Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Be

Jurnal Ekonomi, Pendidikan
dan Sains (JEPS)

Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains,
1(1), 2017,20-27

Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar
PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran
2015/2016
FAUZIAH1, MUHAMMAD WALI2
1
Guru PAI Pada SD Negeri 2 Sabang
2
AMIK Indonesia

Abstrak. Media komik dan media handout memiliki persamaan dan perbedaan tertentu. Adapun persamaannya
yaitu kedua media ini tergolong ke dalam media hasil teknologi cetak. Sedangkan perbedaannya terletak pada isi
dari masing-masing media. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ditemukan bahwa guru mata pelajaran
PAI di SDN 2 Sabang telah menerapkan media cetak pada proses pembelajaran, tetapi hasil belajar siswa masih
tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar
PAI Di SDN 2 Sabang tahun ajaran 2015/2016. Pada siklus pertama bahwa hasil belajar siswa secara

individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 60,9% dengan kata lain yang tuntas sebanyak 14 siswa dan 9
siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Sedangkan pada siklus kedua terjadi peningkatan dari persentase siklus
pertama dimana hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar ,87,0% dengan kata
lain yang tuntas sebanyak 20 siswa dan 3 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Pada siklus I persentase
ketuntasan klasikal hanya mencapai 45%, itu artinya siswa hanya menjawab 9 soal yang benar dari 20 soal. Pada
siklus II persentase ketuntasan klasikal terjadi peningkatan yaitu sebesar 85%, ini berarti dari 20 soal siswa
mampu menjawab 17 soal dengan benar.
Kata kunci: media komik, hasil belajar PAI.

Received: 01 September 2016, Revision: 04 Oktober 2016, Accepted: 11 Desember 2016
Print ISSN: 2549-7189
Copyright@2017. Published by Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Lestari Jaya.

20 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

Fauziah dan Muhammad Wali “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

Pendahuluan
Guru merupakan suatu profesi, yang
berarti suatu jabatan yang memerlukan

keahlian khusus sebagai guru dan tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang di
luar bidang pendidikan. Seorang guru
perlu mengetahui dan dapat menerapkan
beberapa prinsip mengajar agar ia dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional,
diantaranya yaitu guru harus dapat
membangkitkan perhatian peserta didik
pada materi pelajaran yang diberikan serta
dapat menggunakan berbagai media dan
sumber belajar yang bervariasi (Hamzah,
2007:16).
Arsyad (dalam Seel dan Richey, 1994)
mengemukakan
bahwa,
“Berdasarkan
perkembangan
teknologi,
media
pembelajaran dapat dikelompokkan dalam

empat kelompok, yaitu (1) media hasil
teknologi cetak, (2) media hasil teknologi
audio-visual, (3) media hasil teknologi
yang berdasarkan komputer, (4) media
hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer”.
Teknologi cetak adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi,
seperti buku dan materi visual statis
terutama melalui proses percetakan
mekanis atau fotografis. Kelompok media
hasil teknologi cetak meliputi teks, grafis,
foto atau representasi fotografik dan
reproduksi. Teknologi ini menghasilkan
materi dalam bentuk salinan tercetak.
Media yang tergolong ke dalam teknologi
cetak yaitu media komik dan media
handout. Komik merupakan suatu media
yang berbentuk rangkaian gambar, yang
disusun dalam kotak yang keseluruhannya

merupakan rentetan suatu cerita (Shadley,
1990). Hasil penelitian Artani (2008)
memaparkan bahwa penggunaan media
komik mempunyai pengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Handout merupakan bahan ajar yang
dituangkan secara ringkas yang berguna
sebagai pegangan dalam pembelajaran.
Dengan adanya handout guru dapat
21 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

membantu peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran secara lebih terarah dan
terfokus. Guru yang terbiasa berpikir
dengan alur pikir runtut dapat dengan
mudah menulis handout ketika akan
mengajar. Hal ini karena handout berisi
pokok-pokok pikiran utama dari materi ajar
yang disampaikan. Hasil penelitian yang
dilakukan

oleh
Priyanto
(2013)
menunjukkan bahwa media belajar berupa
handout dapat meningkatkan efektifitas
pembelajaran siswa.
Media komik dan media handout memiliki
persamaan dan perbedaan tertentu. Adapun
persamaannya yaitu kedua media ini
tergolong ke dalam media hasil teknologi
cetak. Sedangkan perbedaannya terletak
pada isi dari masing-masing media.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan
ditemukan bahwa guru mata pelajaran PAI
di SDN 2 Sabang telah menerapkan media
cetak pada proses pembelajaran, tetapi
hasil belajar siswa masih tergolong rendah.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian yang berjudul
“Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil

Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran
2015/2016”

Metodologi Penelitian
Adapun tempat penelitian ini adalah di SD
Negeri 2 Sabang yang dilaksanakan pada
tanggal 20 April sampai dengan 4 Mei tahun
2016, pada pembelajaran semester genap
tahun ajaran 2015-2016.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan statistic deskriptif
karena dalam penelitian ini menggunakan
data-data yang diolah dengan menggunakan
metode statistik dan dijelaskan kembali
menggunakan kata- kata. Sedangkan jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas.
Untuk penelitian ini yang dijadikan subjek
adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Sabang
2014/2015 dengan jumlah siswa 23 orang.

Selanjutnya, objek dalam penelitian ini adalah
hasil belajar PAI kelas IV pada pokok materi

Fauziah dan Muhammad Wali “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

iman
kepada rasul Allah
menggunakan media komik.

dengan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas (action research). Sebelum melakukan
tindakan di kelas, penulis melakukan
persiapan, yaitu :
1. Tahap persiapan
1) Menentukan kelas penelitian yaitu kelas
kelas IV SD Negeri 2 Sabang.
2) Menentukan materi yang akan diajarkan.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).
4) Menyusun instrument lembar observasi
aktivitas guru dan siswa selama KBM
melalui media komik.
5) Menyusun lembar respon siswa terhadap
pembelajaran selama KBM melalui media
komik.
6) Menyusun lembar kerja siswa selama
KBM melalui media komik.
7) Menyusun instrument lembar kerja siswa
untuk melihat peningkatan hasil belajar
siswa setelah KBM melalui media komik.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan KBM untuk setiap kali
pertemuan mengikuti siklus rancangan
penelitian tindakan (action research), yaitu
rencana, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pada tahap perencanaan, peneliti penyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP-1).
Disamping itu, peneliti juga menyiapkan

alat dan perangkat pembelajaran lainnya
yang dibutuhkan pada RPP-1. Selanjutnya
melakukan tindakan, yaitu melaksanakan
KBM sesuai dengan RPP-1. Pada saat guru
melaksanakan KBM dilakukan pengamatan
atau observasi terhadap aktivitas guru dan
siswa dalam KBM strategi pembelajaran
media komik oleh dua orang pengamat.
Setelah selesai KBM, guru bersama
pengamat melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan RPP-1. Hasil atau masukan
yang diberikan oleh pengamat ini dijadikan
pedoman oleh guru dalam merevisi
berbagai kelemahan pada RPP-1 dan
menyusun
rencana
pelaksanaan

pembelajaran 2 (RPP-2).
Berdasarkan refleksi atau hasil masukan pada

kegiatan pada pembelajaran pertama RPP-1.
Selanjutnya guru menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran 2 (RPP-2).
Berdasarkan hasil refleksi atau masukan pada
kegiatan pada pembelajaran ke 1 (RPP-1),
guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran ke 2 (RPP-2). Selanjutnya guru
melakukan tindakan, yaitu melaksanakan
KBM sesuai RPP 2. Pada saat guru
melaksanakan
KBM
juga
dilakukan
pengamatan atau observasi oleh dua orang
pengamat. Setelah KBM guru dan pengamat
melakukan refleksi, dan begitu seterusnya
untuk siklus-siklus berikutnya.
Instrumen
yang
digunakan

untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini
yaitu :
a. Lembar observasi aktivitas siswa melalui
media komik (instrument 1). Instrument
ini untuk melihat aktivitas siswa selama
KBM.
b. Lembar
respon
siswa
terhadap
pembelajaran selama KBM melalui
strategi media komik (instrument 3).
Instrument ini untuk melihat respon
siswa terhadap pembelajaran melalui
media komik.
c. Lembar tes untuk melihat peningkatan
hasil belajar siswa (instrument 4).
Instrument ini dimaksud untuk melihat
hasil belajar siswa setelah penerapan
media komik.
Adapun teknik pengolahan data yang
digunakan adalah statistik deskriptif dengan
melakukan langkah sebagai berikut :
a. Data aktivitas siswa melalui penerapan
media
komik
dianalisis
dengan
menggunakan persentase, yaitu :
=

× 100%

(Sudjiono, 2009:43)

Keterangan :
P = Persentase yang dicari
F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan
N = Jumlah waktu yang digunakan
22 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

Fauziah dan Muhammad Wali “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

b. Data respon siswa terhadap kegiatan
belajar mengajar melalui penerapan
media
komik
dianalisis
dengan
menggunakan persentase, yaitu:

penelitian sebagaimana diuraikan dibawah
ini.

