DAFTAR TUGAS SISWA Buku siswa

PENGGUNAAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKT REPORT PADA
KELAS IX C SMP 2 KOBA

Disusun Oleh :
Wawan Setiawan, S.Pd

2012

1

A.

Judul Penelitian
Penggunaan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Tekt Report Pada Kelas IX C Smp 2 Koba

B. Latar Belakang
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 telah mengatur tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mata pelajaran SD/MI, SMP/ MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK dalam Kompetensi Pedagogik yaitu guru harus bisa

Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang
diampu (1.4) dan guru Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang
diampu (2.2). Hal senada juga di atur dalam PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang
guru yaitu Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Dalam hal ini, Guru dituntut untuk bisa kreatif dalam mengajar dan bisa
mencari solusi dan cara yang efektif demi terwujudnya keberhasilan dalam proses
pembelajaran di kelas. Sofan Amri dkk dalam bukunya Proses Pembelajaran
mengatakan bahwa “ Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya, tidak
ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggang waktu
tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan rasa bosan”.
Mengacu pada konsep PP nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendididkan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, dan pendidikan suatu bangsa memerlukan proses dan
waktu secara bertahap. Sudah tidak zaman bagi guru menyalahkan kemampuan

siswa yang lemah dalam pembelajaran tanpa intropeksi dalam proses pembelajran
yang selama ini menjadi andalan dan yang dianggap terbaik bagi siswa. Karena
bisa saja metode yang dilakukan guru selama ini merupakan metode yang salah

2

bahkan membosankan bagi peserta didik. Maka wajar jika siswa merasa tertekan
dan tidak termotivasi dalam belajar.
Sehubungan

dengan

hal

itu,

Budiningsih

dalam


Sofan

Amri

mengemukakan alasan guru sulit melakukan perubahan;
1. Guru sering tidak jelas mengerti apa isi kurikulum baru ataupun perubahan
yang diinginkan.
2. Banyak guru meragukan perubahan atau pembaharuan yang ada.
3. Banyak guru lama bertahun-tahun terbiasa dengan cara mereka yang
mapan dan sudah merasa enak.
4. Moral guru sebagai tukang yang pasif dan menanti.
5. Penghargaan guru yang kecil
6. Pendidikan guru yang statis.
7. Tugas guru dipahami sebagai konservatif
8. Menjadi guru karena terpaksa.
Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan
menyenangkan memang memerlukan energi lebih, semangat yang konsisten bagi
guru. Dengan tuntutan beban kerja dan tugas lainnya sebagai guru, lelah dan sibuk
memang menjadi resiko yang tidak perlu dijadiakn alasan untuk tidak kreatif.
Agar guru mampu dan mau menggunakan PAKEM dalam pembelajaran di

sekolah, Dasim Budiman dkk 2008:11 merumuskan langkah-langkah berikut
dapat menjadi perhatian guru. Pertama, diperlukan kompetensi dan kemauan
(komitmen) pada guru untuk menerapkan PAKEM dalam proses pembelajaran.
Kedua, diperlukan bahan bacaan atau referensi yang cukup yang cukup bagi guru
di Pusat Sumber Belajar (PSB) atau Learning Resources Center (LRC),
Laboratorium, dan perpustakaan sekolah. Ketiga, PAKEM perlu dilatihkan di
Lembaga

Pelatihan

dalam

jabatan

(inservice

training)

seperti


Pusat

Pengembangan Penataran Guru (PPPG). Dalam hal ini, bisa di lakukan di LPMP
di Provinsi guru tersebut bertugas.

