PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, t ersebut di atas :

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan

sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Para Terdakwa :

Terdakwa - I :

Nama lengkap : SAHMINAN HUSEIN LUBIS Pangkat / NRP

: Praka / 31010463770381

Jabatan

: Anggota Pos Gurage

Kesatuan

: Yonif 753 / AVT

Tempat tanggal lahir

: Madina, 10 Maret 1981

Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire

Terdakwa - II :

Nama lengkap

: DWI PURWANTO

Pangkat / NRP

: Prada / 31080264710487

Jabatan

: Anggota Pos Gurage

Kesatuan

: Yonif 753 / AVT

Tempat tanggal lahir

: Sragen, 22 April 1987

Jenis kelamin

Tempat tnggal : Asrama Yonif 753 / AVT NAbire

Terdakwa - III :

Nama lengkap

: JOKO SULISTIONO

Pangkat / NRP

: Prada / 31080266870687

Jabatan

: Anggota Pos Kalome

Kesatuan

: Yonif 753/AVT

Tempat tanggal lahir

: Kendal, 19 Juni 1987

Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire

Para Terdakwa ditahan oleh :

1. Terdakwa – I

Danyonif 753 / AVT selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 20 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 09 Nopember 2010 di ruangan Tahanan Mapomdam

XVII / Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep / 28 / X / 2010 tanggal 20 Oktober 2010.

Terdakwa – II

Danyonif 753 / AVT selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 20 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 09 Nopember 2010 di ruangan Tahanan Mapomdam

XVII / Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep / 26 / X / 2010 tanggal 20 Oktober 2010.

Terdakwa – III

Danyonif 753 / AVT selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 20 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 09 Nopember 2010 di ruangan Tahanan Mapomdam

XVII / Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep / 29 / X / 2010 tanggal 20 Oktober 2010.

2. Hakim Ketua Pengadilan Militer III – 19 Jayapura selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 2 Nopember 2010 sampai dengan tanggal 1 Desember 2010 berdasarkan Penetapan Penahanan Sementara Nomor : TAP / 16 / PM III – 19 / AD / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010.

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, t ersebut di atas :

Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII / Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Kep / 954 - 19 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 185 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010

3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Dak / 185 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan Para Terdakwa di Sidang serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Pembangkangan Militer secara bersama-sama”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 103 Ayat (1) KUHPM Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke - 1 KUHP.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Para Terdakwa dijatuhi dengan :

Terdakwa - I

Pidana

Penjara selama 3 (tiga) bulan

Terdakwa - II

Pidana

Penjara selama 3 (tiga) bulan

Terdakwa - III

Pidana

Penjara selama 3 (tiga) bulan

Dikurangi selama Para Terdakwa berada dalam tahanan sementara.

Barang bukti :

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar foto copy surat / dokumen yang berisikan permintaan dana kepada Bupati Puncak Jaya.

b. 1 (satu) lembar foto copy surat / dokumen yang Tulisannya menggunakan bahasa Dani yang belum diketahui artinya.

c. 1 (satu) lembar foto copy surat / dokumen yang berisikan tentang orang-orang yang menyerahkan Munisi kepada Sdr. Goliat Tabuni.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang-barang :

a. 3 (tiga) pasang sepatu dinas lapangan warna hitam ukuran

45, 42 dan 40.

Dikembalikan kepada pemiliknya.

b. 1 (satu) buah Helm tempur warna hijau army.

Dikembalikan kepada pemiliknya.

c. 1 (satu) keping CD berdurasi 15 (lima belas) menit.

Dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana An. Terdakwa Letda Inf Cosmos.

Mewajibkan kepada Para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Menimbang : 1. Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasihat Hukum Para Terdakwa kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa selama selama persidangan Para Terdakwa selalu berterus terang dan mengakui seluruh perbuatannya.

b. Bahwa Para Terdakwa sangat menyesal atas tindakannya yang telah melakukan pemukulan dan penendangan terhadap para korban. Para Terdakwa bertekat akan lebih berhati-hati di dalam melaksanakan tugas-tugas dikemudian hari.

c. Bahwa tindakan Para Terdakwa yang telah melakukan kekerasan kepada warga yang diduga OPM terjadi kerena warga yang diduga kuat sebagai anggota OPM tersebut memberikan jawaban yang berbelit-belit pada saat diintrogasi secara persuasif.

d. Bahwa pada saat dilakukan interogasi Para Terdakwa beserta anggotanya yakin bahwa warga yang diduga sebagai OPM tersebut menyimpan sejumlah senjata beserta munisinya. Hal ini terindikasi dari adanya sekelompok warga yang diduga GPK dan informasi mengenai 2 (dua) pucuk senjata yakni 1 (satu) pucuk AK-SN dan 1 (satu) pucuk Mauser. Hal ini terlihat dari diketemukannya beberapa dokumen yang berkaitan dengan kegiatan OPM di daerah tersebut.

e. Bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan Para Terdakwa tidak sampai menyebabkan luka, hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengecekan fisik terhadap para korban kekerasan yang dilakukan oleh saksi – 2 (Letda Inf Cosmos).

f. Bahwa sekitar wilayah tempat kejadian perkara yang merupakan rute patroli tim satgas sering terjadi kontak antara pasukan TNI / Polri dengan anggota OPM yang bersenjata.

Dan oleh karenanya Penasihat Hukum mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan pidana yang seringan-ringannya terhadap diri Para Terdakwa.

2. Replik Oditur Militer pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

Bahwa Oditur Militer tidak akan menanggapi Pledoi yang diajukan oleh Penasihat Hukum dan menyatakan tetap pada tuntutannya.

3. Duplik Penasihat Hukum yang disampaikan secara lisan di depan Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa terhadap Replik yang disampaikan oleh Oditur Militer tersebut, Penasihat Hukum tetap pada Pledoinya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Para Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bahwa Para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal tujuh belas bulan Maret tahun dua ribu sepuluh atau waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sepuluh bertempat di Kampong Gurage Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak Jaya atau di tempat lain, setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer III - 19 Jayapura untuk memeriksa dan mengadili perkara Para Terdakwa tersebut di atas yang telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang menolak atau dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah dinas, atau dengan semaunya melampaui perintah sedemikian itu, yang dilakukan secara bersama-sama”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa I masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001 melalui pendidikan Secata PK di Rindam I / Bukit Barisan selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri selama 3 (tiga) bulan di Rindam I / Bukit Barisan setelah lulus ditugaskan di Yonif 753 / AVT sampai dengan sekarang dengan pangkat Praka.

