LAPORAN KEMAJUAN PKM P TAHUN 2015

PKM-P

LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
KOKUPICATU
(KOMBINASI KULIT PISANG DAN CANGKANG TELUR)
SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM PADA
PERTUMBUHAN Capsicum annum L.

BIDANG KEGIATAN

:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh
1. AGUNG DWITA SEPTYANI
2. INDRI ARISTA
3. FANIA ANDYANI

:

(201241500126) tahun 2012
(201241500112) tahun 2012
(201241500173) tahun 2012

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2014

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan
: KOKUPICATU (Kombinasi Kulit
Pisang dan Cangkang
Telur) Sebagai Campuran Media
Tanam pada Pertumbuhan
Capsicum annum L.
2. Bidang Kegiatan
: PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Agung Dwita Septyani

b. NIM
: 201241500126
c. Jurusan
: Pendidikan Biologi
d. Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Indraprasta PGRI
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Vila Pertiwi blok F7 no 8 RT 03/13
/ 087875982372
f. Alamat email
: [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Efri Gresinta, M.Pd.Si
b. NIP
: 0306108701
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Intisari 1 no 08 RT 02/009 Kel.
Kalisari Kec.Pasar rebo Jakarta
Timur
6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti
: Rp 8.550.000,00
b. Sumber lain ( sebutkan...)
:7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 3 bulan

Menyetujui
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Indraprasta PGRI

Dra. Yulistiana, M.Pd
NIK: 0419 0769 090

Jakarta, 26 September 2014
Ketua Pelaksana Kegiatan

Agung Dwita Septyani
NPM: 2012 4150 0126
Dosen Pendamping


Efri Gresinta, M.Pd.Si.
NIP : 0306108701

ii

Abstrak

Kulit pisang merupakan limbah yang berperan penting dalam pertumbuhan
tanaman karena mengandung unsur hara seperti Ca, K, P, dsb. Cangkang telur
kaya kalsium karbonat berpotensi besar pada ketahanan tanaman terhadap
penyakit tanaman. Capsicum annum L. adalah salah satu golongan cabai merah
besar, memiliki nilai ekonomi tinggi dibutuhkan setiap rumah tangga dan sebagai
bahan baku industri. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh kombinasi kulit
pisang dan cangkang telur sebagai campuran media tanam dan mengetahui apakah
kalsiumnya dapat meningkatkan kekebalan Capsicum annum L. terhadap hama
dan penyakit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial
dengan empat perlakuan. Variabel yang diamati yaitu, lebar daun, tinggi tanaman,
jumlah helaian daun, jumlah bunga, jumlah buah. Hasil penelitian menunjukan
dosis 75 %( Kulit pisang + Cangkang telur = 375 gr/pot) efektif dan efisien untuk
pertumbuhan Capsicum annum. L.

Kata kunci: Limbah, Cangkang telur, Kulit pisang, Tanaman Cabai

iii

DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ..............................................................................

ii

Abstrak ....................................................................................................

iii

Daftar Isi..................................................................................................

iv

Bab I Pendahuluan……………………………………………………..

1


1.1 Latar Belakang……………………………………………..

1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………….

2

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………..

2

1.4 Luaran yang Diharapkan…………………………………..

2

1.5 Kegunaan………………………………………………….

2


Bab II Tinjauan Pustak……………………………………………….

3

2.1 Cabai (Capsicum annum L.)……………………………….

3

2.2 Kulit Pisang………………………………………………...

3

2.3 Cangkang Telur…………………………………………….

4

Bab III Metodologi Penelitian…………………………………………

5


3.1 Waktu dan Tempat…………………………………………

5

3.2 Metode Penelitian………………………………………….

5

3.2.1 Desain Penelitian…………………………………

5

3.2.2 Parameter yang Diamati…………………………

5

3.2.3 Teknik Analisis Data…………………………….

6


Bab IV Hasil Yang Dicapai dan Potensi Khusus……………………...

