BAB VIII - DOCRPIJM 1480659323BAB 8 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019
BAB VIII Aspek Teknis Per Sektor Bagian ini menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan
bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya adalah analisis kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program sektoral, dengan mempertimbangkan kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan.
8.1. Pengembangan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.
VIII-1
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 20198.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan perundangan, antara lain:
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (butir f).
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.
4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh.
VIII-2
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan perkotaan sebesar 10% pada tahun 2014.
8.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
a. Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Tabel 8.1.Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala Kota
No Isu Strategis Keterangan1 Kawasan rawan banjir (genangan) Kawasan Soreang
2 Kawasan merupakan daerah kumuh nelayan
VIII-3 5.
4 Infrastruktur kawasan masih memerlukan peningkatan (belum optimal)
5 Kondisi lahan kawasan umumnya bergelombang hingga berbukit Kawasan Lompoe-
Lapadde
6 Kawasan rawan konflik
7 Infrastruktur kawasan masih memerlukan peningkatan (belum optimal)
8 Sebahagian kawasan merupakan daerah Kawasan Mattiro Tasi
Kajian isu-isu permukiman dan infrastruktur perkotaan pada kawasan prioritas pada dasarnya merupakan kajian untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan pada kawasan yang menjadi obyek dalam perumusan SPPIP Kota Parepare.Kawasan yang dimaksud meliputi; Kawasan Soreang, Kawasan Lompoe-Lapadde dan Kawasan Mattiro Tasi.Kajian isu-isu permukiman dan infrastruktur perkotaan Kota Parepare dapat dilihat pada penjelasan Tabel di bawah ini.
3 Daya dukung lingkungan rendah dan kepadatan bangunan tinggi
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019genangan dan sumber air tanah terbatas
9 Kawasan merupakan daerah kumuh nelayan
10 Infrastruktur kawasan masih memerlukan peningkatan (belum optimal)
Sumber: SPPIP Kota Parepare
b. Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Luas wilayah Kota Parepare yang berkisar 9.933Ha, dimanfaatkan sebagai areal permukiman sekitar 4.37% atau 434,14 Ha, yang tersebar pada Kota Bawah dan Kota Atas.
Kondisi Permukiman pada bagian bawah Kota Parepare cenderung padat dan tidak tertata dengan baik. Daya dukung dan daya tampung lahan untuk pengembangan permukiman di masa yang akan datang sudah tidak memungkinkan. Sehingga upaya pengembangan permukiman pada daerah bawah akan diprioritaskan pada program penataan lingkungan dan perbaikan prasaranan dan sarana dasar permukiman.
Sementara kondisi permukiman yang terapat pada Daerah Atas Kota Parepare masih relatif jarang dengan pola persebaran sebagian besar mengikuti pola jalan yang sudah ada saat ini. Sehingga prioritas pengembangan permukiman akan diarahkan ke Kota Atas Parepare
VIII-4
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 8.2. Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/Bupati/Perraturan Lainnya Terkait Pengembangan Permukiman Perda/Pergub/Perwal/Perbu/Peraturan Lain
No Jenis Produk Amanat Kebijakan Daerah
No./Tahun Perihal
Pengaturan1. Peraturan Daerah Nomor
10 Rencana
bahwa perkembangan
Kota Parepare Tahun 2011 Tata Ruang
pembangunan
Wilayah
khususnya pemanfaatan
Kota
ruang di wilayah Kota
Parepare
Parepare
Tahun 2011
diselenggarakan dalam
- – 2031
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan, dan sumberdaya manusia dengan tetap memperhatikan daya dukung, daya tampung, dan kelestarian lingkungan hidup;
Tabel 8.3 Data Kawasan Kumuh di Kota ParepareLuas Jumlah Jumlah Lokasi Kawasan Jumlah No Kawasan Rumah Rumah Semi Kumuh
Penduduk (ha) Permanen Permanen
1 Soreang 3,6 - - -
2 Ujung 2,4 - - -
3 Bacukiki Barat 9,2
Lokasi Tahun Jumlah KondisiPrasarana NO Pengelola RSH Pembangunan Penghuni CKyangAda
- ** Untuk data Kondisi RSH di Kota Parepare belum tersedia
VIII-5
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019
Tabel8.5DataKondisiRusunawadiParepare
Prasarana Lokasi Tahun Jumlah No Pengelola Kondisi CKyang Rusunawa Pembangunan Penghuni Ada- ** Untuk data Kondisi Rusunawa di Kota Parepare belum tersedia
Volume/ Kondisi No Program/Kegiatan Lokasi Status Satuan infrastruktur
- ** Untuk data Program Pedesaan di Kota Parepare belum tersedia
c. Permasalahan dan Tantangan
Tabel 8.7. Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kota PareparePermasalahan Tantangan Alternatif No PengembanganPermukiman Pengembangan Solusi Tumbuhnya permukiman liar
a. Tetap mengikuti arahan Aspek Teknis dan Aspek
1.
