DILEMA MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di FISIP UNAIR)

  

DILEMA MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

(Studi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di FISIP

UNAIR)

  Disusun Oleh : PRAMESWARI OCTAVIANI PUTRI 071411433001 DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

  

Semester Gasal 2017/2018

  

DILEMA MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

(Studi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di FISIP UNAIR)

  Prameswari Octaviani Putri NIM: 071411433001

  Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  Universitas Airlangga Email:

  Semester Gasal Tahun 2017/2018

  

ABSTRAK

  Penelitian ini mengangkat topik skripsi mengenai Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan, berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi. Penelitian yang berjudul “Dilema Mahasiswa dalam memanfaatkan Media Sosial Instagram (Studi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidi kmisi di FISIP UNAIR)” menjawab permasalahan tentang apa yang melatarbelakangi mahasiswa bidikmisi dalam memanfaatkan media sosial Instagram.

  Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan teoritisasi dari James S. Coleman mengenai pilihan rasional gagasan dasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah kepada suatu tujuan dan tujuan itu di tentukan oleh nilai atau pilihan untuk menjelaskan fenomena dilematis mahasiswa bidikmisi dalam memanfaatkan media sosial Instagram di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, dengan menggunakan paradigma perilaku sosial yang menggunakan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif serta cara menentukan subjek penelitian menggunakan teknik snowball.

  Penelitian ini tidak mempermasalahkan dilema yang dialami oleh mahasiswa bidik misi sebagai suatu perilaku salah atau benar dalam memanfaatkan media sosial Instagram. Dari hasil penelitian, dilematis mahasiswa dalam memanfaatkan media sosial Instagram yang dialami oleh mahasiswa bidik misi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Dari hasil penelitian, dilema mahasiswa bidik misi dalam memanfaatkan media sosial Instagram karena individu atau aktor tersebut berada maka secara tidak langsung dan tidak sadar akan menjadikan aktor tersebut sebagian bagian dari kelompok sosial tersebut dan menjalankan apa yang selayaknya dijalankan oleh aktor lain dari kelompok sosial tersebut.

  Kata Kunci : mahasiswa bidik misi, perilaku rasional, penggunaan media

  

ABSTRACT

  “Bidikmisi” help with the cost of education, is different from the scholarship that focuses on giving awards or financial support towards those who Excel. The study, entitled “the Dilemma of College Students in Utilizing Social Media Instagram” (Study on a Student Scholarship in Political Science „Bidikmisi Unair‟) answering the problems about what aspects influenced student bidikmisi in utilizing media social Instagram.

  To answer these problems used teoritisasi of the James S. Coleman‟s rational choice about the idea of individual of individual actions that essentially leads to a purpose and that purpose specified by value or option to explain the phenomenon dilemma student “bidikmisi” in utilizing social media Instagram at Faculty social and Political Sciences, Airlangga University, using the paradigm of social behavior that use the approach of qualitative and descriptive research type as well as how to determine the subject using the technique of snowball.

  This study does not deal with the dilemma experienced by the mission as a viewfinder student behavior is wrong or right in utilizing social media Instagram. From the result of research, dilematis students in utilizing social media Instagram experienced by students of the Faculty of Science Mission in the viewfinder of social and Political Sciences, Airlangga University. Of research result, the dilemma of college students aim for the Mission in utilizing social media Instagram because individuals or the actors are then indirectly and unconsciously the actor will make some parts of the social groups and run what should run by other actors of the social group.

  Key Word :

  students ‘bidikmisi’, rational behavior, use of media

PENDAHULUAN akan tercapai jika dana beasiswa dapat

  dimanfaatkan dengan semestinya oleh Bidikmisi adalah bantuan biaya penerimanya. Pada dasarnya kebutuhan pendidikan, berbeda dari beasiswa mahasiswa hampir sama, baik yang berfokus pada memberikan mahasiswa bidikmisi maupun penghargaan atau dukungan dana mahasiswa non-bidikmisi. Demi terhadap mereka yang berprestasi, pengakuan eksistensi dan kepentingan bidikmisi berfokus kepada yang gengsi, maka mereka pun mengikuti memiliki keterbatasan kemampuan apa yang mahasiswa lain lakukan. ekonomi (lihat penjelasan Pasal 76 UU.

  Sekala prioritas kebutuhan adalah No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan urutan kebutuhan yang harus dipenuhi Tinggi). Tujuan diberikannya beasiswa berdasarkan tingkat kepentingannya (Sugiharsono, 2013:9).

