Sistem Ekonomi Indonesia Fungsi Investas

MAKALAH
“SISTEM INVESTASI DALAM EKONOMI INDONESIA”
Disusun untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia

OLEH:
RIZKI RAMADHAN
MAHARANI PUTRI KAHAR
HADI YUDHO
ANITA
A.AULIA HARDINA HAKIM

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas Rahmatnya-lah
makalah ini dapat terselesaikan sebagai bentuk penyelesaian tugas untuk mata kuliah Sosiologi.

Shalawat serta salam senantiasa kita kirimkan kepada junjungan Nabi Muhammad
S.A.W.karena-nya terciptalah perubahan dalam dunia yang gelap gulita oleh ilmu pengetahuan
menjadi terang benderang oleh ilmu pengeahuan.
Makalah

yang

berjudul

“SISTEM

INVESTASI

DALAM

EKONOMI

INDONESIA” ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Ekonomi. Makalah ini
juga disusun sebagai tugas perkuliahan sekaligus sebagai sarana penunjang bagi mahasiswa
untuk melengkapi referensi pengajaran bagi mahasiswa.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen mata kuliah Sistem Ekonomi yang telah membimbing penulis dalam pengajaran mata
kuliah Sistem Ekonomi.
2. Orang tua yang telah memberi dorongan, baik secara moril maupun materil.
3. Sahabat-sahabat

yang telah memberi dukungan dan telah membantu pelaksanaan

pengerjaan makalah ini.
4. Dan semua pihak terkait yang mendukung penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca agar penulis lebih teliti dalam malakukan penelitian selanjutnya.

Makassar, 11 Maret 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat kiranya berpartisipasi aktif dalam segala bentuk tindakan
ekonomi baik berupa produksi, konsumsi maupun mendistribusikan suatu bentuk barang dan jasa
namun pada dasarnya sumber daya manusia minim dalam mengeksplorasi lebih lanjut tentang
apa yang mereka tidak ketahui terkhusus masalah-masalah dasar dalam bidang perekonomian
dalam hal ini berupa kegiatan investasi. Kegiatan investasi ini merupakan suatu bentuk kegiatan
dalam sistem perekonomian yang berperan cukup penting untuk beberapa kegunaan salah
satunya mengembangkan perekonomian masyarakat serta berbagai hal-hal lainnya. Investasi
sangat penting untuk menunjang kemajuan perekonomian. Investasi yang lazim disebut
juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan
komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi
pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana yang ada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang, oleh
karena sebab tersebutlah investasi dianggap sangat penting dalam proses
perekonomian yang sedang dikendalikan oleh pemerintah maupun
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.
2.
3.

4.

Apa yang di maksud dengan sistem investasi?
Apa jenis dan bentuk sisem investasi?
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi investasi?
Apa sistem konstitusi yang mengatur investasi di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui pengertian sistem investasi.
Untuk mengetahui jenis dan bentuk sisem investasi.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi.
Untuk mengetahui sistem konstitusi yang mengatur investasi di Indonesia.

BAB II


2.1 PENGERTIAN INVESTASI
Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal
atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan
tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui
institusiintitusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para
pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang
modal , pengeluaran tersebut dinamakan investasi.
Investasi adalah pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan
menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
INVESTASI MENURUT PARA AHLI
Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu
lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan
datang.”
Menurut Haming dan Basalamah, investasi merupakan pengeluaran
pada saat sekarang untuk membeli aktiva rill (tanah, rumah, mobil, dsb) atau
aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
besar dimasa yang akan datang, selanjutnya dikatakan investasi adalah

aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana)
yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan
barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru dimasa yang akan
datang.
Menurut Mulyadi (2001:284), investasi adalah pengaitan sumbersumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan
datang.
Menurut Sadono Sukirno, investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan
untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan
jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadoko Sukirno, 1997:107)

Menurut James C Van Horn (1981), investasi adalah kegiatan yang
dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan
tujuan untuk menghasilakn barang di masa yang akan datang.

Adapun alasan seseorang melakukan investasi adalah sebagai berikut:
a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan.
b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan
suatu saat

penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana yang
ada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Investasi pada financial assets, dilakukan di pasar uang, misalnya
berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar
uang, dan lainnya. Atau dilakukan di pasar modal, misalnya berupa
saham, obligasi, waran, opsi, dan lainnya
2. Investasi pada real assets, diwujudkan dalam bentuk pembelian assets
produktif, pendirian pabrik, pembukaan tambang, dan pembukaan
perkebunan.
Dari pengertian investasi tersebut ada 4 komponen penting yang harus
diketahui dalam tiap investasi:
1. Dana / Aset. Untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur
ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang. Anda tentu tidak bisa
membeli rumah bila tidak ada dana. ntuk berutang pun perlu jaminan
aset.
2. Waktu. Setiap Investasi perlu waktu untuk meningkat nilainya. Kalau
Anda mengharapkan nilai investasi Anda meningkat dengan cepat,

