METODE PENDIDIKAN QUANTUM TEACHING SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN - Test Repository

  

METODE PENDIDIKAN QUANTUM TEACHING

SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Disusun Oleh:

ALFIATUN

  

111-12-056

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  M. Farid Abdullah, S. Pd.I,.M. Hum Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Alfiatun NIM : 111-12-056 Judul : METODE PENDIDIKAN QUANTUM TEACHING

  SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL- QUR’AN

  Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 7 September 2016 Pembimbing,

  M. Farid Abdullah, S. Pd.I,M. Hum NIP. 19780816 200312 1006

  

SKRIPSI

METODE PENDIDIKAN QUANTUM TEACHING

SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

  DISUSUN OLEH

  

ALFIATUN

NIM: 111-12-056

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI),

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 28 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag Sekretaris Penguji : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I Penguji I : Dr. H. Sidqon Maesur, lc, M.A Penguji II : Dra. Ulfah Susilawati, M.SI

  Salatiga, 28 September 2016 Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga Website : http://iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Alfiatun NIM : 111-12-056 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 7 September 2016 Penulis Alfiatun 111-12-056

  ! "

# ! $ % & ' () )% !

  ! " # " #

! $ % &'( &'&

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

  skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Kepada Ibu dan Bapak yang selalu memberikan doa, dukungan, cinta dan kasih sayangnya kepadaku.

  2. Keluarga besarku kakak, ponakan dan saudaraku yang lain baik yang berasal dari Ibu maupun Bapak yang telah memberikan motivasi dan dukungan sampai skripsi ini selesai.

  3. Seseorang yang ku sayangi, sahabatku kummi, ika, faiz, nurjannah, umami, umi, seluruh PAI B, teman-teman PPL, dan teman-teman KKN yang tiada henti-hentinya memotivasi, membantu dan mensuport terhadap penyelesaian skripsi ini.

  4. Bapak Ibu guru dan Dosen-dosen saya yang sudah memberikan Ilmu dengan ikhlas sebagai bekal hidup saya.

  5. Pembimbing skripsi Bapak M. Farid Abdullah, S. Pd.I,M. Hum dan akademik yang dengan penuh tanggung jawab dan tulus ikhlas memberikan bimbingan metodologis dan analisis hingga tersusunnya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “METODE PENDIDIKAN

  

QUANTUM TEACHING SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN

PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN”

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  4. Bapak M. Farid Abdullah, S. Pd.I,.M. Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Jaka Siswanta, M. Pd. selaku pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 7 September 2016 Penulis

  Alfiatun NIM. 111-12-056

  

ABSTRAK

  Alfiatun. 2016. Metode Pendidikan Quantum teaching sebagai Alat untuk mencapai Tujuan Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Qur’an.

  Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: M. Farid Abdullah, S. Pd.I,M. Hum.

  Kata Kunci: Quantum teaching, Pendidikan Islam.

  Tulisan ini fokus pada pembahasan metode quantum teaching sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) Metode pendidikan quantum teaching dalam perspektif Al Qur’an. 2) Tujuan pendidikan Islam dalam persepektif Al Qur’an. 3) Aplikasi metode quantum teaching untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al Qur’an.

  Penelitian ini akan dianalisis dalam perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini termasuk studi kepustakaan dengan metode analisis data yaitu metode induktif dan metode komparatif.