8

Bab V Penutup……………………………………………………….

10

5.1 Kesimpulan……………………………………………….

10

5.2 Saran……………………………………………………..

10

Daftar Pustaka……………………………………………………….

10


LAMPIRAN

iv

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman cabai (Capsicum sp) termasuk dalam suku terong-terongan
(Solanaceae) merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan oleh para petani di
Indonesia. Salah satu jenisnya yaitu, cabai merah besar (Capsicum annum L.)
karena dibutuhkan setiap rumah tangga sebagai kebutuhan bumbu masakan,
industri makanan, maupun obat-obatan. Namun banyak kendala yang dihadapi
petani dalam berbudidaya cabai, salah satunya adalah hama dan penyakit seperti
Agrotis sp (ulat tanah), Dacus sp (lalat buah), Spoctopfera sp (ulat grayak), Thrips
parvispinus (trip), Myzus persicae (kutu daun)
Pisang (Musa Paradisiaca L.) merupakan tumbuhan terna raksasa berdaun

besar dari suku Musaceae, mampu beradaptasi pada iklim tropis, panas, dan
lembab, terutama didataran rendah. Pada umumnya masyarakat hanya
memanfaatkan buahnya, sedangkan kulitnya dibuang begitu saja menjadi
tumpukan limbah yang tidak berguna. Padahal banyak manfaat yang terkandung
pada kulit pisang, antara lain mengandung kalium, kalsium, fosfor, potassium dan
lain sebagainya yang dapat menyuburkan tanah, serta diyakini bahwa kulit pisang
memiliki sifat antivirus dan antimikroba patogen. Apabila limbah kulit pisang
dimanfaatkan sebagai media tanam, kemungkinan tanaman cabai tidak mudah
terkena virus dan hama penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas tanaman
cabai. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Sedangkan telur ayam merupakan sumber protein yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat luas. Biasanya telur hanya dimanfaatkan isinya dan cangkang
atau kulitnya dibuang. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Miles,
serbuk kulit telur ayam mengandung kalsium sebesar 401±7,2 gram atau sekitar
39% kalsium, dalam bentuk kalsium karbonat. Terdapat pula strontium sebesar
372±161μg, zat-zat beracun seperti Pb, Al, Cd, dan Hg terdapat dalam jumlah
kecil, begitu pula dengan V, B, Fe, Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu, dan Cr (Garry dan
Richard; Zakiah 2014). Ternyata kalsium berpotensi sebagai agensia pengimbas
ketahanan tanaman terhadap penyakit layu Fusarium.
Untuk mendapatkan tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.)
dengan kualitas baik serta tidak mudah terserang virus dan hama penyakit. Penulis
mencoba memanfaatkan bahan alami yang ramah lingkungan, seperti kulit pisang
dan cangkang telur yang mengandung banyak kalsium sehingga dapat
dihubungkan dengan masalah kemasaman tanah dan pengapuran, karena
merupakan kation yang paling cocok untuk mengurangi kemasaman atau

2

menaikan pH tanah (Widyawati, dkk., 2008). Dan dapat meningkatkan kualitas
pertumbuhan Capsicum annum L.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kombinasi kulit pisang dan cangkang telur sebagai
campuran media tanam pada pertumbuhan Capsicum annum L.?
2. Apakah kalsium yang terkandung pada kulit pisang dan cangkang telur
dapat meningkatkan kekebalan Capsicum annum L. terhadap hama dan
penyakit tanaman?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi kulit pisang dan cangkang telur
sebagai campuran media tanam pada pertumbuhan Capsicum annum L.
2. Untuk mengetahui apakah kalsium pada kulit pisang dan cangkang telur
dapat meningkatkan kekebalan Capsicum annum L. terhadap hama dan
penyakit tanaman.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini yaitu berupa artikel ilmiah
atau jurnal yang dipublikasikan dalam bentuk cetakan maupun elektronik agar
masyarakat dapat mengembangkan ide kreatif dari penelitian yang telah
dilakukan dan menjadi suatu referensi agar dapat melakukan penelitian lebih
lanjut dalam menemukan inovasi baru pada bidang pertanian. Sehingga
masyarakat dapat termotivasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada
pemanfaatan limbah kulit pisang dan cangkang telur yang kini belum banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya dalam bidang pertanian.
1.5 Kegunaan
1. Sebagai bahan informasi pada masyarakat tentang pemanfaatan kulit pisang
dan cangkang telur sebagai media tanam dan penambah unsur hara makro dan
mikro yang ramah lingkungan.
2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungannya, untuk mengurangi produksi limbah organik di lingkungan
sekitar dengan memanfaatkan limbah menjadi media tanam.
3. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat diterapkan dalam bidang pertanian
untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai.

