PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ANGGOTA ORGANISASI PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) WILAYAH BANTEN - FISIP Untirta Repository

  

PENGARUH IKLIM ORGANISASI

TERHADAP KOMITMEN ANGGOTA ORGANISASI

PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) WILAYAH BANTEN

SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi

  

Oleh:

Maya Maul Haya Sofa

NIM. 6662101704

KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

  

2014

  “ Bermimpilah Setinggi Langit, Karena Bila Engkau Jatuh Engkau Akan Jatuh Diantara Bintang-bintang ”. [Soekarno]

  Skripsi ini kupersembahkan Untuk Kedua Orang tua dan teman – teman yang ingin melihatnya.

  

ABSTRAK

Maya Maul Haya Sofa, NIM:6662101704. “Pengaruh Iklim Organisasi

Terhadap Komitmen Anggota Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah

Banten. Pembimbing I: Rahmi Winangsih, Dra., M.Si dan Pembimbing II:

Nanief Afrilla F, S.Sos., M.Si

  Suatu organisasi apapun bentuknya dan bidang kegiatannya akan melibatkan komunikasi dalam penyebaran informasi. Dalam setiap organisasi,komunikasi yang terjalin perlahan-lahan akan membentuk suatu iklim organisasi. Dengan keberadaannya yang sangat penting mempengaruhi cara hidup anggotanya, kepada siapa mereka berbicara, siapa yang mereka sukai, bagaimana perasaan mereka, bagaimana kegiatan kerjanya, bagaimana perkembangannya, apa yang dicapai, bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan organisasinya. Didalam organisasi dibutuhkan adanya komitmen agar organisasi yang ditekuni bisa berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen anggota organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Banten dengan menggunakan teori stringer. Inti dari teori Stringer ini adalah untuk mengukur dimensi iklim organisasi sesuai dengan karakteristiknya. Metode penelitian ini menggunakan meotode kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuisoner dengan skala Likert 1-4. Sedangkan sampel ditentukan dengan teknik sampling jenuh sebanyak 60 responden. Menerangkan bahwa hasil uji koefisien korelasi antara variabel X yaitu variabel iklim organisasi terhadap variabel Y yaitu variabel komitmen organisasi sebesar 0,907 memiliki tingkat hubungan yang kuat. Berdasarkan uji koefisien determinasi didapatkan bahwa iklim organisasi memberikan pengaruh sebesar 82,3 % terhadap komitmen anggota organisasi PII Wilayah Banten.

  Kata kunci : Iklim Organisasi, Komitmen Organisasi, PII Wilayah Banten

iv

  

ABSTRACT

Maya Maul Haya Sofa, NIM: 6662101704. The Influence of Organizational

Climate On Organizational Members Commitment Pelajar Islam Indonesia

(PII) Banten region. Supervisor I: Rahmi Winagsih Dra., M.Si and Supervisor

II: Naniek Afrilla F, S.Sos., M.Si.

  An organization regardless of its formand field activities will in volve communicationin the dissemination of information. In every organisation, the communications that occurs slowly to form an organization’s climate. This happens also in the Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten region

  . Organizational’s climate, which so essential to existence of life affects the way its members, to whom they speak, who they like how thwy feel how to activity works, how it goes, what you want to achieve and how to adjust to the organization. In organization there needs to be commitment to an organization that can develop and maintain occupied existence. Purposeofthis study was to determine The Influence of Organizational Climate On Organizational Members Commitment Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten region, using stringer theory. The essence of this theory is to measure Stringer organizational climate the dimensions of according to the characteristics. This study uses quantitative methods. Datawere collected through a question nairewith Likert scale1-

  4. While the samplewas determined bysaturation samplingtechniqueas much as 60respondents. Explains that the test results correlation coefficient between variables X organizational climate variable to variable Y is the variable of organizational commitment level of 0.907 has a strong relationship. Based on the determination coefficient test showed that organizational climate effect of 82.3% of the members of the organization's commitment PII Banten region.

  

Keywords: Organizational Climate, Organizational Commitment, PII Banten

region

v

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur sayapanjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan Rahmat dan Karunia-Nya p enulisdapatmenyelesaikanskripsi yang berjudul “Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Anggota Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Banten

  ”. Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.