(Sudjiono, 2009:43)

Setelah
semua
persiapan
penelitian
dipersiapkan, peneliti (sebagai guru)
melaksanakan tindakan dikelas yang diamati
oleh dua orang pengamat yaitu Khadijah
(Guru SDN 2 Sabang) dan Ramisah, S.Pd
(Guru SDN 2 Sabang). Penelitian ini
dilaksanakan pada kelas V SDN 2 Sabang.

=

× 100%

Keterangan :
P
= Persentase yang dicari
F
= Frekuensi respon siswa
N
= Jumlah siswa seluruhnya
c. Data peningkatan hasil belajar siswa
melalui penerapan media komik
dianalisis
dengan
menggunakan
persentase, yaitu :
 Untuk tingkat ketuntasan individual :
=

× 100%

(Sudjiono, 2009:43)

Keterangan :
P = Persentase yang dicari
f = Frekuensi jawaban yang benar
N = Jumlah soal
 Untuk tingkat ketuntasan klasikal :
=

× 100%

(Sudjiono, 2009:43)

Keterangan :
P = Persentase yang dicari
F = Frekuensi siswa yang tuntas individual
N = Jumlah siswa seluruhnya

1. Siklus I

1) Perencanaan
Pada awal siklus ini, dimulai terlebih dahulu
menginformasikan pada siswa tentang
maksud, bentuk dan tujuan dari penelitian
ini. Sebelum penelitian dilakukan, pada tahap
perencanaan peneliti menyiapkan beberapa
hal yang diperlukan diantaranya rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) selama 3
jam pelajaran, soal post test untuk mengukur
hasil belajar siswa, serta Lembar kerja Siswa
(LKS).
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan
pada tanggal 22 April 2016 jam ke 1,2,3
(07.30-09.05 WIB). Pada siklus ini, proses
KBM difokuskan pada submateri materi
iman kepada rasul Allah. Pelaksanaan
tindakan pembelajaran berlangsung sesuai
dengan perencanaaan yang telah disusun
dalam RPP (lampiran 2).
3) Observasi

Peserta didik dipandang tuntas belajar jika ia
memperoleh nilai 73. Diadakan remedial
klasikal apabila lebih dari 75% peserta didik
memperoleh nilai kurang dari 73. Sesuai
dengan Salikum dan Lukman (2014: 33),
“Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diadakan
remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik nilai
kurang dari 73”.

Pada saat melaksanakan tindakan siklus 1
selama 3 x 35 menit pada kelas V SDN 2
Sabang diamati oleh 2 orang pengamat.
Adapun kompenen-komponen yang diamati
meliputi: membuat hipotesis, membentuk
kelompok belajar, melakukan kegiatan
membuktikan hipotesis, mengerjakan LKS,
melaporkan hasil kerja kelompok, mengkaji
ulang hasil pengamatan, mengerjakan soal.

Hasil Penelitian

4) Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan hasil
analisis data yang dilakukan selama 2 siklus
(2 kali pertemuan) maka diperoleh hasil

Untuk mengukur berapa kemampuan awal
siswa maka dilaksanakan pre-test. Pre-test di
laksanakan sebelum pembelajaran dengan

23 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

Fauziah dan Muhammad Wali “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

penerapan media komik. Pretest dalam
bentuk pilihan ganda dengan jumlah 20
butir soal.
Selanjutnya hasil belajar siswa pada siklus I
submateri materi kitab-kitab suci melalui
rasulnya dapat diukur melalui post-test
dengan soal pilihan ganda sebanyak 20 soal
Berdasarkan data yang di peroleh dapat di
gambarkan bahwa hasil belajar siswa secara
individual tingkat ketuntasan belajar siswa
sebesar 60,9% dengan kata lain yang tuntas
sebanyak 14 siswa dan 9 siswa yang tidak
tuntas hasil belajarnya. Hasil belajar siswa
ditinjau secara klasikal, dimana hanya 45,0%
butir soal yang tuntas atau 9 butir soal yang
tuntas dan sisanya tidak tuntas.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan sesuai dengan
perangkat
pembelajaran
yang telah
direncanakan dengan acuan refleksi pada
siklus I.
1. Perencanaan
Sebelum penelitian dilakukan, pada tahap
perencanan peneliti menyiapkan beberapa
hal yang diperlukan diantaranya rencana
peleksanaan pembelajaran (RPP) selama 3
jam pelajaran, soal post test untuk
mengukur hasil belajar siswa, lembar
pengamatan aktivitas guru dan siswa,
lembar pengamatan kemampuan guru serta
lembar kerja siswa (LKS).
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari rabu,
tanggal 4 Mei 2016 pada jam 1,2,3 dari
pukul 07.30 Wib sampai Pukul 09.05 Wib.
Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam
beberapa tahap yang dilakukan selama 105
menit. Jumlah siswa yang hadir pada
pelaksanaan tindakan sebanyak 23 orang.
Proses KBM pada siklus II difokuskan pada
submateri kitab-kitab suci melalui rasulnya.
Pelaksanaan siklus II berdasarkan RPP
yang telah disusun sebelumnya (lampiran 2).

