Kesatu : Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar Kesusilaan Kedua : Penganiayaan

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap

TERDAKWA

Pangkat / NRP

Praka / 31990273621079

Jabatan

Tabak SLT Ton II Kipan A Kesatuan

Yonif 755 / Yalet

Tempat tanggal lahir

Sorong, 18 Oktober 1979

Jenis kelamin

Kristen Protestan

Tempat tinggal

Merauke.

Terdakwa tidak di tahan.

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, tersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danbrigif – 20 / IJK selaku Papera Nomor : Skep / 180 / VII / 2010 tanggal 17 Juli 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 173 / X / 2010 tanggal 6 Oktober 2010.

3. Relaas pemeriksaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

4. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 173 / X / 2010 tanggal 6 Oktober 2010 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal – hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan – keterangan Para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

Kesatu : Barang siapa dengan sengaja dan terbuka

melanggar Kesusilaan Kedua : Penganiayaan

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut pasal :

Kesatu : Pasal 281 Ke - 1 KUHP Kedua : Pasal 351 Ayat (1) KUHP

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Pokok

: Penjara selama 10 (sepuluh)

bulan.

Pidana Tambahan

: Dipecat dari dinas militer.

Barang bukti berupa

a. Barang-barang

: NIHIL

b. Surat-surat

: 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 53/ VR / 244 /

2009, tanggal 28 Oktober 2009 atas nama Sdri. Saksi-I

Tetap dilekatkan dalam berkas

perkara yang bersangkutan.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Menimbang : 1. Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Terdakwa kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa terhadap unsur delik yang telah terbukti, Terdakwa sependapat dan tidak perlu di buktikan lagi, cukup dengan

penegasan sebagai berikut :

Dakwaan Oditur Militer mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu

Barangsiapa

Unsur kedua

Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan

Dari keterangan Terdakwa yang didukung dengan keterangan para Saksi, serta petunjuk dan alat-alat bukti yang terungkap

dalam persidangan, Terdakwa menguraikan mengenai unsur- unsur delik sebagai berikut :

a. Terhadap unsur kesatu "barang siapa" Dakwaan Oditur Militer Terdakwa sependapat dengan Oditur Militer

bahwa unsur ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan, sehingga tidak perlu diuraikan lebih lanjut.

b. Terhadap unsur kedua “Dengan sengaja dan

terbuka melanggar kesusilaan” Terdakwa tidak terbuka melanggar kesusilaan” Terdakwa tidak

apakah Terdakwa mengetahui telah melanggar kesusilaan dengan perkataan lain apakah Terdakwa menyadari bahwa dengan berbuat begitu ada orang lain (secara terbuka atau perseorangan tanpa kehendaknya) yang melihat kemudian tersinggung perasaan malunya? Jika sama sekali Terdakwa tidak mengetahuinya dan Terdakwa tidak berkehendak melanggar kesusilaan, maka Terdakwa tidak telah melakukan delik ini.

1. Harus

dibuktikan

2. Bahwa dalam persidangan diperoleh fakta sebagai berikut :

Bahwa benar Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-1 sudah lebih dari satu kali setiap ada kesempatan, yang pertama pada tanggal 24 Desember 2008 di dalam kamar rumah Saksi-1 dan yang terakhir pada tanggal 23 Oktober 2009 juga di kamar Saksi-1, kamar Saksi-1 saat dipakai untuk melakukan hubungan badan dalam keadaan pintu hanya tertutup kain horden, jendela terkunci dan situasinya sepi.

3. Bahwa tidak pernah dibuktikan dalam persidangan baik dari

keterangan Saksi, keterangan Terdakwa maupun alat bukti lainnya

tentang adanya peristiwa " dengan sengaja dan

terbuka melanggar kesusilaan" antara Terdakwa dan Saksi-1.

Dengan demikian unsur kedua "dengan sengaja dan

terbuka melanggar kesusilaan” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dan harus ditolak.

Mempertimbangkan bahwa sebagian unsur pada Dakwaan Oditiur Militer telah tidak terpenuhi maka dengan demikian seluruh unsur delik Dakwaan Oditur Militer yang didakwakan kepada Terdakwa telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dan harus ditolak.

Selanjutnya Terdakwa akan mengkaji sampai sejauh mana terpenuhinya unsur-unsur delik dalam dakwaan kedua yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu

Barang Siapa

Unsur kedua

Dengan sengaja

Unsur ketiga

Menyakiti atau melukai orang lain

a. Terhadap unsur kesatu "barang siapa" Dakwaan Oditur Militer kami sependapat dengan Oditur Militer bahwa unsur ini telah terbukti secara sah dan a. Terhadap unsur kesatu "barang siapa" Dakwaan Oditur Militer kami sependapat dengan Oditur Militer bahwa unsur ini telah terbukti secara sah dan

b. Terhadap unsur kedua "Dengan sengaja"

Dakwaan Oditur Mifiter Terdakwa sependapat dengan Oditur Militer bahwa unsur ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan, sehingga tidak Terdakwa uraikan lebih lanjut.

c. Terhadap unsur ketiga “Menyakiti atau melukai

orang lain” Terdakwa tidak sependapat dengan Oditur Militer dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Harus berakibat terjadinya sakit atau halangan untuk melaksanakan kegiatan jabatan atau pekerjaan.

2. Bahwa dalam persidangan diperoleh fakta- fakta sebagai berikut :

a. Bahwa benar kemudian Saksi-I

berkata "Saya lapor kau ke Kompi"

langsung Saksi-I pergi menuju ke Kompi A Yonif 755 / Yalet dengan berjalan kaki lalu Terdakwa mengikutinya dan berkata kepada

Saksi-I "Kamu tidak perlu lapor kesini,

kita masih bisa bicara diluar" dan Saksi-I menjawab

"Laki-Iaki

Anjing, babi"

mendengar ucapan tersebut Terdakwa emosi dan memukul Saksi-I dengan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai kening dan pelipis kiri Saksi-I kemudian Sertu Rizal (Saksi-V) datang untuk melerai pertengkaran tersebut dan berkata kepada Terdakwa dan Saksi-I untuk diselesaikan secara baik-baik, selanjutnya Saksi-I pergi dan saat hendak menyalakan sepeda

lalu Terdakwa menghampirinya dan mengambil kunci

motornya

motor tersebut dan berkata "Saya minta maaf” Saksi-I menjawab "Nanti kau bicara aja di depan komandan karena saya akan

lapor kau" selanjutnya Saksi-I pulang dengan menggunakan taxi sedangkan Terdakwa pergi kerumah Saksi-I untuk mengantar sepeda motor milik Saksi-I namun tidak menemukan Saksi-I akhirnya Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor tersebut kembali ke Kipan A Yonif 755 / Yalet.

