Bank syariah dampak riba
DAMPAK RIBA
TERHADAP KRISIS
PERBANKAN
KELOMPOK :
Nuzulia Rahma Arivina (12.05.51.0170)
Nydia Novelia Dea (12.05.51.0182)
Jayanti Liliani
(12.05.51.0087)
Septiana Setianingrum (12.05.51.0091)
Ailsa Devina
(12.05.51.0097)
S1 MANAJEMEN
FA K U LTA S E K O N O M I K A D A N B I S N I S
U N I V E R S I TA S S T I K U B A N K S E M A R A N G
2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konsep
suku bunga pada dasarnya telah dilarang sejak lebih dari
14 abad yang lalu, yang dikenal dengan istilah riba. Akan tetapi
seiring
dengan
sebagai
hal
perkembangan
yang
dilarang
dunia
ekonomi,
bahkan
dianggap
riba
bukan
lagi
sebagai
metode
pada
tatanan
pendorong perkembangan ekonomi itu sendiri.
Pen af s ir a n
uang
implikasinya
intrumen
telah
sebagai
komoditi
menyimpang,
intermediasi
pendorong
ternyata
ketika
dia
ekonomi
difungsikan
melalui
suku
sebagai
bunga.
Pen et ap an s u k u b u n g a , t e r n y a t a j u st r u m e n im b ul k a n k e t id ak a di la n ,
karena
sendiri.
justru
menjadi
penghambat
pembangunan
ekonomi
itu
KAJIAN TEORI
RIBA = ZIYADAH = TAMBAHAN
Pengambilan tambahan dari harta pokok
(modal) secara bathil.
Secara umum Riba adalah penambahan terhadap hutang.
Maknanya: Setiap penambahan pada hutang baik kualitas
ataupun kuantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba
yang diharamkan.
Landasannya Al Quran Surat An-Nisa ( 4 ) ayat 29
yang berarti : “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan
jalan yang bathil ”.
Pengambilan tambahan dari modal
pokok tanpa ada imbalan pengganti
(kompensasi) yang dapat dibenarkan
oleh Syar’ie.
Bunga
Bagi Hasil
Penentuan tingkat suku bunga dibuat pada Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada
waktu akad dengan pedoman harus selalu
waktu
akad
dengan
untung
kemungkinan untung rugi.
berpedoman
pada
Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
uang (modal) yang dipinjamkan.
jumlah keuntungan yang diperoleh
Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek
tanpa pertimbangan apakah proyek yang
yang
dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
mendapatkan keuntungan maka kerugian akan
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
dijalankan
sekiranya
itu
tidak
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
keadaan ekonomi sedang “booming”.
Eksistensi
bunga
diragukan
(kalau
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
tidak Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi
dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.
hasil.
PEMBAHASAN
Krisis
moneter
melanda
Indonesia sejak Juli 1997,
merupakan kombinasi dari
krisis ekonomi, finansial,
politik dan sosial sekaligus.
Tingkat
Perkembangan
selanjutnya
krisis tersebut semakin parah.
Salah satu penyebabnya adalah
penaikan suku bunga SBI.
Dengan demikian
bank-bank yang
mengalami kredit
macet yang besar
itu, eksistensinya
terancam.
Bank harus membayar bunga deposito
yang tinggi
Pendapatan anjlok karena kredit macet.
Bagaimana sebenarnya hakikat riba yang penerapannya dalam
ekonomi konvensional sebagai bunga uang (interest)?
Pada umumnya riba adalah sinonim dengan bunga
uang (rente) yang muncul dari sejumlah uang
pokok, yang lazim disebut dengan istilah kapital
atau modal berupa uang.
Modal uang itu oleh orang dapat dipergunakan,
baik untuk keperluan produksi maupun untuk
keperluan konsumsi. Peminjaman modal untuk
keperluan konsumsi harus dibayar bunganya.
Dengan dipinjamkannya modal uang untuk
keperluan konsumsi maka akan berkuranglah
jumlah modal uang untuk keperluan produksi.
Maka, bunga tersebut dianggap orang sebagai
harga yang harus dibayar untuk penggunaan modal
uang.
Imam Sarakhsi, Qatadah, Raghib al-Asfahani
dan lain-lain berpendapat sama tentang riba
yaitu yang mengandung tiga unsur:
a. Kelebihan dari pokok pinjaman
b. Kelebihan pembayaran sebagai imbalan
tempo pembayaran
c. Jumlah tambahan yang disyaratkan di
dalam transaksi
Riba Berdampak pada Sektor
Perbankan
Suku bunga bisa menimbulkan dampak inflatoir.
kenaikan harga secara umum atas semua harga barang yang belaku di pasar
Semakin tinggi suku bunga, semakin tinggi pula
harga yang akan ditetapkan atas suatu barang.
Karena dunia industri yang melakukan investasi
dengan meminjam dari dunia perbankan yang berarti
akan menambah biaya produksi.
