Bab 10 - 1 - DOCRPIJM d8bf8e6d82 BAB X10. BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

BAB
X

ASPEK KELEMBAGAAN
KABUPATEN TAPANULI UTARA

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang
optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak
RPI2-JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 (tiga) komponen utama, yaitu
organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah
untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata
laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme
kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua
komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu
lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara
bersamaan dan sebagai satu kesatuan.


10.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan
dan

peningkatan

kapasitas

kelembagaan

bidang

Cipta

Karya

pada

pemerintahan Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Dalam UU Nomor 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi
seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah
dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat
daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 1

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan.
PP tersebut mencantumkan bahwa Bidang pekerjaan umum merupakan

Bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah
berkewajiban

untuk

melakukan

pembinaan

terhadap

pemerintah

Kabupaten/Kota. PP Nomor 38/2007 ini juga memberikan kewenangan
yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab
III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal

6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh
pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota,

berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah Bidang pekerjaan
umum”.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang
Organisasi Daerah.
Berdasarkan PP Nomor 41 tahun 2007, Bidang PU meliputi Bidang Bina
Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan
perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan
terdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (empat) Bidang,
dengan sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub-bagian dan masing-masing
Bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) seksi.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 2

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA)

Gambar 10.1. Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota

DPRD

BUPATI/WALIKOTA

SEKRETARIS
DAERAH

DINAS

LEMBAGA BADAN

Sumber: PP 41/2007 & Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Ditjen Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum, 2014

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 20102014.
Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk

meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan
adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan
kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran,
serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan
aparaturnya. Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan
telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di
lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan
prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan
dengan

pengembangan

manajemen

kinerja

di

lingkungan


instansi

pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap
dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat
SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung
upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 3

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan,
dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan
peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah
dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini
memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur
dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan
reformasi birokrasi pemerintah daerah. Upaya pembenahan birokrasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005.
Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi,
yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan
dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang
terdiri dari sembilan program, yaitu:
1) Program

Manajemen

Perubahan,


meliputi:

penyusunan

strategi

manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda,
sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka
reformasi birokrasi;
2) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan
berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan
oleh K/L dan Pemda;
3) Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi
tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani
organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;
4) Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan
tugas

dan


fungsi,

serta

pembangunan

dan

pengembangan

e-

government;

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 4

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

5) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem
rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar
kompetensi jabatan, asesmen individu berdasarkan kompetensi;
6) Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatanperan Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP);
7) Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja
instansi

pemerintah,

pengembangan

sistem

manajemen

kinerja

organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);
8) Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan
pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota;
9) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat
pada gambar 10.2 berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 5

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 10.2. Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi
PU 2010-2014 Bidang Cipta Karya

Sumber:

Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum, Desember 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 6

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

6. Instruksi

Presiden

Nomor

9

Tahun

2000

tentang

Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam
seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat
Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan
pengarusutamaan

gender

guna

terselenggaranya

perencanaan,

penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan
program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan
Bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masingmasing. Terkait PUG,
Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai
menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu
diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan Bidang Cipta Karya untuk
memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010
Tentang Standar Pelayanan Minimum.
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar
Bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah Kabupaten/Kota.
Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal
5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab
kelembagaan yang menangani Bidang ke-PU-an, khususnya untuk sub
Bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2-JM.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan
perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan
perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi
masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD
Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 7

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar
Pelayanan Perkotaan.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai
dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP
adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan
fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan,
termasuk di dalamnya jenis pelayanan Bidang Cipta Karya, seperti
perumahan,

air

minum,

drainase,

prasarana

jalan

lingkungan,

persampahan, dan air limbah.
10. Kepmen

PAN

Nomor

75

tahun

2004

tentang

Pedoman

Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam
Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah
dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam
rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai,
aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar
kemampuan rata-rata ,dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur
melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan
Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan
perkotaan.