3

Sebagai seorang guru Bahasa Inggris di SMP 2 Koba, saya menemukan
banyak kendala dalam pembelajaran Bahasa Inggris terutama dalam pembelajaran
berbentuk Teks. Hasil evaluasi seringkali tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Belajar (KKM) terutama pada keterampilan membaca. Karena membaca menuntut
siswa harus bisa memahami isi teks. Tingkat pemahaman siswa dalam memahami
isi wacana sangat terbatas. Apalagi menjawab soal-soal yang berindikator
menemukan jawaban tersirat. Sehingga mereka seringkali tidak dapat menjawab
soal-soal mudah terkait isi wacana. Tidak mengherankan apabila kita menemukan
jawaban siswa yang salah.. Hal ini bukan saja karena Bahasa Inggris adalah
bahasa asing, tetapi juga karena beberapa faktor, diantaranya :
1. Rendahnya minat dan motivasi peserta didik pada mata pelajaran
Bahasa Inggris.
2. Mereka


memiliki

asumsi

bahwa

pelajaran

Bahasa

Inggris

membosankan dan susah.
3. Kekayaan kosakata siswa masih sangat rendah.
4. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide atau gagasan rendah.
Permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari cara guru dalam memilih dan
menerapkan metode yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan
kemampuan membaca pada peserta didik. Oleh karena itu, sudah menjadi
kewajiban bagi guru untuk menggunakan alat peraga atau media dalam upaya

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Kondisi seperti ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Karena, jika
penerapan proses awal salah, hal ini sudah bisa dipastikan bahwa proses
selanjutnya juga akan mengalami kegagalan. Dengan demikian, perbaikan proses
pembelajaran untuk kemampuan belajar teks report melalui multimedia ini
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dan tentunya siap dalam menghadapi ujian nasional nantinya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengangkat judul “Penggunaan
Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Tekt Report Pada Kelas IX C Smp 2 Koba.”

4

C.

Rumusan Masalah
Permasalahan yang terjadi pada pembelajaran teks descriptive

yaitu


rendahnya minat siswa dalam pembelajaran teks descriptive yang berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
dilakukan penelitian dengan metode Game. Adapun metode yang dilakukan yaitu
menyusun kosa kata melalui penutup botol untuk mencari verb I sebagai ciri dari
text descriptive pada kelas IX B semester ganjil SMP 2 Namang. . Dengan
demikian diharapkan siswa tidak merasa bosan dan mempunyai motivasi tinggi
untuk belajar bahasa inggris,sehingga nilai bahasa inggris lebih meningkat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Penggunaan
Kalimat present tense dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Tekt Descriptive Pada Kelas IX B SMP 2 Namang?”
D.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran teks Descriptive pada kelas
IX B SMP 2 Namang.

E.

Manfaat Penelitian

Guru

dapat

meningkatkan

qualitas

dalam

penyampaian

materi

pembelajaran melalui media dan metode yang kreatif, efisien dan efektif. Tidak
hanya

menggunakan

metode


ceramah

yang

monoton

dan

cenderung

membosankan.

5

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran

a. Pengertian dan Fungsi Media
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara
harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan
kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
pesan kepada penerima pesan. Pupuh & M.Sobri (2007). Menurut
Atwi Suparman dalam Pupuh & M.Sobri (2007)) media merupakan
alat yang digunakkan untuk menyalurkan pesan atau informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik
dengan peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana
Sudjana (1991) yaitu:
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
2.

yang efektif;
Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral
dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media
pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan

3.

guru;
Media dalam pengajaran, penggunaanya bersifat integral dengan

4.

tujuan dan isi pelajaran;
Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai
alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa;

5.

Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

6.

menangkap pengertian yang diberikan guru;
Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan

untuk

6

mempertinggi mutu belajar mengajar.
Fungsi media dalam pembelajaran sendiri yaitu untuk memotivasi dan
memudahkan siswa dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh
guru. Oleh karena itu, guru harus bisa memilih media yang tepat yang
digunakan secara terencana dan sistematik.
b. Macam-macam Media
Menurut Ibrahim dalam Mahar Pramudiya (2007)) media
dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan
perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua
dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media
proyeksi; televisi, video, komputer.
Pupuh & M.Sobri (2007) membagi media kedalam tiga bagian
yaitu;
1. Media Auditif
Media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio,
cassete recorder, piringan hitam.
2. Media Visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini
ada yang menampilkan gambar ataun simbol yang bergerak seperti
film strip (film rangkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula
media visual visual ang menampilkan gambar atau simbol yang
bergerak seperti film bisu, film kartun.