  Hasil kajian menunjukkan bahwa 1) metode pendidikan quantum teaching meliputi tumbuhkan, alami, namai, demonstrasi, ulangi, dan rayakan. 2)tujuan pendidikan Islam yaitu dimensi hakikat penciptaan manusia, dimensi tauhid, dimensi moral, dimensi perbedaan individu, dimensi sosial, dimensi profesional, dan dimensi ruang dan waktu. 3) Aplikasi quantum teaching dalam perspektif Al Qur’an yaitu menerapkan prinsip TANDUR sesuai yang terdapat dalam Qur’an surat Al-Ahzab, 33: 72, Al-Baqarah, 2: 21, Ibrahim, 14: 7 dan Ar. Rahman, 55: 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 67, 69, 71, 73, 75, 77.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Fokus Masalah............................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6 D. Penegasan Istilah ........................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian......................................................................... 10 F. Metode Penelitian .......................................................................... 11 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 12 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 14 A. Metode Pendidikan Quantum Teaching ......................................... 14 B. Pendidikan Islam ............................................................................ 21

  BAB III METODE QUANTUM TEACHING SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN .......................................................................................................... 29 A. Metode Quantum Teaching ........................................................... 29 B. Tujuan Pendidikan Islam ............................................................... 41 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 47 A. Metode Quantum Teaching dalam Perspektif Al Qur’an.............. 47 B. Tujuan Pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an ................. 59 C. Aplikasi Metode Pendidikan Quantum Teaching untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Islam dalam Perspektif Al Qur’an . 62 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 68 A. Kesimpulan.................................................................................... 68 B. Saran .............................................................................................. 70 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71 RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Daftar SKK

  2. Nota Pembimbing Skripsi

  3. Lembar Konsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun

  2003 dijelaskan bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Undang-Undang RI No. 20 th.2003 tentang SISDIKNAS) Guru memegang peranan yang penting dalam proses belajar mengajar.

  Guru memikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha kependidikan di Sekolah. Di negara maju media elektronik sebagai alat pengajar sudah digunakan dan kemampuannya untuk membawakan bahan pengajaran kepada pelajar telah dibuktikan. Namun, keberadaannya tetap tidak dapat menggantikan kedudukan guru. Masyarakat mengakui bahwa guru merupakan satu di antara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota masyarakat. Sebagai pembimbing, guru mempunyai tugas memberi bimbingan kepada pelajar dalam memecahkan masalah, sebab proses belajar mengajar berkaitan erat dengan berbagai masalah di luar kelas yang sifatnya non akademis. Tugas guru pada umumnya mencakup mengelola sekolah, memanfaatkan prosedur dan mekanisme pengelolaan tersebut untuk melancarkan tugasnya, serta bertindak sesuai dengan etika jabatan(Tim Depag, 2002:3).

  Bagi guru Pendidikan Agama Islam, tugas dan kewajiban merupakan amanat yang diterima oleh guru atas dasar pilihannya untuk memangku jabatan guru. Amanat tersebut wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Allah menjelaskan dalam (Qs Al Nisa, 4:58) sebagai berikut:

  !"

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.”

  Tanggung jawab guru ialah keyakinannya bahwa segala tindakannya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban didasarkan atas pertimbangan profesional secara tepat. Tanggung jawab guru PAI terhadap amanatnya diwujudkan dalam upaya mengembangkan mutu, kualitas, dan tindak tanduknya (Tim Depag, 2002:5).

  Profesi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu. Suatu profesi memerlukan kompetensi khusus, yaitu kemampuan dasar berupa ketrampilan menjalankan rutinitas sesuai dengan petunjuk, aturan, dan prosedur teknis.

  Guru memerlukan kompetensi khusus yang berkenaan dengan tugasnya. Pendidikan tidak terjadi secara alami, tetapi dengan disengaja (disadari).

  Allah telah memberikan kepada manusia kemampuan untuk belajar dan berpengetahuan, serta membekalinya dengan segala peralatan kemampuan. Adapaun peralatan kemampuan belajar itu ialah pendengaran, penglihatan dan hati. Pendegaran bertugas memelihara ilmu pengetahuan yang telah ditemukan oleh orang lain. Penglihatan bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menambahkan hasil-hasil penelitian dan pengkajian kepadanya. Hati bertugas membersihkan ilmu pengetahuan dari segala noda dan kotorannya, kemudian mengambil beberapa kesimpulan darinya (An- Nahlawi, 1992:59).

