Makalah Bahasa Indonesia Paragraf. pdf

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya
rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah
dengan judul ― Paragraf ― untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi
teman sejawat khususnya dan bagi semua peneliti pada umumnya.
Dalam menulis karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk ucapan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
1. Kepada kedua orang tua penulis yang telah membatu secara moril maupun
materil.
2. kepada mahasiswa yang telah banyak memberi dukuangan sehingga karya
ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Penulisan Karya Ilmiah ini mesih terdapat
kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi, untuk segala kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Jakarta, 4 April 2015


Penulis

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
Daftar Tabel .....................................................................................................

i
ii
iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................................

1.4 Manfaat .....................................................................................................

1
1
2
2
3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
2.1 Tinjauan Studi ............................................................................................
2.2 Landasan Teori ...........................................................................................
2.3 Pengertian Paragraf ....................................................................................
2.3.1 Ciri-ciri paragraf ............................................................................
2.3.2 Fungsi Paragraf ..............................................................................
2.3.3 Syarat-syarat Paragraf....................................................................
2.4 Jenis-jenis Paragraf ....................................................................................
2.4.1 Menurut Fungsi dalam Karangan ..................................................
2.4.2 Menurut Posisi Kalimat Topik ......................................................
2.4.3 Menurut Sifat Isinya ......................................................................
2.5 Pengembangan Paragraf .............................................................................

2.5.1 Teknik Spasial ...............................................................................
2.5.2 Teknik Urutan Waktu ....................................................................
2.5.3 Teknik Klimaks dan Antiklimaks ..................................................
2.5.4 Teknik Perbandingan dan Pertentangan ........................................
2.5.5 Teknik Analogi ..............................................................................
2.5.6 Teknik Sebab Akibat .....................................................................
2.5.7 Teknik Definisi Luas .....................................................................
2.5.8 Teknik Klasifikasi .........................................................................

4
4
4
5
6
6
7
8
8
9
9

12
12
13
13
14
14
15
15
16

BAB III PENUTUP .........................................................................................
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................

17
17
18

Daftar Pustaka ..................................................................................................
Lampiran ..........................................................................................................


19
20

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan Paragraf ...................................................................

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

10

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di
perkenalkan pada siswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke
pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, hingga perguruan
tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang mahasiswa akan terus meningkat
mengenai paragraf seiring seringnya berlatih menulis paragraf dari jenjang yang
mudah hingga tingkat kesulitan yang cukup rumit.
Pembelajaran mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius di
kalangan pelajar baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Kegiatan
komunikasi kelilmuan secara tertulis menuntut mahasiswa dalam membuat sebuah
paragraf dan dituangkan kedalam karya ilmiah.
Penyebab dari permasalah tersebut, disebabkan rendahnya motivasi
mahasiswa dalam mengasah kemampuanya dalam menulis sebuah paragraf.
Selain itu, kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis mengenai suatu
permasalahan dan kurangnya berlatih. Kedua hal tersebut erat kaitannya dengan
kemampuan mahasiswa dalam menuliskan sebuah paragraf.
Sebagai seorang terpelajar, menentukan solusi atas permasalah tersebut
merupakan jalan terbaik yang harus di tempuh demi terciptanya kompetisi dalam
diri mahasiswa untuk menghasilkan karya terbaiknya dalam bidang tulisan berupa

karya ilmiah. Salah satu cara untuk mengatasinya dengan menemukan beberapa
metode atau model pembelajaran yang sesuai kerakteristik mahasiswa. Selain itu,
menemukan beberapa faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam membuat
sebuah paragraph juga perlu dilakukan oleh pengajar demi tercapainya hasil yang
maksimal dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang akan dicapai.

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menyampaikan gagasan penulis
dengan caranya sendiri. Dalam hal ini kemampuan mahasiswa dalam menulis
paragraf sangat di perlukan demi tercapainya penulisan keraya ilmiah yang baik
dan benar sesuai aturan dalam bahasa Indonesia.
Apakah penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat
kemampuan seorang peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang akan
penulis teliti.untuk mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf. Penulis berusaha
untuk meneliti dan mencari jawabannya dan menuangkannya dalam makalah yang
berjudul Paragraf.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis
mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.

