DOCRPIJM 1504164193RPIJM BAB 2 Profil Manggarai Timur

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Profil Kabupaten Manggarai Timur menggambarkan kondisi daerah dari berbagai aspek. Dari profil Kabupaten tersebut diharapkan dapat tercermin kondisi daerah terkait dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Profil Kabupaten Manggarai Timur terdiri dari gambaran kondisi geografis dan administratif wilayah, gambaran mengenai demografi, gambaran mengenai topografi wilayah, gambaran mengenai geohidrologi, gambaran mengenai geologi, gambaran mengenai klimatologi, dan gambaran mengenai kondisi sosial dan ekonomi.

  2.1. Gambaran Geografis dan Administrasi Wilayah Kabupaten Manggarai Timur

  Kabupaten Manggarai Timur, secara geografis terletak antara, 08º.14’ LS – 09.00 LS hingga 120º.20’ BT - 120º.55’° BT, dengan batas fisik sebagai berikut:

  Utara : dengan Laut Flores Selatan : dengan Laut Sawu Timur : dengan Kabupaten Ngada Barat : dengan Kabupaten Manggarai

  Kabupaten Manggarai Timur adalah daerah otonom baru yang merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Manggarai. Kabupaten Manggarai Timur didirikan 23 Nopember 2007. Pembentukan Kabupaten Manggarai Timur telah disahkan menjadi daerah otonom baru sesuai dengan Undang–Undang Republik Indonesia Nomor

  36 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Manggarai Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725), dengan demikian Kabupaten Manggarai Timur menjadi salah satu Kabupaten dari Propinsi Nusa Tenggara Timur.

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Secara administrasi Kabupaten Manggarai Timur terdapat 9 Kecamatan dan 3 Kecamatan lain pemekaran baru, dan secara oprasional 3 Kecamatan baru masih dalam proses pembentukan dan pemberesan administratif. Tetapi secara hukum telah dikukuhkan sebagai wilayah pemekaran kecamatan baru. Dilihat dari jumlah Desa, dari 6 Kecamatan yang ditampilkan Kecamatan Poco Ranaka Jumlah Desanya paling tingggi dibandingkan dengan Kecamatan lain. Sedangkan urutan ke-dua adalah Kecamatan Borong dengan jumlah

  39 Desa. Dari jumlah desa yang ditampilkan diikuti dengan luas wilayah, yang paling besar adalah Kecamatan Poco Ranaka dan urutan kedua Kecamatan Borong. Dan yang menarik Kecamatan Kota Komba memiliki luas wilayah yang sama dengan Kecamatan Borong dengan jumlah Desanya hanya 22 Desa. Kabupaten Manggarai Timur merupakan pemekaran dari Kabupaten Manggarai dengan luas wilayah 251.855 Ha yang berada di daratan pulau Flores.

2.2. Potensi Wilayah Kabupaten Manggarai Timur

2.2.1. Pertanian Lahan pertanian basah merupakan lahan pertanian dengan didukung irigasi baik teknis maupun non teknis.

  Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan kawasan pertanian lahan basah ditentukan pada kawasan yang saat ini sudah memiliki prasarana irigasi dan kemampuan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan (padi) dan sebagian besar dikembangkan di kawasan pedesaan. Lahan pertanian basah ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Timur yang mempunyai potensi pengembangan pertanian lahan basah. Kawasan pertanian tanaman pangan dan holtikultura Kabupaten Manggarai Timur terdapat pada kawasan- kawasan pertanian lahan basah sebagai tumpangsari dan tumbuhan sisipan. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan dan holtikultura berada di kawasan perbatasan kawasan pertanian lahan basah dengan komoditi Kacang hijau, Kacang kedelai dan tanaman lain yang sesuai. Kawasan-kawasan tersebut : 2.2.1.

   Perkebunan.

  Potensi perkebunan yang ada di Kabupaten Manggarai Timur antara lain:

  • Kelapa

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Jumlah luas panen kelapa keseluruhan di Kabupaten Manggarai Timur seluas 6.429,34 Ha dengan luas wilayah terbesar di Kecamatan Kota Komba yang memiliki luas total 2.197 Ha. Dilihat dari luas panen yang sudah menghasilkan, Kecamatan Kota Komba juga merupakan penyumbang terbanyak dengan produksi 271,50 Ton.