yang terkesan kumuh di Lingkungan Permukiman tata ruang. beberapa kawasan dengan
b. Adanya mengesampingkan arahan pengorganisasian pemanfaatan ruang yang pendanaan dari telah ditetapkan dalam berbagai sumber (APBD rencana tata ruang; Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan
Swadaya) yang pelaksanaannya oleh satker berada dalam SKPD
VIII-6
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Sistem kelembagaan yang
a. Kelembagaan yang Aspek Kelembagaan
2
bertugas, belum terorganisir menangani Bidang dengan baik sehingga Keciptakaryaan komunikasi antara instansi khususnya terkait dalam hal pengembangan pengembangan permukiman permukiman yang tidak berjalan sesuai dengan didukung dengan uraian yang diharapkan tugas dan fungsi (tupoksi) yang jelas, serta penempatan tenaga pelaksana sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menangani program/kegiatan pengembangan permukiman baik individu maupun Organisasi Masyarakat.
Implementasi penataan bangunan dan lingkungan di Kota Parepare jika mengacu pada aturan yang dipersyaratkan oleh peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Direktur Jenderal Cipta Karya maupun peraturan perundang- undangan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan tata bangunan gedung dan lingkungan serta peraturan daerah daerah yang mengatur tentang penyelenggaran Bangunan Gedung, maka permasalahan secara fisik, sebagai berikut:
a. Umumnya bangunan yang ada belum memenuhi syarat teknis maupun keserasian bangunan dan lingkungannya; b. Masih terdapat bangunan yang melanggar aturan tentang garis sempadan jalan, sungai, pantai dan kawasan non budidaya lainnya; c. Belum adanya aturan yang jelas, antara lain; peraturan bangunan setempat
(PBS) dan peraturan bangunan lainnya; dan
d. Prilaku masyarakat yang tidak menghiraukan aturan dalam membangun
VIII-7
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 20198.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya khususnya sektor pengembangan permukiman baik di tingkat Pusat maupun di tingkat kabupaten/kota. Di tingkat Pusat acuan kebijakan meliputi RPJMN 2010-2014, MDGs 2015 (pengurangan proporsi rumah tangga kumuh tahun 2020), Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pengurangan luasan kawasan kumuh tahun 2014 sebesar 10%, arahan MP3EI dan MP3KI, percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, arahan Direktif Presiden untuk program pro-rakyat, serta Renstra Ditjen Cipta Karya 2010-2014. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota meliputi target RPJMD, RTRW Kabupaten/Kota, maupun Renstra SKPD. Acuan kebijakan tersebut hendaknya menjadi dasar pada tahapan analisis kebutuhan pengembangan permukiman di Kota Parepare
Sistem Infrastruktur permukiman yang diusulkan adalah adanya keserasian dan keseimbangan pembangunan infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan diharapkan mengacu kepada konsep pembangunan prasarana kota terpadu antar sektor sesuai dengan rencana induk sistem prasarana dan sarana yang ada seperti peningkatan kualitas permukiman kumuh dan pengembangan pemukiman baru, yang ditunjang dengan pembangunan sektor lainnya seperti pembangunan drainase, persampahan, pengelolaan air limbah dan pembangunan jalan kota.
Sedangkan sistem infrastruktur perdesaan adalah mengacu pada konsep TRIBINA melalui program pemberdayaan masyarakat setempat meliputi program/kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh, peningkatan prasarana dan sarana KTP2D/DPP, dan pembangunan infrastruktur pemukiman desa tertinggal yang ditunjang dengan pembangunan sektor jaringan jalan kolektor
VIII-8
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019dalam rangka meningkatkan aksesibilitas kehidupan dan penghidupan masyarakat menuju terwujudnya masyarakat damai dan sejahtera.
