Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Karir dengan Stres Kerja sebagai Variabel Intervening pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP KINERJA WANITA

KARIR DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Manajemen Jurusan Manajemen Ekonomi

  Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

  

Oleh

WAHYUNI AWALYA NAHWI

10600113076

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wahyuni Awalya Nahwi NIM : 1060013076 Tempat/Tgl. Lahir : Sungguminasa, 4 September 1995 Jurusan : Manajemen Fakultas/Program : Ekonomi dan Bisnis Islam Alamat : Jl. Swadaya

Judul : Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Wanita

  Karir Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Intervening

Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata, Desember 2017 Penulis,

WAHYUNI AWALYA NAHWI. NIM. 10600113076

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puja dan puji syukur mendalam penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt.

  yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan, kelimpahan, dan keberkahan yang luar biasa. Shalawat dan salam tercurah atas nama Baginda Rasulullah SAW, suri teladan terbaik sepanjang masa. Dan berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja wanita karir dengan stres kerja sebagai variabel intervening pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk”. Untuk diajukan guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi S1 pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat lebih baik dan bisa menjadi masukan yang berguna untuk penulis kedepannya.

  Dari pihak-pihak yang turut memberikan semangat, baik secara langsung maupun tidak langsung, moril maupun materil, terutama kedua orang tua penulis Ayahanda terhebat Nahwi dan Ibunda tercinta Irawati para inspirasi hidup yang bersedia membagi cinta tanpa pamrih kepada anak-anaknya dan semoga Allah SWT membalasnya dengan surga, Allahummaamin. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih dengan segala ketulusan dan

  1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si, selaku rektor UIN Alauddin Makassar.

  2. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, yang kami anggap bukan hanya sebagai pimpinan fakultas melainkan juga orang tua kami sendiri.

  3. Ibu Rika Dwi Ayu Parmitasari, SE, M.Comm dan Bapak Ahmad Efendi SE, MM, selaku Ketua dan Sekretaris pada Jurusan Manajemen UIN Alauddin Makassar, atas segala bantuan dan bimbingan selama ini.

  4. Bapak Prof. Dr. H.Muslimin Kara, M.ag dan Ibu Eka Suhartini, SE., MM, selaku pembimbing yang telah mengajarkan tentang banyak hal, memberikan saran-saran dan kritikan yang sangat bermanfaat, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Dosen-dosen yang selama ini mendidik, memberikan pengetahuan baru, dan pembelajaran baru buat kami.

  6. Semua staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan yang cukup baik.

  7. Saudari yang telah Allah SWT karuniakan dalam ikatan darah Melati Aprisilya, Noufal Hidayat, Naurah Dinda Salsabila, dan Nayra Naswa Ramadhany yang Insya Allah shalehah.

  8. Teman-teman dekat saya, Dian Nisaa’ Amsar dan Fany Syachran terima kasih atas segala dukungan, semangat dan kebersamaannya kepada penulis.

  9. Terima Kasih Asti Asita, Dewi Nur HS, Yuwanda Arianto, Kak Rido,Nurhikmah Putri dan Rifda F Wahyudin yang selama ini saling membantu untuk menyelesaikan skrispsi penulis.

  10. Teman-teman Jurusan Manajemen angkatan 2013 khususnya Manajemen B dan Manajemen Sumber Daya Manusia yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu namanya yang selama ini saling membantu, menghibur dan menguatkan.

11. Teman hidup saya selama dua bulan, Reski Ekawati Badrul, Astuti dan

  Nurrakhmad Ahmad terima kasih atas segala dukungan, semangat dan kebersamaannya kepada penulis. Banyak hambatan dan kendala yang penulis hadapi, namun berkat tekad dan kerja keras serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesikan walaupun dalam bentuk sederhana ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna menyempurnakan skripsi ini.

  Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Samata, Oktober 2017 Penulis,

WAHYUNI AWALYA NAHWI NIM.10600112076

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

KEASLIAN SKRIPSI ................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

ABSTRAK .................................................................................................... xi

  

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1-19

A.

  1 Latar Belakang ......................................................................

  B.

  9 Rumusan Masalah .................................................................

  C.

  9 Hipotesis .................................................................................

  D.

  15 Defenisi Operasional ..............................................................

  E.