  Menurut Tim Depag (2002:18) seorang guru hendaknya tidak menolak untuk mengajar pelajar yang tidak mempunyai niat tulus dalam belajar. Sebagian ulama memang pernah berkata, “Kami pernah menuntut ilmu dengan tujuan bukan karena Allah, sehingga guru menolak kecuali jika kami menuntut ilmu karena Allah,” kata-kata itu hendaknya diartikan bahwa pada akhirnya niat menuntut ilmu itu harus karena Allah. Sebab, kalau niat tulus ini disyaratkan pada awal penerimaan pelajar akan mengalami kesulitan.

  Ilmu Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai filosofis ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Islam yang menjadi karakter Ilmu Pendidikan Islam memberikan prinsip tentang keharusan berserah diri dan mengikuti perintah serta aturan Tuhan jika ingin sukses(Nata, 2003:13).

  Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs Yunus 10: 72, sebagai berikut:

  ' & % $ #

  • ," ) *! (

  

“Jika kamu berpaling (dari peringatanku), Aku tidak meminta upah

sedikitpun dari padamu. upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan

  

Aku disuruh supaya Aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri

(kepada-Nya)".

  Ilmu Pendidikan Islam adalah Ilmu Pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam Al-Quran dan Sunnah. Dalam Islam, agama mendasari aktivitas dunia, dan aktivitas dunia dapat menopang pelaksanaan ajaran agama. Islam bukan hanya sekedar mengatur hubungan manusia dengan Tuhan sebagaiman yang terdapat dengan agama lain, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan dunia. Islam adalah agama yang ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad Saw sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengatur satu segi, tetapi mengenai berbagai segi kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur’an dan al-Sunnah(Nata, 2003:17).

  Untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam yang berkarakter, maka diperlukan sebuah pendekatan, strategi ataupun metodologi yang tepat.

  Metodologi berarti ilmu tentang metode, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode Pengajaran Agama Islam adalah ilmu yang mempelajari cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan pengajaran agama Islam guna mencapai tujuan yang ditentukan(Tim Depag, 2002:19). Quantum Teaching merupakan salah satu metode yang saat ini dikembangkan dan digunakan dalam proses pengajaran.

  Pembelajaran yang inovatif hendaknya dimiliki seorang guru. Pembelajaran inovatif diharapkan guru mampu membawa perubahan cara pandang kepada siswa. Dulu siswa dianggap oleh guru sebagai obyek, selalu dipersalahkan, dipermasalahkan, makhluk yang kosong dan tidak dihargai pendapatnya. Kegiatan belajar di sekolah hanya dipahami sebatas menulis, mendengarkan dan mengerjakan. Terlebih dengan diberlakukannya kurikulum 2013, sudah sepatutnya guru dapat mengubah dan memperbaiki: (1) paradigma dirinya tentang siswa sebagai subjek yang dihargai sesuai tingkat perkembangannya dan melaksanakan prinsip pembelajaran student

  

center; (2) perannya sebagai fasilitator, pembimbing, dan konsultan; (3)

  kebiasaan pengulangan menjadi penyelidikan; (4) dari yang mengutamakan hasil menuju ke proses; (5) dari hal yang kompetitif menjadi kolaboratif; (6) dari mempresentasikan penggunaan media yang statis menuju ke multimedia yang dinamis; (7) penggunaan komputer yang hanya bersifat objek belajar menuju komputer sebagai media pembelajaran otonom; (8) cara belajar dan mengajar yang berbasis teori menuju ke belajar yang berdasarkan tindakan nyata sesuai tuntutan kehidupan sehari-hari. merupakan salah satu metodologi pembelajaran yang dinilai paling mutakhir dan dapat menghasilkan lulusan pendidikan yang terbina seluruh potensi dirinya saat ini. Sehingga tak mengherankan jika banyak para pelaku pendidikan, terutama para tenaga pendidik baik muslim maupun nonmuslim serius mendalami metodologi ini.