  Perkembangan media sosial yang semakin hari makin berkembang pesat, telah membawa manusia pada titik dimana tidak bisa lepas dari penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari - hari. Teknologi pun saat ini telah memberikan kemudahan bagi setiap manusia untuk selalu tetap terhubung kepada setiap orang di berbagai belahan dunia. Media sosial memungkinkan orang bebas berekspresi dan berbicara, namun dalam pemanfaatannya generasi muda harus memfilter dari berbagai pandangan ekstrim dan radikal serta ancaman penyalahgunaan, penipuan maupun pornografi.(Zaki, 2013).

  Karena media sosial membantu seseorang untuk mampu terhubung dengan lingkungan dunia maya yang lebih luas dibanding lingkungan asli. Jika diaplikasikan dalam eksistensi diri yang digunakan dalam diri remaja untuk menggunakan media sosial sebagai cara untuk menunjukkan eksistensi diri. Eksistensi diri diartikan sebagai usaha individu dalam mendapatkan pengakuan oleh orang lain tentang keberadaan dirinya.

  Dengan menggunakan media sosial, setiap individu berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya. Masyarakat desa selalu memiliki ciri- ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka.

  Kebutuhan manusia yang paling tinggi menurut Abraham Maslow adalah aktualisasi diri saat manusia sudah memenuhi seluruh ditingkatan yang lebih rendah, maka manusia tersebut telah mencapai potensi yang paling maksimal. Individu yang telah mencapai aktualisasi diri maka terpenuhi secara spiritual hingga merasa nyaman dengan dirinya sendiri, mencintai orang lain, kreatif dan produktif. Mahasiswa kurang mampu penerima beasiswa bidikmisi, lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan yang bukan primer dan bukan basic need dibandingkan kebutuhan- kebutuhan aktualisasi.

  Aktualisasi diri setiap individu penting untuk ditingkatkan. Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2015) di dapatkan bahwa semakin tinggi aktualisasi seseorang maka rasa ketakutan untuk sukses akan semakin rendah. Aktualisasi diri juga dipengaruhi oleh dukungan teman sebaya, penelitian yang dilakukan Widyaningsih (2015) bahwa semakin tinggi dukungan teman sebaya maka aktualisasi diri juga akan semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan ini berdasarkan observasi kehidupan mahasiswa bidik misi yang menggunakan media sosial Instagram dengan eksistensi dirinya. Banyak mahasiswa saat ini yang memanfaatkan media sosial sebagai ajang untuk menunjukkan keberadaan dirinya kepada dunia luar.

  Kehadiran teknologi memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi, kehidupan dan kegiatan manusia menjadi sangat mudah dan cepat. Disadari atau tidak, kita menjadi tergantung kepada teknologi. Teknologi membentuk perasaan, pikiran, dan tindakan manusia. Manusia memiliki hubungan simbolik dengan teknologi. Kita menciptakan teknologi dan teknologi pada gilirannya menciptakan kembali siapa diri kita (McLuhan dalam Morissan dkk, 2010, 30). Seperti halnya yang terjadi pada realitas sosial mahasiswa bidikmisi dari desa yang mengalami perubahan sosial setelah pindah ke kota untuk menempuh pendidikan kuliah yang lebih tinggi mereka mengalami perubahan yang amat derastis melalui perkembangan media sosial yaitu di Instagram.

  Sama halnya dengan penelitian Alboin Leonardo PS (2015) mengungkapkan bahwa dalam konsep Dramaturgi karya Erving Goffman bahwa individu akan berlomba-lomba menampilkan dirinya sebaik mungkin. Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain. Upaya ini disebut sebagai pengelolaan kesan (impression management), yaitu teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyana 2006, 112).

  Mahasiswa yang cenderung bergaya hidup sederhana akan merasa cukup dengan dana yang diberikan dan dapat mengelolanya dengan baik. Sebaliknya mahasiswa dengan gaya hidup mewah akan menggunakan dana yang telah diberikan oleh pemerintah untuk hal hal yang tidak semestinya. Berdasarkan hal tersebut, maka penting Beasiswa Bidikmisi Fisip Unair). Jadi untuk mengetahui bagaimana dana dalam penelitian ini, fokus beasiswa tersebut digunakan oleh permasalahannya adalah sebagai mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian berikut : ini dilakukan untuk melihat mahasiswa Apa yang melatarbelakangi bidikmisi dalam memanfaatkan media mahasiswa penerima beasiswa sosial Instagram Fakultas Ilmu Sosial bidikmisi di FISIP UNAIR dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. dalam memanfaatkan media sosial Instagram ?

RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN

  Berdasarkan uraian latar Secara garis besar tujuan umum belakang permasalahan di atas dari kegiatan pengkajian ini adalah mengenai mahasiswa bidikmisi dalam untuk menjelaskan dilema mahasiswa kaitannya dengan memanfaatkan media sosial yang terjadi dalam dunia bidikmisi dalam memanfaatkan media pendidikan, yang mana lembaga sosial Instagram di Fisip Unair. perkuliahan menjadi wadah di

  Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan harapkan memberikan “kesempatan sama” untuk semua lapisan penelitian ini adalah : mendapatkan ilmu atau pendidikan

  1. mendeskripsikan Untuk namun, tanpa disadari dalam proses kegunaan mahasiswa penerima pendidikan justru membuat dilema beasiswa bidikmisi dalam yang amat kentara dengan memanfaatkan media sosial memanfaatkan media sosial Instagram Instagram untuk ajang eksistensi dirinya.

  2. Untuk mengetahui pemaknaan Maka dalam fokus penelitian ini mahasiswa bidikmisi dari desa yang dilakukan pada penelitian ini dalam kaitannya dengan tentang Dilema Mahasiswa dalam pemanfaatan media sosial memanfaatkan Media Sosial Instagram Instagram.

  (Studi Pada Mahasiswa Penerima

  3. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah lebih tentang bagaimana Dilema mahasiswa Bidikmisi yang memanfaatkan media sosial instagram untuk kebutuhan lainnya terutama dalam hal eksistensi dirinya.

KAJIAN TEORITIK

  Untuk mengembangkan wawasan dan disiplin ilmu baik secara teori maupun praktek dalam penelitian 2. Untuk mendidik mahasiswa agar mampu memahami tentang dilema kebutuhan yang di alami mahasiswa bidikmisi bernotaben dari desa 3. Secara sosiologis, studi ini penting untuk mengetahui proses dilematis sebagaimana yang telah dijelaskan oleh James S. Coleman, yang kemudian digunakan untuk menganalisa permasalahan dalam kajian ini berhubungan tentang bagaimana kampus sebagai tadah sekolah maupun elemen yang ada di dalamnya ikut membantu kelas sosial di dunia pendidikan tentunya perkuliahan.

  Rational choice adalah sebuah

  teori tentang cara orang dalam memutuskan pilihan, menurut kecenderungan pribadi mereka. Dengan demikian, dalam rangka menjelaskan berbagai fenomena, seseorang harus memiliki pengetahuan tambahan mengenai, atau penjelasan logis tentang, karakteristik dan asal dari kecenderungan-kecenderungan tersebut. Dalam hal ini, terdapat perbedaan pendapat. Salah satu pendapat umum tentang kecenderungan pribadi ini merujuk pada egoism.

MANFAAT PENELITIAN 1.

  Mahasiswa yang berasal dari lapisan bawah atau bisa dikategorikan kurang mampu yang dicirikan penerima beasiswa bidikmisi memiliki rasa dilematis yang dimana mereka dituntut untuk menjalani hidup yang serba keterbatasan namun kebutuhan kebutuhan pokok untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari amat terbatas. Namun apabila dari kebutuhan- kebutuhan itu dikaitkan dengan teori pilihan rasional James S. Coleman yang dilakukan mahasiswa berasal dari lapisan bawah atau biasa disebut dengan penerima beasiswa bidikmisi mereka di kategorikan tidak mampu dalam kehidupan ekonominya maka dari itu pihak universitas menyediakan fasilitas bidikmisi yaitu misinya harus dengan prestasi yang dimiliki mahasiswa tersebut, namun apa yang terjadi tidak sesuai dengan kenyataan.

