DOCRPIJM 1501390837BAB 2 Profil sikka

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  Profil Kabupaten Sikka menggambarkan kondisi daerah dari berbagai aspek. Dari profil Kabupaten

tersebut diharapkan dapat tercermin kondisi daerah terkait dengan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM). Profil Kabupaten Sikka terdiri dari gambaran kondisi geografis dan administratif wilayah,

gambaran mengenai demografi, gambaran mengenai topografi wilayah, gambaran mengenai geohidrologi,

gambaran mengenai geologi, gambaran mengenai klimatologi, dan gambaran mengenai kondisi sosial

dan ekonomi.

  2.1. Gambaran Geografis dan Administrasi Wilayah Kabupaten Sikka Secara geografis, luas wilayah Kabupaten Sikka 7.553,24 Km² terdiri atas luas daratan (Pulau

Flores) 1.614,80 Km² dan pulau-pulau (18 buah) 117,11 Km² serta luas lautan 5.821,33 Km². Luas daratan

  

Kabupaten Sikka dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur maka hanya sebesar

3,66% dari luas wilayah NTT atau seluas 47.349,91 Km². Kabupaten Sikka terletak di antara 8”22 sampai

dengan 8”50 derajat Lintang Selatan dan 121”55’40” sampai 122”41’30” Bujur Timur. Timur : Kabupaten Flores Timur Barat : Kabupaten Ende Utara : Laut Flores Selatan : Laut Sawu.

  Kabupaten Sikka merupakan daerah kepulauan, dari 18 pulau yang ada, 9 di antaranya adalah

pulau-pulau yang belum dihuni oleh penduduk. Pulau Besar adalah pulau yang terbesar, sementara itu Pulau

Kambing (Pulau Pemana Kecil) adalah pulau yang terkecil yang luasnya kurang dari 1 Km².

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  Keadaan topografi sebagian besar berbukit, bergunung, dan berlembah dengan lereng-lereng yang

curam yang umumnya terletak di daerah pantai. Keadaan tersebut di atas dapat dirinci: topografi dengan

ketinggian 0-25 m dpl, yaitu dengan luas 29.863 ha atau sekitar 17,24% dari total luas wilayah Kabupaten

Sikka, meliputi daerah pesisir pantai utara (sebagian besar) dan daerah pesisir pantai selatan serta daerah

pesisir pantai pulau-pulau kecil lainnya. Topografi dengan ketinggian 25-100 m dpl, yaitu dengan luas 20.843

ha atau sekitar 12,03% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lanjutan daerah pesisir

yang sebagian besar juga terdapat di bagian utara wilayah Kabupaten Sikka dan sebagian kecilnya di bagian

selatan dan pulau-pulau kecil lainnya. Topografi dengan ketinggian 100-500 m dpl, yaitu seluas 48.171 ha

atau sekitar 27,81% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lereng atau kaki gunung dan

perbukitan yang juga merupakan daerah peralihan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau pegunungan.

Sementara itu, topografi dengan ketinggian 500-1000 m dpl, yaitu seluas 70.216 ha atau sekitar 40,54% dari

total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan. Selanjutnya, topografi dengan

ketinggian lebih dari 1000 m dpl, yaitu seluas 4.098 ha atau sekitar 2,37% dari total luas wilayah Kabupaten

Sikka, yang merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi dan hanya terdapat di beberapa kecamatan

saja.

  Kondisi kemiringan tanah (kelerengan) di wilayah Kabupaten Sikka cukup bervariasi, berkisar dari 0%

hingga 70% dan didominasi oleh kemiringan tanah yang lebih besar dari 40% dengan luas 81.167 ha atau

sekitar 46,87% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka.

  Kabupaten Sikka beriklim tropis seperti pada daerah-daerah lain di Indonesia pada umumnya. Suhu ° ° ° ° berkisar antara 27 C-29

  C, pada musim panas maksimum 29,7 C dan pada musim hujan minimum 23,8 C ° atau rata-rata 27,2

C. Kelembaban udara rata-rata 85,5 % per tahun, kelembaban nisbi 74- 86%. Kecepatan angin rata-rata 12–20 knots.

  Musim panas biasanya berlangsung 7 hingga 8 bulan (April/Mei– Oktober/November) dan musim

hujan kurang lebih 4 bulan (November– Desember–Maret–April). Curah hujan per tahun berkisar antara 1.000

mm– 1.500 mm, dengan jumlah hari hujan sebesar 60-120 hari per tahun.

  Berdasarkan data geologi tata lingkungan, maka wilayah Kabupaten Sikka dikelompokkan menjadi 5

(lima) satuan morfologi, yaitu satuan morfologi dataran rendah, menempati daerah yang cukup luas di

sepanjang pantai utara, pantai selatan dan pada alur-alur sungai dengan kemiringan antara 0-5%. Satuan

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  

morfologi perbukitan halus terdapat di sekitar selatan Kota Maumere dan Kewapante dengan kemiringan

antara 5-15%. Satuan morfologi perbukitan sedang berelief sedang terdapat di sepanjang pantai selatan,

Pulau Besar, Pulau Babi, Pulau Panama Besar, sebelah utara perbatasan Kabupaten Sikka dengan Flores

Timur dan di daerah Magepanda dengan kemiringan antara 15-30%. Satuan morfologi perbukitan kasar

tersebar hampir 70% dari luas wilayah Kabupaten Sikka dengan kemiringan antara 30-70%, serta satuan

morfologi pegunungan terdapat di Gunung Egon, Gunung Kimangbuleng, Gunung Jele dan Gunung Dobo

dengan kemiringan antara 50-70%.

