HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

  HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008

  

SK R IPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Disusun Oleh : F IT R IY A Y U N IY A T I NIM. 111 03 044

  

JU R U SA N TA R B IY A H

PRO G RAM STUDI PE N D ID IK A N A G A M A ISL A M

SEK O LA H TIN G G I A G A M A ISLA M N EG E R I

(ST A IN ) SAL AT IG A 2008

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706. 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: v; ; ii .i!;

  I E-mail :

  

D E K L A R A S I

Bismillahirrahmanirrahim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 3 Maret 2008 Peneliti

  FITRIYA YUNIYATI NIM. 111 03 044 Drs. Sumarno Widjadipa Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Salatiga, 10 Maret 2008 Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Sdr. Fitriya Yuniyati Ketua STAIN Salatiga di - SALATIGA Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari : Nama : Fitriya Yuniyati NIM. : 111 03 044 Jurusan : Tarbiyah Progdi : PAI Judul : HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI

  BELAJAR PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing NIP. 150 223 794

  iii

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

  

P E N G E S A H A N

  SKRIPSI Saudari : Fitnya Yuniyati dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 03 044 yang beijudul HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu, 19 Maret 2008 M yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1429 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. c , .

  19 Maret 2008 M Salatiga,---------------------------

  12 Rabiul Awal 1429H Panitia Ujian

  

IV

  MOTTO gantungkan cita-citamu dan semangatmu setinggi 6intang di langit dan rendahkan hatim u serendah mutiara d i lautan.

  

Am billah w a ktu untukj>erfikjr, itu adalah sumber kekuatan.

A m bidah w a k tu untuk,berdo'a, itu adalah sumber ketenangan.

A m billah w a ktu untuk^belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

Am billah w a ktu untuk^m em be^m akg itu adalah membuat hidup terasa

berarti. A m billah w aktum u untuk^bekeija, itu adalah nilai keberhasilan.

  

Am billah w a ktu untuk^beramal, itu adalah kunci menuju surga.

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kp persembahkgn kepada:

  

1. My parents (ibu dan bapak) tercinta yang telah mengasuh, membimbingku dalam langkah

hidupku, terima bgsih atas segala pengorbanannya baikjahir maupun batin

2. "Ketiga adekfu ( (Dwi, Tarom, (Muhaimin ) tersayang yang setia menemaniku daCam hari-

hariku, terima kgsih atas bantuan dorongan kalian.

  £ dan Ibu guru IMI (Miftahid Hilda Lopait ( (Bp. Slamet

  3. Teman-teman seprofesi (Bapa

  <llpsyadi, (Bu (Rpdiyah, (Bu Hisa', (Bu JAni, (Bu Huraeni, (Bp. Istoyono ) yang telah

  membantu terselesainya skripsi ini

4. (My best friend (Yuli, Imut, (Deleft M/ida, (Bern, Jlmrina ) semoga persahabatan kita tetap

abadi selamanya. 5. (Mas Toga yang setia menemaniku mencari referensi

  6. J4 ’a J4pietmas Tony terima kgsih atas spirit dan do ’anya

  

7. Teman-teman <PJU 2003, jangan lupakan kebersamaan saat-saat kuHah dalam mencari

ilmu.

  

8. Teman-teman seperjuangan ( Kris, Imam, (Farid, (Batty, Hid, dan Inung ) jangan lupakan

suka dan duka saat-saat bersama

9. Calon pendamping hidupku, aku kgn setia menanti kehadiranmu.

  

10. (Mas TuR (Sahabat Com)yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, terima kasih

jasamu takkan kulupakgn 11. (pembaca yang budiman.

  KATA PENGANTAR «•

  >

  Ail jJ .l* !l U;>J «Uil JsA>-l

  "S)K^a^\j

  Dengan menyebut asma Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang , segala puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang telah mengentaskan manusia dari kegelapan dengan pancaran ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang beijudul

  “HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KEC.

  TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2007/2008.

  Selajutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bpk. Drs. Imam Sutomo selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bpk. Fatchurrahman M. Pd, selaku ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam ( PAI )Negeri Salatiga.

