7.1.1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan a. Isu Strategis Pengembangan Permukiman - DOCRPIJM 1504168805BAB 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

LAPORAN AKHIR

BAB 7 RENCANA PEMBA NGUNA N INFRASTR UKTUR CI PTA KARYA

7.1 Pengembangan Permukiman

  Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.

  Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.

7.1.1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan a. Isu Strategis Pengembangan Permukiman

  Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh terhadap pengembangan permukiman saat ini adalah:  Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.  Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan Program-Program Direktif Presiden yang tertuang dalam MP3EI dan MP3KI.  Percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia (Provinsi NTT, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua Barat) untuk mengatasi kesenjangan.  Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.  Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan yang bertambah, tingginya kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya kawasan kumuh.

   Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.  Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam pengembangan kawasan permukiman.

   Belum optimalnya peran pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan permukiman. Ditopang oleh belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi

LAPORAN AKHIR

  standar pelayanan minimal di bidang pembangunan perumahan dan permukiman.

  Isu-isu strategis di atas merupakan isu terkait pengembangan permukiman yang terangkum secara nasional. Namun, di masing- masing kabupaten/kota terdapat isu-isu yang bersifat lokal dan spesifik yang belum tentu dijumpai di kabupaten/kota lain. Penjabaran isu-isu strategis pengembangan permukiman yang bersifat lokal dengan skala Kota Tegal perlu dijabarkan sebagai informasi awal dalam perencanaan.

Tabel 7.1 Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Kota Tegal

  No. Isu Strategis Keterangan

1. Permukiman 1.

  Strategi Penyediaan data base dan sistem informasi perumahan 2. Strategi penanganan terhadap permukiman padat maupun kumuh 3. Strategi pengadaan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah

  4. Strategi penyediaan kebutuhan rumah 5.

  Strategi penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang rawan

bencana (rob, banjir dan kebakaran)

  6. Strategi penyiapan lingkungan perumahan yang bersih dan sehat 7.

  Strategi penanganan rumah-rumah peninggalan zaman Belanda 8. Strategi penanganan rumah rumah didalam pemakaman 9. Strategi penanganan rumah rumah di bantaran sungai/saluran

  2. Kawasan Prioritas

  1. Strategi penanganan terhadap permukiman padat maupun kumuh

  2. Strategi penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang rawan bencana (rob, banjir dan kebakaran)

  3. Strategi penyiapan lingkungan perumahan yang bersih dan sehat

  4. Strategi penanganan permukiman dari kerawanan sosial

  5. Strategi penanganan permukiman dari penyakit menular b.

   Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman

  Kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian suatu kota/ kabupaten dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui peraturan perundangan di tingkat kabupaten/kota (meliputi peraturan daerah, peraturan gubernur, peraturan walikota/bupati, maupun peraturan lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman.

  Selain itu data yang dibutuhkan untuk kondisi eksisting adalah mengenai kawasan kumuh, jumlah RSH terbangun, dan Rusunawa terbangun di perkotaan, maupun dukungan infrastruktur dalam program-program perdesaan seperti PISEW (RISE), PPIP, serta kawasan potensial, rawan bencana, perbatasan, dan pulau terpencil. Data yang dibutuhkan adalah data untuk kondisi eksisting lima tahun terakhir.

LAPORAN AKHIR

Tabel 7.2 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/Bupati

  

dan Peraturan lainnya terkait Pengembangan Permukiman

Perda/Pergub/Perwal/Perbup/ Peraturan lainnya No.

  Amanat Kebijakan Daerah Jenis Produk No./ Perihal Pengaturan Tahun

  1. Peraturan 18/2008 Rencana Arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota

Daerah Kota Pembangun Tegal yang berkaitan dengan permukiman dan

Tegal an Jangka infrastruktur adalah: Panjang Meningkatkan sarana dan prasarana, termasuk

  Daerah Kota pelabuhan untuk menunjang terlaksananya Tegal Tahun pembangunan daerah. Misi ini akan dicapai melalui 2005-2025 arah kebijakan pembangunan pada beberapa urusan sebagai berikut: a. Pekerjaan Umum Arah kebijakan pembangunan urusan Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan. 2) Meningkatkan penyediaan air bersih secara merata. 3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sistem dan pengelolaan drainase dan air limbah. 4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana perkantoran. 5) Meningkatkan sistem informasi data base sarana dan prasarana ke-PU an.

  b. Perumahan Arah kebijakan pembangunan urusan Perumahan adalah sebagai berikut :

  1) Mewujudkan system data base perumahan sebagai dasar perencanaan. 2) Meningkatkan fasilitasi pengembangan perumahan bagi masyarakat Kota Tegal. 3) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman. 4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumahan sesuai dengan daya beli masyarakat Kota Tegal. 5) Meningkatkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan menuju waste management. 6) Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam penyediaan lahan dan manajemen pengelolaan sampah.