Apakah pengertian paragraf ?

2.

Apasaja jenis–jenis pengembangan paragraf ?

3.

Bagaimana bentuk dan cara penulisan paragraf ?

4.

Bagaimana bentuk kalimat utama dan kalimat penjelas pada paragraf ?

1.3 Tujuan

Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di
atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1.

Untuk mengetahui pengertian paragraf.

2.

Untuk mengetahui jenis–jenis pengembangan paragraf.

3.

Untuk mengetahui dan cara penulisan paragraf.

4.

Untuk mengetahui kalimat utama dan kalimat penjelas dalam menulis
sebuah paragraf.

DOVEL PIRMANTO

Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahanpermasalahan yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
a. Penulis
Melalui penelitian ini membarikan banyak pangetahuan kepada penulis dalam
mengembangkan dan menulis paragraf sehingga dapat membuat karya ilmiah
yang baik dan sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia. Dan memberi acuan untuk
memperbaiki karya – karya yang telah penulis buat. Paragraf sebagai wadah bagi
penulis dalam mengungkapkan ide atau pokok pikiran secara tertulis. Penulis
tidak cepat lelah dalam menyelesaikan sebuah karangan dan termotivasi masuk
dalam paragraph berikutnya.
b. Pembaca
Memberikan gambaraan bagaimana seorang pembaca tidak hanya bias
membaca tetapi, harus bias dalam membuat sebuah paragraf. Karena seorang
pembaca mengambil inti sari dari sebuah bacaan melalui paragraf–paragraf yang
telah tersusun dengan baik. Serta membuat pembaca lebih mudah dalam memahai
bacaan. Pembaca dapat belajar bagimmana cara menarik untuk menyampaikan

sebuah gagasan dalam paragraf. Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara
menjelaskan paragraph tidak hnaya dengan kata-kata, tetapi dapat juga dengan
gambar,bagan,diagram, grafik, dan kurva.
c. Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan
bagi kalangan pendidikan dan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia. Agar dalam pembuatan karya ilmiah dapat menghasilkan karya yang
berkualitas. Serata diharapkan dapat memberikan motivasi lebih kepada kalangan
peserta didik dan mahasiswa untuk memberikan kemudahan dalam menulis
sebuah paragraf.
d. Peneliti Lain
Melalui penelitian ini, penulis harapkan akan bermunculan penelitianpenelitan lain yang meneliti tentang paragraf.
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Studi
Dalam penelitian ilmiah atau membuat sebuah makalah pengertian paragraf
sangat beragam. Dalam makalah ini peneliti mengambil dua makalah sebagai
tinjauan studi.
Dalam makalahnya Ngadiyono menyebutkan bahwa paragraf merupakan
bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan
padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Terdapat tiga persyaratan agar
paragraf menjadi padu yaitu kepaduan, kesatuan dan kelengkapan.
Sementara menurut Fiqhri dalam makalahnya paragraf adalah suatu bagian
dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai
dengan baris baru dan kalimat yang berbentuk paragraf atau alinea harus
memperhatikan kesatuan pikiran.
Sementara menurut Ngadiyono syarat sebuah paragraf itu adalah
Kepaduan. Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh
adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu.
Oleh karena itu, digunakan kata penghubung. Adalah tiap paragraf hanya
mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat
utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf deduktif, sedangkan
kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Hal
senada juga disbutkan oleh Fiqhri dalam makalahnya.
2.2 Landasan Teori
Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan
bersama-sama menjelaskan unit buah pikiran untuk mendukung pikiran yang
lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan menurut
Kasih dalam Wiyanto (2012:96). dalam buah pikiran yang didukung oleh semua
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