b. Bahwa pada keesokan harinya sekira pukul 12.00 Wit Saksi-I menelepon

kembalikan motor saya" kemudian sekira pukul 01.00 Wit Terdakwa pergi kerumah

Saksi-I dan berkata kepada Saksi-I "Saya Saksi-I dan berkata kepada Saksi-I "Saya

di depan atasanmu saja" selanjutnya Terdakwa memberikan kunci sepeda motor dan langsung pulang ke Kipan A Yonif 755 / Yalet dengan menggunakan taxi.

Dengan demikian unsur ketiga "Menyakiti atau melukai

orang lain" telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dan harus ditolak.

Sebelum mengambil keputusan atas diri Terdakwa mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk mempertimbangkan hal- hal yang meringankan dari diri Terdakwa sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berat ringannya hukuman yang dijatuhkan, antara lain :

1. Terdakwa telah berdinas aktif selama lebih dari 12 (dua belas) tahun dan selama berdinas tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin ataupun hukuman pidana.

2. Selama persidangan Terdakwa berlaku sopan dan selalu disiplin dalam setiap persidangan.

3. Terdakwa masih dapat dibina dan bertekat untuk mengabdikan diri sebagai seorang prajurit TNI AD.

4. Terdakwa mengaku menyesal dan pernah meminta maaf kepada saksi-1.

5. Saksi-1 mengaku masih bujangan pada saat kenal dengan Terdakwa padahal sudah mempunyai 2 (dua) orang anak diluar nikah.

6. Terdakwa hanya dijebak oleh saksi-1 (SAKSI-I) karena kelicikannya menginginkan Terdakwa dipecat atau membayar denda Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Padahal

Terdakwa menyanggupi untuk membayar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tetapi ditolak oleh saksi-1.

Penjatuhan hukuman terhadap prajurit memiliki tujuan untuk mendidik agar prajurit yang bersangkutan secara tulus dan iklas menepati dan mematuhi semua peraturan disiplin dan perintah dinas yang merupakan sendi-sendi dalam kehidupan prajurit TNI AD, maka mengesampingkan masa depan dan karier Terdakwa, apabila memang Terdakwa dinyatakan bersalah dalam persidangan ini mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Militer menjatuhkan pidana yang seringan-ringannya kepada diri Terdakwa.

2. Replik Oditur Militer yang disampaikan secara lisan di depan Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

Bahwa Oditur Militer tidak akan menanggapi Pledoi yang diajukan oleh Terdakwa dan menyatakan tetap pada Tuntutannya.

3. Duplik Terdakwa yang disampaikan secara lisan di depan Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa terhadap Replik yang disampaikan oleh Oditur Militer tersebut, Terdakwa menyatakan tetap pada Pledoinya.

Menimbang : Bahwa menurut surat Dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada

pokoknya di dakwa sebagai berikut :

Kesatu :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh empat bulan Desember tahun dua ribu delapan sekira pukul

23.30 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember tahun dua ribu delapan sampai dengan bulan Oktober di tahun dua ribu sembilan bertempat di dalam kamar rumah Saksi-I (Fransiska Gondro Mahuze) Kab. Merauke atau tempat-tempat lain, yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III - 19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Rindam XVII / Cenderawasih selama enam bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cenderawasih selama tiga bulan, setelah lulus ditempat tugaskan di Yonif 751 / BS kemudian pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 755 / Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 21990273621079.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-I (Sdri. Saksi-I) pada bulan Nopember 2007 melalui telepon dan pada bulan Januari 2008 bertemu langsung di warung yang terletek di depan Mayonif 755 / Yalet kemudian berlanjut dengan hubungan pacaran, saat berkenalan Saksi-1 mengaku masih berstatus bujang dan sedang melaksanakan kuliah di Yogyakarta sehingga hubungan hanya melaui telepon.

3. Bahwa pada bulan Juni 2008 Terdakwa ditelepon oleh Saksi-I yang intinya bahwa Saksi-I sudah tidak kuliah lagi karena tidak ada biaya, lalu Terdakwa berkata “Kalau tidak kuliah pulang saja ke Merauke nanti kita urus surat-surat untuk menikah saja” selanjutnya pada bulan Agustus 2008 Terdakwa menelepon Saksi-I di Wartel Distrik Okaba dan berkata “kamu dimana?” Saksi-I menjawab “saya lagi kumpul- kumpul uang untuk pulang ke Merauke”, dan pada bulan September 2008 Saksi-I pulang ke Kab. Merauke.

4. Bahwa pada tanggal 24 Desember 2008 saat akan perayaan natal Terdakwa mendapat ijin libur selama 3 (tiga) hari di wilayah Okaba lalu Terdakwa menelepon Saksi-I dengan berkata “saya akan turun ke Merauke” dan Saksi-I menjawab

“Iya sudah” lalu sekira pukul 09.00 Wit Terdakwa pergi kerumah Sdri. Sinta (Pegawai Puskesmas Okaba) untuk meminjam Sepeda Motor, selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan Sepeda Motor pergi kerumah kakaknya lalu menelepon Saksi-I “Saya udah dirumah” Saksi-I menjawab “Nanti sebentar saya kerumah” selanjutnya sekira pukul 18.30 Wit Saksi-I datang menemui Terdakwa kemudian Terdakwa dan Saksi-I langsung pergi jalan-jalan keliling kota Merauke.