  Pendekatan ini mengakui bahwa rasionalitas (RATIONALITY) pada dasarnya merupakan sebuah konsep yang bermasalah. Pertama, rasionalitas terbatas (BOUNDED RATIONALITY) berarti bahwa optimisasi adalah sesuatu yang tidak mungkin dan, dengan demikian, pilihan-pilihan yang dimiliki aktor bersifat terbatas (bounded) daripada sepenuhnya rasional. Sesuatu yang barangkali tampak rasional bagi seorang aktor dapat saja tidak demikian bagi aktor-aktor lain dan terdapat sejumlah perdebatan mengenai kerangka referensi tertentu yang harus diapdosi. Dapatkah seorang teoretisi membenarkan begitu saja kecenderungan pribadi seorang aktor tanpa mempertanyakan apakah kecenderungan-kecenderungan tersebut rasional (dari sudut pandang teoretisi tersebut)? Apakah seorang teoretisi akan menyatakan bahwa pilihan seorang aktor adalah rasional setelah mengetahui bahwa terdapat pilihan lain yang tidak terpikirkan oleh aktor tersebut? Tidak adanya kriteria yang tegas mengenai rational choice, karena terbatasnya rasionalitas, berarti bahwa pendekatan rational choice kadang dapat berubah-ubah.

  PEMBAHASAN

  Dari penjelasan berdasarkan data dari informan maka dapat diketahui bahwa managemen keuangan mahasiswa bidikmisi sehari-harinya juga ditentukan oleh pengeluaran mereka dalam memenuhi kebutuhan makan dan perkuliahan. Selain itu terdapat informan yang memahami bahwa per-bulannya dari pihak beasiswa bidik misi murni memberikan 600.000 dan informan juga mendapat dari orang tuanya uang tersebut harus bisa terpenuhi untuk kebutuhan makan dan jajan sehari-hari dan jika ada uang tersisa informan membelikan untuk paketan di Handphonenya agar tetap bisa terhubung di media sosial Instagramnya, dan jika ada sisa lagi informan menggunakan uang tersebut untuk hang out bersama teman- temannya.

  Ketersediaan uang yang ada pada dirinya membuat ia harus pandai berhemat dalam segi apapun maupun kebutuhan kuliahnya dan sehari-hari dalam makan lalu pergi bersama teman-temannya. Yang artinya bahwa persediaan bahan untuk makan hasilnya adalah sebagai penghematannya sebagai anak kos yang tinggal di kota Surabaya untuk menempuh pendidikan yang layak nantinya.

  Perubahan Gaya Hidup Mahasiswa Bidik Misi dari Desa ke Kota

  Perubahan gaya hidup mahasiswa bidikmisi bermula dari salah satu informan yang berasal dari Nganjuk mengatakan bahwa pada saat masih duduk di bangku sekolah SMA ia tidak pernah mengantongi uang saku dalam jumlah yang dapat dikatakan lebih dan pada saat sudah di kota Surabaya ini yang terpikirkan oleh mahasiswa bidik misi yang berasal dari kota Nganjuk ini adalah belanja, belanja dan belanja apalagi kalau sudah mengantongi uang yang selayaknya dapat dikatakan jumlah banyak. Menurut informan ini Surabaya adalah pusatnya Mall tempat perbelanjaan grosir grosir termurah yang pernah ia jumpainya, dan secara tidak langsung mulai mengerti apa yang namanya baju-baju bermerk tas-tas bermerk maupun produk kecantikan yang pada saat ini menjadi booming di mata perempuan.

  Sebagaimana yang dipahami oleh salah satu informan yang berasal dari kota Nganjuk ini adalah sebagai berikut :

  “yo bedo mes kan waktu sek sekolah SMA aku gurung nyekel duek dewe toh yokan, belonjo belonjo iku modele yo ngunu iku lah cah ndeso saiki kan aku wes nang Suroboyo pusate Mall yo akeh terus yo ngerti akeh klambi klambi apik tas tas apik wes ngerti kabeh aku. Buedo lah lek nang kunu iku yo klambi ditukokno emakku lek nang kene yo tuku dewe milih dewe sembarang dewe mes

  ” Dari pernyataam Yeni diatas menjelaskan bawah ia adalah mahasiswa bidik misi informan mengatakan bahwa semenjak berkuliah di Surabaya ia jadi mengetahui fashion masa kini terutama dalam hal berpakaian sehari- hari. Yeni memiliki kebutuhan tersendiri dalam mencari hal kesenangannya diluar ia pasti akan menyisihkan uang jajannya karena jika tidak maka ia tidak akan memiliki uang saku di hari esok dan seterusnya.