umumnya bukan investasi yang Anda lakukan tapi spekulasi.
3. Tenaga / Pikiran. Anda harus mau meluangkan tenaga untuk bisa
memberikan imbal hasil terbaik. Tidak ada cara lain untuk

memaksimalkan keuntungan kecuali Anda mau berusaha belajar
berinvestasi dengan benar.
4. Risiko. Semua investor mengharapkan keuntungan di masa datang.
Namun, tidak ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor
pasti mendapati asetnya lebih besar dari saat memulai investasi. lni
terjadi karena selama periode waktu menunggu itu terdapat kejadian
yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah, yang disebut risiko.
Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan
dananya, investor juga harus bersedia menanggung risiko.
Orang yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor
umumnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu ada "investor
individual" (individual
retail
investor)
dan
"investor

institusional" (institutional investor). Investor individual terdiri dari
perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan
lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan
investasi. Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan
investor (investor's wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti
kesejahteraan yang sifatnya moneter. Kesejahteraan moneter bisa
ditunjukkan oleh adanya penjumlahan pendapatan yang telah dimiliki saat
ini dan nilai saat ini (present value) untuk pendapatan di masa datang.

2.2 Tipe Investor Menurut profil Resiko
1. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan
keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang
dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam
hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat
dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.
2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk
meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi
yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau

biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam
investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki
resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko.
3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan
resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang

antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat
diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam
memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko
dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.
4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak
ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan
kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan
keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive
selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang
ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari

investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio
yang dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin
baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif
pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu
singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor
aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan
investasi diantaranya :
1. Tidak memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan
masa depan investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat
investasinya bisa merupakan suatu kesalahan.
2. Investor terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati
keuntungan padahal investasi adalah suatu program jangka panjang
dan kita mesti bisa menerawang jauh ke depan dan jangan mengambil
langkah yang emosional dan terlalu cepat.Tetapi mesti melakukan
langkah-langkah yang terukur.
3. Investor terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih
sehingga mengaburkan analisis yang telah baik yang diperoleh
sebelumnya.
4. Calon investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang
menjanjikan kaya dalam sekejap (get rich quick scam). Dan melupakan
hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu High Risk High Return

(Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya bila uang
diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih
rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis
makanan yang dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.
Jenis-Jenis Investasi
1. Investasi disektor keuangan. Ini bias berupa investasi saham, obligasi,
deposito, mata uang asing, reksadana(produk kombinasi dari saham,
obligasi, deposito)
2. Investasi disektor property. Ini bias berupa sebidang, tanah kosong,
rumah, ruko, kos-kosan, vila, apartemen, hotal. Kunci dari investor ini
adalah disamping harganya yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, juga bias mendapatkan uang sewa.
3. Investasi dalam bisnis. Bisnis tidak selalu memerlukan modal yang
besar.
4. Investasi logam mulia. Produk yang umum dibeli untuk investasi jenis
ini adalah emas. Namun ada juga produk lain, seperti intan,platinum.
5. Investasi dalam pendidikan. Ini adalah investasi untuk meningkatkan
kemampuan akademis dan kemampuan praktis individu.
6. Investasi dalam jaringan. Ini adalah investasi dengan meningkatkan
jumlah sahabat, teman, kenalan, dan koresponden yang
keseluruhannya merupakan pangsa pasar bagi sesuatu produk yang
hendak kita jual. Kita dapat melihat bagimana bisnis yang
menggunakan jenis investasi ini meningkat dengan cepat sejak
internet mulai muncul. Membuat investasi ini meningkat pesat.
Sekarang tentu semua orang sudah tidak asing dengan Multi Level
Marketing(MLM).
7. Investasi dalam bentuk barang antik. Ini bias berupa lukisan, kenderaan
kuno, peralatan-peralatan kuno. Sejarah tentang benda-benda itulah yang
memberinya nilai yang semakin tinggi.
2.3 Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi :
1. Deposito berjangka

Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif
lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka
waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk
meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.
3. Saham
Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan
berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
4. Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku
bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana
dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah
untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
5. Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek
yang diperjualbelikan di pasar uang.
6. Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini
dapat diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang
obligasi ini
merupakan bentuk investasi jangka panjang.
7. Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini
biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya
kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
8. Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang
didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh
sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).

