Media Berbasis Audio - Visual
PENGGUNAAN MEDIA
Media Berbasis Cetakan
Media Berbasis Visual
Media Berbasis Audio - Visual
Media Berbasis Komputer
Media Berbasis
Cetakan
MEDIA BERBASIS CETAKAN
Yang paling umum dikenal:
Buku teks
Buku penuntun
Jurnal
Majalah
Lembaran lepas
6 (enam) elemen yang perlu diperhatikan:
a. Konsistensi b. Format
c. Organisasi d. Daya tarik
e. Ukuram huruf f. Penggunaan spasi
kosong
KONSISTENSI
Konsistensi format dari halaman ke
halaman.
Misal: cetakan huruf, ukuran huruf
(font)
Konsisten dalam jarak spasi
Misal: Judul dan baris pertama.
FORMAT
Jika paragraf panjang-panjang, gunakan
format 1 kolom, jika paragraf pendek-pendek
gunakan format 2 kolom.
Isi yang berbeda dipisah, dan dilabel secara
visual.
Strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisah, dan dilabel secara visual
ORGANISASI
Selalu menginformasikan siswa/pembaca
mengenai posisi mereka (dimana, sejauh
mana) di dalam teks.
Susunlah teks sedemikian rupa, sehingga
informasi mudah diperoleh.
Saran, kotak-kotak dapat digunakan untuk
memisahkan bagian-bagian dari teks.
DAYA TARIK
Perkenalkan setiap bab atau bagian
baru dengan cara yang berbeda.
Hal ini diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk membaca terus.
UKURAN HURUF
Pilih yang sesuai dengan siswa, pesan,
dan lingkungannya.
Umumnya untuk buku teks dan buku
penuntun digunakan 12 point per inchi.
Hindari penggunaan huruf kapital
untuk seluruh teks, karena dapat menyulitkan dalam membaca.
SPASI (RUANG) KOSONG
Gunakan ruang kosong (tak berisi teks atau
gambar) untuk menambah kontras.
Penting ! Untuk memberikan kesempatan siswa/
pembaca beristirahat pada titik-titik tertentu,
pada saat matanya bergerak menelusuri teks.
Ruang kosong dapat berbentuk:
Ruang sekitar judul
Batas tepi/margin – margin yang luas memaksa
masuk ke dalam halaman.
Spasi antar kolom
Permulaan paragraf
SPASI (RUANG) KOSONG
.... LANJUTAN
Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan.
Tambahkan spasi antar paragraf, untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
PETUNJUK MENYIAPKAN MEDIA
BERBASIS TEKS YANG INTERAKTIF
(PEMBELAJARAN TERPROGRAM)
Sajikan
informasi dalam jumlah yang selayaknya, sehingga dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis
kebutuhan siswa, dan siapkan latihan yang
sesuai.
Pertimbangkan hasil analisis respon siswa.
Bagaimana siswa menjawab pertanyaan,
mengerjakan latihan, menyiapkan contoh,
menyarankan bacaan tambahan.
PETUNJUK MENYIAPKAN MEDIA
BERBASIS TEKS YANG
INTERAKTIF
Siapkan
kesempatan bagi siswa untuk dapat
belajar sesuai kemampuan dan kecepatannya.
Perlu penyajian materi berbasis teks yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk
dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.
Gunakan
beragam jenis latihan dan evaluasi.
Misalnya: main peran, studi kasus, berlomba,
atau simulasi.
CARA MENARIK PERHATIAN
PADA MEDIA BERBASIS TEKS
W a r n a, sebagai alat penuntun dan penarik
perhatian pada informasi yang penting.
Huruf, dicetak tebal atau dicetak miring un-tuk
memberikan penekanan pada kata-kata kunci
atau judul.
Kotak, memberikan tekanan pada informasi
yang penting.
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sebaiknya dihindari, karena kata-kata
menjadi sulit dibaca.
Media Berbasis Visual
MEDIA BERBASIS VISUAL /
IMAGE
Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
Menumbuhkan minat siswa, dan dapat memberi-kan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata.
Agar efektif, sebaiknya ditempatkan pada konteks
yang bermakna, dan siswa harus berinteraksi de-ngan
visual (image) itu.