2. Bahwa Terdakwa II masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan dasar Secata PK Gel. I selama 5 (lima) bulan di Rindam Jaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Taif selama 3 (tiga) bulan di Gunung Bunder Cisalak Bogor Rindam Jaya, setelah lulus ditempatkan di Yonif 753 / AVT sampai dengan saat ini dengan pangkat Prada.

3. Bahwa Terdakwa III masuk menjadi prajurit TNI AD tahun 2008 dengan mendaftar Secata PK TNI AD Gel. I di Kodam Jaya Jakarta setelah diterima selanjutnya mengikuti pendidikan pembentukan di Rindam Jaya selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Rindam Jaya selama 3 (tiga) bulan setelah tamat pendidikan ditugaskan di Yonif 753 / AVT Nabire sampai dengan saat ini dengan pangkat Prada.

4. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat pembekalan kepada anggota Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan Kekerasan dan baik- baik kepada Masyarakat.

5. Bahwa pada tanggal 15 Maret 2010 sekira pukul 15.00 Wit seluruh anggota satgas Pamrahwan Yonif 753 / AVT kumpul di samping kanan Pos Illu selanjutnya Lettu Inf Sudarmin selaku Dan

Pos (Saksi III) memberikan PO yang isinya “Agar melaksanakan pembersihan pos-pos yang berada di Kampung Illu sampai Pos (Saksi III) memberikan PO yang isinya “Agar melaksanakan pembersihan pos-pos yang berada di Kampung Illu sampai

belas) orang anggota antara lain Saksi II (Letda Inf Cosmos), Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I (Praka Lubis), Pratu Erwin, Pratu Dedy Trisusilo, Saksi I (Pratu Ishak), Prada Suardi, Prada Najibullah, Prada Barno, Terdakwa III (Prada Joko), Terdakwa dan Prada Nasrun yang dipimpin oleh Saksi III

berangkat dengan tujuan Kampung Gurage dan pada saat di perjalanan tepatnya di Kampung Tinggi Nambut sekira pukul 04.00 Wit pasukan berhenti di Pos Brimob untuk melaksanakan berkoodinasi.

6. Bahwa tidak lama kemudian pasukan yang dipimpin oleh Saksi III bergerak ke Kampung Gurage dan tiba sekira pukul 05.50 Wit dan melihat sebuah rumah yang terbuat dari papan beratapkan seng, selanjutnya Saksi III membagi tugas dan Terdakwa II diperintahkan bersama Prada Barno dan Saksi I untuk Pam depan + 10 meter, setelah pembagian tugas selesai Tim memasuki kedudukan masing-masing dengan posisi Terdakwa II saat itu berada di belakang rumah tepatnya dekat pagar tembok yang terbuat dari susunan batu kali dan tidak lama kemudian Saksi II, Terdakwa III serta Terdakwa I membuka pintu dengan paksa dan mendapatkan 3 (tiga) orang masyarakat (identitas tidak diketahui) dari dalam rumah tersebut kemudian Saksi II membawanya ke samping kanan rumah selanjutnya Saksi II mengorek keterangan dan tidak lama kemudian Saksi III bersama 7 (tujuh) anggota meluncurkan + 27 (dua puluh tujuh) orang masyarakat diantaranya laki-laki dewasa berjumlah 10 (sepuluh) orang dan perempuan berjumlah 15 (lima belas) orang dan 2 (dua) orang anak kecil setibanya di samping rumah tempat pertama penyergapan yang dilakukan oleh Saksi II kemudian Saksi II memisahkan antara laki- laki dan perempuan yaitu laki-laki berada di samping rumah dan dikawal / dijaga oleh Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa Ill, kemudian Saksi II memerintahkan untuk mengorek keterangan dari laki-laki sedangkan perempuan berada di belakang rumah, kemudian Saksi II berkata kepada salah seorang masyarakat

tersebut “Kamu siapa namanya?” dia menjawab “Kotoran

Wonda”.

7. Bahwa selanjutnya Saksi I atas perintah Saksi II melakukan Rekaman Video menggunakan Hand Phone (HP) Nokia N 70 warna hitam milik Saksi II untuk dokumentasi selama melaksanakan kegiatan, setelah Saksi II mengumpul warga wanita kesamping rumah Sdr. Kotoran Wonda yang jaraknya + 70 meter untuk diberikan Pengarahan, Selanjutnya Terdakwa I memberikan makanan berupa Mie Instan dan Rokok kepada anggota GPK termasuk Sdr. Kotoran Wonda dan Sdr. Dipes Tabuni, namun setelah diberi makanan warga tersebut tidak memberikan informasi yang akurat dan warga lain juga ketika ditanya keterangan hanya diam saja tidak mengeluarkan kata-kata kalaupun mengelurkan kata-kata jawabannya selalu berbelit-belit, hal tersebut membuat Terdakwa I dan Terdakwa lainnya menjadi kesal, jengkel dan emosi sehingga Terdakwa I memukulkan Helm Tempur miliknya ke kepala Sdr. Dipes Tabuni Maronggeng Danpos Sanoba GPK sebanyak 1 kali lalu menendang punggung dengan menggunakan 7. Bahwa selanjutnya Saksi I atas perintah Saksi II melakukan Rekaman Video menggunakan Hand Phone (HP) Nokia N 70 warna hitam milik Saksi II untuk dokumentasi selama melaksanakan kegiatan, setelah Saksi II mengumpul warga wanita kesamping rumah Sdr. Kotoran Wonda yang jaraknya + 70 meter untuk diberikan Pengarahan, Selanjutnya Terdakwa I memberikan makanan berupa Mie Instan dan Rokok kepada anggota GPK termasuk Sdr. Kotoran Wonda dan Sdr. Dipes Tabuni, namun setelah diberi makanan warga tersebut tidak memberikan informasi yang akurat dan warga lain juga ketika ditanya keterangan hanya diam saja tidak mengeluarkan kata-kata kalaupun mengelurkan kata-kata jawabannya selalu berbelit-belit, hal tersebut membuat Terdakwa I dan Terdakwa lainnya menjadi kesal, jengkel dan emosi sehingga Terdakwa I memukulkan Helm Tempur miliknya ke kepala Sdr. Dipes Tabuni Maronggeng Danpos Sanoba GPK sebanyak 1 kali lalu menendang punggung dengan menggunakan