  Tentunya penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada Ayahanda tercinta Drs. HMS. Suhari, AM,MA dan Ibunda terkasih Mamah Suhadiniyah yang tak pernah lelah untuk selalu mendoakan dan mendidik. Terimakasih atas jasa-jasa dan kesabarannya sehingga penulis lebih termotivasi untuk menyelesaikan penelitian ini dengan baik

  Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah membantu. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, selaku Rektor Universitas Sultan AgengTirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial san Ilmu Politik

  

vi

  3. Ibu Neka Fitriyah, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

  4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Ikom selaku Sekretaris Studi Program Ilmu Komunikasi

  5. Ibu Rahmi Winangsih, Dra., M.Si selaku pembimbing I yang selalu bijaksana memberikan bimbingan, doa, nasehat serta waktunya selama penulisan skripsi ini.

  6. Ibu Naniek Afrilla Framanik, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah mencurahkan perhatian, doa, kepercayaan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

  7. Ibu Nurprapti Wahyu Widyastuti M.Si, Ibu Ulivina Restu H., S.Sos, M.Ikom dan Bapak Idi Dimyati M.Ikom selaku penguji skripsi.

  8. Bapak Rangga Galura Gumelar, Dipl.Ing (FH).,M.Si selaku Dosen Akademik yang telah membimbing perkuliahan dari semester awal hingga akhir.

  9. Kepada ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Banten Ika Fathullah yang telah memberi izin dan bersedia membantu penulis untuk melakukan penelitian ini.

  10. Kepada Anggota Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) yang telah menjadi objek penelitian saya.

  11. Kepada kelurga besar serta saudara-saudara tercinta yang yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

  vii

  12. Sahabat seperjuangan, teralay, termanis dan tersayang saya Permasyari Vita F, Sarah Hidayat, Widiyana Ningsih dan Windi Windari yang telah menemani, mendoakan serta mendukung penulis dari awal hingga akhir perkuliahan. Terimakasih atas kebersamaan kalian selama ini.

  13. Kepada teman terganteng saya Cheresthon Parulian Sihaloho yang selalu memberikan semangat agar saya segera lulus. Horas Bang!

  14. Kepada sahabat sekaligus kakak tercinta Nisfu Maryana, Putri Febrianti dan Uum Umedah yang tak pernah bosan untuk membantu, memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.

  15. Tim MSG Puput Jolie dan Mondy Sunarta yang selalu memberikan bantuan, doa serta kekonyolan, canda dan tawa kepada penulis.

  16. Kepada Tim MMM ( Amel, Step, Akmal, Indra, Nanis dan Dhamar), MMG ( Eki, Titie, Yosa dan Risya) TACS (Tata, Ayi, Chaca dan Sinta) Annisa Nurprabandari, R osa Nofianti dan seluruh penghuni kelas F dan G Non-Reguler dan kelas Reguler Ilmu Komunikasi angkatan 2010 yang telah memberikan warna dan keceriaan selama perkuliahan.

  17. Kepada teman tercantik saya Qory Lestari W, Nurhamidah Yuniar, Okta Zikriani, Yani Pratiwi, Lulu Fadlina, Maya Lestari, Asri Gebby dan Triara Y yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

  18. Kepada Organisasi HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) dan IMIKI (Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) yang telah banyak memberikan pengalaman dan pelajaran kepada penulis.

  viii

  19. Sahabat 6 Serangkai (Rina M, Nurul Shofwah, Ratu Diah W, Fuktiatun N dan Dwi Ariani) Silvi Addini, Khoirul Aziz, Ahmad Nawawi dan Aldy Renaldi selaku sahabat terbaik saya yang selalu memberikan amunisi doa, semangat dan dukungan kepada saya.

  20. Kepada sahabat SMP yang sangat luar biasa Andhika Pradana Khairunnisa dan Silvi Utami yang senantiasa menjaga kebersamaan dan persahabatan kami hingga saat ini.

  21. Keluarga Besar KKM Comradery 49 yang beranggotakan 20 orang, yang secara tidak langsung memberikan semangat dan doa kepada penulis.

  22. Teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaan dan bantuan yang berarti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih jauh dari bentuk kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran dari berbagai pihak atas segala kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan dalam pembuatan skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Serang, Oktober 2014 Maya Maul Haya Sofa

  

ix

  DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................... i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii

MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................. iv ABSTRACT ........................................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................... vi DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

  1 1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................

  8 1.3 Identifikasi Masalah ...................................................................

  9 1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................

  9 1.5 Kegunaan Penelitian ...................................................................

  9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................

  11 2.1 Pengertian Komunikasi ..............................................................

  11 2.2 Organisasi ..................................................................................

  12 2.2.1 Pendekatan Organisasi ............................................................