3. Observasi
Pada saat melaksanakan tindakan siklus 2
selama 3 x 35 menit pada kelas V SDN 2
Sabang diamati oleh 2 orang pengamat.
Adapun kompenen-komponen yang diamati
meliputi: membuat hipotesis, membentuk
kelompok belajar, melakukan kegiatan
membuktikan hipotesis, mengerjakan LKS,
melaporkan hasil kerja kelompok, mengkaji
ulang hasil pengamatan, mengerjakan soal.
1) Guru
kurang
maksimal
dalam
membentuk kelompok sehingga banyak
waktu yang terbuang percuma,
2) Guru
kurang
maksimal
dalam
mengemukakan tugas setiap kelompok
kepada ketua
kelompok atau langsung
kepada semua siswa.
3) Guru kurang maksimal dalam melakukan
evaluasi hasil dan proses dari kegiatan
yang telah dilakukan.
4) Siswa maksimal dalam mengikuti
peraturan
dan
tata
tertib
saat
memulai
dan mengakhiri kegiatan kerja
kelompok, dan
5) Siswa kurang maksimal dalam melakukan
evaluasi hasil dan proses.
4. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil belajar siswa pada siklus II submateri
iman kepada rasul Allah dapat diukur dengan
uji kompetensi melalui soal pilihan ganda
sebanyak 20 soal.
Berdasarkan
tabel
4.4
dan
4.5
menggambarkan bahwa hasil belajar siswa
secara individual tingkat ketuntasan belajar
siswa sebesar 87,0 % dengan kata lain yang
tuntas sebanyak 20 siswa dan 3 siswa yang
tidak tuntas hasil belajarnya. Hasil belajar
siswa ditinjau secara klasikal, dimana hanya
85% butir soal yang tuntas atau 17 butir soal
yang tuntas dan sisanya tidak tuntas.
A. Siklus II
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan
alat-alat pengajaran yang mendukung.
24 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

Fauziah dan Muhammad Wali “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

1. Perencanaan
Pada siklus II ini dilakukan perencanaan
yang lebih baik dari pada siklus I, agar
kesalahan-kesalahan pada siklus I tidak
terjadi pada siklus II ini. Perencanaan yang
dipersiapkan adalah :
a. Peneliti melakukan analisis kurikulum
untuk menentukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang akan di
sampaikan kepada siswa.
b. Membuat rencana pembelajaran (RPP),
lembar kerja siswa, menyusun alat
evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 08
Novembber 2013 di kelas VI/A semester I
dengan jumlah siswa 21 siswa. Adapun
proses pembelajaran mengacu pada rencana
pelajaran
yang
telah
dipersiapkan.
Pengamatan
(observasi)
dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan belajar
mengajar.
Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi
tes formatif II dengan tujuan untuk
mengetahui keberhasilan siswa dalam
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Adapun data hasil penelitian pada siklus II
adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas Guru
Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan
bahwa aktivitas guru dalam proses belajar
mengajar IPS melalui metode belajar
kelompok sudah menunjukkan hasil yang
positif. Hasil observasi perolehan skor ratarata aspek aktivitas guru dalam proses
belajar mengajar siklus II sudah banyak
mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat
dari kriteria skor rata-rata pencapaian pada
siklus II adalah 3,4 atau 86,1%. Skor 86,1%
dapat dikatakan berhasil karena kriteria skor
dikatakan berhasil harus mencapai lebih
atau sama dengan 85%.
2) Aktivitas Siswa
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
25 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar IPS melalui metode
belajar kelompok dapat sudah menunjukkan
hasil sebagaimana yang diharapkan. Hasil
observasi perolehan skor rata-rata aspek
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar
siklus II sudah menunjukkan banyak
kemajuan, hal ini dapat dilihat dari kriteria
skor rata-rata pencapaian adalah 3,4 atau
86,1%. Skor 86,1% dapat dikatakan berhasil
karena kriteria skor dikatakan berhasil harus
mencapai lebih atau sama dengan 85%.
3) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
melalui metode belajar kelompok diperoleh
nilai rata-rata siswa kelas VI/A semester I
SD Negeri 2 Sabang tahun pelajaran
2013/2014 secara klasikal pada siklus II
adalah 88, dan ketuntasan mencapai 95,2%.
Berdasarkan data yang di peroleh dapat di
gambarkan bahwa hasil belajar siswa secara
individual tingkat ketuntasan belajar siswa
sebesar 87,0 % dengan kata lain yang tuntas
sebanyak 20 siswa dan 3 siswa yang tidak
tuntas hasil belajarnya. Hasil belajar siswa
ditinjau secara klasikal, dimana hanya 85%
butir soal yang tuntas atau 17 butir soal yang
tuntas dan sisanya tidak tuntas.

Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan analisis data ternyata hasil
belajar siswa setelah diterapkan penerapan
media komik mengalami peningkatan sesuai
dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang diterapkan.
Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan
bahwa adanya peningkatan persentase
ketuntasan individual secara keseluruhan
antara siklus pertama dan kedua. Pada siklus
pertama bahwa hasil belajar siswa secara
individual tingkat ketuntasan belajar siswa
sebesar 60,9% dengan kata lain yang tuntas
sebanyak 14 siswa dan 9 siswa yang tidak
tuntas hasil belajarnya. Sedangkan pada
siklus kedua terjadi peningkatan dari

Fauziah dan Muhammad Wali “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

persentase siklus pertama dimana hasil
belajar siswa secara individual tingkat
ketuntasan belajar siswa sebesar ,87,0%
dengan kata lain yang tuntas sebanyak 20
siswa dan 3 siswa yang tidak tuntas hasil
belajarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar
tidak
hanya
pada
model
pembelajaran yang digunakan. Banyak
faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa. Hal ini sependapat dengan Komsiyah
(2012:89), mengatakan “ Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa adalah faktor
internal, faktor eksternal dan faktor
pendekatan belajar”.
Selain ketuntasan individual, ketuntasan
klasikal juga terjadi peningkatan dari siklus
pertama sampai siklus kedua.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dapat
dijelaskan bahwa adanya peningkatan
ketuntasan kalsikal siklus pertama sampai
dengan siklus kedua. Pada siklus I
persentase ketuntasan klasikal hanya
mencapai 45%, itu artinya siswa hanya
menjawab 9 soal yang benar dari 20 soal.
Pada siklus II persentase ketuntasan klasikal
terjadi peningkatan yaitu sebesar 85%, ini
berarti dari 20 soal siswa mampu menjawab
17 soal dengan benar.

Simpulan
Berdasarkan
data
penelitian
dan
pembahasan pada bab IV sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa adanya
Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil
Belajar PAI di SDN 2 Sabang tahun ajaran
2015/2016.

Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah:
1. Guru diharapkan memiliki pengetahuan
dan kemampuan untuk membuat media
pembelajaran yang bervariasi sehingga
siswa tertarik untuk membaca dan
memahami media yang diberikan
kepadanya.

2. Hendaknya guru menggunakan media
komik sebagai salah satu media dalam
pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
dapat
mengoptimalkan
penggunaan
media komik agar hasil belajar PAI siswa
dapat lebih meningkat serta untuk
mengetahui apakah media komik dapat
lebih efektif bila diterapkan pada materi
PAI yang berbeda.

Daftar Pustaka
Abdulhak, Ishak. 2007. Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan UPI
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Press
Artani, K. 2007. Pengaruh Penggunaan Komik
Dalam Pembelajaran Terhadap
Hasil Belajar Siswa SMP N 6 Singaraja
Emzir. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan
Kuantitatif dan Kualitatif. Depok: Raja
Grafindo Persada
Enterprise, Jubilee. 2010. Membuat Presentasi
Powerpoint 2010 Tanpa Usaha. Jakarta:
PT. Alex Media Komputindo
Faizah, dkk. 2014. Pengembangan Handout Fisik
Berbasis Guided Note Talking Guna
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
X SMA Negeri 3 Purworejo Tahun
Pelajaran 2013/2014
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001: 894)
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001:78)
Lestari, dkk. 2009. Media Grafis. UPI
Priyanto. 2013. Efektifitas Penggunaan Handout
26 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

Fauziah dan Muhammad Wali “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

Alat Ukur Sudut Langsung Terhadap
Prestasi Belajar Siswa
Shadely, H. 1990. Ensiklopedia Nasional
Indonesia. Jakarta: Ichsan baru-Van
Hoeve
Slameto. 2003. Belajar ddan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsino
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif).
Bandung: Alfabeta

27 | Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 | No.1 | 2017

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157