  3. Bpk Benny Ridwan , selaku dosen Pembimbing Akademik ( PA )

  4. Bpk. Drs. Sumamo WD yang telah membimbing dan memberi pengarahan sampai terselesainya penyusunan skripsi ini.

  5. Semua Bapak dan Ibu dosen seria karyawan yang telah memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis.

  6. Keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan dan motivasi demi terselesainya skripsi ini.

  7. Seluruh rekan Bapak dan Ibi guru MI Miftahul Huda Lopait yang telah membantu terselesainya penulisan skripsi ini.

  8. Teman-teman seperjuangan PAI 2003

  9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Teriring do’a semoga amal dan budi baik yang mereka berikan kepada penulis menjadi catatan amal kebaikan disisi Allah SWT. Amin.

  Salatihga, 3 Maret 2008 Penulis

  Fitriya Yuniyati

  DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  C. Penutup

  88 DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  BAB I PENDAHULUAN A. L atar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Karena fungsi guru adalah sebagai perencana, pengelola pengajaran, penilaian hasil belajar, sebagai motivator, dan sebagai pembimbing.1

  Bagaimana guru memahami kedisiplinan dan bentuk-bentuk pengelolaan kelas. Perilaku di kelas dan hasil belajar banyak dipengaruhi oleh kualitas pengajaran. Guru harus menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi prestasi dan perilaku siswa. Lingkungan fisik di kelas dan level kenyamanan yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antara guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa menentukan pembelajaran yang optimal. Namun, guru juga perlu secara kritis berefleksi terhadap apa yang terjadi di dalam kelas. Karena perilaku siswa merupakan reaksi dari faktor- faktor di dalam sekolah. Guru juga berefleksi tentang lingkungan belajar yang telah diciptakan dan apakah lingkungan belajar tersebut melibatkan anak secara aktif.

  Ketika guru mencari penjelasan tentang rendahnya prestasi dan masalah perilaku guru perlu merefleksikan apa yang guru ajarkan dan

1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, 1995,

  2

  bagaimana guru mengajar. Apa yang guru katakan dan lakukan di kelas untuk membangun pemahaman diantara siswa. Bagaimana guru memperkenalkan topik baru dan bagaimana guru menghubungkan pengetahuan baru dengan apa yang diketahui anak.

  Suatu pengajaran akan berjalan dan berhasil secara baik, manakala guru mampu mengubah peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat di dalam proses pengajaran itu, dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya.2

  Sekarang ini segala sesuatu diukur dengan prestasi. Seorang guru bertanggung jawab terhadap prestasi siswa. Guru akan mencurahkan semuanya dalam rangka meningkatkan prestasi anak didiknya. Firman Allah SWT

  

i j Zi ; ' c y j l f t %'\ ^

i ijjiiU ijjlii jj iSi)

  "... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

  diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ...” (QS. Al Mujadilah : 11)3

  Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran adalah pengelolaan kelas yang digunakan. Seorang guru yang

2 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, him. 4

  3 Departemen Agama RI, A l Qur'an dan Terjemahan, CV. Asy Syifa’, Semarang, 1992, him. 911

  3

  tidak menguasai pengelolaan kelas akan menimbulkan masalah, baik bagi guru maupun siswa. Diantaranya akan timbul masalah seperti kedisiplinan yang kurang, kurangnya minat belajar anak, seperti tidak adanya perhatian dan kesungguhan dalam belajar. Sebaliknya guru dalam mengelola kelas menggunakan berbagai variasi dapat membangkitkan minat belajar siswa sehingga tujuan tercapai secara optimal.

  Peserta didik dapat belajar dengan baik jika mereka kreatif, aktif dan kegiatannya berdasarkan pada pengalaman peserta didik. Guru yang mengetahui dan memahami keadaan ini dapat dengan mudah memasukkan ke dalam perencanaan pembelajaran. Namun tidak semua guru dapat melakukannya. Umumnya mereka hanya bisa mengajar sesuai dengan urutan yang ada di buku teks. Seharusnya tidak demikian, mereka hendaknya memahami bahwa buku teks bukan merupakan satu-satunya panduan pembelajaran.'’

  Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis terdorong untuk meneliti bagaimana korelasi antara pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar dengan mengambil judul “HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG”.