3. Media Audio Visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran bicara belum banyak
diteliti, sehingga hasilnya belum banyak dipublikasikan. Namun pada
beberapa penelitian di bidang lain menunjukkan bahwa penggunaan
multimedia tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami konsep – konsep (Sanger, 2001)
Dalam penelitain ini, penulis menggunakan media audio visual yang
merupakan

7

2. Teks Descriptive
a. Pengertian Teks desciptive
Teks descriptive adalah teks yang menyediakan informasi
mengenai orang,tempat,benda secara specific/tertentu

(Harmond :

1992). Menurut Derewianka (1990), teks descriptive adalah teks yang
mendokumentasi, mengorganisasi dan menyimpan informasi faktual,
mengklarifikasi dan mendeskripsikan penomena dunia kita (baik
makhluk hidup maupun benda mati).
Teks descriptive adalah teks yang menyampaikan informasi
tentang sesuatu (objek, mahluk hidup, tempat) secara apa adanya,
sebagai hasil pengamatan yang sistematis dan berdasarkan fakta.
B. Kerangka berfikir
Berdasarkan analisis hasil belajar siswa pada teks report, maka kerangka
berfikir penelitian ini adalah: Diduga melalui penggunaan multimedia dalam
pembelajaran teks report dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IX
C SMP 2 Koba.

Apabila digambarkan maka dapat dilihat seperti bagan di bawah ini:

8

KONDISI
AWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

Guru :
Belum menggunakan
multimedia

Peserta :
Hasil Belajar Siswa masih
rendah

Menggunakan
multimedia dalam
proses pembelajaran

SIKLUS I
Menggunakan
multimedia
dalam pembelajaran teks
report
.

Diduga melalui
multimedia dapat
meningkatka hasil
belajar para siswa kelas
IX C SMP 2 Koba

SIKLUS II
Menggunakan
multimedia
dalam
pembelajaran
teks
report

Gambar 1
Bagan Kerangka Berfikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah: melalui penggunaan multimedia dalam pembelajaran
tekt report pada kelas IX C Smp 2 Koba dapat meningkat.

BAB III
METODE PENELITIAN
9

A.

Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan diklat ini akan dilakukan dari bulan Oktober sampai
bulan November 2012. Penelitian tindakan diklat ini melalui beberapa
tahap, yaitu:
a.

Penyusunan

proposal

penelitian, pada minggu ke-1 dan ke-2 Oktober 2012;
b.

Menyusun

instrumen

penelitian, pada minggu ke-3 dan ke-4 Oktober 2012;
c.

Pengumpulan

data

dengan melakukan tindakan, Penelitian kondisi awal dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2012. siklus I dilaksanakan pada
hari Kamis tanggal 17 Oktober 2012. Siklus II dilaksanakan pada hari
Rabu 22 Oktober 2012.
d.

Analisis

data,

dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 bulan November tahun 2012;
e.

Pembahasan dan diskusi,
pada minggu ke-3 bulan November 2012;

f.

Menyusun laporan hasil
penelitian, dilaksanakan pada minggu ke- 4 bulan November 2012.

10

Skema Waktu Penelitian
No

2.

Uraian kegiatan

Oktober

1.
2.

Menyusun Proposal PTK

3.

Pengumpulan Data dengan
melakukan tindakan:
a.
Siklus 1
b.
Siklus 2

4.
5.
6.

Analisis Data

November

Menyusun Instrumen
Penelitian

Pembahasan/Diskusi
Meyusun laporan Hasil
Penelitian

Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SMP 2 koba.

B.

Subjek Dan Objek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan kepada siswa kelas IX C SMP 2 Koba
semester I tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 24 orang.

C.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
meliputi data kemampuan siswa pada kondisi awal, data kemampuan siswa
pada siklus pertama, data kemampuan siswa pada siklus kedua.

D.

