PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA PUTUSAN Nomor : PUT 203 - K PM III - 19 AD XII 2009 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

  PENGADILAN MILITER III - 19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

Nomor : PUT / 203 - K / PM III - 19 / AD / XII / 2009

  

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

  Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : ISAK BERKASA Pangkat / NRP : Koptu / 3930372580674 Jabatan : -Tabak 2 Ru 2 Ton SLT Kimarem 173 / PVB

  (dulu)

  • BP Tamudi Intel rem 173 / PVB (sekarang) Kesatuan : Korem173 / PVB Tempat tanggal lahir : Ambon, 8 Juli 1974 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam Tempat tinggal : Asrama Intelrem 173 / PVB Biak Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh : Danrem 173 / PVB selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 7 Juli 2009 sampai

  dengan tanggal 27 Juli 2009 berdasarkan Surat Keputusan penahanan Sementara Nomor : Skep / 14 / VII / 2009 tanggal 17 Juli 2009 dan selanjutnya dibebaskan dari tahanan berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari tahanan Nomor : Skep / 16 /

  VII / 2009 tanggal 29 Juli 2009 oleh Dan Yonif 754 / ENK selaku Ankum

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini

  Memperhatikan :

  1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 173 / PVB selaku Papera Nomor : Kep / 19 / X / 2009 tanggal 16 September 2009.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 181 / XI / 2009 tanggal 30 Oktober 2009.

  3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. Mendengar :

  1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 181 / XI / 2009 tanggal 30 Oktober 2009, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diketerangan oleh Terdakwa di siding serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

  Memperhatikan :

  1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Desersi Dalam Waktu Damai”

  Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 87 Ayat (1) Ke - 2 Jo Ayat (2) KUHPM. Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

  Pidana : Penjara selama 3 (empat) bulan.

  Dipotong masa penahanan sementara. Barang bukti :

  Surat :

  1. 1 (satu) lembar Surat Keterangan pengganti Absensi dari Dan Rem 173 / PVB Nomor : SKPA / 08 / VII / 2009 tanggal 15 Juli 2009.

  2. 1 (satu) lembar foto copy ijin jalan Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal 13 April 2009.

  Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

  2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta tidak akan mengulangi lagi untuk itu mohon hukuman yang seringan - ringannya.

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat seperti tersebut dibawah ini, yaitu sejak tanggal empat belas bulan Mei tahun dua ribu Sembilan sampai dengan tanggal tiga bulan Juli waktu dalam tahun dua ribu Sembilan bertempat dikesatuan Korem 173/PVB Kab. Biak atau tempat lain,,setidak-tidaknya termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura,telah melakukan tindak pidana :

  

“Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja

melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu

damai lebih lama dari tiga puluh hari “

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI- AD sejak tahun 1993 melalui pendidikan secata di Rindam VIII / Cendrawasih lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan pendidikan kecabangan Infantri di Rindam VIII / Cenderawasih, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Rindam VIII / Cenderawasih, dan pada tahun 1994 di BP kan keperwakilan Kodam VIII / Cenderawasih Cijantung Jakarta, pada tahun 1997 ditugaskan di Korem 173 / PVB sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Koptu Nrp. 3930372580674.

  2. Bahwa Terdakwa mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja terhitung mulai tanggal 27 April 2009 sampai dengan tanggal 13 Mei 2009 dengan tempat tujuan Kab. Jayapura Papua, serta Terdakwa membawa surat ijin jalan dari kesatuan Korem 173 / PVB Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal

  13 April 2009.

  3. Bahwa setelah masa ijin cuti habis, Terdakwa tidak segera kembali ke kesatuan Korem 173 / PVB dan tinggal di kampung Tobati Hamadi kab. Jayapura Papua tanpa ijin dari kesatuan Korem 173 / PVB dengan kegiatan sehari-hari mengawasi proyek pembuatan jembatan di kampung Tobati Hamadi Jayapura Papua.

  4. Bahwa dari pihak kesatuan Terdakwa berusaha melakukan pencarian dengan cara meminta bantuan kepada Kodim 1701 / Jayapura namun tidak ada jawaban dari Kodim 1701 / Jayapura

  5. Bahwa pada tanggal 2 Juli 2009 sekira pukul 20.00 Wit, Dantim Intelrem 173 / PVB mendapat inpormasi dari Kopda Sumadi anggota korsik Ajendam XVII / Cenderawasih bahwa Terdakwa sedang berada di kampung Tobati 2 Hamadi Jayapura Selatan.