Bentuk visual:
a. Gambar representasi: gambar, lukisan, atau foto
b . Diagram, melukiskan: hub. kosep, organisasi, dan
isi materi.
c. Peta, menunjukkan hub. ruang antar unsur dlm. isi
materi.
d. Grafik: tabel, grafik, dan chart (bagan).
PRINSIP UMUM
AGAR MEDIA BERBASIS VISUAL EFEKTIF
Diusahakan visual itu sesederhana mungkin.
Visual digunakan utk. menekankan informasi/
saran yang tidak terdapat di teks.
Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhti-sar
keseluruhan materi, sebelum menyajikan unit per
unit pelajaran yang digunakan siswa untuk
mengorganisasikan informasi.
Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk
meningkatkan daya ingat.
Gunakan gambar untuk melukiskan perbeda-an
konsep, dgn menampilkannya secara
berdampingan.
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Hindari visual yang tak berimbang.
Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua tayangan visual.
Visual yang diproyeksikan harus dapat dan
mudah terbaca.
Visual, khususnya diagram, amat membantu
dalam mempelajari materi yang kompleks.
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Visual dapat mengkomunikasikan gagasan
khusus, akan efektif apabila:
Jumlah objek visual yang akan ditafsirkan,
dijaga agar terbatas jumlahnya.
Jumlah aksi terpisah yang penting, dan
pesan-pesannya akan ditafsirkan, sebaiknya terbatas jumlahnya.
Semua objek dan aksi yang terkait, dilukiskan secara realistik, sehingga tidak terjadi
penafsiran ganda (ambigue).
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan
mudah dibedakan dari unsur latar belakang, un-tuk
mempermudah pengolahan informasi.
Caption (keterangan gb.) harus disiapkan, teruta-ma
untuk:
Menambah informasi yang sulit dilukiskan secara
visual.
Misal: lumpur, kemiskinan, dlsb.
Memberi nama orang, tempat, atau objek.
Menghubungkan kejadian atau aksi dalam
lukisan dgn visual sebelum atau sesudahnya.
Menyatakan apa yang sedang dikerjakan,
dipikirkan, atau dikatakan seseorang.
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Warna harus digunakan secara realistik.
Warna dan pemberian bayangan, digunakan
untuk mengarahkan perhatian dan membedakan antar komponen.
Media Berbasis AudioVisual
MEDIA BERBASIS AUDIO-VISUAL
Memerlukan pekerjaan tambahan untuk menggabungkan audio dan visual.
Dalam media audio-visual pekerjaan yang penting adalah penulisan naskah dan storyboard.
Narasi: penuntun bag. produksi bagaimana video mengilustrasikan / memvisualisasikan materi pelajaran.
Pada awal pelajaran, media harus mampu menarik perhatian siswa, dengan jalinan logis dan
berkesinambungan pada seluruh program pembelajaran, serta menuntun pada kesimpulan
dan rangkuman.
PETUNJUK PENULISAN NASKAH
NARASI
Tulis singkat, padat, dan sederhana.
Tulis, seperti menulis berita, pendek dan tepat,
berirama, dan mudah diingat.
Tidak harus berupa kalimat yang lengkap.
Gunakan frase yang dapat melengkapi visual,
atau tuntun siswa pada hal-hal yang penting.
Hindari istilah teknis, kecuali jika diberi batasan atau digambarkan.
Tulislah dalam kalimat aktif.
Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15
kata.
PETUNJUK PENULISAN NASKAH
NARASI
..... LANJUTAN
Usahakan setiap kalimat dalam satu tayangan
visual, memakan waktu kurang lebih 10 detik.
Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan
keras.
Edit dan revisi narasi tersebut bila diperlukan.
PETUNJUK PENGEMBANGAN
STORYBOARD
Menetapkan jenis visual untuk mendukung isi
pelajaran, dan buat sketsanya.
Rencanakan bag. yang akan diperankan audio
dalam paket program.
Audio bisa dalam bentuk: diam, sound effect,
suara latar belakang, musik, dan narasi (bisa
kombinasikan).
Lihat & yakinkan, seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard.
Review storyboard: .........
REVIEW STORYBOARD
Semua audio dan grafik cocok dengan teks.
Pengantar & pendahuluan menampilkan penarik perhatian.
Informasi penting telah dicakup.
Urutan interaktif telah digabungkan.
Strategi belajar telah digabungkan.
Narasi singkat padat
Program mendukung latihan-latihan.