  Berdasarkan data Geologi dan Tata Lingkungan yang meliputi sebaran struktur geologi di wilayah

Kabupaten Sikka terdapat beberapa batuan dan formasi batuan sebagai berikut: Aluvium dan Endapan Pantai,

Formasi Kiro, Batuan Gunung Api Tua.

  Potensi sumber air di wilayah Kabupaten Sikka dapat diidentifikasi dari 3 (tiga) sumber yaitu air hujan, air tanah dan air permukaan. Wilayah Kabupaten Sikka memiliki 4 (empat) jenis tanah yakni jenis tanah mediteran, litosol, regosol

dan jenis tanah kompleks. Dari keempat jenis tanah tersebut lebih didominasi oleh jenis tanah mediteran

seluas 79.176 Ha (45,71%), sedangkan tekstur tanah didominasi oleh tanah bertekstur kasar dengan luas

108.609 Ha atau sekitar 62,71%. Tekstur tanah ini merupakan klasifikasi tingkat kekasaran dan halusnya

tanah yang dinilai berdasarkan perbandingan antara fraksi pasir, debu dan liat. Klasifikasi tekstur tanah ini

akan berpengaruh terhadap pengelolaan tanah dan pertumbuhan tanaman, terutama dalam hal mengatur

kandungan udara dalam rongga tanah dan persediaan serta kecepatan peresapan air di daerah tersebut.

Tekstur tanah juga berpengaruh terhadap muda atau tidaknya lapisan tanah tersebut.

  Jenis penggunaan tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Sikka terdiri dari beberapa jenis

penggunaan tanah yaitu penggunaan tanah permukiman, sawah, tegalan, ladang, perkebunan, kebun

campuran, hutan lebat, hutan belukar, hutan sejenis, semak/alang-alang/rumput, tanah rusak/tandus, hutan

rawa/bakau, danau/kolam. Penggunaan tanah di Kabupaten Sikka didominasi lahan pertanian yaitu seluas

90.138 Ha (52,05%), sedangkan penggunaan tanah lainnya yaitu kawasan hutan seluas 38.442,43 Ha

(22,20%), semak belukar seluas 23.745 Ha (13,71%) dan lain-lain seluas 20.865,57 Ha (12,05%).

  Daerah rawan bencana di wilayah Kabupaten Sikka mencakup 2 hal, yaitu kerawanan tanah terhadap kemungkinan aktifitas gempa, serta kemungkinan timbulnya bencana akibat gunung api.

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

2.2. Potensi Wilayah Kabupaten Sikka

2.2.1. Pertanian 2.2.1.1. Pertanian Lahan Basah

   Lahan pertanian basah merupakan lahan pertanian dengan didukung irigasi baik teknis maupun non teknis. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan kawasan pertanian lahan basah ditentukan pada kawasan yang saat ini sudah memiliki prasarana irigasi dan kemampuan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan (padi) dan sebagian besar dikembangkan di kawasan pedesaan. Lahan pertanian basah ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sikka yang mempunyai potensi pengembangan pertanian lahan basah.

   Alokasi Kawasan pengembangan Padi sawah terdapat di Kecamatan Paga, Tanawao, Mego, Lela, Talibura, Nita, Magepanda,; 2.2.1.2.

   Pertanian Lahan Kering Peruntukan kawasan pertanian lahan kering di Kabupaten Sikka terdapat pada kawasan-kawasan yang relatif kurang membutuhkan air. Alokasi kawasan peruntukan pertanian lahan kering di rekomendasikan di kawasan perbatasan kawasan tanaman tahunan dan kawasan pertanian lahan basah dengan komoditi Ketela pohon, ketela rambat dan tanaman lain yang sesuai. Alokasi kawasan pengembangan pertanian Lahan kering adalah di seluruh wilayah Kabupaten Sikka.

2.2.1.3. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

  Kawasan pertanian tanaman pangan dan holtikultura Kabupaten Sikka terdapat pada kawasan- kawasan pertanian lahan basah sebagai tumpangsari dan tumbuhan sisipan. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan dan holtikultura berada di kawasan perbatasan kawasan pertanian lahan basah dengan komoditi Kacang hijau, Kacang kedelai dan tanaman lain yang sesuai. Kawasan-kawasan tersebut :  Padi Ladang di kecamatan Paga, Mego, Lela, Bola, Talibura, Waiblama, Waigete, Kewapante, Nelle, Nita, Magepanda,;  Jagung di kecamatan Paga, Mego, Lela, Bola, Talibura, Waiblama, waigete, Kewapante, Nelle, Palue, Nita, Magepanda, Alok;

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  • RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  21.41

  20.89

  21.09

  15 Koting

  22.18

  22.52

  14 Nelle

  22.27

  13 Kangae

  19.62

  20.77

  21.05

  12 Hewokloang

  22.57

  21.30

  11 Kewapante

  22.01

  16 Palue

  17 Nita

  31.75

  22.98

   Perkebunan.

