RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP TEM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK
KELAS V SEMESTER I
TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR
SUB TEMA WUJUD BENDA DAN CIRINYA
PEMBELAJARAN KE-2
Disusun guna melaksanakan Peerteaching
Dosen Pengampu: Dra. Florentina Widihastrini, M. Pd.

Disusun Oleh :
Nama

: Dita Setyo Nugroho

Nim

: 1401414252

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

PENGGAL SILABUS
Mata
Pelajaran
SBdP

Kompetensi Dasar
3.4 Memahami

Materi
Pembelajaran
 Kerajinan

prosedur dan

khas

langkah kerja


di daerah

topeng

Kegiatan
Pembelajaran
1. Siswa
diberikan

a. Tes

dalam berkarya

mengenai teks

kreatif

bacaan

berdasarkan ciri


berjudul “Pak

khas daerah.

Bowo

yang

Pengrajin

dari berbagai

Wayang

media dengan
menerapkan
proporsi dan
keseimbangan.


melakukan
pustaka

tentang
kerajinan dari
berbagai
daerah
Indonesia.

3.4 Mengidentifikasi

3. Siswa

(tertulis)
b. Non tes
(observasi)
c. Non tes
(unjuk
kerja)


Golek”
2. Siswa
studi

Teknik/jenis
penilaian

pemahaman

4.4 Membuat topeng

Penilaian

di

Alokasi
Waktu
6 JP

Sumber

Belajar
Buku Guru,
Buku Siswa,
sumber lain
yang relevan

IPA

perubahan yang
terjadi di alam,
hubungannya dengan
penggunaan sumber
daya alam, dan
pengaruh kegiatan
manusia terhadap
keseimbangan
lingkungan sekitar.
4.7 Menyajikan hasil
laporan tentang
permasalahan akibat

terganggunya
keseimbangan alam
akibat ulah manusia,
serta memprediksi
apa yang akan terjadi
jika permasalahan
tersebut tidak diatasi.

diberikan
 Wujud

dan

sifat benda

informasi
tentang wujud
dan

sifat


benda.
4. Siswa
melakukan
percobaan dan
menyajikan
hasil

laporan

percobaan
tentang
perubahan
wujud benda
5. Siswa
mendeskripsik
an
gambar

sebuah

yang

berisi kalimat
pemanfaatan
SDA

secara

tidak
bertanggung

jawab.
6. Siswa
diberikan

3.1 Memahami konsep
PJOK

penjelasan


variasi dan kombinasi
pola gerak dasar

 Teknik

dalam berbagai

dasar bola

permainan dan atau

basket

olahraga tradisional
bola besar.
4.1 Mempraktikkan

oleh

guru


tentang
teknik-teknik
dasar

dalam

permainan
bola basket
7. Siswa

variasi dan kombinasi

mempraktikan

pola gerak dasar yang

teknik

dilandasi konsep

permainan

gerak dalam berbagai

bola basket.

dasar

permainan dan atau
olahraga tradisional
bola besar.

8. Siswa
mengidentifik
3.1

Menggali informasi

asi

kosakata

Bahasa
Indonesia

dari teks laporan
buku tentang

baku dan tidak


Kosakata

makanan dan rantai

baku

makanan, kesehatan

tidak baku

baku
dan

yang

terdapat dalam
teks

bacaan

manusia,

“Pak

Bowo

keseimbangan

Pengrajin

ekosistem, serta

Wayang

alam dan pengaruh

Golek”

kegiatan manusia
dengan bantuan guru
dan teman dalam
bahasa Indonesia
lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata
baku.
4.1 Mengamati, mengolah,
dan menyajikan teks
laporan buku
tentang makanan
dan rantai makanan,
kesehatan manusia,

keseimbangan
ekosistem, serta
alam dan pengaruh
kegiatan manusia
secara mandiri
dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis dengan
memilih dan
memilah kosakata
baku.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK
Nama Sekolah

: Sekolah Dasar Negeri 2 Panjunan

Kelas/Semester

: V (Lima)/ I (Satu)

Tema

: Benda-benda di Lingkungan Sekitar

Subtema

: Wujud Benda dan Cirinya

Pertemuan ke

:2

Alokasi Waktu

: 6 JP x 35 menit (1 Hari)

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar

Indikator

SBdP
3.4 Memahami prosedur dan langkah
kerja

dalam

berkarya

3.4.1 Mengenal

kreatif

karya

berdasarkan ciri khas daerah.

jenis-jenis

kerajinan

berbagai

daerah

dari
di

nusantara.
3.4.2

Mengenal

berbagai

karakter topeng
4.4 Membuat topeng dari berbagai

4.4.1 Melakukan studi pustaka

media dengan menerapkan proporsi

tentang

dan keseimbangan.

berbagai

kerajinan

dari

daerah

di

Indonesia.
IPA
3.4 Mengidentifikasi perubahan yang
terjadi

di

alam,

hubungannya

3.4.1 Mendeskripsikan sifatsifat benda padat, cair, dan gas.

dengan penggunaan sumber daya
alam,

dan

pengaruh

kegiatan

manusia terhadap keseimbangan
lingkungan sekitar.
4.7 Menyajikan hasil laporan tentang

4.7.1 Menyajikan hasil laporan

permasalahan akibat terganggunya

pengamatan perubahan wujud

keseimbangan alam akibat

benda.

ulah

manusia, serta memprediksi apa
yang akan terjadi jika permasalahan
tersebut tidak diatasi.
PJOK
3.1 Memahami konsep variasi dan

3.1.1 Menyebutkan

kombinasi pola gerak dasar dalam

melakukan

berbagai

keterampilan

permainan

dan

atau

olahraga tradisional bola besar.

cara
berbagai
untuk

mengambil

posisi,

mencetak

angka,

dan

mengoper ke teman.
4.1 Mempraktikkan

variasi

dan

4.1.1 Menggunakan

kombinasi pola gerak dasar yang

keterampilan

dilandasi

konsep

mengambil

berbagai

permainan

gerak

dalam

dan

atau

olahraga tradisional bola besar.
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali

informasi

dari

mencetak

berbagai
untuk
posisi,

angka,

dan

mengoper ke teman.
teks

3.1.1 Menggali

informasi

dari

laporan buku tentang makanan dan

bacaan tentang perubahan

rantai makanan, kesehatan manusia,

wujud benda yang terjadi

keseimbangan

karena kegiatan manusia.