  7) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemadam kebakaran. 8) Meningkatkan pengelolaan dan menyediakan sarana pemakaman yang memadai.

  c. Penataan Ruang Arah kebijakan pembangunan urusan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :

  1) Meningkatkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang.

LAPORAN AKHIR

  Perda/Pergub/Perwal/Perbup/ Peraturan lainnya No.

  Amanat Kebijakan Daerah Jenis Produk No./ Perihal Pengaturan Tahun

  d. Perhubungan Arah kebijakan pembangunan urusan Perhubungan adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan kinerja jaringan trasnporatasi. 2) Meningkatkan palayanan pengujian kelayakan kendaraan bermotor. 3) Meningkatkan kualitas transportasi lokal.

  

2. Peraturan 4/2012 Rencana SPPK atau Sub Pusat Pelayanan Kota Tegal meliputi:

Daerah Kota Tata Ruang

a.

  SPPK Bandung memiliki fungsi untuk pelayanan Tegal Wilayah permukiman yang meliputi wilayah kecamatan

Kota Tegal Tegal Selatan;

tahun 2011-

b.

  SPPK Kraton memiliki fungsi untuk pelayanan 2031 perdagangan dan jasa yang meliputi wilayah kecamatan Tegal Barat;

c.

SPPK Kejambon memiliki fungsi untuk pelayanan permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa yang meliputi wilayah Kecamatan Tegal Timur; dan

d.

  SPPK Sumurpanggang memiliki fungsi untuk pelayanan permukiman dan pendidikan meliputi wilayah Kecamatan Margadana.

  (1) Rencana lokasi pengelompokan perumahan

  sesuai dengan kepadatan perumahan meliputi : a. kepadatan tinggi: Kelurahan Kraton, Kelurahan Pekauman, Kelurahan

  Mangkukusuman, Kelurahan Randugunting, Kelurahan Kejambon, Kelurahan Tegalsari; b. kepadatan sedang: Kelurahan Slerok, Kelurahan Mintaragen, Kelurahan

  Pesurungan Kidul, Kelurahan Kemandungan, Kelurahan Kaligangsa, Kelurahan Cabawan, Kelurahan Debong Kidul, Kelurahan Debong Tengah, Kelurahan Sumurpanggang, Kelurahan Debong Lor, Kelurahan Debong Kulon, Kelurahan Bandung, Kelurahan Tunon, Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kelurahan Keturen, Kelurahan Panggung; dan c. kepadatan rendah: Kelurahan Pesurungan Lor, Kelurahan Muarareja, Kelurahan

  Margadana, Kelurahan Krandon, Kelurahan Cabawan, Kelurahan Kaligangsa.

(2)

Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui :

  1. peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan dan penyediaan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau; dan 2. peningkatan kualitas hunian di kawasan perumahan melalui pembangunan perumahan secara vertikal.

  

(3)

Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan sedang sebagaimana dimaksud pada

LAPORAN AKHIR

  Perda/Pergub/Perwal/Perbup/ Peraturan lainnya No.

  Amanat Kebijakan Daerah Jenis Produk No./ Perihal Pengaturan Tahun ayat (1) huruf b dilakukan melalui : a. peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan dan penyediaan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau; dan b. penyediaan prasarana dan sarana umum meliputi sarana jalan dan saluran.

(4)

Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan melalui : a. peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan dan penyediaan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau; b. penyediaan prasarana dan sarana umum, meliputi sarana jalan dan saluran. (5) Rencana penggunaan lahan untuk kawasan perumahan seluas sekitar 1.800 (seribu delapan ratus) hektar. (6) Rencana pengembangan kawasan perumahan dengan memperhatikan kondisi sosial, ekonomi, daya dukung dan daya tampung lingkungan.