Tabel 8.8 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan Untuk 5 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Ket No. Uraian UnitI II
III
IV V
Jumlah
1 Jiwa Penduduk Kepadatan Jiwa/
2 Penduduk km
Proyeksi Jiwa/
Persebaran
2
km Penduduk Proyeksi Persebaran
Jiwa/
2 Penduduk
km Miskin Sasaran Penurunan
2 Ha Kawasan Kumuh Kebutuhan
3 TB Rusunawa Kebutuhan
4 Unit RSH Kebutuhan Pengembangan
5 Kws Permukiman Baru
- ** Data Belum Tersedia
di Perdesaan yang Membutuhkan Penanganan untuk 5 Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Ket No. Uraian UnitI II
III
IV V
Jumlah
1 Jiwa Penduduk Kepadatan Jiwa/
2 Penduduk km
Proyeksi Jiwa/
VIII-9
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 20192 Persebaran km
Penduduk Proyeksi Persebaran
Jiwa/
2 Penduduk
km Miskin Desa Potensial untuk
2 Desa Agropolitan Desa Potensial untuk
3 Desa Minapolitan Kawasan Rawan
4 Kws Bencana Kawasan
5 Kws Perbatasan Kawasan Permukiman
6 Kws Pulau – pulau kecil Desa Kategori
7 Desa Miskin Kawasan dengan
8 Kws Komoditas Unggulan
- ** Data Belum Tersedia
8.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari:
a. pengembangan kawasan permukiman baru dalam bentuk pembangunan Rusunawa serta b. peningkatan kualitas permukiman kumuh dan RSH.
VIII-10
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari:
a. pengembangan kawasan permukiman perdesaan untuk kawasan potensial (Agropolitan dan Minapolitan), rawan bencana, serta perbatasan dan pulau kecil,
b. pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dengan program PISEW (RISE), c. desa tertinggal dengan program PPIP dan RIS PNPM.
Selain kegiatan fisik di atas program/kegiatan pengembangan permukiman dapat berupa kegiatan non-fisik seperti penyusunan RP2KP/SPPIP dan RPKPP ataupun review bilamana diperlukan.
Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Infrastruktur kawasan permukiman kumuh Infrastruktur permukiman RSH Rusunawa beserta infrastruktur pendukungnya Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial
(Agropolitan/Minapolitan) Infrastruktur kawasan permukiman rawan bencana Infrastruktur kawasan permukiman perbatasan dan pulau kecil Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PISEW) Infrastruktur perdesaan PPIP Infrastruktur perdesaan RIS PNPM
VIII-11
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Gambar 8.1 Alur Fungsi Dan Program Pengembangan Permukiman.
Sumber: Dit. Pengembangan Permukiman, 2012
8.1.5 Usulan Program dan Kegiatan
a. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman
Setelahmelalui tahapananalisis kebutuhan untukmengisikesenjangan antarakondisieksistingdengankebutuhanmakaperludisusunusulan programdankegiatan.
