Metode pengujian tanah di laboratorium l

*

MEKANIKA TANAH

DIRECT SHEAR TEST

Utk

mendapatkan data besarnya nilai
sudut geser dalam tanah (ɸ) dan kohesi
tanah ( c )  mengetahui kekuatan geser tanah (s)

 direct shear (geser langsung) mrpkn alat pertama

yg ditemukan oleh Coulomb (1776)  sampel tanah
dimasukkan dlm kotak yg terdiri dari 2 bagian (atas
&bawah), batu pori diletakkan diatas & dibawah
sampel tanah spy air bisa masuk/keluar dri sampel
tnh selama pengujian.

*


MEKANIKA TANAH

DIRECT SHEAR TEST

Sistem

gantungan & pembebanan 
memberikan tegangan normal (vertical)
pd sampel tanah.

Alat

pendorong
memberikan
gy
horizontal pd bag atas smntara bag bwah
tetap diam  menimbulkan gy geser pd
sampel
tanah. pengujian

Serangkaian
dilakukan
pd
tegangan
normal yg berbeda-beda 
mendptkan
grafik
hub
antara teg normal thd teg
geser.

*MEKANIKA TANAH
DIRECT SHEAR TEST
Manfaat &
langsung :

batasan

dari


uji




Sederhana & mudah dilakukan




Tegangan2 utama tdk diketahui

geser

Drainase tdk dpt dikendalikan  uji tak
terdrainase tdk mungkin
Yang diperoleh adlh kurva tegangan /
deformasi geser bukan kurva tegangan /
regangan


*MEKANIKA TANAH
TRIAXIAL TEST

Pengujian mengukur kuat geser tnah yg
paling sering digunakan pd saat ini.

Contoh

tanah
berbentuk
silinder
dipasang pd “sel” triaxial (berbentuk
silinder) dng batu berpori pd ujung atas
& bawahnya  dibungkus dng memakai
membrane
Bag ataskaret.
sel dipasang
& diisi dgn air 
tekanan air dipakai spy
tekanan pengekang dpt

diperlakukan
pd
contoh  sbg tekanan
sel

*MEKANIKA TANAH
TRIAXIAL TEST
Parameter2 yg diukur selama pengujian :

a) Defleksi

vertical  menentukan regangan
& utk mengoreksi luas dari contoh tnh.

b) Beban vertical (gaya P).
c) Tekanan air pori 

selama
pembebanan tak terdrainase.


d) Perubahan

tahap

volume  selama tahap
pembebanan tak terdrainase maupun
pembenanan terdrainase.

*MEKANIKA TANAH
KONSOLIDASI TEST

Alat yg digunakan disebut “odometer” 
utk mengukur
penurunan.

Cara

besaran

&


kecepatan

yg paling umum dignakan utk
menentukan cv (koefisien konsolidasi) 
cara Taylor (1948)  cara ‘akar waktu’

*MEKANIKA TANAH
KONSOLIDASI TEST
 Contoh tanah asli dipotong spy masuk
pd suatu “cincin” dng ukuran tertentu 
biasanya Ø = 80 mm & t = 20 mm  batu
pori dipasang diatas & dibawah contoh spy
air dpt mengalir dari tanah ketika diberi
tekanantekanan
vertical.
Serangkaian
vertical diberikan
pd contoh tnah dgn beban & sistem
tuas yg mrpkn bag dari ‘odometer’ 

tiap kenaikan tekanan, penurunan
vertical dibaca pd selang waktu
tertentu
sampai
pergerakannya
berhenti  beban tambahan berikutnya
diberikan

*MEKANIKA TANAH
KONSOLIDASI TEST
Pembacaan pemampatan/penurunan yg
diambil
ketika
masing2
beban
ditambahkan pd uji ‘odometer’ grafik
pemampatan thd akar waktu
Tujuannya :

1) Utk


menampilkan apakah perilaku tnah
tsb sesuai dgn teori konsolidasi

2) Utk

(cv)

menentukan koefisien konsolidasi

*MEKANIKA TANAH
UNCONFINED COMPRESSION TEST
Kekuatan
tekan
tak
terkekang
(unconfined compressive strength,
UCS)  cara lebih sederhana utk mengukur
kekuatan geser tak terdrainase
Uji

tekan
langsung
dilakukan pd sampel yg
berbentuk silinder  sampai
terjadi keruntuhan pd beban
yg maksimal

*MEKANIKA TANAH
PROKTOR TEST

Pengujian

yg biasa
mengetahui
perilaku
dipadatkan.