  B. Penjelasan Istilah Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang pembahasan dalam skripsi ini, maka perlu diketahui pengertian judul skripsi ini secara terperinci dan menyeluruh. Pada kata-kata yang terkandung dalam iudul tersebut 4

  4 M engelola Kelas In klu sif dengan Pembelajaran yang Ramah , him. 3, europe.org/tooIkit/buku_s.pdf

  4 Adapun pengertian kata-kata yang terdapat dalam judul skripsi ini

  adalah sebagai berikut:

  1. Hubungan Dalam

  , hubungan

  Kamus Umum Bahasa Indonesia

  adalah,keadaan berhubungan.5 Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan pengelolaan kelas dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV, V, dan VI semester I MI Miftahu Huda Lopait Kecamatan Tuntang tahun 2007/2008

  2. Pengelolaan kelas

  a. Pengelolaan Pengelolaan berasal dari kata kelola, yaitu mengurus (perusahaan, pemerintahan), melakukan (pekeijaan), menyelenggarakan.

  Pengelolaan yaitu penyelenggaraan.6 Yang dimaksud di sini adalah penyelenggaraan belajar mengajar siswa MI Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  b. Kelas Kelas yaitu tingkat, ia naik kelas dua, ruang untuk belajar di sekolah.7 Maksudnya ruang untuk proses belajar mengajar siswa MI

  Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  5 Emzul Fajri Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, him. 487

  6 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976, him. 76

7 Emzul Fajri Ratu Aprilia Senja, op. cit., him. 487

  5 Pengelolaan kelas yaitu penyelenggaraan kelompok belajar di

  ruang tertentu sesuai dengan tingkatnya dalam rangka melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah.

  Untuk melengkapi dari variabel pengelolaan kelas, maka dapat diuraikan indikator variabel sebagai berikut: 1) Merencanakan Pembelajaran

  a) Menyiapkan bahan yang akan diajarkan

  b) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran

  c) Menerapkan metode pembelajaran

  d) Menyiapkan sumber atau media yang akan diajarkan

  e) Menyiapkan tugas atau pertanyaan - pertanyaan sebagai umpan balik antara guru dan peserta didik 2) Pemberdayaan Sumber Belajar

  a) Pengaturan sumber belajar atau penataan ruangan

  b) Pemanfaatan sarana belajar yang kondusif

  c) Pemanfaatan alat dan media pembelajaran

  d) Pemanfaatan perpustakaan kelas

  e) Tersedianya tempat pemajangan hasil karya peserta didik 3) Mengelola Pembelajaran Dalam Kelas

  a) Menciptakan pembelajaran yang kooperatif

  b) Meningkatkan motivasi belajar

  c) Belajar berpikir kritis dalam pemecahan masalah

  d) Belajar mandiri di kelas

  6

  e) Merancang pembelajaran peserta didik dengan karakter yang beraneka ragam 4) Penilaian Aktif

  a) Penilaian hasil pembelajaran

  b) Penilaian observasi kegiatan peserta didik

  c) Penilaian portofolio

  d) Penilaian formatif

  e) Penilaian sumatif

  3. Prestasi Belajar

  a. Prestasi Prestasi yaitu hasil baik yang dicapai, hasil yang telah dicapai

  (dilakukan, dikeijakan dan sebagainya).8 Prestasi menurut Nana Sudjana adalah tingkat penguasaan bahan pelajaran yang dicapai oleh siswa.

  b. Belajar Belajar yaitu berusaha/berlatih supaya mendapatkan sesuatu kepandaian.9 Belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atau ilmu

  Prestasi belajar yaitu menunaikan penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang hasilnya ditujukan dalam nilai tes atau nilai angka yang diberikan guru.

  8 WJS. Poerwadarminta, op. cit., him. 768

  9 Ibid., him . 108

  7 Prestasi belajar yang dimaksud penulis adalah prestasi yang

  diperoleh pada siswa kelas IV, V, dan VI melalui UAS mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  C. Rumusan Masalah Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan, yaitu :

  1. Bagaimana variasi pengelolaan kelas MI Miftahul Huda Lopait Tuntang ?

  2. Bagaimana tingkat prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa MI Miftahul Huda Lopait Tuntang ?

  3. Adakah hubungan pengelolaan kelas dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa MI Miftahul Huda Lopait Tuntang ?