  17 Penelitian Terdahulu ..............................................................

  F.

  18 Tujuan dan KegunaanPenelitian ...........................................

  

BAB II TINJAUAN TEORETIS ............................................................. 20-48

A.

  20 Manajemen Sumber Daya Manusia ......................................

  B.

  22 Kinerja .....................................................................................

  C.

  28 Stres Kerja ...............................................................................

  D.

  35 Konflik Peran Ganda ...............................................................

  E.

  43 Keterkaitan Antar Variabel ....................................................

  F.

  48 Kerangka Pikir ........................................................................

  

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 49-55

A.

  49 Jenis dan Lokasi Penelitian ...................................................

  B.

  49 Pendekatan Penelitian ...........................................................

  C.

  50 Populasi dan Sampel ...............................................................

  D.

  50 Metode Pengumpulan Data .....................................................

  E.

  51 Instrument Penelitian ..............................................................

  G.

  53 Teknik Pengolahan Data ........................................................

  H.

  54 Teknik Analisis Data ...............................................................

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 56-92

A.

  56 Profil Perusahaan ..................................................................

  B.

  61 Hasil Penelitian .......................................................................

  C.

  82 Pembahasan ...........................................................................

  

BAB V PENUTUP .................................................................................. 93-95

A.

  93 Kesimpulan ...........................................................................

  B.

  92 Saran ......................................................................................

  

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 96-97

LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Pikir ................................................................................

  48 4.1 Model Diagram Jalur ......................................................................

  79

  

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

  69 4.11 Hasil Pengujian Validitas ..............................................................

  77 4.18 Uji-t Sub Struktur 2 .......................................................................

  76 4.17 Uji-t Sub Struktur 1 .......................................................................

  2 Sub Struktur 2 ...........................................................

  4.16 Hasil Uji R

  75

  2 Sub Struktur 1 ...........................................................

  4.15 Hasil Uji R

  72

  71 4.14 Hasil Pengujian Regresi ................................................................

  70 4.13 Hasil Pengujian Realibitas ............................................................

  70 4.12 Hasil Pengujian Validitas ..............................................................

  69 4.10 Hasil Pengujian Validitas ..............................................................

  1.1 Penelitian Terdahulu .....................................................................

  67 4.9 Hasil Pengujian Validitas ..............................................................

  67 4.8 Tanggapan Responden ..................................................................

  66 4.7 Tanggapan Responden ..................................................................

  65 4.6 Tanggapan Responden ..................................................................

  64 4.5 Tanggapan Responden ..................................................................

  63 4.5 Jumlah Anak .................................................................................

  63 4.4 Lama Bekerja Responden .............................................................

  62 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ..................................................

  62 4.2 Usia Responden .............................................................................

  51 4.1 Jenis Kelamin Responden .............................................................

  17 3.1 Instrument Penelitian ...................................................................

  78

  

ABSTRAK

Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Karir

Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PT.Telekomunikasi

Indonesia Tbk

  

WAHYUNI AWALYA NAHWI

10600113076

  Permasalahan banyak wanita yang menduduki jabatan-jabatan strategis di PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk menimbulkan masalah yaitu tidak dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga sehingga terjadi konflik peran ganda yang menimbulkan stres kerja sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda stres kerja terhadap kinerja wanita karir.

  Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur yang digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung. Penelitian ini dilakukan di PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan penyebaran kuesioner kepada 93 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik sampling jenuh. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik uji model (analisis jalur) dengan alat bantu aplikasi SPSS (Stastical Product and Service) versi 21.

  Hasil penelitian ini membukitikan bahwa; Konflik Pekerjaan-Keluarga, Konflik Keluarga-Pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja, dan Stres Kerja berpengaruh positif dan signifkan terhadap kinerja, Konflik Pekerjaan-Keluarga dan Konflik Keluarga-Pekerjaan berpangaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja.

  Implikasi dari penelitian ini adalah perusahaan harus menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah konflik peran ganda yang dialami karyawan dengan mengadakan pertemuan berkala antara pihak manajemen dengan karyawan membahas berbagai kendala yang dihadapi selama ini agar tidak terjadi konflik dan stres kerja yang dapat menurunkan kinerja karyawan.