Berdasarkan

peraturan-peraturan

di

atas,

maka

dimungkinkan

untuk

mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan
perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan
umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang
Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk
menangani urusan pemerintah pada bidang/sub bidang Cipta Karya maka
diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 8

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

10.2

Kondisi Kelembagaan Saat Ini
Dalam hal memaksimalkan program pembangunan prasarana dan sarana
Bidang PU/ Cipta Karya sesuai skenario pembangunan yang telah ditetapkan
perlu dilakukan penataan kelembagaan yang ada saat ini. Tujuannya adalah
agar lembaga yang ada dapat berperan secara maksimal, baik dalam
pengelolaan kegiatan maupun tingkat koordinasi dengan pemerintah provinsi
dan Pemerintah Pusat. Kelembagaan daerah yang dimaksud adalah lembaga
yang terkait langsung dengan pembangunan prasarana dan sarana Bidang
PU/Cipta Karya pada jajaran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.
Dalam hal melihat satu kelayakan kelembagaan sebagaimana dimaksudkan
dapat dilihat dari:
1.

Kelayakan Kelembagaan Untuk Investasi Pembangunan Daerah;

2.

Kelayakan adalah hasil telahan (assesment) tentang kapasitas subjek
yang mengemban tugas-tugas tertentu bagi tercapainya tujuan-tujuan
yang ditetapkan;

3.

Kelembagaan, merupakan suatu subjek dan sekaligus juga menunjuk
kepada bentuk, sifat-sifat dan atau fungsi-fungsinya (build in) yang terkait
(involve), berkepentingan (concern) dan bertangung jawab (responsible)
untuk tercapainya tujuan-tujuan yang di tetapkan;

4.

Investasi, adalah salah satu masukan dalam peroses pembangunan untuk
mampu melahirkan/menciptakan tujuan-tujuan yang ditetepkan;

5.

Pembangunan daerah, dimaksudkan sebagai proses, objek dan sekaligus
juga subjek untuk memenuhi tuntutan “stake holder“-nya bagi terciptanya
masyarakat yang adil, tentram dan sejahtera di Daerah.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 9

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

10.2.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
1) Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan struktur organisasi
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebagai berikut:
a.

Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Uraian tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Sub Bidang, Kepala
Bidang dan Kepala Seksi pada Dinas Cipta Karya dan perumahan
Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010;

b.

Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD Kabupaten Tapanuli
Utara, sebagaimana telah diubah dengan Perda Kabupaten Tapanuli
Utara Nomor 04 Tahun 2010;

c.

Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 04 tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten
Tapanuli Utara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 05 Tahun 2010;

d.

Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 05 tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja lembaga teknis Daerah Kabupaten
Tapanuli Utara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 06 Tahun 2010;

e.

Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 37 Tahun 2008, tentang
Uraian Tugas Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan
Kepala Seksi pada Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan
Kabupaten Tapanuli Utara;

f.

Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 10 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Tapanuli Utara 2005-2025;

g.

Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Uraian tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Sub Bidang, Kepala
Bidang dan Kepala Seksi pada Dinas Cipta Karya dan Perumahan
Kabupaten Tapanuli Utara.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 10

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

2) Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Gambar 10.3. Struktur Organisasi Pemerintah
Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Tapnuli Utara 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 11

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

3) Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kabupaten
Tapanuli Utara.

Gambar 10.4. Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya dan Perumahan
Kabupaten Tapanuli Utara

KEPALA DINAS
SEKRETARIS

Sub Bagian
Umum

Sub Bagian
Keuangan

Bidang
Cipta Karya

Bidang
Perumahan/
Permukiman

Bidang
Penertiban dan
Registrasi

Seksi
Pengembangan
Perkotaan dan
Perdesaan

Seksi
Tata Ruang

Seksi
Penertiban
Bangunan

Seksi
Pembangunan
dan Pemeliharan
Gedung

Seksi Sarana dan
Prasarana
Perumahan dan
Permukiman

Seksi
Inventarisasi dan
Registrasi

Sub Bagian
Program

STAF
Sumber: Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 12

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4) Tugas dan Fungsi (Tupoksi) Organisasi Dinas Cipta Karya dan Perumahan
Kabupaten Tapanuli Utara.
Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas (Eselon II-b). Kepala Dinas Cipta Karya dan
Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara dibantu 1 (satu) orang pejabat
Struktural Eselon III-a, 3 (tiga) orang pejabat Struktural Eselon III-b dan
9 (sembilan) orang pejabat Struktural Eselon IV-a dengan perincian
sebagai berikut:
1.

