Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia (1)

Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945 Secara Singkat Bloger
Bugis akan mengulas mengenai kilas balik kemerdekaan indonesia berikut
ulasannya Dari berbagai sisi baik dalam negeri maupun luar negeri. ulasan yang
utama adalah sejarah dari Dari Luar Negeri

Gambar Sejarah kemerdekaan
Indonesia

Sejarah kemerdekaan Indonesia
Dari Luar Negeri
Yuk Mari kita mengenang kembali sejarah yang seringkali tidak diungkapkan. Tetapi
berperan sangat penting dalam perubahan status bangsa Indonesia, dari yang
bangsa yang dijajah menjadi bangsa yang merdeka. Proses kemerdekaan Indonesia
tidak saja ditandai dengan pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno
Hatta yang disertai upacara pengibaran bendera yang diiringi lagu Indonesia Raya.
Kemerdekaan bangsa ini belum berarti apa-apa sebelum adanya pengakuan dari
negara lain. Bangsa Indonesia berutang budi pada negara-negara yang telah
membantu proses kemerdekaan bangsa tersebut.
Pengakuan kedaulatan Indonesia pertama kali bukanlah dilakukan oleh negaranegara Barat, apalagi Amerika Serikat yang sering mengklaim dirinya sebagai
promotor kebebasan dan jaminan HAM! Perjuangan kemerdekaan Indonesia dibantu
oleh negara-negara muslim di Arab secara heroik tidak lain karena faktor Islam.

Adanya kedekatan emosional (ukhuwah Islamiyyah) antara bangsa Indonesia yang
tengah memperjuangkan kemerdekaannya dengan bangsa-bangsa Arab.
Mesir tercatat sebagai negara pertama yang mengakui proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kedekatan emosional tokoh-tokoh nasional

seperti, M. Natsir, Sutan Syahrir, H. Agus Salim dll dengan tokoh-tokoh pergerakkan
Islam di Mesir seperti Hasan Albana dengan gerakkan Ikhwanul Muslimin yang juga
turut memperjuangkan kemerdekaan bumi-bumi Islam yang lainnya.
Negara-negara yang tercatat sebagai pemberi pengakuan pertama kepada
RI selain Mesir adalah Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia dan Afghanistan.
Selain negara-negara tersebut Liga Arab (Arab League) juga berperan penting
dalam Pengakuan RI. Secara resmi keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18
November 1946 menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab (Arab
League) supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat.
Alasan Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia merdeka didasarkan
pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan.
Dukungan dari Liga Arab dijawab oleh Presiden Soekarno dengan menyatakan
bahwa antara negara-negara Arab dan Indonesia sudah lama terjalin hubungan
yang kekal karena di antara kita timbal balik terdapat pertalian agama. Sementara
pernyataan Sutan Syahrir atas dukungan negara-negara Arab yang diungkapkan di

Harian Ikhwanul Muslimin.
Mesir pada 5 Oktober 1947 Adalah suatu kenyataan adanya kecenderungan
mengembang dalam ummat Islam di dunia ke arah persatuan dan peleburan dalam
satu persudaraan Islam yang bertujuan memutuskan rantai-rantai penjajahan asing
Indonesia menyokong Pakistan sepenuhnya. Indonesia negeri Islam dan akan
berjuang di barisan kaum Muslimin.
Pengakuan Mesir dan negara-negara Arab tersebut melewati proses yang cukup
panjang dan heroic. Begitu informasi proklamasi kemerdekaan RI disebarkan ke
seluruh dunia, pemerintah Mesir mengirim langsung konsul Jenderalnya di Bombay
yang bernama Mohammad Abdul Munim ke Yogyakarta (waktu itu Ibukota RI)
dengan menembus blokade Belanda untuk menyampaikan dokumen resmi
pengakuan Mesir kepada Negara Republik Indonesia.
Ini merupakan pertama kali dalam sejarah perutusan suatu negara datang sendiri
menyampaikan pengakuan negaranya kepada negara lain yang terkepung dengan
mempertaruhkan jiwanya. Ini juga merupakan Utusan resmi luar negeri pertama
yang mengunjungi ibukota RI
Pengakuan dari Mesir tersebut kemudian diperkuat dengan ditandatanganinya
Perjanjian Persahabatan Indonesia Mesir di Kairo. Situasi menjelang
penandatanganan perjanjian tersebut duta besar Belanda di Mesir menyerbu masuk
ke ruang kerja Perdana Menteri Mesir Nokrasi Pasha untuk mengajukan protes

sebelum ditandatanganinya perjanjian tersebut. Kedatangan Duta besar Belanda
bertujuan mengingatkan Mesir tentang hubungan ekonomi Mesir dan Belanda serta
janji dukungan Belanda terhadap Mesir dalam masalah Palestina di PBB.

