BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG MENGGUNA

BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG MENGGUNAKAN MULSA
ALANG-ALANG DAN KACANG TANAH DENGAN POLA PENANAMAN
MONOKULTUR
BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG MENGGUNAKAN MULSA ALANGALANG DAN KACANG TANAH DENGAN POLA PENANAMAN MONOKULTUR
(Laporan Akhir Praktikum Mata Kuliah Dasar-dasar Budidaya Tanaman)

Oleh
Kelompok 7
Ahmad Syafei
Anisa Maya Sari
Dharma Agista Pratama
Fadloli Akhmad
Novita Niar Sari F
Pramadana Selynda

1114131005
1114131009
1114071013
1114131043
1114131085
1114131087


JURUSAN AGRIBISNIS DAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budidaya kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin
dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan
ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi.
Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak
merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang
merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau
atau putih kehiijauan. kacang panjang dapat ditanam didataran rendah dan tinggi, menghendaki
tanah yang subur, gembur dan kaya humus. Drainase baik dan tanah tidak tergenang serta pH
antara 5,5 – 6,5. Waktu tanam yang baik adalah musim kemarau. Perkembangan paling pesat di
negara beriklim panas tropis seperti Indonesia.
Kacang panjang merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun

diolah menjadi sayur, memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C). Kandungan protein nabati pada sayur kacang panjang

berkisar 17-21%. Ada 2 varietas kacang panjang yang sudah banyak dibudidayakan dengan
produksi cukup tinggi, yaitu Putih Super dan Super Sainan dengan potensi hasil 7 sampai 9 t/ha
(pada musim kemarau) dan 6 sampai 7 t/ha (pada musim hujan).Sentra penanaman kacang
panjang didominasi oleh

Pulau Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra
Utara, Lampung dan Bengkulu.
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan,
diperkirakan dari lereng pegunungan andes, di Negara – negara Bolivia, Peru dan Brazilia.
Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua
Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa.. Pada abad ke 16,
bangsa Portugis membawa kacang ini dari Brasil ke Afrika Barat. Dan pada waktu yang
bersamaan, bangsa Spanyol memperkenalkan kacang tanah dari Meksiko ke barat Pasifik.
Kemudian tersebarlah ke daratan Cina, Indonesia dan ke Madagascar. . Kacang Tanah ini
pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan
Portugis. Pada pertengahan abad ke 17, bangsa Belanda juga diduga membawa kacang tanah dari
Brasil ke Indonesia

Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika. Pemasukan ke
Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol, sewaktu
melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku setelah tabun 1597. Pada tahun 1863 HOLLE
memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 SCHEFFER memasukkan pula
Kacang Tanah dari Mesir.
Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini
tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan miskin unsur hara
terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama
dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dari persiapan tanam sampai pemupukan tanaman.
2. Untuk mengetahui pemeliharaan tanaman dan pengendalian organisme penyakit tanaman.
3. Untuk mengethaui hal yang dilakukan saat panen dan pasca panen.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Kacang panjang merupakan tanaman semusim (annual) yang bersifatmembelit(merambat) dan
setengah membelit. Daun kacang panjang merupakan dau majemuk yang tersusun tiga helaian

dan melekat pada tangkai daun yangagakpanjang serta berwaTiap tanaman kacang panjang
dapat menghasilkan 20-40 klaster, tiap klasterdapat menghasilkan 5-8 kuntum bunga dan
biasanya dari bunga yangterbentukyang menjadi buah antara 3-5 polong (tergantung jenisnya.
Waktu mekarbungasangat cepat (kurang lebih 2 jam) dan terbentuknya polong sejak
mulaiterjadinyafertilisasi juga berlangsung cepat (10-14) dibanding jenis sayuran polonglainya.
(Soedomo, 1998 yang dikutip oleh Ulum, 2007).
Buah tanaman kacang panjangberbentuk bulat panjang dan ramping. Buahkacang panjang ini
disebut polong, panjang polong dari kacang panjangbervariasi30- 100 cm bergantung pada jenis
dan varietasnya. Warna polong jugabervariasihijau keputih- putihan, hijau, dan hijau muda
namun setelah tua menjadi putihkekuning- kuningan atau hijau kekuning- kuningan. Polong
kacang panjangmengandung biji yang tersusun bersegmen- segmen. Polong kacang
panjangyangmuda bersifat renyah atau mudah dipatahkan. Biji kacang panjang berbentuk bulat
panjang agak pipih, tetapi terkadang kadang sedikit melengkung. Bijiyangtelah tua memiliki
warna yang beragam, yaitu kuning, cokelat, kuningkemerah-merahan, putih hitam dan merah
putih bergantung pada jenis dan varietasnya.(Cahyono, 2006).
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur,banyak
mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-