  Kawasan Perumahan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 72 ayat (2) huruf a terdiri atas: a.

  zona perumahan yang kegiatan dominan berupa rumah tinggal disertai dengan fasilitas pendukung dengan skala lingkungan; b. rumah susun dan apartemen, diizinkan berada pada jalan kolektor sekunder dan/atau mempunyai akses jalan sendiri ke jalan kolektor sekunder; c. ketentuan KDB maksimum pada kawasan ini adalah 70 % (tujuh puluh persen) pada jalan arteri,

  65 % (enam puluh lima persen) pada jalan kolektor 60 % (enam puluh persen) pada jalan lokal; d. pengembangan perumahan dengan bangunan vertikal dengan koefisien dasar bangunan paling tinggi 40% (empat puluh persen); e. pengembangan perumahan dengan kepadatan tinggi dengan koefisien dasar bangunan paling tinggi 70% (tujuh puluh persen); f. pengembangan perumahan dengan kepadatan sedang dengan koefisien dasar bangunan paling tinggi 60% (enam puluh persen); g. pengembangan perumahan dengan kepadatan rendah dengan koefisien dasar bangunan paling tinggi 50% (lima puluh persen); h. pelaksana pembangunan perumahan/pengembang wajib menyediakan prasarana dan sarana umum dengan proporsi 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan luas lahan perumahan termasuk penyediaan RTH Publik, kawasan perumahan paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari luas lahan perumahan;

LAPORAN AKHIR

  Memelihara kualitas jaringan irigasi melalui pemeliharaan secara berkala dan perbaikan saluran yang rusak.

  Meningkatkan efisiensi dan kualitas sarana dan

  f.

  Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana utilitas kota melalui revitalisasi dan pembangunan trotoar serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan memelihara sarana dan prasarana kota.

  e.

  Meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih dan sanitasi melalui pembangunan dan pemeliharaan jaringan air bersih, dan menjalin kerjasama dengan Kabupaten sekitar dalam penyediaan air bersih.

  d.

  No. Perda/Pergub/Perwal/Perbup/ Peraturan lainnya Amanat Kebijakan Daerah Jenis Produk Pengaturan No./ Tahun Perihal i. dilarang melakukan kegiatan privat pada ruang– ruang di sarana dan prasarana umum tanpa izin pemerintah kota; j. kawasan perumahan diarahkan melakukan pengelolaan limbah dan sampah secara terpadu; k. pola pengembangan infrastruktur perumahan harus dilakukan secara terpadu dengan kawasan di sekitarnya dan tidak diperkenankan pengembangan perumahan secara tertutup; l. pengembangan kegiatan pelayanan permukiman di kawasan perumahan disesuaikan dengan skala pelayanan permukiman dan hirarki jalan; m. pembangunan perumahan lama/ perkampungan dilakukan secara terpadu baik fisik maupun sosial ekonomi masyarakat melalui program pembenahan lingkungan, peremajaan kawasan, perbaikan kampung, peningkatan prasarana dan sarana perumahan; dan n.

  Kegiatan pengembangan kawasan perumahan wajib melakukan pengelolaan hidrologi untuk memperkecil dan mengatur debit limpasan air hujan ke wilayah luar disesuaikan dengan daya dukung kawasan.

  Meningkatkan kualitas sarana prasarana drainase dan pengendalian rob melalui pemeliharaan secara berkala, perbaikan saluran yang rusak, dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan saluran.

  b.

  Meningkatkan kualitas sarana prasarana drainase dan pengendalian rob melalui pemeliharaan secara berkala, perbaikan saluran yang rusak, dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan saluran.

  Strategi Strategi dalam urusan Perumahan antara lain a.

  Salah satu misi yang diangkat dalam RPJMD 2015- 2019 adalah Mewujudkan infrastruktur yang memadai dan kelestarian lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan.

  Pembangun an Jangka Menengah Daerah Kota Tegal Tahun 2015-2019

  3. Peraturan Daerah Kota Tegal 3/2014 Rencana

  c.

LAPORAN AKHIR

  Perda/Pergub/Perwal/Perbup/ Peraturan lainnya No.

  Amanat Kebijakan Daerah Jenis Produk No./ Perihal Pengaturan Tahun prasarana penerangan jalan umum melalui meterisasi, dan penggantian lampu sodium menjadi Light Emitting Diode (LED).

  

g.

  Meningkatkan ketersediaan supply rumah dan berkurangnya jumlah backlog kebutuhan rumah melalui kerjasama dengan REI dan Perum Perumnas dalam penyediaan rumah bagi masyarakat, dan mendorong masyarakat untuk dapat menyediakan rumah secara swadaya.

  

h.

