PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING BERBANTUAN LAB VIRTUAL TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS FISIKA PESERTA DIDIK SMA KELAS X. - Repository UNRAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING BERBANTUAN LAB VIRTUAL TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS FISIKA PESERTA DIDIK SMA KELAS X.

  

Putu Wira Sanggara, Aris Doyan, Ni Nyoman Sri Putu Verawati

  Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Mataram

  Mataram, Indonesia Email : sputuwira@gamil.com

  

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Process

Oriented Guided Inquiry Learning berbantuan Lab Virtual terhadap keterampilan generik

  sains fisika peserta didik SMA kelas X. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian pretest-postest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIPA SMAN 1 Kuripan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Terdapat dua sampel yang diambil yaitu sampel sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model pembelajaran POGIL berbantuan Lab Virtual dan kelas kontrol yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data keterampilan generik sains dilakukan dengan teknik tes berbentuk pilihan ganda. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji-t polled varian dengan signifikansi 5%. Disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) berbantuan Lab Virtual berpengaruh terhadap keterampilan generik sains peserta didik dengan nilai t tabel = 2,00 < t hitung =2,34, Kata kunci: POGIL, Lab Virtual, Keterampilan generik sains,

  

Abstract - This study aims to determine the effect of Process Oriented Guided Inquiry

Learning model of Virtual Lab to the physics generic science skills of high school students

of class X. This research type is quasi experiment with pretest-postest control group design

research design. The population of this research is all students of class X MIPA SMAN 1

Kuripan with sampling technique using purposive sampling. There are two samples taken

are the sample as experimental class given treatment in the form of learning using learning

model POGIL assisted Virtual Lab and control class treated using conventional learning

model. Data collection of generic science skills is done by a multiple choice test technique.

The research hypothesis was tested by using the t-test polled variance with 5% significance.

It was concluded that the use of Process Oriented Guided Inquiry Learning model (POGIL)

with Virtual Lab has an effect on students generic science skills with t table = 2,00 <t count =

3,11.

  Keywords : POGIL, Lab Virtual, Problem Solving Ability,

PENDAHULUAN mendukung pembelajaran dan memberikan

  Pembelajaran fisika di tingkat penekanan pada aspek proses (Siswanto, sekolah mengenah atas akan menjadi 2016). Hal ini didasarkan pada tujuan efektif jika menekankan proses, praktikum pembelajaran sebagai proses yaitu menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir. Selain itu juga dalam pembelajaran fisika, penting juga diperhatikan juga keterampilan generik sains peserta didik. Di SMAN 1 Kuripan guru mata pelajaran fisika belum memperhatikan keterampilan generik sains peserta didik. Menurut Brotosiswoyo (2001) keterampilan generik sains yang dapat dimunculkan melalui pembelajaran fisika yaitu pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, kesadaran akan skala besaran, kemampuan menggunakan bahasa simbolik, kemampuan berpikir dalam kerangka taat azas, kemampuan memahami hukum sebab akibat, kemampuan membuat model matematik, dan kemampuan membangun konsep abstrak. Melalui keterampilan generik sains, peserta didik akan terbiasa berpikir ilmiah yang menunjang hasil belajar fisika peserta didik..

  Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan model pembelajaran yang mampu melibatkan peserta didik secara aktif sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi serta proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat menjadikan peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. terbimbing peserta didik akan dapat memahami konsep yang dipelajari secara lebih mendalam. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah

  Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) berbantuan Lab Virtual.

  POGIL bagian dari model pengajaran latihan penelitian (inquiry training). Model pembelajaran ini menerapkan dengan mempertemukan peserta didik dengan masalah yang sedikit membingungkan, memunculkan pertanyaan, melakukan eksperimen, membangun dan menguji gagasan (Widyaningsih, 2012:268).

