PENERAPAN APLIKASI DSS DENGAN METODE SAW

PENERAPAN APLIKASI DSS DENGAN METODE SAW (SIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING) UNTUK MENENTUKAN HIMPUNAN
MAHASISWA JURUSAN TERBAIK PADA KASUS MPM PNJ
Fajar Zakaria1, Ninda Komala2, Tegar Hidayat3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta
1
2

Email: fsandjujar@gmail.com

Email: komalaninda@gmail.com
3

Email: tegar.h@gmail.com

ABSTRACT
MPM (Student Consultative Assembly) is the highest institution of Student Affairs in the PNJ (Jakarta
State Polytechnic) that functions of the legislature and the judiciary, i.e. making policies as well as supervise the
policy. MPM has the rights and obligations provided for in bylaw IKM PNJ. One program is determine HMJ
MPM (set of Majors) the best there is in the PNJ. This is one of appreciation from MPM to HMJ which has a set
of active and beneficial to the internal (Department itself) and to the externa l (PNJ and surroundings). For

taking decisions in determining the best method of the set of used this Simple Additive Weighting. Research done
by searching for the value weights for each attribute, such as an active member of the set of aspects, the success
of the program of work, the perfection of LPJ, external relations and internal compliance, and would Set the
rules.
Keywords : SPK, SAW, MPM, Best HMJ

ABSTRAK
MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) merupakan lembaga tertinggi kemahasiswaan di PNJ
(Politeknik Negeri Jakarta) yang mempunyai fungsi Legislatif dan Yudikatif, yaitu membuat kebijakan serta
mengawasi jalannya kebijakan tersebut. MPM mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam AD/ART IKM
PNJ. Salah satu program MPM ialah menentukan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) terbaik yang ada di
PNJ. Ini merupakan salah satu apresiasi dari MPM kepada HMJ yang memiliki Himpunan yang aktif dan
bermanfaat kepada pihak internal (Jurusan itu sendiri) dan kepada pihak eksternal (PNJ dan lingkungan
sekitarnya). Untuk mengambil keputusan dalam menentukan Himpunan Terbaik ini digunakan metode Simple
Additive Weighting . Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, seperti aspek aktifnya

anggota himpunan, keberhasilan program kerja, kesempurnaan LPJ, hubungan eksternal dan internal Himpunan,
dan kepatuhan akan peraturan.
Kata kunci : SPK, SAW, MPM, HMJ Terbaik


1. Pendahuluan

solusinya, sesuai dengan peraturan yang telah

1.1. Latar Belakang

ditetapkan MPM. Oleh karena itu dibutuhkannya

Lembaga kemahasiswaan merupakan salah
satu bentuk wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa

kearah

peningkatan

perluasan

wawasan


kecendekiawan

serta

dan

integrasi

sebuah sistem pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan dalam dunia
komputerisasi berkembang pesat, dengan sistem ini
manusia

dapat

memperoleh informasi dalam

kepribadian. HMJ atau Himpunan Mahasiswa

mendukung


Jurusan

Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan

adalah

suatu

bentuk

dari

lembaga

keputusan.

Sistem

Pendukung


kemahasiswaan, diharapkan dapat menjadi wadah

bagian dari sistem informasi

berkumpulnya

komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam sistem

mahasiswa-mahasiswa

dengan

jurusan study yang sama untuk bersama-sama

pendukung

saling mengembangkan, saling belajar, dan saling

masalah, pengumpulan data yang relevan dan


membantu dalam meningkatkan keilmuan dibidang

sesuai, pengolahan data menjadi informasi, dan

materi

materi

menentukan alternatif solusi. Sistem ini membantu

keorganisasian yang tidak boleh lepas dari identitas

mendukung dalam pengambilan keputusan pada

seorang mahasiswa, melalui kegiatan-kegiatan

seseorang dan organisasi baik perusahaan maupun

ekstrakurikuler yang dilaksanakan dan dikelola


instansi. SPK dapat memberikan alternatif solusi

bersama. Dalam lingkup Politeknik Negeri Jakarta,

bila seseorang atau sekelompok orang sulit dalam

Himpunan

menentukan keputusan yang tepat dan sesuai.

kejuruan

Organisasi
Eksekutif

yang

ditekuni


Mahasiswa

Jurusan

Kemahasiswaan
di

setiap

serta

merupakan

sebagai

Jurusan,

Lembaga

yang


hanya

Dengan

keputusan

yang berbasis

SPK

informasi

yang

yaitu

mendefinisikan

diharapkan


dapat

memberikan

nantinya

akan

memberikan

melaksanakan kegiatan penalaran dan keilmuan,

alternatif solusi pada masalah yang terjadi. SPK

dan

memerlukan metode untuk mencari alternatif

bertanggungjawab


MPM

(Majelis

solusinya, beberapa metode yang dipakai dalam

Permusyawaratan Mahasiswa).
Dalam mendukung program kerja yang akan
dilakukan himpunan, setiap tahunnya MPM akan

SPK salah satunya adalah SAW (Simple Additive
Weighting ).

memberikan penghargaan untuk himpunan terbaik

Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi

untuk memotivasi setiap himpunan agar dapat

kandidat terbaik dari Himpunan yang ada di PNJ,

bekerja dengan baik. Selain itu penghargaan ini

dalam hal ini kandidat yang dimaksudkan yaitu

dimaksudkan untuk mengapresiasikan kerja keras

Himpunan

yang telah himpunan lakukan dalam menjalankan

memenuhi dan yang paling terbaik berdasarkan

program kerja mereka. Untuk dapat memberikan

kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh MPM.

penilaian yang objektif maka perlu dibangun sistem

1.2. Tujuan dan Manfaat

pendukung keputusan yang dapat menentukan
himpunan terbaik. Agar perhitungan secara manual

dari

setiap

Jurusan

yang

telah

Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.

Merancang sebuah sistem yang dapat

dihilangkan maka dibuat secara komputerisasi dan

digunakan sebagai media kualifikasi

dapat membantu dalam mengambil keputusan semi

untuk

terstruktur yaitu permasalahan yang rutin berulang,

Terbaik. Pada kasus MPM PNJ

tetapi

masih

dibutuhkan

penilaian

serta

pertimbangan secara objektif dalam penerapan

proses

penentuan

Himpunan

Dari

hasil

penelitian

akan

memperoleh

Manfaat yang diperoleh sebagai berikut:
1.

Bagi

perangkat lunak yang berisi model-model

Universitas-Universitas,

dapat

memberikan suatu karya penelitian
yang

dapat

pengembangan

mendukung
Sistem

dalam
Informasi

Penentuan Himpunan terbaik yang ada
di tempatnya masing-masing
2.

Mempercepat
pengambilan
memberkan

finansial, statistik, management science,
atau model kuantitatif, yang menyediakan
kemampuan analisa dan perangkat lunak
manajemen yang sesuai.
(3) Subsistem

Dialog

atau

komunikasi,

merupakan subsistem yang dipakai oleh

MPM

dalam

keputusan

dan

hasil

yang

terkomputerisasi sehingga lebih mudah
untuk di dokumentasikan
3.

(2) Manajemen Model berupa sebuah paket

user untuk berkomunikasi dan memberi
perintah (menyediakan user interface).
(4) Manajemen

Pengetahuan

yang

mendukung subsistem lain atau berlaku
sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Sebagai bahan pertimbangan, masukan
ataupun solusi untuk MPM dalam
menentukan Himpunan terbaik yang
ada di PNJ

2. Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian SPK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
sebuah

sistem

kemampuan

yang

pemecahan

mampu

memberikan

masalah

maupun

kemampuan pengkomunikasian untuk masalah

Gambar 1 Model Konseptual Sistem Pendukung
Keputusan
Sumber: Decision Support Systems and Intelligent Systems
(Turban, 2005)

dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.
Sistem

ini

pengambilan

digunakan
keputusan

untuk
dalam

membantu
situasi

2.2. Metode SAW

semi

Metode ini merupakan metode yang paling

terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,

dikenal dan paling banyak digunakan orang dalam

dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana

menghadapi situasi MADM (Multiple Attribute

keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2005). [1]

Decision Making ). Metode ini mengharuskan

Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari

atribut. Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh

empat subsistem, yaitu [2]:
(1) Manajemen Data, meliputi basis data yang
berisi data-data yang relevan dengan
keadaan dan dikelola oleh perangkat lunak
yang

disebut

pembuat keputusan menentukan bobot bsgi setiap

dengan

Management System (DBMS).

Database

dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian
antara rating (yang dapat dibandingkan lintas
atribut) dan bobot setiap atribut [3]. Rating tiap
atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah
melewati proses normalisasi sebelumnya. Langkah
Penyelesaian SAW sebagai berikut [4]:

1.

Menentukan kriteria-kriteria yang akan
dijadikan

acuan

dalam

pengambilan

keputusan, yaitu Ci.
2.