Kepala Dinas
Mempunyai tugas:
a. Membantu Bupati dibidang tugasnya;
b. Merumuskan Kebijakan pedoman teknis pembinaan penyuluhan
Cipta Karya dan Perumahan;
c. Merumuskan kebijakan pedoman teknis perencanaan, konstruksi
bangunan perumahan dan pemukiman baik milik Pemerintah,
swasta dan masyarakat;
d. Merumusakan kebijakan perencanaan tata ruang wilayah dan
mempersiapkan perencanaan pemanfaatan ruang;
e. Merumuskan kebijakan pedoman teknis pengendalian bidang Cipta
Karya dan Perumahan;
f. Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan penerimaan daerah di
bidang Cipta Karya Perumahan yang bersumber dari Pemerintah
Pusat, Propinsi, Daerah dan Pihak lain;
g. Membina dan memberikan pelayanan teknis dan administrasi
kepada semua unsur dilingkungan Dinas Cipta Karya dan
Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara;
h. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain dalam membangun
perumahan dan permukiman;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati;
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 13

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

2.

Sekretaris membawahi:
Mempunyai Tugas:
a. Membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. Menyusun program kerja Bidang Sekretaris Dinas;
c. Menyelenggarakan pengelolaan tertib administrasi dilingkungan
Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara,
meliputi: surat menyurat, ekspedisi, dokumentasi dan kearsipan,
keprotokolan, alat tulis kantor, penyediaan fasilitas dinas serta
administrasi perjalanan dinas;
d. Menatausahakan

penyimpanan,

pendistribusian,

penggunaan,

perawatan inventaraisasi kantor dan usul penghapusan barang
serta pelaporan inventarisasi barang dilingkungan Dinas Cipta
Karya dan Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara;
e. Melaksanakan dan menanggungjawabi urusan rumah tangga
kantor;
f. Mempersiapkan pemberian penerangan dan informasi yang
menyangkut pelaksanaan tugas Dinas Cipta Karya dan Perumahan
Kabupaten Tapanuli Utara;
g. Melaksanakan administrasi kepegawaian Dinas Cipta Karya dan
Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara;
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Kepala Bidang;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.


Kepala Sub Bagian Umum:
Mempunyai tugas:
 Melaksanakan urusan rumah tangga Kantor;
 Melakukan urusan surat menyurat;
 Melaksanakan urusan Administrasi Perjalanan Dinas;
 Melaksanakan urusan penerimaan tamu dan keprotokolan;
 Melaksanakan pengaturan dan pengadaan fasilitas rapat dinas;

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 14

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

 Mempersiapkan pemberian penerangan dan informasi yang
menyangkut pelaksanaan tugas;
 Menatausahakan

penyimpanan,

pendistribusian,

penggunaan,

perawatan inventarisasi kantor dan usul penghapusan barang
serta pelaporan inventarisasi barang dilingkungan Dinas Cipta
Karya dan Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara;
 Mempersiapkan

laporan

inventerisasi

barang

milik

Negara

dilinkungan dinas;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.


Kepala Sub Bagian Keuangan:
Mempunyai tugas:
 Membantu Sekretaris Dinas dibidang tugasnya;
 Menyusun Program Kerja Sub Bagian Keuangan;
 Mencatat,

mengolah

dan

menganalisa

data

untuk

bahan

penyusunan anggaran;
 Melaksanakan pencatatan dan pengarsipan Dokumen Keuangan;
 Mengkoordinir laporan penerimaan dan pertanggungjawaban
keuangan dinas;
 Menyajikan data pelaksanaan anggaran Dinas Cipta Karya dan
Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara;
 Melaksanakan penerimaan, pencatatan dan penyetoran PAD dari
sektor Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kabupaten Tapanuli
Utara;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada sekretaris;


Kepala Sub Bagian Program:
Mempunyai tugas:
 Membantu sekretaris Dinas dibidang tugasnya;
 Menyusun Program Kerja Sub Bagian Program;

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 15

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi dilingkungan Dinas Cipta
Karya dan Perumahan Kabupaten Tapanuli Utara;
 Mempersiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dilingkungan
Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kabupaten Tap[anuli Utara;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
3.