  Kata Kunci : Konflik Peran Ganda, Stres Kerja dan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur

  hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan

  1

  (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam PT. Telekomunikasi Indonesia Makassar merupakan aset yang paling berharga, sehingga perlu dikelola secara baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan pencapaian tujuan PT. Telekomunikasi Indonesia. Untuk mendapatkan tuntutan tersebut, maka di dalam organisasi tersebut harus memiliki sumber daya yang sesuai. Karena untuk mencapai kesuksesan organisasi perusahaan dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan karyawan.

  Telkom merupakan BUMN yang bergerak dibidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik pnegara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham. Di lingkungan Telkom Group membentuk struktur dewan eksekutif beranggotakan empat direktur utama dan entitas anak. Anak eksekutif menjalankan tugas advisory terkait dengan formasi strategi, perencanaan, penetapan kebijakan serta pemantauan kinerja, untuk masing- masing lini bisnis yaitu “bisnis seluler, bisnis internasiobal, bisnis IME, dan bisnis

  2

  menara telkomunikasi.” Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut peran pegawai sebagai aparat sangat penting, keberhasilan di dalam perusahaan atau suatu organisasi tidak lepas dari kinerja, kompetensi, dan peran karyawan.

  Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasaan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi .

  Lebih jauh menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ kebijaksanaan/ dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema

  3 strategis suatu organisasi.

  Kesuksesan dari kinerja perusahaan bisa dilihat dari kinerja yang dicapai oleh karyawannya mampu menampilkan kinerja yang optimal karena baik buruknya kinerja yang dicapai oleh karyawan akan berpengaruh pada kinerja dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Adapun masalah yang saya dapatkan pada saat melakukan Magang di PT.Telekomunikasi Indonesia, berdasarkan hasil pengamatan, masih banyak dijumpai wanita karir yang terlambat masuk kantor, meninggalkan kantor pada saat jam kerja untuk menjemput anak atau mengurusi keluarga, bahkan terdapat beberapa wanita karir turut membawa serta anaknya ke kantor. Hal-hal tersebut tentunya akan mengganggu konsentrasi bekerja, menurunkan disiplin sehingga pada akhirnya kinerja yang dihasilkan tidak optimal.

  Stres merupakan suatu kondisi keadaan seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi yang mempengaruhinya, kondisi tersebut dapat diperoleh

  4

  dari dalam diri seseorang maupun lingkungan diluar diri seseorang. Stres dapat menimbulkan dampak yang negatif terhadap keadaan psikologis dan biologis bagi karyawan. Stres merupakan kondisi dinamis dimana seseorang individu dihadapkan dengan kesempatan, keterbatasan atau tuntutan sesuai dengan harapan dari hasil yang ingin dia capai dalam kondisi penting dan tidak menentu. Hasil penelitian Dwi Septiano meneliti tentang pengaruh sumber-sumber stres kerja terhadap kinerja karyawan yang menunjukkan bahwa individual stres berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan.

  Wanita sebagai karyawan yang bekerja di bidang industri memiliki tekanan atau stres yang cukup tinggi karena harus mampu mencapai target yang ditentukan perusahaan tiap periodenya. Tidak hanya itu karyawan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan sehingga mampu bersaing dengan industri sejenis lainnya. Belum lagi wanita memiliki tanggungjawab yang tinggi pula dalam hal mengurus keperluan rumah tangga. Sehingga dibutuhkan dedikasi yang tinggi bagi wanita untuk dapat membagi waktu dan perhatiannya bagi keluarga maupun bagi pekerjaannya sebagai karyawan. Hal ini memiliki 4 Chadek Novi Charisma Dewi, I Wayan Bagia, dan Gede Putu Agus Jana Susila, Pengaruh kemungkinan yang cukup tinggi untuk menimbulkan adanya stres bagi wanita. Karyawan wanita pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk merasa stres karena susahnya membagi waktu untuk keluarga dengan pekerjaan. Karena menjadi wanita karir dihadapkan dengan dua peran atau mempunyai peran ganda. Sebagai manusia biasa, karyawan wanita pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk tentunya dihadapkan dengan kondisi dilematis. Di satu sisi mereka harus bekerja untuk focus pada visi perusahaan disisi lain mereka memiliki tanggung jawab untuk mengurus anak dan suami serta mengurus rumah tangganya . Kondisi tersebut tentunya akan menimbulkan stres kerja. Dalam hal ini sejalan dengan teori Luthan “menjelaskan bahwa stres tidak secara otomatis buruk bagi karyawan perseorangan atau kinerja

  5

  organisasi mereka.” Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi hidup keluarganya, tapi banyak istri yang bekerja juga. Wanita yang pada jaman dulu hanya berperan sebagai seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu sebagai wanita bekerja.