Alur dan organisasi program mudah diikuti
dan dimengerti.
PETUNJUK PENGEMBANGAN
STORYBOARD ..... LANJUTAN
Kumpulkan dan paparkan semua storyboard,
sehingga dapat terlihat sekaligus.
Kumpulkan pengembang/pemroduksi storyboard untuk me-review dan mengkritik.
Catat semua komentar, kritik, dan saran.
Revisi untuk persiapan akhir, sebelum memulai produksi.
Media Berbasis Komputer
MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Komputer berperan sebagai manajer dalam
proses pembelajaran (Computer-Managed Instructional – CMI).
Komputer sebagai pembantu dalam belajar,
pemanfaatan (penyajian isi pelajaran, latihan,
atau keduanya), dikenal dengan CAI (Computer-Assisted Instructional).
CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan,
tetapi bukan merupakan penyaji utama materi
pelajaran.
PROSES INSTRUKSIONAL
KOMPUTER SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
Merencanakan, mengatur, mengorganisasikan,
dan menjadual pengajaran.
Mengevaluasi siswa (tes).
Mengumpulkan data mengenai siswa.
Melakukan analisis statistik mengenai data
pembelajaran.
Membuat catatan perkembangan pembelajaran
(kelompok maupun perorangan).
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI
Tutorial Terprogram:
Seperangkat tayangan (statis maupun dinamis)
yang terlebih dahulu diprogram.
Seperangkat informasi ditayangkan dan diikuti
pertanyaan.
Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dgn jawaban yg telah diprogram oleh
guru/perancang), dan diberikan umpan balik yang
sesuai.
Media tambahan lain yg biasa digunakan adalah:
tugas bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok,
percobaan lab., latihan, dan interaktif dgnVCD.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Tutorial Intelijen:
Berbeda dgn tutorial terprogram, karena jawaban komputer thd pertanyaan siswa dihasilkan
oleh kecerdasan buatan (AI), bukan jawaban yg
terprogram dan disiapkan oleh perancang pelajaran.
Ada dialog interaktif, antara siswa dengan komputer.
Baik siswa maupun komputer, dapat bertanya
atau memberikan jawaban.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Drill and Practice:
Konsep: aturan/kaidah atau prosedur telah diajarkan pada siswa.
Menuntun siswa dengan serangkaian contoh, untuk
meningkatkan kemahiran menggunakan
keterampilan.
Komputer dengan sabar memberikan pengulang-an
utk. mengembangkan keterampilan/mengi-ngat dan
menghafal fakta atau informasi.
Latihan ekstensif terutama pada keterampilan yg
memerlukan kecepatan dan ketepatan, akan
memberikan hasil penguasaan otomatis melalui drill
and practice pada komputer.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Simulasi
Memberikan kesempatan belajar secara dinamis,
interaktif, dan perorangan.
Simulasi yang menyangkut hidup-mati (penerbangan, kedokteran, dll.) sangat bermanfaat, yg
merupakan cara terbaik utk memperoleh pengalaman “nyata”.
Keberhasilan simulasi dipengaruhi 3 faktor:
1. Skenario
2. Model dasar
3. Lapisan pengajaran.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Skenario harus mencerminkan kehidupan nyata
(apa yang terjadi, bagaimana, siapa karakternya,
objek apa yg ikut terlibat, apa peran siswa, dan
bagaimana siswa berhadapan dgn simulasi itu).
Model adalah formula matematis atau aturan ifthen yg mencerminkan hub. sebab-akibat dlm
pengalaman hidup nyata.
Lapisan pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengoptimalkan
pembelajaran dan motivasi.
PERWAJAHAN TEKS
MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Monitor komputer bukan halaman, tetapi penayangan yang dinamis, yang bergerak (perlahan)
Layar tidak boleh terlalu padat, bagi ke dalam
beberapa tayangan. Atau mulai dgn yg sederhana, tambahkan hingga mencapai kompleksitas
yg diinginkan.
Pilih jenis huruf normal (tak berhias), gunakan
huruf kapital & huruf kecil (bukan kapital semua).
Gunakan antara 7 – 10 kata per baris (mudah
membaca kalimat pendek daripada panjang.
PERWAJAHAN TEKS
MEDIA BERBASIS KOMPUTER ....
LANJUTAN
Tidak memenggal kata pada akhir baris.