  6. Bahwa pada tanggal 3 Juli 2009 sekira pukul 08.30 Wit, Dantim Intelrem 173 / PVB bersama Kopda Sumadi anggota Korsik Ajendam XVII / Cenderawasih menangkap Terdakwa di kampung Tobati 2 Hamadi Jayapura Selatan di rumah bapak RT yang bernama Awak Hamad, kemudian langsung dibawa ke Kodim 1701 / Jayapura dan dititip di sel Kodim 1701 / Jayapura sambil menunggu kapal laut jurusan Biak.

  7. Bahwa pada sore harinya sekira pukul 18.00 Wit Dantim Intelrem 173 / PVB menjemput Terdakwa di Kodim 1701 / Jayapura dan membawanya ke Korem 173 / PVB dengan menumpang kapal laut Ngapulu.

  8. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Korem 173 / PVB sejak tanggal 14 Mei 2009 secara berturut-turut sampai dengan tanggal 3 Juli 2009 atau selama 51 (lima puluh satu) hari atau lebih lama dari tiga puluh hari dan selama itu juga Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman dan damai serta Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Berpendapat, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah

  memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Pasal 87

  Ayat (1) Ke - 2 jo Ayat (2) KUHPM.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi Penasehat Hukum dan menyatakan akan menghadapi sendiri serta tidak akan mengajukan Eksepsi.

  Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan namun tidak hadir karena domisilinya jauh dan keterangan yang diberikan di Penyidik (POM) di bawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  

Saksi-I : Nama Lengkap : Gatot Sriono, Pangkat / NRP : Serda /

  21050122780940, Jabatan : Bamin Tim Intel Korem 173 / PVB, Kesatuan : Korem 173 / PVB, Tempat dan tgl lahir : Madiun, 28 September 1984, Jenis Kelamin : Laki – laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Intel Korem 173 / PVB Biak.

  Yang pada pokoknya menerangkan :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 karena sama-sama bertugas di tim Intelrem 173 / PVB sebagai atasan dan bawahan serta tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa Terdakwa mendapat cuti Tahunan dari Kesatuan Korem 173 / PVB sejak tanggal 27 April 2009 sampai dengan tanggal 13 Mei 2009 dengan tempat tujuan ke Kab. Jayapura.

  3. Bahwa Terdakwa berangkat dari Korem 173 / PVB Biak pada tanggal 27 April 2009 dan dilengkapi dengan surat ijin jalan dari kesatuan Korem 173 / PVB Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal 13 April 2009.

  4. Bahwa setelah masa cuti Terdakwa habis pada tanggal 14 Mei 2009, masih tinggal di Kab. Jayapura Papua tanpa ijin yang

  5. Bahwa selama Terdakwa meninggal kesatuan tanpa ijin yang sah Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaanya kepada satuan baik melalui pesawat telepon maupun surat,selanjutnya pada tanggal 2 Juli 2009 sekitar pukul

  20.00 Wit, Dantim intelrem 173 / PVB mendapat informasi dari Kopda Sumadi anggota Korsik Ajendam XVII / Cenderawasih bahwa Terdakwa sedang berada di kampung Tobati 2 Hamadi Jayapura Selatan.

  6. pada tanggal 3 Juli 2009 sekira pukul 08.00 Wit, Dantim intelrem bersama Kopda Sumadi menangkap Terdakwa dikampung Tobati 2 Hamadi Kab. Jayapura Selatan, kemudian Terdakwa di bawa ke Kodim 1701 / Jayapura dan dimasukkan kedalam sel Kodim 1701 / Jayapura sambil menunggu kapal laut jurusan Biak. 7. pada sore harinya pukul 18.00 Wit, Terdakwa dibawa ke Korem 173 / PVB Biak dengan menumpang kapal laut KM Ngapulu dan tiba di Kab. Biak pada tanggal 4 Juli 2009 selanjutnya Terdakwa langsung dibawa ke kantor Intel Korem 173 / PVB untuk dilakukan pemeriksaan. 8. pada tanggal 6 Juli 2009 Terdakwa diserahkan ke Denpom XVII / 2 Biak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

  Atas keterangan saksi-I yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi-II : Nama Lengkap : Heri Busono, Pangkat / NRP : Pelda/519277,

  Jabatan : Bati Pers Korem 173 / PVB, Kesatuan : Korem 173 / PVB, Tempat tanggal lahir : Malang, 6 Maret 1961, Jenis Kelamin : Laki – laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Korem 173 / PVB Biak Papua.