  19.18 Sumber : BPS, Sikka dalam Angka 2015 2.2.2.

  22.26

  21 Alok Timur

  21.49

  20.21

  20 Alok Barat

  20.53

  32.64

  19 Alok

  19.36

  21.61

  29.75

  18 Magepanda

  22.01

  22.66

  20.01

  10 Waugete

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  21.32

  22.51

  30.9

  3 M e g o

  19.01

  21.18

  29.66

  2 Tanawawo

  22.42

  4 L e l a

  30.75

  1 P a g a

  Ladang (Kw/ha) Jagung (KW/ha)

  NO Kecamatan Produksi Padi Sawah (KW/ha) Produksi Padi

Tabel 2.1. Produksi Padi dan Jagung di Kabupaten Sikka Tahun 2014

   Ubi Kayu di kecamatan Paga, Mego, Lela, Bola, Talibura, Waiblama, waigete, Kewapante, Nelle, Palue, Nita, Magepanda, Alok;  Ubi Jalar d di kecamatan Paga, Mego, Lela, Bola, waigete, Kewapante, Nelle, Palue, Nita, Magepanda;  Kacang tanah di kecamatan Paga, Mego, Lela, Bola, waigete, Kewapante, Nelle, Palue, Nita, Magepanda; dan  Kacang hijau di kecamatan Paga, Mego, Lela, Bola, waigete, Kewapante, Nelle, Palue, Nita, Magepanda.

  B ID AN G CIP T A K AR Y A K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  21.29

  31.17

  21.37

  20.89

  21.86

  29.56

  9 Waiblama

  21.97

  21.21

  32.59

  8 Talibura

  22.38

  22.45

  7 Mapitara

  21.70

  21.4

  6 Doreng

  20.75

  62.94

  5 Bola

  21.43

  

Kawasan perkebunan yang ada di Kabupaten Sikka dikembangkan berdasarkan potensi yang ada di wilayah

masing-masing berdasarkan prospek ekonomi yang dimiliki. Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan

untuk meningkatkan peran serta, efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan, dengan mengembangkan kawasan

industri masyarakat perkebunan yang selanjutnya disebut Kimbun. Berdasarkan komoditasnya,

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  • RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  

pengembangan perkebunan dapat dibagi dalam dua kelompok yakni perkebunan tanaman tahunan seperti

,Jambu Mente, Nira/Tuak, Kelapa, cengkeh dan lainnya.

  Kawasan Perkebunan di Kabupaten Sikka adalah :

  

a. Kelapa terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita, Magepanda, Alok, Alok Barat dan alok timur

  

b. Kakao terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita, Magepanda, Alok, Alok Barat

c. Cengkeh terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura,

Waiblama, waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita;

d. Kopi terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Nita, Magepanda;

e. Mete terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita, Magepanda, Alok, Alok Barat dan alok timur;

  

f. Kemiri terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita, Magepanda;

g. Pala terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Nita, Magepanda;

h. Lada terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Nita, Magepanda;

i. Vanili terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita, Magepanda; j. Pinang terdapat di kecamatan Paga, tanawawo, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama, waigete;

k. Tembakau terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue;

l. Jarak terdapat di kecamatan Paga, tanawawo. Mego, Lela, Bola, Doreng, Mapitara Talibura, Waiblama,

waigete, Kewapante, Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita, Magepanda, Alok;

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T 2.2.3.

  • RPI-JM KABUPATEN SIKKA

   Kawasan Perikanan

Wilayah Kabupaten Sikka dengan keberadaan Laut Flores dan Sawu memiliki prospek pengembangan ikan

yang sangat besar, akan tetapi belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimum. Pada dasarnya

rencana pengembangan kawasan perikanan lebih dititik beratkan pada pengangkapan ikan laut serta

budidaya perikanan mina padi, dan keramba. Dalam menunjang pengembangan ekspor komoditi,

pengembangan perikanan perlu didukung dengan pengembangan pengelolaan pasca panennya berserta

fasilitas penunjangnya yang menunjang kualitas.

  2.2.3.1. Potensi Perikanan Tangkap Pengembangan kawasan perikanan tangkap di Kabupaten Sikka memiliki prospek yang bagus, namun perlu didukung didukung oleh:

  a. Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Perkotaan Maumere, Kewapante, Waigete, Talibura dan Magepanda b. Peningkatan Sarana dan Prasarana perikanan tangkap

  c. Peningkatan sumber Daya manusia 2.2.3.2.

   Perikanan Air Laut Perikanan budidaya air laut merupakan potensi utama Kabupaten Sikka yang dapat dikembangkan sebagai penunjang perikanan tangkap, prospek tersebut dapat memberikan motivasi terhadap nelayan untuk memberdayakan potensi kelautan di Kabupaten Sikka. Adapun kawasan pengembangan perikanan budidaya air laut adalah seluruh wilayah pantai dan pesisir kabupaten Sikka Zona 4 mill laut.

  Pengembangan kawasan perikanan laut memiliki prospek yang dapat diunggulkan, seperti rencana sentra pengembangan ikan laut di Kecamatan Talibura, Waigete, Kewapante, Magepanda dan Kota Maumere.