8. Bahwa pada saat melaksanakan pengamanan diketinggian 150 meter Tim Saksi III mendapat tembakan dari 2 (dua) arah yaitu arah selatan dan barat setelah mendapat tembakan Tim Saksi III melakukan pengejaran ke arah selatan sambil memerintahkan Saksi II dan anggotanya lewat Hand Talky (HT) untuk membantunya melakukan pengejaran ke arah barat, sedangkan warga masyarakat yang tadi dikumpulkan tidak ada yang melakukan pengamanan karena semua anggota sesuai perintah melakukan pengejaran ke arah 2 (dua) arah tembakan, namun setelah dilakukan pengejaran tidak menemukan apapun, kemudian Tim Saksi III dan Saksi II bergabung dengan Lettu Inf Haki Handoyo di Kampung Sanoba selanjutnya melaksanakan pengamanan dilanjutkan istirahat dan makan setelah itu Tim Saksi

II melanjutkan pengendapan diketinggian 500 meter sedangkan Tim Lettu Inf. Haki dan Saksi III pulang menuju ke Pos Puncak Senyum dengan menggunakan mobil Strada warna silver dan tiba di Pos Puncak Senyum sekira 17.00 Wit selanjutnya istirahat.

9. Bahwa pada saat memberikan perintah patroli Saksi III telah memberikan penekanan kepada seluruh anggota dalam melaksanakan patroli agar sesuai prosedur ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tahanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara persuasif (baik-baik) dan tidak boleh ada kekerasan.

10. Bahwa setelah ada gangguan tembakan kemudian warga masyarakat tersebut yang berjumlah + 30 (tiga puluh) orang Tim tinggalkan karena tim melakukan pengejaran, dan setibanya di atas gunung bertemu dengan Saksi III bersama 4 (empat) orang anggotanya kemudian Tim melakukan pengejaran hingga Kampung Sanoba namun hasilnya nihil.

11. Bahwa Para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan atas inisiatif sendiri - sendiri tanpa ada perintah dan pada saat melakukan tindakan kekerasan kepada salah satu warga yang diduga GPK karena tidak mau memberikan informasi tentang keberadaan penyimpanan senjata api sehingga membuat Para Terdakwa merasa kesal, jengkel dan emosi akhirnya Para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan agar anggota yang diduga GPK tersebut mau memberikan keterangan.

12. Bahwa Para Terdakwa pernah mendengar atau mendapat perintah dari Pimpinan atau Atasan baik tertulis maupun tidak tertulis tentang Prajurit TNI pada saat melaksanakan tugas apapun dilarang melakukan penganiayaan, kekerasan atau cara-cara kekerasan kepada warga masyarakat dan pada saat itu Para Terdakwa mengaku memang salah telah melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil karena saat itu Para Terdakwa merasa kesal, jengkel dan emosi kepada warga yang tidak mau memberikan informasi.

13. Bahwa dengan demikian Para Terdakwa telah dengan sengaja tidak mentaati perintah dinas dari Saksi III selaku Dan Pos maupun perintah pimpinan TNI lainnya seperti ketika Kasdam XVII / Cenderawasih memberikan pembekalan terhadap anggota Satgas agar melakukan pendekatan persuasive kepada masyarakat dan jangan melakukan kekerasan kepada masyarakat untuk merebut hati masyarakat, namun karena Para Terdakwa tidak dapat mengendalikan emosinya maka Para Terdakwa telah dengan sengaja melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat dengan dalih untuk mendapatkan keterangan.

Berpendapat, bahwa perbuatan Para Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan

dan diancam dengan Pidana yang tercantum dalam : Pasal 103 Ayat (1) KUHPM Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke - 1 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Para Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Para Terdakwa mengakui telah melakukan tidak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Para Terdakwa didamping oleh Penasehat Hukum :

1. Mayor Chk Purnomo Heru Sutarto, SH. NRP. 11990011140273.

2. Kapten Chk Sony Oktavanus, SH. NRP. 11000022921076.

3. Kapten Chk Hedwig A Mau, SH. NRP. 1103009700378.

4. Lettu Chk Johny Sosang, SH. NRP. 11060006210681.

Berdasarkan surat perintah dari Kakumdam XVII / Cendrawasih Nomor: Sprin / 161, 162, 163 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010 dan Surat Kuasa dari masing-masing Terdakwa tertanggal 5 Nopember 2010.

Menimbang : Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi - I

: Nama lengkap : ISHAK, Pangkat / NRP : Prada / 31060357060485, J a b a t a n : Anggota Pos Kalome, Kesatuan : Satgas Yonif 753 / AVT, Tempat tanggal lahir : Jene ponto, 16 April 1985, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Praka Sahminan Husein Lubis

(Terdakwa I) , Prada Dwi Purwanto (Terdakwa II), Prada Joko

Sulistiono (Terdakwa III) pada bulan Juli 2009 di Kesatuan Yonif 753 / AVT dan semua sama-sama tergabung dalam Tim Satgas Yonif 753 / AVT dan tidak mempunyai hubungan saudara hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan.

2. Bahwa Saksi bersama Para Terdakwa dan seluruh anggota yang tergabung dalam Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rawan pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya mendapat pembekalan dan pengarahan dari Kasdam XVII / Cendrawasih yang intinya Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan terhadap masyarakat dan baik-baik kepada masyarakat.