  Yang pada pokoknya menerangkan :

  1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2005 ketika sama-sama bertugas di Korem 173 / PVB sebagai atasan dengan bawahan.

  2. Bahwa pada tanggal 27 April 2009, Terdakwa mendapat ijin cuti tahunan sampai dengan tanggal 13 Mei 2009 dengan tujuan Kab. Jayapura Papua serta Terdakwa mendapat surat ijin jalan dari Kesatuan Korem 173 / PVB.

  3. Bahwa setelah masa cuti Terdakwa habis, Terdakwa tidak segera kembali kekesatuan tanpa pemberitahuan sehingga dari pihak kesatuan melakukan pencarian dengan cara meminta bantuan kepada Kodim 1701 / Jayapura.

  4. Bahwa pada tanggal 9 Juli 2009, Saksi mendengar dari salah satu anggota korem 173 / PVB kalau Terdakwa sudah ditangkap dan sudah diserahkan ke Denpom VII / 2 Biak untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

  Atas keterangan saksi-II yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI- AD sejak tahun 1993 melalui pendidikan secata di Rindam VIII / Cendrawasih lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan pendidikan kecabangan Infantri di Rindam VIII / Cenderawasih, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Rindam VIII / Cenderawasih, dan pada tahun 1994 di BP kan keperwakilan Kodam VIII / Cenderawasih Cijantung Jakarta, pada tahun 1997 ditugaskan di Korem 173 / PVB sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Koptu Nrp. 3930372580674.

  2. Bahwa Terdakwa mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja terhitung mulai tanggal 27 April 2009 sampai dengan 13 Mei 2009 dan Terdakwa juga membawa Surat Ijin Jalan dengan tempat tujuan Kab. Jayapura Papua.

  3. Bahwa setelah masa ijin Terdakwa habis, Terdakwa tidak segera kembali kekesatuan Korem 173 / PVB dan Masih tetap tinggal di kampung Argapura atas Hamadi Kab. Jayapura Selatan dengan kegiatan sehari-hari mengawasi proyek pembuatan jembatan di kampung Tobati Hamadi Jayapura.

  4. Bahwa pada tanggal 3 Juli 2009 sekira pukul 21.00 Wit, Dantim Intel Korem 173 / PVB bersama anggota Ajendam XVII / Cenderawasih yang Terdakwa tidak kenal namanya datang menangkap dan membawa Terdakwa ke Kodim 1701 / Jayapura dan dititip di sel Kodim 1701 / Jayapura, kemudian sekira pukul

  19.00 Wit Dan Intel Korem 173 / PVB datang menjemput dan membawa Terdakwa pulang ke Korem 173 / PVB dengan menggunakan kapal laut Ngapulu. Selanjutnya pada tanggal 4 Juli 2009 Terdakwa tiba di Korem 173 / PVB dan langsung di masukkan ke dalam sel, kemudian pada tanggal 6 Juli 2009 Terdakwa di serahkan ke Denpom XVII / 2 Biak untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

  Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

  Surat :

  1. 1 (satu) lembar Surat Keterangan pengganti Absensi dari Dan Rem 173 / PVB Nomor : SKPA / 08 / VII / 2009 tanggal 15 Juli 2009.

  2. 1 (satu) lembar foto copy ijin jalan Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal 13 April 2009.

  Telah dibacakan kepada Terdakwa dan diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan. serta dari barang bukti yang diajukan ke persidangan terungkap fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa menjadi anggota TNI- AD sejak tahun 1993 melalui pendidikan secata di Rindam VIII / Cendrawasih lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan pendidikan kecabangan Infantri di Rindam VIII / Cenderawasih, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Rindam VIII / Cenderawasih, dan pada tahun 1994 di BP kan keperwakilan Kodam VIII / Cenderawasih Cijantung Jakarta, pada tahun 1997 ditugaskan di Korem 173 / PVB sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Koptu Nrp. 3930372580674.

  2. Bahwa benar, Terdakwa mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja terhitung tanggal 27 April 2009 sampai dengan tanggal 13 Mei 2009 dengan tempat tujuan Kab.

  Jayapura Papua, serta Terdakwa membawa surat ijin jalan dari kesatuan Korem 173 / PVB Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal

  13 April 2009.

  3. Bahwa benar, setelah masa ijin cuti habis, Terdakwa tidak segera kembali kekesatuan Korem 173 / PVB dan tetap tinggal di kampung Tobati Hamadi Kab. Jayapura Papua tanpa ijin dari Kesatuan Korem 173 / PVB dengan kegiatan sehari-hari mengawasi proyek pembuatan jembatan di kampung Tobati Jayapura Papua.