2.2.4. Pertambangan

  Kawasan pertambangan di Kabupat Sikka hanya berupa pengembangan mineral yaitu :

1. Potensi Tras di Kecamatan Kewapante, Bola Nita dan Lela

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  2. Potensi Batuapung di Kecamatan Lela, Paga, dan Bola

  3. Potensi Lempung di Kecamatan Talibura, Nita, Alok, Lela, Paga

  4. Potensi Zeolit di Kecamatan Alok dan Paga

  5. Potensi Dasit di Kecamatan Paga

  6. Potensi Andesit di Kecamatan Waigete, Talibura dan Paga

  7. Potensi Batugamping di Kecamatan Talibura dan Pulau Pemana

  8. Potensi Phospat di Pulau Pemana

  9. Potensi Belerang di Kecamatan Waigete (Gunung Egon)

  10. Potensi Emas di Kecamatan Talibura

  11. Potensi Tembaga di Kecamatan Mego

  12. Potensi Pasir Besi di Kecamatan Talibura, Paga, Lela, Bola

  13. Potensi Geothermal di Kecamatan Waigete 2.2.5.

   Industri

Perkembangan industri di Kabupaten Sikka hanya berupa Industri Kecil / Industri Rumah Tangga, yang

tersebar di seluruh Wilayah Kabupaten Sikka dengan jenis industri berupa :

   industri Pengolahan Makanan,  sandang dan kulit,  percetakan, bahan kima dan bahan bangunan  Barang-barang dari logam

2.2.6. Pariwisata

  Potensi pariwisata di kabupaten Sikka merupakan salah satu andalan kegiatan yang dapat menyumbang perkembangan perekonomian di Kabupaten Sikka. Jenis kegiatan wisata yang dikembangkan meliputi kegiatan sektor wisata : 1) Wisata alam 2) Wisata Kesenian dan budaya 3) Kerajinan tangan Kegiatan pariwisata yang direncanakan menjadi andalan adalah wisata alam khususnya wisata Alam,

Budaya dan Minat Khusus. Rencana alokasi kegiatan pariwisata di Kabupaten Sikka meliputi ;

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

A) Wisata Alam

  1. Danau Semparong Berlokasi di Pulau Sukun Desa Semparong (Air Bening dan variasi Satwa Burung).

  2. Hutan Wisata Pulau Besar Berlokasi di Pulau Besar (variasi Tanaman Hutan, Rusa, Babi Hutan, Kera dan Kelelawar).

  3. Puncak Bulung Berlokasi di Desa Riit Kecamatan Nita (keindahan alam dan tanaman holtikultura).

  4. Puncak Kimang Berlokasi di Desa Riit Kecamatan Nita (keindahan alam, tanaman holtikultura dan menara microwafe).

  5. Tebing Alam Halar Hawus Berlokasi di Desa Wuliwutik (tebing jembatan alam yang menghubungkan Kecamatan Nita dan Magepanda).

  6. Mata Air Panas Blidit Berlokasi di Desa Waigete Kecamatan Waigete (Air panas dengan suhu 50'-80'C dalam kawasan hutan dengan berbagai jenis flora).

  7. Air Terjun Wairhoret Berlokasi di Desa Wairterang Kecamatan Waigete (Air terjun dalam kawasan hutan lindung).

  8. Danau Ranoklahit Berlokasi di Desa Watudirang Kecamatan Waigete (Terdapat itik dan satwa liar).

  9. Air Terjun Tunsohok Berlokasi di Desa Waiterang Kecamatan Waigete (Air terjun setinggi 40 meter di kawasan hutan lindung).

  10. Gua Alam Patiahu Berlokasi di Desa Runut Kecamatan Waigete (Stalaktik dan Stalakmit yang menarik dan terdapat banyak kampret/kelelawar kecil),

  11. Hutan Wisata Egon Berlokasi di Desa Egon Kecamatan Waigete (kawasan hutan dan berbagai jenis satwa).

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  12. Gunung Api Egon Berlokasi di Desa Egon Kecamatan Waigete (Kawah Vulkanik).

  13. Tebing Alam RegaNatar Berlokasi di Desa Hokor Kecamatan Bola (tebing alam yang menarik dan berbagai jenis tanaman perkebunan),

  14. Mata Air Panas Bao Krenget Berlokasi di Desa Egongahar Kecamatan Bola (sumber mata air panas dengan suku 50'- 80'C).

  15. Gua Alam Nenbura

Berlokasi di Desa Nenbura Kecamatan Bola, (terdapat species kelelawar mini)

  16. Gua Alam Warut berlokasi di Desa Kloangpopot Kecamatan Bola (Gua alam dijadikan sebagai benteng pertahanan jepang pada Perang Dunia II).

  17. Batu Meteor Berlokasi di Desa Kloangpopot Kecamatan Bola (Batu meteor berdiameter 25 cm dan berat 20 kg.

  18. Tebing Alam Magemot Berlokasi di Desa Matakoli Kecamatan Bola (tebing curam pada pinggir pantai)

  19. Tebing Alam WatuNgesu Berlokasi di Desa Paga Kecamatan Paga (tebing alam yang menarik didepannya terdapat pantai yang indah).