VIII-12
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019
Tabel 8.10Format Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur
Permukiman di Kota Parepare
Kriteria No. Program/Kegiatan Volume/satuan Biaya (Rp) Lokasi KesiapanKecamatan Penyusunan FS Rumah
1
1 13,200,000
Soreang Susun Sederhana Sewa Pembangunan dan
Kecamatan
1
2 1,000,000 rehailitasi Jalan Lingkungan Soreang pada kawasan kumuh Penataan/Peningkatan
Kota
1 1,000,000
3 Infrastruktur Permukiman Parepare Kawasan Kumuh Penataan/Peningkatan
Kota
1 1500000
4 Infrastruktur Permukiman Parepare RSH Penataan/Peningkatan
Kota
1 1,560,000
5 Infrastruktur Permukiman Parepare RSH
Kota Sarana dan Prasarana 1 1,500,000
6 Perkim (P2P),
Parepare Pembangunan Rusunawa Kota
1
7 360,000
Beserta Inrastruktur Parepare Pendukungnya
Penataan/Peningkatan Kota
1
8 1,000,000
Infrastruktur Permukiman Parepare Kawasan Kumuh Penataan/Peningkatan
Kota
1 700,000
9 Infrastruktur Permukiman Parepare RSH
Kota Sarana dan Prasarana
1 1,000,000
10 Perkim (P2P), Parepare Pembangunan Rusunawa
Kota 1 700,000
11 Beserta Inrastruktur Parepare Pendukungnya
Pembangunan dan rehab Kecamatan
1 12 jalan setapak/jalan 700,000 Soreang lingkungan
Kecamatan
1 1,000,000
13 RTH Kawasan Soreang Soreang Penataan/Peningkatan Kota
1 3,250,000
14 Infrastruktur Permukiman Parepare Kawasan Kumuh Penataan/Peningkatan
Kota
1
15 Infrastruktur Permukiman 1,560,000 Parepare RSH
Kota Sarana dan Prasarana
1
16 1,500,000
Parepare Perkim (P2P),
VIII-13
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Pembangunan Rusunawa Kota
1
17 800,000
Beserta Inrastruktur Parepare Pendukungnya Pembangunan/Peningkatan
Kawasan
1
18 Jalan Lingkungan dan 1,000,000 Soreang aluran Air Pembangunan/Peningkatan
Kawasan
1
19 Jalan Lingkungan dan 1,000,000 Ujung aluran Air Pembangunan/Peningkatan Kawasan
1
20 Jalan Lingkungan dan 1,000,000 Bacukiki aluran Air Barat
b. Usulan Pembiayaan Pengembangan Permukiman
Dalam pengembangan permukiman, Pemerintah Daerah didorong untuk terus meningkatkan alokasinya pada sektor tersebut serta mencari alternatif sumber pembiayaan dari masyarakat dan swasta (KPS, CSR).
Tabel 8.11Contoh Usulan Pembiayaan Proyek Sw C APBD APBD Masy
No Program/kegiatan APBN ast S Total
Prov Kab/kota arakat a RPenyusunan FS Rumah Susun
1 12,000,000 1,200,000 13,200,000
Sederhana Sewa Pembangunan dan rehailitasi2 Jalan Lingkungan pada kawasan 1,000,000 1,000,000 kumuh
Penataan/Peningkatan
3 Infrastruktur Permukiman 1,000,000 1,000,000 Kawasan Kumuh
Penataan/Peningkatan
4 1,500,000 1500000 - Infrastruktur Permukiman RSH
Penataan/Peningkatan
5 1,200,000 120,000 240,000 1,560,000
Infrastruktur Permukiman RSH Sarana dan Prasarana Perkim6 1,500,000 1,500,000 - (P2P),
Pembangunan Rusunawa
7 Beserta Inrastruktur 360,000 360,000 Pendukungnya
Penataan/Peningkatan
8 Infrastruktur Permukiman 1,000,000 1,000,000 Kawasan Kumuh
Penataan/Peningkatan 9 700,000 700,000 Infrastruktur Permukiman RSH
Sarana dan Prasarana Perkim
10 1,000,000 1,000,000 (P2P),
Pembangunan Rusunawa
11 Beserta Inrastruktur 700,000
700,000 Pendukungnya Pembangunan dan rehab jalan 12 700,000
700,000 setapak/jalan lingkungan
VIII-14
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019
13 1,000,000 1,000,000 RTH Kawasan Soreang
Penataan/Peningkatan
14 Infrastruktur Permukiman 2,500,000 250,000 500,000 3,250,000
Kawasan Kumuh Penataan/Peningkatan15 1,200,000 120,000 240,000 1,560,000
Infrastruktur Permukiman RSH Sarana dan Prasarana Perkim16 1,500,000 1,500,000 (P2P),
Pembangunan Rusunawa
17 Beserta Inrastruktur 800,000
800,000 Pendukungnya Pembangunan/Peningkatan 18 1,000,000
1,000,000 Jalan Lingkungan dan aluran Air Pembangunan/Peningkatan 19 1,000,000
1,000,000 Jalan Lingkungan dan aluran Air Pembangunan/Peningkatan 20 1,000,000
1,000,000 Jalan Lingkungan dan aluran Air Total
35,330,000
VIII-15