Tidak memulai paragraf pada baris akhir, da-lam 1
layar tayangan.
Tidak mengakhiri paragraf pada baris pertama
layar tayangan.
Rata kiri (tidak rata kanan), akan mempermu-dah
membaca.
Jarak 2 spasi disarankan, utk tingkat keterba-caan
yg lebih baik.
Pilih karakter huruf tertentu utk judul dan katakata kunci, misal: cetak tebal, garis bawah, dan
cetak miring.
PERWAJAHAN TEKS
MEDIA BERBASIS KOMPUTER ....
LANJUTAN
Teks diberi kotak, apabila berada bersamasama dgn grafik atau representasi visual pada
layar tayangan yg sama.
Konsisten dgn gaya dan format yg dipilih.
KONSEP INTERAKTIF
DALAM MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Mengikuti 3 unsur:
1. Urut-urutan instruksional yang dapat
disesuaikan
2. Jawaban/respon atau pekerjaan siswa
3. Umpan balik yang dapat disesuaikan
UNTUK MENINGKATKAN MEDIA
BERBASIS KOMPUTER .... SEHARUSNYA
Mempertimbangkan rancangan yg berpusat
pada masalah, studi kasus, atau simulasi.
Program dimulai dgn menggugah dan melibatkan pikiran siswa secara aktif.
Buat penyajian instruksional singkat, kemudian siswa diminta mengolah/memikirkan informasi yang disajikan itu.
Berikan kesempatan utk berinteraksi sekurang-kurangnya setiap 3 – 4 tayangan, atau
setiap 1 atau 2 menit.
UNTUK MENINGKATKAN MEDIA
BERBASIS KOMPUTER .... SEHARUSNYA
Pertimbangkan desain dimana siswa tidak diberi informasi linier, tetapi mencoba menemukan informasi melalui eksplorasi aktif, dalam
lingkup elektronik.
Memperbolehkan siswa berhubungan dgn pemakai komputer lain, melalui model atau papan informasi elektronik.
Siswa diminta utk berbagi tulisan kreatif, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan dgn siswa lain yg jauh.
Jangan memaksakan interaksi.
Media Berbasis Cetakan
Media Berbasis Visual
Media Berbasis Audio - Visual
Media Berbasis Komputer
Media Berbasis
Cetakan
MEDIA BERBASIS CETAKAN
Yang paling umum dikenal:
Buku teks
Buku penuntun
Jurnal
Majalah
Lembaran lepas
6 (enam) elemen yang perlu diperhatikan:
a. Konsistensi b. Format
c. Organisasi d. Daya tarik
e. Ukuram huruf f. Penggunaan spasi
kosong
KONSISTENSI
Konsistensi format dari halaman ke
halaman.
Misal: cetakan huruf, ukuran huruf
(font)
Konsisten dalam jarak spasi
Misal: Judul dan baris pertama.
FORMAT
Jika paragraf panjang-panjang, gunakan
format 1 kolom, jika paragraf pendek-pendek
gunakan format 2 kolom.
Isi yang berbeda dipisah, dan dilabel secara
visual.
Strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisah, dan dilabel secara visual
ORGANISASI
Selalu menginformasikan siswa/pembaca
mengenai posisi mereka (dimana, sejauh
mana) di dalam teks.
Susunlah teks sedemikian rupa, sehingga
informasi mudah diperoleh.
Saran, kotak-kotak dapat digunakan untuk
memisahkan bagian-bagian dari teks.
DAYA TARIK
Perkenalkan setiap bab atau bagian
baru dengan cara yang berbeda.
Hal ini diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk membaca terus.
UKURAN HURUF
Pilih yang sesuai dengan siswa, pesan,
dan lingkungannya.
Umumnya untuk buku teks dan buku
penuntun digunakan 12 point per inchi.
Hindari penggunaan huruf kapital
untuk seluruh teks, karena dapat menyulitkan dalam membaca.
SPASI (RUANG) KOSONG
Gunakan ruang kosong (tak berisi teks atau
gambar) untuk menambah kontras.
Penting ! Untuk memberikan kesempatan siswa/
pembaca beristirahat pada titik-titik tertentu,
pada saat matanya bergerak menelusuri teks.
Ruang kosong dapat berbentuk:
Ruang sekitar judul
Batas tepi/margin – margin yang luas memaksa
masuk ke dalam halaman.