  Berdasarkan uraian tersebut penulis akan mendeskripsikan dan menganalisis bagaiman metode pendidikan Islam yang akan penulis kemas dalam judul penelitian yaitu: “METODE PENDIDIKAN QUANTUM

  TEACHING SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN”.

  B. Fokus Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat memfokuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Bagaimana metode pendidikan quantum teaching dalam perspektif Al- Qur’an?

  2. Bagaimana tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an?

  3. Bagaimana aplikasi metode pendidikan quantum teaching untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al Qur’an?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian yaitu:

  1. Untuk mengetahui metode pendidikan quatum teaching dalam perspektif Al-Qur’an.

  2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an.

  3. Untuk mengetahui aplikasi metode pendidikan quantum teaching untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al Qur’an.

  D. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penafsiran judul, maka penulis perlu adanya penjelasan berkenaan dengan beberapa istilah-istilah yang terdapat dalam judul ini antara lain:

1. Metode Pendidikan

  Metode ialah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu”.

  Ungkapan “paling tepat dan cepat” itulah yang membedakan method dan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa Inggris (Tafsir, 2008:9).

  Menurut Tim Depag (2002:19) metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Berdasarkan etimologi, metode adalah ilmu yang membahas cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan pengajaran guna mencapai tujuan yang ditentukan.

  Secara terminologi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:263) pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

  Pendidikan adalah jalan yang dapat mengantarkan manusia mencapai derajat kemanusiaannya yang sempurna. Pemahaman ini terisyaratkan pada penggalan ayat dalam Qs al-‘alaq Penggalan . ayat tersebut mengandung makna, meski manusia diciptakan berasal dari setetes air mani yang sangat hina, namun apabila ia belajar dan berfikir sampai ia memperoleh ilmu pengetahuan, maka ia akan menempatkan derajat yang tinggi (Gojali, 2004:135).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan adalah suatu cara kerja yang bersistem tepat untuk memudahkan pelaksanaan pengajaran guna mencapai tujuan yang sempurna.

  2. Quantum Teaching

  Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu "Quantum" yang berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya dan "Teaching" yang berarti mengajar. Dengan demikian maka Quantum

  Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada didalam

  dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur- unsur belajar yang efektif yang dapat mempengaruhi kesuksesan siswa. DePorter mengatakan bahwa Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian dan fasilitasi SuperCamp (Nata, 2003:35).

  Menurut Riyanto (2009:199) quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya, serta menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.

  Jadi quantum teaching adalah menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.

  3. Pendidikan Islam

  Secara terminologi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:263) pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

  Menurut Suparlan (2008:43) pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui itu.

  Sedangkan pengertian Islam, Islam berasal dari Bahasa Arab yamg berasal dari kata yang berarti damai dan yang artinya menyerahkan (Yunus, 2010:177). Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:442). Selain itu Islam adalah menyaksikan bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan melakukan puasa di Bulan Ramadhan serta berhaji ke Baitullah jika mampu menuju jalannya.

  Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani untuk membentuk manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.

4. Al-Qur’an Secara etimologis, Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca.

  Adapaun menurut istilah, Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan

  Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang disampaikan secara mutawatir, bernilai ibadah bagi umat muslim yang membacanya, dan ditulis dalam mushaf (Amrullah, 2008:1).

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi yang jelas tentang metode pendidikan quantum teaching sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an, sehingga dapat memberikan manfaat :

  1. Secara teoritis

  Memberikan sumbangan ilmu tentang bagaimana metode pendidikan quantum teaching sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an

  2. Secara praktis

  a. Penelitian ini semoga dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca khususnya penulis untuk mengetahui dan memahami tentang metode pendidikan quantum teaching dalam perspektif Al- Qur’an.

  b. Penelitian ini memiliki hubungan dengan jurusan Pendidikan Agama Islam. Hasil pembahasannya bermanfaat untuk menambah literatur atau bacaan tentang metode pendidikan quantum teaching sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al- Qur’an.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk library reseacrh atau studi kepustakaan.

  Studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti (Nazir, 1985:111).

  2. Metode Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah sumber utama yakni AL Qur’an dan buku-buku yang membahas tentang metode pendidikan Islam seperti buku yang berjudul Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Ilmu Pendidikan Islam, Quantum Teaching, dan buku- buku tafsir.

  3. Metode Analisis Data

  Metode analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode tafsir. Adapun metode tafsir yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Metode induktif Metode induktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang bersifat khusus guna menarik kesimpulan yang bersifat umum.

  Metode ini digunakan dengan cara menganalisa fakta-fakta dan persoalan yang khusus kemudian ditarik kesimpulan yang umum, yakni dengan cara menganalisa data tentang metode pendidikan

  quantum teaching sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an.

  b. Metode komparatif Metode komparatif yaitu metode untuk membandingkan dua fenomena atau lebih hingga menghasilkan satu kesimpulan (Baidan,

  2000:97), misalkan membandingkan pendapat tokoh satu dengan tokoh yang lain mengenai tema quantum teaching.

G. Sistematika penulisan Skripsi

  Untuk memudahkan dalam pembahasan penelitian, maka disusunlah sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar sebagai berikut: Pada BAB I PENDAHULUAN, bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang masalah, fokus masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Pada BAB II KAJIAN PUSTAKA merupakan pemaparan hasil penelitian yang meliputi: pengertian metode pendidikan, quantum teaching, pendidikan Islam, prinsip-prinsip quantum teaching dalam perspektif Al-Qur’an, dan cara mempraktikan metode pendidikan quantum teaching.

  Pada BAB III PAPARAN DATA, merupakan pemaparan dari metode pendidikan quatum teaching dalam perspektif Al-Quran, tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Al-quran, dan prinsip-prinsip dalam metode pendidikan quantum teaching dalam perspektif Al-quran.

  Pada BAB IV penulis lebih memfokuskan dalam inti pembahasan yaitu tentang metode quantum teaching sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan islam dalam perspektif Al-Qur’an

  Pada BAB V PENUTUP, penutup memuat kesimpulan dan saran. Pada

  bab ini memuat kesimpulan penulis dari pembahasan skripsi ini, saran-saran dan kalimat penutup yang sekiranya dianggap penting serta daftar pustaka.

BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Pendidikan Quantum Teaching

1. Metode Pendidikan

  Metode dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2005:3). Bila dihubungkan dengan pendidikan maka strategi tersebut haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka pengembangan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat dicerna dengan baik.

  Metode ialah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu”.

  Ungkapan “paling tepat dan cepat” itulah yang membedakan method dan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa Inggris (Tafsir, 2008:9).

  Menurut Tim Depag (2002:19) metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Berdasarkan etimologi, metode adalah ilmu yang membahas cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan pengajaran guna mencapai tujuan yang ditentukan.

2. Quantum Teaching

  a. Pengertian

  Kata Quantum memiliki arti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Sedangkan Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi (mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa) yang ada di dalam dan sekitar momen belajar (Riyanto, 2012:200). Interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.

  b. Asas Utama Quantum teaching bersandar pada konsep “Bawalah Dunia

  Mereka ke Dunia Kita, Dan Antarkanlah Dunia Mereka ke Dunia Kita” (Riyanto, 2012:200).

  c. Prinsip-Prinsip

  Prinsip-prinsip ini adalah sebagai struktur Chort dasar dari simfoni belajar. Prinsip-prinsip ini adalah:

  1) Segalanya bicara

  Segalanya dari lingkungan hingga bahasa tubuh nada, dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran semuanya mengirim pesan tentang belajar.

  2) Segalanya bertujuan

  Semua yang terjadi dalam pengubahan, semuanya mempunyai tujuan.

  3) Pengalaman sebelum pemberian nama

  Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa mereka pelajari.