  Partisipasi wanita saat ini bukan sekedar menuntut persamaan hak tetapi juga menyatakan fungsinya mempunyai arti bagi pembangunan dalam masyarakat Indonesia. Partisipasi wanita menyangkut peran tradisi dan transisi. Peran tradisi atau 5 Sry Rosita, Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen domestik mencakup peran wanita sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sementara peran transisi meliputi pengertian wanita sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat dan manusia pembangunan. Peran transisi wanita sebagai tenaga kerja turut aktif dalam kegiatan ekonomis (mencari nafkah) di berbagai kegiatan sesuai dengan keterampilan dan pendidikan yang dimiliki serta lapangan pekerjaan yang tersedia. “Kecenderungan wanita untuk bekerja menimbulkan banyak implikasi, antara lain merenggangnya ikatan keluarga, meningkatnya kenakalan

  6

  remaja dan implikasi lain.” Menurut hasil penelitian, wanita ingin tetap bekerja, karena pekerjaan memberikan banyak arti bagi diri, mulai dari dukungan finansial, mengembangkan pengetahuan dan wawasan, memungkinkan aktualisasi kemampuan, memberikan kebanggan diri dan kemandirian (meskipun penghasilan suami mencukupi), serta memungkinkan subyek mengaktualisasikan aspirasi pribadi lain yang mendasar (seperti) memberi rasa “berarti” sebagai pribadi, meskipun keterlibatan dalam berbagai peran ini dapat memberikan keuntungan psiko sosial, seperti ; peningkatan kepercayan diri, moral, serta kebahagiaan kesulitan dalam memenuhi tuntutan pekerjaan dan keluarga yang sering kali bertentangan juga

  7 dapat menyebabkan terjadinya konflik pekerjaan-keluarga.

  Work family conflict adalah salah satu dari bentuk interrole conflict tekanan

  atau ketidakseimbangan peran antara peran di keluarga dengan peran di dalam 6 Cythia Imelda Tjokro dan Jean Rosa Asthenu, Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres

  Kerja Terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum DR. M. Haulussy Ambon 7 Sry Rosita, Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen

  8

  pekerjaan. Work family conflict dan stres kerja merupakan dua variabel yang saling berkaitan work family conflict akan menyebabkan seseorang mengalami stres kerja apabila tidak dapat mengelola konflik yang terjadi di lingkungan kerjanya, stres kerja terjadi karena seseorang dikejar untuk mencapai target tertentu.

  Frone,Rusell & Cooper mendefinisikan konflik pekerjaan-keluarga yang terjadi pada karyawan, dimana di satu sisi ia harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi lain harus memperhatikan keluarga secara utuh, sehingga sulit membedakan antara pekerjaan menunggu keluarga dan keluarga mengganggu pekerjaan. Pekerjaan mengganggu keluarga, artinya sebagian besar waktu dan perhatian dicurahkan untuk melakukan pekerjaan sehingga kurang mempunyai waktu untuk keluarga. Sebaliknya keluarga mengganggu pekerjaan berarti sebagian besar waktu dan perhatiannya digunakan untuk menyelesaikan urusan keluarga sehingga menunggu pekerjaan.