  Selain dengan menerapkan model pembelajaran Process Oriented Guided-

  Inquiry Learning (POGIL), peserta didik

  diduga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah bila diberi bantuan

  Lab Virtual . Lab Virtual didefinisikan

  sebagai suatu media berbasis komputer berupa simulasi kegiatan laboratorium seperti halnya kegiatan eksperimen di laboratorium sebenarnya. Media laboratorium virtual adalah media yang dapat melakukan kegiatan eksperimen tanpa memerlukan adanya alat-alat laboratorium riil. Kelebihan dari penggunaan multimedia dalam pembelajaran akan meningkatkan efisiensi, motivasi, serta memfasilitasi belajar aktif eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa dan membantu Peneliti menduga dengan menggunakan model pembelajaran

  Process Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL) berbantuan Lab Virtual

  diharapkan dapat meningkatkan keterampilan generik sains fisika peserta didik. Selain itu, belum adanya penggunaan model pembelajaran Process

  Keterampilan generik sains yang diukur dalam penelitian ini memiliki 9 indikator yaitu pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, kesadaran akan skala besaran, kemampuan menggunakan bahasa simbolik, kemampuan berpikir dalam kerangka taat

  kelas kontrol (X MIA 2) diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Kedua kelas diberi perlakuan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan adalah 135 menit.

  POGIL berbantuan Lab Virtual sedangkan

  Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen (X MIA 3) menggunakan model pembelajaran

  Lab Virtual terhadap keterampilan generik sains fisika peserta didik SMA kelas X.

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran POGIL berbantuan

  Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan generik sains berupa pilihan ganda berjumlah 20 soal yang sudah diuji validitas, rebilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya. Kemudiaan uji hipotesis menngunakan uji- t polled varian.

  memiliki beberapa variabel penelitian sehingga membaca mengetahui alur dari sebuah eksperimen. Pada penelitian ini melibatkan variabel bebas yaitu model pembelajaran POGIL berbantuan laboratorium virtual, variabel terikat keterampilan generik sains, dan variabel kontrol waktu, bahan ajar. kemampuan memahami hukum sebab varians. Berdasarkan hasil uji hipotesis akibat, kemampuan membuat model didapatkan bahwa nilai t = 2,00 < t

  control group design . Suatu penelitian

  Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan desain non-equivalent

  dengan Lab Virtual diduga tepat untuk digunakan di SMA Negeri 1 Kuripan dalam meningkatkan keterampilan generik sains peserta didik pada pembelajaran fisika .

  Process- Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL) yang digabungkan

  terkait masih pada mata pelajaran bahasa, kimia, biologi dan matematika sehingga peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada bidang studi fisika. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka penggunaan model pembelajaran

  Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL) yang digabungkan dengan Lab Virtual , serta dari beberapa penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN

  tabel hitung

  matematik, dan kemampuan membangun =2,34. Hal ini menunjukkan bahwa H konsep abstrak. Data tentang keterampilan ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat generik sains fisika peserta didik sebelum pengaruh model pembelajaran POGIL dan sesudah perlakuan diperoleh melalui berbantuan Lab Virtual terhadap tes awal (Pre-test) dan tes akhir (Post-test). keterampilan generik sains fisika peserta Tes keterampilan generik sains fisika didik SMA kelas X di SMAN 1 Kuripan. peserta didik sebelum diberikan perlakuan Keberhasilan penggunanaan POGIL terlihat dari skor tes awal yang disajikan berbantuan Lab Virtual disebabkan karena dalam tabel 1 berikut: dalam fase-fase pembelajaran peserta didik mencari pengetahuannya sendiri yang akan

  Tabel 1. Hasil Tes Awal Keterampilan generik

  membuat peserta didik lebih aktif dalam

  sains Jumlah bekerja dan berpikir. Maka dari itu model Nilai Nilai Rata-

  Kelas Peserta tertinggi terendah rata

  pembelajaran POGIL berbantuan Lab

  didik Eksperimen 20 60,00 25,00 45,75

  Virtual sangat baik digunakan untuk Kontrol 22 55,00 15,00 32,04

  meningkatkan keterampilan generik sains Setelah diberi perlakuan peserta peserta didik. Hal ini juga diperkuat didik diberikan tes akhir. Hasil tes akhir dengan penelitian Wulaningsih (2012) pemecahan masalah fisika peserta didik yang menyatakan bahawa model dapat dilihat pada tabel 2 berikut : pembelajaran POGIL berpengaruh terhadap keterampilan generic sains