3. Bahwa Saksi kenal dengan masyarakat warga Papua di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya tersebut pada tanggal 17 Maret 2010 saat warga tersebut di kumpulkan di samping rumah Sdr. Kotoran Wonda (Jabatannya Danpos Gurage), kemudian yang Saksi kenal yang lainya adalah Sdr. Dipes Tabuni (Jabatannya Ajudan Danpos Sanuba), karena sebelumnya Tim sudah melaksanakan pengintaian di rumah tersebut dan memiliki dokumen serta photo mereka

4. Bahwa pada tanggal 16 Maret 2010 Saksi bersama anggota pos Kalome lainnya menerima menerima perintah patroli dari Dan Pos Gurage Lettu Inf Sudarmin (Saksi III) dan memberi penekanan dalam melaksanakan Patroli agar mentaati prosedur ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tawanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara yang tidak melukai hati rakyat dengan pendekatan kekeluargaan serta tanpa ada kekerasan.

5. Bahwa yang memerintahkan warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya untuk di kumpulkan adalah dari Saksi III dengan cara Saksi III meneriakan untuk turun dengan di antar oleh dua orang anggota yaitu Pratu Dedi dengan Pratu Suhardi, kemudian setelah dikumpulkan tersebut Saksi dan anggota lainya menanyakan kepada Sdr. Kotoran Wonda informasi tentang keberadaan senjata AK 47 dan senjata Mouser yang ada pada masyarakat.

6. Bahwa pada saat warga di kumpulkan tersebut Saksi sempat melihat ada yang melakukan pemukulan terhadap Warga Kampung Gurage yang dilakukan oleh Terdakwa I yaitu dengan melakukan pemukulan terhadap Sdr. Dipes Tabuni (Ajudan Danpos Sanoba), namun perintah untuk melakukan pemukulan tersebut tidak ada dan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III melakukannya atas dasar inisiatifnya sendiri.

7. Bahwa Saksi mengetahui cara melakukan penganiayaan yang digunakan oleh Terdakwa I dan Terdakwa II serta Terdakwa

III terhadap warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut saat di kumpulkan yaitu sebagai berikut : III terhadap warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut saat di kumpulkan yaitu sebagai berikut :

b. Saksi melihat yang dilakukan Terdakwa II melakukan penganiayaan terhadap seorang Warga yang pada saat itu juga sedang di kumpulkan yaitu terhadap seorang laki-laki namun Saksi tidak mengetahui nama warga tersebut dengan menendang menggunakan Kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL mengarah kepada punggung seorang laki-laki sebanyak satu kali

c. Saksi melihat yang dilakukan Terdakwa III menendang dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL sebanyak satu kali ke arah punggung Sdr. Dipes Tabuni.

8. Bahwa pada saat terjadinya tindak kekerasan tersebut Saksi melakukan pengambilan gambar (Rekaman Video) dengan menggunakan telpon genggam atau HP Nokia N 70 milik Letda Inf Cosmos (Saksi II), dan Saksi di perintahkan oleh Saksi II untuk mengambil gambar tersebut yang akan di laporkan sebagai bukti kegiatan kepada Komando Atas sehingga Saksi melihat kejadian tindakan kekerasan tersebut yang dilakukan Terdakwa I, Terdakwa

II dan Terdakwa III kepada beberapa warga masyarakat warga kampung Gurage dengan menggunakan HP Nokia N 70.

9. Bahwa akibat tindak kekerasan tersebut dari warga tersebut tidak ada yang kesakitan, berteriak atau mengalami luka yang serius dan pada saat terjadi tindak kekerasan tersebut Saksi sempat melihat ada yang berusaha untuk mengingatkan dan yang mengingatkan tersebut adalah Saksi II dengan mengatakan “Jangan sampai Dia (warga) cacat atau berdarah“ selanjutnya Saksi II menghentikan kegiatan yang dilakukan oleh ketiga orang anggota yang melakukan tindakan kekerasan tersebut.

10. Bahwa setelah Saksi II mengatakan “ Jangan sampai Dia

(warga) cacat atau berdarah”, Para Terdakwa sudah tidak lagi melakukan tindakan kekerasan, namun tidak lama kemudian ada yang menembaki Saksi dan anggota Satgas lainya dari arah pegunungan dari dua arah kemudian Saksi bersama 6 (enam) orang anggota Satgas lainya berlari menuju ke asal tembakan tersebut berada, karena ada tembakan dari atas gunung maka Saksi bersama 6 (enam) orang anggota Satgas lainnya tidak memperhatikan kembali warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut yang sedang di kumpulkan tadi, dan Tim tidak kembali ke tempat tersebut saat setelah terjadi penembakan.

11. Bahwa pada saat melaksanakan Patroli di daerah tersebut perlengkapan yang di gunakan anggota Satgas adalah pakaian PDL Tempur (Helm, Rompi) dan membawa senjata SS1 V1 yang pada saat itu sedang melaksanakan tugas Patroli Penyergapan.

12. Bahwa pada saat kejadian tindak kekerasan tersebut berlangsung posisi Saksi II sedang memberikan pengarahan kepada warga kaum perempuan di belakang rumah tetapi masih dapat melihat dan mengawasi Tim yang sedang mengumpulkan 12. Bahwa pada saat kejadian tindak kekerasan tersebut berlangsung posisi Saksi II sedang memberikan pengarahan kepada warga kaum perempuan di belakang rumah tetapi masih dapat melihat dan mengawasi Tim yang sedang mengumpulkan

13. Bahwa pada saat kejadian tersebut yang merekam adalah Saksi sendiri dan sepengetahuannya yang menyimpan rekaman kejadian tersebut hanya ada di HPnya Saksi II dan untuk anggota Yonif 753 / AVT yang lainya yang Saksi ketahui tidak ada yang mempunyai rekaman Video tersebut.

14. Bahwa pada saat mengumpulkan keterangan dari warga tersebut Saksi dan Para Terdakwa mendapat perintah dari Saksi II untuk membantu memperkuat pertahanan Saksi III, kemudian Saksi bersama anggota lainya bergerak naik ke ketinggian untuk memperkuat Saksi III, dan Saksi berserta anggota lainya dan pada saat itu tidak memikirkan lagi warga yang sedang di kumpulkan tersebut.