  D. Tujuan Penelitian Sebagai konsekuensi dari pokok permasalahan yang telah dipaparkan, maka ada beberapa tujuan dari penelitian ini antara lain :

  L Untuk mengetahui variasi pengelolaan kelas MI Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  2. Untuk mengetahui variasi tingkat prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa MI Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  3. Untuk mengetahui hubungan pengelolaan kelas dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa MI Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  8 Manfaat Penelitian

  Dalam penulisan skripsi ini penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru kelas IV. V, dan VI MI Miftahul Huda Lopait Tuntang khususnya, sebagai masukan penyempurnaan pengelolaan kelas sebagai seorang guru kaitannya dalam proses belajar mengajar pada peserta didik MI Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  E. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.10 Suharsimi Arikunto mengatakan hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.11

  Adapun hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar Bahassa IndonesiaP pada siswa MI Miftahul Huda Lopait Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan kata lain semakin baik pengelolaan kelas maka semakin baik pula tingkat prestasi belajar siswa.

  F. Metode Penelitian Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode- metode yang digunakan dalam penelitian.12

10 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, him. 67

  11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, him. 67

  15 Noeng Muhadjir, M etodologi Penelitian Kualitatif, Rakesarasin, Yogyakarta, 1989, him. 9

  9 Setelah menemukan hipotesis penulis menentukan metode penelitian

  yang sesuai dengan responden yang akan diteliti, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Populasi dan Sampel

  a. Populasi Poulasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa atau gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama.13

  Menurut Margono menyebutkan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.14

  Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas

  IV, V dan VI semester I MI Miftahul Huda Lopait Tuntang yang beijumlah 61 siswa dan ke tiga guru kelas tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan populasi terbatas atau terhingga, yakni populasi yang memiliki batasan kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.15

  13 Sukandar Rumidi, M etodologi Penelitian, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2004, him. 47

  14 S. Margono, op. cit., him. 121

  15 Ibid., him. 119

  10 Karena di sini populasinya menggunakan jumlah siswa kelas

  IV, V dan VI semester I MI Miftahul Huda Lopait Tuntang tahun 2007/2008 dengan karakteristik telah naik kelas dengan nilai yang baik.

  b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.16 Margono menyatakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara- cara tertentu.17

  Dalam penelitian ini jumlah sampel sama dengan populasi sebab jumlah responden ada 61 siswa yang terdiri dari tiga kelas, dimana jumlah tersebut dibawah 100 orang maka diambil semuanya (total). Sebagaimana pendapat Suharsini Arikunto memberi patokan jika populasinya kurang dari 100 maka penelitiannya dijadikan populasi, tetapi jika lebih dari 100 maka diambil sampelnya 10 - 15% sesuai kemampuan.18

  2. Variabel penelitian Variabel diartikan sebagai pengelompokkan yang logis dari dua atribut atau lebih.19 Dalam penelitian ini penulis mengambil dua variabel yaitu hubungan antara pengelolaan kelas dan prestasi belajar siswa, dimana

  16 Suharsini Arikunto, op. cit., him. 117

  17 S. Margono, op. cit., him. 121

  18 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1984, him. 62

  19 Ibid., him. 133

  11

  dengan meningkatkan prestasi belajar siswa, pengelolaan kelas juga akan meningkat. Maka pengelolaan kelas adalah variabel dependen (konsekuensi) dan prestasi belajar siswa adalah variabel bebas (<antecedent) dengan kata lain pengelolaan kelas sebagai variabel X dan prestasi belajar siswa sebagai variabel Y.

  3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara dan alat untuk mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data yang obyektif dari populasi penelitian. Ini menggunakan teknik sebagai berikut:

  a. Metode angket atau kuesioner Yaitu suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden yang diteliti.20

  Angket dalam pengumpulan data diberikan kepada Guru, untuk mendapat data tentang pengelolaan kelas.

  Metode angket digunakan untuk mendapatkan data atau fakta dari hasil penelitian lapangan.

  b. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengukur siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran.21 Tes dalam pengumpulan data diberikan kepada peserta didik, untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar.

20 S. Margono, op. cit., him. 167

  21 Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1997, him 30

  12

  c. Metode Observasi Metode observasi yaitu metode ilmiah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.22

  Observasi ini dilakukan dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang ada kaitannya dengan kesiapan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

  d. Metode Dokumentasi Cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.23

  Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh daftar nama guru yang mengampu kelas IV, V dan VI dan siswa yang duduk di kelas IV, V dan VI semester I MI Miftahul Huda Lopait Tuntang.