Perusahaan
mengalihkan biaya bunga kepada
konsumen dalam bentuk harga barang produksi yang
lebih tinggi (inflasi).
Meski di harapkan bunga rendah dapat mendorong
investasi dan produksi, tapi jumlah barang relatif
tetap akibat time lag dalam produksi, sehingga harga
barang pun menjadi naik.
Dampak lainnya adalah, bahwa utang dengan rendahnya
tingkat penerimaan peminjam dan tingginya biaya bunga,
akan menjadikan peminjam tidak pernah keluar dari
ketergantungan.
Contoh :
utang negara berkembang pada negara maju, meski
disebut pinjaman lunak dengan bunga rendah, pada
akhirnya pun negara-negara pengutang harus berutang
lagi untuk membayar bunga beserta pokoknya.
Akibatnya terjadilah utang yang terus-menerus berlipat
Berikut dampak lain terkain sektor
perbankan:
1. B a g i j i w a m a n u s i a , h a l i n i a k a n m e n i m b u l k a n p e r a s a a n e g o i s
pada diri, sehingga tidak mengenal melainkan diri sendiri.
Riba ini menghilangkan jiwa kasih sayang, dan rasa
kemanusiaan dan sosial. Lebih mementingkan diri sendiri
daripada orang lain
2. B a g i m a s y a r a k a t , d a l a m k e h i d u p a n m a s y a r a k a t h a l i n i a k a n
menimbulkan kasta kasta yang saling bermusuhan. Sehingga
membuat keadaan tidak aman dan tentram. Bukannya kasih
sayang dan cinta persaudaraan yang timbul akan tetapi
permusuhan
dan
pertengkaran
yang
akan
tercipta
dimasyarakat 15
3. B a g i r o d a p e r g e r a k a n e k o n o m i , d a m p a k s i s t e m e k o n o m i
ribawi tersebut sangat membahayakan perekonomian.
SIMPULAN
Secara konsep ataupun praktik pengambilan
bunga (rente, riba) tidak dibenarkan dalam
Islam.
Riba dilarang karena mempunyai dampak
yang negatif dari sisi ekonomi Islam. Dampak
ekonomi riba adalah dampak inflatoir yang
diakibatkan oleh bunga sebagai biaya uang.
Dampak ekonomi riba ini pun mempengaruhi
eksistensi dunia perbankan. Fakta empirik
yang dialami oleh dunia perbankan mutakhir
menunjukkan bahwa perbankan ribawi
sangat labil dan mudah sekali terserang
TERIMAKASIH
TERHADAP KRISIS
PERBANKAN
KELOMPOK :
Nuzulia Rahma Arivina (12.05.51.0170)
Nydia Novelia Dea (12.05.51.0182)
Jayanti Liliani
(12.05.51.0087)
Septiana Setianingrum (12.05.51.0091)
Ailsa Devina
(12.05.51.0097)
S1 MANAJEMEN
FA K U LTA S E K O N O M I K A D A N B I S N I S
U N I V E R S I TA S S T I K U B A N K S E M A R A N G
2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konsep
suku bunga pada dasarnya telah dilarang sejak lebih dari
14 abad yang lalu, yang dikenal dengan istilah riba. Akan tetapi
seiring
dengan
sebagai
hal
perkembangan
yang
dilarang
dunia
ekonomi,
bahkan
dianggap
riba
bukan
lagi
sebagai
metode
pada
tatanan
pendorong perkembangan ekonomi itu sendiri.
Pen af s ir a n
uang
implikasinya
intrumen
telah
sebagai
komoditi
menyimpang,
intermediasi
pendorong
ternyata
ketika
dia
ekonomi
difungsikan
melalui
suku
sebagai
bunga.
Pen et ap an s u k u b u n g a , t e r n y a t a j u st r u m e n im b ul k a n k e t id ak a di la n ,
karena
sendiri.
justru
menjadi
penghambat
pembangunan
ekonomi
itu
KAJIAN TEORI
RIBA = ZIYADAH = TAMBAHAN
Pengambilan tambahan dari harta pokok
(modal) secara bathil.
Secara umum Riba adalah penambahan terhadap hutang.
Maknanya: Setiap penambahan pada hutang baik kualitas
ataupun kuantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba
yang diharamkan.
Landasannya Al Quran Surat An-Nisa ( 4 ) ayat 29
yang berarti : “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan
jalan yang bathil ”.
Pengambilan tambahan dari modal
pokok tanpa ada imbalan pengganti
(kompensasi) yang dapat dibenarkan
oleh Syar’ie.
Bunga
Bagi Hasil
Penentuan tingkat suku bunga dibuat pada Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada
waktu akad dengan pedoman harus selalu
waktu
akad
dengan
untung
kemungkinan untung rugi.
berpedoman
pada
Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
uang (modal) yang dipinjamkan.
jumlah keuntungan yang diperoleh
Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek
tanpa pertimbangan apakah proyek yang
yang
dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
mendapatkan keuntungan maka kerugian akan
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
dijalankan
sekiranya
itu
tidak
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
keadaan ekonomi sedang “booming”.
