisasi pembelajaran matematika,

  Indikator keberhasilan pembelajaran, pendekatan open ended, materi menghitung keliling dan luas lingkaran ), kerangka berpikir, dan penelitian yang relevan .

  BAB III berisi uraian mengenai jenis penelitian, rencana penelitian, objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel Penelitian, definisi penelitian, bentuk data, alat pengumpul data, instrumen penelitian, metode analisis data, dan indikator keberhasilan.

  BAB IV berisi uraian mengenai deskripsi lokasi penelitian, periode kegiatan pembelajaran matematika materi menghitung keliling dan luas lingkaran, dan deskripsi hasil penelitian

  BAB V berisi uraian mengenai analisis data penelitian, pembahasan mengenai keterlibatan siswa dan daya serap siswa, hasil diskusi, dan keterbatasan penelitian.

  BAB VI berisi uraian mengenai kesimpulan dan saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoritik

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

  Sedangkan yang dimaksud dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

  Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

  Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

  b. belajar untuk memahami dan menghayati,

  c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

  d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

  e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

1.2 Landasan Hukum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  Landasan hukum yang digunakan dalam pengembangan KTSP adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

1.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

  Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

2. Pembelajaran Matematika

2.1 Pengertian pembelajaran matematika

  Kata “ pembelajaran “ sudah dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980 – an, sebelum itu kata ini belum dikenal dan tidak ada dalam Kamus Indonesia. Menurut ilmu pikir, jika kita hendak memahami sesuatu, maka langkah awalnya adalah menelusuri asal usul kata yang menjadi nama dari sesuatu itu.

  Pada tahun 1988 diadakan suatu Seminar Pendidikan Nasional oleh Kelompok Gramedia. Salah satu makalah seminar ditulis oleh Bapak Arief S. Sadiman. Menurut Bapak Arief S. Sadiman, 1988, “ padanan kata atau sinonim dari pembelajaran dalam bahasa inggris adalah instruction “, sebab mengandung makna adanya tuntunan belajar yang jauh lebih luas daripada pengajaran ( teaching ), pembelajaran memuat selain peristiwa – peristiwa yang dirancang oleh guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih, memuat pula peristiwa

  • – peristiwa yang mungkin ditemui siswa dan mempunyai pengaruh langsung bagi siswa. Pembelajaran yang dikemukakan ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gagne dan Briggs (1979 ), pembelajaran adalah suatu rangkaian peristiwa eksternal yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Sedangkan menurut Carter V. Good ( kamus, 1959 ), pembelajaran adalah tindakan mengatur kegiatan – kegiatan, bahan ajar, peralatan dan pedoman untuk memperlancar
belajar, baik dalam situasi formal maupun dalam situasi informal. Rumusan ini membatasi diri pada instruksi / petunjuk untuk belajar.

2.2 Peristiwa pembelajaran

  Menurut Robert M. Gagne ( 1977, dalam Tanlain, 2006 : 33 ), salah seorang ahli psikologi belajar, peristiwa – peristiwa yang terjadi sebelum dan selama orang melakukan kegiatan belajar akan mempengaruhi kegiatan belajar orang yang belajar itu. Peristiwa itu ada yang direncanakan, tetapi ada yang terjadi secara otomatis. Peristiwa – peristiwa itu mempengaruhi peristiwa belajar yang berlangsung dalam diri orang yang belajar. Menurut Gagne ada delapan peristiwa – peristiwa instruksi untuk belajar.

  a. Menumbuhkan motivasi siswa ( activating motivation )

  b. Memberitahukan tujuan belajarnya ( informing leaner of the objective ) c. Mengarahkan perhatian siswa ( directing attention )

  d. Merangsang mengenal kembali ( stimulating recall )

  e. Memberikan pedoman belajar ( providing learning guidance )

  f. Menambahkan pemantapan ( enhancing retention )

  g. Mendorong transfer / alihan belajar ( promoting transfer of learning ) h. Menampilkan kinerja, memberikan balikan ( eliciting performance, providing feedback )

2.3 Visi atau tujuan pembelajaran

  Tujuan akhir dari belajar adalah dimilikinya kemampuan memecahkan masalah secara bertanggung jawab. Tanggung jawab ini memiliki makna yang dalam, melampaui kemampuan lain yang diperoleh dari belajar. Untuk mencapai tujuan akhir tersebut, harus dilampaui dua tujuan yakni:

  a. Mampu mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya b. Dapat berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya, mengekspresikan dan menyatakan dirinya sepenuh - penuhnya dengan cara menjadi diri sendiri. (Harefa, 2000: 136).