  • Kopi Jumlah luas panen kopi keseluruhan di Kabupaten Manggarai Timur seluas 16.779,93 Ha dengan luas wilayah terbesar di Kecamatan Poco Ranaka yang memiliki luas total 4.224,49 Ha. Dilihat dari luas panen yang sudah menghasilkan, Kecamatan Elar juga merupakan penyumbang terbanyak dengan luas 2.702 Ha produksi 1.540 Ton.
  • Cengkeh Perkebunan cengkeh di Kabupaten Manggarai Timur masih sedikit dengan jumlah produksi total pada tahun 2009 hanya 430,74 Ton dengan jumlah luas areal mencapai 4.478,11 Ha. Dari luas lahan yang tersedia 2.166,75 Ha lebih banyak yang belum menghasilkan dibandingkan lahan yang sudah menghasilkan seluas 1.260,83 Ha. Jumlah produksi terbesar terdapat di Kecamataan Poco Ranaka sebesar 145,75 Ton dan produksi terkecil di Kecamatan Lamba Leda yang hanya sebesar 25 Ton.
  • Coklat/Kakao

  Hasil produksi perkebunan coklat/kakao di Kabupaten Manggarai Timur juga masih sedikit, belum bisa diekspor, hanya bisa dikonsumsi untuk daerah sendiri dengan jumlah total 157 Ton seluas 2.196 Ha dan luas panen yang sudah menghasilkan seluas 839 Ha. Jumlah produksi perkebunan coklat/kakao terbesar di Kabupaten Manggarai Timur terdapat di Kecamatan Kota Komba sebesar 89 Ton dengan jumlah luas area 647 Ha dimana yang sudah menghasilkan 397 Ha. Pinang 2.2.2.

   Kawasan Perikanan

  Kegiatan perikanan di Kabupaten Manggarai Timur diarahkan untuk dimanfaatkan secara rasional dengan wawasan ilmiah, dan mewujudkan perikanan sebagai salah satu andalan potensi sumberdaya alam untuk tahun mendatang. Jumlah nelayan dan petani ikan berdasarkan objek pencahariannya dapat dilihat pada tabel 2.30.

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Produksi ikan laut di Kabupaten Manggarai Timur terdiri dari ikan segar sebanyak 1.711 Ton. Sedangkan perbandingan produksi perikanan laut dan darat di Kabupaten Manggarai Timur didominasi oleh produksi perikanan laut, yaitu mencapai 1.711 Ton sedangkan produksi perikanan darat hanya sebesar 612,12 Ton. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Manggarai Timur memiliki potensi laut yang cukup baik untuk dikembangkan. Untuk produksi perikanan laut didominasi oleh ikan tembang, ikan terbang, dan ikan tongkol. Untuk lebih jelasnya mengenai produksi perikanan di Kabupaten Manggarai Timur.

  2.2.3. Pertambangan

  Beberapa endapan logam yang mungkin dijadikan sebagai komoditi unggulan dijelaskan sebagai berikut :

  A. Pasir Besi Lokasinya terletak di Kampung Nanggarawa, Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba. Jenis endapan ini dapat dikategorikan unggulan jika melihat luas penyebaran, kandungan magnetit dan aksesibilitas namun masih memerlukan penelitian kandungan Fe total, ketebalan sehingga dapat dihitung potensi cadangannya. Kandungan Fe total tidak hanya berasal dari Magnetit tapi juga dari piroksin dan olivine.

  B. Emas dan Logam Dasar Berdasarkan hasil penemuan di lapangan, petunjuk adanya endapan emas dijumpai di Daerah Wae

  Rua, Desa Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba yaitu dengan adanya bongkahan batuan terubah silisik, kasledoni dengan struktur vuggy dan mengandung hairline pirit.