Eksistensi
bunga
diragukan
(kalau
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
tidak Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi
dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.
hasil.
PEMBAHASAN
Krisis
moneter
melanda
Indonesia sejak Juli 1997,
merupakan kombinasi dari
krisis ekonomi, finansial,
politik dan sosial sekaligus.
Tingkat
Perkembangan
selanjutnya
krisis tersebut semakin parah.
Salah satu penyebabnya adalah
penaikan suku bunga SBI.
Dengan demikian
bank-bank yang
mengalami kredit
macet yang besar
itu, eksistensinya
terancam.
Bank harus membayar bunga deposito
yang tinggi
Pendapatan anjlok karena kredit macet.
Bagaimana sebenarnya hakikat riba yang penerapannya dalam
ekonomi konvensional sebagai bunga uang (interest)?
Pada umumnya riba adalah sinonim dengan bunga
uang (rente) yang muncul dari sejumlah uang
pokok, yang lazim disebut dengan istilah kapital
atau modal berupa uang.
Modal uang itu oleh orang dapat dipergunakan,
baik untuk keperluan produksi maupun untuk
keperluan konsumsi. Peminjaman modal untuk
keperluan konsumsi harus dibayar bunganya.
Dengan dipinjamkannya modal uang untuk
keperluan konsumsi maka akan berkuranglah
jumlah modal uang untuk keperluan produksi.
Maka, bunga tersebut dianggap orang sebagai
harga yang harus dibayar untuk penggunaan modal
uang.
Imam Sarakhsi, Qatadah, Raghib al-Asfahani
dan lain-lain berpendapat sama tentang riba
yaitu yang mengandung tiga unsur:
a. Kelebihan dari pokok pinjaman
b. Kelebihan pembayaran sebagai imbalan
tempo pembayaran
c. Jumlah tambahan yang disyaratkan di
dalam transaksi
Riba Berdampak pada Sektor
Perbankan
Suku bunga bisa menimbulkan dampak inflatoir.
kenaikan harga secara umum atas semua harga barang yang belaku di pasar
Semakin tinggi suku bunga, semakin tinggi pula
harga yang akan ditetapkan atas suatu barang.
Karena dunia industri yang melakukan investasi
dengan meminjam dari dunia perbankan yang berarti
akan menambah biaya produksi.
Perusahaan
mengalihkan biaya bunga kepada
konsumen dalam bentuk harga barang produksi yang
lebih tinggi (inflasi).
Meski di harapkan bunga rendah dapat mendorong
investasi dan produksi, tapi jumlah barang relatif
tetap akibat time lag dalam produksi, sehingga harga
barang pun menjadi naik.
Dampak lainnya adalah, bahwa utang dengan rendahnya
tingkat penerimaan peminjam dan tingginya biaya bunga,
akan menjadikan peminjam tidak pernah keluar dari
ketergantungan.
Contoh :
utang negara berkembang pada negara maju, meski
disebut pinjaman lunak dengan bunga rendah, pada
akhirnya pun negara-negara pengutang harus berutang
lagi untuk membayar bunga beserta pokoknya.
Akibatnya terjadilah utang yang terus-menerus berlipat
Berikut dampak lain terkain sektor
perbankan:
1. B a g i j i w a m a n u s i a , h a l i n i a k a n m e n i m b u l k a n p e r a s a a n e g o i s
pada diri, sehingga tidak mengenal melainkan diri sendiri.
Riba ini menghilangkan jiwa kasih sayang, dan rasa
kemanusiaan dan sosial. Lebih mementingkan diri sendiri
daripada orang lain
2. B a g i m a s y a r a k a t , d a l a m k e h i d u p a n m a s y a r a k a t h a l i n i a k a n
menimbulkan kasta kasta yang saling bermusuhan. Sehingga
membuat keadaan tidak aman dan tentram. Bukannya kasih
sayang dan cinta persaudaraan yang timbul akan tetapi
permusuhan
dan
pertengkaran
yang
akan
tercipta
dimasyarakat 15
3. B a g i r o d a p e r g e r a k a n e k o n o m i , d a m p a k s i s t e m e k o n o m i
ribawi tersebut sangat membahayakan perekonomian.
SIMPULAN
Secara konsep ataupun praktik pengambilan
bunga (rente, riba) tidak dibenarkan dalam
Islam.
Riba dilarang karena mempunyai dampak
yang negatif dari sisi ekonomi Islam. Dampak
ekonomi riba adalah dampak inflatoir yang
diakibatkan oleh bunga sebagai biaya uang.
Dampak ekonomi riba ini pun mempengaruhi
eksistensi dunia perbankan. Fakta empirik
yang dialami oleh dunia perbankan mutakhir
menunjukkan bahwa perbankan ribawi
sangat labil dan mudah sekali terserang
TERIMAKASIH