6,5.Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun
dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.(TeknaphotosAgrosite)Menurut Rukmana

tanaman kacang panjang yang ditanam pada daerah yangketinggiannya kurang dari 800 dpl,
kadang- kadang panen pertama lebih awaldibandingkan dengan kacang panjang yang ditanam
didataran tinggi. Begitupulatanaman yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan
tanaman kacangagak lambat dan kurus serta buahnya kurang. Sedangkan untuk tanah yangpHnya terlalu basa (lebih dari 6,5) menyebabkan mudah pecahnya nodul- nodul(bintil-bintil) akar
dan gejala menguningnya daun. Hal ini mengingatkantanamankacang yang ditanam pada tanah
basa akan sulit menyerap unsure hara sepertiNitrogen, Besi, Mangan, Seng, Borium dan lainlain. Pada tanah- tanah yangkondisi yang jelek, tanaman kacang panjang sering kali mudah
diserangpenyakitlayu oleh cendawan Fusarium phaseoli. (Suprapto, 1997 yang dikutip
olehAntoro, 2007).
Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian
dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah
bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm
-1300 mm per tahun, tempat terbuka.
Media
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol,
andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan,
sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting diperhatikan dalam
pemilihan lahan adalah :





Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan.
Tanah berdrainase dan beraerasi baik.
PH antara 6,0 -6,5.

(Anonim A.2012).

III. METODELOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
-

Variabel Manipulasi
Menggunakan sistem penanaman monokultur yang dilakukan dengan menanam kacang panjang

-

dan kacang tanah pada lahan yang berbeda.
Variabel Respon
Perbedaan kecepatan perkecambahan pada biji kacang panjang dan kacang tanah yang diukur


-

setiap hari
Variabel Kontrol
Berupa jenis biji kacang tanah, kacang panjang, suhu ruangan, air dan media tanam yang sama.

B. Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Cangkul
2. Koret
3. Sabit
4. Penggaris/ meteran
5. Patok (sebagai pembatas)
6. Tali rafia
7. Gunting
8. Gembor
9. Alat tulis
10. Camera


Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sebidang lahan ukuran 4x4 m2
Benih kacang panjang
Benih kacang tanah
Pestisida organik
Pupuk kandang (kotoran kambing)
Pupuk urea, TSP, dan KCl
Air

C. Cara kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pembagian dan Pengolahan Lahan

a.

Melakukan pembagian lahan pada sebidang tanah ukuran 4x4 m2

b. Membersihkan lahan dari gulma dan tumbuhan liar yang mengganggu dengan menggunakan
sabit atau koret
c.

Melakukan penggemburan lahan dengan menggunakan cangkul

d. Melakukan pengolahan terhadap lahan agar semua gulma dan tumbuhan liar mati atau berkurang
2. Persiapan Penanaman
a. Membersihkan kembali pada lahan dan sekitarnya dan melakukan penggemburan tanah
b. Membagi dua sama bagian luas lahan untuk penanaman monokultur pada kacang panjang dan
monokultur pada kacang tanah
c. Menabur pupuk kandang yaitu kotoran kambing pada masing-masing lahan
d. Melakukan penggemburan dengan meratakan pupuk kandang menggunakan cangkul agar
semuanya merata
3. Penanaman
a.


Membuat lubang tanam untuk tanaman kacang panjang pada lahan monokultur dengan jarak
tanam antar lubang 75x25 cm, sedangkan pada kacang tanah dengan jarak tanam 30x40 cm

b. Pemilihan terhadap bibit unggul bagi kacang panjang dan kacang tanah yang akan ditanam
c.

Memasukkan benih kacang panjang dan kacang tanah kedalam setiap lubang. Masing-masing 2

benih kacang panjang dan kacang tanah per lubang
d. Setelah seluruh benih ditanam, kemudian disiram dengan air. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali
pada kacang panjang dan kacang tanah
e. Memberikan ajir atau lanjaran dan patok pada setiap lubang pada tanaman kacang panjang dan
kacang tanah

f.