  2.2.4. Industri

  Kabupaten Manggarai Timur memiliki beberapa jenis industri yaitu industri aneka, kimia, industri logam, mesin dan elektronika serta industri hasil pertanian. Kegiatan industri ini sangat berpengaruh di Kabupaten Manggarai Timur terutama pada penyediaan tenaga kerja bagi penduduk Kabupaten Manggarai Timur. Potensi pertanian yang ada juga didukung dengan industri hasil pertanian, ini menandakan pertanian merupakan penyumbang terbesar di Kabupaten Manggarai Timur

  2.2.5. Pariwisata

  Potensi pariwisata di Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu andalan kegiatan yang dapat menyumbang perkembangan perekonomian di Kabupaten Manggarai Timur. Jenis kegiatan wisata yang dikembangkan meliputi kegiatan sektor wisata .

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Berikut ini adalah obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur :

  1. Pantai Cepi Watu

  Pantai ini berada di lokasi Desa Naga Labang Kecamatan Borong, lebih kurang 65 Km dari Ruteng Ibukota Kabupaten Manggarai. Keistimewaan dari pantai ini adalah memiliki view laut (Laut Sewu) dengan ombaknya yang tidak begitu besar dan pemandangan pegunungan (Poco Ndeki) di bagian timur, garis pantai pasir putih yang cukup panjang (lebih kurang 3000 m) dan lebar serta hamparan atau tumpukan batu-batu yang khas dan merupakan ciri dari pantai Cepi Watu ini.

  2. Rana Kulan Danau Kulan atau Rana Kulan adalah danau alam dengan panorama alam yang menakjubkan.

  Keaslian, keasrian dan keindahannya masih terjaga dengan baik. Danau ini berada di Lokasi Desa Rana Kulan Kecamatan Elar, lebih kurang 86 Km dari Ruteng Ibukota Manggarai.

  3. Cingcoleng Watu

  Dari sekian banyak macam gua, ada salah satu gua yang cukup dikenal oleh masyarakat Manggarai yaitu Gua Maria di Cingcoleng, terletak di Kecamatan Lamba Leda Desa Tengku Leda (± 50 Km dari Kota Ruteng). Gua di lokasi wisata ini adalah 2 (dua) gua yang saling berhubungan dan cukup panjang (± 2 Km). Didalamnya terdapat air yang mengalir dari Werwitu dan keluar di Cingcoleng. Terdapat Stalagtit dan Stalagmit yang berumur ratusan tahun. Serta adanya patung Bunda Maria di dalam altar gua dan menjadi alasan utama wisatawan yang berkunjung untuk berdoa di dalam suasana kesunyian alam.

  4. Rana Tonjong

  Rana Tonjong merupakan jenis danau tapal kuda atau oksbow lake, dimana air akan surut pada musim kering. Air akan kembali lagi karena areal persawahan di sekitar obyek adalah tadah hujan.

  Danau Tonjong atau Rana Tonjong terletak di Desa Golo Nanga Baling Kecamatan Sambi Rampas. Jarak dari Ruteng Ibukota Kabupaten Manggarai lebih kurang 107 Km.

  5. Pantai Wae Wole

  Pantai Wae Wole merupakan salah satu dari sekian banyak wisata pantai di Kabupaten Manggarai Timur yang belum pernah tereksplorasi dan cukup alami untuk dinikmati. Kelebihan dari pantai Wae Wole adalah sebuah taman laut yang indah dimana udang akan muncul pada musim tertentu.

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Terletak di Desa Watu Nggene Kecamatan Kota Komba, berjarak kurang lebih 98 Km dari Ruteng Ibukota Manggarai.

  2.3. Gambaran Demografi

2.3.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk secara keseluruhan

  Penyebaran penduduk Kabupaten Manggarai Timur masih bertumpu di Kecamatan Kota Komba yakni sebesar 48.702 orang atau 18,51%, kemudian diikuti oleh Kecamatan Borong sebesar 36.076 orang atau 13,71 %, kemudian Kecamatan Lambaleda sebesar 33.818 orang atau 12,85 % dan kecamatan lainnya di bawah sepuluh persen. Perkembangan penduduk di Kabupaten Manggarai setiap tahun selalu menunjukkan pertambahan dengan tingkat pertumbuhan per tahun anatara 2011-2012 rata-rata sebesar 2,34 % per tahun. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah dan kepadatan penduduk antar kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2016