kalimat dalam paragraf tersebut, dimulai dari kalimat pengenal, kalimat utama
atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampi dengan kalimat penutup.
Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Ngadiyono dalam Moeliono
(1988:648), asal kata paragraf dari bahasa apa tidak lagi disebutkan, dan kata itu
memiliki arti: (a) bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu
ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru, alinea. (b) bagian wacana
yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang
lebih; paragraf; (c) dalam ragam percakapan alinea berarti ganti baris: baris baru
(pada tulisan).
Paragraf merupakan bahasa tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang
tersusun secara runtun, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara
lengkap menurut Kasih dalam Alex (2011:208). Paragraf merupakan bentuk
karangan yang hanya terdiri dari beberapa kalimat, serta di dalamnya
mengungkapkan suatu informasi dengan kalimat utama atau pokok pikiran
sebagai pengendalinya dan kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung Kasih
(2013:43).
Dari uraian diatas paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang
tersusun secara runtun sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung
satu ide pokok, yang menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.

2.3 Pengertian Paragraf
Paragraf memiliki beberapa pengertian : (1) Paragraf ialah karangan mini.
Artinya semua unsur karangan yang panjang ada dalam pragraf. (2) Paragraf
adalah satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara
runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu. (3)
Paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat
yang

mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai

pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnnya. (4) Paragraf yang
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

terdiri atas suatu kalimat berarti yang tidak menunjukan ketuntasan atau
kesempurnaan.
2.3.1 Ciri-ciri paragraf
Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan
sekelompok kalimat yang saling mengikat.
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis
karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis
karangan ilmiah formal, misalnya: makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat
topik. Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau
akhir.
3. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas.
4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.
5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau
pendukung, dan kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi
awal.
6. Seluruh kalimat saling mengait.

2.3.2 Fungsi Paragraf
Agar sebuah paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga
menjadi lebih baik dan energik sehingga pembaca menjadi lebih semangat, maka
perlu diperhatikan mengenai fungsi dari paragraf itu sendiri yang menjabatani
penulis dan pembacanya adapun fungsi dari paragraph itu sendiri seperti yang
dikemukakan Kasih dalam Alex (2011:209) yaitu:
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran
dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secar logis
dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf, mengganti paragraf berarti mengganti pikiran.
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

3. Memudahkan mengorganisasikan gagasan bagi penulis dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan mengembangkan topik karagan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengembalian variabel terutama karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.
2.3.3 Syarat-syarat Paragraf
1. Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema
yang jelas.
2. Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalam paragraf saling terkait dalam
paragraf. Cara Mengaitkan antarkalimat dalam paragraf dapat dilakukan
dengan cara berikut.
a. Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalamsetiapkalimat.
b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat dengan tepat
dan benar.
c. Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti
gagasan utama dengan Kata-kata seprti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.
3. Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan utama
paragraf. Metode Yang digunakan dari metodeproses sampai dengan metode
definisi.
4. Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam
kalimat topik. Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada.
a. Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),
b. Kalimat topic pada akhir paragraf (induktif,
c. Kalimat topic pada awal dan akhir paragraph (deduktif—induktif)
d. Kalimat topic pada temgah paragraph (ineratif)
e. Kalimat topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif). Kalimat topik
dalam paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau kalimat majemuk
bertingkat karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

5. Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain, seperti
ejaan, tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
6. Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan halhal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik,
kurva,gambar.
7. Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian karanagan
pendahuluan, isi,dan bagian kesimpulan.
8. Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.
9. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah
paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah
kalimat minimal tiga kalmia.
10. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.
2.4 Jenis-jenis Paragraf
Paragraf memiliki banyak ragam. Untuk membedakan paragraf yang satu
dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya akan diuraikan sebagai berikut :
2.4.1 Menurut Fungsi dalam Karangan
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagi pangantar untuk sampai kepada
masalah yang akan di uraikan. Sebab paragraf pembuka harus menarik
minat dan perhatian pembaca, serat sanggup menyiapkan pikiran pembaca
kepada masalah yang akan diuraikan.
b. Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok pembicara
suatu karangan sebelumnya telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka.
c. Paragraf penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini
berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat pula paragraf penutup
berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam
paragraf penghubung.
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