  4. Analisis Data Setelah diperoleh data dari penelitian, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data penulis menggunakan 2 analisis yaitu:

  a. Analisis pertama, yaitu analisis deskriptif kualitatif yaitu untuk mengetahui hasil pengelolaan kelas dan prestasi belajar siswa dengan

  22 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Andi Offset, Yogyakarta, 1995, him. 136

  23 S. Margono, op. cit., him. 181

  13

  menghitung tolak ukur yang menggunakan rumus interval yaitu . _ (xt - x r ) + 1

  ki

  Keterangan:

  i

  : interval

  xt

  : nilai tertinggi

  xr : nilai terendah ki : kelas interval

  b. Analisis kedua, pembahasan hasil penelitian yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengelolaan kelas dan prestasi belajar pada siswa MI Miftahul Huda Lopait.

  G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman yang jelas dalam membaca skripsi, maka disusunlah sistematika penulisan skripsi ini dalam 5 bab, secara garis besar dapat dilihat di bawah ini

  BAB I : PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini merupakan bab pembuka yang meliputi latar belakang masalah, penjelasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab dua ini berisi kajian teoritik tentang pengelolaan kelas dan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.

  14 BAB ill : LAPORAN PENELITIAN

  Pada bab ketiga ini terdiri dari letak geografis, sejarah berdirinya, struktur organisasi, keadaan siswa dalam proses belajar mengajar, sarana dan prasarana.

  BAB IV : ANALISIS DATA Pada bab ini penulis membahas tentang analisis data. Dalam analisis data ini penulis menggunakan analisis I, dan II

  BAB V : PENUTUP Pada bab terakhir ini terdiri dari kesimpulan, saran, penutup DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengelolaan Kelas

  1. Pengertian Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai

  classroom management , berarti istilah pengelolaaan identik dengan

  management. Pengertian pengelolaan atau management pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan penilaian.1

  Banyak para pendidik yang mengemukakan pengertian pengelolaan kelas, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pengertian pengelolaan kelas yang jelas. Oleh karena itu penilis menguraikan lebih lanjut pengertian pengelolaan kelas, terlebih dahulu penulis kemukakan pengertian pengelolaan kelas menurut para ahli sebagai berikut:

  a. Made Pidarta mengatakan, pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas.2 b. Menurut Sudirman N, pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas.3 c. Willford A. Weber, mengemukakan bahwa “classroom management is

  a complex set o f behaviors the teacher user to establish and maintain

1 Andyarto Surjana, Efekiifitas Pengelolaan Kelas, http/Avww.geocities.com/dien slb24gd/fei/068-081 .pdf. him. 70

  2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hhn. 172

3 Ib id , him. 172

  16 classroom condition that will enable students to achieve their enable them to learn."

  Definisi di atas menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan seperangkat perilaku yang kompleks dimana guru menggunakan untuk menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukan para siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien.4 d. Menurut Suharsimi, pengelolaan kelas berarti suatu usaha yang dilaksanakan penanggungjawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantunya dengan maksud agar tercapai suatu kondisi optimal sehingga terlaksana kegiatan belajar mengajar dapat dicapai seperti yang diharapkan.5

  e. Menurut Dj am arah & Zain, secara sederhana pengelolaan kelas berarti kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.6 Dari kelima pengertian di atas dapat diketahui bahwa pengelolaan kelas adalah suatu upaya mendayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

  2. Guru Sebagai Pengelola Kelas Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di

  4 Andyarto Suijana, op. cit., him. 70

  5 Suwardi, Manajemen Pembelajaran Menciptakan Guru K reatif dan Berkompetensi, STAIN, Surabaya, 2007, him. 107-108

  6 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., him. 173

  17

  lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau / mushola, dan di rumah.

  Drs.N.A. Ametembun mengatakan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab untuk membimbing dan bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

  Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah.7

  Guru merupakan figur seorang pemimpin, yaitu sosok arsitektu yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan niali-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik.