alam

ekosistem,

dan

pengaruh

manusia dengan

serta

kegiatan

bantuan guru

dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
4.1

Mengamati,
menyajikan
tentang

mengolah,
teks

4.1.1 Menyajikan

hasil

laporan

buku

pengamatan

me-ngenai

dan

rantai

bukti

makanan

makanan,

kesehatan

keseimbangan
alam

dan

dan

manusia

manusia,

ekosistem,
pengaruh

secara

serta

kegiatan

mandiri

pengaruh

manusia

kegiatan

yang

dapat

mempengaruhi alam serta
cara pen-cegahannya

dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan

memilih

dan

memilah

kosakata baku.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mempelajari teknik dasar bermain bola basket, siswa terampil
dalam mempraktikkan teknik dasar bermain bola basket dengan benar dan
sportif.
2. Dengan melakukan percobaan untuk menguji perubahan wujud benda dengan
sistematis dan penuh rasa ingin tahu, siswa dapat mengetahui dan menjelaskan
wujud dan sifat benda serta perubahan wujudnya dengan pemikiran logis dengan
cermat dan teliti.
3. Dengan membaca teks bacaan, siswa dapat mengisi tabel isian kosa kata dan
mencari arti kata kosa kata baku dan tidak baku dengan teliti sesuai dengan
KBBI.
4. Dengan membaca teks dengan seksama, siswa dapat menuliskan kembali
informasi penting dari bacaan dan memberikan pendapat yang logis tentang teks
bacaan yang telah dibaca dengan sikap penuh percaya diri.

5. Dengan melakukan studi literatur di buku siswa, siswa dapat mengenal kerajinan
khas topeng di daerah masing-masing dan mencatat hasil penemuan mereka
dengan sistematis.
D. MATERI AJAR
Teknik dasar bola basket, wujud dan sifat benda, kerajinan khas topeng di daerah,
kosakata baku dan tidak baku
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN




Pendekatan
Metode Pembelajaran
Model

: Saintifik
: Diskusi, Demonstrasi, Tanya Jawab, Ceramah
: Cooperative Learning

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media dan Alat :
1. Bola
2. Gambar kegiatan olahraga, perubahan wujud benda, dan
kerajinan tradisional
3. Es batu, air, piring, lilin, korek api.
4. Powerpoint

Sumber Pembelajaran :


Buku Guru Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Kelas 5 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).



Buku Siswa Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).



Literatur buku perpustakaan

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pendahuluan

Alokasi

Deskripsi Kegiatan

Waktu
10 menit

Pra Kegiatan:
1. Guru memberikan salam
2. Siswa di kondisikan secara fisik dan
psikis
3. Siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan

masing-masing

mengawali

kegiatan

(untuk

pembelajaran)

dengan dipimpin oleh

salah satu

siswa
4. Guru memeriksa kehadiran siswa.

Kegiatan Awal:
5.

Guru memberikan apersepsi “Anakanak

apakah

kalian

masih

ingat

kemarin kita belajar tentang apa?
Kemarin bapak memberikan PR silakan
dikumpulkan terlebih dahulu!. Apakah
anak-anak

sudah

kegiatan

siap

pembelajaran

mengikuti
hari

ini?

Apakah kalian masih ingat penugasan
yang kemarin bapak berikan? Apa saja
penugasannya?
(membawa
alat-alat

Ayo

pakaian

untuk

sebutkan!”

olahraga,

praktik

dan

perubahan

wujud benda)
6. Guru menyampaikan tema dan sub
tema serta tujuan pembelajaran

7. Guru memberikan motivasi kepada
siswa dengan menyanyikan yel-yel.
(Nada Anak Gembala)
“Kami adalah anak kelas 5
Selalu riang serta gembira
Karena kami rajin belajar
Tak pernah malas
Tak kenal lelah
Lalalalalala”

Inti

1. Guru

memulai

kegiatan

dengan 185 menit

memperlihatkan sebuah gambar ilustrasi
tentang kegiatan berolahraga dan fasilitas
peralatan yang dilakukan..(Menalar)

2. Siswa diberi stimulus oleh guru dengan
memberikan
pancingan

pertanyaan-pertanyan
seperti

yang

tertera

dalam

lembar yang telah disediakan : Gambar apa
yang kamu lihat? Peralatan

apa

yang

digunakan? Dimana mereka berolahraga?
Apa yang harus mereka lakukan sebelum
berolahraga? (Mengamati)
3. Siswa menuliskan jawabannya pada lembar
kerja kemudian dibahas bersama guru

4. Guru mengajukan pertanyaan pembuka

“Anak-anak dimanakah kalian melakukan
kegiatan olahraga? Apa saja yang kalian
butuhkan dalam berolahraga dan apa yang
harus kalian lakukan sebelum melakukan
olahraga”

5. Siswa mengamati ilustrasi gambar tentang
pemanasan

yang

telah

disediakan.

(Mengamati)

6. Siswa

berdiskusi

pendapat

dan

mereka

menyampaikan

tentang

manfaat

melakukan pemanasan sebelum melakukan
olahraga

inti sesuai dengan pengetahuan

yang mereka miliki. (Berjejaring)
7. Hasil diskusi siswa tersebut disimpulkan
secara klasikal.
8. Siswa diberikan penjelasan oleh guru
tentang

teknik-teknik

dasar

dalam

permainan bola basket dari gambar dan
langkah-langkah yang di bacanya.
9. Guru mengajak siswa ke lapangan. Dengan
bimbingan guru, siswa mempraktikannya
secara langsung.
10. Selesai melakukan kegiatan olahraga, siswa
kembali

ke

kelas

untuk

melanjutkan

pelajaran
11. Siswa mengamati gambar yang disediakan
(Gambar es di dalam plastik yang mencair).

12. Guru memancing rasa ingin tahu siswa

dengan

mengajukan

pertanyaan

“Apa

penyebab es berubah menjadi air?”

13. Siswa menjawab pertanyaan secara mandiri.
14. Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi
setiap jawaban siswa.

15. Guru secara interaktif menjelaskan tentang
bentuk-bentuk perubahan wujud benda.
16. Siswa kemudian bekerja secara kelompok
beranggotakan 4 orang.

17. Siswa mengamati beberapa jenis wujud
benda yang telah mereka ketahui.
18. Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil
pemahaman mereka tentang wujud benda, sifat
benda dan memberikan contohnya.

19. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi
20. Selanjutnya siswa melakukan percobaan
dengan beberapa petunjuk aktivitas yang
telah

diberikan.

Siswa

diperbolehkan

bereksplorasi menggunakan bahan yang
berbeda dan memberi perlakuan yang
berbeda.

21. Siswa mengamati proses dalam percobaan
dan menulisnya dalam bentuk suatu laporan.
(mengamati, menalar, mencoba)

22. Siswa mempresentasikan hasil percobaan
dan laporan mereka di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
23. Siswa menganalisis

contoh

tindakan

manusia di lingkungannya dan akibat yang
ditimbulkan.