Pemberian mulsa alang-alang pada tanaman kacang panjang setinggi 5-10 cm untuk

memgendalikan pertumbuhan gulma disekitar tanaman

g. Kemudian pemberian pupuk urea, TSP, dan KCl (N, P, K) pada masing-masing tanaman
h. Melakukan pembersihan dan pemeliharaan serta pemuliaan pada tanaman kacang panjang dan
i.

kacang tanah agar tanaman menjadi terawat dan baik
Melakukan pengukuran pada setiap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang panjang
dan kacang tanah

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
a.

Tabel Pertumbuhan Kacang Panjang
Tanggal

Hari

Tinggi Tanaman Sampel (cm)

(2012)

ke-

7 okt

3

1
-

2
muncul

3
muncul

4
-

5
muncul

6
-

8 okt

4

2

3

3

2

3

2

9 okt

5

4

5

5

4

5

5

11 okt

7

9

10

10

9

8

9

13 okt

9

12

13

13

13

12

12

15 okt

11

17

18

18

18

17

17

17 okt

13

20

21

21

20

21

21

20 okt

16

22

23

23

22

23

23

22 okt

18

50

52

52

51

52

52

24 okt

20

58

60

59

58

60

60

28 okt

24

118

120

118

120

120

120

30 okt

26

207

210

209

210

210

209

31 okt

27

216

220

218

220

219

220

b. Tabel Pertumbuhan Kacang Tanah
Tanggal
(2012)
15 okt
17 okt
20 okt
22 okt
28 okt
30 okt
31 okt
c.

Hari ke- Tinggi Tanaman Sample (cm)
4
6
9
11
17
19
20

1
muncul
5
8
30
35
36
37

2
muncul
5
8
29
34
37
38

3
3
7
27
30
35
36

4
muncul
5
7
28
33
36
37

5
muncul
4
8
29
34
36
38

6
4
8
30
35
36
37

Tabel Hasil Panen Kacang Panjang & Kacang Tanah
Sampel ke1
2
3
4
5
6
Berat Basah
(gram)
Berat Basah
Kacang Tanah

Hasil panen Kacang Panjang ke1 (17 Nov)
2 (21 Nov)
5
8
7
4
6
2
4
7
7
6
6
1050 gram
1947,5 gram

3 (26 Nov)
5
4
7
6
5
1800 gram

Tanggal 17 Desember = 2,84 kg

B. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil pengamatan, kami melakukan budidaya tanaman kacang panjang dan
kacang tanah dengan sistem pola penanaman monokultur. Berikut langkah-langkah yang
dilakukan mulai dari tahap awal sampai tahap akhir praktikum mata kuliah dasar-dasar budidaya
tanaman semester 3 ini adalah sebagai berikut :
1. Persiapan dan Pembagian Lahan

Lahan yang kami gunakan berukuran 4x4 m2 dan setelah melakukan pengukuran maka kami
membersihkan areal lahan dan sekitarnya dengan membersihkan sisa-sisa tanaman dan tumbuhan
pengganggu seperti gulma.
Setelah itu kami melakukan penggemburan lahan dengan mencangkul tanah kembali.
Penggemburan pada lahan dilakukan berulang-ulang agar tumbuhan seperti gulma akan mati
karena pembalikan yang terjadi pada tanah.
Penggemburan ini dilakukan juga untuk menyuburkan lahan yang akan kami gunakan untuk
penanaman pada kacang panjang dan kacang tanah nanti. Setelah itu, kami membagi dua bagian
sama luas untuk pola sistem tanam monokultur pada tanaman kacang panjang dan pada kacang
tanah.
2. Pola Tanam
Pada lahan yang kami gunakan untuk praktikum ini menggunakan sistem pola monokultur.
Sistem ini diterapkan pada penanaman kacang tanah dan kacang panjang. Pola tanam disini
merupakan usaha yang dilakukan dengan melaksanakan penanaman pada sebidang lahan dengan
mengatur susunan tata letak dari tanaman dan tata urutan tanaman selama periode waktu tertentu,
termasuk masa pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode tertentu. Sedangkan
tanam adalah menempatkan bahan tanam berupa benih atau bibit pada media tanam baik media
tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk pola tanam. Dalam penerapannya pada
bidang pertanian pola tanam tentu harus dilaksanakan dengan sistem yang benar dan sesuai
dengan kondisi lahan yang akan di jadikan sebagai media tanam.
Pola penanaman dapat dengan dua sistem yaitu sistem monokultur dan polikultur. Pola tanam
yang kami gunakan adalah sistem monokultur. Monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman
pada lahan dan waktu penanaman yang sama. Sedangkan polikultur adalah penanaman lebih dari
satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama.
Monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis
tanaman pada satu areal. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena
tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Kelemahan utamanya adalah
keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti
hama dan penyakit tanaman).