2.4.2 Menurut Posisi Kalimat Topik
a. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau
gagasan utama pada awal paragraf.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.
Kedudukan ini similiki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oelh kenyataan bahwa
bahasa melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi
linguafranca selama berabad-abad ini seluruh tanah air kita. Hal ini
ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya
persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk
mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.

b. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau
gagasan utama pada akhir paragraf.
Contoh :
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang
dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan
diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaat tertentu, demi
kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan
diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa bahasa Inggris. Demikian
juga pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain, bahasa Indonesia
digunakan sebagai bahasa nasional.

c. Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf Deduktif-Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok
atau gagasan utama awal dan akhir paragraf.
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

Deduktif
1. Ide pokok berada
di awal pragraf.

Induktif

Deduktif-Induktif

1. Ide pokok berada di

1. Ide pokok berada

akhir pargraf.

2. Biasanya kalimat

di awal dan di

2. Ide pokok sebagai

tersebut mencakup

kalimat kesimpulan

makna dari kalimat

karena

penjelas berikutnya

menggunakan kata-

3. Berpola umum -

akhir paragraf.
2. Berpola campuran.

kata konjugasi

khusus

3. Berpola

khusus-

umum
Table 1.1 Perbandingan Paragraf

d. Paragraf Penuh Kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sma pentingnya
sehingga tidak satupun kalimat khusus menjadi kalimat topik. Kondisi
demikian biasnya akibat sulit menentukan kalimat topik karena kalimat
yang satu dan yang lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini
sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif
terutama dalam karangan fiksi.
2.4.3 Menurut Sifat Isinya
a. Paragraf Deskripsi
Deskripsi berasal dari verba to describle, yang artinya menguraikan,
memerikan, atau melukiskan. Paragraf deskripsi merupakan bentuk tulisan
yang berusaha memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah :
a) Memberikan gambaran atau melukiskan sebuah benda, tempat dan
suasana tertentu.
b) Dalam penggambaran dalam hal ini menggunakan panca indra.
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

c) Membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri
objek yang dideskripsikan.
d) Menjelaskan ciri-ciri objek.

b. Paragraf Eksposisi
Kata eksposisi diambil dari bahsa inggris eksposition sebenarnya berasal
dari bahasa latin yang berarti membuka atau memulai. Eksposisi
merupakan wacana yang bertujuan untuk memberitahu, menghapus,
menguraikan, atau menernagakan sesuatu.
Ciri-ciri paragraf eksposisi :
1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode
atau melaksanakan suatu tindakan.
2. Gaya penulisannya bersifat informative.
3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bias
dicapai oleh alat panca indera.
4. Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa,
dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.

c. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,
mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam
sebuah peristiwa secara kronologis yang berlangsung dalam kesatuan
waktu.
Ciri-ciri paragraf narasi :
1. Narasi Ekspositoris
Adalah jenis narasi yang narasi yang berisikan rangkaian
pembuatan yang disampaikan secara informativ sehingga pembaca
mengetahui peristiwa itu secara tepat.

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

2. Narasi Sugestif
Adalah jenis narasi

yang hanya mengisahkan suatu rekaan,

khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat di
lihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.

3. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat,
konsepsi, atau opini tertulis disampikan itu benar penulis
menyatakan bukti, contoh, dan berbagai alas an yang sulit untuk
dibantah Kasih dalam Nasuha (2009:50).

4. Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan dari
argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan
alasan, bukti, atau contoh untuk menyakinkan pembaca.
2.5 Pengembangan Paragraf
2.5.1 Teknik Spasial
Dalam teknik ini, penulis menggunakan pola yang sudah ada pada objek
/kejadian yang dibicarakan. Gambaran dari depan ke belakang, di luar ke
dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebaginya.
Contoh :
Bangun itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama sering disebut
dengan bangsa srimaganti, terdapat dua padang kursi kayu ukiran Jepara.
Ruang ini sering digunakkan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu
kadipaten. Di sebelah kiri bangsa srimaganti, terdapat ruang khusus untuk
penyimpanan benda-benda pusaka kadipaten lain. Ruang ini tertutup rapat
dan selalu oleh kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan
tempat penyimpanan benda-benda pusaka dan cindera mata ini sering
disebut kundaleni masem. Agak jauh dari sebelah kanan kundaleni masem
terdapat sebuah ruang yang senantiasa menggambarkan aroma dupa. Ruang
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

ini disebut pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan
upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat sebuah
ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruang ini sering
disebut dengan ruang reresik, karena ruang ini sering digunakan untuk
membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk keruang pamujan.