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cabai (Capsicum annum L.)
Cabai (Capsicum sp. ) merupakan tanaman perdu dari famili terongterongan (Solanaceae) yang berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan
menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk negara
Indonesia. Salah satu jenis cabai (Capsicum annum L.) yaitu, buah cabai besar
berukuran panjang berkisar 6-10 cm, diameter 0,7-1,3 cm. Cabai besar di
Indonesia dibagi menjadi dua kelompok yaitu cabai merah besar dan cabai merah
keriting. Cabai besar dapat tumbuh subur di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga mempunyai
kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri, memiliki
peluang eksport, membuka kesempatan kerja serta sebagai sumber vitamin C.
2.2 Kulit Pisang
Kulit pisang mengandung karbohidrat yang tinggi (18,5%), sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pembunuh larva serangga yang efektif, dengan cara kulit
pisang dihancurkan dulu hingga berbentuk larutan cair. Selanjutnya larutan ini
diberi bakteri Bacillus Thuringiensis yang berfungsi sebagai toksik yang dapat
merusak pencernaan serangga(Anggraeni dan Sian, 2004). Mokbel dan Hashinaga
(2005) menyatakan bahwa pisang merupakan salah satu buah paling popular dan
dengan berkembangnya zaman peneliti menemukan bahwa buah dan kulit pisang
mengandung komponen antibakteri dan antioksidan.
Kandungan dari kulit pisang ini memiliki fungsi sangat penting bagi
pertumbuhan tanaman, seperti kandungan potassium atau kalium (K), berperan
membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula, pembelahan sel,
memperkuat jaringan tanaman dan membantu tanaman untuk tahan terhadap
pengaruh suhu dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit. Mangan
(Mn) berfungsi sebagai komponen penting dalam proses asimilasi, gejala dari
defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun dan menguningnya
bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sodium atau Natrium (Na) dapat
menyuburkan tanaman.
Dimana defisiensi unsur Natrium sangat berpengaruh bagi pertumbuhan
tanaman, yaitu resistensi tanaman akan menurun apalagi saat musim kering.
Tanpa Natrium (Na) pertumbuhan tanaman tidak dapat meningkatkan kandungan
air dalam pembukaan stomata, sedangkan kalsium (Ca) berfungsi untuk
merangsang pembentukan bulu akar, mengeraskan batang tanaman, dan
merangsang pembentukan biji. Kalsium pada daun dan batang berkhasiat