Spasi antar kolom
Permulaan paragraf
SPASI (RUANG) KOSONG
.... LANJUTAN
Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan.
Tambahkan spasi antar paragraf, untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
PETUNJUK MENYIAPKAN MEDIA
BERBASIS TEKS YANG INTERAKTIF
(PEMBELAJARAN TERPROGRAM)
Sajikan
informasi dalam jumlah yang selayaknya, sehingga dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis
kebutuhan siswa, dan siapkan latihan yang
sesuai.
Pertimbangkan hasil analisis respon siswa.
Bagaimana siswa menjawab pertanyaan,
mengerjakan latihan, menyiapkan contoh,
menyarankan bacaan tambahan.
PETUNJUK MENYIAPKAN MEDIA
BERBASIS TEKS YANG
INTERAKTIF
Siapkan
kesempatan bagi siswa untuk dapat
belajar sesuai kemampuan dan kecepatannya.
Perlu penyajian materi berbasis teks yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk
dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.
Gunakan
beragam jenis latihan dan evaluasi.
Misalnya: main peran, studi kasus, berlomba,
atau simulasi.
CARA MENARIK PERHATIAN
PADA MEDIA BERBASIS TEKS
W a r n a, sebagai alat penuntun dan penarik
perhatian pada informasi yang penting.
Huruf, dicetak tebal atau dicetak miring un-tuk
memberikan penekanan pada kata-kata kunci
atau judul.
Kotak, memberikan tekanan pada informasi
yang penting.
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sebaiknya dihindari, karena kata-kata
menjadi sulit dibaca.
Media Berbasis Visual
MEDIA BERBASIS VISUAL /
IMAGE
Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
Menumbuhkan minat siswa, dan dapat memberi-kan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata.
Agar efektif, sebaiknya ditempatkan pada konteks
yang bermakna, dan siswa harus berinteraksi de-ngan
visual (image) itu.
Bentuk visual:
a. Gambar representasi: gambar, lukisan, atau foto
b . Diagram, melukiskan: hub. kosep, organisasi, dan
isi materi.
c. Peta, menunjukkan hub. ruang antar unsur dlm. isi
materi.
d. Grafik: tabel, grafik, dan chart (bagan).
PRINSIP UMUM
AGAR MEDIA BERBASIS VISUAL EFEKTIF
Diusahakan visual itu sesederhana mungkin.
Visual digunakan utk. menekankan informasi/
saran yang tidak terdapat di teks.
Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhti-sar
keseluruhan materi, sebelum menyajikan unit per
unit pelajaran yang digunakan siswa untuk
mengorganisasikan informasi.
Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk
meningkatkan daya ingat.
Gunakan gambar untuk melukiskan perbeda-an
konsep, dgn menampilkannya secara
berdampingan.
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Hindari visual yang tak berimbang.
Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua tayangan visual.
Visual yang diproyeksikan harus dapat dan
mudah terbaca.
Visual, khususnya diagram, amat membantu
dalam mempelajari materi yang kompleks.
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Visual dapat mengkomunikasikan gagasan
khusus, akan efektif apabila:
Jumlah objek visual yang akan ditafsirkan,
dijaga agar terbatas jumlahnya.
Jumlah aksi terpisah yang penting, dan
pesan-pesannya akan ditafsirkan, sebaiknya terbatas jumlahnya.
Semua objek dan aksi yang terkait, dilukiskan secara realistik, sehingga tidak terjadi
penafsiran ganda (ambigue).
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan
mudah dibedakan dari unsur latar belakang, un-tuk
mempermudah pengolahan informasi.
Caption (keterangan gb.) harus disiapkan, teruta-ma
untuk:
Menambah informasi yang sulit dilukiskan secara
visual.
Misal: lumpur, kemiskinan, dlsb.
Memberi nama orang, tempat, atau objek.
Menghubungkan kejadian atau aksi dalam
lukisan dgn visual sebelum atau sesudahnya.
Menyatakan apa yang sedang dikerjakan,
dipikirkan, atau dikatakan seseorang.
PRINSIP UMUM
..... LANJUTAN
Warna harus digunakan secara realistik.
Warna dan pemberian bayangan, digunakan
untuk mengarahkan perhatian dan membedakan antar komponen.