  13 2.2.2 Unsur-unsur organisasi ...........................................................

  15 2.3 Komunikasi Organisasi ..............................................................

  15 2.3.1 Arus Komunikasi Dalam Organisasi ...............................

  19 2.3.2 Aliran Komunikasi Dalam Organisasi .............................

  20 2.4 Iklim Komunikasi Organisasi ....................................................

  22

  x

  2.4.1 Iklim Komunikasi ............................................................

  22 2.4.2 Iklim Organisasi ...............................................................

  25 2.5 Komitmen Organisasi ................................................................

  26 2.5.1 Membangun Komitmen ...................................................

  28 2.5.2 Dimensi Komitmen Dalam Berorganisasi .......................

  31 2.5.3 Pemberdayaan Komitmen ................................................

  32 2.6 Teori Stringer .............................................................................

  34 2.7 Kerangka Berpikir ......................................................................

  37 2.8 Operasional Variabel..................................................................

  40 2.9 Hipotesis ....................................................................................

  42 2.10 Penelitian Terdahulu ................................................................

  42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................

  47 3.1 Metode Penelitian .....................................................................

  47 3.2 Paradigma Penelitian ................................................................

  48 3.3 Jenis Data ..................................................................................

  48 3.4 TeknikPengumpulan Data ..........................................................

  49 3.5 Populasi dan Sampel ..................................................................

  50 3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................

  52 3.7 Teknik Pengujian Instrumen ......................................................

  52 3.7.1 Uji Validitas .....................................................................

  53 3.7.2 Uji Reliabilitas .................................................................

  56 3.7.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas..................................

  56 3.7.3.1 Hasil Uji Validitas Variabel X ..............................

  55 3.7.3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y ..............................

  56 3.7.3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ...........................

  57 3.7.3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ...........................

  57 3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................

  58 3.8.1 Pengujian Koefisien Korelasi ...........................................

  58

  xi

  3.8.2 Pengujian Koefisien Determinasi .....................................

  59 3.8.3 Analisis Regresi ................................................................

  59 3.8.4 PengujianHipotesis ...........................................................

  60 3.9 Analisis Deskriptif Data .............................................................

  61 3.10 Data Distribusi Normal ............................................................

  63 3.11 Lokasi Penelitian dan Jadwal Penelitian .................................

  63 3.11.1 LokasiPenelitian ..............................................................

  63 3.12.2 Jadwal Penelitian.............................................................

  64 BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................

  65 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................

  65 4.1.1 Sejarah Pelajar Islam Indonesia ..............................................

  65 4.2 Hasil Data Penelitian .........................................................................

  69 4.2.1 Data Diri Responden ..........................................................

  69 4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian .......................................................

  70 4.3.1 Data Penelitian Variabel Iklim Organisasi ........................

  70 4.3.2 Data Penelitian Variabel Komitmen Organisasi ...............

  80 4.4 Analisis Deskripsi Data ....................................................................

  87 4.5 pengujian Koefisien Korelasi ...........................................................

  89 4.6 PengujianKoefisienDeterminasi .......................................................

  91 4.7 Analisis Regresi Linear ....................................................................

  91 4.8 Pengujian Hipotesis ..........................................................................

  95 4.9 Data Distribusi Normal ....................................................................

  97 4.10 Pembahasan ...................................................................................

  98 4.10.1 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten .............................

  98

  4.10.2 Komitmen Anggota Organisasi PII Wilayah Banten ...... 106

  4.10.3 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Anggota Organisasi PII Wilayah Banten .......................... 111

  xii

  

BAB V PENUTUP ................................................................................. 114

  5.1 Kesimpulan ................................................................................ 114

  5.2 Saran .......................................................................................... 114

  

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 117

LAMPIRAN ........................................................................................... 118

DAFTAR RIWAYAT HIDUP xiii

  DAFTARTABEL

  Halaman Tabel 3.1Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert....................................... 55

Tabel 3.2 Tingkat ReliabilitasBerdasarkan Tingkat Alfa ............................. 57Tabel 3.3 HasilUji Reliability Variabel X .................................................... 58Tabel 3.4 HasilUji Validity Variabel X ........................................................ 58

  Tabel 3.5Hasil Uji Reliability Variabel Y .................................................... 59 Tabel 3.6Hasil Uji Validity Variabel Y ........................................................ 59