Kepala Bidang Cipta Karya membawahi:
Mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. Menyusun program kerja dibidang Dinas Cipta Karya;
c. Menyelenggarakan penyusunan kebijakan, program, dan anggaran
serta evaluasi kinerja pembangunan bidang Cipta Karya;
d. Menyelenggarakan pembinaan teknis dan penyusunan dibidang
Dinas Cipta Karya;
e. Menyelenggarakan

fasilitas

pembangunan

dan

pengelolaan

dibidang Dinas Cipta Karya;
f. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi;
g. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam
bidang Cipta Karya;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala Dinas melalui
Sekretaris;


Kepala Seksi pengembangan perkotaan dan perdesaan:
Mempunyai tugas:
 Membantu kepala bidang Cipta Karya dibidang tugasnya;
 Menyusun program kerja seksi Pengembangan Perkotaan dan
Perdesaan;
 Pembinaan teknis dan penyususnan Norma Standard Pelayanan
Masyarakat (NSPM) untuk air minum, air limbah, persampahan,
drainase,

terminal

dan

yang

berkaitan

dengan

bidang

pengembangan perkotaan dan perdesaan;
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 16

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

 Melaksanakan

fasilitas

pembangunan

dan

pengelolaan

infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan;
 Melaksanakan pengembangan sistem pembiayaan dan pola
investasi air minum dan sanitasi melalui kerjasama pemerintah,
dunia

usaha

dan

masyarakat

serta

standarisasi

bidang

permukiman, air minum, penyehatan lingkungan permukiman dan
tata bangunan;
 Melaksanakan

penyediaan

infrastruktur

bagi

pengembangan

kawasan perumahan rakyat;
 Penyediaan fasilitas pembangunan rumah susun dalam rangka
peremajaan kawasan;
 Penyediaan infrastruktur permukiman untuk kawasan kumuh,
perdesaan, daerah perbatasan, kawasan terpencil dan pulau-pulau
kecil;
 Melaksanakan penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat
miskin dan rawan air;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Bidang Cipta
Karya;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala Bidang Cipta
Karya;


Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Gedung:
Mempunyai tugas:
 Membantu kepala bidang Cipta Karya dibidang tugasnya;
 Menyusun program kerja seksi Pembangunan dan Pemeliharaan
Gedung;
 Melaksanakan pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan
bangunan gedung dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah
negara;
 Melaksanakan penanggulangan darurat dan perbaikan kerusakan
infrastruktur permukiman akibat bencana alam dan kerusakan
sosial;

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 17

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Cipta
Karya.
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Cipta
Karya.
4.

Kepala Bidang Perumahan/Permukiman membawahi:
Mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. Menyusun program kerja dibidang Perumahan dan Permukiman;
c. Menyelenggarakan

penyusunan

perumusan

pedoman

teknis

dibidang perumahan dan permukiman;
d. Menyelenggarakan pembinaan tehadap pembangunan gedung dan
rumah baik milik Pemerintah, Badan Usaha Milik Swasta dan
Masyarakat;
e. Menyelenggarakan perumusan kebijakan pemeliharaan bangunan
milik Pemerintah;
f. Menyelenggarakan

pembinaan

pembangunan

sarana

dan

prasarana Perumahan dan Permukiman;
g. Menyelenggarakan

bimbingan

dan

penyuluhan

dibidang

Perumahan dan Permukiman;
h. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi pemanfaatan ruang
dibidang Perumahan dan Permukiman;
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam
pengawasan dan pembinaan penyehatan lingkungan Perumahan
dan Permukiman;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris.


Kepala Seksi Tata Ruang:
Mempunyai tugas:
 Membantu Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman dibidang
tugasnya;

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 18

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

 Menyusun program Kabupaten/Kota dibidang Penataan Ruang;
 Menyusun dan merencanakan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota (RTRWK) dan Tata Ruang Kawasan Strategis;
 Menyusun dan merencanakan Rencan Detail Tata Ruang (RDTR)
untuk RTRWK;
 Memanfaatkan inventasi di kawasan strategis Kabupaten/Kota
bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Dunia
Usaha;
 Memanfaatkan Standard Pelayanan Minimal dibidang Penataan
Ruang;
 Merumuskan kebijakan strategis operasionalisasi RTRWK dan
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota;
 Merumuskan program sektoral dalam rangka perwujutan struktur
dan pola pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota;
 Melaksanakan pembangunan sesuai dengan Program Pemanfaatan
Ruang