15 . Bahwa Saksi membenarkan Video rekaman yang diperlihatkan Penyidik tentang tindakan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa Oknum TNI AD kepada beberapa Masyarakat Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut yang dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa II serta Terdakwa III, dan Saksi membenarkan sepasang sepatu PDL warna hitam yang diperlihatkan Penyidik adalah sepatu yang di gunakan pada saat melakukan tindakan kekerasan tersebut

16 . Bahwa Saksi membenarkan 1 (satu) buah Helm Tempur warna hijau yang diperlihatkan Penyidik adalah Helm Tempur warna hijau yang digunakan untuk melakukan tindakan kekerasan kepada warga masyarakat Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut, dan Saksi menerangkan bahwa tidak mengetahui siapa yang menyebarkan rekaman Video penganiayaan tersebut, karena HP tersebut milik Saksi II setelah Saksi merekam kejadian tersebut langsung diserahkan kembali kepada Saksi II dan Saksi tidak mengetahui selanjutnya masalah Hp tersebut.

17. Bahwa Saksi mengetahui kalau rekaman Video tersebut tersebar luas di masyarakat dari atasannya yaitu Dan Yonif 753 / AVT, pada bulan Oktober 2010 di Nabire awalnya Saksi di panggil oleh Danyonif 753 / AVT yang mengatakan bahwa rekaman Video penganiayaan tersebut sudah tersebar luas, kemudian Danyon menanyakan siapa yang menyebarkan Video tersebut, kemudian Saksi menjawab tidak tahu, selanjutnya Saksi beserta lima orang anggota yang terlibat pada saat kejadian tersebut di mintai keterangan mengenai penyebaran rekaman Video penganiayaan tersebut, setelah itu Saksi bersama lima orang anggota lainya di bawa ke Mapomdam XVII / Cenderawasih untuk di mintai keterangan seperti sekarang ini.

18. Saksi menerangkan bahwa pada saat akan melaksanakan tugas di Yonif 753 / AVT telah di lengkapi dengan surat perintah penempatan Nomor : Sprin / 2643 / X / 2009 tanggal 20 Oktober 2009, kemudian pada saat akan melaksanakan Satgas Yonif 753 / AVT telah di lengkapi dengan surat perintah dari Pangdam XVII / Cenderawasih Nomor : Sprin / 2643 / X / 2009 tanggal 20 Oktober 2009 dan surat perintah Nomor : Sprin / 2827 / XI / 2009 tanggal 5 November 2009.

SAKSI - 2

: Nama Lengkap : COSMOS, Pangkat / NRP : Letda Inf / 11070062620885, Jabatan : Danpos kalome, Kesatuan : Satgas Yonif 753 / AVT, Tempat tanggal lahir : Palembang, 29 Agustus 1985, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi mengenal Terdakwa III (Prada Joko

Suliastiono), Terdakwa I (Praka Sahminan Husein Lubis) dan

Terdakwa II (Prada Dwi Purwanto) karena sama-sama anggota Yonif 753 / AVT namun tidak ada hubungan keluarga dan hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan, dan saat peristiwa tindak kekerasan terjadi sama-sama bertugas di Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya.

2. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat pembekalan kepada anggota Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota Satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan dan baik- baik kepada masyarakat.

3. Bahwa kejadian tindak kekerasan terhadap masyarakat terjadi pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 07.00 Wit di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya, saat itu sejumlah warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya sedang di kumpulkan oleh Saksi bersama anggota Satgas Yonif 753 / AVT lainya

4. Bahwa setelah Tim melakukan pendataan dan penyocokan informasi serta dokumen yang Tim miliki sama dengan data yang Tim temukan di lapangan yaitu di temukan Sdr. Kotoran Wonda sebagai Danpos Gurage GPK dan Sdr. Dipes Tabuni sebagai ajudan Maronggeng yang menjabat sebagai Danpos GPK di Sanoba, karena dalam memberikan keterangan selalu berbelit-belit membuat anggota Saksi melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat tersebut.

5. Bahwa Saksi kenal dengan beberapa orang warga Gurage yang diduga GPK antara lain Sdr. Kotoran Wonda dan Sdr. Dipas Tabuni pada saat di kumpulkan oleh petugas Tim, namun pada saat dikumpulkan pada tanggal 17 Maret 2010 di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Punjak Jaya, sebelumnya Tim sudah melaksanakan pengintaian di daerah tersebut terhadap mereka- mereka yang memiliki dokumen penting serta foto-foto mereka.

6. Bahwa kronologis kejadian tindak kekerasan yang di lakukan oleh Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III anggota Tim Satgas Yonif 753 / AVT terhadap warga masyarakat, pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 07.00 Wit di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya sebagai berikut :

a. Pada tanggal 16 Maret 2010 sekira pukul 23.00 Wit Saksi bersama 24 (dua puluh empat) orang anggota Pos

diantaranya, Terdakwa II , Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I, Praka Rikon Siregar, Praka Solihin, Praka Iqbal, Praka Subarto, Pratu Erwin, Pratu Dedi Trisusilo, Pratu Nasrun, Pratu Suardi, Pratu Hasirun, Pratu Musdar,

Pratu Marsudi, Pratu Muhamadin, Prada Barno, Prada Joko, Prada Najibullah, Prada Heri, Prada Mufi, Prada

Doni, dan Prada Wahyu berangkat ke Kampung Kalome dengan berjalan kaki yang dipimpin oleh Lettu Inf Sudarmin (Saksi 3).

b. Setibanya disana tepatnya di atas gunung pada tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 02.00 Wit lalu Saksi III memerintahkan Praka Rikon Siregar bersama 11 orang anggota untuk mengendap di Daerah Kolame, kemudian Saksi bersama Saksi III, Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I, Pratu Erwin, Pratu Dedy Trisusilo, Prada Suardi, Prada Najibullah, Prada Barno, Terdakwa III, Terdakwa II dan Prada Nasrun berangkat ke Kampung Gurage.