  Tuntutan pekerjaan-keluarga ini terjadi ketika kehidupan rumah seseorang berbenturan dengan tanggung jawabnya di tempat kerja, seperti masuk kerja tepat waktu, menyelesaikan tugas harian, atau kerja lembur. Adapun masalah yang saya dapatkan pada saat melakukan Magang di PT.Telekomunikasi Indonesia, berdasarkan hasil pengamatan, ada beberapa karyawan wanita meninggalkan kantor pada saat jam kerja untuk menjemput anak atau mengurusi keluarga, bahkan terdapat beberapa wanita karir turut membawa serta anaknya ke kantor, sehingga karyawan susah menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dengan keluarganya. Sehingga perusahaan 8 Flora Grace Putrianti, Kesuksesan Peran Ganda Wanita Karir Ditinjau Dari Dukungan merasa sulit menuntut lembur ataupun menugaskan karyawan wanita yang telah menikah dan punya anak untuk pergi keluar kota. Masalah ini merupakan salah satu contoh kecil bahwa urusan keluarga dapat berpengaruh terhadap kegiatan-kegiatan karyawan dalam bekerja. Bagi wanita yang sudah bekerja sejak sebelum menikah karena dilandasi oleh kebutuhan aktualisasi diri yang tinggi, maka ia cenderung kembali bekerja setelah menikah dan mempunyai anak.

  Karyawan wanita yang telah menikah dan punya anak memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih berat daripada wanita single. Peran ganda pun dialami oleh wanita tersebut karena selain berperan di dalam keluarga, wanita tersebut juga berperan di dalam karirnya. Konflik keluarga-pekerjaan menjelaskan terjadinya benturan antara pekerjaan dirumah atau kehidupan rumah tangga tanggung jawab

  9

  pekerjaan. Karyawan yang tidak dapat membagi atau menyeimbangkan waktu untuk urusan keluarga dan bekerja dapat menimbulkan konflik yaitu konflik keluarga dan konflik pekerjaan, atau sering disebut sebagai konflik peran ganda wanita antara keluarga dan pekerjaan. Di satu sisi perempuan dituntut untuk bertanggung jawab dalam mengurus dan membina keluarga secara baik, namun disisi lain, sebagai seorang karyawan yang baik mereka dituntut pula untuk bekerja sesuai dengan standar perusahaan dengan menunjukkan performan kerja yang baik. Wanita untuk peran tersebut terbagi dengan perannya sebagai ibu rumah tangga sehingga terkadang dapat mengganggu kegiatan dan konstrentasi didalam pekerjaannya, sebagai contoh 9 Sry Rosita, Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen karyawan wanita PT.Telekomunikasi Indonesia Makassar merasa bersalah kepada keluarganya karena kurangnya waktu untuk mengurusi anak, suami, dan rumah tangganya dikarenakan harus bekerja, mempunyai seorang anak pasti membutuhkan perhatian yang lebih dari seorang ibu, hal ini akan mengakibatkan timbulnya konflik keluarga-pekerjaan. Ada juga diantara para ibu yang lebih senang hanya berperan menjadi ibu rumah tangga, namun keadaan ternyata menuntut untuk bekerja demi menyokong keuangan keluarga.

  Wanita karir dijadikan sebagai objek penelitian pada PT. Telekomunikasi Indonesia karena wanita yang bekerja dan berkeluarga dihadapkan pada peran ganda.

  Tuntutan peran keluarga membuat wanita harus lebih banyak memberikan perhatian kepada anak, suami dan orang tua. Di sisi lain, tuntutan karir, memberikan kesempatan yang luas bagi wanita untuk mengembangkan dirinya pada pekerjaan sehingga menjanjikan perolehan jabatan (posisi) yang lebih baik ataupun pendapatan yang lebih besar. Timbulnya masalah-masalah dalam kedua peran yang harus dijalaninya itu bisa memicu tingkat stres kerja para wanita tersebut.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dilakukan di PT.Telekomunikasi Indonesia dengan judul “Pengaruh Konflik Peran Ganda

  

Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia

dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Intervening.”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh terhadap stres kerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk ?

  2. Apakah konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh terhadap stres kerja wanita karir PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk?

3. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja wanita karir pada

  PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk? 4. Apakah konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh terhadap kinerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk?

  5. Apakah konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk?

C. Hipotesis 1.

  Konflik Pekerjaan-Keluarga berpengaruh terhadap stres kerja pegawai

  wanita PT.Telekomunikasi Indonesia

  Konflik pekerjaan-keluarga merupakan salah satu bentuk konflik antar peran dimana tekanan dari pekerjaan mengganggu pelaksanaan peran keluarga.

  Konflik pekerjaan rumah tangga mengarah pada stres kerja karena ketika urusan pekerjaan mencampuri kehidupan keluarga, tekanan sering kali terjaddi pada individu untuk mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan dan

  10 menyediakan banyak waktu untuk keluarga.