2.5.2 Teknik Urutan Waktu
Pada teknik ini penulis mengembangkan paragrafnya berdasarkan urutan
waktu (kronologis) terjadinya peristiwa. Peristiwa-peristiwa terjadi ditulis
secara urut berdasarkan waktu. Pada teknik pengembangan ini, penulis
teidak membahas dengan membandingkan, menganalisis atau yang lainnya.
Contoh :
Setelah Lulus dari SMAN 4 Kerinci, dia masuk ke Akademi Kepolisian. Di
sana, dia dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Ia bahkan lulus dengan
prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu, iya segera mendapatkan
penempatan yang istimewa, yaitu sebagai staf khusus Menteri Pertahanan.
Posisi tersebuh iya jalani selama delapan tahun. Hebatnya sambil
mengembang penugasan tersebut, ia belajar di sebuah perguruan tinggi
sehingga ia mendapat gelar sarjana.

2.5.3 Teknik Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang di
anggap kurang penting. Namun, gagasan tersebut kemudian berangsurangsur di kembangkan hingga yang paling tinggi.
Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks
dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang peling tinggi
kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang
lebih rendah.
Contoh :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring
perkembangan teknologi manusia. Pada waktu mesin uap lagi jay-jayanya,
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

ada traktor yang di jalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi
pusat perhatian orang, traktor ikut di berimodel seperti tank. Keturunan
traktor model tank sampai sekarang masih digunakan orang, yaitu traktor
yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan
Carterpillar. Di samping Carterpillar, ford pun tidak ketinggalan dalam
pembuatan traktor dn pembautan alat pertanian lainnya.

2.5.4 Teknik Perbandingan dan Pertentangan
Teknik ini membandingkan informasi yang satu dengan informasi yang lain
atau bahkan di pertentangkan sehingga suatu informasi menjadi lebih jelas.
Dalam hal ini, penulis berusaha menunjukan persamaan dan perbedaan dua
hal. Namun teknik ini harus memiliki syarat yang harus dipenuhi, yaitu
materi yang diperbandingkan dan dipertentangkan harus memiliki tingkatan
yang sama dan keduanya memiliki persamaan sekaligus perbedaan.
Contoh :
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha
tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota
paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Iya menyenangi topi dan
scarf. Lain halnya dengan Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin
konservasif, ia melembutkan pakainya dan gaya rambutnya. Ia membeli
pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja ke tempat
yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman, ke
upacara resmi misalnya ke parlemen.

2.5.5 Teknik Analogi
Digunakan untuk membuat gagasan yang disajikan penulis mudah di
pahami. Biasanya, gagasan yang ini disampaikan merupakan suatu hal yang
baru atau telah dipahami secara salah sehingga penulis membutuhkan teknik
ini untuk memberikan sebuah pamahaman atas gagasannya.
Contoh :

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

Dalam persoalan Poso, kita diingatkan bahwa penangannanya tidaklah
mudah. Ibaratnya kita diminta memegan telur. Kalau terlalu keras
memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau longgar juga akan pecah
Karena akan telepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan
harus menjadikan perhatian kita

janganlah masalah ini membuat kita

sebagai bangsa terpecah. Kesihan para pahlawan dan mereka yang berharap
masa depan.