  20. Gunung Api Rokatenda Berlokasi di Desa Lidi Kecamatan Palue (Kawah Vulkanik).

  21. Penyulingan Uap Panas Bumi Berlokasi di Desa Kosokaja, Rokirole, Nitunglea Kecamatan Palue (Penyulingan uap panas bumi secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan air minum).

  22. Mata Air Panas Reruwairere Desa Reruwairere Kecamatan Palue (Mata air panas pada pinggir pantai dengan suhu 75'- 100'C).

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  23. Air Terjun Lianiki Berlokasi di Desa Gere Kecamatan Mego (Air terjun setinggi kurang lebih 50 meter).

  24. Ai Ripa Berlokasi di Desa Wolodhesa Kecamatan Mego (Telapak kaki manusia raksasa pada sebuah batu besar di tengah sungai).

  25. Taman Wisata Alam Laut Gugus Teluk Maumere Berlokasi di Kawasan Laut meliputi Kecamatan Kewapante, Waigete, Kecamatan Alok Timur (Coral, variasi ikan hias dan hutan bakau).

  26. Pantai Pasir Putih Pulau Besar Berlokasi di Pulau Besar Desa Kesokoja dan Koja Doi (Pasir Putih dan hutan bakau).

  27. Pantai pasir Putih Pulau Sukun Berlokasi di Pulau Sukun Desa Semparong (pantai pasir putih).

  28. Pantai pasir Putih Pulau Kambing Berlokasi di Pulau Kambing Desa Pemana (pantai pasir putih).

  29. Pantai Pasir Putih Pulau Pangabatang Berlokasi di Pulau Pangabatan Desa Perumaan (pantai pasir putih dan hutan bakau).

  30. Pantai Pasir Putih Pulau Babi Berlokasi di Pulau Babi Desa Perumaan (pantai pasir putih dan hutan bakau).

  31. Pantai Pasir Putih Pulau Pemana Berlokasi di Pulau Pemana Desa Pemana (pantai pasir putih dan hutan bakau).

  32. Pulau Kondo Berlokasi di Pulau Kondo Desa Kojagete (Pulau kecil tidak dihuni dan ditumbuhi pohon rindang).

  33. Pantai Nangahure Berlokasi di Nangahure Desa Wuring Kecamatan Alok (Pantai berpasir dan hutan bakau).

  34. Pantai Sikka Berlokasi di Sikka Desa Sikka Kecamatan Lela (pantai berpasir).

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  35. Pantai Bangboler

  36. Pantai Waiara Berlokasi di Waiara Desa Waiara Kecamatan Kewapante(Pantai berpasir dan hutan bakau).

  37. Pantai Waliti Berlokasi di Wailiti Kelurahan Wailiti Kecamatan Alok (Pantai berpasir dan hutan bakau).

  38. Pantai Waipare Berlokasi di Waipare Desa Wairkoja Kecamatan Kewapante (Pantai berpasir dan batu karang).

  39. Pantai Kajuwilu Berlokasi di Kajuwulu Desa Magepanda Kecamatan Magepanda (Pantai berpasir dan hutan bakau).

  40. Pantai Wingawoka Berlokasi di Ndete Desa Reroroja Kecamatan Magepanda (Pantai berpasir dan hutan bakau).

  41. Pantai Wairterang Berlokasi di Wairterang Desa Wairterang Kecamatan Waigete(Pantai berpasir dan hutan bakau).

  42. Pantai Nangatobong Berlokasi di Nangatobong Desa Nangatobong Kecamatan Waigete(Pantai berpasir).

  43. Pantai Wairbleler Berlokasi di Wairbleler Desa Wairbleler Kecamatan Waigete (Pantai berpasir dan hutan bakau).

  44. Pantai Doreng Berlokasi di Doreng Desa Nenbura Kecamatan Bola (Pantai berpasir).

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  45. Pantai Ipir

  46. Pantai Wailamung Berlokasi di Wailamung Desa Wailamung Kecamatan Talibura (Pantai berpasir).

  47. Pantai Tanjung Darat Berlokasi di Desa Darat Pantai Kecamatan Talibura (Pantai berpasir dan hutan bakau).

  48. Pantai Pasir Putih Reruwairere Berlokasi di Desa Reruwairere Kecamatan Palue(Pantai berpasir putih).

  49. Pantai Waturia Berlokasi di Waturia Desa Kolisia Kecamatan Magepanda (Pantai berpasir).

  50. Pantai Paga Berlokasi di Paga Desa Paga Kecamatan Paga (Pantai berpasir).

  51. Pantai Koka Berlokasi di Desa Wolowiro Kecamatan Paga (Pantai berpasir).

2) Wisata Budaya 1. Toja Boju

  Lokasi di Desa Sikka kecamatan Lela berjarak 28 Km dari Kota Maumere waktu pelaksanaannya pada tanggal 26 desember (hari raya natal ke-2). pertunjukan sendra tari ini bercerita tentang putri raja prinsenja yang di lamar oleh Maskador, saudagar Portugis.

2. Loka Poo

  Lokasi Lisabetho Desa Wolowiru,Wolobhela Desa Bu Utara, Wolo feo Desa Renggarasi, Nuaria Desa Detubunga, , Woloara Desa Bu Selatan, Wolowiro Desa Wolowiro berjarak 50 Km dari Kota Maumere, waktu pelaksanaannya Bulan Oktober dan November, persembahan/sesajen kepada leluhur berupa nasi yang di tanak

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T dalam bambu serta daging ayam/babi, diselingi tarian Ai Nggaja, upacara dilakukan 3.