  99 Sumber: Kabupaten Manggarai Timur Dalam Angka Tahun 2016

  54 Jumlah 283 085 2 863,58

  9 Elar Selatan 18,070 332,22

  Timur 27,659 256,00 108

  8 Poco Ranaka

  89

  7 Rana Mese 30,360 342,00

  96

  6 Lamba Leda 34,465 359,33

  5 Poco Ranaka 33,997 227,00 150

  Berdasarkan Manggarai Timur dalam Angka Tahun 2016, Luas Kabupaten Manggarai Timur sekitar 2.518,55 kilometer persegi yang didiami oleh 263.142 orang. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Kota Komba, sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Elar.

  Rampas 28,775 400,09

  4 Sambi

  68

  3 Elar 16,685 245,00

  

2 Kota Komba 54,777 491,94 109

  1 Borong 39,297 210,00 187

  

No Kecamatan Penduduk Luas (Km2) Kepadatan

  72

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Berdasarkan hasil proyeksi pemduduk, jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Timur adalah 283,085 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 2 863,58 km2 sebenarnya dapat dikatakan distribusi penduduk di Kabupaten Manggarai Timur belum merata.

2.3.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016

  No Kecamatn Laki- Laki Perempuan Jumlah Sex Rasio

  Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis kemiskinan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Manggarai Timur dalam Angka 2014 tahun 2013 jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Manggarai Timur menurut kecamatan dan klasifikasi kemiskinan sebanyak 65.700 rumah tangga atau 25,94% dari jumlah penduduk.

  98 2.3.3. Penduduk Miskin

  9 Elar Selatan 9 215 8 855 18,070 104 Total 140 363 142 722 283 085

  Timur 13 925 13 734 27,659 101

  8 Poco Ranaka

  7 Rana Mese 15 381 14 979 30,360 103

  98

  6 Lambaleda 17 033 17 432 34,465

  98

  Jika dilihat dari rasio jenis kelamin, maka untuk semua kecamatan mempunyai rasio jenis

kelamin kurang dari 100. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk perempuan lebih besar jumlahnya

dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa harapan

hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan lakilaki.

  4 Sambi Rampas 14 391 14 384 28,775 100

  3 Elar 8 393 8 292 16,685 101

  96

  2 Kota Komba 26 387 27 390 54,777

  92

  1 Borong 18 843 20 454 39,297

  5 Poco Ranaka 16 795 17 202 33,997

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Manggarai Timur tahun 2016

  Berdasarkan harga berlaku, PDRB per kapita tahun 2016 sebesar 1.143.784,73 rupiah atau sekitar 462.692,73 rupiah per bulan. Dilihat dari pola pertumbuhannya, baik pertumbuhan PDRB per-kapita

  9 Elar Selatan 18,070 Total 283,085

  Timur 27,659

  8 Poco Ranaka

  7 Rana Mese 30,360

  6 Lamba Leda 34,465

  5 Poco Ranaka 33,997

  4 Sambi Rampas 28,775

  3 Elar 16,685

  2 Kota Komba 54,777

  1 Borong 39,297

  2015 (eksisting) 2016 2017 2018 2019 2020

  No Kecamatan pert um buhan penduduk

Tabel 2.4 Proyeksi Penduduk Kabupaten Manggarai Timur tahun 2016-2020 menurut Kecamatan

   Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Ekisting Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2016 berjumlah 311.411 jiwa dan

diproyeksikan hingga tahun 2020 menjadi 321.984 jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan 0.67% per

tahun

   Sumber : Kabupaten Manggarai Timur dalam Angka 2016 2.3.4.