c. Sekira pukul 04.00 Wit tiba di Pos Brimob Tinggi Nambut untuk berkoordinasi, tidak lama kemudian berangkat untuk melanjutkan perjalanaan ke Kampung Gurage dan setibanya disana sekira pukul 05.00 Wit lalu Saksi III membagi tugas masing-masing serta Saksi mendapat perintah sebagai Pam luar kemudian Tim bergerak dan dengan jarak + 10 Meter dari sasaran Saksi berhenti tidak lama kemudian Saksi mendengar Terdakwa I berkata “Keluar”.

d. Sekira pukul 05.50 Wit sekelompok warga yang diduga anggota GPK diantaranya Sdr. Kotoran Wonda beserta 2 (dua) orang anggotanya langsung saksi meminta keterangan dari Sdr. Kotoran Wonda dan diperoleh keterangan bahwa di ketinggian arah selatan + 150 meter terdapat 2 (dua) pucuk senjata yakni 1 (satu) pucuk AK - SN dan 1 (satu) pucuk Mouser.

e. Setelah mendapat keterangan tersebut Saksi III beserta beberapa anggota an. Pratu Erwin, Pratu Dedi, Prada Najib, Prada Suardi dan Prada Nasrun bergerak kearah yang dimaksud dengan jarak + 150 meter, setelah sampai tujuan Saksi III mendapatkan sekelompok warga yang di duga GPK berjumlah 27 (dua puluh tujuh) orang yang di pimpin oleh Sdr. Dipes Tabuni beserta 2 (dua) surat atau Dokumen.

f. Kemudian 27 (dua puluh tujuh) orang tersebut diperintahkan turun oleh Saksi III dengan dikawal oleh 2 (dua) orang anggota, setelah sampai di bawah Saksi memisahkan antara kaum laki - laki dan kaum perempuan sedangkan 2 (dua) orang anggota kembali naik bergabung dengan Saksi III.

g. Kemudian sekira pukul 07.00 Wit Saksi memerintahkan Terdakwa I untuk melakukan penggalian Informasi kepada sekelompok warga kaum laki-laki dan di dokumentasikan oleh Saksi I sebagai bahan pelaporan ke Komando atas, selanjutnya Saksi melakukan penggalian Informasi kepada kelompok kaum perempuan.

h. Sekira pukul 07.30 Wit pada saat selesai memberikan pengarahan, salah satu orang masyarakat (nama tidak tahu)

yang lewat mengatakan, ”akan ada peyerangan yang dilakukan oleh kelompok warga di duga GPK

Marunggeng”.

i. Kemudian setelah mendapat informasi tersebut Saksi dan beberapa anggota antara lain Terdakwa I, Saksi I, Terdakwa

III dan Terdakwa II dan Saksi sendiri menindak lanjuti infomasi masyarakat tersebut tentang adanya ancaman yang akan terjadi kemudian melakukan tindakan pengamanan di atas ketinggian dipimpin oleh Saksi III dan saat itu mendapat gangguan tembakan dari 2 (dua) arah selatan + 100 meter dan dari arah barat + 300 meter.

j. Karena mendapatkan gangguan tembakan maka Saksi III beserta 5 (lima) orang anggota melakukan pengejaran sambil memerintahkan kepada Saksi untuk bersama 6 (enam) anggota untuk bergabung melakukan pengejaran, dan pada saat itu warga yang di kumpulkan tersebut Saksi tinggalkan begitu saja.

k. Pukul 17.00 Wit Saksi dan 5 (lima) orang anggota melaksanakan pengendapan di perkampungan Sanoba untuk mendapatkan informasi, selanjutnya sisa pasukan gabungan dipimpin oleh Lettu Inf Hirta Juni Ardiansah (Danki Satgas Yonif 753 / AVT di Mulia) bergerak menuju puncak senyum.

l. Sekira pukul 17.45 Wit Saksi dan beberapa anggota melakukan kontak tembak yang diduga dengan kelompok GPK Papua bersenjata dengan hasil nihil sekira pukul 19.00 Wit sampai di kotis Saksi III melaporkan kejadian tersebut ke Pa Kotis An. Kapten Inf Ibnu kemudian Saksi menyerahkan barang bukti 2 (dua) lembar surat atau dokumen yang tertanda Istana Kemerdekaan Puncak Jaya dan mengirimkan dokumentasi Video melalui Blootooth kepada Kapten Inf Ibnu sebagai Pa Kotis.

7. Bahwa Saksi pada saat menerima Perintah Patroli dari Saksi

III ada menekankan dalam melaksanakan Patroli melaksanakan prosedur ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tawanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara persuasif (baik-baik) dan pendekatan kekeluargaan.

8. Bahwa pada saat kejadian tindakan kekerasan terhadap beberapa orang masyarakat di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya tersebut Saksi sedang mencari Informasi dari kelompok kaum perempuan yang telah di kumpulkan sebelumnya, dan Saksi juga memerintahkan Saksi I untuk mendokumentasikan sebagai bukti pelaporan dari kegiatan yang telah Tim lakukan namun Saksi tidak mengetahui berapa menit durasi rekaman video yang di lakukan oleh Saksi I tersebut.

9. Bahwa pada saat terjadi tindak kekerasan, Saksi sedang memberikan pengarahan untuk mencari informasi dari pihak kaum perempuan, sambil melihat ketiga orang anggota yang sedang melakukan tindakan kekerasan, kemudian Saksi menghampiri dan menghentikan tindakan Para Terdakwa tersebut dengan mengatakan “Jangan sampai Dia (warga) cacat atau berdarah“ , kemudian anggota tersebut menghentikan tindakannya selanjutnya Saksi bersama anggota yang lainya melakukan pengumpulan informasi yang telah di dapat dari tiap-tiap anggota lainya.

10. Bahwa sepengetahuan Saksi alasan atau latar belakang Para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan tersebut karena setiap warga masyarakat yang ditanya tidak memberikan jawaban dan selalu berbelit-belit, sehingga Para Terdakwa tersebut emosi dan melakukan tindakan kekerasan terhadap sejumlah warga masyarakat Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Punjak Jaya.