2.4 Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi
a. Produk perbankan
(1) Tabungan
Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak
kemudahan, antara lain:
• Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM
• Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu
kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.
Kekurangan:
• Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
(2) Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk
melakukan transaksi keuangan.
Kemudahan, antara lain:
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.
• Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa
menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.
Kekurangan:
• Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
• Bunga kena pajak 20%.
(3) Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu
tertentu.
Kemudahan, antara lain:
• Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu.
• Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.
• Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80,
12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.

Kekurangan:
• Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
Kesimpulan:
Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk
perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak
sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.
Kelebihan:
• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi
• Kemudahan bertransaksi
• Jaminan pemerintah
Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan
transaksi.
Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana
darurat (emergency fund).
b. Produk investasi
Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
• Diversifikasi
• Pilihan investasi yang beragam
• Transparansi dan Peraturan yang ketat
• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
• Minimum investasi yang rendah.

2.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi investasi.

1. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)
Faktor ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal maupun eksternal
perusahaan. Kondisi internal adalah tingkat efisiensi pada proses
produksi dan distribusi, kualitas sumber daya manusia, maupun tingkat
teknologi yang digunakan. Adapun kondisi eksternal adalah perkiraan
tingkat produksi, pertumbuhan ekonomi domestik maupun
internasional dan kebijakan pemerintah.
2. Tingkat Bunga
Faktor utama yang menentukan biaya investasi adalah tingkat bunga
pinjaman. Semakin tinggi tingkat bunga pinjaman maka biaya investasi
semakin mahal.
3. Ketersediaan Faktor-Faktor Produksi
Berbicara tentang produksi tidak lepas dari faktor produksi yang
digunakan. Ketersediaan faktor produksi yang banyak dan mudah
didapat akan menarik minat berinvestasi. Misal: Indonesia memiliki
penduduk yang besar (merupakan aset tenaga kerja dan pasar bagi
produk yang dihasilkan) dan kekayaan alam yang banyak. Kondisi ini
akan menarik minat investor baik dari dalam negeri maupun luar
negeri.
4. Peluang Pasar
Suatu keputusan investasi tidak akan menguntungkan apabila tidak
memiliki pasar. Semakin besar pasar bagi hasil produksi maka
investasi akan semakin menguntungkan.
5. Iklim Usaha yang Kondusif
Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang mendukung iklim
investasi akan menarik minat investor. Misal: pemerintah memberikan
kemudahan dalam perizinan usaha, perbaikan infrastruktur, dan
sebagainya.

6. Terjaminnya Keamanan dan Stabilitas Politik
Suatu daerah atau negara yang sering terjadi konflik atau kerusuhan,
akan mengurangi minat investor. Pelaku investasi tidak mau berisiko
terhadap keamanan aset usahanya apabila pemerintah maupun
masyarakat tidak menjaga keamanan. Terdapat hubungan yang erat
antara tingkat keamanan dan stabilitas politik.
2.6 SISTEM KONSTITUSI YANG MENGATUR INVESTASI DI INDONESIA
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2007
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik
oleh penanam modal
dalam negeri maupun penanam modal asing
untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.
2. Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
3. Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya
maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
4. Penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan
penanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri dan
penanam modal asing.
5. Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara
Indonesia, badan usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah
yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
6. Penanam modal asing adalah perseorangan warga Negara asing, badan
usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal
di wilayah Negara Republik Indonesia.

7. Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lainyang bukan uang
yang dimiliki oleh penanam modal yangmempunyai nilai ekonomis.
8. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh Negara asing, perseorangan
warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau
badan hukumIndonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimilikioleh
pihak asing
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Investasi adalah pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan
menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Orang yang melakukan kegiatan investasi disebut investor.
Investor umumnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu ada "investor
individual" (individual
retail
investor)
dan
"investor
institusional" (institutional investor). Investor individual terdiri dari
perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan
lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan
investasi. Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan
investor (investor's wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti
kesejahteraan yang sifatnya moneter. Kesejahteraan moneter bisa
ditunjukkan oleh adanya penjumlahan pendapatan yang telah dimiliki saat
ini dan nilai saat ini (present value) untuk pendapatan di masa datang.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca lebih menjadi tahu tentang apa itu
investasi dan mengapa investasi berperan penting dalam perekonomian rakyat Indonesia karena
sebagaimana dengan yang diketahui investasi tidak menghasilkan dampak yang langsung
terhadap perekonomian melainkan dampak yang lebih bertahap yang dirasakan dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
Referensi :
1. Buku




Kuncoro, Mudrajad. 2010. Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomika
Pembangunan. Jakarta: Erlangga
Mubyarto.2002.Ekonomi Pancasila.YogyakartA.BPFE Yogyakarta

2. Internet


http://anggraeniindah23.blogspot.com/2014/01/sistem-penanamanmodal-investasi-asing.html

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157