Tabel 3.7 HasilUji Normality ........................................................................ 60Tabel 3.8 Kriteria Analisis Deskriptif ........................................................... 65Tabel 4.1 JenisKelaminResponden ............................................................... 70Tabel 4.2 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten dapat mereflesikan perasaan Anggota ........................................................................ 71Tabel 4.3 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten memberikan kewenangan dalam mengambil keputusan ........................................................ 72

  Tabel 4.4Iklim Organisasi PII Wilayah Banten memberikan kejelasan tugas .............................................................................. 73

Tabel 4.5 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten memiliki tujuan

  Organisasi yang tinggi .................................................................... 74

Tabel 4.6 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten meningkatkan

  Kinerja Anggota ............................................................................. 75

Tabel 4.7 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten meningktakan

  Derajat Kebanggan Anggota Terhadap Organisasi ...................... 76 Tabel4.8 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten Memberikan Penghargaan

  Yang Positif bagi organisasi yang berprestasi ............................. 77

Tabel 4.9 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten Memberikan

  Kritik Yang Seimbang .................................................................. 78

Tabel 4.10 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten Menganggap

  xiv

  Anggota Bagian Dari Tim ........................................................... 79

Tabel 4.11 Iklim Organisasi PII Wilayah BantenMengakui

  Kehadiran Anggota .................................................................... 80

Tabel 4.12 Iklim Organisasi PII Wilayah Banten Memberikan

  Dukungan Yang Tinggi ............................................................. 80

Tabel 4.13 Saya Merasa Ikut Memiliki Organisasi PII Wilayah Banten ...... 81Tabel 4.14 Saya Merasa Terikat Secara Emosional dengan Organisasi

  PII Wilayah Banten ...................................................................... 82

Tabel 4.15 Saya Percaya Terhadap Organisasi PII Wilayah Banten ............ 83Tabel 4.16 Saya Ikut Terlibat dalam Semua Kegiatan

  Organisasi PII Wilayah Banten .................................................... 84

Tabel 4.17 Saya Sulit Terikat Dengan Organisasi Lain ................................ 85Tabel 4.18 Saya Merasa Senag Bekerjasama dengan Pimpinan dan Sesama Anggota Organisasi ................................................ 85Tabel 4.19 Saya Berusaha Mempertahankan Diri dalam

  Organisasi PII Wilayah Banten .................................................. 86

Tabel 4.20 Saya Berusaha Mewujudkan Visi dan Misi

  Organisasi PII Wilayah Banten .................................................. 87

Tabel 4.21 Saya Berusaha Keras Mmberikan Waktu, tenaga dan Pikiran untuk Organisasi PII Wilayah Banten..................... 87Tabel 4.22 Pengujian Korelasi ...................................................................... 91Tabel 4.23 Variabel Entered ......................................................................... 92Tabel 4.24 Model Summary .......................................................................... 92Tabel 4.25 Anova .......................................................................................... 92Tabel 4.26 CoefisienT ................................................................................... 93Tabel 4.27 One Sample Kolmograf .............................................................. 98

  xv

  DAFTARGAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 41Gambar 4.1 Grafik ........................................................................................ 93

  xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Manusia adalah makhluk sosial (Homo Socius), artinya manusia berada bersama dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Manusia dilahirkan untuk bersama.Manusia dalam hidupnya tidak dapat lepas tanpa berinteraksi dengan orang lain, dan manusiapun selalu hidup bermasyarakat atau berorganisasi mulai dari ruang lingkup yang kecil maupun ruang lingkup yang besar. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.Ia ingin mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya, bahkan ia ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, dan rasa ingin tahu inilah yang memaksakan manusia perlu berkomunikasi.

  Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan dengan satu sama lain, baik dari kehidupan sehari-hari dirumah tangga, lingkungan kampus, ditempat pekerjaan atau dimana saja berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlihat dalam komunikasi.

  Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya dengan organisasi yang dapat berjalan lancar dan berhasil dengan adanya komunikasi yang baik disuatu organisasi. Begitu juga sebaliknya. Kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi akan menyebabkan organisasi itu tidak berjalan.

  Atas dasar itu maka komunikasi organisasi perlu mendapat perhatian untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap orang yang terlihat dalam dunia organisasi.

  Sebab, komunikasi yang efektiflah yang dapat menjamin tercapainya tujuan- tujuan organisasi dan kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam menentukan keberhasilan seseorang, dimanapun ia berada bukan hanya didunia organisasi saja.