Wilayah

Kabupaten/Kota

dan

kawasan

strategis

Kabupaten/Kota;
 Mengendalikan pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota;
 Memberikan izin pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRWK;
 Membentuk lembaga yang bertugas melaksanakan pengendalian
pemanfaatan ruang tingkat Kabupaten/Kota;
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penatan ruang di
wilayah Kabupaten/Kota;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang
Perumahan dan Permukiman;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala Bidang
Perumahan dan Permukiman.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 19

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)



Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perumahan dan Permukiman:
Mempunyai tugas:
 Membantu Kepal Bidang Perumahan dan Permukiman dibidang
tugasnya;
 Memberikan masukan penyusunan dan penyempurnaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan;
 Melakukan pembinaan dan kerjasama dengan badan usaha
pembangunan

perumahan

baik

BUMN,

BUMD,

Koperasi

perorangan maupun swasta yang bergerak dibidang usaha industri
bahan

bangunan,

industri

komponen

bangunan,

konsultan,

kontraktor dan pengembangan di Kabupaten/Kota;
 Menfasilitasi

percepatan

pembangunan

perumahan

skala

Kabupaten/Kota;
 Membuat perumusan kebijakan, strategi pembangunan dan
pengembangan perumahan skala Kabupaten/Kota;
 Melakukan pengwasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
pembangunan dan pengelolaan perumahan;
 Menyusun nilai standard pelayanan mininum pembangunan
perumahan di Kabupaten/Kota;
 Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi Kabupaten/Kota
tentang
pendataan

lembaga

pendukung

perumahan

dan

pembangunan

peningkatan

perumahan,

kapasitas

pelaku

pembangunan perumahan;
 Melaksanakan sosialisasi tentang kebijakan strategi dan program
pembangunan perumahan di Kabupaten/Kota;
 Melakukan pengkajian dan peraturan daerah Kabupaten/Kota yang
terkait dengan pembangunan perumahan;
 Melaksankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perumahan dan Permukiman;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Kepada Kepala Bidang
Perumahan dan Permukiman.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 20

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

5.

Kepala Bidang Penertiban dan Registrasi membawahi:
Mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. Menyususun program kerja dibidang Penertiban dan Registrasi;
c. Menyelenggarakan

penyusunan

perumahan

pedoman

teknis

dibidang registrasi dan penertiban bangunan;
d. Menyelenggarakan

pembinaan

dan

penyuluhan

untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengurus IMB;
e. Menyelenggarakan inventarisasi rumah dan registrasi gedung serta
rumah milik masyarakat dan pemerintah;
f. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi;
g. Menyelenggarakan penertiban bangunan dengan mempedomani
ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam
penertiban bangunan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris.


Kepala Seksi Penertiban Bangunan:
Mempunyai tugas:
 Membantu Kepala Bidang Penertiban dan Registrasi dibidang
tugasnya;
 Menyusun program kerja seksi Penertiban dan Registrasi;
 Melaksanakan pengawasan kegiatan penataan bangunan dikota
dan didesa;
 Melaksanakan penertiban bangunan atas pelanggaran IMB;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Penertiban dan Registrasi;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Penertiban dan Registrasi.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 21

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)



Kepala Seksi Inventarisasi dan Registrasi;
Mempunyai tugas:
 Membantu Kepala Bidang Penertiban dan Registrasi dibidang
tugasnya;
 Menyusun program kerja seksi Penertiban dan Registrasi;
 Melaksanakan pendataan bangunan/rumah penduduk di perkotaan
maupun di perdesaan;
 Melaksanaan

pemetaan

terhadap

situasi

dan

letak

bangunan/rumah;
 Melaksanakan pemberian kode sesuai dengan susunan nomor
register bangunan dan rumah;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Penertiban dan Registrasi;
 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Penertiban dan Registrasi.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 22

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

10.2.2. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Sebagaimana ditetapkan dalam Program Reformasi Birokarasi (RB), penataan
tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan
kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan
adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan
menumbuhkembangkan
melaksanakan

beban

rasa
kerja

kebersamaan
dan

tanggung

dan

kemitraan

jawab

bagi

dalam

peningkatan

produktifitas dan kinerja. Secara internal, Bidang Cipta Karyakeorganisasian
urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan
fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing Bidang/seksi. Selanjutnya
juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar
Bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan bidang Cipta Karya, maupun
untuk hubungan kerja lintas dinas/Bidang dalam rangka menghindari tumpang
tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin
keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

Tabel 10.1. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
Kabupaten Tapanuli Utara

No.