11. Bahwa cara yang dilakukan Para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan tersebut dengan cara Terdakwa I menendang menggunakan kaki kanan yang saat itu memakai sepatu PDL

mengenai punggung belakang, 1 (satu) kali memukul menggunakan helm tempur mengenai kepala, dan Terdakwa III melakukan tindakan tersebut sebanyak 1 (satu) kali dengan cara menendang menggunakan kaki kanan yang saat itu memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang, 1 (satu) kali memukul dengan menggunakan tangan dan Terdakwa II melakukan tindakan tersebut sebanyak 1 (satu) kali dengan cara menendang menggunakan kaki kanan yang saat itu memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang, 1 (satu) kali memukul dengan menggunakan tangan ke arah kepala.

12. Bahwa Saksi melihat yang melakukan tindakan kekerasan tersebut hanya tiga orang anggota Saksi yaitu Terdakwa I bersama Terdakwa III dan Terdakwa II untuk yang lainya tidak ada, karena pada saat sedang melakukan pencarian informasi tiba-tiba ada perintah dari Saksi III untuk memperkuat kedudukan karena ada kontak tembakan dari sekelompok warga yang tidak di kenal dengan menggunakan senjata api.

tidak ada yang memerintahkan, Terdakwa I bersama Terdakwa III dan Terdakwa II melakukan tindakan kekerasan tersebut dengan tujuan untuk mencari informasi keberadaan senjata yang di informasikan oleh masyarakat di daerah tersebut dan Saksi tidak mengetahui apakah terdapat luka pada warga yang menerima tindakan kekerasan dari ke tiga orang anggota Saksi tersebut, karena pada saat itu Saksi langsung melarang untuk melanjutkan tindakan penganiayaan.

14. Bahwa Saksi berada di Pos Illu sejak tanggal 08 Desember 2009 sampai dengan 22 April 2010 dalam rangka satgas yang dipimpin oleh Saksi III dengan beranggotakan 41 (empat puluh satu) orang yang di tugaskan ke Yonif 753 / AVT, dan selain dirinya yang mengetahui kejadian tersebut yaitu Saksi I yang pada saat itu sedang melakukan rekaman Video kejadian tersebut dengan menggunakan HP Saksi yaitu HP Nokia N 70 warna hitam.

15. Bahwa setelah mendapatkan Informasi Saksi melaporkan hasil informasi tersebut ke Pa Kotis yaitu Kapten Inf Ibnu yang saat itu berada Di Kotis Puncak Jaya pada tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 19.00 Wit dan yang Saksi laporkan telah mendapatkan dokumen 2 (dua) lembar surat yang tertanda Istana Puncak Jaya Komando pasukan khusus TPN / OPM Militer Murip yang isi suratnya Saksi lupa.

Saksi - 3

: Nama Lengkap : SUDARMIN, Pangkat / NRP : Lettu Inf / 11060016450484, Jabatan : Danpos Gurage, Kesatuan : Satgas Yonif 753 / AVT, Tempat tanggal lahir : Maros Sulsel, 04 April 1984, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi mengenal Terdakwa III (Prada Joko

Suliastiono), Terdakwa I (Praka Sahminan Husein Lubis) dan

Terdakwa II (Prada Dwi Purwanto) karena sama-sama anggota Yonif 753 / AVT namun tidak ada hubungan keluarga dan hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan, dan saat peristiwa tindak kekerasan terjadi sama-sama bertugas di Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya.

2. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat pembekalan kepada anggota satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota Satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan dan baik- baik kepada masyarakat.

3. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dengan sejumlah warga masyarakat di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya yang bertemu pada saat Tim berpatroli.

4. Bahwa Saksi mengetahui kejadian tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota Tim Satgas Yonif 753 / AVT terhadap warga masyarakat, pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 07.00 Wit di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya sebagai berikut :

a. Pada tanggal 16 Maret 2010 sekira pukul 23.00 Wit Tim Singa yang berjumlah 24 (dua puluh empat) orang dipimpin Saksi melaksanakan Patroli menuju Kampung Kalome dan setibanya disana sekira pukul 02.00 Wit lalu Saksi menempatkan 11 (sebelas) orang yang dipimpin oleh Praka Rikong Siregar melaksanakan pengendapan sedangkan sisanya yang dipimpin Saksi antara lain Saksi II, Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I, Pratu Erwin, Pratu Dedy Trisusilo, Saksi, Prada Suardi, Prada Najibullah, Prada Barno, Terdakwa II, Terdakwa III dan Pratu Nasrun bergerak menuju Kampung Gurage serta pada saat melintasi Kampung Tinggi Nambut berhenti ke Pospol Brimob untuk melaksanakan koordinasi.

b. Setelah itu melanjutkan pergerakan menuju Kampung Gurage dan setibanya disana sekira pukul 05.00 Wit melihat Pos GPK yang dipimpin oleh Sdr. Kotoran Wonda sebagai jabatan Danpos GPK lalu Saksi menempatkan pasukan sesuai perintah pada saat mengeluarkan PO.

c. Kemudian sekira pukul 05.50 Wit melaksanakan penggeledahan dan setelah Pos GPK terkepung Serda

Abdul Rifa’i berkata dengan suara kencang “Yang di dalam

keluar” lalu tidak lama kemudian Sdr. Kotoran Wonda dan 2 (dua) orang yang diduga anggota GPK (Identitas tidak

diketahui) keluar dari dalam Pos.

d. Setelah itu Terdakwa I bersama Terdakwa III menghampirinya serta menangkapnya, kemudian Saksi menghampirinya dengan berkata kepada Sdr. Kotoran Wonda “Senjata ada dimana” Sdr. Kotoran Wonda

menjawab “Senjata dua pucuk ada di sebelah selatan di

atas ketinggian + 100 meter“, selanjutnya Saksi bersama Serda Abdul Rifa’i, Prada Suardi, Pratu Dedy, Pratu Erwin dan Pratu Najibullah pergi kearah yang ditunjukan oleh Sdr. Kotoran Wonda.

e. Setibanya di ketinggian Saksi melihat sebuah Honay dan setelah itu Saksi memerintahkan Serda Abdul Rifa’i, Pratu Erwin dan Prada Najibullah untuk melaksanakan pengamanan sedangkan Saksi bersama Prada Suardi serta Pratu Dedy melaksanakn penggeledahan dan ternyata di dalam Honai tersebut terdapat 4 (empat) orang pria diantaranya Sdr. Dipes Tabuni yang saat itu bersembunyi di bawah tanah.