Teknik dan Alat Pengumpul Data

11

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah dengan teknik dokumentasi, serta perangkat tes untuk memperoleh
gambaran tentang kemampuan siswa dalam pembelajaran teks report. Secara
garis besar gambaran teknik dan alat pengumpul data yang akan digunakan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Teknik dan Alat Pengumpul Data
Keadaan
Kondisi Awal

Variabel
Kemampuan
memahami
teks

Teknik
Tes Unjuk kerja

Alat
Dokumen hasil tes

Siklus
Pertama

Kemampuan
memahami
teks

Tes Unjuk kerja

Lembar Kerja Siswa

Siklus Kedua

Kemampuan
memahami
teks

Tes Unjuk kerja

Lembar Kerja Siswa

E.

Validasi Data
Untuk memperoleh data yang valid, maka peneliti memvalidasi data
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Data kondisi awal dalam bentuk hasil tes;
2. Data pada siklus I, kemampuan siswa divalidasi melalui hasil tes pada
siklus II
3. Data pada siklus II, kemampuan siswa divalidasi melalui hasil tes pada
siklus III

F.

Analisis Data

12

Data yang dianalisis adalah data kemampuan berbicara siswa
berdasarkan hasil observasi dan tes, data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil analisis tersebut selanjutnya direfleksi dengan membandingkan data
kemampuan berbicara siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.

G.

Indikator Kinerja
Adapun indikator Kinerja dalam penelitian ini adalah (1). Terjadi
peningkatan kemampuan berbicara siswa menggunakan metode tehnik KWL
dan permainan bahasa.

H.

Prosedur Tindakan
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Research)
dengan faktor kajian peningkatan kemampuan berbicara siswa menggunakan
metode tehnik KWL dan permainan bahasa bagi siswa kelas III SMP
Pembinaan semester I tahun ajaran 2010-2011. Secara garis besar pelaksanaan
tindakan ini dibagi dalam dua siklus dengan perincian sebagai berikut:
1. Siklus I dilaksanakan pada pertemuan ke III dan IV pelaksanaan
pembelajaran, tindakan dilakukan dengan menggunakan tehnik KWL dan
permainan bahasa dengan teknik kelompok besar;
2. Siklus II dilaksanakan pada pertemuan V dan VI

pelaksanaan

pembelajaran, tindakan dilakukan dengan menggunakan metode tehnik
KWL dan permainan bahasa dengan teknik kelompok kecil.
Setiap siklus dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:

13

a. Tahap Perencanaan Tindakan,
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan,
c. Tahap Observasi dan Evaluasi,
d. Tahap Refleksi.

Secara rinci rencana pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:
Refleksi Awal
Merupakan telaah proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Sehingga
ditemukan kelemahan selama pembelajaran, yaitu: Ketidak mampuan siswa
menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi sekalipun dalam bentuk yang
sederhana. Hal ini disebabkan oleh perilaku mengajar guru yang tidak interaktif,
cenderung konseptual dan kaku.

Siklus I
Pada siklus pertama ini peneliti mengambil materi tentang My Family. Sesuai
dengan kriteria Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus ini dibagi atas empat
tahap yaitu perencanan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan adalah tindak lanjut dari refleksi awal, bagaimana mempelajari
tema My Family. Hal ini kemudian dituangkan dalam bentuk rencana penelitian
tindakan kelas dengan membuat rencana kegiatan pembelajaran melalui tehnik
KWL dan permainan bahasa. Dalam kegiatan ini peneliti menyusun: 1) rencana
pembelajaran, 2) pertanyaan lisan dan lembar unjuk kerja, 3) membuat lembar
observasi peserta.

14

2. Tahap Tindakan
Tindakan adalah implementasi dari rencana yang telah direncanakan dengan
melaksanakan proses pembelajaran menggunakan pembelajaran melalui tehnik
KWL dan permainan bahasa. Dalam kegiatan ini, peneliti bersama tim
kolaborasi sebagai observer. Pada tahap ini peneliti menyajikan pembelajaran
materi My Family dengan menggunakan pembelajaran melalui tehnik KWL dan
permainan bahasa dengan teknik kelompok besar sesuai dengan rencana
pembelajaran. Pada akhir pembelajaran disajikan tes lisan dan unjuk kerja untuk
mengevaluasi tindakan 1 ini. Hasil pekerjaan peserta dikoreksi dan dilihat ratarata hasilnya.

3. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi siklus I yaitu melakukan pengamatan
kepada peserta selama proses pembelajaran berlangsung tentang kemampuan
berbicara bahasa Inggris siswa.
4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini hasil pengamatan yang dilakukan observer hasil tes dan hasil
kerja peserta dianalisis oleh peneliti agar diketahui kekurangan dan
kelebihannya. Hasil analisis dibahas dan digunakan sebagai bahan refleksi atas
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Refleksi tersebut selanjutnya
didiskusikan dengan teman sejawat yang pada akhirnya dibuat rencana kerja

15

penelitian untuk siklus berikutnya. Rencana kerja yang dilaksanakan pada siklus
tersebut merupakan perbaikan pada siklus berikutnya.
Siklus II
Pada siklus II ini peneliti menyajikan materi Occupation. Langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam siklus II ini pada umumnya sama dengan tahap dalam
siklus I, namun pada siklus II dlakukan beberapa perbaikan atau penambahan
sesuai dengan kenyataan yang ditemukan dilapangan.
a.

Tahap Perencanaan
Merumuskan tindakan berikutnya berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap
refleksi siklus I.

b.

Tahap Tindakan
Pada tahap ini peneliti menyajikan pembelajaran materi Occupation dengan
menggunakan tehnik KWL dan permainan bahasa dengan teknik kelompok
kecil sesuai dengan rencana pembelajaran. Pada akhir pembelajaran disajikan
tes lisan dan unjuk kerja untuk mengevaluasi tindakan 2 ini. Hasil pekerjaan
peserta dikoreksi dan dilihat rata-rata hasilnya

c.

Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi siklus II yaitu melakukan pengamatan
kepada peserta selama proses pembelajaran berlangsung tentang motivasi
belajar peserta

d.

Tahap Refleksi
Pada tahap ini hasil pengamatan yang dilakukan observer hasil tes dan hasil
kerja peserta dianalisis oleh peneliti agar diketahui kekurangan dan
16

kelebihannya. Hasil analisis dibahas dan digunakan sebagai bahan refleksi atas
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Setelah itu hasil refleksi
dibandingkan dengan indikator keberhasilan.

a. Personalia Penelitian
1. Ketua peneliti

:

a. Nama Lengkap dan Gelar

: Drs. Budi Susetyo,M.Pd

b. Golongan / pangkat / NIP

: IVa/Pembina/131 662 488

c Jabatan Fungsional

: Lektor Kepala

d. Fakultas/jurusan

: FIP/Pendidikan Luar Biasa

e. Perguruan Tinggi

: UPI

f. Bidang Keahlian

: Pend. Aank Tunarungu/Penelitian

dan
Evaluasi
g. Waktu untuk penelitian ini

: 15 Jam/minggu

h. Tugas

:

1. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
2. Menyusun perencanaan PBM berbasis multi media
3. Terlibat dalam semua jenis kegiatan
4. Mentyusun Laporan
2. Anggota Peneliti 1 (teman sejawat)
a. Nama lengkap dan gelar

:

b. Golongan/pangkat/NIP

:

c. Jabatan Fungsional

:

d. Fakultas/jurusan

:

e. Perguruan Tinggi

:

f. Bidang keahlian

:

17

g. Waktu untuk penelitian ini

:

h. Tugas

:

1. Menganalisis konsep yang ada di GBPP
2. Menyusun perencanaan PBM berbasis multi media
3. Menyusun instrument
b. Jadwal pelaksanaan
No Jenis Kegiatan
1
2
3

Penyusunan Proposal
Analisis Pokok Bahasan dan Media
Pendesainan
media
pembelajaran

4
5
6
7
8
9

digunakan
Pelaksanaan PBM dengan audio visual
Evaluasi Hasil Belajar Siswa
Evaluasi Proses Pembelajaran
Analisis hasil evaluasi
Seminar hasil penelitian
Penyusunan Laporan

Bulan Ke
1
yang

DAFTAR PUSTAKA
Boothroyd,A. (1982). Hearing Impairments inYong Children. Practice Hall
Inc.
Engelewoods Cliffs.N.Y.