Instasnsi

Peran Instansi dalam
Pembangunan Bidang CK

Unit/ Bagian yang Menangani
Pembangunan Bidang CK

(1)

(2)

(3)

(4)

1

Bappeda

Melaksanakan penyusunan anggaran,
kebijakan
daerah
dalam
bidang
perencanaan pembangunan daerah dan
juga tidak terlepas dari monev.

Bidang Sarana dan Prasarana Fisik
serta bidang berkompeten.

2

Dinas Cipta Karya
dan
Perumahan
(DCKP)

Perencanaan, pelaksanaan
Monev dan pemeliharaan.

supervisi,

Dinas Cipta Karya dan Perumahan
(DCKP).

3

Kantor Lingkungan
Hidup (KLH)

Perencanaan, pelaksanaan
Monev dan pemeliharaan.

supervisi,

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) pada
bidang yang berkompeten.

4

Dinas
Kesehatan
(DINKES)

Mengajukan usulan sarana dan prasana
di lingkungan Dinas Kesehatan.

Dinas Kesehatan (DINKES)
bidang yang berkompeten.

pada

5

Dinas

Mengajukan usulan sarana dan prasana

Dinas

pada

Pendidikan

Pendidikan

(DISDIK)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 23

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

No.

Instasnsi

Peran Instansi dalam
Pembangunan Bidang CK

Unit/ Bagian yang Menangani
Pembangunan Bidang CK

(1)

(2)

(3)

(4)

(DISDIK)
Pekerjaan

di lingkungan Dinas Pendidikan.

bidang yang berkompeten.

Perencanaan, pelaksanaan
Monev dan pemeliharaan.

Dinas Pekerjaan Umum pada bidang
yang berkompeten

6

Dinas
Umum

supervisi,

7

Dinas Pendapatan
Pengelolaan
Keuangan dan Aset
Daerah
(DIPENLOKA)

Mengajukan usulan sarana dan prasana
di lingkungan DIPENLOKA.

DIPENLOKA pada
berkompeten.

8

Dinas
Pasar
Kebersihan
dan
Pertamanan (DPKP)

Mengajukan usulan sarana dan prasana
di lingkungan.

DPKP
pada
berkompeten.

9

Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
Dan
Informatika
(DISHUBKOMINFO)

Mengajukan usulan sarana dan prasana
di lingkungan DISHUBKOMINFO.

DISHUBKOMINFO pada bidang yang
berkompeten.

bidang

bidang

Berikut tabel 10.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya.
Tabel 10.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya

No.

Nama SOP

(1)

(2)

Instansi yang

Tugas dan Fungsi

Terlibat

Instansi dalam SOP

(3)

(4)

1

Pengembangan Permukiman

Belum ada

-

2

Penataan Bangunan dan Lingkungan

Belum ada

-

3

Pengembangan Air Minum

Belum ada

-

4

Pengembangan PLP

Belum ada

-

5

SOP Non-Teknis

Belum ada

-

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 24

yang

yang

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

10.2.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen
SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi
Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga
kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang
menangani bidang Cipta Karya. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel 10.3.
berikut.

Tabel 10.3. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit

Golongan

Kerja

(1)

(2)

Dinas Cipta Karya
dan
Perumahan
(DCKP)

Jenis

Latar Belakang

Jabatan

Kelamin

Pendidikan

Fungsional

(3)

(4)

(5)

Gol II B: 1 orang

Pria:..............orang

SMA: 5 orang

Gol III A: 1 orang

Wanita:..........orang

D3: 2 orang

Gol III B: 2 orang

S1: 13 orang

Gol IV A: 9 orang

S2: 2 orang

Staff: 10 orang
Sumber: Renstra DCKP Kabupaten Tapanuli Utara 2015-2019

10.3

Analisis Kelembagaan
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah,
bagian ini menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah
Kabupaten Tapanuli Utara yang menangani bidang Cipta Karya.