  4. Bahwa benar, dari pihak Kesatuan Terdakwa berusaha melakukan pencarian dengan cara meminta bantuan kepada Kodim 1701 / Jayapura namun tidak ada jawaban dari Kodim 1701 / Jayapura.

  5. Bahwa benar, pada tanggal 2 Juli 2009 sekira pukul 20.00 Wit, Dantim Intelrem 173 / PVB mendapat informasi dari Kopda Sumadi anggota Korsik Ajendam XVII / Cenderawasih bahwa Terdakwa sedang berada di kampung Tobati 2 Hamadi Jayapura Selatan.

  6. Bahwa benar, tanggal 3 Juli 2009 sekira pukul 08.00 Wit, Dantim Intelrem 173 / PVB bersama Kopda Sumardi anggota Korsik Ajendam XVII / Cenderawasih menangkap Terdakwa di kampung Tobati 2 Hamadi Jayapura Selatan di rumah bapak RT yang bernama Sdr. Awak Hamad, kemudian langsung dibawa ke Kodim 1701 / Jayapura dan di titip di sel Kodim 1701 / Jayapura sambil menunggu kapal laut jurusan Biak.

  7. Bahwa benar pada sore harinya sekita pukul 18.00 Wit Dantim Intelrem 173 / PVB menjemput Terdakwa di Kodim 1701 / Jayapura dan membawa ke Korem 173 / PVB dengan menumpang kapal KM Ngapulu.

  8. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa meninggalkan Kesatuan Korem 173 / PVB sejak tanggal 14 Mei 2009 secara berturut-turut sampai dengan tanggal 3 Juli 20099 atau selama 51 (lima puluh satu) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari dan selama itu juga Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai serta Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  Unsur Ke - 1 : Militer Unsur Ke - 2 : Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa izin

Unsur Ke - 3 : Dalam waktu damai

Unsur Ke - 4 : Lebih lama dari tiga puluh hari

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur Ke - 1 : Militer

  Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainya pada anggatan perang dan wajib Militer selama mereka itu berada dalam dinas.

  Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi di bawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sbb :

  1. Bahwa benar Terdakwa menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1993 melalui pendidikan secata di Rindam VIII / Cendrawasih lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan pendidikan kecabangan Infantri di Rindam VIII / Cenderawasih, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Rindam VIII / Cenderawasih, dan pada tahun 1994 di BP kan keperwakilan Kodam VIII / Cenderawasih Cijantung Jakarta, pada tahun 1997 ditugaskan di Korem 173 / PVB sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Koptu Nrp. 3930372580674.

  2. Bahwa benar berdasarkan keterangan para saksi yang hadir dipersidangan Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota TNI AD yang berdinas di Korem 173 / PVB sama dengan para saksi.

  3. bahwa benar Terdakwa hadir dipersidangan dengan menggunakan pakaian dinas TNI AD lengkap dengan atributnya yang mencerminkan bahwa Terdakwa masih berstatus sebagai anggota TNI AD aktif.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 1 “Militer” telah terpenuhi.

  

Unsur Ke - 2 : Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran

tanpa izin

  Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld). Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

  Bahwa menurut Doktrin, apabila dalam suatu rumusan tindak pidana digunakan istilah dengan sengaja atau istilah lain

  

“Dengan sengaja” ditafsirkan secara luas yaitu tidak hanya

  betul-betul dikehendaki dan atau diinsyafi oleh sipelaku tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan kehendak atau keinsyafannya itu.

  Bahwa yang dimaksud ”tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang. tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

  Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para saksi dibawah sumpah dan dengan adanya alat bukti lain dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sbb :

  1. Bahwa benar sebelum kejadian yang menjadi perkara ini Terdakwa mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja terhitung tanggal 27 April 2009 sampai dengan tanggal 13 Mei 2009 dengan tempat tujuan Kab. Jayapura Papua, serta Terdakwa membawa Surat Ijin Jalan dari kesatuan Korem 173 / PVB Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal 13 April 2009.

  2. Bahwa benar setelah masa ijin cuti habis, Terdakwa tidak segera kembali kekesatuan Korem 173 / PVB dan tetap tinggal di kampung Tobati Hamadi Kab. Jayapura Papua tanpa ijin dari Kesatuan Korem 173 / PVB dengan kegiatan sehari-hari mengawasi proyek pembuatan jembatan di kampung Tobati Jayapura Papua.