  Tabel 2. Hasil Tes Akhir Kemampuan Pemecahan Masalah

  peserta didik SMAN

  5 Surakarta

  Jumlah Nilai Nilai Rata-

  dikarenakan model pembelajaran POGIL

  Kelas Peserta tertinggi terendah rata didik

  mempersiapkan peserta didik pada situasi

  Eksperimen 20 65,00 35,00 52,80

  Kontrol 22 60,00 25,00

  44.54

  untuk melakukan eksperimen sendiri dengan bimbingan dari guru. Model Data hasil tes awal dan tes akhir pembelajaran ini memberikan peserta didik keterampilan generik sains fisika tersebut kesempatan yang luas untuk melakukan telah diuji homogenitas dan normalitasnya penyelidikan seperti yang dilakukan oleh dan dinyatakan bahwa data hasil tes awal seorang ilmuan, karena di dalam model dan tes akhir adalah homogen dan pembelajaran ini terdapat tahapan-tahapan terdistribusi normal. Setelah itu dilakukan belajar yang membimbing peserta didik uji hipotesis menggunakan uji-t polled untuk melalui serangkaian penyelidikan analisis N-gain pada kelas eksperimen ilmiah. menunjukkan nilai yang lebih besar

  Selain melakukan uji hipotesis peneliti dibandingkan kelas kontrol secara juga ingin mengetahui sejauh mana keseluruhan. Untuk perbandingan nilai N peningkatan yang dialami kedua kelas gain keterampilan generic sains fisika secara lebih terperinci terkait hubungan peserta didik tiap indikator dapat dilihat nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen pada Gambar 2 dengan keterangan untuk persentase kenaikan keterampilan indikator KGS 1 : pengamatan langsung, generik sains secara umum dan setiap KGS 2 : pengamatan tidak langsung, KGS indikator. Perbandingan nilai N gain kelas 3 : kesadaran akan skala besaran, KGS 4: eksperimen dan kelas kontrol secara umum kemampuan menggunakan bahasa dapat dilihat pada Gambar 1 berikut : simbolik, KGS 5: kemampuan berpikir dalam kerangka taat azas, KGS 6:

  25 )

  kemampuan inferensi logika, KGS 7:

  20 % ( n

  15

  kemampuan memahami hukum sebab

  ai -g N

  10

  akibat, KGS 8: kemampuan membuat

  r o k S

  5

  model matematik, dan KGS 9: kemampuan membangun konsep abstrak.

  eksperimen kontrol

  Berdasarkan Gambar 2 perolehan

  Kelas Penelitian

  persentase N-gain tertinggi kelas eksperimen, yaitu pada indikator

  Gambar 1. Perbandingan Nilai N-gain Keterampilan Generik Sains

  kemampuan menggunakan bahasa simbolik dan terendah pada indikator Berdasarkan Gambar 1, dapat kemampuan inferensi logika. Hal ini dikatakan bahwa secara umum persentase dikarenakan pada fase mengamati dan Nanalisis dapat diketahui bahwa hasil

  50 )

  40 % ( n

  30 ai -g eksperimen

  N

  20 r o k kontrol

  S

10 KGS 1 KGS 2 KGS 3 KGS 4 KGS 5 KGS 6 KGS 7 KGS 8 KGS 9

  Indikator Keterampilan Generik Sains mencoba dalam model pembelajaan

  POGIL berbantuan Lab Virtual peserta

  didik dapat mengumpulkan data hasil pengamatan yang jelas dengan adanya media Lab Virtual sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami simbol- simbol dalam ilmu fisika khususnya pada materi momentum dan impuls yang digunakan untuk berbagai tujuan dan fungsi yaitu sebagai bahasa komunikasi, untuk menyatakan besaran secara kuantitatif dan sebagai alat untuk mengunggkapkan hukum-hukum alam. Sedangkan pada kelas kontrol N-gain tertinggi pada indikator kesadaran akan skala besaran dan terendah pada kemampuan memahami hukum sebab akibat. Terdapat dua indikator keterampilan generik sains yang mana kelas kontrol yang lebih tinggi peningkatannya dari kelas eksperimen, yaitu kesadaran akan skala besaran dan kemampuan inferensi logika. Jika dilihat dari persentase nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol pada indikator kesadaran akan skala besaran dan kemampuan inferensi logika, kelas eksperimen memiliki persentase nilai tes awal yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Artinya kelas eksperimen memiliki kesadaran akan skala besaran dan kemampuan inferensi logika yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Sehingga, ketika hanya mengalami sedikit peningkatan. Namun, secara umum peningkatan keterampilan generik sains pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian Wahyudi (2013) yang menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada materi suhu dan kalor di kelas X-6 SMAN 1 Sumenep karena tiap tahapan model inquiri terbimbing (Guided Inquiry Learning) memfasilitasi untuk melatihkan keterampilan generik sains peserta didik.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Process Oriented

  Guided Inquiry Learning berbantuan Lab Virtual terhadap keterampilan generik

  sains fisika peserta didik kelas X SMAN 1 Kuripan tahun ajaran 2017/2018.