Pengujian

dilakukan utk

tanah
ketika

dilakukan dgn menggunakan
sebuah tempt berbentuk silinder & palu
penumbuk yg mempunyai berat serta
dimensi
Pengujian tertentu.
dilakukan
pd
sederetan contoh tnah dng
variasi kadar air yg berbeda 
kondisi agak basah sampai
basah  dipadatkan lapis
demi lapis

*MEKANIKA TANAH
PROKTOR TEST
Tujuan dari pengujian pemadatan proctor :
 Mendapatkan nilai kadar air optimum
(ωopt) pd berat isi kering tanah yg
maksimal (∂dmax) berdasarkan grafik hub
antara kadar air (ω) dgn berat isi tnah
kering (∂d)

*MEKANIKA TANAH
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)

Utk

mengukur tahanan penetrasi tanah
& membandingkannya dgn nilai standar
yg diperoleh dari pengujian pd batu
pecah

Uji

CBR Lab dilakukan pd benda uji
tnah
yg akan
digunakan
di lapangan
Pengujian
dilakukan
dgn
menekan piston yg panjangnya
± 4”, berdiameter ± 1,95” (luas
penampang 3 in2) ke dlm tanah yg
dipadatkan pd cetakan silinder 6”
tinggi 8 “ dgn kecepatan 0,05
inci/menit.

*MEKANIKA TANAH
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)

Uji

CBR lebih cocok utk material tanah 
hasil yg bisa dipercaya krn tanah berbutir
“halus”

Pengujian

CBR ini jg dpt digunakan utk
menentukan karakteristik campuran tanahagregat (mis : subbase) & agregat (base
course)

Pada

tnh
granuler
khususnya
yg
mengandung partikel berdiamater besar
hasilnya buruk

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN KADAR AIR TANAH (ω)
: W2 – W3
- Berat air
: W3 – W1
- Berat tnh kering
: {(W2-W3) / (W3-W1)}x100%
- Kadar air (ω)
W1 = berat cawan
W2 = berat cawan+tanah basah
W3= berat cawan+tanh kering

Contoh :
Diketahui berat cawan = 5,7 gr;
berat cwan dan tanah basah =
45,1 gr. Setelah dimasukan dlm
oven berat cawan dan tanh
menjadi 39,9 gr. Hitunglah
kadar air sampel tnh tsb !

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN SPESIFIC of GRAVITY (Gs)
Gs = (c – a)/{HAP – (d-c).T2}
a = brt. Piknometer
b = brt. Piknometer+air
c = brt. Piknometer+tanah
d = brt. Piknometer+tnh+air
T2 = koreksi suhu
HAP = Harga air piknometer
= (b – a).T1
T1 = koreksi suhu

Contoh :
Bila diketahui berat pikno = 32,15
gr; bert. Pikno diisi air = 82,65 gr
(T1 = 1,00398). Berat pikno diisi
tanh = 52,15 gr. Berat pikno diisi
tnh dan air = 94,8 gr (T2 =
1,00390). Hitunglah nilai Gs
sampel tanah tsb!

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN BERAT ISI TANAH BASAH
(∂b)
∂b = (b – a) / V
a = berat cetakan silinder
b =berat cetakan + tnh basah
V = volume cetakan silinder

Contoh :
Diketahui silinder cetakan dgn
diametr dlm 4,55 cm & tinggi
dalamnya 3,15 cm dgn berat
13,8 gr. Berat cetakan + tanah
sebesar 115,1 gr. Hitungkah
berat isi tanah basah sampel
tsb!

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN BERAT ISI TANAH
KERING(∂d)

∂d = ∂b / (1 + ω)
Contoh :
Bila dari contoh perhitungan berat isi tnh diatas
diketahui nilai kadar air tnh = 21,17%. Tentukan
nilai berat isi tnah kering sampel tsb!