4

menetralkan senyawa atau menyebabkan suasana yang tidak menguntungkan pada
tanah (Lingga dan Marsono, 2007). Jika tumbuhan kekurangan Ca akan
menunjukan hambatan pertumbuhan dan ujung-ujung akar atau batang mengering.
Phosphor (P) Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman.
Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat pembungaan
dan pembuahan tanaman serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
2.3 Cangkang Telur
Cangkang telur merupakan limbah rumah tangga yang dapat diolah dan
dijadikan bahan pengganti kapur untuk meningkatkan pH tanah. Pemanfaatan
kulit telur, khususnya dalam bidang pertanian sebagai pengendali organisme
penyakit tanaman, saat ini belum mendapat perhatian. Cangkang telur kering
mengandung sekitar 95% kalsium karbonat dengan berat 5,5 gram (Butcher dan
Miles, 1990). Sementara itu, Hunton (2005) melaporkan bahwa kulit telur terdiri
atas 97% kalsium karbonat.
Menurut Umar dalam Nurjayanti(2012), cangkang telur mengandung
hampir 95,1% terdiri atas garam-garam organik, 3,3% bahan organik (terutama
protein), dan 1,6% air. Sebagian besar bahan organik terdiri atas persenyawaan
Calsium karbonat (CaCO3) sekitar 98,5% dan Magnesium karbonat (MgCO3)
sekitar 0,85%. Menurut Stadelman and Owen dalam P. Jaso(2009), jumlah
mineral didalam cangkang telur beratnya 2,25 gram yang terdiri dari 2,21 gram
kalsium, 0,02 gram magnesium, 0,02 gram fosfor serta sedikit besi dan Sulfur.
Kandungan kalsium yang cukup besar berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai
pupuk organik bagi tanaman. Kemampuan kalsium untuk meningkatkan
ketahanan tanaman tidak terlepas dari peranannya memengaruhi kerja enzim
dalam metabolisme tanaman.
Hal tersebut disebabkan dalam sistem metabolisme tanaman dihasilkan
senyawa metabolit sekunder, seperti fenol, fitoaleksin, dan flavanoid, yang dapat
menghambat perkembangan patogen (Irawati, 2001). Widyawati et al. (2008)
melaporkan bahwa pemupukan unsur kalsium taraf 4 g per polibag mampu
memacu ketahanan tanaman panili terhadap penyakit di pembibitan. Pemupukan
unsur kalsium juga dapat berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman tomat,
yaitu meningkatnya volume dan bobot buah. Selain itu, berpengaruh juga dalam
menekan terjadinya keretakan buah pada tanaman tomat (Hadi dan Rugayah,
2004).
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Kim et al. (2008) menunjukkan
bahwa pencampuran tanah dan tepung kulit telur pada komposisi 1 : 20 mampu
menekan penyakit akar gada, yang disebabkan oleh Plasmodiophora brassicae
sebesar 58,5% dan memengaruhi pertumbuhan kubis Cina lebih baik.

5

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2015 sampai bulan Mei
2015 di Jl. Raya Tengah Gg. Rukun Rt 04/Rw 03 No.18 Kel. Gedong Kec. Pasar
Rebo Jakarta Timur.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL). (RAL) pola Faktorial yang terdiri dari satu faktor dengan empat
perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan. Pada Capsicum annum L.
diberi 4 perlakuan yaitu:
1. Perlakuan A : kombinasi 0% kulit pisang dan cangkang telur dan 100%
tanah (setara dengan 2 kg/pot)
2. Perlakuan B : kombinasi 25% kulit pisang dan cangkang telur (setara
dengan 125 gr/pot) dan 75% tanah (setara dengan 1,5 kg/pot)
3. Perlakuan C : kombinasi 50% kulit pisang dan cangkang telur (setara
dengan 250 gr/pot) dan 50 % tanah (setara dengan 1 kg/pot)
4. Perlakuan D : kombinasi 75 % kulit pisang dan cangkang telur (setara
dengan 375 gr/pot) dan 25% tanah (setara dengan 0,5 kg/pot)
Alat yang dibutuhkan terdiri dari : Sekop, pot ukuran besar, gembor ember, tali rafia,
meteran/mistar, bambu penyangga, alat penghancur limbah kering/blender,
pengering/oven, alat tulis. Sedangkan Bahan yang dibutuhkan terdiri dari : benih
Capsicum annum L, gabah kering, limbah kulit pisang, limbah cangkang telur, tanah
hitam, air.
Pelaksanaan penelitian : Sebelum dilakukan penanaman, Dimulai dengan
pengumpulan limbah cangkang telur dan kulit pisang yang telah dikeringkan, kemudian
dihancurkan sampai menjadi serbuk agar unsur makro dan mikro yang terkandung
didalamnya dapat diserap dengan baik oleh tanaman. Kemudian tanah dicampur dengan
limbah yang telah dihancurkan sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Pemeliharaannya (pemindahan bibit, penyiraman, penyiangan, pengendalian hama dan
penyakit) dan panen.
Analisis data: Analisis data secara kuantitatif dengan menggunakan ANOVA
kemudian data yang berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur
(BNJ) taraf 5%. Variabel yang diamati yaitu, lebar daun, tinggi tanaman, jumlah helaian
daun, jumlah bunga, jumlah buah. Sedangkan analisis kualitatif dilakukan secara
deskriptif.
3.2.1 Variabel yang Diamati

Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari lebar daun,
tinggi tanaman, jumlah helaian daun, jumlah bunga, dan jumlah buah.

6

3.2.2 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan ANOVA satu faktor kemudian data yang berpengaruh nyata
akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Sedangkan
analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif.
Tabel 2. Uji Anova: Single Factor (Konsentrasi bahan organik
terhadap tinggi tanaman)
Groups
0
0,25
0,5
0,75
ANOVA
Source of
Variation
Between
Groups
Within Groups

Count
6
6
6
6

Sum
158,5
318
360,6
412,1

SS

Df

5996,6433
1643,1167

3
20

Average
26,41667
53
60,1
68,68333

MS

Variance
129,6656667
72,656
65,496
60,80566667

F hitung

1998,881 24,33036134
82,15583

F crit (F
tabel)

P-value
7,02806E07

3,098391212

Total
7639,76
23
F hitung > F tabel pada taraf 5% artinya terdapat pengaruh signifikan antara
perbedaan konsentrasi bahan organik terhadap tinggi tanaman yang dihasilkan.
Tabel 3. Uji Anova: Single Factor (Konsentrasi bahan organik terhadap
lebar daun)
Groups
Count Sum
Average
Variance
0
6
20,5 3,4166667 0,369666667
0,25
6
27,8 4,6333333 0,754666667
0,5
6
33,5 5,5833333 0,237666667
0,75
6
36
6
0,64
ANOVA
Source of
Variation
Between
Groups
Within Groups

SS

Df

23,6883
10,01

3
20

MS

F hitung

7,8961111 15,77644578
0,5005

P-value

F crit (F
tabel)

1,69068E-

3,098391212

Total
33,6983 23
F hitung > F tabel pada taraf 5% artinya terdapat pengaruh signifikan antara
perbedaan konsentrasi bahan organik terhadap lebar daun yang dihasilkan

7

Unsur hara yang berpengaruh penting bagi pertumbuhan tanaman, seperti
kandungan potassium atau kalium (K), berperan membantu pembentukan protein,
karbohidrat dan gula, pembelahan sel, memperkuat jaringan tanaman dan
membantu tanaman untuk tahan terhadap pengaruh suhu dan meningkatkan daya
tahan tanaman terhadap penyakit. Mangan (Mn) berfungsi sebagai komponen
penting dalam proses asimilasi, gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan
bintik nekrotik pada daun dan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang
daun. Sodium atau Natrium (Na) dapat menyuburkan tanaman.
Dimana defisiensi unsur Natrium sangat berpengaruh bagi pertumbuhan
tanaman, yaitu resistensi tanaman akan menurun apalagi saat musim kering.
Tanpa Natrium (Na) pertumbuhan tanaman tidak dapat meningkatkan kandungan
air dalam pembukaan stomata, sedangkan kalsium (Ca) berfungsi untuk
merangsang pembentukan bulu akar, mengeraskan batang tanaman, dan
merangsang pembentukan biji. Kalsium pada daun dan batang berkhasiat
menetralkan senyawa atau menyebabkan suasana yang tidak menguntungkan pada
tanah (Lingga dan Marsono, 2007). Jika tumbuhan kekurangan Ca akan
menunjukan hambatan pertumbuhan dan ujung-ujung akar atau batang mengering.
Phosphor (P) Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman.
Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat pembungaan
dan pembuahan tanaman serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
Unsur hara yang paling berperan dalam proses pembentukan buah adalah
unsure Kalium. Unsur kalium dapat memperlancar pengangkutan karbohidrat dan
memegang peranan penting dalam pembelahan sel, dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan buah sampai buah masak serta berperan dalam
memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
Kegiatan fotosintesis akan menurun dengan menurunnya kadar kalium.