  Mengurangi jumlah Rumah Tidak Layak Huni dan kawasan kumuh perkotaan melalui rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi keluarga kurang mampu, dan perbaikan kualitas lingkungan perumahan. i.

  Meningkatkan pelayanan pemadam kebakaran melalui pengadaan sarana prasarana pemadam kebakaran, peningkatan kualitas SDM, dan sosialisasi keamanan gedung. j.

  Menyusun dokumen perencanaan tata ruang pada semua level baik pada level kota maupun pada level kecamatan secara bertahap.

k.

  Mengendalikan pemanfaatan ruang sesuai rencana tata ruang melalui pengawasan secara intensif pemberian ijin pemanfaatan ruang seuai peruntukan. l.

  Menurunkan kasus pencemaran lingkungan hidup melalui teknologi ramah lingkungan, peningkatan manajemen dan penyediaan sarana pengelolaan limbah, pemberdayaan masyarakat serta optimalisasi fungsi laboratorium lingkungan.

m.

  Meningkatkan kualitas pesisir pantai melalui pembangunan fisik, perbaikan ekosistem, dan pemberdayaan masyarakat

n.

Meningkatkan kualitas dan kinerja pengelolaan persampahan melalui peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, lembaga pengelola sampah, dan pengendalian volume sampah melalui 3R (reuse, reduce dan recycle)

o.

Meningkatkan kualitas pengelolaan Ruang Terbuka Hijau melalui penataan dan pemeliharaan RTH, serta mendorong masyarakat untuk menyediakan dan mengelola RTH secara swadaya.

  Arah Kebijakan Arahan Kebijakan dalam urusan Perumahan antara

lain:

a.

  Peningkatan fungsi sarana dan prasarana drainase, dan sarana prasarana pengendali rob dengan prioritas pada kawasan kumuh dan rawan banjir.

  

b.

  Pemeliharaan dan rehabilitasi saluran irigasi terutama yang berkondisi rusak berat dan rusak ringan.

  c.

  Peningkatan pelayanan dan penyediaan sarana

LAPORAN AKHIR

  Perda/Pergub/Perwal/Perbup/ Peraturan lainnya No.

  Amanat Kebijakan Daerah Jenis Produk No./ Perihal Pengaturan Tahun prasarana air bersih dan sanitasi terutama pada masyarakat berpenghasilan rendah.

  

d.

  Peningkatan kualitas sarana dan prasarana utilitas kota melalui revitalisasi dan pembangunan trotoar serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan memelihara sarana dan prasarana kota.

  e.

  Peningkatan efisiensi dan kualitas sarana dan prasarana penerangan jalan umum melalui meterisasi dan penggantian lampu sodium menjadi Light Emitting Diode (LED).

  f.

  Peningkatan penyediaan rumah bagi masyarakat baik oleh pemerintah, swasta maupun oleh masyarakat sendiri.

  g.

  Peningkatan rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) terutama bagi masyarakat kurang mampu.

  

h.

  Peningkatan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni bagi keluarga kurang mampu dan penataan lingkungan terutama pada kawasan kumuh. i.

  Pengadaan sarana prasarana pemadam kebakaran sesuai standar, dan peningkatan kapasitas SDM teknis pemadam kebakaran. j.

  Peningkatan penyusunan rencana tata ruang sebagai turunan dari RTRW Kota terutama pada pusat pelayanan kota dan sub pusat pelayanan kota. k.

  Pengendalian pemanfaatan ruang dalam pemberian ijin mendirikan bangunan. l.

  Peningkatan pembangunan groin, penghijauan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan pesisir terutama pada wilayah rawan abrasi.

m.

  Peningkatan penanganan dan pengelolaan sampah, serta pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Tabel 7.3 Data Kawasan Kumuh di Kota Tegal

  Leas Lokasi Kawasan Jumlah No. Kecamatan Kawasan Kumuh Pddk Kumuh

  

1 Muarareja Tegal Barat 15,01 6.567

  2 Kraton Tegal Barat 14 14.329

  3 Kemandungan Tegal Barat 7 3.701

  

4 Tegalsari Tegal Barat 31,43 21.815

  5 Pesurungan Lor Margadana 15 4.754

  6 Debong Lor Tegal Barat 5 3.968

  7 Pesurungan Kidul Tegal Barat 12 5.302

LAPORAN AKHIR

  Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat 2. Pencapaian target/sasaran pembangunan dalam Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya sektor Pengembangan Permukiman.