Media Berbasis AudioVisual
MEDIA BERBASIS AUDIO-VISUAL
Memerlukan pekerjaan tambahan untuk menggabungkan audio dan visual.
Dalam media audio-visual pekerjaan yang penting adalah penulisan naskah dan storyboard.
Narasi: penuntun bag. produksi bagaimana video mengilustrasikan / memvisualisasikan materi pelajaran.
Pada awal pelajaran, media harus mampu menarik perhatian siswa, dengan jalinan logis dan
berkesinambungan pada seluruh program pembelajaran, serta menuntun pada kesimpulan
dan rangkuman.
PETUNJUK PENULISAN NASKAH
NARASI
Tulis singkat, padat, dan sederhana.
Tulis, seperti menulis berita, pendek dan tepat,
berirama, dan mudah diingat.
Tidak harus berupa kalimat yang lengkap.
Gunakan frase yang dapat melengkapi visual,
atau tuntun siswa pada hal-hal yang penting.
Hindari istilah teknis, kecuali jika diberi batasan atau digambarkan.
Tulislah dalam kalimat aktif.
Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15
kata.
PETUNJUK PENULISAN NASKAH
NARASI
..... LANJUTAN
Usahakan setiap kalimat dalam satu tayangan
visual, memakan waktu kurang lebih 10 detik.
Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan
keras.
Edit dan revisi narasi tersebut bila diperlukan.
PETUNJUK PENGEMBANGAN
STORYBOARD
Menetapkan jenis visual untuk mendukung isi
pelajaran, dan buat sketsanya.
Rencanakan bag. yang akan diperankan audio
dalam paket program.
Audio bisa dalam bentuk: diam, sound effect,
suara latar belakang, musik, dan narasi (bisa
kombinasikan).
Lihat & yakinkan, seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard.
Review storyboard: .........
REVIEW STORYBOARD
Semua audio dan grafik cocok dengan teks.
Pengantar & pendahuluan menampilkan penarik perhatian.
Informasi penting telah dicakup.
Urutan interaktif telah digabungkan.
Strategi belajar telah digabungkan.
Narasi singkat padat
Program mendukung latihan-latihan.
Alur dan organisasi program mudah diikuti
dan dimengerti.
PETUNJUK PENGEMBANGAN
STORYBOARD ..... LANJUTAN
Kumpulkan dan paparkan semua storyboard,
sehingga dapat terlihat sekaligus.
Kumpulkan pengembang/pemroduksi storyboard untuk me-review dan mengkritik.
Catat semua komentar, kritik, dan saran.
Revisi untuk persiapan akhir, sebelum memulai produksi.
Media Berbasis Komputer
MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Komputer berperan sebagai manajer dalam
proses pembelajaran (Computer-Managed Instructional – CMI).
Komputer sebagai pembantu dalam belajar,
pemanfaatan (penyajian isi pelajaran, latihan,
atau keduanya), dikenal dengan CAI (Computer-Assisted Instructional).
CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan,
tetapi bukan merupakan penyaji utama materi
pelajaran.
PROSES INSTRUKSIONAL
KOMPUTER SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
Merencanakan, mengatur, mengorganisasikan,
dan menjadual pengajaran.
Mengevaluasi siswa (tes).
Mengumpulkan data mengenai siswa.
Melakukan analisis statistik mengenai data
pembelajaran.
Membuat catatan perkembangan pembelajaran
(kelompok maupun perorangan).
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI
Tutorial Terprogram:
Seperangkat tayangan (statis maupun dinamis)
yang terlebih dahulu diprogram.
Seperangkat informasi ditayangkan dan diikuti
pertanyaan.
Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dgn jawaban yg telah diprogram oleh
guru/perancang), dan diberikan umpan balik yang
sesuai.
Media tambahan lain yg biasa digunakan adalah:
tugas bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok,
percobaan lab., latihan, dan interaktif dgnVCD.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Tutorial Intelijen:
Berbeda dgn tutorial terprogram, karena jawaban komputer thd pertanyaan siswa dihasilkan
oleh kecerdasan buatan (AI), bukan jawaban yg
terprogram dan disiapkan oleh perancang pelajaran.
Ada dialog interaktif, antara siswa dengan komputer.
Baik siswa maupun komputer, dapat bertanya
atau memberikan jawaban.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Drill and Practice:
Konsep: aturan/kaidah atau prosedur telah diajarkan pada siswa.