Menanggapi protes dan ancaman Belanda tersebut PM Mesir memberikan jawaban
sebagai berikut: menyesal kami harus menolak protes Tuan, sebab Mesir selaku
negara berdaulat dan sebagai negara yang berdasarkan Islam tidak bisa tidak
mendukung perjuangan bangsa Indonesia yang beragama Islam. Ini adalah tradisi
bangsa Mesir dan tidak dapat diabaikan.
Raja Farouk Mesir juga menyampaikan alasan dukungan Mesir dan Liga Arsb kepada
Indonesia dengan mengatakan karena persaudaran Islamlah, terutama, kami
membantu dan mendorong Liga Arab untuk mendukung perjuangan bangsa
Indonesia dan mengakui kedaulatan negara itu
Dengan adanya pengakuan Mesir tersebut Indonesia secara de jure adalah negara
berdaulat. Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional. Belanda sebelumnya
selalu mengatakan masalah Indonesia masalah dalam negeri Belanda. Pengakuan
Mesir dan Liga Arab mengundang keterlibatan pihak lain termasuk PBB dalam
penyelesaian masalah Indonesia.
Suatu kondisi yang patut kita kritisi selang beberapa tahun dari kemerdekaan
Indonesia, Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 14 Mei 1948

pada pukul 18.01. Sepuluh menit kemudian, pada pukul 18.11, Amerika Serikat
langsung mengakuinya. Pengakuan atas Israel juga dinyatakan segera oleh Inggris,
Prancis dan Uni Soviet. Seharusnya hal yang sama bisa saja dilakukan oleh Amerika
Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet untuk mengakui kemerdekaan Indonesia
pada saat itu.
Tetapi hal tersebut tidak terjadi, justru negara-negara Muslim lah yang berkontribusi
konkret dalam mengakui dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Buktinya
pada 11 November 1945 melalui pidato dari radio Delhi, Jinnah menginstruksikan
agar tentara India Muslim tidak ikut bertempur melawan pejuang Indonesia.
Akibatnya, empat hari kemudian, 400 orang tentara India Muslim melakukan disersi.
Di Surabaya disersi itu melibatkan Kapten Mohammad Zia Ul-Haqq yang belakangan
menjadi Presiden Pakistan. Pada 8 November itu juga Masyumi menghubungi Raja
Ibnu Suud dan memohon agar beliau memaklumkan kemerdekaan Indonesia
kepada jamaah haji yang sedang wuquf di Padang Arafah dan meminta agar jamaah
haji mendoakan perjuangan bangsa Indonesia.
Simpati rakyat Mesir terhadap perjuangan di Indonesia antara lain juga
diperlihatkan pada rapat umum partai-partai politik dan organisasi massa pada 30
Juli 1947, di antara pembicara bahkan terdapat (Presiden) Habib Burguiba dari
Tunisia dan Allal A Fassi, pemimpin Maroko. Rapat umum itu menyetujui satu
resolusi. Antara lain:


(1). Pemboikotan barang-barang buatan Belanda di seluruh negara-negara Arab;
(2). Pemutusan hub diplomatik antara negara-negara Arab dan Belanda.
(3). Penutupan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan-lapangan terbang di wilayah
Arab terhadap kapal-kapal dan pesawat-pesawat Belanda (secara konkret poin ini
dilaksanakan di Terusan Suez); (4). Pembentukan tim-tim kesehatan untuk
menolong korban-korban agresi Belanda (secara konkret Mesir mengirim misi Bulan
Merah ke Indonesia lengkap dengan obat, alat kesehatan dan tim dokter).
Setiap aksi Belanda di tanah air kita yang mengancam kemerdekaan Indonesia
disambut dengan demonstrasi-demonstrasi anti Belanda di negara-negara Timur
Tengah. Mengingat perjalanan sejarah tersebut, adalah suatu keharusan bangsa dan
negara Indonesia berperan aktif dalam menyelesaian krisis di Palestina, Libanon
dan negara-negara Islam lainnya khususnya di Timur Tengah.
Sejarah Dalam Negeri
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di
Jepang, oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara
Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) untuk lebih menegaskan keinginan dan
tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom
kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah

kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai
mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon,
Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan
Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia.
Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah
mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para
pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan
menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Syahrir
memberitahu penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki
dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir
mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita
ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para pendukung
Syahrir.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan
segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan
dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun


demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari
Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan
karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena
Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari
perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta
menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan
bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka
akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah
dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan.
Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi
kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan
dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno
mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan
karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara
itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi
kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan ‘hadiah’ dari Jepang.
Proklamasi kemerdekaan

Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat
keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan “Proklamasi” pada
hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran
sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah
Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan
kediaman Soekarno.
Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik
Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan
menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian
dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara
hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan
baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8
provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei),
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa
Tenggara.
Perang kemerdekaan
Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha
kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar
Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk


membentuk kembali kekuasaan kolonial.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah
kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia,
akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27
Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahun
peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan
kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60
PBB.
Demikianlah ulasan Sejarah kemerdekaan Indonesia semoga kita makin cinta
terhadap indonesia sumber buku pelajaran sejarah.
================= Advertisement =================

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1