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 8.12 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kota ParepareSumber Pembiayaan Sektor No Vo Tahu APBN Progra Rincian Kegiatan Lokasi Satuan
DA APBD APBD KPS/Swas Masyar CS . l n
BUMD m
Rupiah PL K Prov. Kab/kota ta akat R
Murni HN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16 Penyusunan FS Rumah Kecamata 1 2015 Paket 12,000,000 1,200,000
1 Susun Sederhana Sewa n Soreang Pembangunan dan rehailitasi Jalan Kecamata
2 1 2015 Paket 1,000,000 Lingkungan pada kawasan n Soreang kumuh Penataan/Peningkatan
Kota Infrastruktur Permukiman 1 2015 1,000,000
3 Parepare Kawasan Kumuh Penataan/Peningkatan
Kota Bankim Infrastruktur Permukiman - 1 2015
1,500,000
4 Parepare RSH Penataan/Peningkatan
Kota Infrastruktur Permukiman 1 2015 1,200,000 120,000 240,000
5 Parepare RSH Sarana dan Prasarana Kota
-
1 2015
1,500,000
6 Perkim (P2P), Parepare Pembangunan Rusunawa Kota Beserta Inrastruktur 1 2015 360,000
7 Parepare Pendukungnya
VIII-16
FINAL REPORT
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Penataan/Peningkatan Kota Infrastruktur Permukiman 1 2016 1,000,000
8 Parepare Kawasan Kumuh Penataan/Peningkatan
Kota Infrastruktur Permukiman 1 2016 700,000
9 Parepare RSH Sarana dan Prasarana Kota
1 2016 1,000,000
10 Perkim (P2P), Parepare Pembangunan Rusunawa Kota Beserta Inrastruktur 1 2016 700,000
11 Parepare Pendukungnya Pembangunan dan rehab
Kecamata jalan setapak/jalan 1 2016 Paket 700,000
12 n Soreang lingkungan Kecamata RTH Kawasan Soreang
1 2016 Paket 1,000,000
13 n Soreang Penataan/Peningkatan
Kota Infrastruktur Permukiman 1 2017 2,500,000 250,000 500,000
14 Parepare Kawasan Kumuh Penataan/Peningkatan
Kota Infrastruktur Permukiman 1 2017 1,200,000 120,000 240,000
15 Parepare RSH Sarana dan Prasarana Kota
1 2017 1,500,000
16 Perkim (P2P), Parepare Pembangunan Rusunawa Kota Beserta Inrastruktur 1 2017 800,000
17 Parepare Pendukungnya Pembangunan/Peningkata
Kawasan n Jalan Lingkungan dan 1 2017 Paket 1,000,000
18 Soreang aluran Air
VIII-17
FINAL REPORT
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Pembangunan/Peningkata Kawasan n Jalan Lingkungan dan 1 2018 Paket 1,000,000
19 Ujung
aluran Air Pembangunan/Peningkata Kawasan n Jalan Lingkungan dan Bacukiki 1 2019 Paket 1,000,000
20 aluran Air Barat
VIII-18
FINAL REPORT
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 20198.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan
8.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah serangkain kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik dari perkotaan maupun di pedesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.Untuk memberikan gambaran kondisi tata bangunan dan lingkungan, perlu diuraikan hal-hal sebagai berikut: a. Kondisi aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana; b. Kondisi persampahan dan sarana hidrant;
c. Kualitas pelayanan publik dan perizinan mengenai bangunan;
d. Kondisi bangunan gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dankenyamanan; e. Jumlah kawasan kumuh yang terdapat di lingkungan Kota Parepare;
f. Permukiman-permukiman tradisional dan bangunan gedung bersejarah yang mempunyai potensi wisata dan nilai ekonomis; dan g. Kondisi sarana lingkungan hijau/open space atau public space
VIII-19
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019
Gambar 8.2LingkupTugasPBL
Sumber : Dit. PBL, DJCK, 20128.2.2 Isu Strategi, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
a. Isu Strategis
Rencana penataan bangunan dan lingkungan di Kota Parepare meliputi kawasan pusat perdagangan dan transportasi, kawasan industri dan pertanian, kawasan pusat permukiman, kawasan bersejarah dan pariwisata dan kawasan pusat pemerintahan. Dengan adanya rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL) pada kawasan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi pelayanan dan mendorong peningkatan jasa di sektor perdagangan transportasi dan pariwisata.