10.3.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan
keorganisasian bidang Cipta Karya yang berpengaruh terhadap kinerja
organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM bidang Cipta Karya. Analisis
deskriptif dapat mengacu pada data eksisting:

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 25

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

1) Struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku;
2) Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah maksimal;
3) Kelembagaan di Kabupaten Tapanuli Utara adalah masih tumpang
tindihnya fungsi-fungsi kelembagaan serta kurang efektif dan efisiennya
tata laksana serta prosedur di setiap SKPD.

10.3.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan Bidang cipta
karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM bidang Cipta Karya.
Analisis deskriptif dapat mengacu pada data eksisting:
1) Penerapan dan aplikasi Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah
telah menguraikan tupoksi masing-masing dinas/unit kerja yang ada;
2) Mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait bidang
Cipta Karya yang terjadi selama ini perlu ditingkatkan;
3) Keorganisasian bidang Cipta Karya yang ada sudah mengikuti ketentuan
dalam PP 41 Tahun 2007;
4) Dalam prakteknya tugas-tugas pelayanan bidang

Cipta Karya di

Kabupaten Tapanuli Utara banyak yang belum terlaksana secara optimal
dikarenakan kekurangan sarana dan prasarana;
5) Kelembagaan di Kabupaten Tapanuli Utara adalah masih tumpang
tindihnya fungsi-fungsi kelembagaan serta kurang efektif dan efisiennya
tata laksana serta prosedur di setiap SKPD;

10.3.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan
SDM bidang Cipta Karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi
maupun keluaran produk RPI2-JM bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat
mengacu pada data eksisting:
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 26

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

1) SDM yang tersedia saat ini belum memenuhi kebutuhan baik dari segi
jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang
Cipta Karya (Dinas Cipta Karya dan Perumahan).
2) SDM yang tersedia saat ini belum memenuhi kebutuhan baik dari segi
jumlah maupun kualitas, khususnya di teknis, misalnya Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan dan juga Dinas yang lainnya.

Tabel 10.4. Matrik Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Unit
Kerja

(1)
Bappeda

Golongan

(2)

Jenis

Latar Belakang

Jabatan

Kelamin

Pendidikan

Fungsional

(3)

(4)

(5)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang
Dinas Cipta Karya
dan
Perumahan
(DCKP)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang
Kantor
Lingkungan Hidup
(KLH)

Gol II B: 1 orang

Pria:..............orang

SMA: 5 orang

Gol III A: 1 orang

Wanita:..........orang

D3: 2 orang

Gol III B: 2 orang

S1: 13 orang

Gol IV A: 9 orang

S2: 2 orang

Staff: 10 orang
Dinas Kesehatan
(DINKES)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang
Dinas Pendidikan
(DISDIK)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 27

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Unit
Kerja

(1)
Dinas Pekerjaan
Umum

Golongan

(2)

Jenis

Latar Belakang

Jabatan

Kelamin

Pendidikan

Fungsional

(3)

(4)

(5)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang
Dinas Pendapatan
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
Daerah
(DIPENLOKA)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Dinas
Pasar
Kebersihan
dan
Pertamanan
(DPKP)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi Dan
Informatika
(DISHUBKOMINF
O)

Gol II B:......orang

Pria:..............orang

SMA:......orang

Gol III A:......orang

Wanita:..........orang

D3:......orang

Gol III B:......orang

S1:......orang

Gol IV A:......orang

S2:......orang

Staff:......orang

Dst.....
Sumber: .........................

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 28

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

10.3.4 Analisis SWOT Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang
kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari kondisi
eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab
dalam analisis kelembagaan, maka diperlukan melakukan analisis SWOT
kelembagaan bidang Cipta Karya di yang meliputi aspek organisasi, tata
laksana dan sumber daya manusia.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil
keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi
kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi WO); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi ST); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu
membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru
(strategi W-T).
Berdasarkan informasi/data yang disusun dari pertanyaan serta analisis
tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada subbab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT
Kelembagaan. Perumusan strategi Bidang kelembagaan berdasarkan Analisis
SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana pengembangan
kelembagaan.
Untuk menyusun tabel SWOT, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
a.

Menginventarisasi faktor-faktor dari metode SWOT, yaitu kekuatan
(internal), kelemahan (internal), peluang (eksternal) dan ancaman
(eksternal) kelembagaan organisasi perangkat kerja daerah, khususnya
terkait dengan bidang Cipta Karya.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 29

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

b.