5. Bahwa sekira pukul 21.00 Wit, Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-I di Kampung Kuper Distrik Semangga Kab. Merauke dan berkenalan dengan kedua orangtua serta saudara Saksi-I dan saling bercerita-cerita, kemudian sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Motor tidak ada dipakai sama adik jadi bermalam saja disini” Terdakwa menjawab “Oke sudah kalau begitu” , sekira pukul 23.30 Wit saudaranya Saksi-I sudah pada pulang lalu Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang tidurnya nanti dikamar saya saja” dan tidak lama kemudian Terdakwa pergi masuk kedalam kamar Saksi-I yang ternyata Saksi-I sudah tidur lalu Terdakwa tidur disampingnya dan mencium bibir, pipi kanan dan kiri Saksi-I namun Saksi-I tidak membalas ciumannya dan Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang serius sama saya?” Terdakwa menjawab “Ya, saya serius sama kamu” selanjutnya Terdakwa mencium pipi

kanan dan kirinya dan Saksi-I pun membalas mencium lalu Terdakwa meraba-raba buah dadanya hingga kemaluannya kemudian Terdakwa membuka pakaian Saksi-I satu persatu hingga telanjang bulat lalu Terdakwa pun membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa mencium bibir dan payudaranya dan setelah sama-sama terangsang dengan posisi Saksi-I terlentang diatas tempat tidur serta Terdakwa berada diatasnya kemudian Terdakwa memasukan penis yang sudah tegang kedalam vagina Saksi-I dengan cara Terdakwa menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 30 (tiga puluh) menit sudah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya

didalam lubang vagina Saksi-I, setelah Terdakwa dan Saksi-I melakukan hubungan intim layaknya suami istri untuk yang pertama kali kemudian memakai pakaian masing-masing dan tidur, selanjutnya pada keesokan paginya Terdakwa bersama Saksi-I melakukan hubungan intim layaknya suami istri sehingga perbuatan tersebut Terdakwa sering lakukan dengan Saksi-I sampai dengan tanggal 23 Oktober 2009.

6. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2009 saat perayaan tahun baru sekira pukul 00.30 Wit Terdakwa pernah dipanggil oleh Sdr. SAKSI-IV (Saksi-V) kerumahnya yang merupakan tetangga rumah Saksi-I yang berkata kepada Terdakwa “Kamu kalau mau mengurus nikah nanti saya sampaikan kepada keponakan saya dan nanti saya bantu” Terdakwa menjawab “Iya” selanjutnya Terdakwa pulang kerumah Saksi-I dan keesokan harinya sekira pukul 08.00 Wit Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-

V dan bertemu dengan Saksi-V yang saat itu sedang bersama dengan kedua orangtua Saksi-I lalu Saksi-V berkata kepada Terdakwa “Luis apa kamu benar serius sama Fransiska” Terdakwa menjawab “Ya saya serius” dan Saksi-V berkata “Ya kalau kamu emang serius panggil orangtua untuk datang V dan bertemu dengan Saksi-V yang saat itu sedang bersama dengan kedua orangtua Saksi-I lalu Saksi-V berkata kepada Terdakwa “Luis apa kamu benar serius sama Fransiska” Terdakwa menjawab “Ya saya serius” dan Saksi-V berkata “Ya kalau kamu emang serius panggil orangtua untuk datang

7. Bahwa pada bulan Maret 2009 Terdakwa kembali dari Pos Buraka dan kerumah Saksi-I lalu berkata kepada Saksi-I “De nanti kita bulan Juni saja urus nikah” dan setelah bulan Juni 2009 Terdakwa belum juga mengurus persyaratan untuk menikah lalu Saksi-I mendesak Terdakwa agar cepat namun Terdakwa menjawab “Sabar dulu mendingan saya naik ke pos sekali lagi biar bisa kumpul uang” Saksi-I berkata “Ah itu cuma alasan saja” dan Terdakwa menjawab “Orang menikah itu perlu biaya” lalu Saksi-I berkata “Nikah itu tidak perlu bikin acara besar-besar” dan Terdakwa menjawab “Meskipun tidak bikin acara besar tapi kita perlu biaya juga” lalu Saksi-I berkata “Ah itu alasan saja jangan-jangan kamu punya perempuan lain” kemudian Terdakwa menjawab “Kalau dulu ya tapi sekarang tidak” yang akhirnya setiap Saksi-I bertemu dengan Terdakwa selalu mengecek handphonenya untuk membaca SMS yang masuk / keluar.

8. Bahwa sekira pada bulan Mei 2009 saat Terdakwa berada dirumah Saksi-I dan Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang saya sudah terlambat mens, mungkin karena stres saya terlambat karena sering begitu” lalu Terdakwa menjawab “Kamu pastikan dulu” lalu Terdakwa bersama Saksi-I membeli alat tes kehamilan/sensitif dan keesokan harinya Saksi-I melakukan tes kehamilan dan berkata kepada Terdakwa “kalau nanti ujung alat sensitif setelah dimasukan kedalam air kencing naik cuma strip satu jadi tidak hamil sedangkan kalau naik strip kedua berarti saya positif hamil” selanjutnya Saksi-I memasukan alat sensitif tersebut dan ternyata cuma naik strip satu yang ternyata Saksi-I tidak hamil.

9. Bahwa Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-1 sudah lebih dari satu kali, yang pertama pada tanggal 24 Desember 2008 di dalam kamar rumah Saksi-1 dan yang terakhir pada tanggal 23 Oktober 2009 juga di kamar Saksi-1, kamar Saksi-1 saat dipakai untuk melakukan hubungan badan dalam keadaan pintu dan jendela hanya tertutup kain horden dan situasinya sepi, namun karena hanya tertutup oleh kain horden maka sewaktu-waktu tertiup angin atau ada keluarga/orang tua Saksi-1 datang dapat dengan mudah membuka kain horden yang menutup jendela atau pintu kamar Saksi-1 sehingga perbuatan tersebut akan dengan mudah dapat dilihat oleh orang lain.

10. Bahwa saat Terdakwa menjalin hubugan dengan Saksi-1 sudah mempunyai dua orang anak masing-masing umur 8 th dan 5 th dari hasil hubungannya diluar nikah dengan Sdri. Maria Magdalena Dawes, sedangkan Saksi-1 juga sudah mempunyai dua orang anak dari hasil hubungannya dengan orang lain yang Terdakwa tidak kenal.

Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh lima bulan Oktober tahun dua ribu sembilan sekira pukul 11.30 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Oktober dalam tahun dua ribu sembilan bertempat di Kompi A Yonif 755 / Yalet Kab. Merauke atau tempat-tempat lain, yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III - 19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“P e n g a n i a y a a n”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Rindam XVII / Cenderawasih selama enam bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cenderawasih selama tiga bulan, setelah lulus ditempat tugaskan di Yonif 751 / BS kemudian pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 755 / Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 21990273621079.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-I (Sdri. Saksi-I) pada bulan Nopember 2007 melalui telepon dan pada bulan Januari 2008 bertemu langsung di warung yang terletek di depan Mayonif 755/Yalet kemudian berlanjut dengan hubungan pacaran, saat berkenalan Saksi-1 mengaku masih berstatus bujang dan sedang melaksanakan kuliah di Yogyakarta sehingga hubungan hanya melaui telepon.

3. Bahwa pada bulan Agustus 2008 Terdakwa menelepon Saksi-I di Wartel Distrik Okaba dan berkata “kamu dimana?” Saksi-I menjawab “saya lagi kumpul-kumpul uang untuk pulang ke Merauke”, setelah Saksi-I di Kab. Merauke selanjutnya pada bulan September 2008 Terdakwa meminta ijin kepada Danpos (An. Serda Eko Basuki) untuk telepon ke Okaba namun saat itu Terdakwa pergi ke Kab. Merauke langsung ke rumah Sdri. Herlina Obinaru (kakaknya), dan setelah tiba disana Terdakwa menelepon Saksi-I dengan berkata “Kamu datang kerumah saya, karena saya baru turun dari Pos” Saksi-I menjawab “Iya sebentar saya datang” tidak lama kemudian Saksi-I datang dan Terdakwa mengajak untuk makan Bakso di Jln. Aru Kab. Merauke, setelah makan Bakso Saksi-I langsung pulang sedangkan Terdakwa bermalam di rumah kakaknya selama 3 (tiga) hari dan kembali ke Pos Buraka.

4. Bahwa pada tanggal 24 Desember 2008 sekira pukul

21.00 Wit, Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-I di Kampung Kuper Distrik Semangga Kab. Merauke dan berkenalan dengan kedua orangtua serta saudara Saksi-I, kemudian sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Motor tidak ada dipakai sama adik jadi bermalam saja disini” Terdakwa menjawab “Oke sudah kalau begitu” , sekira pukul 23.30 Wit saudaranya Saksi-I sudah pada pulang 21.00 Wit, Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-I di Kampung Kuper Distrik Semangga Kab. Merauke dan berkenalan dengan kedua orangtua serta saudara Saksi-I, kemudian sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Motor tidak ada dipakai sama adik jadi bermalam saja disini” Terdakwa menjawab “Oke sudah kalau begitu” , sekira pukul 23.30 Wit saudaranya Saksi-I sudah pada pulang

5. Bahwa pada bulan Oktober 2009 sekira pukul 14.00 Wit, Saksi-I datang menemui Terdakwa di Kipan A Yonif 755 / Yalet lalu Terdakwa dan Saksi-I pergi kerumah Kopda Fiter Awak dan setibanya disana Terdakwa meminta ijin kepada Kopda Fiter Awak dengan berkata “Abang Ijin saya ada bawa cewek jadi ijin saya mau bicara-bicara dirumah abang” dan Sdr. Fiter Awak mempersilahkan, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-I duduk diruang tamu lalu Saksi-I berkata “Untuk hubungan kita ini lanjut apa tidak?” dan Terdakwa menjawab “Lanjut tetapi untuk urus menikah tahun ini belum bisa” lalu Saksi-I berkata “Kalau tahun ini tidak urus nikah tidak usah urus sama sekali” dan Terdakwa menjawab “Kalau kamu mau seperti itu oke sudah”, kemudian Saksi-I memberikan amplop warna merah lalu Terdakwa menerimanya dan berkata “Nanti sampai rumah saya baca” tetapi Saksi-I berkata “Baca sekarang” yang akhirnya Terdakwa membaca surat tersebut yang intinya adalah bahwa “Saksi-I meminta hubungan Terdakwa dengan Saksi-I selesai / bubar”, Terdakwa kaget dan terdiam lalu Saksi-I menangis sambil berkata “Kenapa kamu tidak bicara?” Terdakwa menjawab “Tidak perlu lagi dibicarakan dan tidak nikah tahun ini saya belum siap” selanjutnya Saksi-I langsung pulang dan tidak lama kemudian Terdakwa berpamitan kepada Kopda Fiter Awak untuk pulang.

6. Bahwa pada tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul 11.30 Wit Terdakwa menelepon Saksi-I untuk datang menjemputnya karena Terdakwa dalam keadaan mabuk dan sekira pukul 14.00 Wit Saksi-I datang menemui Terdakwa dan berkata “Oh jadi begini yah, kasih HP” langsung Saksi-I mengambil Handphone Terdakwa dan membuka SMS masuk dan melihat salah satu SMS dari Sdri. Sopia (Pegawai Staf Kabag Sosial) yang saat itu didalam handphone tidak diberi namanya dengan isinya “Sayang lagi ngapaian?” kemudian Saksi-I berkata “Saya lapor kau ke Kompi” langsung Saksi-I pergi menuju ke Kompi A Yonif 755 / Yalet dengan berjalan kaki lalu Terdakwa mengikutinya dan berkata kepada Saksi-I “Kamu tidak perlu lapor kesini, kita masih bisa bicara diluar” dan Saksi-I menjawab “Laki-laki Anjing, babi”

mendengar ucapan tersebut Terdakwa emosi dan memukul Saksi-I dengan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga)

kali yang mengenai kening dan pelipis kiri Saksi-I kemudian Sertu Rizal (Saksi-V) datang untuk melerai pertengkaran tersebut dan berkata kepada Terdakwa dan Saksi-I untuk diselesaikan secara baik-baik, selanjutnya Saksi-I pergi dan saat hendak menyalakan sepeda motornya lalu Terdakwa menghampirinya dan mengambil kunci motor tersebut dan berkata “Saya minta maaf” Saksi-I menjawab “Nanti kau bicara aja didepan komandan karena saya akan lapor kau” selanjutnya Saksi-I pulang dengan menggunakan taxi sedangkan Terdakwa pergi kerumah Saksi-I untuk mengantar sepeda motor milik Saksi-I namun tidak menemukan Saksi-I akhirnya Terdakwa kali yang mengenai kening dan pelipis kiri Saksi-I kemudian Sertu Rizal (Saksi-V) datang untuk melerai pertengkaran tersebut dan berkata kepada Terdakwa dan Saksi-I untuk diselesaikan secara baik-baik, selanjutnya Saksi-I pergi dan saat hendak menyalakan sepeda motornya lalu Terdakwa menghampirinya dan mengambil kunci motor tersebut dan berkata “Saya minta maaf” Saksi-I menjawab “Nanti kau bicara aja didepan komandan karena saya akan lapor kau” selanjutnya Saksi-I pulang dengan menggunakan taxi sedangkan Terdakwa pergi kerumah Saksi-I untuk mengantar sepeda motor milik Saksi-I namun tidak menemukan Saksi-I akhirnya Terdakwa

A Yonif 755 / Yalet.