  Work family conflict dan stres kerja merupakan dua variabel yang saling

  berkaitan work family conflict akan menyebabkan seseorang mengalami stres kerja apabila tidak dapat mengelola konflik yang terjadi di lingkungan kerjanya, stres kerja

  11

  terjadi karena seseorang dikejar untuk mencapai target tertentu. Penelitian Veliana Sutanto, Jesslyn Angelia Mogi dengan judul analisa pengaruh work family

  

conflict terhadap stres kerja dan kinerja karyawan di restoran the duck king imperial

  chef galaxy, dengan hasil penelitian Work Family Conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap Stres Kerja di restoran The Duck King Imperial Chef Galaxy Mall, hasil uji hipotesa 2 membuktikan bahwa hipotesa tersebut terbukti. Hal ini membuktikan bahwa semakin tingginya work family conflict yang terjadi pada seseorang maka akan semakin meningkatkan stres kerja dari karyawan tersebut. Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

  H1 : Diduga konflik pekerjaan-keluarga (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja(Z)

  10 Chadek Novi Charisma Dewi, I Wayan Bagia, dan Gede Putu Agus Jana Susila, Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD.Surya Raditya Negara , E-Joural, Vol2 (2014) 11 Flora Grace Putrianti, Kesuksesan Peran Ganda Wanita Karir Ditinjau Dari Dukungan

2. Konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh terhadap stres kerja pegawai

  wanita pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

  Berdasarkan teori yang relevan mendukung beberapa prediksi yang menyatakan bahwa konflik peran ganda mengarah pada stres kerja. Teori peran menjelaskan bahwa konflik peran individu terjadi ketika pengharapan dalam hal kinerja salah satu peran menimbulkan kesulitan dalam peran lain Judge et al (1994).

  Konflik pekerjaan-keluarga cenderung mengarah pada stres kerja karena ketika urusan pekerjaan mencampuri kehidupan keluarga, tekanan sering kali terjadi pada individu untuk mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan dan menyediakan lebih banyak waktu untuk keluarga.

  Sama halnya dengan konflik keluarga-pekerjaan dapat mengarah pada stres kerja dikarenakan banyaknya waktu yang dibutuhkan dalam menangani urusan

  12 pekerjaan dan ini merupakan sumber potensial terjadinya stres kerja .

  Hasil penelitian Cyntia Imelda Tjokro dan Jean Rosa Asthenu pengaruh konflik keluarga-pekerjaan terhadap stres kerja berpengaruh positif dan signifikan.

  Karena peran cenderung mengarah pada stres kerja karena ketika urusan pekerjaan mencampuri kehidupan keluarga, tekanan sering terjadi pada individu untuk mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan dan menyediakan lebih banyak waktu untuk keluarga.

12 Sry Rosita, Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen

  Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

  

H2 : Diduga konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap stres kerja

3. Stres Kerja berpengaruh terhadap kinerja

  Stres dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dengan manajemen yang baik. Stres juga memberikan dampak positif yang lain seperti dengan adanya batasan waktu perusahaan dapat menjadi lebih efisien dan efektif seperti yang dikemukakan oleh Price, Williams, et al Mengatakan bahwa stres ditempat kerja juga berhubungan positif dengan kinerja karyawan. stres dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dengan manajemen yang baik.

  Stres juga memberikan dampak positif yang lain seperti dengan adanya batasan waktu perusahaan dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja pegawai sedangkan pada dampak negatif stres pada tingkat yang tinggi adalah penurunan pada kinerja karyawan yang drastis Karyawan yang mempunyai tingkat stres kerja yang tinggi cenderung mempunyai ciri kearah gejala fisiologis sedangkan karyawan dengan tingkat stres kerja yang sedang tidak memiliki gejala fisiologis.

  Hasil penelitian Cyntia Imelda Tjokro dan Jean Rosa Asthenu dengan judul Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum DR.M.Haulussy Ambon dengah hasil penelitian Stres Kerja

  H3: Diduga konflik stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

4. Konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh terhadap kinerja wanita karir Pada PT.Telekomunikasi Indonesia.