   Loka Mese

  Lokasi Feondari Desa Wolodhesa berjarak 41 Km dari Kota Maumere waktu pelaksanaannya bulan Oktober, persembahan/sesajen kepada leluhur, di selingi tarian adat, upacara dilakukan untuk meminta turun hujan dan menolak bencana kekeringan dan hama tanaman.

  4. Gareng Lameng

  Lokasi Desa Pruda dari Kota Maumere berjarak 63 Km, desa Werang 58 Km, desa Tana Rawa 55 Km, desa Darat Gunung 43 Km, Desa Natar Mage, Desa lli Medo waktu pelaksanaannya di sesuaikan dengan kondisi ekonomi, penyunatan secara adat bagi pria yang dilakukan oleh pemangku adat, upacara dimaksud untuk pendewasaan bagi pria.

  5. Gren Mahe

  Lokasi Desa Pruda berjarak 63 Km dari Kota Maumere, Desa Werang 58 Km, waktu pelaksanaannya 7 (tujuh) tahun sekali. persembahan/sesajen kepada sang pencipta berupa penyembelihan hewan kurban di mesbah mahe yang berjumlah ratusan ekor, upacara ritual yang dilakukan karena keberhasilan panen kepada sang pencipta.

  6. Pati Karapu

  Lokasi Lei Desa Tuangeo berjarak 61 Km dari Kota Maumere, Tomu desa tuangeo

  61 Km, Ndeo Desa Lodalaka 60 Km, Koa Desa Rokirole 62,5 Km, Nitung Desa Nitunglea 64 Km, Cua Desa Nitunglea 64 Km, waktu pelaksanaannya 5 (lima) tahun sekali di sesuaikan dengan kondisi ekonomi. upacara penyembelihan kerbau pada mezbah mahe.

  7. Tu Teu

  Lokasi Ngalu Desa Reruwairere berjarak 84 Km dari Kota Maumere, Tubu Kobe Desa Maluriwu 85 Km, waktu pelaksanaannya bila hama tikus terjadi, tikus yang di

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T tangkap dimasukan dalam 2 (dua) batang bambu yang memiliki 8 (delapan) ruas tradisional.

  8. Pire Tana

  Lokasi Watugete (Mahe Natar-Mage) Kecamatan Bola, berjarak 58 Km dari Kota Maumere, waktu pelaksanaannya 5 (lima) tahun sekali tergantung hama/penyakit tanaman terjadi. sesajen/penyembelihan hewan kurban berupa kambing/babi pada hari pembukaan dan dilanjutkan dengan tidak melakukan kegiatan kerja selama 5 (lima) hari, pire tana (pantang bekerja) meliputi wilayah Desa Natakoli, Egon Gahar, Hebing dan Hale.

  9. Tige Temu

  Lokasi Nanga Desa Koja Gete berjarak 11,5 mil dari Kota Maumere, waktu pelaksanaannya setiap bulan September/Oktober, persembahan/sesajen kepada dua loke leluhur yang empunya satwa liar seperti babi hutan dan rusa, agar binatang tersebut tidak merusak tanaman padi, Dua Loke perempuan tua yang diusir dari getang desa kokowahor kecamatan kawapante yang di tuduh suangi, dua loke bersama seorang cucu perempuan meninggalkan getang menuju Nanga terus menetap di situ.

3) Wisata Minat Khusus

  1. Ule Nale Lokasi Sikka Desa sikka Kecamatan Lela, berjarak 28 Km dari Kota Maumere, waktu pelaksanaannya minggu ke-3 paskah, proses penangkapan cacing laut oleh masyarakat setempat.

2. Logu Sinhor

  Lokasi Sikka Desa Sikka Kecamatan Lela, berjarak 28 Km dari Kota Maumere waktu pelaksanaannya hari raya jum’at agung, prosesi jum’at agung bagi umat katolik yang

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T mempunyai ujud/intensi khusus penyembahan kepada tuhan yesus yang tersalib 3.

   Patung Kristus Raja

  Berlokasi di Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok, spesifikasi Agung dan besar, diberkati oleh Bapa Suci Sri Paus Yohanes Paulus II,

  4. Wisung Fatima Lela,berlokasi di Desa Lela Kecamatan Lela

  Spesifikasi Tempat ziarah umat Katolik, Patung Bunda Maria, Relief-relief peristiwa Rosario dan Stasi Jalan Salib 5.

   Tempat Ziarah Nilo

  Berlokasi di Nilo Desa Wuliwutik Kecamatan Nita (Patung Bunda Segala Bangsa Tinggi dan Besar).

  6. Wair Nokerua

  Berlokasi di Desa Kolisia Kecamatan Magepanda (Mata air dari dalam batu yang memiliki nilai sejarah dan kerohanian).

  7. Agro Wisata Waigete

  Berlokasi di Desa Egon Kecamatan Waigete (Hamparan persawahan dan berbagai jenis tanaman hortikultura).

  8. Tempat Ziarah Watusoking

  Berlokasi di Desa Wairterang Kecamatan Waigete (Pentahktaan Patung Bunda Maria dan Stasi Jalan Salib).