VIII-20
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019
Tabel 8.13Isu Strategis Sektor PBL di Kota Parepare
Isu Strategis Sektor No. Kegiatan Sektor PBL PBL di Kota Parepare1. Penataan Lingkungan Permukiman Umumnya bangunan yang ada belum memenuhi syarat teknis maupun keserasian bangunan dan lingkungannya; Masih terdapat bangunan yang melanggar aturan tentang garis sempadan jalan, sungai, pantai dan kawasan non budidaya lainnya; Belum adanya aturan yang jelas, antara lain; peraturan bangunan setempat (PBS) dan peraturan bangunan lainnya; dan Prilaku masyarakat yang tidak menghiraukan aturan dalam membangun
VIII-21
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019b. Kondisi Eksisting
Kondisi fisik bangunan dan lingkungan menunjukkan adanya kekumuhan pada daerah perkotaan yang merupakan daerah urban dan pada kawasan kumuh nelayan dengan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat tanpa melihat secara detail rencana tata ruang yang ada/ tanpa melaporkan izin pada dinas tata ruang kabupaten, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penataan kota sehingga tidak menimbulkan kekumuhan dan dampak lingkungan lainnya, rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat miskin kota, pengetahuan tentang desain bangunan dan faktor sosial budaya masyarakat.
Penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kota Parepare, khususnya bangunan gedung milik pemerintah daerah belum optimal. Pada beberapa bangunan gedung sudah mengalami kerusakan akibat tidak adanya pemeliharaan, sehingga bangunan tersebut terbengkalai. Begitupula pada penataan lingkungan, baik lingkungan permukiman, kawasan perkantoran, perdagangan, koridor jalan, dan sebagainya memerlukan suatu bentuk penanganan yang baik dan terencana sehingga dapat berfungsi dengan baik.
Tabel 8.14Peraturan Daerah/Peraturan Walikota/Peraturan
Bupati terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
Perda/Pergub/Perbup/Peraturan lainnya NAmanat Kebijakan Daerah o. Jenis Produk No. Perihal Pengaturan Tahun
1 PermenPU No. Nomer 06 Pedoman 06/PRT/M/2007 Tahun Rencana 2007 Tata
Bangunan dan Lingkungan
VIII-22
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 8.15 Penataan Lingkungan PermukimanPenanganan Kawasan RTH Pemenuhan SPM Kebakaran Tradisional Lokasi % Keter Nam Prasaran Dukungan / Lua sediaa % HS Lua a
Instan a Infrastru Nama s n s
IM BG - si Kawasa Kebakara k turCK RT RT
IM RTH B N n n H H B
- ** Data Belum Tersedia
Ketersediaa Status Kondisi No Kawasan/Keca Negara n Utilitas Kepemilika Banguna . matan berdasarkan BG n n (1) (2) (3) (4) (5) (6) fungsi FungsiHunian: 1. .....................unit FungsiKeagamaan : ............. unit FungsiUsaha: ...................... unit FungsiSosialBuda ya: ..........unit FungsiKhusus : .....................unit
Tabel 8.17 Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan KemiskinanKegiatan Kegiatan PNPM Pemberdayaan No. Kecamatan Perkotaan (P2KP) (1) (2) (3) (4) Lainnya
- ** Data Belum Tersedia
VIII-23
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019c. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan Dalamkegiatanpenataanbangunandanlingkunganterdapatbeberapa permasalahandantantanganyangdihadapi,antaralain:
Tabel 8.18Identifikasi Permasalahan dan Tantangan
Penataan Banguna dan Lingkungan
Tantangan Alternatif Permasalahan yang No. Aspek PBL Pengembang Solusi dihadapi anI. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
1. Aspek Teknis pada umumnya bangunan memenuhi syarat teknis maupun keserasian bangunan dan lingkungannya seperti yang terjadi di kawasan perumahan, perkantoran, perdagangan dan pada kawasan khusus seperti kawasan wisata dan kawasan bersejarah. Dilain pihak masih banyak bangunan yang melanggar garis sempadan jalan, sungai, pantai dan kawasan non budidaya lainnya.