  III+ 31 444 26 200 16 023 4 528 252 78 447

  III

  I II

  Rumah Tangga Pra sejahtera Keluarga Sejahtera jumlah

2.4. Isu Strategis Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan

2.4.1. Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  atas dasar harga berlaku dengan PDRB per-kapita atas harga konstan menunjukan peningkatan meski dengan besaran pertumbuhan yang berbeda-beda. Pertumbuhan PDRB per - kapita pada tahun 2016 meningkat sebesar 5,68% Perekonomian Kabupaten Manggarai Timur sangat tergantung kepada komoditi hasil pertanian. Perubahan kebijakan dan perubahan harga di pasar internasional yang berimbas ke-harga di pasar domestik, secara langsung akan juga merubah PDRB-nya. Untuk lebih jelasnya mengenai pertumbuhan PDRB dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.5. PDRB & Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Manggarai Timur Atas Dasar Harga Konstan 2016

  Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2014

  PDRB (Rp.Juta) LAPANGAN USAHA 2013 2014 2015

  1. Pertanian 884 020,6

  2. Pertambangan & Penggalian 95 083,9

  3. Industri Pengolahan 10 608,1

  4. Listrik & Gas 208,3

  5. Air, Sampah, Limbah & Daur Ulang 85,4

  6. Konstruksi 97 496,9 113 146,4 127 010,7

  7. Perdagangan besar & Eceran 195 701,3 225 118,4 256 0994,4

  8. Transportasi & Pergudangan 12 518,8 13 804,5 15 194,0

  9. Penyediaan Akomodasi & Makan 1 903,4 2 175,1 15 194,0

  10. Informasi & Komunikasi 176 720,1 189 632,9 200 036,1

  11. Jasa Keuangan & Asuransi 8 116,9 9 237,2 10 574,8

  12. Real Estate 26 554,9 29 418,5 32 819,5

  13. Jasa Perusahaan - - -

  15. Administrasi Pemerintahan, dll 231 422,2 262 195,1 298 400,6

  16. Jasa Pendidikan 45 492,5 51 367,9 57 943,1

  17. Jasa Kesehatan & Kegiatan 42 077,7 48 355,4 54 017,1

  18. Jasa Lainnya 6 076,5 6 661,9 7 243,5 PDRB 1 834 098,2 2 045 359,5 2 275 926,2

   Sumber : Kabupaten Manggarai Timur dalam Angka 2016

2.4.2. Pertumbuhan Ekonomi Jumlah pendapatan Kabupaten Manggarai Timur dalam perkembangan dari tahun 2009-2013 terus meningkat.

  Jumlah pendapatan itu berasal dari PAD, Dana Perimbangan, dan Lain – lain Pendapatan yang Sah. Dari Jumlah pendapatan yang terus meningkat, tidak sebanding dengan jumlah belanja yang meningkat, sehingga

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR selalu mengalami difisit anggaran. Defisit anggaran yang paling menonjol pada tahun 2011, sebesar Rp.

  4.29

  8.86

   6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 8,77 8,97

  10.32

  a. Perdagangan Besar & Eceran 8,77 8,97

  10.32

  b. Hotel 14,58 12,57

  11.43

  c. Restoran 8,90 9,26

  9.54

   7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3,98 4,03

  4.21

  6.43

  1. Angkutan Rel 0,00 0,00

  0.00

  2. Angkutan Jalan Raya 3,88 3,96

  4.21

  3. Angkutan Laut 2,29 3,22

  3.56

  4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00

  0.00

  5. Angkutan Udara 0,00 0,00

  0.00

   5. BANGUNAN 6,50 7,28

  c. Air Bersih 8,14 6,23

  57.848.696.013. dan tahun 2010 Rp. 20.791.605.494. Sedangkan deficit anggaran yang paling kecil tahun 2009 sebesar Rp. 5.000.000.000, dan tahun 2012 Rp. 9.000.000.000. Dan Peningkatan APBD seiring dengan belanja yang selalu meningkat. Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur untuk tahun 2013 seperti tabel 20.4. Untuk Belanja pembangunan tahun 2013 terealisasi sebesar 201,130 Milyar rupiah, sedangkan belanja rutin sebesar 280,305 Milyar Rupiah.

  d. Kehutanan 2,35 2,46

Gambar 2.6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Manggarai Timur

  

menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2012 – 2013

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 (01) (02) (03) (04)