  Schieman dari hasil penelitiannya mendapatkan bahwa rumah dan pekerjaan yang tumpang tindih dapat menurunkan kinerja. Misalnya, kesulitan di rumah dapat menyebabkan pekerja menghabiskan waktu pekerjaan, kurang konsentrasi, terburu- buru mengerjakan tugas, dan menjadwal kembali pekerjaan untuk melakukan

  13

  pekerjaan lain. Oleh karena itu, dengan semakin banyaknya tekanan dan tuntutan dalam kehidupan pekerjaan-keluarga maka kinerja seseorang di lingkungan pekerjaannya semakin rendah. Hal ini terjadi karena tekanan dan tuntutan yang berasal dari peran ganda seseorang (sebagai pekerja dan suami/istri) menyebabkan tidak maksimalnya seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Namun demikian pada dasarnya tingkat konflik berpengaruh secara positif maupun negatif terhadap kinerja.

  Konflik peran ganda yang dialami oleh wanita karir dapat menyebabkan hambatan dalam pekerjaan. Peran ganda dapat membuat wanita sulit meraih sukses di bidang pekerjaan, keluarga dan hubungan interpersonal sekaligus. Bila tidak ingin seperti itu disarankan sebaiknya wanita tersebut tidak berprinsip sebagai wanita super yang sanggup melakukan semuanya sendiri. Ketidakmampuan wanita karir 13 Sry Rosita, Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen dalam menyelesaikan konflik peran ganda tersebut dapat menyebabkan mereka menampilkan sikap kerja yang negatif misalnya kurang termotivasi dalam bekerja, kurang konsentrasi, karena urusan keluarga sehingga dengan demikian akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi atau perusahaan secara keseluruhan Berdasarkan ulasan ini, konflik akibat peran ganda yang dimiliki oleh karyawan perempuan akan meningkatkan tingkat stres kerja karyawan perempuan yang nantinya juga akan berpengaruh pada kinerja karyawan perempuan tersebut.

  Hasil penelitian Cyntia Imelda Tjokro dan Jean Rosa Asthenu dengan judul Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum DR.M.Haulussy Ambon dengah hasil penelitian Konflik pekerjaan- keluarga (X1) berpengaruh positif terhadap kinerja perawat (Y2) RSUD dr.

  M.Haulussy Ambon.

   H4: Diduga konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh positif terhadap kinerja 5.

  Konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja wanita karir Pada PT.Telekomunikasi Indonesia.

  Konflik timbul sebagai akibat pekerjaan rumah tangga beserta seluruh konsekuensinya mengganggu kinerja fungsi pekerjaan ibu di tempat kerja.

  Konflik dapat terjadi pada saat muncul dua kebutuhan atau lebih secara bersamaan. Robbin menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses dimana terjadi pertentangan dari suatu pemikiran yang dirasa akan membawa suatu pengaruh yang berdasarkann ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan yang dapat menimbulkan ketegangan, konfrontasi, pertengkaran, stres dan frustasi apabila masalah mereka tidak dapat diselesaikan.

  Frone, Boles, James S., W. Gary Howard & Heather H. Donofrio yang menyatakan bahwa konflik yang timbul dalam keluarga biasanya akan berpengaruh pada pekerjaan seseorang. Seorang pekerja yang membawa masalah dari rumah akan

  14 mempengaruhi kinerja seseorang.

  Penelitian Azazah Indriyani dengan judul Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Wanita Rumah Sakit, dengan hasil penelitian konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh positif terhadap kinerja perawat.

   H5: Diduga konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh positif terhadap kinerja kinerja.

D. Definisi Operasional

  Definisi operasional adalah sesuatu yang melekat arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

  Variabel yang digunakan dalam formula tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peran ganda (X) yaitu masalah dalam diri wanita karir yang timbul akibat konflik pekerjaan-keluarga (X1) dan konflik keluarga-pekerjaa (X2). a.

  Konflik pekerjaan-keluarga adalah bentuk konflik pada PT. Telekomunikasi Indonesia dimana tuntutan peran dari pekerjaan dan keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal.

  b.

  Konflik keluarga-pekerjaan adalah konflik terjadi pada PT. Telekomunikasi Indonesia Makassar pada individu yang mengurangi waktu dalam pekerjaan dan menyediakan lebih banyak waktu untuk keluarga.