  Individu mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya karena dalam proses belajarnya akan berhadapan dengan berbagai tantangan dan berbagai kendala, yang semua itu merupakan ujian bagi penemuan diri sendiri. Melalui proses ini ia mengetahui potensi dirinya secara benar sehingga ia akan konsisten

  Untuk sampai kepada tujuan puncak, yakni kemampuan memecahkan masalah secara bertanggung jawab, individu perlu mengaktualisasikan segenap potensi dan mengekspresikannya secara otentik. Dalam istilah Rachman (2000: 150), aktualisasi ini diperlukan agar individu lebih menjadi manusia.

  

2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi proses belajar

  Menurut Moh. Uzer ( 1993 :10 ) faktor – faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah : a. Faktor yang berasal dari diri sendiri ( internal )

  1. Faktor jasmaniah ( fisiologi ) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah pancaindera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, dan berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

  2. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas : a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata.

  b) Faktor nonintelektif yaitu unsur – unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

  3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

  b. Faktor yang berasal dari luar diri ( eksternal )

  1. Faktor sosial yang terdiri atas :

  a) lingkungan keluarga

  b) lingkungan sekolah

  c) lingkungan masyarakat d) lingkungan kelompok

  2. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian

  3. Faktor lingkungan fisik,seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

  4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan Demikian beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Optimalisasi Pembelajaran Matematika

  Arti kata optimal menurut kamus Bahasa Indonesia ( 2003 : 800 ) adalah terbaik atau tertinggi atau paling menguntungkan. Sedangkan optimalisasi adalah proses usaha atau cara yang digunakan untuk menjadi optimal. Jadi optimalisasi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses usaha atau cara yang dilakukan untuk menciptakan suatu proses pembelajaran sehingga dapat berhasil secara lebih optimal dibandingkan dengan pembelajaran matematika sebelumnya.

  Untuk dapat menciptakan suatu pembelajaran matematika yang optimal, diperlukan seorang pendidik ( guru ) yang profesional. Pada hakikatnya seorang pendidik adalah seorang fasilitator. Fasilitator baik dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik, maupun konatif. Seorang pendidik hendaknya mampu membangun suasana belajar yang kondusif untuk belajar- mandiri (self-directed learning). Ia juga hendaknya mampu menjadikan proses pembelajaran sebagai kegiatan eksplorasi diri. Galileo menegaskan bahwa sebenarnya kita tidak dapat mengajarkan apapun, kita hanya dapat membantu peserta didik untuk menemukan dirinya dan mengaktualisasikan dirinya. Setiap pribadi manusia memiliki self-hidden potential excellence (mutiara talenta yang tersembunyi di dalam diri), tugas pendidikan yang sejati adalah membantu peserta didik untuk menemukan dan mengembangkannya seoptimal mungkin.

  Seorang pendidik yang efektif, tidak hanya efektif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas saja ( transfer of knowledge ), tetapi lebih-lebih dalam relasi pribadinya dan “ modeling ” nya ( transfer of attitude and values

  ), baik kepada peserta didik maupun kepada seluruh anggota komunitas

  sekolah. )

4. Indikator Keberhasilan Pembelajaran

  Menurut Moh. Uzer Usman ( 1993 : 8 ) indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika :

  a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran / instruksional khusus telah dicapai siswa baik secara individu maupun kelompok

  Berdasarkan hal tersebut, untuk mengoptimalkan pembelajaran matematika di sekolah dapat dilakukan dengan : a) Memberikan motivasi Menurut M. Ngalim Purwanto ( 1987 : 69 ) motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.

  Atau seperti dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology

  Understanding of Human Behavior , motivasi adalah suatu pernyataan

  yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.

  b) Meningkatkan disiplin Mendisiplinkan siswa adalah usaha yang terencana dari pihak guru untuk mengendalikan dan menghilangkan perilaku siswa yang tidak sesuai dengan harapan. Selain itu guru juga harus mampu menumbuhkan serta mempertahankan perilaku anak yang sesuai harapan. ( http://

  

)

c) Meningkatkan rasa percaya diri

  Orang percaya diri adalah orang yang merasa puas dengan dirinya sendiri. Percaya diri ada dua yakni lahir dan batin. Jenis percaya diri secara batin adalah memberikan kepada perasaan dan anggapan bahwa diri dalam keadaan baik. Sedangkan jenis percaya diri secara lahir memungkinkan diri tampil dan berperilaku dengan cara yang menujukkan kepada dunia luar bahwa diri yakin akan diri sendiri. Jenis percaya diri lahir dan batin harus saling mendukung, karena dengan begitu akan membentuk karakter kepribadian yang efektif. ( http

  

://www.najlah.blogspot.com/2005_02_01_najlah_archive.html ) d) Kreativitas Menurut S.C. Utami Munandar ( 1988 : 2 ) kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu ( dan bukan merupakan sifat sosial yang dihayati oleh masyarakat ) yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru.