8

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

Sampel A

Sampel C

Sampel B

Sampel D

Waktu penanaman benih pertama tanggal 19 Mei 2015, Pertumbuhn bibit
cabai sampai tanggal 22 Juli 2015 dapat diukur tinggi batang, jumlah daun, lebar
daun, jumlah bunga, jumlah buah dan panjang buah terbesar.
Data yang kami cantumkan pada tabel berikut, merupakan data
pengukuran terakhir tanggal 22 Juli 2015 dengan 4 perlakuan yaitu :

Ulangan
A1
A2
A3
A4
A5
A6
B1
B2
B3
B4

Jumlah
Tinggi Buah
42 cm
1 buah
39,6 cm 2 buah
23 cm
18,9 cm
19 cm
16 cm
60 cm
3 buah
65,8 cm 12 buah
47 cm
3 buah
45 cm
-

variabel yang diamati
Panjang Jumlah
Lebar
buah
bunga
daun
terbesar mekar
terbesar
3,3 cm
5
4 cm
5,1 cm
6
4,2 cm
3,2 cm
3 cm
3,5 cm
2,6 cm
3,7 cm
4
5 cm
10,2 cm
8
5,6 cm
6,3 cm
5
4,5cm
8
5,3 cm

Jumlah
daun
> 30 helai
> 30 helai
10 helai
10 helai
10 helai
6 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai

9

B5
B6
C1
C2
C3
C4
C5
C6
D1
D2
D3
D4
D5
D6

54,2 cm 7 buah
46 cm
71,6 cm
64,8cm 8 buah
47,3 cm
60,8
cm
12 buah
58,5 cm 10 buah
57,6 cm 3 buah
69,7 cm 9 buah
75,4 cm 2 buah
73,2 cm 4 buah
75,5 cm 2 buah
57 cm
8 buah
61,3 cm 6 buah

7,5 cm
10,9 cm
-

10
6
12
9
-

4,2 cm
3,2 cm
5,2 cm
5,2 cm
5,5 cm

> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai

5,5 cm
8,3 cm
7,4 cm
10,3 cm
5,2 cm
10,9 cm
5,5 cm
10,6 cm
3,9 cm

9
10
6
5
13
13
17
17
8

5,4 cm
5,7 cm
6,5 cm
6,2 cm
6,1 cm
6 cm
7,3 cm
5,5 cm
4,9 cm

> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai
> 30 helai

Analisis aktivitas pertumbuhan tanaman cabai pada keempat perlakuan
tersebut, terlihat bahwa pada pot perlakuan D dengan media tanam cabai yang
diberi campuran 75 % kombinasi kulit pisang dan cangkang telur menunjukan
pertumbuhan tinggi batang lebih cepat dan menghasilkan daun yang lebih besar .
Potensi Khusus
Hasil kombinasi kulit pisang dan cangkang telur dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas khususnya dalam bidang pertanian yang akan mendukung
program pemerintah “ Go Organik “ tahun 2010 dalam rangka menekan
pemakaian pupuk kimia yang boros anggaran dan merusak lahan pertanian. Dan
mendukung usaha pada sector pertanian karena dapat berpotensi dalam
pengembangan usaha pupuk organic dari pemanfaatan limbah kulit pisang dan
cangkang telur serta tidak memerlukan modal yang terlalu besar karena bahan
dasarnya adalah limbah rumah tangga yang berpotensi cukup besar untuk
dijadikan pupuk organik. Hasil penelitian ini nantinya akan dipatenkan dalam
bentuk jurnal artikel ilmiah yang dapat bermanfaat sebagai sumber referensi
untuk penelitian selanjutnya.