  4) Akui setiap usaha

  Pada saat siswa mengambil langkah mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.

  5) Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.

  Perayaan memberi umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan aposiasi emosi positif dalam belajar.

d. Model Quantum Teaching.

  Model Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah simfoni, yang terdiri dari dua unsur, yaitu: konteks dan isi (contect

  and content).

  1) Konteks adalah latar untuk pengalaman anda.

  Konteks merupakan keakraban ruang orkestra itu sendiri (lingkungan), semangat konduktor dan para pemain musiknya (suasana) keseimbangan instrukmen dan musisi dalam bekerja sama, (landasan) dengan interprestasi sang maestro terhadap lembaran musik (rancangan). Unsur-unsur ini berpadu dan kemudian menciptakan pengalaman bermusik yang menyeluruh.

  2) Isi, anggaplah lembaran musik itu sendiri sebagai isi not-not nyata pada sebuah halaman.

  Salah satu unsur isi adalah bagaimana tiap frasa musik dimainkan (penyajian). Isi juga meliputi fasilitas ahli sang maestro terhadap orkrestra, memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.

e. Mempraktikkan Quantum Teaching

  1) Mengorkestrasikan kesuksesan melalui konteks (menata panggung).

  Lingkungan di mana siswa dapat keadaan prima mau bertanggung jawab, dan dapat saling mempercayai. Sebuah tempat tanpa batas untuk mencapai. Apa yang dikatakan ruang kelas dapat menjadi “rumah” tempat siswa terbuka terhadap umpan balik dan mempercayainya, tempat mereka belajar mengakui dan mendukung orang lain, tempat mereka mengalami kegembiraan dan kepuasan, memberi dan menerima, belajar dan tumbuh.

  a) Suasana, suasana yang menggembirakan membawa kegembiraan pula dalam belajar.

  b) Landasan, (kerangka kerja), meliputi tujuan, keyakinan, kesepatan kebijakkan, prosedur, dan aturan-aturan yang memberi guru dan siswa sebuah pedoman untuk belajar dalam komunikasi belajar.

  c) Lingkungan, semua hal yang mendukung proses belajar termasuk cara guru menata panggung kelas seperti: pencahayaan, warna, pengaturan meja, dan kursi, tanaman musik dan lainnya.

  d) Rancangan, adalah penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami makna, dan memperbaiki prosestukar menukar informasi. 2) Mengorkestrasikan suasana yang menggairahkan.

  Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang memengaruhi belajar akademis (Walberg & Greeberg, 1997). Bahan kunci untuk membangun suasana yang bagus adalah niat, hubungan, kegembiraan, dan ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling memiliki dan keteladanan.

  3) Mengorkestrasikan landasan yang kukuh.

  Landasan yang kukuh terdiri dari:

  a) Tujuan Tujuan para siswa adalah mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran, menjadi pelajaran yang baik, dan berinteraksi dengan sesama, serta mengembangkan keterampilan. b) Prinsip-prinsip Delapan prinsip sebagai kunci keunggulan meliputi: integritas (kejujuran), kegagalan adalah awal kesuksesan, berbicaralah dengan niat baik, hidup di saat ini, komitmen, tanggung jawab, sikap luwes, dan kesinambungan.

  c) Kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan 4) Mengorkestrasikan lingkungan yang mendukung

  Lingkungan yang memacu belajar dan meningkatkan daya ingat siswa, harus memperhatikan lingkungan sekeliling, alat bantu, pengaturan bangku, tumbuhan, aroma, hewan peliharaan, dan unsur organik lainnya.

  5) Mengorkestrasikan perancangan pengajaran yang dinamis Cara merangsang pengajaran yang memuaskan belajar siswa, memanfaatkan serangkaian kecerdasan siswa, melejitkan motivasi mereka, dan menyiapkan mereka meraih kesuksesan adalah: a) Membawa dunia mereka ke dunia kita dan mengantarkan dunia mereka ke dunia kita.

  b) Modalitas visual, audiovisual, dan kinestetik.

  c) Modal kesuksesan

  d) Kerangka perancangan quantum teaching

  e) Kecerdasan berganda (SLIM N BIL)

  6) Kesuksesan melalui isi.