2. Aspek Belum adanya peraturan Kelembagaan daerah yang mengatur tentang penyelenggaraan bangunan gedung
3. Aspek Pembiayaan Masih terbatasnya kemampuan APBD untuk mendanai kegiatan-kegiatan tersebut
4. Aspek Peran Serta Kurangnya kerjasama yang Masyarakat/swasat baik antara pemerintah dan masyarakat serta swasta dalam penataan bangunan dan lingkungan
5. Aspek Lingkungan Permukiman
II. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1. Aspek Teknis Aspek
2. Kelembagaan
3. Aspek Pembiayaan
VIII-24
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Aspek Peran Serta 4. Masyarakat/swasat Aspek Lingkungan
5. Permukiman
III. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1. Aspek Teknis Aspek
2. Kelembagaan
3. Aspek Pembiayaan Aspek Peran Serta
4. Masyarakat/swasat Aspek Lingkungan
5. Permukiman
Tantangan Kegiatan penataan lingkungan untuk mendukung fungsi kawasan tertentu belum dilakukan karena belum optimalnya kinerja instansi yang berwenang yang melakukan perencanaan, pengaturan dan pembinaan teknis maupun dalam pelaksanaan fisik di lapangan. Dilain pihak masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia aparatur daerah yang menangani dan masih terbatasnya kemampuan APBD untuk mendanai kegiatan-kegiatan tersebut serta masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya penataan lingkungan dalam rangka mendorong peningkatan fungsi kawasan seiring dengan meningkatnya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
VIII-25
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 20198.2.3 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kota Parepare yang belum menyelesaikan PERDA bangunan gedung yang dimilikinya agar sesuai dengan Undang-Undang Bangunan dan Gedung (UUBG). Masih tidak dilibatkannya tim ahli bangunan gedung yang berfungsi dalam pembinaan penataan bangunan dan lingkungan. Pemerintah daerah belum menerbitkan sertifikasi layak Fungsi (SLF) bagi seluruh bangunan gedung yang ada terutama bangunan baru hasil pembangunan.Beberapa kawasan yang perlu segera dilakukan penataan, antara lain: a. Penataan kawasan kumuh.
b. Rencana induk sistem proteksi kebakaran.
c. Penataan bangunan dan lingkungan kawasan perdagangan.
d. Penataan bangunan dan lingkungan kawasan perkantoran.
e. Penataan bangunan dan lingkungan bantaran Sungai f. Penataan bangunan dan lingkungan koridor jalan utama.
g. Perbaikan sarana dan prasarana perkantoran.
h. Penataan taman-taman kota. i. Pemeliharaan sarana dan prasarana umum. j. Revitalisasi kawasan.
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut terlihat bahwa kebutuhan penataan bangunan dan lingkungan di Kota Parepare dapat lebih difokuskan pada kawasan perkotaan, dimana kawasan perkotaan merupakan daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan bangunan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan kawasan perdesaan. Selain itu kawasan perkotaan cenderung muncul kawasan-kawasan kumuh sebagai dampak pembangunan kota yang tidak memperhatikan aspek tata ruang.
VIII-26
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019 Tabel 8.19 Kebutuhan Sektor Penataan Bangunan dan LingkunganKebutuhan
No. Uraian Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I II
III
IV V
I. Kegiatan Penataan Lingkunan Permukiman
RuangTerbuka
1. M2 Hijau(RTH)
2. RuangTerbuka M2
3. PSD unit
4. PS Lingkungan unit
5. HSBGN laporan PelatihanTeknis Tenaga Pendata 6. laporan HSBGN 7. lainnya
II. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara BangunanFungsi 1. unit Hunian BangunanFungsi unit
2. Keagamaan BangunanFungsi 3. unit Usaha
BangunanFungsi 4. unit SosialBudaya BangunanFungsi
5. unit Khusus Bintek
6. Pembangunan laporan GedungNegara 7. lainnya
III. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1. P2KP 2. lainnya
- ** Data Belum Tersedia
8.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan PBL
Untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai dalam penataan bangunan dan lingkungan, beberapa program penataan bangunan dan lingkungan yang diusulkan, antara lain:
VIII-27
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019VIII-28
a. Melakukan penataan bangunan agar dapat memberi nilai tambah fisik, ekonomi dan sosial.
b. penataan bangunan dan lingkungan untuk mewujudkan arsitektur perkotaan dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan untuk menunjang kearifan budaya lokal.
c. Pengembangan permukiman masyarakat agar produktif dan berjatidiri.