  Menurut Roestiyah N.K bahwa tugas guru dalam mendidik anak didik bertugas untuk :8 a. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.

  b. Sebagai perantara dalam belajar

  7 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., him. 31-32

  8 Ibid., him. 38-39

  18 Di dalam proses belajar guru hanya sebagai perantara/medium

  anak harus berusaha sendiri mendapat suatu pengertian/insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan tingkah laku dan sikap.

  c. Guru sebagai pembimbing Yaitu memberikan petunjuk atau membimbing tentang gaya pembelajaran siswa, mencari kekuatan dan kelemahan siswa, memberi latihan, memberikan penghargaan kepada siswa, mengenal permasalahan yang dihadapi siswa dan menemukan pemecahannya, membantu siswa untuk menemukan bakat dan minat siswa (karir di masa depan) dan mengenali perbedaan individu siswa.9 d. Guru sebagai administrator dan manager

  Disamping mendidik, seorang guru harus mampu membuat daftar presensi, membuat daftar penilaian, dan melaksanakan teknis administrasi sekolah.10

  e. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak Guru harus turut aktif dalam segala aktifitas anak, misalnya dalam ekstrakurikuler membentuk kelompok belajar dan sebagainya.

  Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi seorang guru. Salah satu peranan dari guru yaitu sebagai pengelola kelas. Guru sebagai pengelola kelas hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima

  9 Suparlan, Guru Sebagai Profesi, Hikayat, Yogyakarta, 2006, him. 38 '° Ibid., him. 36

  19

  bahan pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya bila kelas tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Anak didik tidak mustahil akan merasa bosan untuk tinggal lebih lama di kelas. Hal ini akan berakibat mengganggu jalannya proses interaksi edukatif. Kelas yang terlalu padat dengan anak didik, pertukaran udara kurang, penuh dengan kegundahan, lebih banyak tidak menguntungkan bagi terlaksananya interaksi edukatif yang optimal.11 1

  2 Dalam pengelolaan kelas proses kegiatan belajar mengajar guru merupakan faktor yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik. Guru dengan suara yang relatif rendah, tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh kedengarannya rileks akan mendorong peserta didik untuk berani mengajukan pertanyaan, mencoba sendiri, melakukan percobaan terarah dan sebagainya. Tekanan suara hendaknya bervariasi sehingga

  19 tidak membosankan peserta didik yang mendengarnya. Tingkat pemahaman siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. Pengorganisasian bahan ajar, semakin baik bahan-bahan uraian itu terorganisasikan, maka akan semakin baik tingkat pemahaman siswa terhadap bahan-bahan tersebut.

  b. Kejelasan kata, yakni menggunakan kata-kata yang jelas dan bermakna pasti hanya satu makna, lebih baik daripada menggunakan kata-kata

  11 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., him. 47

  12 Ahmad Rohadi, Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, him. 131

  20

  bermakna ganda, sehingga pemahaman siswa sesuai dengan maksud yang diucapkan oleh gurunya c. Untuk mempermudah pemahaman, sebaiknya informasi dipeijelas dengan contoh-contoh dua arah, arah yang dimaksud dan arah yang tidak dimaksud, atau contoh yang salah, supaya siswa memahami dengan baik maksud pesan yang disampaikan.13

  Tujuan dalam pengelolaan kelas yaitu menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik dan optimal, jadi maksud dari pengelolaan kelas adalah agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya.14

  3. Ketrampilan dalam Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses interaksi edukatif yang efektif.

  Setiap guru masuk ke dalam kelas, maka pada saat itu pula ia menghadapi dua masalah pokok yaitu masalah pengajaran dan masalah

  

lj Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Kencana, Jakarta, 2004, him. 153

14 Syaifiil Bahri Djamarah, op. cit., him. 47

  21

  manajemen. Masalah pengajaran adalah usaha membantu anak didik dalam mencapai tujuan khusus pengajaran secara langsung. Sedangkan masalah manajemen adalah usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa, sehingga proses interaksi edukatif dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru anak didik, dan membuat aturan kelompok yang produktif.15

  Untuk menciptakan kelas dalam pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan yang perlu dimiliki oleh guru. Djamarah dan Zain keterampilan kelas terbagi menjadi dua keterampilan. Pertama, keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar optimal. 16

  Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi ini belajar yang optimal terdiri dari beberapa keterampilan sebagai berikut: 17

  a. Keterampilan sikap tanggap Sikap tanggap berarti guru mampu mengetahui banyak hal yang dilakukan oleh siswanya. Seolah-olah guru mampu memberi perhatian terhadap semua kegiatan siswanya untuk m em iliki sikap tanggap dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu : 1) Memandang secara seksama

  Maksudnya kontak pandang yang dilakukan oleh guru mampu melakukan interaksi antar pribadi dengan siswanya

  op. rit, ° Syaiful B a in Djamarah, him. 144-145

  16 Suwardi, op. rit., hhn. 111

  17 Ib id , hhn. 111-115

  22

  2) Gerak mendekati Guru dapat melakukannya dengan menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru terhadap siswanya.

  3) Memberi pernyataan Pernyataan guru dapat berupa tanggapan, komentar, maupun pernyataan yang lainnya.

  4) Reaksi terhadap gangguan Apabila pelaksanaan pembelajama terdapat gangguan yang muncul dari siswa, maka guru secepatnya memberikan reaksi untuk mengembalikan kondisi menjadi tenang. Caranya dengan menegur siswa yang menjadi sumber gangguan, b. Memberi Perhatian

  Yaitu guru mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Untuk dapat membagi perhatian guru dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut:

  1) Membagi perhatian secara visual Maksudnya guru dapat mengubah pandangannya yang tertuju pada kegiatan pertama ke kegiatan kedua tanpa harus kehilangan perhatiannya kepada kegiatan pertamanya. 2) Membagi perhatian secara verbal

  Maksudnya guru dapat memberi komentar dan penjelasan terhadap aktivitas salah satu peserta didik, sementara ia memimpin dan terlibat supervisi pada siswa lainnya.

  23

  3) Pemusatan perhatian pada kelompok Dalam pengelolaan kelas guru menghadapi sekelompok orang. Oleh sebab itu guru harus mengupayakan agar perhatian kumpulan orang tersebut tetap memperhatikan hal-hal yang dilakukan oleh guru. Untuk memusatkan perhatian sekelompok orang, dalam hal ini sekelompok siswa, maka guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Memberi tanda

  Memberi tanda dalam pembelajaran berarti suatu hal baik yang bersifat suara atau benda yang digunakan guru agar mampu menarik perhatian siswa. Misalnya : saat memulai pelajaran, guru dapat menggunakan tanda dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari.

  b) Pertanggungjawaban Untuk menarik perhatian kelompok, guru dapat meminta pertanggung jawaban kepada siswa atas semua tindakan yang dilakukan. Misal guru meminta pertanggung jawabannya atas pekerjaannya, melaporkan tugas.

  c) Penghentian Maksudnya guru menghentikan gangguan yang terjadi dalam pembelajaran yang muncul dari siswa. Untuk

  24

  menghentikan gangguan dapat ditempuh dengan menegur siswa yang bersangkutan.

  d) Penguatan Penguatan ini dimaksudkan agar siswa memiliki kepercayaan diri sehingga terdorong untuk mau belajar.

  e) Kelancaran Maksudnya adalah siswa telah terjadi kemajuan dalam pembelajaran. Indikator dari kemajuan itu dapat dilihat adanya pemusatan perhatian pada diri siswa.

  f) Kecepatan Dapat diartikan tingkat kemajuan yang ada pada diri siswa. Apabila dalam diri siswa telah terdapat kemajuan belajarnya maka guru tidak perlu membuat kesalahan dengan menghambat kecepatan kemajuan yang diperoleh oleh siswa.

  Selanjutnya keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal keterampilan untuk menganalisis siswa yang mengalami kesulitan/gangguan belajar. Keterampilan ini dapat dilakukan dengan berbagai strategi, diantaranya dengan memodifikasi tingkah laku, melakukan pendekatan terhadap masalah kelompok, menemukan dan memecahkan masalah.