Dalam kegiatan penanaman kacang panjang setelah tanah diolah dan siap ditanami, maka dibuat
lubang tanam dengan menggunakan tugal, dengan jarak tanam 75x25 cm dan setiap lubang
dimasukan 2 biji, kemudian lubang ditutup dengan tanah, penutupan lubang tanam ini jangan
terlalu tebal, karena bisa memperlambat perkecambahan bahkan biji bisa mengalami kebusukan.
Hal serupa dilakukan pada kegiatan penanaman pada kacang tanah dengan membuat lubang
tanam menggunakan tugal dengan jarak tanam 30x40 cm dan setiap lubang pun dimasukkan 2
biji.
3. Pemasangan Ajir dan Patok
Pemasangan ajir (lanjaran) pada tanaman kacang panjang dapat dilakukan dengan
menggunakan kayu, panjang lanjaran kira-kira 180 cm-200 cm. Kacang panjang
merupakan tanaman yang membelit dan merambat, sehingga mutlak diperlukan lanjaran.
Kemudian pada tanaman kacang tanah menggunakan patok pada setiap lubangnya agar
dapat mengetahui tanaman mana saja yang dijadikan sampel percobaan kami.
4. Pemupukan
Pemupukan merupakan langkah yang penting dilakukan, karena tanaman tidak akan
memberikan hasil yang maksimal jika tidak diberi pupuk. Sebelum melakukan
penanaman lahan yang telah diolah dan digemburkan. Jika lahan yang digunakan tandus,
maka diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 10 ton per hektar. Selain
pupuk kandang bisa juga diberi pupuk buatan, yaitu KCl 125 kg/ha, TSP 200 kg/ha, dan
Urea 50 kg/ha. Pemupukan bisa dilakukan dengan membuat larikan pada pinggir
bedengan, atau dengan cara penugalan di kiri dan kanan tanaman.
Pemupukan yang kami lakukan mulai dari fase awal pada saat sebelum memulai tahap
penanaman. Setelah lahan digemburkan, maka lahan kami diberi pupuk kandang yaitu
berupa kotoran kambing pada masing-masing lahan kacang tanah dan kacang panjang.
Kemudian, tahap selanjutnya ketika sudah dimulai penanaman maka diberi pupuk N, P,
K sesuai dengan kadar yang ditentukan. Kadar yang tidak sesuai berupa kekurangan
maupun kelebihan akan mengakibatkan perubahan yang terjadi pada tanaman kami
seperti tanaman layu meskipun dalam proses pengairan dilakukan secara rutin.

5. Penyiraman
Penyiraman yang dilakukan pada lahan kami secara teratur yaitu dilakukan setiap dua hari sekali.
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin meskipun
pada awal penanaman masih pada musim kemarau dan sulit mendapatkan air hujan. Kami tetap
melakukan penyiraman dengan mengambil air dan menyiramnya menggunakan gembor. Pada
fase awal tersebut tanaman sangat membutuhkan air yang cukup, jika penyiraman jarang
dilakukan maka tanaman akan layu dan akhirnya mengalami kematian. Begitupun jika tanaman
kelebihan air dapat menyebabkan tanaman akan layu dan mengalami kematian pula.
6. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman pada kacang tanah meliputi penyulaman, penjarangan, penyiangan,
pembumbunan serta pengendalian hama dan penyakit. Penyulaman tidak dilakukan dengan
menggunakan bibit kacang tanah yang telah ditanam bersamaan pada media dalam polybag
karena kami sudah mendapatkan benih yang siap untuk ditanam. Setelah tanaman tumbuh perlu
dilakukan penjarangan dengan menyisakan 1 tanaman dalam 1 lubang sehingga pertumbuhannya
baik dan merata.
Penjarangan dilakukan dua minggu setelah tanam, dengan tujuan agar populasi tanaman dalam
petak tetap. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan bersamaan setelah tanaman berumur dua
minggu dengan tujuan untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dan
membuat tanah gembur sehingga memudahkan ginofor masuk ke dalam tanah.
Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada saat tanaman berumur sekitar 21-24 hari setelah
tanam. Bunga kacang tanah termasuk bunga sempurna yaitu mampu melakukan penyerbukan
sendiri. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup dan barulah terjadi
pembuahan setelah beberapa saat kemudian. Kastrasi pada jam 12 malam, setelah bunga mekar
maka terjadilah proses polinesasi yaitu bergabungnya bunga jantan dan bunga betina, lalu 2 jam
kemudian bunga layu dan timbul ginofor yang bersifat geotropisme.
Setiap bunga mampu membentuk ginofor, semakin dekat bunga dengan tanah maka akan
semakin baik sebab pembentukan polong kacang tanah lebih baik dibandingkan bila letak bunga
yang jauh dari tanah. Pada saat tanaman kacang tanah berumur 60 hari setelah tanah telah
terdapat ginofor pada tanaman kacang tanah. Ginofor tumbuh pada setiap ruas tanaman dengan