  Latar Belakang Memanfaatkan Media Sosial Instagram

  Latar belakang merupakan dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada orang lain mengenai apa yang ingin disampaikan. Latar belakang yang dimaksutkan disini baik harus disusun dengan sejelas mungkin seperti apa yang telah dialami oleh mahasiswa bidik misi terhadap dilemanya memanfaatkan media sosial Instagram. Begitu demikian dengan yang dikatakan oleh salah satu informan bernama Neny yang menyatakan bahwa :

  “jadi kayak saling follow follow gitu mes dan saling ngerti aktifitasnya temen temen itu gimana aja sehari hari gitu kan terus, lambat laun itu yang dulu belum tau manfaatnya Instagram nih terus sampai sekarang ya udah tau sih kayak misal mau beli apa apa gitu kan bisa melalui Instagram kayak gitu sih di Online Shopnya terus kalau mau lihat inspirasi baju baju kebaya buat kondangan itu kan sekarang ada semua di Instagram ya aku juga sering lihat lihat disitu juga sih.”

  Dari pernyataan Neny dapat diketahui bahwa yang melatar belakangi ia membuat Instagram adalah faktor dari teman-temannya yang sudah banyak mempunyai Instagram. Pernyataan dari Neny tersebut merupakan apa yang ia alami dan rasakan di kehidupan saat ini sebagai mahasiswa aktif di Universitas Airlangga Program Studi Administrasi Negara. Selain itu terdapat juga informan yang mengatakan bahwa latar belakang menggunakan media sosial Instagram untuk mengposting seputar kegiatan yang digemarinya karena informan berikut ini adalah tim futsal Universitas Airlangga, berikut pernyataan Dwi yang merupakan seorang tim futsal Unair aktif menggunakan media sosial Instagram :

  “itu sih kalau aku seringnya buka humor kayak @dagelan gitulo mes terus paling ya sama berita berita tentang bola yang ter-update update gitu. Terus sama lihat storynya temen temen lah yang dikenal aja sih terus... pertama kali bikin soalnya aku ikut ikut temen mes jadi asik asikan gitu terus yang kedua ya karena memang buat dokumentasi diri sendiri kalau misalkan kita pernah berkunjung wisata kemana kemana gitu sih, apalagi kan aku anak futsal ya sering ngeposting tentang kegiatanku juga mes.” Dari pernyataan Dwi diatas dapat diketahui bahwa pemahamannya yang melatarbelakangi menggunakan media sosial Instagram adalah sebagai pengetahuannya terhadap akun akun humor seperti yang ia sebutkan tadi contohnya @dagelan lalu dia juga kerap kali memposting berbagai kegiatannya pada saat mengikuti lomba futsal dimana- mana.

  Dari uraian jawaban informan yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informan memahami yang melatarbelakangi dalam pemanfaatan media sosial Instagram adalah sebagai ajang untuk memamerkan segala kegiatannya dan untuk mencari kesenangan dalam dunia maya tentunya Instagram karena menurutnya sumber informasi yang paling mengetahui secara umum dan meluas melalui sehari sampe berapa kali gitu Instagram . en ggak”

  Intensitas Menggunakan Media

  Dari pernyataan salah satu

  Sosial Instagram

  informan yang bernama Mega, dapat Intensitas merupakan seberapa diketahui bahwa Mega memahami keseringan informan menggunakan kondisi intensitas menggunakan media Media Sosial Instagram sebagai sebuah sosial Instagram pada saat ia kebutuhan yang menurutnya digunakan mengalami kebosanan dan tidak lagi untuk mengatasi rasa kebosanannya. sibuk dalam perkuliahannya. Yang

  Berdasarkan data lapangan yang telah dimilikinya saat ini untuk mengisi hari- diperoleh dari hasil wawancara harinya di kosan hanyalah Instagram mendalam salah satu informan dalam karena Instagram sumber informasi penelitian ini menyatakan bahwa yang terkini serta ter-update. intensitasnya dalam penggunaan media sosial Instagram untuk mengatasi rasa

  KESIMPULAN

  kebosanannya jika tidak ada pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian dalam perkuliahan maupun lainnya. yang telah dilakukan dan interpretasi

  Pernyataan tersebut diperoleh dari teoritis dari Coleman yang digunakan informan yang bernama Mega yang untuk menjelaskan fenomena dilema mengatakan : mahasiswa dalam memanfaatkan media

  “enggak begitu sosial Instagram yang dialami oleh ngitung sih aku, cuma kalau lagi mahasiswa bidik misi di Fakultas Ilmu nih ya enggak Sosial dan Ilmu Politik Universitas pingin ngebuka yowes nggak tak