  2. Stres kerja (Y) adalah adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Makassar dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaan dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.

3. Kinerja (Z) adalah hasil yang dicapai seseorang atau kelompok orang sesuai dengan wewenang/tanggung jawab masing-masing karyawan PT.

  Telekomunikasi Indonesia Makassar .

E. Penelitian Terdahulu

  Beberapa hasil studi empiris yang memiliki relevansi dengan penelitian ini dan diharapkan dapat lebih mempertajam dan memperkuat rumusan kerangka pikir.

  Tabel 1.1

  NO Nama Peneliti/ Judul Teknik analysis data Hasil penelitian

  1 Astriani Maherani ( Pengaruh Konflik peran ganda dan fear of succes terhadap kinerja wanita berperan ganda)

  Anova Berdasarkan uji lineritas dan uji korelasi hubungan konflik peran ganda swngan kinerja di dapat hasilnya tidak signifikan, dengan demikian konflik peran ganda berpengaruh secara negatif terhadap kinerja

  2 Astriani Maherani ( Pengaruh Konflik peran ganda dan fear of succes terhadap kinerja wanita berperan ganda)

  Anova Berdasarkan uji lineritas dan uji korelasi hubungan konflik peran ganda swngan kinerja di dapat hasilnya tidak signifikan, dengan demikian konflik peran ganda berpengaruh secara negatif terhadap kinerja

  3 Sry Rosita ( Pengaruh konflik peran ganda dan stres kerja terhadap kinerja dosen wanita di fakultas ekonomi universitas jambi)

  Analysis Regresi

  Berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu kategori yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja dosen fakultas ekonomi universitas jambi yaitu konflik peran ganda.

  4 Ria puspita sari (Pengaruh stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan jambuluwuk malioboro boutique hotel yogyakarta)

  Regresi Berganda

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara Stres Kerja terhadap Kinerja karyawan Jambu luwuk Malioboro Boutique

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap stres kerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Makassar.

  b.

  Untuk mengetahui pengaruh konflik keluarga-pekerjaan terhadap stres kerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Makassar.

  c.

  Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Makassar.

  d.

  Untuk mengetahui pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap kinerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Makassar.

  e.

  Untuk mengetahui pengaruh konflik keluarga-pekerjaan terhadap kinerja wanita karir pada PT.Telekomunikasi Indonesia Makassar.

2. Kegunaan dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : a.

  Bagi Perusahaan Memberikan masukan bagi perusahaan yang berupa informasi-informasi tentang upaya yang tepat dalam mengurangi tingkat konflik peran ganda perawat wanita dan stres kerja dan upaya peningkatan kinerja karyawan.

  b.

  Bagi Akademik Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi referensi bahan penelitian selanjutnya. c.

  Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan yang berkaitan dengan pengaruh konflik peran ganda dan stres kerja terhadap kinerja karyawan dan sebagai bahan referensi dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya bagi penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur

  hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan

  21

  (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Menurut Hasibuan manajemen sumber daya manusia adalah Ilmu dan seni mengatur hubungan, peran tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

  22

  organisasi, pegawai, dan masyarakat. Menurut Hani Handoko manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun

  23 organisasi.

  Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah organisasi perusahaan merupakan aset yang paling berharga, sehingga perlu dikelola secara baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan pencapaian tujuan organisasi. Untuk mendapatkan tuntutan tersebut, maka di dalam organisasi tersebut harus memiliki sumber daya yang sesuai. Karena 21 Lihat, Veithzal Rivai Zainal et al., Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, (

  Jakarta; Rajawali Pers, 2015) Hal;1 22 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.11.

  untuk mencapai kesuksesan organisasi perusahaan dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan karyawan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan. Dalam menghadapi era globalisasi, berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan, sangat tergantung pada kemampuan SDM dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Karena SDM merupakan salah satu faktor sangat penting dalam suatu perusahaan di samping faktor lain seperti modal. Karena itu, perusahaan harus menciptakan suasana yang dapat memotivasi karyawan agar tidak terjadinya konflik pekerjaan-keluarga dan stres kerja terhadap karyawan untuk meningkatkan kinerja SDM menjadi lebih baik, manajemen perusahaan harus mampu mengelola SDM dengan baik agar tujuan dari organisasi dapat tercapai.