10

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemanfaatan kombinasi cangkang telur dan kulit pisang berpengaruh dimana
pada dosis yang tepat dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan Capsicum annum L.
Pada perlakuan D kombinasi 75 % kulit pisang dan cangkang telur (setara dengan 375
gr/pot) lebih efektif dan efisien terhadap pertumbuhan Capsicum annum L. Berdasarkan
hasil uji ANOVA membuktikan perbedaan konsenterasi bahan organik berpengaruh
signifikan terhadap tinggi tanaman dan lebar daun. Pemanfaatan kombinasi cangkang
telur dan kulit pisang berpotensi untuk ketahanan Capsicum annum L. terhadap hama dan
penyakit. Selain itu dapat dijadikan sebagai alternative pupuk organik.

5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan zat dalam kulit
pisang yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annum
L.)

DAFTAR PUSTAKA
Butcher, G.D. dan R. Miles. 1990. Concepts of Eggshell Quality.(On-line).
http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/VM/VM01300.PDF 1990. Diakses 19
September 2014
Widyawati, W., W.Q. Mugnishah, dan A. Dhalimi.2008. Pengaruh Pemupukan
Kalsium dan Magnesium terhadap Pertumbuhan dan Kesehatan Tanaman
Panili (Vanilla planifolia Andrews) di Pembibitan.
Zakiah. (2014) Pengaruh Serbuk Cangkang Telur Ayam Terhadap Tinggi
Tanaman Kamboja Jepang(Adenium obesum) e-Jipbiol Vol. 3: 9-15
Lingga P, Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya.
Jakarta. 146 hlm
Nurjayanti, D. Zulfita, D. Raharjo.(2012).Pemanfaatan Tepung Cangkang Telur
Sebagai Substitusi Kapur dan Kompos Keladi terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Cabai Merah Pada Tanah Aluvial. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian 1(1):16-21.

LAMPIRAN
PENGGUNAAN DANA
Total Anggran DanaRp. 8.550.000
Total Pemakaian sampai tanggal 29 Mei 2012 adalah sebesar Rp 5.970.000,00
(70% dana)
Total Pemakaian sampai tanggal 22 Juli 2012 adalah sebesar Rp 2.580.000,00
(30% dana )
No

Tanggal

Keterangan

1

16-07-2015

Biaya konsumsi

Rp

160.000

Biaya Transport

Rp

185.000

Biaya konsumsi

Rp

160.000

Biaya Transport

Rp

185.000

Biaya konsumsi

Rp

160.000

Biaya Transport

Rp

185.000

Biaya Konsumsi

Rp

160.000

Biaya Transport

Rp 185.000

Honorium pelaksana

Rp 1.200.000

2

3

4

18-07-2015

20-07-2015

22-07-2015

Total

BUKTI-BUKTI PENDUKUNG KEGIATAN

Jumlah

Rp

2.580.000

Pencucian Bahan

Pengeringan

Penyemaian

Sampel perlakuan 1

(A1)

(A2)

(A3)

(A4)

(B3)

(B4)

(A5)

(A6)

Sampel perlakuan 2

(B1)

(B2)

(B5)

(B6)

Sampel Perlakuan 3

(C1)

(C2)

(C3)

(C4)

(C5)

(C6)

Sampel perlakuan 4

(D1)

(D2)

(D3)

(D4)

(D5)

(D6)

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107

Kajian administrasi, farmasetik dan klinis resep pasien rawat jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015

19 169 0

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45