Menuntun siswa dengan serangkaian contoh, untuk
meningkatkan kemahiran menggunakan
keterampilan.
Komputer dengan sabar memberikan pengulang-an
utk. mengembangkan keterampilan/mengi-ngat dan
menghafal fakta atau informasi.
Latihan ekstensif terutama pada keterampilan yg
memerlukan kecepatan dan ketepatan, akan
memberikan hasil penguasaan otomatis melalui drill
and practice pada komputer.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Simulasi
Memberikan kesempatan belajar secara dinamis,
interaktif, dan perorangan.
Simulasi yang menyangkut hidup-mati (penerbangan, kedokteran, dll.) sangat bermanfaat, yg
merupakan cara terbaik utk memperoleh pengalaman “nyata”.
Keberhasilan simulasi dipengaruhi 3 faktor:
1. Skenario
2. Model dasar
3. Lapisan pengajaran.
FORMAT PENYAJIAN PESAN DAN INFORMASI
DALAM CAI .... LANJUTAN
Skenario harus mencerminkan kehidupan nyata
(apa yang terjadi, bagaimana, siapa karakternya,
objek apa yg ikut terlibat, apa peran siswa, dan
bagaimana siswa berhadapan dgn simulasi itu).
Model adalah formula matematis atau aturan ifthen yg mencerminkan hub. sebab-akibat dlm
pengalaman hidup nyata.
Lapisan pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengoptimalkan
pembelajaran dan motivasi.
PERWAJAHAN TEKS
MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Monitor komputer bukan halaman, tetapi penayangan yang dinamis, yang bergerak (perlahan)
Layar tidak boleh terlalu padat, bagi ke dalam
beberapa tayangan. Atau mulai dgn yg sederhana, tambahkan hingga mencapai kompleksitas
yg diinginkan.
Pilih jenis huruf normal (tak berhias), gunakan
huruf kapital & huruf kecil (bukan kapital semua).
Gunakan antara 7 – 10 kata per baris (mudah
membaca kalimat pendek daripada panjang.
PERWAJAHAN TEKS
MEDIA BERBASIS KOMPUTER ....
LANJUTAN
Tidak memenggal kata pada akhir baris.
Tidak memulai paragraf pada baris akhir, da-lam 1
layar tayangan.
Tidak mengakhiri paragraf pada baris pertama
layar tayangan.
Rata kiri (tidak rata kanan), akan mempermu-dah
membaca.
Jarak 2 spasi disarankan, utk tingkat keterba-caan
yg lebih baik.
Pilih karakter huruf tertentu utk judul dan katakata kunci, misal: cetak tebal, garis bawah, dan
cetak miring.
PERWAJAHAN TEKS
MEDIA BERBASIS KOMPUTER ....
LANJUTAN
Teks diberi kotak, apabila berada bersamasama dgn grafik atau representasi visual pada
layar tayangan yg sama.
Konsisten dgn gaya dan format yg dipilih.
KONSEP INTERAKTIF
DALAM MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Mengikuti 3 unsur:
1. Urut-urutan instruksional yang dapat
disesuaikan
2. Jawaban/respon atau pekerjaan siswa
3. Umpan balik yang dapat disesuaikan
UNTUK MENINGKATKAN MEDIA
BERBASIS KOMPUTER .... SEHARUSNYA
Mempertimbangkan rancangan yg berpusat
pada masalah, studi kasus, atau simulasi.
Program dimulai dgn menggugah dan melibatkan pikiran siswa secara aktif.
Buat penyajian instruksional singkat, kemudian siswa diminta mengolah/memikirkan informasi yang disajikan itu.
Berikan kesempatan utk berinteraksi sekurang-kurangnya setiap 3 – 4 tayangan, atau
setiap 1 atau 2 menit.
UNTUK MENINGKATKAN MEDIA
BERBASIS KOMPUTER .... SEHARUSNYA
Pertimbangkan desain dimana siswa tidak diberi informasi linier, tetapi mencoba menemukan informasi melalui eksplorasi aktif, dalam
lingkup elektronik.
Memperbolehkan siswa berhubungan dgn pemakai komputer lain, melalui model atau papan informasi elektronik.
Siswa diminta utk berbagi tulisan kreatif, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan dgn siswa lain yg jauh.
Jangan memaksakan interaksi.