   1. PERTANIAN 2,80 2,71

  3.63

  a. Tanaman Bahan Makanan 3,10 2,66

  3.01

  b. Tanaman Perkebunan 1,72 2,28

  3.92

  c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 3,95 3,98

  6.48

  2.57

  0.00

  e. Perikanan 3,08 3,43

  3.86

   2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 6,31 7,63

  9.34

   3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2,49 2,55

  2.66

   4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 8,35 8,53

  9.06

  a. Listrik 8,39 8,96

  9.53

  b. Gas 0,00 0,00

a. Pengangkutan 3,90 3,96

  Kabupaten Manggar ai Timur

b. Komunikasi 10,00 9,55

  1. Sosial Kemasyarakatan 7,41 8,89

  9.99

  1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 9,21 9,86

  9.99

  2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00

  0.00

   b. Swasta 5,88 6,93

  7.44

  9.32

  6. Jasa Penunjang Angkutan 0,00 0,00

  2. Hiburan & Rekreasi 9,12 5,37

  5.43

  3. Perorangan & Rumah tangga 3,18 3,49

  3.96 PDRB DENGAN MIGAS 4,47 4,66

  5.68 PDRB TANPA MIGAS 4,47 4,66

  5.68

  2.4.3.1. GAMBARAN TOPOGRAFI Kondisi morfologi dan topografi Kabupaten Manggarai Timur lebih dominan kawasan berbukit, karena wilayah Kabupaten Manggarai Timur sebagian besar kawasan pegunungan. Kondisi geomorfologi dan topografi di wilayah Kabupaten Manggarai Timur sebagian besar berada di atas 100 meter diatas permukaan laut (m/dpl). Kawasan <100 meter dpl hanya 31.352 Ha dengan persentase 12.44% dari total luas wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

   a. Pemerintahan Umum 9,21 9,86

  9.21

   9. JASA-JASA 8,15 8,94

  6.15

  0.00

  9.87

  1. Pos dan Telekomunikasi 10,00 9,55

  9.87

  2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00

  0.00

   8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 5,49 5,73

  a. Bank 7,62 6,51

  0.00

  6.66

  b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 9,18 9,24

  9.54

  c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00

  0.00

  d. Sewa Bangunan 4,14 4,44

  4.87

  e. Jasa Perusahaan 0,00 0,00

2.4.3. Kondisi Lingkungan Strategis

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 (01) (02) (03) (04)

  Kabupaten Manggar ai Timur Secara morfologi di wilayah Kabupaten Manggarai Timur dapat dikelompokkan mulai dari dataran 0-100 mdpl, 100-500 mdpl, 500 -1000 mdpl dan >1000 mdpl dengan satuan

morfologi yaitu dataran tinggi, delta sungai, rawa dan perbukitan gelombang sedang.

Umumnya membentuk delta sungai di hilir tersebut dan pada umunya berupa material mediteran. Menilik dari bentuk morfologi dan penyebaran batuannya, maka orientasi ke tengah Kabupaten Manggarai Timur akan ditemui kondisi morfologi yang tinggi (Sebagian Kecamatan Lamba Leda, sebagian Kecamatan Sambi Rampas dan sebagian Kecamatan Elar). Sedangkan arah Barat (Kabupaten Manggarai Induk) dan Selatan (Kabupaten Ngada) akan dijumpai juga morfologi yang lebih tinggi (morfologi perbukitan halus sampai sedang). Kondisi ini tentunya berpengaruh terhadap penyebaran sumberdaya alam dan sebagai pertimbangan dalam penentuan lokasi Ibu Kota Kabupaten masa yang akan datang, karena dampak kepada aksesibilitas antar wilayah.

  Sedangkan kondisi kemiringan lereng pada wilayah Kabupaten Manggarai Timur sebagian besar didominasi wilayah berkemiringan lereng >40 % dengan persentase 81,57 % dari luas total Kabupaten Manggarai Timur. Untuk luas wilayah dengan kondisi kemiringan terkecil adalah 2 – 15 % dengan persentase 2,61 % dari total luas wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

  2.4.3.2. GAMBARAN GEOHIDROLOGI

  Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Timur berjumlah 34 DAS. Dari DAS yang di data memiliki target lahan untuk dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Manggarai Timur dengan besaran Debit yang dimiliki masing – masing DAS. Debit air yang paling besar dari DAS yang ada adalah Wae Dinging, Wae Musur, Wae Dangi, dan Wae Laku. Sedangkan luas areal operasional DAS yang paling besar adalah Wae Musur yakni 2250 Ha.