7. Bahwa pada keesokan harinya sekira pukul 12.00 Wit Saksi-I menelepon Terdakwa dengan berkata “Tolong kembalikan motor saya” kemudian sekira pukul 01.00 Wit Terdakwa pergi kerumah Saksi-I dan berkata kepada Saksi-I “Saya minta maaf” lalu Saksi-I menjawab “Biar kau pulang saja nanti besok kamu bicara didepan atasanmu saja” selanjutnya Terdakwa memberikan kunci sepeda motor dan langsung pulang ke Kipan A Yonif 755 / Yalet dengan menggunakan taxi.

8. Bahwa beberapa hari kemudian Terdakwa dipanggil ke Staf 1 Yonif 755/Yalet oleh Pasi Intel (An. Lettu Inf Rainer) yang berkata “Kemarin ada perempuan dan orang tuanya datang kesini katanya kamu pukul dia” Terdakwa menjawab “Siap betul” Pasi Intel berkata “Keluarganya sekarang minta kamu dipecat atau minta denda seratus juta” langsung Terdakwa terdiam yang akhirnya Terdakwa diperiksa oleh Serda Ervin untuk dimintai keterangan dan pada tanggal 11 Januari 2010 Terdakwa dipanggil oleh Pasi Intel untuk ke Staf 1, setibanya disana ternyata Saksi-I sudah ada diruangannya lalu Pasi Intel berkata “Luis kamu sekarang bicara sama dia baik-baik saja” lalu Pasi Intel pergi keluar kemudian Terdakwa berkata kepada Saksi-I “Saya ini sudah dihukum sekarang kamu kesini maksudnya apa?” dan Saksi-I menjawab “Saya kesini mau tanya laporan saya yang sudah tiga bulan sudah sampai dimana, terus masalah denda bagaimana?”, Terdakwa menjawab “kalau seratus juta saya terus terang tidak bisa” Saksi-I menjawab “terus kamu mempunyai berapa?” Terdakwa berkata “Ya kalau sepuluh juta mungkin saya bisa usahakan” lalu Pasi Intel datang dan berkata “Bagaimana Mba kemampuan Luis cuma sepuluh juta dan dia sudah ditindak” dan Saksi-I menjawab “Ia nanti untuk uang sepuluh juta saya tanya dulu sama keluarga, nanti besok atau lusa saya informasikan” setelah itu Saksi-I langsung pulang.

9. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-1 berakibat luka memear pada kulit kepala dan lengan kiri serta lecet pada tangan kiri Saksi-1 sesuai VER dari RSUD Kab. Merauke Nomor : 353 / VR / 244 / 2009 tanggal 28 Oktober 2009, karena tidak ada penyelesaian masalah tersebut sehingga pada tanggal 12 Januari 2010 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa kepada penyidik Subdenpom XVII / A Merauke.

BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Kesatu : Pasal 281 Ke - 1 KUHP Kedua : Pasal 351 Ayat (1) KUHP

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya

Menimbang, : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah

sumpah sebagai berikut :

Saksi - I

: Nama lengkap : SAKSI-I, Pekerjaan : Swasta, Tempat dan tanggal lahir : Merauke, 10 September 1983, Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Katholik, Tempat tinggal : Merauke

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Januari 2008 di depan Mayonif 755 / Yalet dan berstatus sama-sama bujangan, kemudian saling bertukar nomor HP dan berlanjut dengan hubungan pacaran, karena Saksi harus kembali ke Jogjakarta untuk melanjutkan kuliah maka komunikasi hanya dapat dilakukan melalui HP.

2. Bahwa pada bulan Agustus 2008 Saksi kembali ke Merauke namun saat itu Terdakwa masih berada di Pos Buraka dan beberapa hari kemudian Terdakwa menelpon Saksi menanyakan keberadaannya yang dijawab sudah di Merauke, kemudian pada bulan Desember 2008 Terdakwa turun dari Pos Buraka dan minta dijemput oleh Saksi di rumah kakak Saksi untuk main kerumah Saksi, setelah dijemput Terdakwa main kerumah Saksi yang kebetulan masih ada acara natal keluarga dan sekira pukul 23.00 acara selesai lalu Saksi masuk kamar untuk baring-baring di atas tempat tidur disusul Terdakwa yang ikut tidur disamping Saksi.

3. Bahwa kemudian Terdakwa mencium bibir, pipi kanan / kiri Saksi serta memeluknya namun saat itu Saksi tidak

membalas dan bertanya “Kamu serius mau sama saya kah, kamu mau terima saya apa adanya, saya kan mungkin tidak layak untuk dicintai laki-laki, saya tidak mau nanti dikemudian hari kamu kecewa” Terdakwa menjawab “Ya saya mau terima kamu apa adanya, yang penting kamu tidak punya hubungan lagi dengan laki-laki lain dan tidak berbuat

yang aneh-aneh”, kemudian Terdakwa menciumi Saksi dan membuka pakaian hingga telanjang bulat lalu membuka pakaian Saksi hingga telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa naik di atas tubuh Saksi dan memasukkan batang kemaluannya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi lalu menggoyangkan pantatnya naik turun lebih kurang selama 15 menit hingga akhirnya Terdakwa mencapai klimaks dan menumpahkan spermanya ke dalam lubang vagina Saksi, setelah itu masing- masing mengenakan pakaian lagi dan tidur berdua, selanjutnya yang aneh-aneh”, kemudian Terdakwa menciumi Saksi dan membuka pakaian hingga telanjang bulat lalu membuka pakaian Saksi hingga telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa naik di atas tubuh Saksi dan memasukkan batang kemaluannya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi lalu menggoyangkan pantatnya naik turun lebih kurang selama 15 menit hingga akhirnya Terdakwa mencapai klimaks dan menumpahkan spermanya ke dalam lubang vagina Saksi, setelah itu masing- masing mengenakan pakaian lagi dan tidur berdua, selanjutnya

4. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2009 saat Terdakwa bermalam di rumah Saksi, kemudian Terdakwa dipanggil oleh tetangga Saksi yaitu Sdr. SAKSI-IV (Saksi-IV) untuk datang kerumahnya, kemudian Terdakwa datang bersama Saksi dan ketika sampai dirumah Saksi-IV sudah ada kedua orang tua Saksi yaitu Sdr. SAKSI-III (Saksi-III) dan Sdri. Theodore Mahuze

(Saksi-II), lalu Saksi-IV berkata “Begini Luis, Lingfung (Saksi) tadi mama sama bapak berbicara sama pakde membicarakan kalian berdua, mama sama bapak minta tolong apakah Luis kamu mau menerima Lingfung apa adanya, dan kalau kamu mau menerima dia tolong segera urus untuk menikah karena tidak enak nanti orang lain bicara yang tidak-tidak” Terdakwa menjawab “Ya saya mau menerima dia apa adanya dan saya mau menikah setelah

turun dari pos”, setelah terjadi pembicaraan dan kesepakatan tentang rencana pernikahan kemudian Saksi dan Terdakwa kembali kerumah.

5. Bahwa pada bulan Pebruari 2009 setelah Terdakwa turun dari Pos Buraka Saksi menanyakan kepada Terdakwa tentang rencana pernikahannya namun Terdakwa selalu menghindar

dan berkata “Jangan mendesak-mendesak saya, kamu harus

dengar saya” sehingga antara Terdakwa dengan Saksi sering terjadi percekcokan.

6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2009 Saksi mendapat telepon dari Terdakwa untuk menjemput ke Kompi A namun setelah Saksi menjemput ternyata Terdakwa tidak ada, kemudian Saksi menuju rumah saudaranya Terdakwa namun dalam perjalanan Saksi melihat Terdakwa bersama temannya lalu Saksi berhenti dan melihat Terdakwa memberikan HP kepada temannya, karena curiga Saksi meminta HP Terdakwa

dan setelah dibuka ada SMS “Tadi malam macam tidak puas begitu”, lalu Saksi menanyakan kepada Terdakwa “Kamu semalam bikin apa saja, ini SMS dari siapa, kau sudah baku

naik sama siapa ?”, namun Terdakwa tidak menjawab sehingga terjadi pertengkaran dan Saksi kembali ke Kompi A diikuti Terdakwa.

7. Bahwa kemudian Saksi mengecek nomor HP yang SMS Terdakwa ternyata bernama Sofia (PNS Staf Kabag Sosial Kab. Merauke), Saksi-I juga sempat berbicara kepada Sdri. Sofia namun kemudian Hp-nya dimatikan, lalu terjadi percekcokan antara Terdakwa dan Saksi di Kipan A, saat cekcok Terdakwa berusaha merebut kembali HP-nya dengan memegang tangan kanan Saksi yang memegang HP dengan tangan kirinya, sedang tangan kanan Terdakwa memukuli wajah Saksi sebanyak 3 (tiga) kali mengenai kening dengan menggunakan tangan mengepal, lalu menarik tangan saksi hingga saksi terjatuh.

8. Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2009 Terdakwa menelpon Saksi untuk mengajak baikkan kembali tetapi Saksi tidak mau karena merasa sudah terlalu sering 8. Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2009 Terdakwa menelpon Saksi untuk mengajak baikkan kembali tetapi Saksi tidak mau karena merasa sudah terlalu sering

9. Bahwa pada tanggal 27 Oktober 2009 Saksi bersama keluarganya dan Saksi-IV pergi ke Mayonif 755 / Yalet untuk membicarakan permasalahan Saksi dengan Terdakwa namun tidak dicapai kesepakatan sehingga pada tanggal 12 Januari 2010 Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa kepada penyidik Subdenpom XVII / A Merauke.

10. Bahwa selama Saksi menjalin hubungan dengan Terdakwa sering melakukan hubungan badan layaknya suami istri di rumah Saksi ketika kondisi rumah sedang sepi atau kedua orang tuanya keluar, persetubuhan dilakukan di kamar Saksi dalam kondisi pintu hanya ditutup dengan kain hordeng dan jendela kamar tertutup, Saksi bersedia melakukan persetubuhan karena dijanjikan oleh Terdakwa untuk dinikahi dan kedua orang tua Saksi juga sudah merestui hubungan mereka.

11. Bahwa ketika Saksi menjalin hubungan dengan Terdakwa masih berstatus bujang tetapi sudah memiliki dua anak dari hasil hubungannya diluar nikah, demikian juga dengan Terdakwa sudah memiliki dua orang anak dari hasil hubungan diluar nikah.

tersebut, Terdakwa

membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa para saksi yang dipanggil secara patut namun tidak hadir dengan alasan yang sah yaitu tempat tinggalnya jauh dan tidak ada biaya, maka atas persetujuan Terdakwa keterangannya dibacakan didepan persidangan sesuai Berita Acara Pemeriksaan POM dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut :

Saksi - II

: Nama lengkap : SAKSI-II, Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Tempat dan tanggal lahir : Merauke, 25 Juni 1963, Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Katholik, Tempat tinggal : Merauke

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 ketika Terdakwa datang kerumahnya untuk menemui anaknya dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Saksi-I hubungannya sebagai ibu dan anak.