Melakukan perumusan strategi berdasarkan kolaborasi dari faktorfaktor
analisis SWOT, yaitu sebagai berikut.


Mengembangkan strategi SO (kuadran I), yaitu strategi agar
kekuatan yang dimiliki organisasi mampu mengambil keuntungan dari
peluang yang ada



Mengembangkan strategi ST (kuadran II), yaitu dengan kekuatan
yang dimiliki organisasi, dapat dirumuskan strategi untuk mengurangi
dampak dari pengaruh eksternal yang mempengaruhi kinerja
organisasi.



Mengembangkan strategi WO (kuadran III), yaitu memperbaiki
kelemahan-kelemahan organisasi yang ada dengan memanfaatkan
peluang yang ada.



Mengembangkan strategi WT (kuadran IV). Untuk strategi ini maka
diperlukan upaya yang sangat besar karena selain memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada, juga harus melakukan upaya-upaya
untuk meminimalisir ancaman-ancaman yang berpotensi untuk
melemahkan kinerja dari organisasi.

Untuk lebih jelas dapat dilihat Matrik Anilisis SWOT Kelembagaan pada tabel
10.5. berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 30

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 10.5. Matrik Analisis SWOT Kelembagaan

FAKTOR EKSTERNAL

PELUANG (OPPORTUNITIES)

ANCAMAN (THREATS)

1. Adanya pedoman teknis tentang Penataan Ruang,
Perumahan dan Permukiman, Bangunan Gedung,
Pengelolaan Persampahan;

1. Sulitnya pembebasan lahan, sebagian besar tanah
masyarakat masih tanah adat/ulayat.

2. Tingginya
tingkat
pertumbuhan
infrastruktur bangunan gedung.

pembangunan

3. Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap Prasarana
Sarana Utilitas Umum (PSU).
4. Adanya kerjasama Regional Se-Kawasan Danau Toba.
FAKTOR INTERNAL

5. Terbukanya peluang untuk mendapatkan Pendidikan/
Latihan dan Bimbingan Teknis.
6. Perkembangan
teknologi
yang
perencanaan
dan
pelaksanaan
infrastruktur.

mendukung
pembangunan

2. Keterbatasan anggaran pemerintah daerah (APBD
Kabupaten) sehingga belum semua indikator
kinerja
didukung
oleh
kegiatan
yang
teranggarkan.
3. Tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
infrastruktur yang diakibatkan oleh pertumbuhan
penduduk.
4. Perubahan iklim yang tidak menentu, menyulitkan
kegiatan dilapangan menyebabkan rendahnya
kualitas pekerjaan.

7. Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai kawasan
strategis dalam pengembangan dan pembangunan.
KEKUATAN (STRENGTHS)

STRATEGI S-O (KUADRAN 1)

STRATEGI S-T (KUADRAN 2)

1. Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 30 Tahun
2008 tentang Uraian tugas Kepala Dinas,
Sekretaris, Kepala Sub Bidang, Kepala Bidang dan
Kepala Seksi pada Dinas Cipta Karya dan
perumahan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010;

1. Dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli
Utara dapat meningkatkan pembangunan.

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM dapat
diantisipasi
dengan
metode
mengikuti
Pendidikan/Latihan dan Bimbingan Teknis.

2. Adanya kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas SDM sebagai upaya peningkatan kinerja
kelembagaan yang lebih baik.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM dapat
diatasi dengan pemanfaatan perkembangan

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020

Bab 10 - 31

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

2. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD Kabupaten Tapanuli Utara,
sebagaimanan telah diubah dengan Perda
Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 04 Tahun 2010;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara
Nomor 04 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Tapanuli
Utara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 05 Tahun 2010;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara
Nomor 05 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja lembaga teknis Daerah Kabupaten Tapanuli
Utara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 06 Tahun 2010.

3. Adanya motivasi kerja staf yang tinggi dengan
memanfaatkan
perkembangan
teknologi
yang
mendukung
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan daerah.
4. Kerjasama Regional Se-Kawasan Danau Toba dengan
pola keterpaduan rencana tata ruang wilayah dan
dukungan peraturan dan kebijakan Bidang P