  Isi dan konteks sama penting. Konteks lebih dari sekadar apa yang tampak. Sedangkan isi mencangkup presentasi ringkas tetapi bergairah, anggun tetapi menarik. Isi berkaitan tentang penyajian yang prima, fasilitas yang luwes, keterampilan belajar untuk belajar, dan keterampilan hidup. 7) Mengorkestrasikan presentasi prima

  Cara memaksimalkan kemampuan menjadi teladan (oral) untuk ditiru yaitu bagaimana kita memanfaatkan suara, wajah, tubuh, dan kata-kata untuk meningkatkan keefektivan berbicara. 8) Mengoreksi fasilitas elegan.

  Memfasilitasi yaitu memudahkan tingkat partisipasi yang diinginkan caranya: a) Mengingat prinsip know it (ketahuilah hasilnya), explain it

  (jelaskan hasilnya), get it and give feet back (dapatkan hasil dan berikan umpan balik).

  b) Modal kesuksesan dari sudut pandang fasilitator

  c) Memengaruhi perilaku dengan tindakan

  d) Menciptakan strategi

  e) Tanya jawab belajar 9) Mengorkestrasikan keterampilan belajar.

  Ketrampilan yang merangsang belajar yaitu:

  a) Konsentrasi terfokus b) Cara mencatat

  c) Organisasi dan persiapan tes

  d) Membaca cepat

  e) Teknik mengingat 10) Mengorkestrasikan keterampilan hidup.

  a) Hidup dengan penuh tanggung jawab, pilihan, solusi, kebebasan, dan keamanan.

  b) Komunikasi yang jernih dengan observasi (observation), pikiran (thuoght), perasaan (feeling) dan keinginan (desire).

  c) Membina hubungan, baik dengan guru, siswa dan pegawai serta wali murid.

  11) Mengorkestrasikan kesuksesan melalui praktek.

  Marilah kita mempraktikan apa yang kita ketahui tentang segala sesuatu pengetahuan yang sudah kita terima, dengan cara: meringkas bab, lakukan beberapa langkah dalam belajar, raih kesempatan dan persahabatan (DePotter, 2014:47).

B. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

  Pendidikan merupakan suatu rancangan dari proses suatu kegiatan yang memiliki landasan dasar yang kokoh, dan arah yang jelas sebagai tuuan yang hendak dicapai (Jalaluddin, 2003:81).

  Pendidikan merupakan usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat berperan serasi dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat (Jalaluddin, 2003:97).

  Pendidikan Islam menurut D. Marimba (dalam Lestari dan Ngatini, 2010:77) merupakan pendidikan yang berusaha dalam membimbing jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab dengan nilai-nilai Islam.

  Sedangkan menurut Prof. Dr. Omar Mahmud Al Taumy Al Syaebani (dalam Lestari dan Ngatini, 2010:77) pendidikan Islam adalah sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya dan kehidupan bermasyarakat, alam sekitar sehingga diharapkan melalui proses pendidikan Islam perubahan itu dilandasi dengan nilai-nilai Islam.

2. Tujuan Pendidikan Islam

  Tujuan pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 3 adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Lestari dan Ngatini, 2010:78)

  Tujuan umum pendidikan dalam Islam adalah menjadikan manusia sebagai abdi atau hamba Allah SWT (Jalal, 1988:119).

  Tujuan serupa disebutkan Jalaluddin (2003:92) pendidikan Islam bertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaitu agar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dan setia.