24. Siswa mendiskusikan dan

menjelaskan

akibat yang ditimbulkan dari perlakuan
tersebut dalam kolom yang telah disediakan.

25. Siswa

membaca

teks

bacaan

secara

bergantian dengan memperhatikan kejelasan
lafal, volume suara, dan intonasi yang

bervariasi.

26. Siswa mengidentifikasi kosakata baku dan
tidak baku yang terdapat dalam teks bacaan
“Pak Bowo Pengrajin Wayang Golek”
kemudian

membahas

hasil

diskusinya

bersama guru. (menalar)
27. Siswa membaca dan memahami teks bacaan
yang telah disediakan tentang karya seni
tradisional topeng. (menalar)
28. Guru
memberikan
penjelasan
pengarahan
29. Siswa melakukan
perpustakaan

studi

mengenai

literature
kerajinan

dan
di
khas

topeng dari berbagai daerah. (mencoba)

30. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas. (mengkomunikasikan)
Penutup

8. Guru

bersama

siswa

membuat 15 menit

kesimpulan/rangkuman hasil belajar
selama sehari.
9. Guru mengulas kegiatan yang sudah

dilakukan

dan

meminta

siswa

melakukan refleksi dari kegiatan yang
baru saja mereka lakukan dengan
menjawab pertanyaan:
1. Materi

apa saja

yang telah di

pelajari?
2. Bagaimana

perasaan

kalian

mengikuti kegiatan hari ini?
3. Kegiatan apa yang paling kamu
sukai? Mengapa?
4. Kegiatan

mana

yang

paling

mudah/sulit?Mengapa?
5. Sikap

apa

yang

dapat

kamu

terapkan dalam kehidupan seharihari setelah tadi kita belajar?
10.

Guru memberikan soal evaluasi

kepada

siswa

dan

langsung

memberikan penilaian.
11.

Guru

memberikan

tindak

lanjut

berupa:
a. Pekerjaan rumah
b. Remidi

bagi siswa

yang belum

mencapai KKM
c. Memberi

pengayaan

bagi

anak

yang sudah mencapai KKM
12.

Guru

menginformasikan

pembelajaran
perubahan

alam

berikutnya
yang

oleh perilaku manusia.

yaitu

diakibatkan

13.

Salah satu siswa diminta untuk

memimpin

berdo’a

sebagai

tanda

akhir pembelajaran hari ini.
14.

Guru mengucapkan salam.

H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
Tes dan Non Tes
2. Jenis Penilaian
Tes

: Tes tertulis

Non tes

: Observasi, jurnal, dan penilaian kinerja

3. Instrumen Penilaian
Sikap

: Lembar observasi dan jurnal

Pengetahuan

: Lembar soal pilihan ganda dan uraian

Keterampilan

: Rubrik penilaian kinerja

Semarang, 6 Juli 2017
Mengetahui
Kepala sekolah,

Guru kelas V

.....................................

Dita Setyo Nugroho

NIP. ...............................
1401414252

NIM.

LAMPIRAN I
BAHAN AJAR

Gb. 1
Minggu pagi Sahabat Alam (SALAM) pergi ke lapangan yang berada di
pinggir desa. Mereka akan melakukan permainan bola besar.Setelah beberapa saat,
sampailah mereka di lapangan. Mereka segera mengenakan pakaian olahraga masingmasing. Sebelum memulai permainan, mereka melakukan pemanasan terlebih
dahulu.“Kegiatan apa yang dapat kita lakukan dengan bola besar ini?” tanya Beni.
“Banyak sekali yang dapat kita lakukan dengan bola besar, seperti melempar,
menangkap, dan menggiring bola,” jawab Edo.
MANFAAT PEMANASAN
Menurut Dr.A.Andi Kurniawan, Sp.KO manfaat pemanasan adalah sebagai berikut :
1. Mencegah cidera pada otot
2. Meningkatkan temperatur otot. Otot yang hangat akan berkontraksi lebih cepat
dan rileks lebih cepat pula, ini meningkatkan kekuatan serta kecepatan otot.
3. Mempersiapkan peregangan otot-otot saat melakukan olahraga inti.

4. Melebarkan pembuluh darah. Pembuluh darah yang lebih lebar membuat beban
jantung tidak terlalu berat dan mengurangi hambatan aliran darah.
TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET
Teknik melempar bola

Gb. 2
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara, yaitu melempar bola dari
atas kepala, melempar bola dari depan dada yang dilakukan dari dada ke dada dengan
cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai.
Teknik menggiring bola

Gb. 3
Menggiring bola adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya
yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola
bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola.
Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit
meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan.

Teknik menangkap bola

Gb. 4
Dalam

menangkap

bola

harus

diperhatikan

agar

bola berada dalam

penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan
pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan
segera melekat ke bola dan ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola.Coba
praktikkan gerak dasar bola basket dengan benar! Ajaklah teman, guru, orang tua, atau
kakakmu untuk membantu dan mengawasi.Lakukan dengan hati yang gembira!
Selesai mencoba, SALAM beristirahat. Masing-masing membuka bekal. Beni
sangat kaget ketika membuka tempat bekalnya. Es yang ditempatkan di plastik telah
berubah jadi air.

Mengapa es bisa berubah menjadi air? Apa penyebabnya?

A.Sifat Benda
1. Benda Padat
Sifat benda padat, bentuk dan ukurannya
tetap walaupun tempatnya
dipindah-pindahkan.
Berat benda yang sejenis, misalnya dari
besi, makin besar ukurannya makin berat
benda tersebut. Namun, berat atau
ringan
suatu
benda
tidak
hanya gambar 1 : www.google.com/benda
ditentukan oleh besar atau kecil benda padat
itu. Berat benda bergantung pula pada jenis benda padat tersebut.
Contohnya bola plastik lebih ringan daripada bola sepak walaupun
ukurannya sama.
Kesimpulannya benda padat memiliki berat bergantung pada jenis
dan ukurannya.
2. Benda Cair
Bentuk
benda
cair
selalu
mengikuti bentuk wadahnya.
Bentuk minyak goreng dalam botol
berubah jika dituang ke penggorengan.
Demikian pula dengan air yang
dituang ke gelas, bentuk air seperti
bentuk gelas. Hal itu berarti bahwa
bentuk benda cair mengikuti bentuk
wadahnya.


gambar2:www.google.com/sifat benda
cair

Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar.
Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan
bentuk cair yang bergejolak, Hal itu terlihat pada wadah yang tembus
pandang, walaupun wadahnya dimiringkan, permukaan benda cair
yang tenang tetap datar. Bagaimanapun cara kamu memiringkannya,
permukaan benda cair yang tenang selalu datar.




gambar3:www.google.com/sifat
benda cair

Benda cair mengalir ke tempat
rendah. Hal ini dapat dilihat pada
aliran air/selokan yang ada di
rumahmu atau bahkan meungkin
pada air terjun yang mengalir
deras dan jatuh melalui tebing
yang
curam.
Air
terjun
memberikan pemandangan yang
menakjubkan.

Benda cair menekan ke segala arah.
Air mempunyai tekanan. Semakin rendah tekanan air pada
tempat itu maka semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan
membuat air menjadi memancar. Pacaran air dari tempat lebih
rendah tampak lebih jauh. Itulah sebabnya tembok dalam bendungan
dibuat makin ke bawah makin tebal, hal ini untuk menahan tekanan
air yang makin besar di bagian bawah.


Kesimpulannya, benda cair memiliki berat, permulaan selalu
datar, mengalir ke tempat yang rendah, dan menekan ke segala
arah.
3. Benda Gas
 Benda gas mengisi seluruh ruangan
yang ditempatinya.
Ketika ban sepeda dipompa, gas masuk ke
dalamnya. Ban akan terasa padat bila gas sudah
memenuhi seluruh ruangan di dalamnya. Hal ini
berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya.
 Benda gas menekan ke segala arah
gambar4:

Seperti halnya benda cair, benda www.google.com/benda gas
gas juga memiliki sifat menekan ke segala
arah. Bila balon yang terisi benda gas kita tusuk dengan jarum

maka benda gas akan mengalir ke luar seperti halnya aliran air
dalam botol yang dilubangi. Hal ini menunjukkan bahwa udara
menekan ke segala arah.
 Benda gas terdapat di segala tempat
Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. Di semua
tempat ada udara bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata
berisi udara. Udara merupakan benda gas yang tidak terlihat, kita
tidak dapat melihatnya meskipun udara ada di sekitar kita.
PERBEDAAN BENDA PADAT CAIR DAN GAS

www. google.com/bagan perbedaan wujud benda

PERUBAHAN WUJUD ZAT
Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase
benda ke keadaan wujud zat yang lain.
Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan
penyerapan kalor. Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu
tercapai
oleh
atam/senyawa
zat
tersebut
yang
biasanya
dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air untuk menjadi padat
harus mencapai titik bekunya dan air menjadi gas harus mencapai
titik didihnya.

gambar:google.com/bagan perubahan wujud

Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai
berikut:


Membeku

Peristiwa perubahan wujud dari cair
menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh
peristiwa mencair yaitu air yang
dimasukkan dalam freezer akan menjadi
es batu, lilin cair yang didinginkan.


Mencair

Peristiwa perubahan wujud zat dari
padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini gambar:www. google.com/mencair
zat memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada
batu es yang berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan.



Menguap

Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas.
Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi
panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan
lama-kelamaan akan habis, bensin yang
dibiarkan berada pada tempat terbuka lamalama juga akan habis berubah menjadi gas.


Mengembun

gambar:
www.google.com/menguap

Peristiwa
perubahan
wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini
zat
melepaskan
energi
panas.
Contoh
mengembun adalah ketika kita menyimpan es
batu dalam sebuah gelas maka bagian luar
gelas akan basah, atau rumput di lapangan
pada pagi hari menjadi basah padahal sore
harinya tidak hujan.
gambar:
www.google.com/mengembun



Menyublim

Peristiwa
perubahan
wujud dari padat menjadi
gas. Dalam peristiwa ini
memerlukan
energi
panas.
Contoh
menyublim yaitu pada
kapur barus (kamper)
yang
disimpan
pada
lemari
pakaian
lamalama akan habis.

zat

Gambar: www.google.com/menyublim



Mengkristal

Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa
ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada
peristiwa berubahnya uap menjadi salju.

Contoh Peristiwa Perubahan Wujud Benda dalam Kehidupan
sehari-Hari
Eskrim yang meleleh karena terkena suhu
panas
termasuk
contoh
peristiwa
perubahan
wujud
(mencair),
yaitu
perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Minyak angin bisa menguap menjadi gas
karena jika minyak dibiarkan
google.com/gambar es krim
terbuka maka akan berubah
menjadi gas. Maka minyak angin tersebut termasuk
dalam peristiwa perubahan wujud (menguap), yaitu
perubahan wujud dari cair menjadi gas, dsb.

google.com/minyak
angin

Selesai bermain bola, Beni pulang ke rumah. Sesampai Beni di rumah,
ayah mengajak Beni berkunjung ke rumah Pak Bowo. Pak Bowo adalah teman ayah
Beni. Ayah dan Beni mengendarai sepeda. Beni menikmati perjalanan. Dia tidak
hentihentinya memandang kiri-kanan jalan. Namun, tiba-tiba pandangan Beni
terhenti pada suatu tempat. Beni melihat bekas pohon-pohon yang ditebang. Tempat itu
terlihat gersang.

Ayah dan Beni tiba di rumah Pak Bowo. Berkali-kali ayah mengetuk pintu,
tetapi tidak ada jawaban. Setelah beberapa saat, Pak Bowo membuka pintu. Mereka pun
dipersilakan masuk. Rupanya Pak Bowo tadi sedang asyik membersihkan wayang
golek. Beni melihat beberapa wayang golek yang sebelumnya dibersihkan oleh Pak
Bowo. Lalu, Pak Bowo mengajak Beni dan ayah ke belakang rumahnya. Di sana
terdapat banyak peralatan dan bahan-bahan. Peralatan dan bahan-bahan itu kelihatannya
sudah tidak dipakai lagi. “Alat apa itu, Pak? Kenapa dibiarkan begitu saja?” tanya
Beni.“ Apakah kamu tadi melewati hutan gundul, Beni?” tanya balik Pak Bowo.“Iya,
Pak. Ada apa dengan hutan gundul itu?” tanya Beni keheranan.“Semua ini ada
kaitannya dengan hutan gundul yang kamu lihat di perjalanan tadi, Beni,” jawab Pak
Bowo.Pak Bowo pun lalu menceritakan kisahnya. Ayo, kita simak bacaan di
bawah ini bersama-sama.

LAMPIRAN II

MEDIA
TOPENG
Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai untuk
mengiringi musik kesenian daerah. Topeng di kesenian daerah umumnya untuk
menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk
topeng bermacam-macam ada yang menggambarkan watak marah, ada yang
menggambarkan lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan.
Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan
peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan
penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Ini
karena peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai
uparaca dan kegiatan adat yang luhur.
Kehidupan masyarakat modern saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk
karya seni tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi

misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan
magis yang sulit dijelaskan.
Topeng di Indonesia :
Topeng telah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah. Secara luas digunakan dalam tari
topeng yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita
kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur
yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih
menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari. Beberapa topeng di Indonesia
pun digunakan sebagai hiasan di dalam rumah atau di luar rumah.
Beberapa kesenian topeng Indonesia antara lain: Tari Hudog suku Dayak, tari Topeng
Bali, dan tari topeng Cirebonan.
Topeng Cirebon :
Penduduk desa yang tersebar di sekitar Cirebon hanyalah pewaris dan bukan
penciptanya. Penduduk desa ini adalah juga penerus dari para penari Keraton Cirebon
yang dahulu memeliharanya. Penari-penari dan penabuh gamelan Keraton pada jaman
penjajahan Belanda mata pencaharian semakin sulit sehingga harus mencari sumber
hidupnya di rakyat pedesaan.
Topeng Cirebon yang semula berpusat di Keraton-keraton, kini tersebar di lingkungan
rakyat petani pedesaan. Dan seperti umumnya kesenian rakyat, maka Topeng Cirebon
juga dengan cepat mengalami transformasi-transformasi. Proses transformasi itu
berakhir dengan keadaannya yang sekarang, yakni berkembangnya berbagai “gaya”
Topeng Cirebon, seperti Losari, Selangit, Kreo, Palimanan serta berkembang di
pelosok-pelosok Kecamatan antara lain : Klangenan, Plumbon serta Arjawinangun,
sedangkan di Kota Cirebon sendiri sudah tergeserkan oleh kesenian yang lebih modern.
Namun demikian masih terlihat adanya kultur Kraton yang mengajarkan adab
kebangsawanan dalam pementasannya yang berbaur dengan kultur rakyat yang
sederhana

dilihat

dari

pakaian

yang

dikenakan

para

penarinya.

Dalam pengangkatan ceritera dalam pementasan adalah ceritera Panji dalam lima siklus
karakter kehidupan, antara lain :

1. Panji–tahap kelahiran,
2. Samba ( Pamindo )–tahap kanak-kanak,
3. Rumyang–tahap dewasa,
4. Tumenggung ( Patih ) –tahap memperoleh kedudukan dalam masyarakat,
5. Ruwana ( Rahwana ) dan Klana–tahap manusia yang telah dikuasai berbagai nafsu.
Dalam pengangkatan karakter topeng sangat ter ekpresi oleh pola-pola gerakan tubuh
para penari, sehingga tari topeng Cirebon ini sangat indah dalam pementasannya.
Topeng Jogja :
Dalam pagelaran Wayang Wong yang di ciptakan oleh Hamengku Bhuwono I ( 17551792 ) dalam pengekspresian karakter gerak tari tokoh-tokoh wayang untuk peran kera
dan raksasa dalam pentas Ramayana maupun Mahabharata pemainnya dilengkapi
dengan pemakaian topeng, sedangkan untuk tokoh satria dan wanita tidak mengenakan
topeng.
Dalam pementasan Wayang Orang Gedog punakawan Pentul dan Tembem mengenakan
topeng separuh muka sehingga dapat berdialog secara leluasa tanpa mengangkat topeng.
Lain halnya dengan pementasan ceritera Panji para pemainnya mengenakan topeng
dengan cara agak direnggangkan sedikit sehingga pemain dapat mengucapkan
antawacananya. Pada topeng gaya Yogyakarta kumis dibuat dengan cara menyungging
warna hitam
Topeng Surakarta
Topeng gaya Surakarta hampir sama dengan gaya Yogyakarta hanya terdapat perbedaan
pada kumisnya yang terbuat dari bulu. Tokoh punakawan Bancak dan Doyok juga
mengenakan topeng separuh muka seperti gaya Yogyakarta
Topeng Malang
Topeng Malang merupakan pementasan wayang Gedog yang dalam pertunjukannya
mempergunakan topeng. Dalam perkembangannya di Kedungmoro dan Polowijen,
Kecamatan Blimbing, Malang yang dikenal dengan sebutan Topeng Jabung. Dalam
pementasannya mengetengahkan ceritera-ceritera Panji dengan tokoh-tokohnya seperti :

Panji Inu Kertapati, Klana Swandana, Dewi Ragil Kuning, Raden Gunungsari, dll. Para
penari mengenakan topeng dan menari sesuai dengan karakter tokoh yang dimainkan.
Dalam pementasan dipergunakan tirai yang terbelah tengah sebagai pintu keluar/masuk
para penarinya.
Maestro Topeng Malang, yang tetap melestarikannya adalah Mbah Karimun bersama
istrinya Siti Maryam, dengan tetap melatih anak-anak kecil di lingkungannya untuk
belajar membuat Topeng Malang dan tari Topeng Malangan.
Demikian pula Mbah Kari ( kelahiran Desa Jabung Malang,1936 ) dengan tekun
memahat dan mengukir kayu untuk dibuat topeng. Ketekunan yang dilandasi oleh
semangat pengabdian dan kesetiaan pada tradisi topeng yang diwarisi dari nenek
moyangnya, walaupun di usia tuannya masih dengan penuh semangat melatih para
penari usia muda, memberikan contoh ragam-ragam gerak tari topeng Malangan versi
Jabung.
Topeng Bali
Di Bali topeng juga adalah suatu bentuk dramatari yang semua pelakunya mengenakan
topeng dengan cerita yang bersumber pada cerita sejarah yang lebih dikenal dengan
Babad.
Dalam membawakan peran-peran yang dimainkan, para penari memakai topeng
bungkulan (yang menutup seluruh muka penari), topeng sibakan (yang menutup hanya
sebagian muka dari dahi hingga rahang atas termasuk yang hanya menutup bagian dahi
dan hidung). Semua tokoh yang mengenakan topeng bungkulan tidak perlu berdialog
langsung, sedangkan semua tokoh yang memakai topeng sibakan memakai dialog
berbahasa kawi dan Bali.
Tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam dramatari Topeng terdiri dari Pangelembar
(topeng Keras dan topeng tua), Panasar (Kelihan - yang lebih tua, dan Cenikan yang
lebih kecil), Ratu (Dalem dan Patih) dan Bondres (rakyat). Jenis-jenis dramatari topeng
yang ada di Bali adalah :
1. Topeng Pajeganyang ditarikan oleh seorang aktor dengan memborong semua tugastugas yang terdapat didalam lakon yang dibawakan.

2. Topeng Sidakarya Di dalam topeng Pajegan ada topeng yang mutlak harus ada, yakni
topeng Sidakarya. Oleh karena demikian eratnya hubungan topeng Pajegan dengan
upacara keagamaan, maka topeng ini pun disebut Topeng Wali. Dramatari Topeng
hingga kini masih ada hampir diseluruh Bali
3. Topeng Pancayang dimainkan oleh empat atau lima orang penari yang memainkan
peranan yang berbeda-beda sesuai tuntutan lakon,
4. Topeng Prembon yang menampilkan tokoh-tokoh campuran yang diambil dari
Dramatari Topeng Panca dan beberapa dari dramatari Arja dan Topeng Bondres, seni
pertunjukan topeng yang masih relatif muda yang lebih mengutamakan penampilan
tokoh-tokoh lucu untuk menyajikan humor-humor yang segar.
Nama Arja di duga berasal dari kata Reja (bahasa sansekerta) yang berarti keindahan.
Arja adalah semacam opera khas Bali, merupakan sebuah dramatari yang dialognya
ditembangkan secara macapat. Dramatari Arja ini adalah salah satu kesenian yang
sangat digemari di kalangan masyarakat.
Arja diperkirakan muncul pada tahun 1820an, pada masa pemerintahan raja Klungkung
I Dewa Agung Sakti. Tiga fase penting dalam perkembangan Arja adalah:
• munculnya Arja Doyong (Arja tanpa iringan gamelan, dimainkan oleh satu orang).
• Arja Gaguntangan (yang memakai gamelan Gaguntangan dengan jumlah pelaku lebih
dari satu orang).
• Arja Gede ( yang dibawakan oleh antara 10 sampai 15 pelaku dengan struktur
pertunjukan yang sudah baku seperti yang ada sekarang).
Sumber lakon Arja yang utama adalah cerita Panji (Malat), kemudian lahirlah sejumlah
cerita seperti Bandasura, Pakang Raras, Linggar Petak, I Godogan, Cipta Kelangen,
Made Umbara, Cilinaya dan Dempu Awang yang dikenal secara luas oleh masyarakat.
Arja juga menampilkan lakon-lakon dari cerita rakyat seperti Jayaprana, Sampik Ingtai,
Basur dan Cupak Grantang serta beberapa lakon yang diangkat dari cerita Mahabharata
dan Ramayana. Lakon apapun yang dibawakan Arja selalu menampilkan tokoh-tokoh
utama yang meliputi Inya, Galuh, Desak (Desak Rai), Limbur, Liku, Panasar, Mantri
Manis, Mantri Buduh dan dua pasang punakawan atau Panasar kakak beradik yang

masing - masing terdiri dari Punta dan Kartala. Hampir semua daerah di Bali masih
memiliki grup-grup Arja yang masih aktif.
Menjelang berakhirnya abad XX lahir Arja Muani, pemainnya semua pria, sebagian
memerankan wanita. Arja ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat karena,
menghadirkan komedi segar.
Tari Topeng Bali mempunyai ciri tarian tersendiri. Dengan iringan irama gamelan yang
khas mempertunjukkan drama tari namun tidak mengangkat kisah-kisah dalam
pewayangan. Wujud tarian dapat dibagi dalam bentuk 2 jenis, yaitu :
1. Topeng Pajegan – penarinya hanya satu orang namun dalam pementasan
membawakan berbagai macam topeng yang secara berturut-turut dipakai/diganti
diatas pentas dan menari sesuai dengan karakter topeng yang sedang dipakai.
2. Topeng Panca – tari ini merupakan pengembangan dari tari Topeng Pajegan
dengan penambahan pemain menjadi 5 orang.

LAMPIRAN II
MEDIA

LAMPIRAN III
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Sekolah

: Sekolah Dasar Negeri 2 Panjunan

Kelas/Semester

: V (Lima)/ I (Satu)

Tema

: Benda-benda di Lingkungan Sekitar

Subtema

: Wujud Benda dan Cirinya

Pertemuan ke

:2

Nama

Kelompok : .....................

Nama Anggota :
1. ................................
2. ................................
3. ................................
4. ................................
5. ................................
Petunjuk:
1) Isilah identitas nama anggota kelompomu di kolom nama!
2) Diskusikan soal dengan teman satu kelompokmu!
3) Jika masih ada yang belum ditanyakan, bisa bertanya kepada guru.
4) Setelah selesai mengerjakan LKS, masing-masing kelompok maju
kedepan untuk
mengemukakan hasil pekerjaan kelompoknya.

1.

2. Diskusikan mengenai sifat benda dan perubahan wujud benda!

3.

NAMA PERUBAHAN

Cara membuat Laporan
1.
2.
3.
4.

Menuliskan tujuan dengan jelas.
Menuliskan bahan-bahan yang dibutuhkan dengan lengkap.
Menuliskan langkah kerja dengan runtut.
Kemudian menarik kesimpulan dari hasil percobaan dan
menuliskan hasil kesimpulan tersebut dengan jelas dan sesuai
dengan data.

Tulislah hasil laporan pada lembar ini !

4.

a.

Perhatikan kalimat-kalimat pada gambar anggur di atas. Pilihlah kalimatkalimat yang menunjukkan pemanfaatan sumber daya alam secara tidak
bertanggung jawab. Tulislah kalimat-kalimat tersebut pada tabel berikut!

b.

Carilah contoh lain pemanfaatan sumber daya alam tanpa upaya pelestarian.
Tuliskan juga akibat dari tindakan tersebut!

5. Berdasarkan teks di bawah ini, carilah kosakata baku dan kosakata
tidak baku dan carilah artinya!

6.

LAMPIRAN IV
KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN PENILAIAN
Tema / Subtema

: Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya

Kelas / semester

: 5/1

Muatan pembelajaran
Pembelajaran ke

: SBdP, IPA, PJOK, Bahasa Indonesia
:2

Muatan
pembelaja

Kompetensi dasar

Indikator

Ranah

ran
SBdP

3.4 Memahami prosedur dan 3.4.1 Mengenal
langkah

kerja

berkarya
berdasarkan

ciri

dalam

jenis

kreatif

kerajinan

khas

daerah.
4.4 Membuat
berbagai

jenis- Pengetahu

Teknik
penilai
an
Tes

karya an/ C1

Instrumen
Jenis
Bentuk
penilaia

instrum

n

en

Nomo
r soal

Tes

PG

III

tertulis

Uraian

1,5

dari

3

berbagai daerah di
nusantara.

topeng
media

dari 4.4.1 Melakukan
dengan

pustaka

studi Keterampil
tentang an

menerapkan proporsi dan

kerajinan

keseimbangan.

berbagai daerah di
Indonesia.

dari

Non tes

Unjuk

Rubrik

kerja

Unjuk
kerja

IV

3.4 Mengidentifikasi
IPA

3.4.1

Mendeskripsikan Pengetahu
benda an/

perubahan yang terjadi di

sifat-sifat

alam, hubungannya dengan

padat, cair, dan gas. C1

penggunaan

Tes

Tes

PG

III

tertulis

Uraian

2,3
2

sumber

daya alam, dan pengaruh
kegiatan manusia terhadap
keseimbangan lingkungan
sekitar.
4.7 Menyajikan hasil laporan 4.7.1 Menyajikan hasil Keterampil
tentang

permasalahan

laporan pengamatan an

akibat

terganggunya

perubahan

keseimbangan alam akibat
ulah

manusia,

serta

memprediksi apa yang akan
terjadi jika permasalahan
tersebut tidak diatasi.

benda.

wujud

Non tes

Unjuk

Rubrik

kerja

unjuk
kerja

IV

PJOK

cara Pengetahu

3.1 Memahami konsep variasi 3.1.1 Menyebutkan
dan kombinasi pola gerak

melakukan berbagai an/ C1

dasar

keterampilan untuk

dalam

permainan

berbagai

dan

atau

mengambil

posisi,

olahraga tradisional bola

mencetak

angka,

besar.

dan mengoper ke

Tes

Tes

PG

III

Tertulis

Uraian

4
1

teman.
4.1 Mempraktikkan variasi dan 4.1.1 Menggunakan
berbagai

yang

keterampilan untuk

gerak dalam
permainan

Bahasa
Indonesia

konsep
berbagai

dan

atau

mengambil

posisi,

mencetak

angka,

olahraga tradisional bola

dan mengoper ke

besar.

teman.

3.1 Menggali informasi dari 3.1.1 Menggali informasi Pengetahu
teks laporan buku tentang

dari bacaan tentang an/ C2

makanan

perubahan

dan

rantai

makanan,

kesehatan

manusia,

keseimbangan

ekosistem, serta alam dan
pengaruh kegiatan manusia

wujud

benda yang terjadi
karena
manusia.

Non tes

an

kombinasi pola gerak dasar
dilandasi

Keterampil

kegiatan

Unjuk

Rubrik

kerja

unjuk

IV

kerja

Tes

Tes
Tertulis

Uraian

III
4

dengan

bantuan guru dan

teman

dalam

bahasa

Indonesia lisan dan tulis
dengan

memilih

dan

memilah kosakata baku.
hasil Keterampil

4.1 Mengamati, mengolah, dan 4.1.1 Menyajikan

an

menyajikan teks laporan

pengamatan

buku tentang makanan dan

mengenai

bukti

rantai makanan, kesehatan

pengaruh

kegiatan

manusia,

manusia yang dapat

keseimbangan

ekosistem, serta alam dan

mempengaruhi

pengaruh kegiatan manusia

alam

secara

pencegahannya.

mandiri

dalam

bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.

serta

cara

Non tes

Unjuk

Rubrik

kerja

unjuk
kerja

IV

LAMPIRAN V
I. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dengan Menggunakan Lembar Jurnal
Kelas
:V
Semester
:1
Tema
: Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Sub tema
: Perubahan Musim
RKH
:2
Indikator :
No
1
2
3
Ds
t

Tanggal

Menunjukkan sikap berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, berperilaku syukur dan jujur
Nama Peserta Didik

Catatan Perilaku

Butir Sikap

II.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Instrumen Penilaian Sikap Sosial dengan Menggunakan Lembar Jurnal
Kelas
:V
Semester
:1
Tema
: Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Sub tema
: Perubahan Musim
RKH
:2
Indikator :

Menunjukkan sikap rasa ingin tahu, percaya diri, peduli terhadap lingkungan dan budaya

sekitar.
No
1
2
3
Ds
t

Tanggal

Nama Peserta Didik

Catatan Perilaku

Butir Sikap

III. SOAL EVALUASI

Instrumen Penilaian Kognitif dengan Menggunakan Tes Tertulis
(PG dan Isian)
Tema
: Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Subtema
: Wujud Benda dan Cirinya
Kelas / semester
:5/1
Pembelajaran ke
:2
Muatan pembelajaran
: PJOK, IPA, SBdP, dan Bahasa
Indonesia
Hari, tanggal
Alokasi waktu

: Kamis, 6 Juli 2017
: 15 menit
Nama:
No

:

A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar !
1. Semua

wayang

itu

dimainkan

oleh

seorang

dalang,

kecuali....
a. wayang golek

c. wayang golek purwa

b.Wayang kulit

d. wayang wong

2. Berikut ini yang menunjukkan pemanfaatan sumber daya
alam secara tidak bertanggung jawab adalah....
a. memancing di pemancingan

c. penebangan pohon

sembarangan
b.memupuk tanaman

d. menyiram bunga

3. Perubahan wujud benda gas menjadi cair disebut....
a. pengembunan
b.pencairan

c. penguapan
d. penyublinan

4. Memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan
merupakan cara dari teknik....
a. menangkap bola

c. menendang bola

b.menggiring bola

d. mengoper bola

5. Yang bertugas memimpin dan mengarahkan jalanya cerita
dalam pertunjukan wayang adalah....
a. wayang

c. pimpinan

b.pendeta

d. dalang

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan teknik dalam menangkap bola!
2. Sebut dan jelaskan 5 bentuk perubahan wujud benda!
3. Sebutkan minimal 3 jenis wayang!
4. Jelaskan cara menangani hutan yang gundul!

Kunci Jawaban dan Penskoran

A. Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. D
2. C
3. A
4. B
5. D
II. Uraian
1. Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola
berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan
dengan

jari-jari

tangan

terentang

dan

pergelangan

tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua

telapak

tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke
belakang atau mengikuti arah datangnya bola.
2. -Penguapan: cair menjadi gas
-Pencairan: padat menjadi cair
-Pembekuan: cair menjadi padat
-Pengembunan: gas menjadi cair
-Menyublim: padat menjadi gas
3. Wayang kulit, wayang wong, wayang golek
4. Hutan yang gundul hendaknya segera ditanam ulang atau
direboisasi. Penanaman hutan akan membuat udara lebih
sejuk, apabila hutan dibiarkan begitu saja maka udara
disekitar akan tercemar, panas dan kurang sehat

B. Pedoman Penskoran
Pilihan Ganda

Uraian

No

Skor

No

Skor

1.