2. Bahwa pada bulan Agustus 2008 Saksi-I pulang dari Jogjakarta dan beberapa hari kemudian Saksi-I mengajak seorang laki-laki kerumahnya dan mengenalkan diri sebagai Luis (Terdakwa) yang berdinas di Yalet, selanjutnya Saksi bersama

Saksi-I dan Terdakwa bercerita sampai malam kemudian Terdakwa tidur di rumah Saksi baru keesokan harinya Terdakwa kembali ke Pos Buraka, pada hari-hari berikutnya setiap Terdakwa turun dari Pos Buraka selalu bermalam di rumah Saksi sehingga sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

3. Bahwa pada bulan Desember 2008 Terdakwa turun dari pos Buraka untuk merayakan Natal dan bermalam selama tiga hari di rumah Saksi, sebelum Terdakwa kembali ke pos Saksi bersama Sdr. SAKSI-III / Suaminya (Saksi-III) menemui tetangganya yang bernama Mujiono (Saksi-IV) untuk menanyakan keseriusan hubungan Terdakwa dengan Saksi-I, kemudian Saksi-IV memanggil Terdakwa untuk menanyakan perihal hubungannya dengan Saksi-I dan Terdakwa mengatakan serius akan menikahi Saksi-I setelah turun dari pos Buraka.

4. Bahwa pada hari minggu tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul 11.00 Saksi melihat Saksi-I keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor, kemudian sekira pukul 23.00 Saksi-

I pulang tetapi tidak mengendarai sepeda motor dan langsung masuk kamar, keesokan harinya Saksi melihat wajah Saksi-I yang memar dan setelah ditanya mengaku habis dipukul oleh Terdakwa, selanjutnya Saksi bersama Saksi-I mengadu ke rumah Saksi-IV disusul Saksi-III dan setelah berembuk pihak keluarga sepakat menuntut Terdakwa untuk dipecat dari dinasnya dan membayar denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

5. Bahwa pada hari Selasa tanggal 27 Oktober 2009 sekira pukul 09.00 Saksi bersama Saksi-I, Saksi-III dan Saksi-IV datang ke Mayonif 755 / Yalet untuk melaporkan dan meminta pertanggung jawaban Terdakwa atas perbuatannya terhadap saksi-I, saat itu ditemui oleh Pasi-I Lettu Inf Rainer lalu Saksi-I menceriterakan kejadian dan tuntutannya agar Terdakwa dipecat serta membayar denda sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah), atas tuntutan tersebut Pasi-I berjanji akan mempelajari dulu serta memanggil Terdakwa untuk dimintai keterangan, kemudian Saksi bersama yang lainnya kembali namun setelah lama menunggu tidak pernah ada jawaban dari Terdakwa maupun Pasi-I perihal tuntutannya.

6. Bahwa selama Terdakwa menjalin hubungan dengan Saksi-I, Saksi tidak merasa khawatir karena Terdakwa pernah berjanji dihadapannya untuk menikahi Saksi-I setelah turun dari Pos Buraka sehingga ketika Terdakwa sering bermalam dirumahnya Saksi-I tidak keberatan, dan ketika bermalam dirumahnya Terdakwa selalu tidur sekamar dengan Saksi-I.

Atas keterangan saksi-II yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - III

: Nama lengkap : SAKSI-III, Pekerjaan : Tani, Tempat dan tanggal lahir : Merauke, tahun 1957, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Katholik, Tempat tinggal : Merauke

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 ketika Terdakwa datang kerumahnya untuk menemui anaknya dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Saksi-I hubungannya sebagai bapak dan anak.

2. Bahwa pada bulan Agustus 2008 Saksi-I pulang dari Jogjakarta dan beberapa hari kemudian Saksi-I mengajak seorang laki-laki kerumahnya dan mengenalkan diri sebagai Luis (Terdakwa) anggota TNI AD yang berdinas di Yonif 755 / Yalet, selanjutnya Saksi bersama Saksi-I dan Terdakwa bercerita sampai malam kemudian Terdakwa tidur bermalam di rumah Saksi baru keesokan harinya Terdakwa kembali ke Pos Buraka, pada hari-hari berikutnya setiap Terdakwa turun dari Pos Buraka selalu bermalam di rumah Saksi sehingga sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

3. Bahwa pada bulan Desember 2008 Terdakwa turun dari pos Buraka untuk merayakan Natal dan bermalam selama tiga hari di rumah Saksi, sebelum Terdakwa kembali ke pos Saksi bersama Sdri. Theodora / istrinya (Saksi-II) menemui tetangganya yang bernama Mujiono (Saksi-IV) untuk minta tolong menanyakan keseriusan hubungan Terdakwa dengan Saksi-I, kemudian Saksi-IV memanggil Terdakwa untuk menanyakan perihal hubungannya dengan Saksi-I, dan Terdakwa mengatakan serius akan menikahi Saksi-I setelah turun dari pos Buraka.

4. Bahwa pada tanggal 26 Oktober 2009 ketika Saksi sedang berada di rumah Sdri. Cornela Mahuze di Kp. Serapu, Ds. Urum, Distrik Semangga, Kab. Merauke untuk membantu membuat sagu, dan sekira pukul 09.00 Saksi-I datang menemui Saksi dalam kondisi muka bengkak-bengkak, kemudian Saksi menanyakan kepada Saksi-I perihal mukanya yang bengkak dan mengaku habis dipukuli oleh Terdakwa, selanjutnya Saksi pulang dengan berbocengan sepeda motor dengan Saksi-I.

5. Bahwa selama Terdakwa menjalin hubungan dengan Saksi-I, Saksi tidak merasa khawatir karena Terdakwa pernah berjanji dihadapannya untuk menikahi Saksi-I setelah turun dari Pos Buraka sehingga ketika Terdakwa sering bermalam dirumahnya Saksi-I tidak keberatan, dan ketika bermalam dirumahnya Terdakwa selalu tidur sekamar dengan Saksi-I.

Atas keterangan saksi-III yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - IV

: Nama lengkap : SAKSI-IV, Pekerjaan : Purnawirawan TNI AD, Tempat tanggal lahir : Yogyakarta 22 Nopember 1955, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Merauke

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 1 Januari 2009 ketika Terdakwa berkunjung kerumahnya sedangkan kenal dengan Saksi-I sejak Saksi-I masih kecil 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 1 Januari 2009 ketika Terdakwa berkunjung kerumahnya sedangkan kenal dengan Saksi-I sejak Saksi-I masih kecil

2. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2009 Sdr. SAKSI-III (Saksi-III) dan Sdri. Theodora (Saksi-II) datang ke rumah Saksi lalu Saksi-II menyampaikan kalau anaknya Sdri. Siska (Saksi-I) mau menikah dengan Praka Luis (Terdakwa) dan minta tolong agar Saksi memberi pengarahan kepada keduanya, kemudian Saksi meminta agar Terdakwa dan Saksi-I diajak ke rumah untuk diberi pengarahan, setelah Saksi-I dan Terdakwa datang Saksi menanyakan keseriusan hubungan Terdakwa dengan Saksi-I, saat itu Terdakwa mengaku serius menjalin hubungan dengan Saksi-I dan akan menikahi setelah turun dari pos Buraka, selanjutnya Saksi menyarankan agar segera diurus syarat-syarat pernikahannya karena menikah di militer beda dengan sipil.

3. Bahwa pada tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul 15.00 pada saat Saksi sedang duduk-duduk bersama Saksi-II dan Saksi-III tiba- tiba Saksi-I datang dengan muka memar lalu Saksi

berkata “Mukamu kenapa?” Saksi-I menjawab “Habis dipukul

Luis” Saksi bertanya “Dipukul dimana ?” Saksi-1 Jawab

“Dipukul di asrama Kompi A” Saksi berkata “Kok bisa di dalam asrama di pukul?” Saksi-I menjawab “Saya ada masalah dengan Luis terus saya mau pulang tidak boleh dan motor saya ditahan oleh Luis terus saya sekarang mau lapor saja ke POM” Saksi berkata “Kita jangan gegabah dulu tunggu saja sampai sore siapa tau orang mengembalikan

motor dan meminta maaf”.

4. Bahwa kemudian pada tanggal 26 Oktober 2009 sekira pukul 08.00 Saksi-II bersama Saksi-III datang mengajak Saksi untuk melaporkan kejadian tersebut ke Yonif 755 / Yalet, sesampainya di Mako Yonif 755 / Yalet Saksi bertemu dengan Pasi Intel Yonif 755 / Yalet an. Lettu Inf Rainer, lalu Saksi

berkata “Selamat pagi pak, ini saya mengantar saudara perempuan karena kemarin

dipukul oleh Praka

TERDAKWAdi dalam asrama Kompi A” selanjutnya Pasi Intel memberikan jawaban akan menginterogasi Saksi-I.

5. Bahwa sepengetahuan Saksi status Terdakwa maupun Saksi-I pada saat kejadian tersebut masih bujang (belum berkeluarga) serta hubungan Terdakwa dengan Saksi-I menjalin hubungan pacaran karena Terdakwa sering bermalam di rumah Saksi-I, dan Saksi pernah melihat Terdakwa berkunjung ke rumah Saksi-I sebanyak 3 (tiga) kali serta setiap berkunjung Terdakwa selalu bermalam di rumah Saksi-I.

6. Bahwa selama ini Saksi tidak pernah merasa khawatir / curiga dengan adanya hubungan Terdakwa bersama Saksi-I karena Terdakwa bersama Saksi-I sudah akan menikah dan sudah disetujui oleh kedua orang tuanya (Saksi-II dan Saksi-III).

Atas keterangan saksi-IV yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - V

: Nama Lengkap : SAKSI-V, Pangkat / NRP : Sertu / 3930373200274, Jabatan : Bamanage Kipan A, Kesatuan : Yonif 755 / Yalet, Tempat dan tgl lahir : Sanana, 28 Pebruari 1974, Jenis Kelamin : Laki – laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Merauke.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2000 di Kipan C Yonif 751 / BS dan tidak mempunyai hubungan apapun hanya sebatas hubungan atasan dan bawahan, sedangkan kenal dengan Saksi-I pada bulan Juni 2009 dikenalkan oleh Pratu Teguh Catur di KSA Kipan A Yonif 755 / Yalet dan tidak mempunyai hubungan apapun.

2. Bahwa pada tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul 14.00 Wit saat Saksi duduk menonton televisi di dalam rumah sendirian tiba-tiba mendengar suara laki-laki dan perempuan sedang adu mulut, lalu Saksi membuka jendela ruang tamu kemudian melihat kearah barak keluarga ternyata tidak ada orang maka Saksi kembali duduk menonton televisi, tidak lama kemudian Saksi mendengar lagi suara orang sedang adu mulut lalu Saksi membuka pintu rumah dan melihat kearah honai tepatnya di samping lapangan sepak bola depan sekolah TK Kartika Jaya ternyata Terdakwa sedang bersama seorang perempuan (Saksi-I) kemudian Saksi keluar rumah dan menghampiri Terdakwa serta Saksi-I, setibanya di depan honai

lalu Saksi bertanya kepada Terdakwa “Luis ada masalah apa?” Terdakwa menjawab “Tidak ada apa-apa bamin, hanya masalah sama perempuan ini saja” Saksi berkata “Kalau masalah ini kamu selesaikan saja dengan keluargamu, diakan calon istri kamu dan rumahmu dekat di sayap satu

jadi kamu bawa kesana saja” namun Terdakwa tidak mau

menjawab maka Saksi berkata “Ya kalau begitu saya tinggal

dulu” selanjutnya Saksi kembali pulang.

3. Bahwa selama ini yang Saksi ketahui status Terdakwa masih bujang sedangkan status Saksi-I sampai dengan sekarang Saksi tidak mengetahuinya dan yang Saksi ketahui dari Pratu Teguh Catur bahwa Terdakwa akan menikah dengan Saksi-I serta selama ini Saksi tidak pernah melihat Terdakwa bersama Saksi-I pergi bersama maupun Terdakwa pergi berkunjung kerumah Saksi-I begitu juga dengan Saksi-I.

4. Bahwa Saksi tidak mengetahui langsung penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-I, dan yang Saksi ketahui saat itu Terdakwa sedang bertengkar dengan Saksi-I lalu Saksi menyarankan agar permasalahan tersebut diselesaikan bersama keluarganya serta pada saat itu Terdakwa menggunakan pakaian dinas loreng dan sepatu PDL namun saat itu tidak sedang dalam keadaan dinas sedangkan Saksi-I menggunakan pakaian baju kaos berkerah warna putih dan celana panjang jens warna biru.

Atas keterangan saksi-V yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan yang

pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Rindam XVII / Cendrawasih, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cendrawasih, setelah lulus ditempat tugaskan di Yonif 751 / BS kemudian pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 755 / Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 21990273621079.