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN GRADASI BUTIRAN TANAH
Mencari analisa ayakan :
Berat Sampel Kering
Berat Jenis (Gs)
Dikerjakan
Diperiksa

:
:
:
:

200
2.65

ANALISA GRAINSIZE

Saringan
Nomor
Diameter
4
4.75
8
2.36
2.00
10
0.60
30
0.30
50
0.15
100
0.075
200
HIDROMETER
 
Diameter
Persentase
Butiran
Mengendap
0.055
76.4
0.040
70.4
0.029
64.4
0.019
56.4
0.011
48.4
0.008
44.4
0.006
38.4
0.003
32.4
0.001
23.6

Nomor
Cawan
1
2
3
4
5
6
7

Berat
Cawan
6.2
6.4
6.4
5.9
6.0
6.3
6.1

 
Persentase Lolos
Thd Seluruh Mtrial
69.75 
64.28 
58.80 
51.49 
44.19 
40.54 
35.06 
29.58 
21.55 

Brt. Cwn + Mtrl.terthan
diatas Saringan
7.1
17.2
12.1
9.7
9.9
8.1
7.8
 

Brt.Mtrl terthan
diatas Saringan
0.90
10.80
5.70
3.80
3.90
1.80
1.70
 

% terthan
tiap Saringan
0.45
5.40
2.85
1.90
1.95
0.90
0.85
 

% Komulatif
terthan
0.45
5.85
8.70
10.60
12.55
13.45
14.30
 

% Lolos
99.55
94.15
91.30
89.40
87.45
86.55
85.70
 

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN GRADASI BUTIRAN TANAH
Mencari analisa hidrometer :
Berat Sampel Kering
Berat Jenis (Gs)
Dikerjakan
Diperiksa

:
:
:
:

50
2.65

PENGUJIAN HIDROMETER

Pukul

Waktu

Suhu

 
10:01
10:01
10:02
10:03
10:06
10:16
10:31
11:00
14:01
10:01

(menit)
0
0,5
1
2
5
15
30
60
240
1440

(oC)
30
30
30
30
30
30
30
30
30
29

Pembacaan
Hidrometer
 
(RH)
0
35
32
29
25
21
19
16
13
9

Nilai Faktor
A
 
 
0.0120
0.0120
0.0120
0.0120
0.0120
0.0120
0.0120
0.0120
0.0122

Diameter
Koreksi Suhu
(mm)
Bhn. Dispersi
 
 
(D)
(k)
0.055
3.2
0.040
3.2
0.029
3.2
0.019
3.2
0.011
3.2
0.008
3.2
0.006
3.2
0.003
3.2
0.001
2.8

Pembacaan
Terkoreksi
(RH + k)
38.2
35.2
32.2
28.2
24.2
22.2
19.2
16.2
11.8

Nilai koreksi
Berat Jenis
 
(a)
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00

Persentase
Mengendap
 
(%)
76.4
70.4
64.4
56.4
48.4
44.4
38.4
32.4
23.6

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN GRADASI BUTIRAN TANAH
Grafik gradasi butiran :
GRAFIK GRADASI BUTIRAN

100
90

Lolos Saringan, %

80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.01

0.1

Diameter Saringan, mm

1

10

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN ATTERBERG LIMITS

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN SHRINKAGE LIMIT
SL = ω – {(V – Vo) / Wo)*100%}
ω = kadar air
V = volume benda uji basah
Vo = volume benda uji kering
Wo = berat benda uji kering

Contoh :
Bila diketahui suatu sampel tanah
mempunyai kadar air = 2,16%.
Sebelum dimasukkan dlm oven,
volume tnh tsb = 15,53 cc. Setelah
kering volume tnh menjadi 11,24 cc.
Hitunglah batas susut sampel tsb
jika berat contoh keringnya = 21,19
gr.

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN POROSITAS (n)
n = 1 – (∂d / Gs)
∂d = berat isi tanah kering
Gs = berat jenis tanah

Contoh :
Suatu sampel tanah hasil uji di
laboratorium dihasilkan data sbb:
berat isi tanh basah = 1,871 gr/cc;
kadar air = 15,22%; berat jenis tanah
(Gs) = 2,577.
Hitunglah nilai porositas sampel tnh
tsb.

*MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN ANGKA PORI (e)
e = n / (1 – n)
n = nilai porositas
sampel
Contoh :
Dari contoh soal diatas,
tentukan besarnya nilai
angka pori (e) sampel
tanah tsb.