  Korsik Ajendam XVII / Cenderawasih menangkap Terdakwa di kampung Tobati 2 Hamadi Jayapura Selatan di rumah bapak RT yang bernama Sdr. Awak Hamad, kemudian langsung dibawa ke Kodim 1701 / Jayapura dan di titip di sel Kodim 1701 / Jayapura sambil menunggu kapal laut jurusan Biak.

  4. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan satuan atau Atasan lain yang berwenang tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat atau telepon.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 2 “Dengan sengaja Melakukan

  ketidak hadiran tanpa izin” telah terpenuhi. Unsur Ke - 3 : Dalam waktu damai

  Bahwa yang dimaksud “Dalam waktu damai” berarti bahwa Si Pelaku / Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa / Si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (Pasal 58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

  Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah dan dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan, Negara RI dalam keadaan damai tidak sedang bersengketa dgn Negara lain.

  2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk mengikuti tugas operasi militer.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 3 “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

  Unsur Ke - 4 : Lebih lama dari tiga puluh hari

  Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tiga puluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

  Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sbb :

  1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan Korem 173 / PVB sejak tanggal 14 Mei 2009 secara berturut-turut sampai dengan tanggal 3 Juli 20099 atau selama 51 (lima puluh satu) hari.

  2. Bahwa benar jumlah 51 (lima puluh satu) hari adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat unsur ke - 4 “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

  Menimbang : Di dalam persidangan tidak diketemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai Subjek hukum pidana oleh karena itu Terdakwa harus di hukum.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 Ayat (1) Ke - 2 Jo Ayat (2) KUHPM. Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan ingin menilai sifat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

  2. Bahwa hakekat dari perbuatan Terdakwa adalah kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa serta kurangnya pemahaman hukum dari aturan – aturan yang berlaku di lingkungan Militer khususnya di Korem 173 / PVB.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi – sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri pula sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

  Menimbang : Bahwa tujuan Pengadilan tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

  Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

  Hal - hal yang meringankan :

  1. Bahwa Terdakwa berterus terang didalam menyampaikan keterangannya sehingga mempermudah di dalam pemeriksaan.

  2. Bahwa Terdakwa mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi.

  Hal - hal yang memberatkan :

  1. Bahwa Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan prajurit dan tidak sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.

  2. Bahwa Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin prajurit TNI pada umumnya dan khususnya di satuan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa setelah memperoleh pertimbangan – pertimbangan di atas maka, Majelis berpendapat pidana sebagaimana di maksud oleh Oditur Militer dalam persidangan perlu diperingan.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti seluruh pertimbangan hal-hal tersebut di atas, berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Di dalam persidangan tidak diketemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai Subjek hukum pidana oleh karena itu Terdakwa harus di hukum.

  Menimbang : Bahwa karena Terdakwa di hukum maka dibebankan untuk membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

  Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat :

  1. 1 (satu) lembar Surat Keterangan pengganti Absensi dari Dan Rem 173 / PVB Nomor : SKPA / 08 / VII / 2009 tanggal 15 Juli 2009.

  2. 1 (satu) lembar foto copy ijin jalan Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal 13 April 2009. oleh karena barang bukti ini berkaitan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan tidak sulit dalam penyimpanannya maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

  Mengingat :

  Pasal 87 Ayat (1) Ke - 2 Jo Ayat (2) KUHPM serta ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan perkara ini.

  

M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : ISAK BERKASA, Koptu / 3930372580674 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

  “Desersi dalam waktu damai“

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 2 (dua) bulan.

  Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

  3. Menetapkan barang bukti berupa :

  Surat-surat :

  1. 1 (satu) lembar Surat Keterangan pengganti Absensi dari Dan Rem 173 / PVB Nomor : SKPA / 08 / VII / 2009 tanggal 15 Juli 2009. 2. 1 (satu) lembar foto copy ijin jalan Nomor : SIJ / 525 / IV / 2009 tanggal 13 April 2009.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

  Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 15 Maret 2010 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh MOCH. AFANDI, SH Mayor Chk NRP. 1910014600763sebagai Hakim Ketua, serta SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk NRP. 1910014940863 dan TRI ACHMAD BAYKONY, SH Mayor Sus NRP. 520883 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer OBET J MANASE, SH Mayor Chk NRP. 11940007800767, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA MOCH. AFANDI, SH

  MAYOR CHK NRP. 1910014600763 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH TRI ACHMAD MAYKONY, SH LETKOL CHK NRP. 1910014940863 MAYOR SUS NRP. 520883 PANITERA

  MUHAMMAD SALEH, SH KAPTEN CHK NRP. 11010001540671