  • • Air Hujan

  Kondisi iklim wilayah Kabupaten Manggarai Timur dan Nusa Tenggara Timur, umumnya sangat menentukan besarnya potensi air hujan. Iklim di Kabupaten Manggarai Timur adalah

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur iklim kering yang dipengaruhi oleh angin Muson, dengan musim hujan yang pendek, yang jatuh pada sekitar bulan Nopember hingga bulan Mei. Wilayah Kabupaten Manggarai Timur mempunyai curah hujan rata-rata sebesar 1000-1500 mm/tahun Konservasi sumber air tanah perlu dilakukan di daerah Kabupaten Manggarai Timur, guna menjaga sumber air tetap lestari, dapat dilakukan reboisasi di daerah-daerah tandus. Pemanfaatan air tanah secara maksimal perlu dilakukan untuk mencukupi daerah-daerah yang rawan air, terutama pada daerah-daerah yang mengandung aquifer produktif atau dengan memanfaatkan sumber air yang ada. Sumber mata air yang ada pada umumnya berasal dari daerah perbukitan dengan debit air menurun pada musim kemarau, sehingga kebutuhan air pada musim kemarau merupakan kendala di wilayah ini. Secara umum di Kabupaten Manggarai Timur, terdapat beberapa daerah yang memungkinkan pemanfaatan sumber air tanahnya. Daerah-daerah yang paling memungkinkan adalah Kecamatan Talibura, Waigete, Nita dan sebagian kecil Kecamatan Bola dan Kecamatan Lela.

  2.4.3.3. GAMBARAN GEOLOGI

  Keadaan geologi Kabupaten Manggarai Timur mempunyai kondisi geologi yang cukup kompleks. Satuan geologi yang dijumpai dalam wilayah ini dibagi dalam 4 jenis yaitu :

  1. Intermediate basic (basa menegah)

  2. Neogen

  3. Alluvium terrace deposite and coral reefs (alluvium undak dan terumbu coral)

  4. Silific efusives (efisiva berasam kersik) Wilayah Manggarai Timur bagian selatan sepanjang arah Barat – Timur banyak ditemukan jenis Intermediate Basic (basa menengah). Sedangkan pada bagian utara banyak ditemukan batuan kapur pada formasi neogen.

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  Kabupaten Manggarai Timur mempunyai kondisi tanah datar sampai bergunung-gunung dijumpai jenis tanah yang bervariasi antara lain :

   Latosol

  Tanah latosol semula tergolong tanah mineral yang sudah mempunyai perkembangan profil dalam horizon terselubung merah hingga kuning, liat, lemah hingga gumpal. Jenis tanah ini meliputi 3 golongan yaitu : latosol coklat, latosol coklat merah dan latosol merah kuning. Golongan latosol coklat memiliki kemampuan dan potensi yang baik, karena kadar NPK cukup tersedia. Jenis latosol coklat merah dan latosol merah kuning memiliki kemampuan untuk pertanian sangat kecil, karena terdapat indikasi kekurangan sulfur.

   Mediteran

  Tanah mempunyai lapisan solum yang tebal. Kadar unsur basa yang terkandung umumnya tinggi, daya menahan airnya sedang, sehingga kepekaan terhadap erosi juga sedang. Sifat-sifat fisik dan kimianya baik sehingga nilai produksinya cukup tinggi dan apabila persediaan air cukup untuk pengolahan/tumbuh tanam, maka jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk persawahan.

   Litosol

  Merupakan tanah mineral dengan sedikit perkembangan diatas batuan kukuh, dengan kedalaman profil kurang dari 50 cm. Jenis tanah ini mempunyai hambatan kedangkalan profil disertai kadang-kadang kurangnya air, kemungkinan digunakan sebagai lahan pertanian sangat terbatas. Penyebaran untuk jenis tanah litosol banyak dijumpai di Kecamatan Poco Ranaka dan Kecamatan Borong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

  2.4.3.4. GAMBARAN KLIMATOLOGI

  Wilayah Kabupaten Manggarai Timur pada umumnya mempunyai iklim dan curah hujan yang tidak merata. Besarnya curah hujan tahunan rata-rata 716.3 mm / tahun dan hari hujan 34,5 hari hujan. Curah hujan yang tertinggi terdapat di daratan yang mempunyai ketinggian diatas 1.000 meter di atas permukaan air laut, sedangkan curah hujan pada daerah-daerah lain relatif rendah. Perolehan mengenai iklim/curah hujan erat kaitannya dengan pengadaan air, terutama dalam penentuan musim tanam dan pemilihan usaha tani di wilayah tersebut. Sedangkan keadaan hidrologinya berperan dalam hal distribusi air yang dimungkinkan pada wilayah itu.