warna ungu lalu setelah mencapai tanah akan berubah warna menjadi putih. Ginofor akan
tumbuh sepanjang 2-18 cm untuk mencapai tanah.
Pembentukan polong kacang tanah tidak akan terjadi apabila ujung ginofor tidak masuk ke
dalam tanah sebab bila ginofor telah masuk ke dalam tanah maka ginofor akan membentuk posisi
horizontal dan akhirnya membengkak dan membentuk polong. Pada pengamatan kami, ginofor
pembungaan yang terjadi pada kacang tanah sampai masuk kembali ke dalam tanah berkisar dari
1-2 minggu.
7. Pengendalian Gulma
Penyiangan yang kami lakukan pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah dilakukan
dengan mencabut secara manual dengan menggunakan tangan, kami juga menggunakan
pengendalian secara mekanik yaitu dengan menggunakan cangkul, sabit ataupun koret. Selain
itu, pada lahan kacang panjang, kami memberinya mulsa alang-alang. Pengertian mulsa ini
adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah
serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh
dengan baik.
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu mulsa organik dan
anorganik. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa
tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman/ benih
ditanam.
Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat
terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik adalah
alang-alang jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan
lainnya seperti yang kami pakai pada lahan kacang panjang. Sedangkan mulsa anorganik terbuat
dari bahan-bahan sintetis yang sukar/ tidak dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa
plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan pada saat tanaman kami mulai ada tanda-tanda
terserang bakteri atau virus. Jika tidak segera kami lakukan maka pertumbuhan akan terganggu,
sehingga hasil tidak memuaskan. Hama yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu

penggerek polong (Maruca testulalis). Hama ini menyerang polong muda dan tua hingga
berlubang atau putus, dan bisa dikendalikan dengan penyemprotan insektisida sejak tanaman
berbunga. Penyakit yang sering menyerang tanaman kacang panjang adalah layu (Sclerotium
sp.). Penyakit ini disebabkan oleh jamur atau cendawan karena pengaruh kelembaban yang
tinggi.
Pada tanaman kacang tanah kami juga terserang semut dan kami menggunakan pestisida jenis
Furadan. Selain semut ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang tanah
kami yaitu penyakit layu. Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum.
Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disiram
air panas, untung saja tanaman tidak langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran
tanaman, penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin.
9. Panen dan Pascapanen
Kacang panjang untuk konsumsi (polong muda) bisa dipanen pada umur 40-50 hari setelah
tanam, sedangkan polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari setelah tanam tergantung
varietas yang ditanam, musim dan ketinggian daerah.
Biasanya pemetikan polong dilakukan 5-15 kali, sampai polongnya habis semua. Produksi
polong muda kacang panjang berkisar 4-9 ton per hektar. Jumlah produksi ini tergantung varietas
dan keadaan lingkungan tanamannya. Kegiatan pascapanen bertujuan agar sayuran yang telah
dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan. Dengan demikian, mutu sayuran yang
akan dipasarkan tetap baik. Sampai saat ini kacang panjang belum diolah atau diawetkan untuk
jangka waktu lama. Kacang panjang lebih banyak dikonsumsi dalam keadaan segar.
Penanganan pascapanen untuk kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan
pengangkutan. Tidak semua sayuran yang telah dipanen layak dipasarkan. Oleh karena itu, perlu
mengadakan sortasi atau pemilahan berdasarkan kualitas dan keseragaman. Dilanjutkan dengan
pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan. Kacang panjang yang akan
dipasarkan di pasar tradisional biasanya tidak dikemas secara khusus, namun pengemasan
dilakukan sederhana dalam bentuk ikatan besar atau kecil yang beratnya sekitar 250-2500 gram
tiap ikat.
Sedangkan pada kacang tanah kegiatan panen dan pasca panen dimulai dari tahap pengumpulan,
penyortiran dan penggolongan, dan terakhir penyimpanan. Pengumpulan dilakukan dengan

mengumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis. Kemudian melakukan
penyortiran dan penggolongan yaitu memilah-milah polong yang tua dan polong yang muda
untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk
untuk dibuang. Terakhir proses penyimpanan dengan cara:
Pertama, penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung
goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
Kedua, penyimpanan dalam bentuk biji kering. Ketiga, kupas polong kacang tanah kering
dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga
berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah. Proses pasca panen pada kacang tanah ini sudah
dilakukan dalam penyimpanan yang baik.

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil pembahasan dan pengamatan kami selama praktikum adalah
sebagai berikut:
1. Sistem pola penanaman yang kami gunakan pada penanaman kacang panjang dan kacang tanah
adalah monokultur
2.

Pemeliharan tanaman pada kacang tanah meliputi penyulaman,
penjarangan, penyiangan, pembumbunan serta pengendalian hama dan
penyakit

3. Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada saat tanaman berumur
sekitar 20-21 hari setelah tanam
4. Pada saat tanaman kacang tanah berumur 60 hari setelah tanam telah
mendapat gonifor pada tanaman kacang tanah
5. Ginofor pembungaan yang terjadi pada kacang tanah sampai masuk kembali ke dalam tanah
berkisar dari 1-2 minggu
6. Penutup tanah (mulsa) yang dipakai pada tanaman kacang panjang adalah mulsa alang-alang
bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit
7.

Pengendalian gulma pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah
dilakukan dengan pengendalian terpadu yang meliputi teknik manual dan pengendalian secara
mekanik

8. Hama yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu penggerek polong
dan penyakit yang menyerang adalah layu. Sedangkan hama penyerang pada tanaman kacang
tanah adalah semut dan penyakit layu
9. Kacang panjang untuk konsumsi dapat dipanen pada umur 40-50 hari
sedangkan polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari
10. Kegiatan pasca panen kacang tanah dimulai dengan pengumpulan,
penyortiran dan penggolongan, dan penyimpanan sedangkan penanganan pascapanen untuk
kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan pengangkutan

mohon bagi yang membuat artikel ini menjadi referensi untuk ditulis tautan atau sumbernya.
Diposkan oleh Fadloli Akhmad di 00.11

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAMA PENUTUPAN PINTU PERLINTASAN KERETA API TERHADAP TUNDAAN DAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN (Studi Kasus Pada Perlintasan Kereta Api di JPL No.69 Jl. WR. Supratman, Kel. Klojen, Kec. Blimbing, Kota Malang)

24 123 19

PENGARUH KOMPOSISI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN TIGA HIBRID TANAMAN ANGGREK Dendrobium sp.

10 148 1

PENGARUH TINGKAT SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ASAM JAWA (Tamarindus indica, Linn.)

2 32 14

PERBANDINGAN BUDIDAYA "AIR LIUR" SARANG BURUNG WALET ANTARA TEKNIK MODERN DAN TEKNIK KONVENSIONAL (Studi Pada Sarang Burung Burung Walet di Daerah Sidayu Kabupaten Gresik)

6 108 9

HUBUNGAN ANTARA LEBAR INTERMOLAR DAN PANJANG LENGKUNG GIGI RAHANG ATAS PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 26 17

INSTRUMEN UKUR KADAR KEBUTUHAN PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

13 68 149

INTEGRASI APLIKASI METARHIZIUM ANISOPLIAE DAN NEMATODA PATOGEN SERANGGA SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI HAMA URET LEPIDIOTA STIGMA YANG MENYERANG TANAMAN TEBU

5 78 10

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI TADAH HUJAN (Oryza sativa L.) PADA LAHAN KELMPOK TANI KARYA SUBUR DI DESA PESAWARAN INDAH KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

3 52 58

KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUALTERHADAP STANDAR PENGOBATAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS PANJANG BANDAR LAMPUNG PERIODE JANUARI-JUNI 2012

2 36 33

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA

2 27 50