  2. Prasarana dan Sarana Dasar Saluran air bersih telah masuk ke kelurahan ini Karena wilayahnya yang luas belum semua kelurahan dilayani oleh air bersih Banyak masyarakat yang telah menggunakan jamban keluarga Sebagian keluarga masih menggunakan sungai untuk sistem sanitasinya

  Terdapat beberapa kawasan kumuh di sepanjang sungai

  1. Kesesuaia n Tata Ruang Potensi yang terletak dengan pusat kota menjadikan kelurahan sebagai daerah penyangga

  No. Aspek Potensi Masalah

Tabel 7.4 Potensi dan Permasalahan Pengembangan Permukiman

  6. Penguatan Sinergi RP2KP/RTBL KSK dalam Penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya pada Kabupaten/Kota.

  5. Memberikan pemahaman kepada pemerintah daerah bahwa pembangunan infrastruktur permukiman yang saat ini sudah menjadi tugas pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.

  3. Pencapaian target MDG’s 2015, termasuk di dalamnya pencapaian Program-Program Pro Rakyat (Direktif Presiden) 4. Perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan bidang Cipta Karya khususnya kegiatan Pengembangan Permukiman yang masih rendah

  No. Lokasi Kawasan Kumuh

Kecamatan

Leas

  Kawasan Kumuh Jumlah Pddk

  2. Masih terbatasnya prasarana sarana dasar pada daerah tertinggal, pulau kecil, daerah terpencil, dan kawasan perbatasan.

  Masih luasnya kawasan kumuh sebagai permukiman tidak layak huni sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, dan pelayanan infrastruktur yang masih terbatas.

  Permasalahan pengembangan permukiman di antaranya: 1.

   Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman

  

11 Panggung Tegal Timur 36,41 28.204

c.

  

10 Mintaragen Tegal Timur 21,28 15.554

  9 Mangkukusuman Tegal Timur 11 4.781

  8 Kejambon Tegal Timur 23 11.792

  3. Belum berkembangnya Kawasan Perdesaan Potensial. Tantangan pengembangan permukiman di antaranya: 1.

LAPORAN AKHIR

  No. Aspek Potensi Masalah Beberapa ruas jalan telah terbuat dari Masih terdapat sebagian perumahan yang paving dan aspal sehingga akses internal jalannya masih berupa tanah dan digenangi air dan eksternal antar kawasan menjadi ketika musim penghujan lancer Akses yang lancar dapat menunjang arus Akses lancar dan lokasi strategis pergerakan dan aktivitas internal maupun mendukung bertambahnya tingkat eksternal kekumuhan dan bertambahnya tingkat pertumbuhan penduduk

  Masyarakat dalam pengelolaan sampah masih dengan cara manual yaitu dibakar dan sebagian dibuang di ke beberapa tempat atau lahan kosong dan tidak dikelola dengan baik Buruknya beberapa sistem drainase yang dikarenakan bahan konstruksi yang masih berupa tanah sehingga berpotensi menyebabkan banjir di musim hujan

  3. Perumaha Kepadatan bangunan masih rendah Sebagian rumah tidak layak huni dengan n sehingga masih memungkinkan untuk kualitas rumah yang kurang baik dilakukan pengembangan dan perencanaan perumahan yang matang Sebagian besar rumah telah dialiri listrik Masih terdapat rumah yang temporer dan berdampak pada kekumuhan pemukiman penduduk dan penyambungan listrik yang tidak standar

  

4. Kependud Kepadatan penduduk rendah Rataan jumlah anggota keluarga per KK tidak

ukan terlalu tinggi Penduduk usia muda relatif banyak Sebagian besar tenaga kerja yang tersedia sehingga tenaga kerja usia produktif dapat memiliki sumberdaya manusia (SDM) yang tersedia rendah

  5. Lingkungan Rendahnya frekuensi terjadinya kebakaran Tata letak bangunan yang tidak teratur mengakibatkan kawasan menjadi tampak kumuh Wilayah berada dekat dengan laut berpotensi Banjir masih terjadi di sebagian lokasi yang dalam pengembangan usaha perikanan berada disempadan sungai dan muara sungai Bangunan yang berada sepanjang sungai kaligung sebagian besar berada di kawasan rawan bencana dan rob dan banjir Kurangnya kesadaran penduduk dalam merawat lingkungan sekitar

7.1.2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

  Kebutuhan perumahan merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi warga di Kota Tegal. Sebagai daerah yang cukup cepat perkembangannnya, maka kebutuhan akan perumahan diperkirakan akan cukup tinggi pula. Kondisi perumahan di Kota Tegal dapat dibedakan menjadi perumahan tipe kecil, sedang dan besar. Untuk 1 unit rumah, penduduk pendukungnya berjumlah 5 jiwa. Tiap 1 rumah tipe besar berbanding 3 dengan rumah tipe sedang dan berbanding 6 dengan rumah tipe kecil. Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan fasilitas perumahan di Kota Tegal dapat dilihat pada tabel berikut.