  Airlangga, diperoleh sebuah pengertian buka tapi kalau bahwa setiap perilaku yang terjadi baik lagi gabut dan stres otomatis kan individu maupun kelompok tidak akan pingin buka nih terlepas dari interaksi dengan mes yaudah buka Instagram yawes lingkungan dan pemahaman akan gitu gitu tok seh posisi sosial yang di sandangnya dalam enggak pernah yang namanya kelas sosial tertentu, dan seperti yang kayak ngebuka dijelaskan oleh Coleman bahwa mengikat. Dimana individu atau aktor tindakan perseorangan mengarah tersebut berada maka secara tidak kepada suatu tujuan dan tujuan itu di langsung dan tidak sadar akan tentukan oleh nilai atau pilihan. menjadikan aktor tersebut sebagian

  Begitu pula dengan fenomena bagian dari kelompok sosial tersebut dilema mahasiswa dalam dan menjalankan apa yang selayaknya memanfaatkan media sosial Instagram dijalankan oleh aktor lain dari yang dialami oleh mahasiswa bidik kelompok sosial tersebut. misi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Kebijakan-kebijakan kampus Politik Universitas Airlangga, dilematis untuk mahasiswa bidik misi yang yang terjadi bukan menjadi cenderung memberikan perlakuan yang permasalahan sesuatu yang benar khusus direspon positif oleh mahasiswa ataupun yang salah, namun hal tersebut dengan eksistensinya melalui media sudah menjadi sesuatu hal yang lazim sosial Instagram. Hal itulah yang terjadi dalam perseorangan merupakan membuat nampak dilematis mahasiswa khusus dalam arti bahwa ia menerima dalam memanfaatkan media sosial gagasan yang muncul meski Instagram yang terjadi pada mahasiswa memusatkan perhatian pada faktor bidik misi. internal dari system sosial, faktor ini SARAN tidak selalu mengenai orientasi dan Dari skripsi ini peneliti tindakan individual. memberikan saran kepada pihak-pihak

  Adanya pemanfaatan dalam yang terkait antara lain sebuah kehidupan sehari-hari yang

  1. Pihak perguruan tinggi, terjadi di mahasiswa bidikmisi adanya keterbatasan secara menimbulkan dilematis yang amat ekonomi bagi keluarga mendalam dalam memenuhi kurang mampu tentunya bagi kebutuhannya. Demikian halnya mahasiswa bidik misi yang dengan sebuah perguruan tinggi yang sangat membutuhkan juga memiliki aturan dan kebijakan bantuan biaya pemerintah untuk keberlangsungan setiap elemen untuk mengangkat kualitas yang ada di dalamnya dan bersifat hidup dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang dilematis pada mahasiswa selama ini kesulitasn dalam bidik misi di perguruan mengakses pendidikan tinggi karena dalam sehingga membuat penelitian kali ini masih perguruan tinggi memiliki sangat dangkal melihat dari tanggung jawab untuk perilaku-perilaku yang mensukseskan program dilakukan mahasiswa bidik tersebut sehingga secara misi dan fasilitas yang tidak sengaja pihak diterima mahasiswa bidik perguruan tinggi misi. Dan bisa menggunakan memberikan perlakuan yang kajian teori yang lebih lebih untuk mahasiswa bidik relevan serta perguruan misi yang pada akhirnya tinggi lainnya yang juga menjadi kecemburuan sosial memiliki mahasiswa bidik bagi mahasiswa lain yaitu misi. non bidik misi. Oleh karena 3. itu, penting untuk

DAFTAR PUSTAKA

  memperhatikan mahasiswa

  Literature Buku

  lain non bidik misi dengan Abercrombie, Nicholas. ect. (2010). perlakuan yang sekiranya

  Kamus Sosiologi. Yogyakarta: memang diperlukan. Pustaka Belajar.

2. Bagi akademis, atau peneliti

  Koentjaraningrat. (1994). Metode selanjutnya. Peneliti Wawancara dalam mengenai dilema mahasiswa Koentjaraningrat(ed). Metode- bidik misi dalam Metode Penelitian Masyarakat. memanfaatkan media sosial Edisi Ke-3. Jakarta: PT. Instagram adalah merupakan Gramedia Pustaka Utama. penelitian yang baru,

  Ritzer, George. (2012). Teori Sosial sehingga banyak celah yang Klasik Edisi Ke-8. Yogyakarta: bisa diteliti oleh peneliti lain Pustaka Pelajar. untuk melihat fenomena Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.