DAFTAR PUSTAKA

  Agustin, R. R. 2013. Pengembangan Keterampilan Generik Sains Melalui Penggunaan Multimedia Interaktif.

  Jurnal Pengajaran MIPA , 18(2), 253-257.

  Fabian, K., Topping, K. J., Barron, I. G., and Chuah, K. M. 2016.Mobile Technology and Mathematics: Effects on Students’ Attitudes, Engagement, and Achievemen t. J.

  Comput. Educ. 3(1): 77-104. Gunawan., Harjono, A., dan Sutrio. 2015. Mathematics, Science & Multimedia Interaktif dalam Technology Education. 8(1): 49-57. Pembelajaran Konsep Listrik bagi Sahidu, H. 2013. Penilaian Hasil Belajar. Calon Guru. Jurnal Pendidikan Mataram: Arga Puji Press.

  Fisika dan Teknologi. 1 (1): 9.

  Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Jaya,

  H. 2012. Pengembangan Pendidikan dan Pengembangan. Laboratorium Virtual untuk Jakarta: Prenada Media Group. Kegiatan Paraktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter

  Siswanto, J., Saefan, J., Suparmi, S., & di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Cari, C. 2016. The effectiveness of 2 (1). e-Lab to improve generic science skills and understanding the

  Kathane, B. Y., and Gundalwar, P. R. concept of physics. Jurnal

  2016. Development Of Virtual

  Pendidikan Fisika Indonesia , 12(1),

  Experiment On Encoding 33-40. Techniques Using Virtual Intelligent Softlab. International

  Sugiarti. 2015. Pembelajaran Fisika

  Journal Of Research In Computer

  Berbantuan Simulasi Phet dalam

  Applications And Robotics . 4(1): Membangun Konsep Siswa.

  21-25.

  Wahana DIDAKTIKA, Jurnal Ilmu Kependidikan. 13 (1): 131-132.

  Li, M., Zheng, C., Tang, X., and Sang, G.

  2015. Exploring the Nature of Sugiyono. 2012. Statistika untuk

  Teacher-Student Interaction in Penelitian . Bandung: Alfabeta. Small-Group Discussions in a Chinese University Setting.J.

  Widyaningsih, S. Y. 2012. Model MFI dan Comput. Educ. 2(4): 475-491.

  POGIL Ditinjau Dari Aktivitas Belajar dan Kreativitas Siswa

  Mason, A., and Singh, C. 2016. Using Terhadap Prestasi Belajar.

  Categorization of Problemsas an INKUIRI , 1(3). Instructional Tool to Help Introductory Students Learn

  Zawadzki, R. 2010. Is process oriented Physics. Physc. Educ. 50: 1-6. guided inquiry learning (POGIL) suitable as a teaching method in

  Moog, Richard S dan James N. Spencer thailand’s higher education. Asian .2013.POGIL : An Overview.

  journal on education and learning ,

  Lancaster : Department of 1 (2), 66-74. Chemistry, Franklin and Marshall College.

  Mubarrak, L. 2009. Model Pembelajaran

  Berbasis Web pada Materi Fluida Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa

  (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Naaman, R. M., and Barnea , N. 2012.

  Laboratory Activities in Israel.Eurasia Journal of

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI PERUBAHAN BENDA

3 41 217

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MIND MAP DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS X.

0 2 22

PENGARUH MODEL PROCESS ORIENTED GUIDED INQUARY LEARNING (POGIL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI.

0 5 19

PENGARUH PRAKTIKUM LAJU REAKSI BERBASIS PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMK.

5 13 37

KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 4 WATES.

0 3 157

THE EFFECT OF PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL BASED ON VIRTUAL LABORAORY TOWARD PROBLEM SOLVING ABILITIES OF PHYSICS STUDENT

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) BERBANTUAN LKPD YANG TERINTEGRASI PADA NILAI-NILAI KEISLAMAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 1 112

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LAB TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 112

METODE PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR - Repository UNRAM

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK - Repository UNRAM

0 0 7