LAPORAN AKHIR

  23 14 21 25 31 34

  10

  10

  12 8 11 14 17 18

  23

  3 PL Panggung 27.959 6.990 699 2.097 4.194 84 105

  15

  19

  19

  42

  57

  4 PL Mangkukusuman 5.027 1.257 126 377 754

  15

  19

  3

  3

  3

  4

  3

  4

  8

  46

  6

  51

  8 PL Randugunting 17.494 4.374 437 1.312 2.624

  52

  66

  9

  12

  12

  14 9 13 16 20 21

  26 B TEGAL TIMUR 76.035 19.009 1.901 5.703 11.405 228 285

  40

  51

  2 PL Slerok 15.168 3.792 379 1.138 2.275

  62 38 57 68 86 91 114

  1 PL Kejambon 12.000 3.000 300 900 1.800

  36

  45

  6

  8

  8

  10 6 9 11 14 14

  18

  5

  6

  10 6 9 11 14 15

  14

  4

  3

  4

  5

  6

  6

  8

  2 PL Debong Lor 3.833 958 96 287 575

  11

  2

  4

  3

  3

  3

  2

  3

  3

  4

  5

  6

  4

  3

  8

  43

  5 PL Mintaragen 15.881 3.970 397 1.191 2.382

  48

  60

  8

  11

  11

  13 8 12 14 18 19

  24 C TEGAL BARAT 63.809 15.952 1.595 4.786 9.571 191 239

  33

  43

  20

  52

  32

  48

  57

  72

  77

  96

  1 PL Pesurungan Kidul 5.207 1.302 130 391 781

  16

  19

  VII-11

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kota Tegal

  6

  16

  19

  3

  4

  4

  4

  3

  4

  5

  6

  6

  8

  3 PL Debong Kidul 5.123 1.281 128 384 768

  15

  19

  3

  3

  3

  4

  3

  2 PL Bandung 5.192 1.298 130 389 779

  5

  5

  88

Tabel 7.5 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

  No. Kecamatan/ Kelurahan Jumlah Penduduk tahun 2016 Kebutuhan Rumah Segmentasi Kebutuhan Rumah (Unit) Luas lantai (m 2 ) Luas Kapling (m 2 ) Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil 1 120 150

  70

  90

  45 54 200 300 120 150 80 100 A TEGAL SELATAN 58.906 14.727 1.473 4.418 8.836 177 221

  31

  40

  40

  48 29 44 53 66 71

  1 PL Kalinyamat Wetan 4.015 1.004 100 301 602

  5

  12

  15

  2

  3

  3

  3

  2

  3

  4

  4

  6

  8

  4

  5

  5

  6

  6 PL Debong Kulon 4.496 1.124 112 337 674

  13

  17

  2

  3

  3

  2

  3

  3

  4

  5

  5

  7

  7 PL Debong Tengah 12.580 3.145 315 944 1.887

  38

  47

  7

  4

  2

  6

  4

  8

  4 PL Tunon 5.712 1.428 143 428 857

  17

  21

  3

  4

  4

  5

  3

  5

  3

  6

  7

  9

  5 PL Keturen 4.294 1.074 107 322 644

  13

  16

  2

  3

  3

  8

LAPORAN AKHIR

  7

  3

  4

  2

  3

  4

  5

  5

  4 PL Margadana 12.074 3.019 302 906 1.811

  2

  36

  45

  6

  8

  8

  10

  6

  9

  3

  17

  14

  3

  9

  11

  11

  14

  2 PL Krandon 4.534 1.134 113 340 680

  14

  17

  2

  3

  13

  4

  2

  3

  4

  5

  5

  7

  3 PL Cabawan 4.412 1.103 110 331 662

  11

  14

  5

  3

  6

  7

  8

  10

  7 PL Pesurungan Lor 4.895 1.224 122 367 734

  15

  18

  3

  3

  3

  4

  2

  4

  4

  6

  6

  7 JUMLAH 245.255 61.314 6.131 18.394 36.788 736 920 129 166 166 199 123 184 221 276 294 368

  5

  5

  18

  3

  5 PL Kalinyamat Kulon 4.566 1.142 114 342 685

  14

  17

  2

  3

  3

  4

  2

  4

  4

  5

  5

  7

  6 PL Sumurpanggang 6.575 1.644 164 493 986

  20

  25

  3

  4

  7

  VII-12

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kota Tegal No. Kecamatan/ Kelurahan Jumlah Penduduk tahun 2016 Kebutuhan Rumah Segmentasi Kebutuhan Rumah (Unit) Luas lantai (m 2 ) Luas Kapling (m 2 ) Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil 1 120 150