  25 Isroji mengatakan bahwa dalam pengelolaan kelas seorang guru

  harus mempunyai keterampilan-keteramilan yaitu : 18

  a. Keterampilan memberikan struktur uraian pengajaran Ketrampilan ini untuk menjelaskan tentang hal-hal yang dapat diharapkan oleh murid dari pelajaran tersebut kemudian dilanjutkan dengan memberi isi dan materi

  b. Keterampilan memberi tanggapan atas pertanyaan Dengan adanya pertanyaan dapat diketahui penjelasan dari pokok mengajar masih kurang jelas atau kurang lengkap diterima oleh murid.

  c. Keterampilan menggunakan alat peraga Papan tulis merupakan sarana yang digunakan dalam proses pelajaran, dimana untuk menggunakannya juga diperlukan keterampilan dari seorang guru.

  d. Keterampilan sikap penyampaian bahan pelajaran Keterampilan ini adalah kemampuan dalam menyusun kalimat yang baik dengan aturan nada suara yang sesuai di ruang kelas. Minat dan semangat positif seorang guru, dapat memperbesar perhatian dari murid dengan menggunakan beberapa petunjuk :

  1) Perumusan yang jelas dan sederhana dimana harus diusahakan untuk berbicara dengan bahasa yang muluk-muluk.

18 H. Isroji, Gurukah yang Dipersalahkan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006, him. 53-55

  26

  2) Keterampilan gerak dan sikap guru harus diusahakan setenang mungkin dan dapat membuat variasi secara cepat Penguasaan kelas merupakan masalah bagi para guru. Guru harus cerdas, menguasai bahan yang akan diajarkan dengan baik, selalu tampil energik, ceria dan optimistik, sehingga senantiasa menarik bagi siswa untuk belajar. Selain itu guru harus memiliki kemampuan penguasaan kelas dengan tidak menggunakan kekerasan prikologis. Tetapi menggunakan berbagai pendekatan pedagogis yang mampu menciptakan suasana tenang, penuh keceriaan dan penuh motivasi untuk belajar.

  Delapan langkah yang harus dilakukan guru agar mampu menguasai dan mengelola kelas dengan baik.

  1) Persiapan yang cermat 2) Tetap menjaga dan mengembangkan rutinitas

  3) Bersikap tenang dan penuh percaya diri 4) Bertindak dan bersikap profesional 5) Mampu mengendalikan perilaku yang tidak tepat 6) Menghindari langkah mundur 7) Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif 8) Menjaga kemungkinan munculnya masalah.19

19 Dede Rosyada, op. c i t him. 183

  27 B. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Prestasi Belajar Banyak para pakar pendidikan yang mengungkapkan batasan- batasan pengertian prestasi belajar, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang prestasi belajar sendiri.

  Oleh karena itu penulis menguraikan lebih lanjut tentang pengertian prestasi belajar siswa, terlebih dahulu penulis kemukakan, pengertian prestasi belajar menurut para ahli sebagai berikut:

  a. Menurut WJS. Poerwadarminto yang dimaksud prestasi adalah hasil A A yang telah dicapai, dilakukan atau dikeijakan dan sebagainya.

  b. Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.2

  21

  c. Menurut Skinner, yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational , berpendapat bahwa

  Psychology : The Teaching-Learning Process

  belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

  d. Menurut Hintzman dalam bukunya The Psychology o f Learning and

  Memory berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang

  terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh

  20 WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976, him. 768

  21 Winkel, Psikologi Pengajaran, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1996, him. 53

  28

  pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

  e. Witting dalam bukunya Psychology o f Learning mendefinisikan belajar adalah sebagai suatu perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme

  'y'y sebagai hasil pengalaman.

  f. Belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan daya pikir, sikap, -y o kebiasaan dan lain-lain.

  g. Pengertian belajar secara psikologis, adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.24

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS CAKRA KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

3 26 266

PENGEMBANGAN PERMAINAN MULTIPLY CARDS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN MIJEN

22 77 161

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS XI SMA NUSANTARA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 4 69

MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI PEMILU DI INDONESIA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA PAKIS KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK AL-MUALLAM SAMPANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 13

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU IHSAN PADA SISWA KELAS IV MI DAKUL MUBTADIIN PUTAT PURWODADI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs MIFTAHUL HASANAH TAWANGKARJO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 94

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEPEDULIAN TERHADAP BELAJAR ANAK KELAS VIII MTs MIFTAHUL HUDA KARANGANYAR, KECAMATAN GEYER, KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2007 2008

0 0 94

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK PADA SISWA KELAS V SD TUNTANG 01 SEMESTER IITAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 108