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 20198.2.5 Usulan Program dan Kegiatan Tabel 8.20Contoh Tabel Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Parepare Sumber Pembiayaan Sektor No Tahu APBN Progra Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan
DA APBD APBD BUM KPS/Swast Masyaraka CS . n m
Rupiah PLH K Prov. Kab/kota D a t R
Murni N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16 Sosialisasi Bidang Kota Penataan Bangunan
1 2015 30,000
1 Parepare Gedung & Lingkungan Bantuan Teknis Pelatihan
Kota Tenaga Pengawas
1 2015 50,000
2 Parepare Kecipta karyaan PBL Sistem Komputerisasi Kota Data Base Tata 1 2015
250,000
3 Parepare Bangunan Pemeliharaan dan Pengembangan Kota 1 2015
250,000
4 Standarisasi Bangunan Parepare Gedung & Lingkungan
VIII-29
FINAL REPORT
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Pembangunan/Rehabilita Kota 100 si Pedestrian jalan Andi 2015
650,000
5 Parepare Makkasau Pembangunan Anjungan Anjungan
10,000,00 2,000,00 Mallusetasi (Tahap Mallusetas 1 2015
6 Awal) i Rehabilitasi Alun-Alun Lap. A.
1 2015 400,000
7 Kota (Lap. A. Makkasau) Makkasau Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Kota
1 2015 2,000,000
8 (Penanggulangan Bahaya Parepare Kebakaran) Dukungan Prasarana dan Kota
9 Sarana Ruang Terbuka 1 2015 2,000,000 100,000 Parepare Hijau
Pembangunan Sumur Kota 1 2015 100,000
10 sumur resapan Parepare Pengembangan Lobang Kota
11 1 2015
50,000 Biofuer Parepare Kota Penataan Taman Kota
1 2015 50,000
12 Parepare
Pemeliharaan/Rehabilitas Kota 100,00
13 i Bangunan Monumen 1 2015 Parepare Korban 40.000 jiwa
VIII-30
FINAL REPORT
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Kawasan RTBL Kawasan Lompoe 1 2016 250,000
14 Lompoe Pemeliharaan dan Pengembangan Kota
1 2016 250,000
15 Standarisasi Bangunan Parepare Gedung & Lingkungan Pembangunan/Rehabilita
Kota 100 si Pedestrian jalan Andi 2016 650,000
16 Parepare Makkasau Pembangunan Anjungan
Kota 12,000,00 1,200,00
Mallusetasi 1 201617 Parepare (TahapLanjutan) Pemeliharaan/Rehabilitas Kota
100,00
18 1 2016 i Sumur Jodoh Parepare
Pembangunan Jaringan Kawasan Hidrat Kebakaran 1 2016
100,000
19 Wekkee Kawasan Wekkee Dukungan Prasarana dan
Kota
20 Sarana Ruang Terbuka 1 2016 3,000,000 Parepare Hijau
Kota Penataan Taman Kota 1 2016
50,000
21 Parepare Kota
22 Sumur sumur resapan 1 2016 100,000 Parepare
Pengembangan Lobang Kota 1 2016 50,000
23 Biofuer Parepare
VIII-31
FINAL REPORT
P E M E R I N T A H K O T A P A R E P A R E
PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2015 – 2019Pemeliharaan/Rehabilitas Kota 100,00 i Taman Makam
1 2016
24 Parepare Pahlawan Sarana Prasarana
Kawasan Penanggulangan Bahaya 1 2016 Paket 100,000
25 Soreang Kebakaran Pembangunan/Rehabilita Kawasan si Trotoar (Pedestrian) Mallusetas 800 2017
600,000
26 Kawasan Mallusetasi i Rehabilitasi Kawasan Kawasan 1 2017
100,000
27 Lap. Soreang Soreang Kawasan Rehabilitasi Kawasan
100,00
28 Sumur 1 2017 Sumur Jodoh Jodoh Pembangunan Anjungan Kawasan 15,000,00 3,000,00 Mallusetasi (Tahap Mallusetas 1 2017
29 Lanjutan) i Kota
30 Sumur sumur resapan 1 2017 100,000 Parepare
Pengembangan Lobang Kota 1 2017 50,000