1

1.

3

2.

1

2.

5

3.

1

3.

3

4.

1

4.

4

Keterangan: Skor maksimal PG=5
Skor maksimal Isian= 15
Total Skor= 20
5.

1
Nilai=

skoryangdiperoleh
x 100
skor maksimal

Nilai=

20
x 100 =100
20

IV.
Kelas
:V
Semester
Tema / Subtema
Muatan pembelajaran
Pembelajaran ke

:
:
:
:

LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

1
Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya
SBdP
2

1. Indikator: 4.4.1 Melakukan studi pustaka tentang kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia.
Aspek yang dinilai
No

Nama

Pengorganisa

Kapasitas

.

Siswa

sian

Informasi

1

2

3

4

1

2

3

Nila Deskrip

Skor
Kualitas Informasi

4

1

2

3

4

i

Sumber

1 2 3 4

Maksim

Peroleh

al

an

16

Semarang, Juli 2017
Guru Kelas V

Dita Setyo Nugroho

si

Kategori Skor

Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian Keterampilan

Skor maksimal : 4 x 4 = 16
Skor minimal
Nilai

:1x4=4
:

skor yang diperoleh
x 100
skor total
Skor maksimal :
skor yang diperole h
x 100
skor total

:

16
x 100
16

Skor minimal :
skor minimal
x 100
maksimal

= 100

Skala Nilai 100

Predikat

100

A

91,50 ≤ nilai ≤ 100,00

A-

83,25≤ nilai < 91,50

B+

75,00 ≤ niai < 83,25

B

66,50 ≤ nilai < 75,00

B-

58,25 ≤ nilai < 66,50

C+

50,00 ≤ nilai < 58,25

C

41,50 ≤ nilai < 50,00

C-

33,25 ≤ nilai < 40,50

D+

0,00 ≤ nilai < 33,25

D

:

4
x 100
16

Tema / Subtema

= 25

: Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya

Muatan pembelajaran

: IPA

Pembelajaran ke

:2

1. Indikator: 4.7.1 Menyajikan hasil laporan pengamatan perubahan wujud benda.
Aspek yang dinilai
No
.

Nama Siswa

Pengetahuan

1

2

3

4

Pengamatan

1

2

3

4

Kemandirian

Keterampilan

& Manajemen

Menyajikan

Waktu

Informasi

1

2

3

4

1

2

3

4

Skor

Maksim

Peroleh

al

an

16
16

Nila

Deskrip

i

si

Semarang, Juli 2017
Guru Kelas V

Dita Setyo Nugroho
Kategori Skor

Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian Keterampilan

Skor maksimal : 4 x 4 = 16
Skor minimal
Nilai

:1x4=4
:

skor yang diperoleh
x 100
skor total
Skor maksimal :
skor yang diperole h
x 100
skor total

:

16
x 100
16

Skor minimal :
skor minimal
x 100
maksimal

= 100

Skala Nilai 100

Predikat

100

A

91,50 ≤ nilai ≤ 100,00

A-

83,25≤ nilai < 91,50

B+

75,00 ≤ niai < 83,25

B

66,50 ≤ nilai < 75,00

B-

58,25 ≤ nilai < 66,50

C+

50,00 ≤ nilai < 58,25

C

41,50 ≤ nilai < 50,00

C-

33,25 ≤ nilai < 40,50

D+

0,00 ≤ nilai < 33,25

D

:

4
x 100
16

= 25

Tema / Subtema

: Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya

Muatan pembelajaran

:PJOK

Pembelajaran ke

:2

1. Indikator: 4.1.1 Menggunakan berbagai keterampilan untuk mengambil posisi, mencetak angka, dan mengoper ke teman.
Petunjuk: Berilah tanda  pada kolom Ya dan Tidak sesuai dengan penilaian siswa!
Mencerita
kan
konsep
No.

Nama

melempa

Siswa

r bola
dengan
benar
Ya

Tidak

Melakuka

Menceritak

Melakukan

Menceritak

Melakukan

n teknik

an konsep

teknik

an konsep

teknik

melempa

menggiring

menggiring

menangka

menangka

r bola

bola

bola

p bola

p bola

dengan

dengan

dengan

dengan

dengan

benar

benar

benar

benar

benar

Ya

Tida
k

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Melakukan

Melakukan

teknik

teknik lay

shooting

up bola

bola dengan

dengan

benar

benar

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Melakuka
n teknik
slam

Skor

Skor yang

Deskrip

dunk bola

Maksimal

di Peroleh

si

dengan
benar
Ya

Tida
k

9
9

Penilaian :

Skor yang di peroleh
x 100
skor maksimal

Ket : Ya bernilai 1, tidak bernilai 0

Semarang, Juli 2017
Guru Kelas V

Dita Setyo Nugroho
Tema / Subtema

: Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya

Muatan pembelajaran
Pembelajaran ke

: Bahasa Indonesia
:2

1. Indikator: 4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan mengenai bukti pengaruh kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi alam serta cara
pencegahannya.
Aspek yang dinilai
No

Nama

Pengetah

.

Siswa

uan

Pengamatan

1 2 3 4 1 2 3

4

Kemandirian &
Manajemen Waktu
1

2 3 4

Keterampilan

Skor

Menyajikan

Nila

Deskrip

i

si

Informasi
1

2

3

4

Maksim

Peroleh

al

an

16

Semarang, Juli 2017
Guru Kelas V

Dita Setyo Nugroho

Kategori Skor :

Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian Keterampilan

Skor maksimal : 4 x 4 = 16
Skor minimal
Nilai

:1x4=4
:

skor yang diperoleh
x 100
skor total
Skor maksimal :
skor yang diperole h
x 100
skor total

:

Skor minimal :

16
x 100
16

= 100

Skala Nilai 100

Predikat

100

A

91,50 ≤ nilai ≤ 100,00

A-

83,25≤ nilai < 91,50

B+

75,00 ≤ niai < 83,25

B

66,50 ≤ nilai < 75,00

B-

58,25 ≤ nilai < 66,50

C+

50,00 ≤ nilai < 58,25

C

41,50 ≤ nilai < 50,00

C-

33,25 ≤ nilai < 40,50

D+

0,00 ≤ nilai < 33,25

D

skor minimal
x 100
maksimal

:

4
x 100
16

= 25

Dokumen yang terkait

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

DESKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT USAHA RAKYAT KEPADA USAHA MIKRO KECIL dan MENENGAH (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Way Halim)

10 98 46

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBAKAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

6 47 9

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA KUBULIKU JAYA KECAMATAN BATU TULIS KABUPATEN LAMPUNG BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA

13 91 69

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62