  Komunikasi yang terjalin terus menerus dalam sebuah organisasi perlahan- lahan akan membentuk suatu iklim organisasi dan iklim komunikasi. Ada hubungan yang sirkuler antara iklim organisasi dengan iklim komunikasi. Tingkah laku komunikasi mengarahkan pada perkembangan iklim, diantaranya iklim organisasi. Menurut Hillrieger dan slocum ( Jablin, 1987) iklim organisasi adalah suatu set atribut organisasi dan subsistemnya yang dapat dirasakan oleh anggota organisasi yang disebabkan oleh cara-cara organisasi atau subsistem, terhadap anggota dan lingkungannya. Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Iklim yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks dan ramah tamah dengan anggota yang lain, sehingga terbentuklah suatu iklim organisasi. Keberadaan iklim organisasi dalam sebuah organisasi sangatlah penting, karena iklim organisasi mempengaruhi cara hidup anggotanya, kepada siapa kita bicara,siapa yang kita sukai, bagaimana kegiatan kerja kita, apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan organisasi.

  Iklim organisasi organisasi yang kondusif akan membuat orang bekerja dengan lebih baik dan akan mengoptimalkan kinerja dari anggota organisasi tersebut. Iklim organisasi seperti ini akan membuat seseorang lebih betah dalam bekerja dan membuat mereka puas dalam melakukan pekerjaannya. Iklim organisasi digambarkan memiliki peran besar dalam keberhasilan yang dicapai oleh organisasi. Hal ini terutama karena fungsi budaya yang memberikan satu set nilai untuk penetapan prioritas dan memberikan bagaimana segala sesuatu dilakukan dalam kelompok atau organisasi . Selain itu iklim organisasi juga berfungsi sebagai fasilitator timbulnya komitmen bersama sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para anggota dari organisasi . Pengelolaan yang baik atas iklim organisasi akan bisa mempengaruhi tercapai komitmen anggota yang tinggi.

  Dalam organisasi dibutuhkan adanya komitmen organisasi dari setiap anggota yang berada dalam struktur organisasi, karena dari komitmen organisasi tersebut dapat memajukan dan mengembangkan organisasi yang ditekuninya. Komitmen organisasi merupakan derajat kekuatan perasaan seseorang dalam mengidentifikasikan dirinya bagian dari organisasi. Dengan begitu, komitmen terhadap organisasi diartikan sebagai keadaan dimana seseorang mengaitkan dirinya pada organisasi tertentu dan sasarannya serta berharap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu.

  Meyer dan Allen (1991), merumuskan suatu definisi mengenai komitmen dalam berorganisasi, yaitu sebagai suatu konstruksi psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota oganisasi dengan organisasinya serta memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi..

  Mowday, Porter dan Steers (Dalam Sopiah 2008), menyatakan bahwa peninjuan dalam komitmen beroganisasi dapat dilakukan dengan melihat absensi anggota. Anggota yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi lebih termotivasi untuk hadir dalam organisasi serta berusaha mencapai tujuan organisasi.

  Salah satu faktor penting dalam mencapai kemajuan organisasi yang maksimal diantaranya adalah setiap anggota organisasi haruslah memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi yang ditekuninya. Komitmen organisasi sendiri dapat diartikan sebagai hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku anggota organisasi agar mau mendedikasikan dan melibatkan diri dengan usaha yang maksimal dengan kemajuan organisasi yang ditekuninya. Jika suatu organisasi memiliki anggota yang berkomitmen tinggi terhadap organisasinya serta mendedikasikan dirinya kepada organisasi, maka hal- hal yang dapat merugikan organisasi dapat diminimalisir.

  Iklim organisasi dianggap memiliki hubungan yang positif dengan komitmen organisasi. Ketika anggota organisasi menerima iklim organisasi yang positif , maka komitmen organisasi mereka akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, apabila setiap anggota organisasi menerima iklim organisasi yang negatif maka dengan sendirinya komitmen mereka terhadap organisasi akan menurun.

  Penelitian ini dilakukan pada anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Banten. Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) pada awalnya didirikan di Yogyakarta pada tanggal 4 Mei 1947. Para pendirinya adalah Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim, Zarkasyi dan Noersyaf.Setelahbanyak diskusi tentang dunia pelajar baik yang berada di kota- kotamaupunpelajar yang jauhdariperkotaan berada di desa-desa yang dikenal sebagai lembaga pendidikan pondok pesantren, maka mereka sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) yang akan menampung atau mewadahi dunia pelajar baik yang berada di pondok pesantren

  1 maupun pelajar yang berada di berbagai kota.

  Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) nya merumuskan dan menetapkan tentang tujuan PII yakni :“Kesempurnaan Pendidikan dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Rakyat Indonesia dan Umat Manusia”. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, PII telah berusaha mengintegrasikan dunia pelajar kota dan desa melalui berbagai jenis training leadership ataulatihan kepemimpinan sesuai dengan tingkatan, mulai dari tingkat dasar (Basic Training) , tingkat pertengahan (IntermediateTraining) dan tingkat lanjut (Advance Traning) hingga ke tingkat Instruktur (Coaching Instructor). Materi yang dikembangkan meliputi masalah keorganisasian, kepemimpinan, akhlak dan akidah Islam, Iman, ilmu dan amal shaleh, integritas ilmu, peranan akal dan wahyu, sejarah perjuangan umat Islam, khittoh perjuangan PII, falsafah perjuangan PII, perbandingan ideologi dan lain-

  2 lain sesuai dengan tingkatannya.

  Adapun struktur kelembagaan organisasi PII terdiri dari Pengurus Besar 1 Pelajar Islam Indonesia (PBPII) yang terpusat di Ibu Kota Republik Indonesia, 2 Moh Husnie Thamrin. 1998.Pilar Dasar Garakan PII. Yoyakarta:Karya Cipta Jaya Hal 19

  kemudian Pengurus Wilayah (PW) PII yang berada di wilayah Provinsi, Pengurus Daerah (PD) PII yang berada di tingkat Kabupaten/Klota dan Pengurus Komisariat PII yang berada di berbagai tingkat Kecamatan di wilayah Indonesia.

  Hubungannya dengan aktifitas PII Provinsi Banten, sejak Banten menjadi Provinsi pada tahun 2001, maka secara otomatis terbentuk kepengurusan wilayah PII Provinsi Banten, Pengurus Daerah PII Kabupaten Serang, Pengurus Daerah PII Cilegon, Pengurus Daerah PII Lebak, Pengurus Daerah PII Pandeglang, Pengurus Daerah PII Kota Serang dan Pengurus Daerah PII Kabupaten Tangerang. Pada umumnya kepengurusan PII adalah pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi.

  Komitmen organisasi sangat erat kaitannya dengan kemajuan organisasi baik dalam perkembangan organisasi maupun dalam persaingan dengan organisasi lain. Berbicara mengenai komitmen organisasi, keberadaan anggota menjadi aktor penting dalam kemajuan organisasihal itu dipengaruhi oleh adanya iklim organisasi, karena tidak bisa dipungkiri iklim organisasi salah satu faktor untuk meningkatkan sebuah komitmen dalam mencapai tujuan organisasi. Namun terkadang iklim organisasi dalam sebuah organisasi berjalan tidak kondusif, ketidakkondusifan iklim organisasi akan berdampak tidak optimalnya terhadap

  3

  komitmen anggota organisasi. Dapat dikemukakan seperti berikut:

3 Ayi Karyana,2007. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Produktivitas kerja di UPTD

  Pendidikan TK/SD Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor . Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat

  1. Pemahaman terhadap struktur yang belum merata dikalangan anggota.

  Akibatnya anggota bekerja hanya berdasarkan perintah bukan mengacu pada bidang kerja yang ada.

  2. Perilaku menghindari tanggung jawab merupakan kebiasaan yang sering terjadi dikalangan pegawai/anggota, sehingga terkesan jiwa kemandirian dan kedewasaan sangat rendah.

  3. Arus komunikasi yang belum tercipta dengan baik, masih bersifat instruktif dari atasan ke bawahan, hal ini mengakibatkan keengganan anggota untuk mengemukakan pendapat secara terbuka.

  4. Penghargaan terhadap sumber daya manusia yang belum merata.

  Penghargaan lebih didasarkan pada kedekatan dan kesenioran daripada keadaan objektif dari pegawai yang ada, misalnya atas dasar prestasi.

  5. Imbalan yang diterapkan tidak mengacu pada prinsip keadilan, kesetaraan, dan kewajaran. Demikian juga dengan sangsi yang tidak merata diberlakukan pada seluruh anggota. Dimensi-dimensi iklim organisasi diatas secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap komitmen anggota yang ada didalam organisasi. Karena ketika atmosfer yang ada dalam organisasi tidak kondusif maka komitmen yang ada dalam organisasi tidak akan berjalan secara maksimal. Komitmen yang kurang berjalan lancar ini dapat dilihat dari ketidakhadiranpengurus atau anggota dalam rapat kerja sehingga kegiatanyang akan dilaksanakan menjadi terhambat karena banyaknya anggota yang tidak hadir dalam rapat kerja, kurang adanya ikatan psikologis anggota terhadap organisasi yang dijalaninya sehingga anggota anggota tidak seutuhnya merasa memiliki organisasi yang digelutinya.

  Iklimorganisasi dirasakan sangat penting bagi berlangsungnya sebuah komitmen organisasi.Komitmen yang baik akan menimbulkan sebuah ikatan psikologis dan tanggung jawab anggota untuk menunjang organisasi dalam mewujudkan stabilitas dan keharmonisan internal dan eksternalnya, sehingga anggota yang memiliki komitmen akan tetap melanjutkan aktivitasnya demi kelangsungan dan suksesnya tujuan organisasi.

  Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, peneliti merasa tertarik untuk menganalisis lebih lanjut mengenai sejauhmana pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen anggota organisasi PII Wilayah Banten, oleh karena itu maka penelitian ini berjudul “Pengaruh IklimOrganisasiTerhadap Komitmen Anggota Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII)Wilayah Banten”.

  1.2 Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

  “Seberapa Besar Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Anggota Organisai PII Wilayah Banten

”.

  1.3 Identifikasi Penelitian

  Dari perumusan masalah tersebut, maka masalah yang akan diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

  1. Sejauh mana iklimorganisasi di PIIWilayah Banten?

  2. Sejauh mana komitmen anggota organisasi di PII Wilayah Banten?

  3. Seberapa besar pengaruhiklim organisasi terhadap komitmen anggota organisasi PII Wilayah Banten

  1.4 Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui sejauh mana iklim organisasi yang ada di PIIWilayah Banten

  2. Mengetahui sejauh mana komitmen anggota organisasi yang ada di PIIWilayah Banten

  3. Untuk mengetahui seberapapengaruh iklim organisasi terhadap komitmen anggota organisasi PII Wilayah Banten

  1.5 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini meliputi:

  1.5.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan memperluas pengetahuan bagi ilmu komunikasi, khususnya dalam bidang kajian komunikasi organisasi mengenai pentingnya pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen anggota organisasi.

  1.5.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapakan tidak hanya memiliki manfaat secara teoritis tetapi juga manfaat secara praktis, yakni penelitian ini dapat memberikan kontribusi secara praktik khususnya bagi praktisi-praktisi dan prilaku organisasi dalamberkomunikasi yang efektif dan seefesien mungkin, serta dapat menjadi masukan bagi organisasi Persatuan Pelajar Islam (PII) Wilayah Banten untuk meningkatakan komitmen organisasi para anggota lewat komunikasi organisasi yang digunakan. Diharapkan pula semua hasil dari penelitian ini bisa menjadi pedoman, baik bagi ketua maupun anggota Persatuan Pelajar Islam (PII) Wilayah Banten untuk melakukan setiap proses komunikasi organisasi yang dilakukan di Persatuan Pelajar Islam (PII) Wilayah Banten.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Konseptual

2.1.1 Pengertian Ilmu Komunikasi

  Manusia adalah makhluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain. Manusia ingin mendapatkan perhatian diantara sesama dan kelompok.

  Diperlukan serba hubungan dan mempergunakan berbagai cara, alat , media dan lain-lain.

  Menurut Evveret M. Rogers dan Lawrence Kincaid menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya

  4

  terjadi saling pengertian yang mendalam. Dengan kata lain komunikasi adalah proses individu dalam mengirimkan pesan agar terbentuknya rasa saling pengertian.

  Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang dari orang lain.

  Komunikasi akan berhasil apabila timbul saling pengertian diantara kedua belah pihak harus menyetujui satu gagasan tersebut, tetapi yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut.

  4

  Setiap proses komunikasi terdapat unsur-unsur (komponen-komponen) terdiri dari sumber, komunikator, pesan, channel (saluran), komunikan dan efek.

  Dalam proses komunikasi, komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya.pesan memiliki inti pesan (tema) yang menjadi pengarah dalam memepengaruhi orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku

  5 komunikasi.

2.2 Organisasi

  Organisasi adalah sebuah kelompok individu yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan tetrtentu. Jumlah individu sangat beragam antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Ada yang beranggotakan tiga atau empat orang, bekerja dengan kontak yang sangat dekat. Sementara itu, ada organisasi yang memilki serkibu karyawan tersebar diseluruh dunia. Namun, yang menjadi fokus pembicaraan disini adalah mereka yang bekerja didalam struktur tertentu.

  Tingkatan struktur juga sangat beragam dari organisasi ke organisasi lainnya. Dalam struktur yang sdangat ketat, peran dan posisi setiap orang berada dalam hierarki yang didefinisikan dengan jelas. Didalam organisasi dengan struktur yang lebih longgar, peran bisa bergantian, dan status hierarki bisa juga kurang jelas dan relatif kurang penting.

  Tujuan sebuah organisasi adalah menghasilkan pendapatan. Akan tetapi, berbagai tujuan lain yang mendukung harus pula dicapai jika tujuan akhir tersebut ingin dipenuhi. Misalnya, agar dapat mendatangkan pendapatan, organisasi harus

5 Prof.Drs.H.A.W Widjaja,2000.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi.Jakarta: PT. Rineka CIPTA.

  mempertahankan angkatan kerja yang efektif. Untuk itu, organisasi harus

  6 memiliki orang-orang yang bermotivasi dan berdedikasi tinggi.

2.2.1 Pendekatan Organisasi

  Menurut Goldhaber (1990), yang namanya organisasi sekurang- kuranngnya meliputi empat pendekatan, yaitu pendekatan ilmiah, pendekatan

  7 hubungan antar manusia, pendekatan sistem dan pendekatan budaya.

  1. Pendekatan Ilmiah Pendekatan ilmiah menganggap bahwa organisasi harus menggunakan metode-metode ilmiah untuk meningkatkan produktivitas.Dalam pandangan ini produktivitas pada umumnya menyangkut masalah fisik dan psikologis. Produktivitas dipandang dalam bentuk permintaan fisik akan pekerjaan dan kemampuan psikologis para pekerjanya. Pendekatan ini komunikasi dianggap sebagai pemberian perintah dan menjelaskan prosedur dan operasi.Yang dikenal hanyalah struktur formal organisasi dan sistem komunikasi formal.

  2. Pendekatan Hubungan Antarmanusia Pendekatan hubungan antarmanusia berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian eksklusif faktor-faktor phisik dalam mengukur keberhasilan organisasi. Salah satu asumsi prinsip dari pendekatan hubungan antarmanusia adalah bahwa kenaikan kepuasaan kerja akan mengakibatkan kenaikan produktivitas: seorang karyawan yang produktif. Oleh karena itu

  6 7 Wiryanto,2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi. Hal 52.

  fungsi manajamen adalah menjaga agar para karyawan terus merasa puasan.

  3. Pendekatan Sistem Pendekatan sistem mengkombinasikan unsur-unsur terbaik dari pendekatan ilmiah dengan pendekatan hubungan antarmanusia.Pendekatan ini memandang organisasi sebagai suatu sistem di mana semua bagian berinteraksi dan setiap bagian mempengaruhi bagian lainnya.

  4. Pendekatan Budaya Sebuah pendekatan kontemporer mengenai organisasi menganggap bahwa perusahaan harus dipandang sebagai suatu kesatuan sosial dan kultur.

  Pandangan cultural melihat organisasi dan para pekerjanya memiliki seperangkat nilai-nilai dan tujuan yang sama. Itulah sebabnya para pekerja berkontribusi untuk pertumbuhan dan kemakmuran ini, moral dan produktivitas pekerja oleh karenanya berkaitan erat satu sama lain.

  Keduanya tidak merupakan tujuan yang terpisah tetapi secara integrak berkaitan.

2.2.2 Unsur-unsur Organisasi

  Organisasi sangat bervariasi ada yang sangat sederhana ada juga yang sangat kompleks. Maka untuk membantu kita untuk memahami organisasi tersebut perhatikanlah model berikut yang menggambarkan elemen dasar dari komunikasi dan saling ketertarikan satu elemen dengan elemen lainnya. a. Struktur sosial Struktur sosial adalah pola atau aspek hubungan yang ada antara partisipan didalam suatu organisasi.

  b. Partisipan Partisipan adalah individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi c. Tujuan

  Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan kontroversial dalam mempelajari organisasi.

  d. Teknologi Yang dimaksud dengan teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin juga pengetahuan teknik dan keterampilan partisipan.

  e. Lingkungan Sebagai organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi, kebudayaan dan lingkungan sosial terhadap mana organisasi tersebutharus menyesuaikan diri. Semua tertgantung pada lingkungan yang lebih besar untuk dapat hidup, tetapi pekerjaan

  8 sekarang menitikberatkan kepada lingkungan hidup.

2.3 Komunikasi Organisasi

  Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan 8 organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Bila suatu organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin

  9 kompleks pula proses komunikasinya.

  Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan