PENERAPAN APLIKASI DSS DENGAN METODE SAW
PENERAPAN APLIKASI DSS DENGAN METODE SAW (SIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING) UNTUK MENENTUKAN HIMPUNAN
MAHASISWA JURUSAN TERBAIK PADA KASUS MPM PNJ
Fajar Zakaria1, Ninda Komala2, Tegar Hidayat3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta
1
2
Email: fsandjujar@gmail.com
Email: komalaninda@gmail.com
3
Email: tegar.h@gmail.com
ABSTRACT
MPM (Student Consultative Assembly) is the highest institution of Student Affairs in the PNJ (Jakarta
State Polytechnic) that functions of the legislature and the judiciary, i.e. making policies as well as supervise the
policy. MPM has the rights and obligations provided for in bylaw IKM PNJ. One program is determine HMJ
MPM (set of Majors) the best there is in the PNJ. This is one of appreciation from MPM to HMJ which has a set
of active and beneficial to the internal (Department itself) and to the externa l (PNJ and surroundings). For
taking decisions in determining the best method of the set of used this Simple Additive Weighting. Research done
by searching for the value weights for each attribute, such as an active member of the set of aspects, the success
of the program of work, the perfection of LPJ, external relations and internal compliance, and would Set the
rules.
Keywords : SPK, SAW, MPM, Best HMJ
ABSTRAK
MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) merupakan lembaga tertinggi kemahasiswaan di PNJ
(Politeknik Negeri Jakarta) yang mempunyai fungsi Legislatif dan Yudikatif, yaitu membuat kebijakan serta
mengawasi jalannya kebijakan tersebut. MPM mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam AD/ART IKM
PNJ. Salah satu program MPM ialah menentukan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) terbaik yang ada di
PNJ. Ini merupakan salah satu apresiasi dari MPM kepada HMJ yang memiliki Himpunan yang aktif dan
bermanfaat kepada pihak internal (Jurusan itu sendiri) dan kepada pihak eksternal (PNJ dan lingkungan
sekitarnya). Untuk mengambil keputusan dalam menentukan Himpunan Terbaik ini digunakan metode Simple
Additive Weighting . Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, seperti aspek aktifnya
anggota himpunan, keberhasilan program kerja, kesempurnaan LPJ, hubungan eksternal dan internal Himpunan,
dan kepatuhan akan peraturan.
Kata kunci : SPK, SAW, MPM, HMJ Terbaik
1. Pendahuluan
solusinya, sesuai dengan peraturan yang telah
1.1. Latar Belakang
ditetapkan MPM. Oleh karena itu dibutuhkannya
Lembaga kemahasiswaan merupakan salah
satu bentuk wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa
kearah
peningkatan
perluasan
wawasan
kecendekiawan
serta
dan
integrasi
sebuah sistem pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan dalam dunia
komputerisasi berkembang pesat, dengan sistem ini
manusia
dapat
memperoleh informasi dalam
kepribadian. HMJ atau Himpunan Mahasiswa
mendukung
Jurusan
Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan
adalah
suatu
bentuk
dari
lembaga
keputusan.
Sistem
Pendukung
kemahasiswaan, diharapkan dapat menjadi wadah
bagian dari sistem informasi
berkumpulnya
komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam sistem
mahasiswa-mahasiswa
dengan
jurusan study yang sama untuk bersama-sama
pendukung
saling mengembangkan, saling belajar, dan saling
masalah, pengumpulan data yang relevan dan
membantu dalam meningkatkan keilmuan dibidang
sesuai, pengolahan data menjadi informasi, dan
materi
materi
menentukan alternatif solusi. Sistem ini membantu
keorganisasian yang tidak boleh lepas dari identitas
mendukung dalam pengambilan keputusan pada
seorang mahasiswa, melalui kegiatan-kegiatan
seseorang dan organisasi baik perusahaan maupun
ekstrakurikuler yang dilaksanakan dan dikelola
instansi. SPK dapat memberikan alternatif solusi
bersama. Dalam lingkup Politeknik Negeri Jakarta,
bila seseorang atau sekelompok orang sulit dalam
Himpunan
menentukan keputusan yang tepat dan sesuai.
kejuruan
Organisasi
Eksekutif
yang
ditekuni
Mahasiswa
Jurusan
Kemahasiswaan
di
setiap
serta
merupakan
sebagai
Jurusan,
Lembaga
yang
hanya
Dengan
keputusan
yang berbasis
SPK
informasi
yang
yaitu
mendefinisikan
diharapkan
dapat
memberikan
nantinya
akan
memberikan
melaksanakan kegiatan penalaran dan keilmuan,
alternatif solusi pada masalah yang terjadi. SPK
dan
memerlukan metode untuk mencari alternatif
bertanggungjawab
MPM
(Majelis
solusinya, beberapa metode yang dipakai dalam
Permusyawaratan Mahasiswa).
Dalam mendukung program kerja yang akan
dilakukan himpunan, setiap tahunnya MPM akan
SPK salah satunya adalah SAW (Simple Additive
Weighting ).
memberikan penghargaan untuk himpunan terbaik
Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi
untuk memotivasi setiap himpunan agar dapat
kandidat terbaik dari Himpunan yang ada di PNJ,
bekerja dengan baik. Selain itu penghargaan ini
dalam hal ini kandidat yang dimaksudkan yaitu
dimaksudkan untuk mengapresiasikan kerja keras
Himpunan
yang telah himpunan lakukan dalam menjalankan
memenuhi dan yang paling terbaik berdasarkan
program kerja mereka. Untuk dapat memberikan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh MPM.
penilaian yang objektif maka perlu dibangun sistem
1.2. Tujuan dan Manfaat
pendukung keputusan yang dapat menentukan
himpunan terbaik. Agar perhitungan secara manual
dari
setiap
Jurusan
yang
telah
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Merancang sebuah sistem yang dapat
dihilangkan maka dibuat secara komputerisasi dan
digunakan sebagai media kualifikasi
dapat membantu dalam mengambil keputusan semi
untuk
terstruktur yaitu permasalahan yang rutin berulang,
Terbaik. Pada kasus MPM PNJ
tetapi
masih
dibutuhkan
penilaian
serta
pertimbangan secara objektif dalam penerapan
proses
penentuan
Himpunan
Dari
hasil
penelitian
akan
memperoleh
Manfaat yang diperoleh sebagai berikut:
1.
Bagi
perangkat lunak yang berisi model-model
Universitas-Universitas,
dapat
memberikan suatu karya penelitian
yang
dapat
pengembangan
mendukung
Sistem
dalam
Informasi
Penentuan Himpunan terbaik yang ada
di tempatnya masing-masing
2.
Mempercepat
pengambilan
memberkan
finansial, statistik, management science,
atau model kuantitatif, yang menyediakan
kemampuan analisa dan perangkat lunak
manajemen yang sesuai.
(3) Subsistem
Dialog
atau
komunikasi,
merupakan subsistem yang dipakai oleh
MPM
dalam
keputusan
dan
hasil
yang
terkomputerisasi sehingga lebih mudah
untuk di dokumentasikan
3.
(2) Manajemen Model berupa sebuah paket
user untuk berkomunikasi dan memberi
perintah (menyediakan user interface).
(4) Manajemen
Pengetahuan
yang
mendukung subsistem lain atau berlaku
sebagai komponen yang berdiri sendiri.
Sebagai bahan pertimbangan, masukan
ataupun solusi untuk MPM dalam
menentukan Himpunan terbaik yang
ada di PNJ
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian SPK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
sebuah
sistem
kemampuan
yang
pemecahan
mampu
memberikan
masalah
maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
Gambar 1 Model Konseptual Sistem Pendukung
Keputusan
Sumber: Decision Support Systems and Intelligent Systems
(Turban, 2005)
dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.
Sistem
ini
pengambilan
digunakan
keputusan
untuk
dalam
membantu
situasi
2.2. Metode SAW
semi
Metode ini merupakan metode yang paling
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dikenal dan paling banyak digunakan orang dalam
dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana
menghadapi situasi MADM (Multiple Attribute
keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2005). [1]
Decision Making ). Metode ini mengharuskan
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari
atribut. Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh
empat subsistem, yaitu [2]:
(1) Manajemen Data, meliputi basis data yang
berisi data-data yang relevan dengan
keadaan dan dikelola oleh perangkat lunak
yang
disebut
pembuat keputusan menentukan bobot bsgi setiap
dengan
Management System (DBMS).
Database
dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian
antara rating (yang dapat dibandingkan lintas
atribut) dan bobot setiap atribut [3]. Rating tiap
atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah
melewati proses normalisasi sebelumnya. Langkah
Penyelesaian SAW sebagai berikut [4]:
1.
Menentukan kriteria-kriteria yang akan
dijadikan
acuan
dalam
pengambilan
keputusan, yaitu Ci.
2.
Menentukan
rating
kecocokan
Dimana:
setiap
Vi = Nilai akhir dari alternatif
alternatif pada setiap kriteria.
wj = Bobot yang telah ditentukan
3.
Membuat matriks keputusan berdasarkan
kriteria
(Ci),
kemudian
rij = Normalisasi matriks
melakukan
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan
bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
yang disesuaikan dengan jenis atribut
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
(atribut keuntungan ataupun atribut biaya)
sehingga diperoleh matriks ternormalisasi
peneliti lakukan dengan narasumber yaitu dengan
pihak MPM, kriteria dan bobot untuk menentukan
R.
himpunan terbaik di PNJ yaitu:
4.
Hasil
akhir
perankingan
diperoleh
yaitu
dari
proses
penjumlahan
dari
1.
Kerja sama yang dilakukan dengan MPM =
30%
2.
Presentase keberhasilan himpunan dalam
menjalankan program kerja = 25%
3.
Kesempurnaan LPJ yang diserahkan ke MPM
= 20%
4.
Hubungan koordinasi dengan
internal dan eksternal = 15%
5.
Serta keaktifan anggota himpunan = 10%
perkalian matriks ternormalisasi R dengan
vektor bobot sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai alternatif
terbaik (Ai) sebagai solusi.
Formula atau rumus untuk menjalankan
proses normalisasi
ini adalah
sebagai
berikut:
3.
Analisis
dan
Perangcangan
lembaga
Perangkat
Lunak
3.1. Tinjauan Umum
Dimana
rij
=
rating
kinerja
ternormalisasi
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris
dan
kolom
Minxij = nilai minimum dari setiap baris
dan
kolom
xij = baris dan kolom dari matriks
Dengan
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah
:
rij
adalah
rating
kinerja
ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
diberikan sebagai :
organisasi
kemahasiswaan
sebagai
lembaga
eksekutif di setiap jurusan yang ada di PNJ, yang
hanya
melaksanakan
keilmuan,
dan
kegiatan penalaran dan
bertanggungjawab
kepada
Mahasiswa (MPM). Himpunan mahasiswa yang
ada
di
PNJ
merupakan
lembaga
formal
kemahasiswaan yang menangani masalah yang ada
di jurusan tersebut. Ada 8 himpunan yang ada di
kampus PNJ yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik
Elektro PNJ (HME), Himpunan Mahasiswa Teknik
Sipil PNJ (HMS), Himpunan Mahasiswa Teknik
Mesin PNJ (HMM), Himpunan Mahasiswa Teknik
Grafika dan Penerbitan PNJ (HMGP), Himpunan
Dalam
proses
pemilihan
himpunan
Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA),Himpunan
mahasiswa terbaik bukan merupakan pekerjaan
Mahasiswa Administrasi Niaga/Bisnis (HMAN),
yang mudah karena diperlukan sumber daya
dan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika dan
manusia yang berkualitas dan pertimbangan yang
Komputer (HIMATIK).[5]
sesuai. Untuk itu diperlukan sebuah Sistem
Pendukung
3.2. Perancangan Program Aplikasi
Tujuan dari fase analisis adalah memahami
dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem
baru dengan mengembangkan sebuah sistem yang
kebutuhan
tersebut,
baik
untuk
kebutuhan sistem maupun dilihat dari segi
pengguna. Tipe-tipe kebutuhan sistem ada 2 yaitu
Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses
apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Dan
kebutuhan Non Fungsional (Non Functional
Requirement) adalah tipe kebutuhan yang berisi
properti perilaku yang dimiliki oleh sistem.
1.
Kebutuhan fungsional
2.
Sistem dapat menginput jumlah
kriteria
Sistem dapat menginput jumlah
alternatif
Sistem dapat menginput deskripsi
kriteria
Sistem dapat menambahkan data
alternatif
Sistem dapat menginput nilai dari
untuk setiap alternatif
Output yang ditampilkan oleh sistem
yaitu perankingan himpunan dengan
jumlah nilai terbaik
Kebutuhan non fungsional
Operasional:
untuk
memproses
pemilihan himpunan agar keputusan yang diambil
3.2.1. Analisa Kebutuhan Sistem
mewadahi
Keputusan
Menggunakan sistem operasi minimal
Windows XP.
Spesifikasi minimal Pentium IV.
RAM 256MB
Hardisk minimal 10GB
3.2.2. Gagasan Pengembangan Sistem
tidak bersifat subyektif. Sistem Keputusan ini
dirancang untuk membantu MPM dalam memilih
Himpunan
Mahasiswa
terbaik
untuk
mengapresiasikan program kerja yang telah
dilakukan himpunan dalam kurun waktu selama
satu tahun. Metode Simple Additive Weighting
(SAW) yang mempunyai konsep dasar mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut merupakan
salah
satu
metode
yang
digunakan
untuk
mengambil keputusan dari beberapa kriteria (multi
kriteria).
3.2.3. Aturan Metode SAW
Metode dari sistem pendukung keputusan
pemilihan himpunan terbaik di wilayah kampus
PNJ terdapat 5 kriteria yang dibutuhkan yaitu: kerja
sama yang dilakukan dengan MPM, presentase
keberhasilan
himpunan
dalam
menjalankan
program kerja, kesempurnaan LPJ yang diserahkan
ke MPM, hubungan koordinasi dengan lembaga
internal dan eksternal yang ada di lingkungan
kampus serta keaktifan anggota himpunan tersebut.
Dimana dari semua kriteria tersebut digolongkan
dalam kriteria benefit dan selanjutnya maka dibuat
suatu tingkatan kriteria berdasarkan nilai bobot
yang telah ditentukan. Batasan penilaian dimulai
dari angka 0 sebagai nilai terendah sampai nilai
100 sebagai nilai tertingginya.
3.2.4. Cara Kerja Aplikasi
1.
Flowchart
Gambar 5 Entity Relational Diagram (ERD)
Gambar 2 flowchart sistem
2.
Diagram Konteks
4.
Implementasi
Implementasi antarmuka sistem pendukung
keputusan
menentukan
himpunan
terbaik
adalah sebagai berikut.
Gambar 3 diagram konteks
3.
DFD level 0
Gambar 6 halaman utama program
Gambar 4 DFD level 0
4.
ERD (Entity Relational Diagram)
Gambar 7 halaman menentukan judul, jumlah kriteria dan
jumlah alternatif
Gambar 8 halaman menetukan bobot kriteria dan nama
alternatif
Gambar 10 halaman hasil normalisasi
Gambar 11 halaman hasil perankingan
Gambar 9 halaman menginput nilai setiap alternatif
5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan
dari
pembahasan
maka
kesimpulan
:
1.
hasil
dapat
analisis
ditarik
dan
beberapa
Sistem Pendukung Keputusan yang kami
buat
menggunakan
berbasis
dilakukan
web,
metode
contoh
adalah
SAW
penerapan
untuk
dan
yang
memutuskan
himpunan mahasiswa jurusan terbaik.
2.
Pada kasus MPM PNJ Terdapat 5 kriteria
dan
7
alternatif
dalam
menentukan
[1] Turban, Efraim & Aronson, Jay E. 2005.
Decision Support Systems and Intelligent
5 Kriteria itu diantaranya :
Systems.7th edition. Prentice Hall: Upper
Kerja
sama
dengan
MPM
dan
peraturan-peraturan yang berlaku
-
Presentase keberhasilan Himpunan
dalam menjalankan proker yang telah
direncanakan
pada
kepengurusan
awal
-
-
SPK.
[3] Basyaib, Fachmi. 2006. Teori Pembuatan
Keputusan. Jakarta: Grasindo.
dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-
kepada MPM
Attribute
Hubungan
Himpunan
dengan
Keaktifan anggota yang ada pada
Himpunan masing-masing
7 Alternatif berasal dari jumlah Himpunan
yang ada di PNJ
-
HIMATIK
-
HME
-
HMS
-
HMGP
-
HMJA
-
HMAN
-
HMM
:
Setelah menggunakan sistem ini dapat
disimpulkan bahwa HMJ terbaik di PNJ
adalah HIMATIK
5.2. Saran
Dari
[2] Permana, Endang Cahya. 2016. Module
Kesempurnaan LPJ yang diserahkan
Eksternal PNJ
-
Saddle River, NJ.
[4] Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A.,
lembaga-lembaga Internal maupun
sistem
perkembangan
diatas
yang
bisa
diharapkan
dilakukan
adanya
untuk
memperbarui sistem sehingga bisa lebih praktis dan
bermanfaat. Ini adalah beberapa saran yang bisa
ditambahkan untuk perkembangan selanjutnya :
DAFTAR PUSTAKA
Himpunan Terbaik
-
3.
6.
Adanya hasil akhir dari SPK dalam bentuk
laporan (format pdf)
Decision
Making
MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
[5] http://pnj.ac.id/
(FUZZY
ADDITIVE WEIGHTING) UNTUK MENENTUKAN HIMPUNAN
MAHASISWA JURUSAN TERBAIK PADA KASUS MPM PNJ
Fajar Zakaria1, Ninda Komala2, Tegar Hidayat3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta
1
2
Email: fsandjujar@gmail.com
Email: komalaninda@gmail.com
3
Email: tegar.h@gmail.com
ABSTRACT
MPM (Student Consultative Assembly) is the highest institution of Student Affairs in the PNJ (Jakarta
State Polytechnic) that functions of the legislature and the judiciary, i.e. making policies as well as supervise the
policy. MPM has the rights and obligations provided for in bylaw IKM PNJ. One program is determine HMJ
MPM (set of Majors) the best there is in the PNJ. This is one of appreciation from MPM to HMJ which has a set
of active and beneficial to the internal (Department itself) and to the externa l (PNJ and surroundings). For
taking decisions in determining the best method of the set of used this Simple Additive Weighting. Research done
by searching for the value weights for each attribute, such as an active member of the set of aspects, the success
of the program of work, the perfection of LPJ, external relations and internal compliance, and would Set the
rules.
Keywords : SPK, SAW, MPM, Best HMJ
ABSTRAK
MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) merupakan lembaga tertinggi kemahasiswaan di PNJ
(Politeknik Negeri Jakarta) yang mempunyai fungsi Legislatif dan Yudikatif, yaitu membuat kebijakan serta
mengawasi jalannya kebijakan tersebut. MPM mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam AD/ART IKM
PNJ. Salah satu program MPM ialah menentukan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) terbaik yang ada di
PNJ. Ini merupakan salah satu apresiasi dari MPM kepada HMJ yang memiliki Himpunan yang aktif dan
bermanfaat kepada pihak internal (Jurusan itu sendiri) dan kepada pihak eksternal (PNJ dan lingkungan
sekitarnya). Untuk mengambil keputusan dalam menentukan Himpunan Terbaik ini digunakan metode Simple
Additive Weighting . Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, seperti aspek aktifnya
anggota himpunan, keberhasilan program kerja, kesempurnaan LPJ, hubungan eksternal dan internal Himpunan,
dan kepatuhan akan peraturan.
Kata kunci : SPK, SAW, MPM, HMJ Terbaik
1. Pendahuluan
solusinya, sesuai dengan peraturan yang telah
1.1. Latar Belakang
ditetapkan MPM. Oleh karena itu dibutuhkannya
Lembaga kemahasiswaan merupakan salah
satu bentuk wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa
kearah
peningkatan
perluasan
wawasan
kecendekiawan
serta
dan
integrasi
sebuah sistem pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan dalam dunia
komputerisasi berkembang pesat, dengan sistem ini
manusia
dapat
memperoleh informasi dalam
kepribadian. HMJ atau Himpunan Mahasiswa
mendukung
Jurusan
Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan
adalah
suatu
bentuk
dari
lembaga
keputusan.
Sistem
Pendukung
kemahasiswaan, diharapkan dapat menjadi wadah
bagian dari sistem informasi
berkumpulnya
komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam sistem
mahasiswa-mahasiswa
dengan
jurusan study yang sama untuk bersama-sama
pendukung
saling mengembangkan, saling belajar, dan saling
masalah, pengumpulan data yang relevan dan
membantu dalam meningkatkan keilmuan dibidang
sesuai, pengolahan data menjadi informasi, dan
materi
materi
menentukan alternatif solusi. Sistem ini membantu
keorganisasian yang tidak boleh lepas dari identitas
mendukung dalam pengambilan keputusan pada
seorang mahasiswa, melalui kegiatan-kegiatan
seseorang dan organisasi baik perusahaan maupun
ekstrakurikuler yang dilaksanakan dan dikelola
instansi. SPK dapat memberikan alternatif solusi
bersama. Dalam lingkup Politeknik Negeri Jakarta,
bila seseorang atau sekelompok orang sulit dalam
Himpunan
menentukan keputusan yang tepat dan sesuai.
kejuruan
Organisasi
Eksekutif
yang
ditekuni
Mahasiswa
Jurusan
Kemahasiswaan
di
setiap
serta
merupakan
sebagai
Jurusan,
Lembaga
yang
hanya
Dengan
keputusan
yang berbasis
SPK
informasi
yang
yaitu
mendefinisikan
diharapkan
dapat
memberikan
nantinya
akan
memberikan
melaksanakan kegiatan penalaran dan keilmuan,
alternatif solusi pada masalah yang terjadi. SPK
dan
memerlukan metode untuk mencari alternatif
bertanggungjawab
MPM
(Majelis
solusinya, beberapa metode yang dipakai dalam
Permusyawaratan Mahasiswa).
Dalam mendukung program kerja yang akan
dilakukan himpunan, setiap tahunnya MPM akan
SPK salah satunya adalah SAW (Simple Additive
Weighting ).
memberikan penghargaan untuk himpunan terbaik
Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi
untuk memotivasi setiap himpunan agar dapat
kandidat terbaik dari Himpunan yang ada di PNJ,
bekerja dengan baik. Selain itu penghargaan ini
dalam hal ini kandidat yang dimaksudkan yaitu
dimaksudkan untuk mengapresiasikan kerja keras
Himpunan
yang telah himpunan lakukan dalam menjalankan
memenuhi dan yang paling terbaik berdasarkan
program kerja mereka. Untuk dapat memberikan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh MPM.
penilaian yang objektif maka perlu dibangun sistem
1.2. Tujuan dan Manfaat
pendukung keputusan yang dapat menentukan
himpunan terbaik. Agar perhitungan secara manual
dari
setiap
Jurusan
yang
telah
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Merancang sebuah sistem yang dapat
dihilangkan maka dibuat secara komputerisasi dan
digunakan sebagai media kualifikasi
dapat membantu dalam mengambil keputusan semi
untuk
terstruktur yaitu permasalahan yang rutin berulang,
Terbaik. Pada kasus MPM PNJ
tetapi
masih
dibutuhkan
penilaian
serta
pertimbangan secara objektif dalam penerapan
proses
penentuan
Himpunan
Dari
hasil
penelitian
akan
memperoleh
Manfaat yang diperoleh sebagai berikut:
1.
Bagi
perangkat lunak yang berisi model-model
Universitas-Universitas,
dapat
memberikan suatu karya penelitian
yang
dapat
pengembangan
mendukung
Sistem
dalam
Informasi
Penentuan Himpunan terbaik yang ada
di tempatnya masing-masing
2.
Mempercepat
pengambilan
memberkan
finansial, statistik, management science,
atau model kuantitatif, yang menyediakan
kemampuan analisa dan perangkat lunak
manajemen yang sesuai.
(3) Subsistem
Dialog
atau
komunikasi,
merupakan subsistem yang dipakai oleh
MPM
dalam
keputusan
dan
hasil
yang
terkomputerisasi sehingga lebih mudah
untuk di dokumentasikan
3.
(2) Manajemen Model berupa sebuah paket
user untuk berkomunikasi dan memberi
perintah (menyediakan user interface).
(4) Manajemen
Pengetahuan
yang
mendukung subsistem lain atau berlaku
sebagai komponen yang berdiri sendiri.
Sebagai bahan pertimbangan, masukan
ataupun solusi untuk MPM dalam
menentukan Himpunan terbaik yang
ada di PNJ
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian SPK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
sebuah
sistem
kemampuan
yang
pemecahan
mampu
memberikan
masalah
maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
Gambar 1 Model Konseptual Sistem Pendukung
Keputusan
Sumber: Decision Support Systems and Intelligent Systems
(Turban, 2005)
dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.
Sistem
ini
pengambilan
digunakan
keputusan
untuk
dalam
membantu
situasi
2.2. Metode SAW
semi
Metode ini merupakan metode yang paling
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dikenal dan paling banyak digunakan orang dalam
dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana
menghadapi situasi MADM (Multiple Attribute
keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2005). [1]
Decision Making ). Metode ini mengharuskan
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari
atribut. Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh
empat subsistem, yaitu [2]:
(1) Manajemen Data, meliputi basis data yang
berisi data-data yang relevan dengan
keadaan dan dikelola oleh perangkat lunak
yang
disebut
pembuat keputusan menentukan bobot bsgi setiap
dengan
Management System (DBMS).
Database
dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian
antara rating (yang dapat dibandingkan lintas
atribut) dan bobot setiap atribut [3]. Rating tiap
atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah
melewati proses normalisasi sebelumnya. Langkah
Penyelesaian SAW sebagai berikut [4]:
1.
Menentukan kriteria-kriteria yang akan
dijadikan
acuan
dalam
pengambilan
keputusan, yaitu Ci.
2.
Menentukan
rating
kecocokan
Dimana:
setiap
Vi = Nilai akhir dari alternatif
alternatif pada setiap kriteria.
wj = Bobot yang telah ditentukan
3.
Membuat matriks keputusan berdasarkan
kriteria
(Ci),
kemudian
rij = Normalisasi matriks
melakukan
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan
bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
yang disesuaikan dengan jenis atribut
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
(atribut keuntungan ataupun atribut biaya)
sehingga diperoleh matriks ternormalisasi
peneliti lakukan dengan narasumber yaitu dengan
pihak MPM, kriteria dan bobot untuk menentukan
R.
himpunan terbaik di PNJ yaitu:
4.
Hasil
akhir
perankingan
diperoleh
yaitu
dari
proses
penjumlahan
dari
1.
Kerja sama yang dilakukan dengan MPM =
30%
2.
Presentase keberhasilan himpunan dalam
menjalankan program kerja = 25%
3.
Kesempurnaan LPJ yang diserahkan ke MPM
= 20%
4.
Hubungan koordinasi dengan
internal dan eksternal = 15%
5.
Serta keaktifan anggota himpunan = 10%
perkalian matriks ternormalisasi R dengan
vektor bobot sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai alternatif
terbaik (Ai) sebagai solusi.
Formula atau rumus untuk menjalankan
proses normalisasi
ini adalah
sebagai
berikut:
3.
Analisis
dan
Perangcangan
lembaga
Perangkat
Lunak
3.1. Tinjauan Umum
Dimana
rij
=
rating
kinerja
ternormalisasi
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris
dan
kolom
Minxij = nilai minimum dari setiap baris
dan
kolom
xij = baris dan kolom dari matriks
Dengan
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah
:
rij
adalah
rating
kinerja
ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
diberikan sebagai :
organisasi
kemahasiswaan
sebagai
lembaga
eksekutif di setiap jurusan yang ada di PNJ, yang
hanya
melaksanakan
keilmuan,
dan
kegiatan penalaran dan
bertanggungjawab
kepada
Mahasiswa (MPM). Himpunan mahasiswa yang
ada
di
PNJ
merupakan
lembaga
formal
kemahasiswaan yang menangani masalah yang ada
di jurusan tersebut. Ada 8 himpunan yang ada di
kampus PNJ yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik
Elektro PNJ (HME), Himpunan Mahasiswa Teknik
Sipil PNJ (HMS), Himpunan Mahasiswa Teknik
Mesin PNJ (HMM), Himpunan Mahasiswa Teknik
Grafika dan Penerbitan PNJ (HMGP), Himpunan
Dalam
proses
pemilihan
himpunan
Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA),Himpunan
mahasiswa terbaik bukan merupakan pekerjaan
Mahasiswa Administrasi Niaga/Bisnis (HMAN),
yang mudah karena diperlukan sumber daya
dan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika dan
manusia yang berkualitas dan pertimbangan yang
Komputer (HIMATIK).[5]
sesuai. Untuk itu diperlukan sebuah Sistem
Pendukung
3.2. Perancangan Program Aplikasi
Tujuan dari fase analisis adalah memahami
dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem
baru dengan mengembangkan sebuah sistem yang
kebutuhan
tersebut,
baik
untuk
kebutuhan sistem maupun dilihat dari segi
pengguna. Tipe-tipe kebutuhan sistem ada 2 yaitu
Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses
apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Dan
kebutuhan Non Fungsional (Non Functional
Requirement) adalah tipe kebutuhan yang berisi
properti perilaku yang dimiliki oleh sistem.
1.
Kebutuhan fungsional
2.
Sistem dapat menginput jumlah
kriteria
Sistem dapat menginput jumlah
alternatif
Sistem dapat menginput deskripsi
kriteria
Sistem dapat menambahkan data
alternatif
Sistem dapat menginput nilai dari
untuk setiap alternatif
Output yang ditampilkan oleh sistem
yaitu perankingan himpunan dengan
jumlah nilai terbaik
Kebutuhan non fungsional
Operasional:
untuk
memproses
pemilihan himpunan agar keputusan yang diambil
3.2.1. Analisa Kebutuhan Sistem
mewadahi
Keputusan
Menggunakan sistem operasi minimal
Windows XP.
Spesifikasi minimal Pentium IV.
RAM 256MB
Hardisk minimal 10GB
3.2.2. Gagasan Pengembangan Sistem
tidak bersifat subyektif. Sistem Keputusan ini
dirancang untuk membantu MPM dalam memilih
Himpunan
Mahasiswa
terbaik
untuk
mengapresiasikan program kerja yang telah
dilakukan himpunan dalam kurun waktu selama
satu tahun. Metode Simple Additive Weighting
(SAW) yang mempunyai konsep dasar mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut merupakan
salah
satu
metode
yang
digunakan
untuk
mengambil keputusan dari beberapa kriteria (multi
kriteria).
3.2.3. Aturan Metode SAW
Metode dari sistem pendukung keputusan
pemilihan himpunan terbaik di wilayah kampus
PNJ terdapat 5 kriteria yang dibutuhkan yaitu: kerja
sama yang dilakukan dengan MPM, presentase
keberhasilan
himpunan
dalam
menjalankan
program kerja, kesempurnaan LPJ yang diserahkan
ke MPM, hubungan koordinasi dengan lembaga
internal dan eksternal yang ada di lingkungan
kampus serta keaktifan anggota himpunan tersebut.
Dimana dari semua kriteria tersebut digolongkan
dalam kriteria benefit dan selanjutnya maka dibuat
suatu tingkatan kriteria berdasarkan nilai bobot
yang telah ditentukan. Batasan penilaian dimulai
dari angka 0 sebagai nilai terendah sampai nilai
100 sebagai nilai tertingginya.
3.2.4. Cara Kerja Aplikasi
1.
Flowchart
Gambar 5 Entity Relational Diagram (ERD)
Gambar 2 flowchart sistem
2.
Diagram Konteks
4.
Implementasi
Implementasi antarmuka sistem pendukung
keputusan
menentukan
himpunan
terbaik
adalah sebagai berikut.
Gambar 3 diagram konteks
3.
DFD level 0
Gambar 6 halaman utama program
Gambar 4 DFD level 0
4.
ERD (Entity Relational Diagram)
Gambar 7 halaman menentukan judul, jumlah kriteria dan
jumlah alternatif
Gambar 8 halaman menetukan bobot kriteria dan nama
alternatif
Gambar 10 halaman hasil normalisasi
Gambar 11 halaman hasil perankingan
Gambar 9 halaman menginput nilai setiap alternatif
5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan
dari
pembahasan
maka
kesimpulan
:
1.
hasil
dapat
analisis
ditarik
dan
beberapa
Sistem Pendukung Keputusan yang kami
buat
menggunakan
berbasis
dilakukan
web,
metode
contoh
adalah
SAW
penerapan
untuk
dan
yang
memutuskan
himpunan mahasiswa jurusan terbaik.
2.
Pada kasus MPM PNJ Terdapat 5 kriteria
dan
7
alternatif
dalam
menentukan
[1] Turban, Efraim & Aronson, Jay E. 2005.
Decision Support Systems and Intelligent
5 Kriteria itu diantaranya :
Systems.7th edition. Prentice Hall: Upper
Kerja
sama
dengan
MPM
dan
peraturan-peraturan yang berlaku
-
Presentase keberhasilan Himpunan
dalam menjalankan proker yang telah
direncanakan
pada
kepengurusan
awal
-
-
SPK.
[3] Basyaib, Fachmi. 2006. Teori Pembuatan
Keputusan. Jakarta: Grasindo.
dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-
kepada MPM
Attribute
Hubungan
Himpunan
dengan
Keaktifan anggota yang ada pada
Himpunan masing-masing
7 Alternatif berasal dari jumlah Himpunan
yang ada di PNJ
-
HIMATIK
-
HME
-
HMS
-
HMGP
-
HMJA
-
HMAN
-
HMM
:
Setelah menggunakan sistem ini dapat
disimpulkan bahwa HMJ terbaik di PNJ
adalah HIMATIK
5.2. Saran
Dari
[2] Permana, Endang Cahya. 2016. Module
Kesempurnaan LPJ yang diserahkan
Eksternal PNJ
-
Saddle River, NJ.
[4] Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A.,
lembaga-lembaga Internal maupun
sistem
perkembangan
diatas
yang
bisa
diharapkan
dilakukan
adanya
untuk
memperbarui sistem sehingga bisa lebih praktis dan
bermanfaat. Ini adalah beberapa saran yang bisa
ditambahkan untuk perkembangan selanjutnya :
DAFTAR PUSTAKA
Himpunan Terbaik
-
3.
6.
Adanya hasil akhir dari SPK dalam bentuk
laporan (format pdf)
Decision
Making
MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
[5] http://pnj.ac.id/
(FUZZY