  5 PL Kraton 14.713 3.678 368 1.103 2.207

  6

  4

  6

  7

  9

  9

  12

  44

  5

  55

  8

  10

  10

  12

  7

  11

  13

  5

  4

  18

  2

  70

  90

  45 54 200 300 120 150 80 100

  3 PL Kemandungan 3.665 916 92 275 550

  11

  14

  2

  2

  3

  29

  2

  3

  3

  4

  4

  5

  4 PL Pekauman 7.760 1.940 194 582 1.164

  23

  17

  22

  6

  35

  7

  8

  9 D MARGADANA 46.505 11.626 1.163 3.488 6.976 140 174

  24

  31

  31

  38

  23

  42

  5

  52

  56

  70

  1 PL Kaligangsa 9.449 2.362 236 709 1.417

  28

  35

  5

  6

  6

  3

  6 PL Tegalsari 22.341 5.585 559 1.676 3.351

  20

  67

  84

  12

  15

  15

  18

  11

  17

  25

  5

  27

  34

  7 PL Muarareja 6.289 1.572 157 472 943

  19

  24

  3

  4

  4

  8

LAPORAN AKHIR

  46

  6

  8

  8

  10

  6

  9

  11

  14

  14

  18

  2 PL Slerok 15.240 3.810 381 1.143 2.286

  57

  36

  8

  10

  10

  12

  8

  11

  14

  17

  18

  23

  3 PL Panggung 28.094 7.024 702 2.107 4.214 84 105

  15

  45

  1 PL Kejambon 12.057 3.014 301 904 1.809

  19

  12

  6

  9

  11

  14

  15

  19

  8 PL Randugunting 17.578 4.395 439 1.318 2.637

  53

  66

  9

  12

  14

  69 86 92 115

  9

  13

  16

  20

  21

  26 B TEGAL TIMUR 76.400 19.100 1.910 5.730 11.460 229 287

  40

  52

  52

  62

  38

  57

  19

  23

  9

  96

  19

  24 C TEGAL BARAT 64.115 16.029 1.603 4.809 9.617 192 240

  34

  43

  43

  52

  32

  48

  58

  72

  77

  1 PL Pesurungan Kidul 5.232 1.308 131 392 785

  14

  16

  20

  3

  4

  4

  4

  3

  4

  5

  6

  6

  8

  18

  12

  14

  4

  21

  25

  32

  34

  42

  4 PL Mangkukusuman 5.051 1.263 126 379 758

  15

  19

  3

  3

  3

  3

  8

  4

  5

  6

  6

  8

  5 PL Mintaragen 15.958 3.990 399 1.197 2.394

  48

  60

  8

  11

  11

  13

  10

  VII-13

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kota Tegal Jumlah Segmentasi Kebutuhan Kecamatan/ Kebutuhan Rumah (Unit) Luas lantai (m2) Luas Kapling (m2) No Penduduk Kelurahan Rumah Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil tahun 2017 1 120 150