f. Lalu Saksi menghubungi Saksi II lewat HT dengan berkata “empat orang tawanan saya serahkan kebawah“ Saksi II menjawab “Diterima” selanjutnya Pratu Dedy dan Prada Suardi membawa Sdr. Dipes Tabuni bersama 3 (tida) orang temanya ke tempat Saksi II dan tidak lama kemudian Pratu Dedy dan Prada Suardi datang kembali lalu Saksi melaksanakan pengendapan ditempat yang sama

g. Kemudian + 22 (dua puluh dua) orang masyarakat pria serta wanita turun dari atas gunung sambil membawa panah dan parang menuju kearah Honai, setelah mendekat Saksi

berkata “semuanya letakan parang dengan panah”

kemudian mereka meletakannya lalu Saksi bersama Prada Suardi mendekatinya dan setelah itu Saksi memberitahukan

Saksi II lewat HT dengan berkata “dua puluh dua orang

Saksi turunkan” lalu Saksi II menjawab “Diterima” lalu Saksi memerintahkan Pratu Dedy dan Prada Suardi untuk membawanya ke tempat Saksi dan tidak lama kemudian Pratu Dedy dan Prada Suardi selanjutnya Tim melaksanakan pengendapan.

h. Sekira pukul 09.00 Wit Saksi mendapatkan tembakan dari 2 (dua) arah yaitu arah selatan dan arah barat lalu Saksi bersama 5 (lima) orang anggota melaksanakan pengejaran kearah barat kemudian Saksi menghubungi Saksi II lewat HT dengan berkata “Segera merapat” Saksi II menjawab “Diterima”.

i.

Tidak lama kemudian Saksi II bersama 6 (enam) orang anggotanya datang untuk bergabung melaksanakan pengejaran selanjutnya Saksi menerima pesan lewat HT dari pasukan Tim Puncak Senyum Satgas Pamrahwan Yonif 753 / AVT yang dipimpin oleh Lettu Inf Haqi Handoyo dengan

berkata “Segera merapat ke kampung Sanoba untuk

membantu penyergapan”.

j.

Kemudian Saksi bersama 12 (dua belas) orang anggota berangkat ke Kampung Sanoba namun pada saat diperjalanan mendapatkan serangan dari 2 (dua) arah yaitu arah selatan + 100 meter dan arah barat + 300 meter, setelah itu Tim mengatasi gangguan tersebut dengan cara membalas tembakan akan tetapi tidak mendapatkan hasil.

k.

Setelah itu Tim merapat ke Tim Puncak Senyum yang berada di Kampung Sanoba dan setibanya di Kampung Sanoba Tim bertemu dengan pasukan kawan dari Tim Puncak Senyum lalu Saksi memerintahkan Saksi II bersama

4 (empat) orang anggota untuk melaksanakn pengendapan dengan maksud pengelabuhan.

l.

Sekira pukul 17.30 Wit sisa anggota yang lainnya yang Saksi pimpin kembali menuju ke Pos Kotis Mulia Yonif 753 / AVT dengan menggunakn mobil Strada warna silver dan setibanya disana sekira pukul 18.00 Wit dan sekira pukul

18.30 Wit Saksi menjemput kembali anggota Saksi II bersama (4) empat orang untuk kembali ke Kotis.

m.

Sekira pukul 19.00 Wit Saksi bersama 4 (empat) orang anggota Saksi II tiba di Pos Kotis Satgas Pamrahwan Yonif 753 / AVT kemudian Saksi bersama Saksi II pergi menemui Danki Satgas Rajawali Yonif 753 / AVT an. Lettu Inf Hirta Juni Ardiansyah dan Pa Kotis an. Kapten Inf Ibnu lalu Saksi melaporkannya tentang kejadian tersebut dan hasil yang di dapat yaitu berupa surat kemudian Saksi menyerahkan 2 (dua) lembar surat ke Pa Kotis setelah itu Saksi bersama Saksi II melaksanakan istirahat.

5. Bahwa pada saat Saksi memberikan perintah Patroli kepada anggota Tim Singa telah memberikan penekankan agar dalam melaksanakan Patroli sesuai prosedur ketetapan yang sudah ada, seperti perlakuan terhadap tawanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara Persuasif (baik-baik) dan pendekatan kekeluargaan.

6. Bahwa pada saat kejadian tindakan kekerasan terhadap masyarakat Saksi tidak mengetahuinya karena saat itu Saksi sedang berada di ketinggian arah selatan + 100 meter dari tempat kejadian, dan setelah kegiatan Patroli selesai Tim istirahat dan pada saat itu Saksi II bercerita kepada Saksi pada saat warga masyarakat yang diduga anggota GPK dimintai keterangan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa II ada yang melakukan tindakan kekerasan terhadap warga karena warga masyarakat tersebut ketika ditanya tidak memberikan jawaban yang berbelit- belit sehingga Para Terdakwa jadi kesal dan emosi lalu melakukan pemukulan.

7. Bahwa Saksi mengetahui video rekaman tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III terhadap sejumlah warga masyarakat yang diduga sebagai anggota GPK pada tanggal 17 Maret 2010 di Hand phone Nokia Tipe N 70 milik Saksi II pada saat di Pos Kotis.

8. Bahwa Saksi bersama 42 (empat puluh dua) orang anggota berada di Pos Illu sejak tanggal 08 Desember 2009 sampai dengan bulan April 2010 kemudian dibagi menjadi 2 Tim yaitu Pos Kalome berjumlah 19 (sembilas belas) orang yang dipimpin oleh Saksi II 8. Bahwa Saksi bersama 42 (empat puluh dua) orang anggota berada di Pos Illu sejak tanggal 08 Desember 2009 sampai dengan bulan April 2010 kemudian dibagi menjadi 2 Tim yaitu Pos Kalome berjumlah 19 (sembilas belas) orang yang dipimpin oleh Saksi II