  9. Tempat Ziarah Dian Desa

  Berlokasi di Desa Wairbleler Kecamatan Waigete (Pentahktaan Patung Bunda Maria dan Panorama pantai yang indah).

  10. Gua Fatima Hokor Berlokasi di Desa Hokor Kecamatan Bola (Pentahktaan Patung Bunda Maria).

  11. Tempat Ziarah dan Rumah Retret Santo Nabi Elia Mageria RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T Berlokasi di Desa Mbengu Kecamatan Paga (Gua Maria dan Bangunan Penginapan 12.

   Tempat Pertapaan Kelikeo

  Berlokasi di Desa Detubinga Kecamatan Paga (Gua Maria dan Bangunan Penginapan yang indah dan megah).

13. Gereja Tua Sikka

  Di pantai selatan kabupaten sikka, tepatnya di kecamatan Lela terdapat sebuah kampung kecil namanya Kampung sika atau natar sikka. kampung di pesisir pantai ini panjangnya 1 Km dengan jumlah penduduk 911 jiwa atau 230 kepala keluarga. Jarak antara Sikka Natara dengan ibu kota kabupaten Sikka adalah 27 Km. Kampung ini kelihatan sederhana, namun sesungguhnya mempunyai perjalanan sejarah yang sangat berarti karena kampung ini dulu menjadi Pusat Pemerintahan Kerajaan Sikka pada masa Penjajahan Portugis abad XVI dan Belanda abad XVII. Kampung Sikka saat ini menjadi sebuah kampung tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara, karena di sana terdapat beberapa opjek wisata menarik di antaranya geraja tua sikka yang telah berusia lebih dari satu abad. gereja tua ini si bangun oleh umat paroki Sikka bersama pastornya asal portigis Y.Engbers SJ pada tahun 1899. pembangunan gereja ini juga tidak terlepas dari peran raja Sikka pada masa itu adalah Yoseph Mbako II Ximenes da Silva yang turut mamotivasi rakyatnya untuk mengembangkan kehidupan rohani; bahkan setiap kali pelantikan raja selalu berlangsunng di dalam geraja ini. Hal ini menunjukan hubungan erat dan kerjasama yang beik antara pihak pemerintah dan pihak gereja katolik pada masa ini. Bangunan gereja tua sikka ini memiliki beberapa kekhasan yang menarik, antara lain bentuk dan corak bangunannya yang bergaya arsitektur tradisional eropa dari abad

  XVIII-XIX. Kedua, dinding dinding tembok bagian dalam di tata dengan lukisan motif2 tenun ikat sikka yang sangat terkenal dipandang mata. Pada usianya yang

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T sudah lebih dari 100 Tahun, gereja tua sikka ini masih berdiri kokoh dan megah di Selain gereja tua, warga kampung sikka juga memiliki beberapa pertunjukan seni budaya yang dapat disuguhkan ke para pengunjung atau wisatawan antara lain TARIAN BOBU yakni sebuah tarian peninggalan portugis yang biasanya dipertunjukan pada hari raya natal dan tahun baru. Di samping itu, Pengunjung juga dapat menyaksikan peroses tenun ikat teradisonal mulai dari awal hingga menjadi sebuah lembar sarung dengan motif-motifnya indah dan menarik.

  14. Gua Maria Kesokoja Berlokasi di Desa Kesokoja Kecamatan Palue (Gua Maria dalam wilayah penyulingan uap panas bumi Nuakaju).

  15. Gua Maria Krokowolon

  Berlokasi di Desa Waiara Kecamatan Kewapante (Gua Maria dan panorama pantai yang indah dan menarik).

  16. Tenun, tarian dan Nyanyian.

  Kabupaten Sikka merupakan salah satu bagian dari kota-kota di Pulau Flores yang sangat menjunjung tinggi nilai religius dan adat warisan budaya. Adanya tantangan yang mempengaruhi negatif dari nilai budaya eksternal di kalangan masyarakat, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi nilai moral dan etika yang telah tumbuh dimana relasi sosial yang dibangun atas prinsip kekerabatan cenderung terdegradasi oleh sistem nilai budaya luar yang bertentangan dengan nilai kekeluargaan yang telah turun-temurun dianut oleh masyarakat Kabupaten Sikka. Adat budaya yang dimiliki oleh masyarakat Sikka yang memiliki potensi atau nilai lebih yang dapat dimanfaatkan untuk berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan melalui sektor pariwisata. Adat budaya tersebut adalah berupa wujud kesenian tenun ikat, tari- tarian dan nyanyian lokal.