Menentukan

rating

kecocokan

Dimana:

setiap

Vi = Nilai akhir dari alternatif

alternatif pada setiap kriteria.

wj = Bobot yang telah ditentukan
3.

Membuat matriks keputusan berdasarkan
kriteria

(Ci),

kemudian

rij = Normalisasi matriks

melakukan

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan

normalisasi matriks berdasarkan persamaan

bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

yang disesuaikan dengan jenis atribut
Berdasarkan hasil wawancara yang telah

(atribut keuntungan ataupun atribut biaya)
sehingga diperoleh matriks ternormalisasi

peneliti lakukan dengan narasumber yaitu dengan
pihak MPM, kriteria dan bobot untuk menentukan

R.

himpunan terbaik di PNJ yaitu:
4.

Hasil

akhir

perankingan

diperoleh
yaitu

dari

proses

penjumlahan

dari

1.

Kerja sama yang dilakukan dengan MPM =
30%

2.

Presentase keberhasilan himpunan dalam
menjalankan program kerja = 25%

3.

Kesempurnaan LPJ yang diserahkan ke MPM
= 20%

4.

Hubungan koordinasi dengan
internal dan eksternal = 15%

5.

Serta keaktifan anggota himpunan = 10%

perkalian matriks ternormalisasi R dengan
vektor bobot sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai alternatif
terbaik (Ai) sebagai solusi.
Formula atau rumus untuk menjalankan
proses normalisasi

ini adalah

sebagai

berikut:

3.

Analisis

dan

Perangcangan

lembaga

Perangkat

Lunak
3.1. Tinjauan Umum
Dimana
rij

=

rating

kinerja

ternormalisasi

Maxij = nilai maksimum dari setiap baris
dan

kolom

Minxij = nilai minimum dari setiap baris
dan

kolom

xij = baris dan kolom dari matriks
Dengan

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah

:

rij

adalah

rating

kinerja

ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
diberikan sebagai :

organisasi

kemahasiswaan

sebagai

lembaga

eksekutif di setiap jurusan yang ada di PNJ, yang
hanya

melaksanakan

keilmuan,

dan

kegiatan penalaran dan

bertanggungjawab

kepada

Mahasiswa (MPM). Himpunan mahasiswa yang
ada

di

PNJ

merupakan

lembaga

formal

kemahasiswaan yang menangani masalah yang ada
di jurusan tersebut. Ada 8 himpunan yang ada di
kampus PNJ yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik
Elektro PNJ (HME), Himpunan Mahasiswa Teknik
Sipil PNJ (HMS), Himpunan Mahasiswa Teknik
Mesin PNJ (HMM), Himpunan Mahasiswa Teknik

Grafika dan Penerbitan PNJ (HMGP), Himpunan

Dalam

proses

pemilihan

himpunan

Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA),Himpunan

mahasiswa terbaik bukan merupakan pekerjaan

Mahasiswa Administrasi Niaga/Bisnis (HMAN),

yang mudah karena diperlukan sumber daya

dan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika dan

manusia yang berkualitas dan pertimbangan yang

Komputer (HIMATIK).[5]

sesuai. Untuk itu diperlukan sebuah Sistem
Pendukung

3.2. Perancangan Program Aplikasi

Tujuan dari fase analisis adalah memahami
dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem
baru dengan mengembangkan sebuah sistem yang
kebutuhan

tersebut,

baik

untuk

kebutuhan sistem maupun dilihat dari segi
pengguna. Tipe-tipe kebutuhan sistem ada 2 yaitu
Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses
apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Dan
kebutuhan Non Fungsional (Non Functional
Requirement) adalah tipe kebutuhan yang berisi

properti perilaku yang dimiliki oleh sistem.
1.

Kebutuhan fungsional

2.

Sistem dapat menginput jumlah
kriteria
 Sistem dapat menginput jumlah
alternatif
 Sistem dapat menginput deskripsi
kriteria
 Sistem dapat menambahkan data
alternatif
 Sistem dapat menginput nilai dari
untuk setiap alternatif
 Output yang ditampilkan oleh sistem
yaitu perankingan himpunan dengan
jumlah nilai terbaik
Kebutuhan non fungsional



Operasional:






untuk

memproses

pemilihan himpunan agar keputusan yang diambil

3.2.1. Analisa Kebutuhan Sistem

mewadahi

Keputusan

Menggunakan sistem operasi minimal
Windows XP.
Spesifikasi minimal Pentium IV.
RAM 256MB
Hardisk minimal 10GB

3.2.2. Gagasan Pengembangan Sistem

tidak bersifat subyektif. Sistem Keputusan ini
dirancang untuk membantu MPM dalam memilih
Himpunan

Mahasiswa

terbaik

untuk

mengapresiasikan program kerja yang telah
dilakukan himpunan dalam kurun waktu selama
satu tahun. Metode Simple Additive Weighting
(SAW) yang mempunyai konsep dasar mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut merupakan
salah

satu

metode

yang

digunakan

untuk

mengambil keputusan dari beberapa kriteria (multi
kriteria).
3.2.3. Aturan Metode SAW
Metode dari sistem pendukung keputusan
pemilihan himpunan terbaik di wilayah kampus
PNJ terdapat 5 kriteria yang dibutuhkan yaitu: kerja
sama yang dilakukan dengan MPM, presentase
keberhasilan

himpunan

dalam

menjalankan

program kerja, kesempurnaan LPJ yang diserahkan
ke MPM, hubungan koordinasi dengan lembaga
internal dan eksternal yang ada di lingkungan
kampus serta keaktifan anggota himpunan tersebut.
Dimana dari semua kriteria tersebut digolongkan
dalam kriteria benefit dan selanjutnya maka dibuat
suatu tingkatan kriteria berdasarkan nilai bobot
yang telah ditentukan. Batasan penilaian dimulai
dari angka 0 sebagai nilai terendah sampai nilai
100 sebagai nilai tertingginya.
3.2.4. Cara Kerja Aplikasi
1.

Flowchart

Gambar 5 Entity Relational Diagram (ERD)

Gambar 2 flowchart sistem

2.

Diagram Konteks
4.

Implementasi
Implementasi antarmuka sistem pendukung
keputusan

menentukan

himpunan

terbaik

adalah sebagai berikut.

Gambar 3 diagram konteks

3.

DFD level 0

Gambar 6 halaman utama program

Gambar 4 DFD level 0

4.

ERD (Entity Relational Diagram)
Gambar 7 halaman menentukan judul, jumlah kriteria dan
jumlah alternatif

Gambar 8 halaman menetukan bobot kriteria dan nama
alternatif

Gambar 10 halaman hasil normalisasi

Gambar 11 halaman hasil perankingan

Gambar 9 halaman menginput nilai setiap alternatif

5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan

dari

pembahasan

maka

kesimpulan

:

1.

hasil

dapat

analisis

ditarik

dan

beberapa

Sistem Pendukung Keputusan yang kami
buat

menggunakan

berbasis
dilakukan

web,

metode

contoh

adalah

SAW

penerapan

untuk

dan
yang

memutuskan

himpunan mahasiswa jurusan terbaik.

2.

Pada kasus MPM PNJ Terdapat 5 kriteria
dan

7

alternatif

dalam

menentukan

[1] Turban, Efraim & Aronson, Jay E. 2005.
Decision Support Systems and Intelligent

5 Kriteria itu diantaranya :

Systems.7th edition. Prentice Hall: Upper

Kerja

sama

dengan

MPM

dan

peraturan-peraturan yang berlaku
-

Presentase keberhasilan Himpunan
dalam menjalankan proker yang telah
direncanakan

pada

kepengurusan

awal
-

-

SPK.
[3] Basyaib, Fachmi. 2006. Teori Pembuatan
Keputusan. Jakarta: Grasindo.

dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-

kepada MPM

Attribute

Hubungan

Himpunan

dengan

Keaktifan anggota yang ada pada
Himpunan masing-masing

7 Alternatif berasal dari jumlah Himpunan
yang ada di PNJ
-

HIMATIK

-

HME

-

HMS

-

HMGP

-

HMJA

-

HMAN

-

HMM

:

Setelah menggunakan sistem ini dapat
disimpulkan bahwa HMJ terbaik di PNJ
adalah HIMATIK

5.2. Saran
Dari

[2] Permana, Endang Cahya. 2016. Module

Kesempurnaan LPJ yang diserahkan

Eksternal PNJ
-

Saddle River, NJ.

[4] Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A.,

lembaga-lembaga Internal maupun

sistem

perkembangan

diatas

yang

bisa

diharapkan
dilakukan

adanya
untuk

memperbarui sistem sehingga bisa lebih praktis dan
bermanfaat. Ini adalah beberapa saran yang bisa
ditambahkan untuk perkembangan selanjutnya :


DAFTAR PUSTAKA

Himpunan Terbaik

-

3.

6.

Adanya hasil akhir dari SPK dalam bentuk
laporan (format pdf)

Decision

Making

MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.

[5] http://pnj.ac.id/

(FUZZY