  Raja Grafindo.

  Media Online Beasiswa Pemerintahan DIKTI. (n.d.).

  http://kemahasiswaan.unair.ac.id/ beasiswa-pemerintahan-dikti/, diakses Juni 2017

  Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow. (n.d.). http://chalouiss.blogspot.co.id/20 13/02/kebutuhan-dasar-manusia- menurut-abraham.html, diakses Februari 2017

  Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan. (n.d.). http://hadirwong.blogspot.co.id/2 009/12/masyarakat-pedesaan- dan-masyarakat.html diakses pada November 2017

  Masyarakat Tradisional, Masyarakat Transisi, Masyarakat Modern, Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan. (n.d.). http://ifzanul.blogspot.co.id/2010 /06/masyarakat-tradisional- masyarakat.html, diakses pada Oktober 2017 Sejarah FISIP UNAIR. (n.d.). http://fisip.unair.ac.id/profil/sejar ah, diakse pada Oktober 2017

  The Rational Choice - Teori Pilihan Rasional. (n.d.). http://bearlittleworld.wordpress.c om/2013/08/17/the-rational- choice-teori-pilihan-rasional/, diakses pada November 2017

  10 Universitas Terbaik di Indonesia. (n.d.). http://www.halomoney.co.id/blog /daftar-terbaru-10 Universitas- terbaik-di-Indonesia, diakses pada Oktober 2017

  Jurnal Ilmiah Alboin, Leonard. (2016). Skripsi.

  Penggunaan Media Sosial Sebagai Eksistensi Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial untuk Eksistensi Diri pada Mahasiswa UNS Tahun Ajaran 2015-2016) .

  Irma, Kharismayanti S. (2017). Skripsi.

  Pola Penggunaan Dana dan Gaya Hidup Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta . Lia, Fahlita. (2016). Skripsi. Pengaruh Okta, Suryaninghar E. (2015). Skripsi.

  Gaya Hidup dan Kelompok Reproduksi Kesenjangan Pada Acuan Terhadap Penggunaan Mahasiswa, Studi Pada Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Mahasiswa Institut Pertanian Bidikmisi di Universitas Bogor . Airlangga .

  Lubis, Adinda M. (2014). Skripsi. Raswati, Tridiyana. (2017). Gambaran Instagram dan Pemenuhan Atualisasi Diri Mahasiswa Kebutuhan Pengguna Instagram Bidikmisi Departemen Ilmu di Kalangan Mahasiswa FISIP Keperawatan Fakultas USU . Kedokteran Universitas Melati, Sari. (2017). Jurnal. Mahasiswa Diponegoro .

  Pengguna Media Sosial (Studi Tiara, Rachmawati D. (2016). Skripsi. Tentang Media Sosial Bagi Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Mahasiswa FISIP UR) . Terhadap Prestasi Belajar

  Modal Sosial Sebagai Kelangsungan Mahasiswa Penerima Beasiswa Hidup Tukang Sampah di TPS Bidikmisi di UIN Syarif Nologaten Sleman Hidayatullah Jakarta .

  Yogyakarta.(n.d.). http://digilib.uinsuka.ac.id/12636/ 1/BAB%201%2C%20IV%2C%2

  0DAFTAR%20PUSTAKA.pdf, diakses pada Juni 2017

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN MAHASISWA TERHADAP POLA KOMUNIKASI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2014 Universitas Muhammadiyah Malang)

12 111 18

MOTIF PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI KALAGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH MALANG (Studi Pada Pengguna Akun Instagram Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011)

28 142 16

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP UMM)

2 59 22

MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIAL DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)

0 2 59

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP HOMOSEKSUAL DI BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung)

6 29 90

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP HOMOSEKSUAL DI BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung)

1 8 14

KEMAMPUAN PENGGUNAAN BAHASA BAKU MAHASISWA PROGRM STUDI BAHASA INDONESIA IKIP SILIWANGI DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

0 0 6

KEMAMPUAN PENGGUNAAN BAHASA BAKU MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA IKIP SILIWANGI DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

0 1 6

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi Tahun Angkatan 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

0 0 19

MAKNA KEMISKINAN (Studi Fenomenologi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi Universitas Airlangga) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15