18

Fram, M. (1985). Auditory Training. Glendongnald School For Deaf Children.
Victoria. Australia
Hagen, A. Van. Vermeulen R. dan Jong, M.de. Zikelbach E. (1990). Latihan
mendengar. Jakarta
Vembrianto. (1981). Pengajaran Modul. Paramita. Yogyakarta.
Vride Varecmb. (1987). Perbaikan Bicara. BNIKS. Jakarta
Zamroni. (1988). Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Jakarta

Kurikulum Vitae
1. Nama

: Drs. Budi Susetyo,M.pd.

2. NIP

: 131 662 488

3. Pangkat/Golonagan

: Penata Tingkat I/IVa

4. Jabatan Fungsional

: Lektor Kepala

5. Fakultas

: Ilmu Pendidikan

19

6. Pengalaman Penelitian


:

Keefektivan bentuk Tes IPS bagi anak Tunarungu di Sekolah Dasar
Luar Biasa



Relevensi Kurikulum SDLB-C tahun 1994 Mata Pelajaran Matematika
dengan kemampuan Aanak Tunagrahita Ringan di Jabar (1998)



Validasi Tes EBTANAS IPS untuk Sekolah Luar Biasa (2000)



Kajian pengembangan kebijakan penanganan Diskriminasi Sosial
(2001)



Kesiapan Otonomi daerah dalam penyelenggaraan Pendidikan (2002)

7. Bidang Keahlian

: Pendidikan Anak Tunarungu (SI)
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan(S2)

Bandung, 18 Maret
Drs.

Budi

Susetyo,M.Pd.

Pengertian Descriptive Text
Dalam artian luas, Description, seperti dijelaskan oleh Kane
(2000: 352), diartikan seperti pada kalimat di bawah ini :
Description is about sensory experience—how something looks,
sounds, tastes. Mostly it is about visual experience, but
description also deals with other kinds of perception.
Jadi, jika disimpulkan dari penjelasan Kane di atas, tulisan
deskriptif bermakna teks yang menjelaskan tentang pengalaman
yang berhubungan dengan pancaindera, seperti apa bentuknya,
suaranya, rasanya. Kebanyakan teks deskriptif memang tentang
20

pengalaman visual, tapi nyatanya pengalaman selain dari indera
penglihatanpun bisa digunakan dalam descriptive text.
Namun secara khusus, descriptive text adalah, "...... is a text
which says what a person or a thing is like. Its purpose is to
describe and reveal a particular person, place, or thing." [teks
yang menjelaskan gambaran seseorang atau benda. Tujuannya
adalah mengambarkan atau mengungkapkan orang, tempat atau
benda
tertentu]
Jadi, bisa dikatakan bahwa descriptive text ini adalah teks yang
menjelaskan tentang seperti apakah orang atau suatu benda
dideskripsikan, baik bentuknya, sifat-sifatnya, jumlahnya dan
lain-lain. Tujuan (purpose) dari descriptive text pun jelas, yaitu
untuk menjelaskan, MENGGAMBARKAN atau mengungkapkan
seseorang atau suatu benda.

Generic Structure dalam Descriptive Text
Ketika menulis descriptive text, ada beberapa susunan umum /
generic structure (sebenarnya tidak wajib) agar tulisan kita
dianggap benar. Susunan tersebut adalah :
1. Identification : berisi tentang identifikasi hal / seorang yang
akan dideskripsikan.
2. Description : berisi tentang penjelasan / penggambaran
tentang hal / seseorang dengan menyebutkan beberapa
sifatnya.
Ketika kita menulis descriptive text, hal yang wajib kita ketahui
adalah cara kita menyampaikan deskripsi tulisan kita tersebut.
Oleh karena itu pemahaman tentang adjective (kata sifat bahasa
Inggris) wajib kita kuasai.
Selain adjective, beberapa struktur bahasa Inggris yang
berfungsi sebagai adjective pun harus kita pahami agar
penulisan descriptive text kita terlihat tidak kaku.

Contoh Descriptive Text
Banyak sekali contoh descriptive text yang tersebar di dunia
maya. Cara mudah mendapatkan contoh descriptive text dalam

21

sebuah situs yaitu dengan melihat about us sebuah situs.
Mengapa demikian, karena suatu situs biasanya terdapat
penjelasan atau gambaran tentang keberadaan mereka dalam
dunia maya.
Oke, mari kita lihat contoh descriptive text yang belum pernah
anda baca (mungkin) :

Contoh Descriptive Text tenang Ibu
My mother is a beautiful person. She is not tall but not short, and
she has curly hair and brown. Her eyes color are like honey and
her color skin color light brown, and she has a beautiful smile.
Her
weight
likes
120
lbs.
She is a very kind person. She is very lovely, friendly, patient,
and she loves to help people. I love my mom, because she is a
good example to me. She loves being in the Church, and she
loves
sing
and
dance
too.
She is a very good child, wife and mother. She always takes care
of her family. She likes her house to be clean and organized. She
a very organized person, and all things in the house are in the
right
place.
She
doesn't
like
messes.
She always has a smile on her face. She is so sweet and lovely. I
like when I am going to sleep or went I wake up or when I am
going to go to some places, she always give me a kiss, and when
the family have a problem she always be with us to helps us and
to give us all her love.

22

Bagaimana membuat Descriptive Text Keindahan Shangri-La? Indahnya....

Contoh Descriptive Text tentang Yuta, Teman
Kelas
Yuta is one of the 150 International students at the ELC of
Brigham Young University. He is from Japan. He grew up in Japan,
and he is 19 years old. There are six people in his family, a
father, a mother, three sisters and himself. He is the youngest in
his family. He is also the only boy in his family, but now he is in
Provo, Utah, studying English. Yuta likes the United States very
much and he thinks everything is cheap. Yuta thinks his English
classes are excellent and the teachers are professionals. Yuta
thinks someone in his class is noisy so he doesn't like that. In his
free time he spends too much time sleeping, so it seems that he
has a sleeping sickness.

Contoh Descriptive Text tentang Provo
I have been in Provo for almost eleven months. I have seen
winter, spring, summer, and fall. Provo's winter is so beautiful.
The mountains are covered with a lot of snow. They look like
many beautiful brides wearing wedding dresses, and veils. In
spring, Provo doesn't have many trees; when the snow melts the
mountains are bald as strong bald men. Summer in Provo is very
hot in the daytime. Last summer when I was walking under the
sky, it was like walking in an oven; the sun was like a fire that
burned my skin. In spring and summer the weather was always
clear. I never used my umbrella. Provo was like a huge clothes
dryer; it is very dry in spring and summer. In the fall the weather
in Provo is very strange. One late September morning when I
woke up, the mountaintops was covered with snow. Provo is a
lovely and strange place. I love it very much.
23

Contoh Descriptive Text tentang Gitar
written

by

Jeremy

Burden

My most valuable possession is an old, slightly warped blond
guitar--the first instrument I taught myself how to play.
It's nothing fancy, just a Madeira folk guitar, all scuffed and
scratched and finger-printed. At the top is a bramble of copperwound strings, each one hooked through the eye of a silver
tuning key. The strings are stretched down a long, slim neck, its
frets tarnished, the wood worn by years of fingers pressing
chords and picking notes. The body of the Madeira is shaped like
an enormous yellow pear, one that was slightly damaged in
shipping. The blond wood has been chipped and gouged to gray,
particularly where the pick guard fell off years ago.
No, it's not a beautiful instrument, but it still lets me make music,
and for that I will always treasure it.

24