2.5.6 Teknik Sebab Akibat
Pada teknik ini, penulis menyajikan sata dalam hubungan sebab akibat.
Suatu peristiwa atau sesuatu hal lain yang terjadi. Hubungan kalimat dalam
sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab akibat
berpfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas.
Contoh :
Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara kesejahteraan sejak awal
kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga
Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia
sudah memulai sejak

1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada

1997/1998, Indonesia paling sulit untuk

bangkit lagi. Oleh karena itu,

Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan
sosial.
2.5.7 Teknik Definisi Luas
Kata yang digunakan seperti adalah, yaitu, ialah, merupakan. Kata biasanya
digunakan adalah bila sesuatu yang didefinisikan diawali dengan kata benda,
yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata
kerja atau sifat, ialah dibunakan untuk menjelaskan sinonim suatu hal,
sedangkan merupakan dipakai untuk mendefinisikan pengertian rupa atau
wujud.
Contoh :
Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara
continu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar.
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

Pompa

ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga air yang nerasal dari

sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih
tinggi. Bagian utama system ini ialah pompa pemasukan, katup limbah,
katup pengantar, katup udara, ruang udara, dan pipa pengeluaran. Pada
dasarnya air dapat di pompakan karena adanya perubahan energy kinetic air
jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang udara,
sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih
tinggi permukaannya, desain ketup limbah dan katup pemasukan dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian.

2.5.8 Teknik Klasifikasi
Teknik Klasifikasi merupakan teknik pengembangan yang menggunakan
pengelompokan-pengelompokan. Pengelompokan itu biasanya dilakukan
berdasarkan kesaman-kesamaan yang dimiliki.
Contoh :
Dalam karang-mengarang atau tuli-menulis, dituntut beberapa kemampuan
antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan
kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan
kebahasaan adalah kemampuan menyerap ejaan, pungutasi, kosakata, diksi,
dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan
ialah kemampuan menata paragraf, kemapuan membedakan pokok bahasan,
subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan
yang sistematik.

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpualan
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara
runtun sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok,
yang menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.
Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka,
pengembang, dan penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif,
deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat topik.
Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan
supaya para pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah
penulis sampaikan kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan
ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti
kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial,
urutan waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi,
sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi.
Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat
kemampuan seorang peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang
penulis teliti untuk mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf. Serta pemakaian
paragraf dalam berbagai jenis karangan ilmiah yang sering digunakan di tingkat
pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas hingga perguruan
tinggi.
Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena
karangan atau karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah
tersebut tetapi juga dilihat dari susunan paragraf dan penulisan paragraf yang
benar. Karena paragraf mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk
DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara
logis dalam suatu kesatuan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah atau penelitian ini penulis dapat mengetahui secara
mendalam tentang paragraf, serta penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini
juga dapat berguna bagi pelajar, mahasiswa dan semua kalangan serta semua
pihak.
Melalui makalah ini supaya kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf
dengan baik sehingga dapat membentuk gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti
yang baik. Maka nantinya akan lahirlah ilmuan-ilmuan muda dari Indonesia.
Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, untuk dapat menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah
yang lebih baik lagi kedepannya.

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

Daftar Pustaka

A, Alex dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesi untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : Prenada Media Group.
Buchner, Eduard. Makalah Bahasa Indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Kuliah Bahasa Indonesia.
Jakarta.
HS, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Grasindo.
Karlieni, Eni dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung : BPDU
Kasih. 2013. Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Depok : Hak
Cipta.
Ngadiyono. 2011. Kesatuan Paragraf. Makalah Bahasa Indonesia, FMIPA
UNDIP Semarang: tidak diterbitkan.
Rudi. Makalah Bahasa Indonesia.

Syarifudin, dkk. 2011. Buku Super SMA Jilid Satu. Tangerang Selatan : Karisma.
Utami, Sri dkk. 2008. Bahasa dan Satra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Galaxy Puspa Mega

DOVEL PIRMANTO
Dovelpirmanto.blogspot.com
@2015

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Kolokial Bahasa Inggris Dalam Novel A Diary OF Wimpy Kid Karya Jeff Kinney Dan Terjemehannya Diary Bocah Tengil

4 132 1