  Menurut Omar al-Toumy al-Syaibany (dalam Jalaluddin, 2003:92) menyebutkan tujuan pendidikan Islam adalah untuk mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai tingkat akhlak al- karimah. Selanjutnya Menurut Jalaluddin (2003:93-101) tujuan pendidikan Islam mencakup ruang lingkup sebagai berikut:

  a. Dimensi Hakikat Penciptaan Manusia

  Tujuan pendidikan Islam diarahkan kepada pencapaian target yang berkaitan dengan hakikat penciptaan manusia oleh Allah SWT.

  Maka pendidikan Islam bertujuan untuk membimbing perkembangan peserta didik secara optimal agar menjadi pengabdi kepada Allah yang setia seperti yang tercantum pada Q.S. Adh Dhariyat:56 (Jalaluddin, 2003:93).

  b. Dimensi Tauhid

  Tujuan Islam diarahkan pada upaya pembentukan sikap taqwa. Dengan demikian, pendidikan ditujukan kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang taqwa sesuai Q.S. Al Baqarah:3 (Jalaluddin, 2003:94).

  c. Dimensi Moral

  Manusia dipandang sebagai sosok individu yang memiliki potensi fitriyah. Maksudnya, sejak dilahirkan pada diri manusia sudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperoleh secara fitrah. Tujuan pendidikan ini dititikberatkan pada upaya pengenalan terhadap nilai-nilai yang baik dan kemudian menginternalisasikan nya serta mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam sikap dan perilaku melalui pembiasaan (Jalaluddin, 2003:96).

  d. Dimensi Perbedaan Individu

  Manusia merupakan makhluk ciptaan yang unik. Tujuan pendidikan Islam diarahkan pada pencapaian target perkembangan maksimal dari ketiga potensi yaitu potensi fisik, mental, dan spiritual dengan memperhatikan kepentingan faktor perbedaan individu.

  Dengan demikian, dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik, perlakuan terhadap setiap individu harus didasarkan atas pertimbagan perbedaan (Jalaluddin, 2003:97).

  e. Dimensi Sosial

  Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang memiliki dorongan untuk hidup berkelompok secara bersama-sama. Tujuan pendidikan dalam dimensi ini adalah berupa usaha untuk memanusiakan peserta didik, agar mampu berperan dalam statusnya sebagai Al-Nas (makhluk sosial), Abd Allah (hamba pengabdi Allah), dan sekaligus sebagai khalifah Allah (Jalaluddin, 2003:98).

  f. Dimensi Profesional

  Dalam dimensi ini, tujuan pendidikan Islam diarahkan kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik, sesuai dengan bakatnya masing-masing, diharapkan mereka dapat memiliki keterampilan yang serasi dengan bakat yang dimiliki, hingga keterampilan itu dapat digunakan untuk mencari nafkah sebagai penopang hidupnya. Kemampuan profesional yang dimiliki harus diarahkan kepada dua nilai pokok, yaitu keimanan dan aktifitas yang bermanfaat (iman dan amal sholeh) (Jalaluddin, 2003:100).

  g. Dimensi Ruang dan Waktu

  Tujuan pendidikan Islam dirumuskan atas dasar pertimbangan dimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapan.

  Dengan demikian, tujuan yang harus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semua tujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktu tersebut (Jalaluddin, 2003:101).

3. Muatan Pendidikan Islam

  Isi pendidikan Islam memiliki sejumlah karakteristik yang digali dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai sumber ajaran Islam. Karakteristik pertama tampak pada kriteria pemilihannya, yaitu iman, ilmu, amal, akhlak, dan sosial (Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2002:35). Dengan kriteria tersebut pendidikan Islam merupakan pendidikan keimanan, ilmiah, amaliah, moral, dan sosial.

  a. Pendidikan keimanan

  Pendidikan keimanan di dalam Al-Qur’an merupakan poros pendidikan Islam yang menuntun individu untuk merealisasikan ketaqwaan di dalam jiwa pendidikan keimanan tersebut mencakup segala kewajibannya, yaitu beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir.