6.2.1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan Dinamika Kota Langsa yang sangat cepat baik secara sosial ekonomi maupun perkembangan bentuk fisik menuntut adanya pedoman penataan ruang dalam pemanfaatan, pengawasan maupun pengendalian

6.2

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

6.2.1

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

Dinamika Kota Langsa yang sangat cepat baik secara sosial ekonomi maupun perkembangan bentuk
fisik menuntut adanya pedoman penataan ruang dalam pemanfaatan, pengawasan maupun pengendalian
perkembangan kota. Dalam hal ini produk perencanaan tataruang harus lebih bersifat operasional, terutama
pada kawasan-kawasan yang memiliki karakteristik khusus seperti kawasan yang dimungkinkan mengalami
percepatan perkembangan, kawasan cagar budaya dan kawasan yang berpotensi menjadi icon kota. Rencana
tata ruangtersebut perlu lebih didetailkan menjadi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, yang lebih
ditekankan bagaimana desain suatu kawasan, agar penataannya sesuai dengan arahan rencana tata ruang kota
baik secara mikro maupun makro kawasan serta sesuai dengan karakteristik kawasan tersebut.
Tabel 6.11 Isu Strategis Penataan Bangunan dan Lingkungan
No.

Kegiatan Sektor PBL


Isu Strategis di Kota Langsa

(1)

(2)

(3)

1.

Penataan Lingkungan dan Permukiman

a.

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

b.

Kebutuhan akan Ruang Publik dan RTH dan terbatasnya lahan yang
tersedia

Pemukiman Ilegal yang memerlukan perhatian semua Pihak

c.
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
dan Rumah Negara

2.

Pemberdayaan Komunitas dalam
Penanggulangan Kemiskinan

3.

a.
b.
c.

Penyediaan Data Bangunan Berdasrkan Ijin dan Fungsi
Bangunan Gedung dan Rumah Negara Memenuhi persyaratan
Keselamatan, Keamanan dan kenyamanan

Penertiban Izin.

a.

Pembardayaan ekonomi dengan Pembentukan Keompok

b.

Memberikan Akses dan Kemudahan untuk MBR

B. Kondisi Eksisting
Tabel 6.12 Peraturan Daerah/Peraturan Walikota terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
No.

Perda/Pergub/Perwal/Keputusan Walikota
Jenis Produk Pengaturan

(1)

(2)


No/Tahun

Amanat Kebijakan
Daerah

Perihal

(3)

(4)
Perubahan Atas QANUN Aceh
Nomor 2 Tahun 2008 Tentang
Tata Cara Pengalokasian
TDBH-MIGAS Bumi Dan
Penggunaan Dana OTSUS

1.

Qanun Aceh


Nomor. 2 Tahun 2013

2.

Qanun Aceh

Nomor. 19 Tahun 2013

RTRW ACEH

3.

Qanun Kota Langsa

Nomor. 12 Tahun 2013

RTRW Kota Langsa

4.


Peraturan Walikota

Nomor. 75 Tahun 2013

RTBL Kota Langsa

5.

Qanun Kota Langsa

Nomor. 7 Tahun 2014

Perda BG Kota Langsa

6.

Qanun Kota Langsa

Nomor. 16 Tahun 2014


APBD TA. 2015

(5)

Qanun Provinsi

7.

Peraturan Walikota Langsa

Nomor. 45 Tahun 2014

Penjabaran APBK TA. 2015

8.

Keputusan Walikota

Nomor. 523/663/2014


Penetapan Lokasi Perumahan
Kumuh dan Permukiman
Kumuh di Kota Langsa

SK Walikota

9.

Keputusan Walikota

RTH

SK Walikota

6.2.2.

Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Analisis kebutuhan Program dan Kegiatan untuk sektor PBL oleh Kab/Kota, hendaknya mengacu pada

Lingkup Tugas DJCK untuk sektor PBL yang dinyatakan pada Permen PU No. 8 Tahun 2010, seperti yang telah
dijelaskan pada Subbab 8.2.1. Pada Permen PU No.8 tahun 2010, dijabarkan kegiatan dari Direktorat PBL
meliputi:
a. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

Dengan kegiatan yang terkait adalah penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL),
pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) diperkotaan.
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, luas minimal RTH yang harus ada pada
kawasan permukiman adalah sebesar 30%. Dari luas tersebut 20% diantaranya adalah RTH Publik dan sebesar
10% adalah untuk RTH Private. Ruang terbuka hijau publik adalah RTH yang dimiliki atau dikelola oleh
Pemerintah Kota Langsa yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Sedangkan Ruang
terbuka hijau privat adalah RTH milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk
kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami
tumbuhan.
Ruang terbuka hijau merupakan komponen berwawasan lingkungan, yang mempunyai arti sebagai suatu
lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi dalam lingkup urban. Rencana kawasan RTH di Kota Langsa
terdiri atas RTH publik dan RTH privat.
(1)

RTH publik dengan luas kurang lebih 1.371,33 Ha dan/atau 24,92 persen dari luas kawasan perkotaan

meliputi RTH hutan kota seluas 50,01 Ha, RTH Fasilitas Olah Raga dan Taman seluas 61,32 Ha, RTH
Jalur Hijau seluas 21,98 Ha, RTH Sempadan Jalan seluas 70,18 Ha, RTH Sempadan Sungai seluas
670,21 Ha, RTH Sempadan Pantai seluas 205,70 Ha, RTH Sempadan Pipa Gas seluas 19,86 Ha, RTH
Sempadan Kereta Api seluas 59,60 Ha, RTH Sempadan SUTT seluas 151,17 Ha, RTH semapadan aset
Sumber Daya Air seluas 27,15 Ha, RTH Taman Kota seluas 1,90 Ha, RTH Taman Hutan Kota seluas
5,98 Ha dan RTH Tempat Pemakaman Umum seluas 26,27 Ha.

(2)

RTH privat seluas 550,32 Ha dan/atau 10 persen dari luas kawasan perkotaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai Kawan Lindung di Kota Langsa dapat dilihat pada

Tabel 6.13 Luasan RTH dalm Wilayah Kota Langsa
Eksisting

Luas Ha

Fasilitas Olahraga Dan Taman

Persentase


Luas Ha

Persentase

40.98

1.47

Fasilitas Olahraga Dan Taman

60.86

1.45

Hutan Kota

9.60

0.35

Taman Hutan Raya

47.25

1.13

Jalur Hijau

---

Jalur Hijau

22.95

0.55

Sempadan Jalan

7.58

Sempadan Jalan

71.49

1.70

Sempadan Pantai

---

Sempadan Pantai

202.11

4.81

Sempadan Pipa Gas

---

Sempadan Pipa Gas

2.58

0.06

Sempadan Rel KA

---

Sempadan Rel KA

80.53

1.92

Sempadan Sungai

15.18

Sempadan Sungai

545.71

13.00

Sempadan SUTT

---

Sempadan SUTT

143.23

3.41

Sempadan Waduk

---

Sempadan Waduk

46.28

1.10

Taman Hutan Kota

6.00

0.22

Taman Hutan Kota

6

0.14

Taman Kota

1.27

0.05

Taman Kota

1.31

0.03

0.00

RTH

2.22

0.05

14.97

0.54

TPU

26.2

0.62

RTH Privat

278.01

10.00

419.93

10.00

TOTAL

373.59

13.44

1678.65

39.97

0.27

0.55

RTH
TPU

-

Rencana

RTH Privat

RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan)

RTBL berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan
untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok
ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi,
ketentuan

pengendalian

rencana,

dan

pedoman

pengendalian

pelaksanaan

pengembangan

lingkungan/kawasan. Jalan Sudirman, Jl. Iskandar Muda keduanya merupakan koridor yang berkembang cepat.
membentuk suatu karakter aktifitas sebagai pusat perdagangan dan jasa khususnya onderdil kendaraan dan
jasa servise kendaraan. Aktifitas tersebut telah berkembang pelayanannya menjadi skala regional. Sedangkan
koridor Jl. Teuku Umar dan kawasan di sekitarnya merupakan kawasan penunjang bagi Central Business District
Peukan Langsa. Sebagai kawasan penunjang, maka aktifitas perdagangan dan jasa juga ikut berkembang
dengan pesat, seiring dengan aktifitas huniannya. Kawasan Blang Pase merupakan kawasan yang dipengaruhi
perkembangannya karena perdagangan dan jasa yang telah berkembang lama di jantung Kota Langsa. Karakter
kawasan yang sudah cukup lama terefleksi dari beberapa bangunan yang masih berasitektur lama, hunianhunian padat dengan jalan-jalan sempit pada perkampungansekitar Blang Pase dan hunian kavling besar di
daerah Aceh Kongsi yang merupakan hunian elit masa lampau. Perkembangan kawasan Blang Pase, akan
semakin berkembang seiring berkembangnya kawasan bisnis Peukan Langsa yang berkarakter super blok dan
high rise building. Seiring berkembangnya aktifitas perdagangan dan jasa di kawasan Peukan Langsa dan
Blang Pase, maka penataan kawasan yang lebih terinci harus dilakukan untuk menanggulangi sekaligus
mencegah bertambahnya permasalahan perkotaan yang terjadi di kawasan tersebut.

Banyak berkembangnya PKL (baik PKL makanan, PKL servis dan asesoris kendaraan, maupun PKL buah), lalu
lintas yang padat, hunian perkampungan padat, facade bangunan dan papan reklame yang tidak teratur serta
mix fungsi kawasan perdagagan dan jasa serta hunian yang mulai berkembang mengakibatkan menurunnya
kualitas lingkungandan keindahan kawasan, yang merupakan isu utama Kawasan tersebut.
Berdasarkan hal-hal di atas maka kawasan tersebut perlu direncanakan lebih detail, baikaktifitas maupun desain
rinci yang dituangkan dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.Sehingga diharapkan produk Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan di Peukan Langsa – Blang Pase dan kawasan di sekitarnya bisa dijadikan
acuan bagi pengimplementasian penataandi kawasan tersebut.
Tabel 6.14 SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
SPM

No

1.

Penataan
Bangunan Dan
Lingkungan

2.

Indikator

Nilai

Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)

Terlayaninyamasyarakat dalam
pengurusan IMB di kabupaten/ kota.

100 %

Harga Standar
Bangunan Gedung
Negara (HSBGN

Tersedianya pedoman Harga Standar
Bangunan Gedung Negara di
kabupaten/kota.

100 %

Tersedianya luasan RTH public sebesar
20% dari luas wilayah kota/ Kawasan
perkotaan.

25 %

3.

Tabel 6.15 Kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

BLOK

ASPEK

SUB PROGRAM

UNIT

TAHUN
PELAKSANAAN

SATUAN

1
BAGIAN
BARAT

Jalur Pejalan
dan Ruang
Terbuka
Jalan A. Yani

2

3

4

INSTANSI

5

Program Fisik








Penataan jalur
pedestrian
lebar 1,8 meter
Penataan berm
hijau dan
pohon peneduh
lebar 1 meter
Penataan
median jalan
lebar 1 meter
Penanaman
pohon di
median jalan
per 8 meter
Penanaman
pohon di jalur
pedestrian per
5 meter

430

Meter

430

Meter

430

Meter

51

150

Batang

batang



Dinas
PU
Dinas
PU



Dinas
PU







Dinas
PU &
BLHKP

Dinas
PU &
BLHKP

BLOK

ASPEK

SUB PROGRAM

UNIT

TAHUN
PELAKSANAAN

SATUAN

1

2

3

4

INSTANSI

5



Pemasangan
Lampu di
median jalan
per 50 meter
• Pemasangan
Hydran per 30
meter
• Pemasangan
Lampu
pedestrian per
8 meter
• Pengadaan
Tempat
Sampah per 30
meter
Program Non Fisik
• Penataan pusat
jajanan kuliner
“Stasiun
Kuliner”
BAGIAN
TENGAH

Jalur Pejalan
dan Ruang
Terbuka
1. Jalan A.
Yani

9

Unit

35

Unit

Dinas
PU &
BLHKP



BPBD

81


Dinas
PU &
BLHKP



Unit

BLHKP
35

Unit



660

Meter



22

Unit

660

Meter



457

Meter



Program Fisik














Penataan jalur
pedestrian
lebar 1,8 meter
Penataan pot
bunga
Penataan berm
hijau dan
pohon peneduh
lebar 1,5 meter
Penataan
median jalan
lebar 1 meter
Penanaman
pohon di
median jalan
per 8 meter
Penanaman
pohon di jalur
pedestrian per
5 meter
Pemasangan
Lampu di
median jalan
per 50 meter
Pemasangan
Hydran per 30
meter
Pemasangan
Lampu
pedestrian per
8 meter

Dinas
PU
BLHKP



Dinas
PU
Dinas
PU
BLHKP

90



Meter

BLHKP
181



batang

BLHKP
12

Unit

28

Unit


BPBD

BLHKP

96

Unit



BLOK

ASPEK

SUB PROGRAM

UNIT

TAHUN
PELAKSANAAN

SATUAN

1


2. Jl. Jend.
Sudirman

























Pengadaan
Tempat
Sampah per 30
meter
Penataan jalur
pedestrian
lebar 1,8 meter
Penataan berm
hijau dan
pohon peneduh
lebar 1 meter
Penataan
lampu di
median jalan
per 50 meter
Penataan
lampu
pedestrian per
8 meter
Penanaman
pohon di
median jalan
per 5 meter
Penanaman
pohon di jalur
pedestrian per
5 meter
Pemasangan
Hydran per 30
meter
Pengadaan
Tempat
Sampah per 30
meter
Penataan
median jalan
lebar 1 meter
Penanaman
pohon di
median jalan
per 8 meter
Penanaman
pohon di jalur
pedestrian per
5 meter
Pemasangan
Lampu di
median jalan
per 50 meter
Pemasangan
Hydran per 30
meter
Pengadaan
Tempat
Sampah per 30

2

3

4

INSTANSI

5
BLHKP

27

Unit

194

Meter

194


Dinas
PU





Meter

Dinas
PU

BLHKP
3

Unit


BLHKP

23

Unit


BLHKP

33

batang


BLHKP

33

batang



7

Unit



BPBD

BLHKP
8

Unit



300

Meter



41

Meter



92

batang



6

Unit



10

Unit



20

Unit



BLOK

ASPEK

SUB PROGRAM

UNIT

TAHUN
PELAKSANAAN

SATUAN

1
3. Jln. T.
Umar










4. Jln.
Iskandar
Muda










5. Jln. T. Zein




6. Jln. Kereta
Api






7. Gang


meter
Penataan jalur
pedestrian
lebar 1,3 meter
Penataan berm
hijau dan
pohon peneduh
lebar 1,3 meter
Penanaman
pohon di jalur
pedestrian per
5 meter
Penataan
lampu
pedestrian per
8 meter
Pengadaan
Tempat
Sampah per 30
meter
Penataan
pedestrian 2
jalur lebar 1,8
meter
Penataan berm
hijau lebar 1,3
meter
Penanaman
pohon
pedestrian per
5 meter
Pemasangan
lampu di
pedestrian per
8 meter
Pengadaan
Tempat
Sampah per 20
meter
Penataan areal
parkir
Penataan berm
hijau
Penanaman
pohon
Pemasangan
lampu
Pengadaan
Tempat
Sampah
Penataan
pedestrian (5
gang)
Penataan pot

2

3

464

Meter



232

Meter



61

batang

30

Unit

30

Unit

364

Meter



364

Meter



108

Batang

86

Unit

34

Unit



460

Meter



106

Meter



120

Batang

22

Unit

16

Unit

118

Meter

50

Unit











4

INSTANSI

5

BLOK

ASPEK

SUB PROGRAM

UNIT

TAHUN
PELAKSANAAN

SATUAN

1


REVITALISASI
KAWASAN

BAGIAN
TIMUR

Jalur Pejalan
dan Ruang
Terbuka
1. Jln. A.
Yani

40

Perlunya studi
lanjutan berupa
rencana tindak
revitalisasi kawasan
pada Kawasan yang
mempunyai nilai
sejarah, seperti
kawasan
pemerintahan,
perdagangan dan
monument bambu
runcing














2. Penataan
Ruang
Terbuka

bunga (5 gang)
Pemasangan
lampu (5 gang)




Penataan
median jalan
lebar 1 meter
Penataan berm
hijau dan
pohon peneduh
lebar 1 meter
Penataan
pedestrian
lebar 1,8 meter
Penataan
median jalan
lebar 1 meter
Penanaman
pohon median
per 8 meter
Penanaman
pohon di
pedestrian per
5 meter
Pemasangan
Lampu taman
Pemasangan
Hydran per 30
meter
Pemasangan
Lampu median
per 50 meter
Pengadaan
Tempat
Sampah per 20
meter
Pembuatan
Gazebo
Jogging Track

2

Unit



371

403

403

46

74

38
13

8

16
16
341
23

3

4

INSTANSI

5

BLOK

ASPEK

SUB PROGRAM

UNIT

TAHUN
PELAKSANAAN

SATUAN

1
di
Sempadan
Sungai
Baroh
Langsa
Lama





6.2.3.

lebar 3 meter
Pemasangan
lampu taman
Penanaman
pohon

2

3

4

INSTANSI

5

102
Disesuaikan
dengan
kondisi
lapangan

Penataan RTH
sempadan
Sungai Baroh
Langsa Lama

Program-Program dan Kriteria Kesiapan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

Program-Program Penataan Bangunan dan Lingkungan, terdiri dari:
a. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman;
b. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;
c. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan.
Profil Kawasan RTBL.
1. Penataan Bangunan KSN Kawasan Central Bussiness Distric (CBD)
Gambar 6.5. Peta KSN Kawasan Central Bussiness Distric (CBD)

Keterangan
PENATAAN
BANGUNAN KSN
Bangunan KSN
Kawasan Jl. Central

Kota Langsa merupakan salah satu kawasan yang didorong perkembangannya, yang menjadi kawasan
budi daya yang di golongkan sebagai zona B1: yaitu kawasan perkotaan peruntukan industri pengolahan hasil
perkebunan, kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan, kawasan perdagangan dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di Kawasan Perbatasan Negara.
Pusat perbelanjaan skala layanan kota (CBD) seluas 207,27 Ha, dengan jenis perdagangan berupa
pertokoan, pasar regional (pusat grosir) dan pusat perbelanjaan lainya yang dilengkapi dengan kegiatan jasa
seperti Bank dan kantor swasta lainya.
Gambar 6.6. Masterplan Kawasan Study

Implementasi strategi
revitalisasi kawasan adalah
renovasi, addisi dan adaptasi.
Mengembalikan façade
pembangunan dengan
menyesuaikan langgam art

deco, dengan keadaan interior
bangunan yang dapat
mendukung fungsi kegiatan
yang akan diberikan pada
bangunan

Gambar 6.7. Masterplan Rencana Tata Bangunan

Gambar 6.8. Masterplan Rencana Tata Hijau dan Ruang Hijau

Gambar 6.9. Masterplan Rencana Identitas Lingkungan

Tabel 8.12 Luasan RTH dalm Wilayah Kota Langsa

Gambar 6.10. Masterplan Rencana Orientasi Lingkungan

Berdasarkan Dokumen Rencana Tata Bangunan Kota Langsa, adapun pembagian kawasan prioritas sebagai
berikut:
Gambar 6.11. Kawasan Rencana RTBL

Kawasan didominasi fungsi
pelayanan kepada
masyarakatt berupa Kantor
Pemerintah.
PKL pada koridor jalan pada
siang hari dan terutama
malam hari menjadi potensi
sebagai generator kegiatan
Namun Keberadaan PKL
Cenderung tidak teratur dan
mengurangi axis formalitas
pada pendopo dan Lapangan
Merdeka

Tabel 8.12 Luasan RTH dalm Wilayah Kota Langsa

Gambar 6.12. Rencana Kawasan Penataan CBD I & II

Penataan CBD I & II : Penataan Bangunan Kawasan CBD meliputi daerah Ruas Jalan
Amad Yani (sebagian Gp. Jawa), s/d Ruas Jalan P.Polem, Ruas T.Chik Paya Bakong
(SMA 3).

Skenario Penataan kawasan
PKL merupakan generator Kawasan yang bernilai penting bagi hidupnya kegiatan ekonomi masyarakat.Perlu penataan dan
strategi pengembangan dan peningkatan pelayanan PKL pada kawasan tanpa mengurangi kewibawaan area pendopo dan
Lapangan merdeka sebagai Simbol Pemerintah. Nilai ekonomi PKL & masyarakat dapat ditingkatkan dengan fasilitas
infrastruktur yang baik dan system manajemen yang tertib. Potensi permeabilitas yang dimiliki koridor jalan pada kawasan
dapat dikembangkan menjadi konsep pedestrian block. Pedestrian Block dengan fungsi utama PKL

2. Penataan Bangunan KSN Kawasan Jl. Teuku Umar, Jl. Terminal Lama, Jl. Agussalim
Gambar 6.13. Kawasan Rencana RTBL Kawasan Jl. Teuku Umar, Jl. Terminal Lama, Jl. Agussalim

Keterangan
LOKASI PENATAAN
BANGUNAN KSN
Bangunan KSN
Kawasan Jl. Teuku
Umar,
Jl.
Terminal Lama,

Gambar 6.14 Rencana PSD Jalan Jl. Teuku Umar, Jalan Terminal Lama, Jalan Agussalim

PSD Jalan Jl. Teuku Umar, Jalan Terminal Lama, Jalan Agussalim:

Skenario Penataan kawasan

Revitalisasi diutamakan pada wajah jalan dimana jalan sebagai salah satu pendukung utama yang mempengaruhi
perkembangan kegiatan dalam Kota, yang berupa pedestrian, Lampu Jalan dan RTH, Area Parkir, da Tempat sampah.

3. RTBL Kawasan Desa Telaga Tujuh (Kawasan Kumuh)
Gambar 6.15 RTBL Kawasan Desa Telaga Tujuh (Kawasan Kumuh)

Keterangan
RTBL Kawasan
Pulau Pusong
Desa Telaga Tujuh
(Kawasan Kumuh)

4. RTBL Kawasan Industri Kec. Langsa Baro
Gambar 6.16 RTBL Kawasan Industri Kec. Langsa Baro

Keterangan
RTBL Kawasan
Industri Kec. Langsa
Baro

5.

Desain Kawasan Pusat Kota

Keterangan

Desain Kawasan
Pusat Kota

Gambar 6.17 RTBL Kawasan Pusat Kota

Perencanaan elemen fisik dan nonfisik guna membentuk lingkungan yang berskala manusia
pemakainya, pada suatu ruang public berupa ruas jalan yang akan memperkuat karakter suatu block
perencanaan yang lebih besar. Strategi revitalisasi yang digunakan untuk dapat menciptakan sense of place
pada ruang terbuka Koridor Jalan Ahmad Yani Kota Langsa adalah dengan memperkuat dan menciptakan
kegiatan maupun elemen daya tarik fisik sebagai katalis untuk memberikan vitalitas, kemudian diikuti dengan
pengaturan aksesibilitas agar tercipta pencapaian yang aman dan nyaman menuju dan di dalam kawasan dan
penataan kondisi visual ruang terbuka. Pada bab ini strategi tersebut diuraikan dalam konsep perancangan yang
meliputi:
a. Konsep penentuan jaringan elemen daya tarik kawasan, berupa kegiatan serta elemen buatan yang
berfungsi sebagai generator kegiatan kawasan.
b. Konsep aksesibilitas menuju kawasan dan antar kegiatan untuk mendapatkan pencapaian yang aman
dan nyaman baik bagi pejalan kaki maupun dengan kendaraan bermotor.
c. Konsep visual dan vegetasi ruang terbuka dengan memperjelas hirarki ruang untuk memberikan
pengalaman ruang dengan skala manusia.
d. Konsep pendistribusian ruang terbuka menurut fungsinya, sebagai pergerakan, interaksi, komunikasi
dan rekreasi.

Gambar 6.18 Desain Kawasan
Pusat Kota : Revit Jalan A.
Yani, Pusat Jajanan Kuliner,
RTH

39

Tabel 6.16 Ususlan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
No.

Program / Kegiatan

APBN

2

3

1

APBD Prov
4

APBD Kab

Masyarakat

5

6

Swasta

CSR

7

Total

8

9

1.

Penyusunan Qanun Pengelolaan RTH

-

-

75,000

-

-

-

75,000

2.

Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Baro (Qanun
RDTR Langsa Baro)

-

-

120,000

-

-

-

120,000

3.

Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Timur (Qanun
RDTR Langsa Timur)

-

-

120,000

-

-

-

120,000

4.

RISPK Bangunan Gedung

-

600,000

-

-

-

-

600,000

5.

Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Lama (Qanun
RDTR Langsa Lama)

-

-

120,000

-

-

-

120,000

6.

Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Barat (Qanun
RDTR Langsa Barat)

-

-

120,000

-

-

-

120,000

7.

RTBL Kawasan Langsa Baro

800,000

-

-

-

-

-

800,000

8.

Desain Kawasan Pusat Kota

800,000

-

-

-

-

-

800,000

9.

MP Kawasan MinaPolitan

-

-

1,000,000

-

-

-

1,000,000

10.

RDTR Kawasan Langsa Timur

-

-

500,000

-

-

-

500,000

11.

RDTR Kawasan Langsa Lama

-

-

500,000

-

-

-

500,000

12.

RDTR Kawasan Langsa Barat

-

-

500,000

-

-

-

500,000

13.

RDTR Kawasan Langsa Kota

-

-

500,000

-

-

-

500,000

14.

Identivikasi dan Evaluasi RTRW

-

-

500,000

-

-

-

500,000

15.

Revisi RTRW

-

-

1,000,000

-

-

-

1,000,000

16.

Penyusunan Dokumen Lingkungan Kawasan
Industri Kuala Langsa

-

-

1,200,000

-

-

-

1,200,000

17.

Penyusunan Dokumen Lingkungan Kawasan
Industri Langsa Baro

-

1,200,000

-

-

-

-

1,200,000

18.

Penataan Bangunan KSN Kws. CBD Tahap I

5,000,000

-

-

-

-

-

5,000,000

19.

Penataan Bangunan KSN Kws. CBD Tahap II

7,000,000

-

-

-

-

-

7,000,000

20.

Penataan Bangunan Kawasan Pusat Kota Tahap I

10,000,000

-

-

-

-

-

10,000,000

21.

Penataan Bangunan Kawasan Pusat Kota Tahap II

10,000,000

-

-

-

-

-

10,000,000

40

22.

PSD Revitalisasi Kawasan Kota Langsa Jalan Jend.
A. Yani (Sp. Komodor - Sp. Tugu) Tahap I

-

-

3,500,000

-

-

-

3,500,000

23

PSD Revitalisasi Kawasan Kota Langsa Jalan Jend.
A. Yani (Sp. Komodor - Sp. Tugu) Tahap II

-

-

2,000,000

-

-

-

2,000,000

24

PSD Revitalisasi Kawasan Kota Langsa Jalan Jend.
A. Yani (Sp. Komodor - Sp. Tugu) Tahap III

5,000,000

-

-

-

-

-

5,000,000

25

PSD Revitalisasi Kawasan kota Langsa Jl.Pasar
Ikan-JL.Agussalim

7,000,000

-

-

-

-

-

7,000,000

26

Pembangunan Tugu Sp. Comodore Kota Langsa

-

-

2,000,000

-

-

-

2,000,000

27

Pembangunan Tugu Sp. Lantas Kota Langsa

-

-

2,000,000

-

-

-

2,000,000

28

Penyediaan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Tahap I

10,000,000

-

-

-

-

-

10,000,000

29

Penyediaan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Tahap II

15,000,000

-

-

-

-

-

15,000,000

30

Penataan RTH (Taman Sungai Lueng)

-

-

800,000

-

-

-

800,000

31

Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Langsa Kota

-

-

2,500,000

-

-

-

2,500,000

32

Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Langsa Baro

5,000,000

-

-

-

-

-

5,000,000

75,600,000

1,800,000

19,055,000

-

-

-

96,455,000

JUMLAH

41

Tabel 6.21. Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kota Langsa

VOL
NO

Indikator Output

LOKASI

SATUAN

Output

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBN

Rincian

1
2
KEGIATA
N
2
2.1

3

4

5

6

7

3.4

Pembinaan Penataan Kawasan

3
4
5
6

8

9

MASYA
RAKAT

SWASTA

10

11

12

13

CSR

2015

2016

2017

2018

2019

14

15

16

17

18

19

Peraturan Penataan Bangunan

3

2

PHLN

APBD
KAB/KOTA

: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN, GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

Penyusunan Rancangan UU dan RPP Bidang Penataan Bangunan & Lingkungan
Kota
RUU/RPP
Penyusunan Qanun Pengelolaan RTH
1.00
Langsa
Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Baro
Langsa
RUU/RPP
1.00
(Qanun RDTR Langsa Baro)
Baro
Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Timur
Langsa
RUU/RPP
1.00
(Qanun RDTR Langsa Timur)
Timur
Kota
RUU/RPP
RISPK Bangunan Gedung
1.00
Langsa
Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Lama
Langsa
RUU/RPP
1.00
(Qanun RDTR Langsa Lama)
Lama
Finalisasi RDTR Kawasan Langsa Barat
Langsa
RUU/RPP
1.00
(Qanun RDTR Langsa Barat)
Barat
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

1

Rp. MURNI

TAHUN

APBD
PROV.

1

RTBL Kawasan Langsa Baro

2

Desain Kawasan Pusat Kota

3

MP Kawasan MinaPolitan

4

RDTR Kawasan Langsa Timur

5

RDTR Kawasan Langsa Lama

6

RDTR Kawasan Langsa Barat

Langsa
Baro
Langsa
Kota
Langsa
Barat, Timur
Langsa
Timur
Langsa
Lama
Langsa
Barat

-

-

75,000

-

-

-

120,000

-

-

-

120,000

-

-

600,000

-

-

-

-

120,000

-

-

-

120,000

-

1.00

Lap

800,000

1.00

Lap

800,000

1.00

Lap

1.00

Lap

1.00

Lap

1.00

Lap

-

-

-

-

-

-

-

-

1,000,000

-

-

-

500,000

-

-

-

500,000

-

-

-

500,000

-

42

-

-

-

-

-

-

2017
2018

-

-

-

2017

-

-

-

2015

-

-

-

2015

2019

-

-

2016
2017

-

2016
2016

-

2018

6

Langsa
Kota
Kota
Identivikasi dan Evaluasi RTRW
Langsa
Kota
Revisi RTRW
Langsa
Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat dan Dunia Usaha
Penyusunan Dokumen Lingkungan
Langsa
Kawasan Industri Kuala Langsa
Barat
Penyusunan Dokumen Lingkungan
Langsa
Kawasan Industri Langsa Baro
Baro
Penyelenggaraan Penataan Bangunan

6.1

Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional

7
8
9
3.6

1
2

1

2
3
4
5

6

7
8
9
10
11

RDTR Kawasan Langsa Kota

Penataan Bangunan KSN Kws. CBD Tahap
I
Penataan Bangunan KSN Kws. CBD Tahap
II
Penataan Bangunan Kawasan Pusat Kota
Tahap I
Penataan Bangunan Kawasan Pusat Kota
Tahap II
PSD Revitalisasi Kawasan Kota Langsa
Jalan Jend. A. Yani (Sp. Komodor - Sp.
Tugu) Tahap I
PSD Revitalisasi Kawasan Kota Langsa
Jalan Jend. A. Yani (Sp. Komodor - Sp.
Tugu) Tahap II
PSD Revitalisasi Kawasan Kota Langsa
Jalan Jend. A. Yani (Sp. Komodor - Sp.
Tugu) Tahap III
PSD Revitalisasi Kawasan kota Langsa
Jl.Pasar Ikan-JL.Agussalim
Pembangunan Tugu Sp. Comodore Kota
Langsa
Pembangunan Tugu Sp. Lantas Kota
Langsa
Penyediaan Infrastruktur Kawasan
Minapolitan Tahap I

Langsa
Kota,
Langsa
Lama
Langsa
Barat
Kota
Langsa
Kota
Langsa

1.00

Lap

1.00

Lap

1.00

Lap

1.00

Lap

1.00

Lap

1

Kawasa
n

1

1

Kawasa
n
Kawasa
n
Kawasa
n

-

-

500,000

-

-

-

500,000

-

-

-

1,000,000

-

-

-

1,200,000

-

-

1,200,000

-

-

5,000,000

-

-

-

7,000,000

-

-

-

10,000,000

-

-

-

10,000,000

-

-

-

Kota
Langsa

1

Kawasa
n

-

-

3,500,000

-

Kota
Langsa

1

Kawasa
n

-

-

2,000,000

-

Kota
Langsa

1

Unit

5,000,000

-

-

-

1

Unit

7,000,000

-

-

-

1

Unit

-

-

-

-

1

Unit

-

-

2,000,000

-

1

Unit

10,000,000

-

-

-

Kota
Langsa
Kota
Langsa
Kota
Langsa
Kota
Langsa

43

-

-

-

-

-

-

2017

2017

-

2018

-

2016

-

-

2015

2017

-

2018

-

2019

-

2015

2017

-

2018

2017

-

2016
2016
2018

12

Penyediaan Infrastruktur Kawasan
Minapolitan Tahap II

13

Penataan Bangunan Kebun Raya

13.1

Penataan RTH

1
13.3

Penataan RTH (Taman Sungai Lueng)

Langsa
Barat, Gp.
Lhok Banie

1

Unit

Kec. Langsa
Timur, Gp.
Sungai
Lueng

1

Ha

1

Ha

1

Ha

15,000,000

-

-

-

-

-

800,000

-

-

-

2,500,000

-

5,000,000

-

-

-

-

-

2019

-

-

2016

Penataan Kota Hijau

1

Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Langsa
Kota

2

Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Langsa
Baro
JUMLAH

Langsa
Kota, Gp.
PB. Blang
Pase
Langsa
Baro, Gp.
Alue Dua

75,600,000

1,800,000

19,055,000

44

-

-

-

-

2016

2017

Dokumen yang terkait

Tantangan internal maupun eksternal dalam pembangunan daerah di era otonomi

0 0 3

bentuk dan ruang dalam arsitektur

1 2 1

Sejarah perkembangan animasi.doc yang cepat

0 2 14

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimil

0 0 32

Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmanikonkret maupun rohaniabstrak (Bakhtiar, 2004) Ontologi, merupakan azas dalam menerapkan batas atau ruang lingkup wujud yang menjadi oby

0 0 17

A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi. Sehingga pelajaran matematika perlu diberikan kepa

1 1 11

Kegiatan mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan seg

0 3 13

DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data yang muda

0 0 42

6.1.1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 6.1.1.1 Isu Strategis Pengembangan Permukiman - DOCRPIJM 2397a8126d BAB VI06 1 BAB Bangkim pdf.compressed

0 1 148

7.1.1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan a. Isu Strategis Pengembangan Permukiman - DOCRPIJM 1504168805BAB 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

0 1 114