  e) Tanggung jawab Banyak orang mengatakan bahwa tanggung jawab adalah memikul suatu beban yang disebabkan dari perbuatan yang dilakukannya. Definisi ini secara langsung menitik beratkan pada kesalahan dan penyalahan. Dan dalam kehidupan sehari-hari jarang orang yang mau memikul tanggung jawab, bahkan berupaya dengan berbagai cara menggunakan banyak alasan dan tuduhan agar dia terhindar dari tanggung jawab. Itu adalah definisi umum dari kebanyakan orang. Akan tetapi bila dilihat lebih dalam lagi, tentang arti dari tanggung jawab, kita akan menemukan suatu hal yang luar biasa, bahwa kunci sukses untuk menempuh hidup yang lebih baik adalah sikap mau dan mampu menerima tanggung jawab secara penuh. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa tanggung jawab yang sejati adalah tanggung jawab yang memberikan perubahan pada diri sendiri dan orang lain. Karena arti tanggung jawab yang lebih dalam adalah berani memikul beban atau tanggung jawab bukan karena kesalahannya, akan tetapi dia mampu dan mau memikul tanggung jawab itu. )

  Dengan motivasi, rasa percaya diri, disiplin. kreatif, dan tanggung jawab yang dimiliki siswa, diharapkan kegiatan pembelajaran matematika dapat lebih optimal dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

5. Pendekatan Open - Ended dalam Pembelajaran Matematika

  Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu menghadapi banyak problem. Permasalahan – permasalahan itu tentu saja tidak semuanya merupakan permasalahan matematis, namun matematika memiliki peranan yang sangat sentral dalam menjawab permasalahan keseharian itu. Oleh karena itu cukup beralasan jika pendekatan problem solving menjadi tren dalam pembelajaran matematika belakangan ini.

  Tidak sedikit guru matematika yang merasa kesulitan dalam membelajarkan siswa bagaimana menyelesaikan masalah matematika.

  Kesulitan itu lebih disebabkan suatu pandangan yang mengatakan bahwa jawaban akhir dari permasalahan merupakan tujuan utama dari pembelajaran.

  Prosedur siswa dalam menyelesaikan permasalahan kurang bahkan tidak diperhatikan oleh guru karena terlalu berorientasi pada kebenaran jawaban akhir. Padahal perlu kita sadari bahwa proses penyelesaian suatu problem yang dikemukakan siswa merupakan tujuan utama dalam pembelajaran

  problem solving . Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini dan dalam

  rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendikan yang berorientasi pada keaktifan dan kreativitas siswa diperlukan suatu metode pembelajaran yang sesuai, dan salah satunya adalah dengan pendekatan open ended .

  Pembelajaran dengan pendekatan open ended biasanya dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban ( yang benar ), sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru. Disini siswa tidak lagi berorientasi pada jawaban akhir tapi lebih menekankan pada proses penyelesaian suatu masalah yang dihadapi siswa.

  Menurut Shimada ( 1997 ) dalam pembelajaran matematika, rangkaian dari pengetahuan, ketrampilan, konsep, prinsip, atau aturan yang diberikan pada siswa biasanya melalui langkah demi langkah. Tentu saja rangkaian ini diajarkan tidak sebagai hal yang terpisah atau saling lepas, namun harus disadari sebagai rangkaian yang terintegrasi dengan kemampuan dan sikap dari setiap siswa, sehingga di dalam pikirannya akan terjadi pengorganisasian intelektual yang optimal.

Dokumen yang terkait

Efektifitas model simulasi bertingkat pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan menghitung nilai fungsi siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 10 Jember tahun ajran 2006/2007 (Studi pada mahasiswa ppl Program studi pendidikan fisika FKIP Unej ta

1 6 107

Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan di MTs Negeri Tangerang I

0 3 120

Pengaruh implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di MAN Insan Cendikia Serpong

1 17 90

Analisis kesulitan guru kelas dalam pembelajaran metematika dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) anggota Madrasah Learning centere Kecamatan Parung dan Ciseeng

0 6 117

Gambaran tingkat pengetahuan santri Madrasah Tsanawiyah kelas VIII Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Tahun ajaran 2010-2011 tentang skabies

0 17 34

Pengaruh metode pembelajaran means-ends analysis terhadap peningkatan hasil belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Jakarta

5 64 148

Sistem informasi pembelajaran siswa kelas 1 pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Bandung

0 4 107

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) dalam meningkatkan hasil belajar siswa sd it al-fazhira cinta rakyat tahun pelajaran 2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 5 96

Problematika dalam pembelajaran Bahasa Arab dan cara mengatasinya kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2015/2016 - Raden Intan Repository

0 1 76