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T Kegiatan menenun di Kabupaten Sikka masih terpelihara hingga saat ini. Hasil dan pola-pola kecil yang mempunyai arti dan nama tersendiri. Khusus untuk lipa, tenun pria Krowe Sikka lebih banyak dipengaruhi oleh seni sulam dan seni ikat. Motif tenun Krowe Sikka mengutamakan gambar-gambar yang kontras tajam ditunjukkan dalam gambar yang lebih besar. Ada banyak sekali jenis tenun ikat dengan namanya masing-masing, tetapi yang terkenal ialah Sarong Moko yang dipakai oleh Ibu Padi (Ine Pare) dalam legenda asal-usul padi. Masyarakat di Krowe Sikka juga mengenal tari-tarian dan nyanyian lokal yang umumnya dilakukan untuk mengiringi acara ritual seperti kehidupan, kelahiran, perkawinan, kematian, dan juga acara membuka kebun, mencangkul, menanam dan memanen. Menurut catatan kepariwisataan Propinsi Nusa Tenggara Timur yang masih terlihat sampai sekarang antara lain (1) ledek (sebelum perang); (2) babing (menerima pahlawan); (3) togo gong ge (cukur ranbut dan pesta kawin); (4) leke (tarian menerima tamu); (5) lodong me (tarian sunatan); (6) begong (tarian adat); (7) hele lorak (sebelum turun ke kebun); (8) pahe (menanam); (9) ai nggaja (kemenangan perang); (10) reko roa (gotong royong); (11) gari (tarian adat); (12) toja

  ngalusan (pembuatan rumah baru). Tari-tarian itu diiringi lagu-lagu daerah, gong, gendang, dan suling sebagai alat-alat musik tradisional di samping sejenis silafon yang terbuat dari kepingan kayu.

  2.3. Gambaran Demografi 2.3.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk secara keseluruhan

  Jumlah penduduk kabupaten Sikka pada tahun 2015 adalah 311.411 jiwa dengan kepadatan rata-rata 179,81 jiwa/km2. Jumlah penduduk tertinggi adalah kecamatan Alok Timur sebanyak 34.030 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat dikecamatan Nelle sebanyak 6245 jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  • RPI-JM KABUPATEN SIKKA

  

12 Hewokloang 8602 17,58 489,31

Tabel 3.1 terlihat bahwa kepadatan tertinggi ada pada kecamatan Alok yaitu sekitar 2324 jiwa perkilometer persegi padahal luas wilayahnya hanya sekitar 0,84 persen saja dari luas

  Berdasarkan hasil proyeksi pemduduk, jumlah penduduk Kabupaten Sikka adalah 311.411 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 1.731,91 km2 sebenarnya dapat dikatakan distribusi penduduk di Kabupaten Sikka belum merata. Jika dilihat kepadatan penduduk yang ada di

   Sumber: Kabupaten Sikka Dalam Angka Tahun 2015

  

21 Alok Timur 33.151 92,34 359,01

Total 311.411 1.731,91 179,81

  

20 Alok Barat 17.239 62,75 274,73

  

19 A l o k 34.030 14,64 2324,45

  

18 Magepanda 12.115 166,15 72,92

  

17 N i t a 21.863 141,07 154,98

  16 Palue 10.001 41 243,93

  

15 Kotimg 6651 23,56 282,30

  

14 N e l l e 6245 14,65 426,28

  

13 Kangae 16.837 38,43 438,12

  

11 Kewapante 12.788 24,14 529,74

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  

10 Waigete 22.766 217,65 104,60

  

9 Waiblama 7223 144,36 50,03

  

8 Talibura 20.977 260,11 80,65

  

7 Mapitara 6900 81,02 85,16

  

6 Doreng 11.892 30,41 391,06

  

5 Bola 11.618 56,83 204,43

  

4 Lela 12.338 31,33 393,81

  

3 Tanawawo 12.339 79,78 154,66

  

2 Mego 8942 111,26 80,37

  

1 P a g a 15.993 82,85 193,04

  

No Kecamatan Penduduk Luas (Km2) Kepadatan

  B ID AN G CIP T A K AR Y A K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T

  Sikka secara keseluruhan. Kecamatan Talibura yang mempunyai wilayah paling luas tingkat kepadatan penduduknya hanya sekitar 81 jiwa perkilometer persegi. Kepadatan penduduk yang begitu tinggi di Kecamatan Alok sebenarnya bisa dimaklumi karena Kecamatan Alok

  R P I2 -J M R en can a T er padu dan P r ogr am In ves t as i In f r as t r u k t u r J an gk a Men en gah (R P I2 -J M)

  B ID AN G CIP T A K AR Y A

  • K AB . S IK K A - P R OVIN S I N T T merupakan ibukota Kabupaten Sikka dimana hampir seluruh kegiatan ekonomi dan

2.3.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

  Jika dilihat dari rasio jenis kelamin, maka untuk semua kecamatan mempunyai rasio jenis kelamin kurang dari 100. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk perempuan lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan lakilaki.

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

  Laki- Sex No Kecamatn Perempuan Jumlah Laki Rasio

  1 P a g a 7442 8.551 15.993 0,9

  2 Mego 4170 4.772 8.942 0,9

  3 Tanawawo 5902 6.437 12.339 0,9

  4 Lela 5591 6.747 12.338 0,8

  5 Bola 5109 6.509 11.618 0,8

  6 Doreng 5676 6.216 11.892 0,9

  7 Mapitara 3297 3.603 6.900 0,9

  8 Talibura 10037 10.940 20.977 0,9

  9 Waiblama 3432 3.791 7.223 0,9

  10 Waigete 10861 11.905 22.766 0,9

  11 Kewapante 6331 6.457 12.788 1,0

  12 Hewokloang 4022 4.580 8.602 0,9

  13 Kangae 7660 9.177 16.837 0,8

  14 N e l l e 2868 3.377 6.245 0,8

  15 Kotimg 3101 3.550 6.651 0,9

  16 Palue 4253 5.748 10.001 0,7