  4

  71

  89

  1 PL Kalinyamat Wetan 4.034 1.009 101 303 605

  12

  15

  2

  3

  3

  3

  2

  3

  5

  53

  5

  6

  2 PL Bandung 5.217 1.304 130 391 783

  16

  20

  3

  4

  4

  4

  3

  4

  5

  67

  44

  6

  10

  70

  90 45 54 200 300 120 150 80 100

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  11

  30

  12

  13

  14

  15

  16

  17

  18

  19 A TEGAL SELATAN 59.189 14.797 1.480 4.439 8.878 178 222

  31

  40

  40

  48

  6

  8

  7

  17

  3

  3

  3

  2

  3

  4

  5

  5

  6

  6 PL Debong Kulon 4.518 1.130 113 339 678

  14

  2

  16

  3

  3

  4

  2

  3

  4

  5

  5

  7

  7 PL Debong Tengah 12.640 3.160 316 948 1.896

  38

  47

  2

  13

  3 PL Debong Kidul 5.148 1.287 129 386 772

  8

  15

  19

  3

  3

  3

  4

  3

  4

  5

  6

  6

  4 PL Tunon 5.739 1.435 143 430 861

  5 PL Keturen 4.314 1.079 108 324 647

  17

  22

  3

  4

  4

  5

  3

  4

  5

  6

  7

  9

  9

LAPORAN AKHIR

  3

  5

  3

  5

  6

  7

  8

  10

  7 PL Pesurungan Lor 4.919 1.230 123 369 738

  15

  18

  3

  3

  4

  4

  2

  4

  4

  6

  6

  7 JUMLAH 246.432 61.608 6.161 18.482 36.965 739 924 129 166 166 200 123 185 222 277 296 370 Jumlah Segmentasi Kebutuhan Kecamatan/ Kebutuha n Rumah (Unit) Luas lantai (m2) Luas Kapling (m2) No Penduduk Kelurahan Rumah Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil tahun 2018 1 120 150

  70

  90

  45 54 200 300 120 150 80 100

  1

  2

  3

  4

  4

  3

  6

  5 PL Kalinyamat Kulon 4.588 1.147 115 344 688

  4 PL Margadana 12.132 3.033 303 910 1.820

  36

  45

  6

  8

  8

  10

  6

  9

  11

  14

  15

  18

  14

  25

  17

  2

  3

  3

  4

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  6 PL Sumurpanggang 6.607 1.652 165 496 991

  20

  5

  7

  5

  6

  5

  6

  2 PL Bandung 5.242 1.311 131 393 786

  16

  20

  3

  4

  4

  4

  3

  4

  5

  6

  8

  4

  3 PL Debong 5.173 1.293 129 388 776

  16

  19

  3

  3

  3

  4

  3

  4

  5

  6

  6

  8

  5

  3

  8

  40

  9

  10

  11

  12

  13

  14

  15

  16

  17

  18

  19 A TEGAL SELATAN 59.473 14.868 1.487 4.460 8.921 178 223

  31

  40

  48

  2

  30

  45

  54

  67

  71

  89

  1 PLKalinyamat Wetan 4.054 1.014 101 304 608

  12

  15

  2

  3

  3

  3

  7

  VII-14

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kota Tegal

  10

  6

  4

  6

  7

  9

  9

  12

  5 PL Kraton 14.784 3.696 370 1.109 2.218

  44

  55

  8

  10

  12

  5

  7

  11

  13

  17

  18

  22

  6 PL Tegalsari 22.449 5.612 561 1.684 3.367

  67

  84

  12

  15

  15

  18

  5

  4

  17

  3 PL Kemandungan 3.683 921 92 276 552

  2 PL Debong Lor 3.851 963 96 289 578

  12

  14

  2

  3

  3

  3

  2

  3

  3

  4

  5

  6

  11

  29

  14

  2

  2

  2

  3

  2

  3

  3

  4

  4

  6

  4 PL Pekauman 7.797 1.949 195 585 1.170

  23

  11

  20

  4

  2

  5

  7

  9

  11

  11

  14

  2 PL Krandon 4.556 1.139 114 342 683

  14

  17

  2

  3

  3

  4

  3

  6

  4

  5

  5

  7

  3 PL Cabawan 4.433 1.108 111 332 665

  13

  17

  2

  3

  3

  4

  2

  3

  8

  6

  25

  8

  27

  34

  7 PL Muarareja 6.319 1.580 158 474 948

  19

  24

  3

  4

  4

  5

  3

  5

  6

  7

  9 D MARGADANA 46.728 11.682 1.168 3.505 7.009 140 175

  5

  25

  32

  32

  38

  23

  35

  42

  53

  56

  70

  1 PL Kaligangsa 9.494 2.374 237 712 1.424

  28

  36

  5

LAPORAN AKHIR

  Kidul

  4 PL Tunon 5.767 1.442 144 433 865

  17

  22

  3

  4

  4

  5

  3

  4

  5

  6

  7

  9

  5 PL Keturen 4.335 1.084 108 325 650

  13

  16

  2

  3

  3

  4

  2

  3

  4

  5

  5

  7 PL Debong

  6 Kulon 4.540 1.135 114 341 681

  14

  17

  2

  3

  3

  4

  2

  3

  4

  5

  5

  7 PL Debong

  7 Tengah 12.701 3.175 318 953 1.905

  38