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

Tabel 2.7. Jumlah Curah Hujan menurut Bulan dan Kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur

  Kecamatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

  (1)

  01. Borong 43,5 46,3 30,3 135,6 22,2 6,7 1,2

  02. Kota Komba 500,5 263,5 415 179,9 343,2 - -

  03. Elar*) 3 606 - 362 - 34 -

  68 770 900 310 - -

  • 04. Sambi Rampas

  05. Poco Ranaka 387 438 532 490 114 -

  24

  06. Lamba Leda 478,4 533,46 432,1 45,7 138,05 - -

  2.4.4. Gambaran Risiko Bencana Alam Bencana secara umum merupakan kejadian diluar kondisi normal atau rangkaian peristiwa

yang disebabkan oleh alam, manusia, dan keduanya yang menyebabkan korban jiwa, kerugian harta

benda, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum, yang menimbulkan gangguan tata

kehidupan manusia (UU No.24, 2007). Upaya untuk melindungi dan menyelamatkan manusia dari

ancaman bencana dapat dilakukan dengan suatu tindakan dalam mengatasi bencana baik pra

bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana sebagai upaya mengurangi dampak negatif dari

bencana yang diperkirakan akan terjadi. Salah satu jenis bencana dari 3 (tiga) jenis bencana yang

ada adalah bencana alam (natural disaster).

  Kabupaten Manggarai Timur merupakan wilayah yang rentan/ beresiko terjasi bencana

karena kabupaten ini merupakan bagian dari wilayah Provinsi NTT yang berada pada wilayah rawan

bencana di Indonesia. Ancaman alam (natural hazards), diakibatkan oleh Provinsi NTT yang

termasuk dalam Negara Indonesia terletak diantara tiga pertemuaan lempeng tektonik yang sangat

aktif (triple junction plate convergence). Pertemuan lempeng ini berupa lempeng Benua Eurasia,

Samudra Pasifik dan Samudra Indo-Australia. Pergerakan lempeng-lempeng pada kerak bumi yang

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

  

berbeda arah dan jenis ini, mengakibatkan sangat rawan terkena dampak bencana geologi pada

wilayah kepulauan dan pesisir. Tsunami yang sering terjadi di sekitar wilayah NTT bagian utara,

diakibatkan oleh aktivitas lempeng Eurasia yang berada pada bagian utara Pulau Flores yang

dinamakan Patahan Pulau Flores (Flores Fault). Patahan ini merupakan sesar Busur Muka dan

Sesar Sungkup (Busur Belakang) di bagian utara Pulau Flores.

  Wilayah ini juga berada pada Ring Of Fire (jalur lintasan gunung berapi di Indonesia).

Kondisi diatas mengakibatkan Kabupaten Manggarai Timur juga termasuk wilayah rawan bencana

geologi (gempa tektonik & vulkanik, tsunami, banjir, longsor dan letusan gunung berapi).

2.4.5. Isu-Isu Strategis

  

Isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di Kabupaten

Manggarai Timur meliputi :  Urbanisasi penduduk  Desentralisasi  Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim  Strandar Pelayanan Minimal  Sebagai Pusat Kegiatan Nasional  Masuk Wilayah Pengembangan Strategis  Masih rendahnya akses Air Minum Layak  Masih Rendahnya Akses Sanitasi Layak

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Kabupaten Manggar ai Timur Review Rencana Ter padu dan Pr ogr am Inves tasi Infr as tr uktur J angka Menengah Gam

  bar 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Manggarai Timur

RPI-JM KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

  Page 2 - 18