Kirtan Pada Ibadah Mingguan Masyarakat Sikh Di Gurdwara Tegh Bahadur Polonia Medan: Kajian Struktur Tekstual Dan Melodi
KIRTAN PADA IBADAH MINGGUAN MASYARAKAT SIKH DI GURDWARA TEGH BAHADUR POLONIA MEDAN: KAJIAN STRUKTUR TEKSTUAL DAN MELODI SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NEHEMIA HERWINKA SILABAN NIM: 070707016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2012
KIRTAN PADA IBADAH MINGGUAN MASYARAKAT SIKH
DI GURDWARA TEGH BAHADUR POLONIA MEDAN: KAJIAN STRUKTUR MELODI DAN TEKSTUAL
SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NEHEMIA HERWINKA SILABAN NIM : 070707016 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Muhamad Takari, M.Hum, Ph.D. Drs. Bebas Sembiring, M.Si.
NIP. 196512211991031001 NIP.195703131991031001 Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang ilmu Etnomusikologi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2012
PENGESAHAN DITERIMA OLEH: Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada Tanggal : Hari : Fakultas Ilmu Budaya USU, Dekan, Dr. Syahron Lubis, M.A.
NIP Panitia Ujian: Tanda Tangan
1. Drs, Muhammad Takari, M.A., Ph.D 2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd.
3.Drs. Bebas Sembiring, M.Si.
4.
5.
DISETUJUI OLEH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI KETUA, Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.
NIP 196512211991031001
ABSTRAKSI
Melalui skripsi ini, penulis akan menganalisis Kirtan yang disajikan dalam ibadah mingguan masyarakat Sikh, di rumah ibadah Gurdwara Tegh Bahadur Polonia Medan, dalam dua fokus utama yaitu tekstual dan melodi. Perlu diketahui bahwa Kirtan merupakan istilah bahasa Sanskerta yang berarti kegiatan mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini bisa berupa menyampaikan atau berbicara tentang keagungan- keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan bisa berupa menyanyikan nama-nama suci Tuhan untuk mengagungkan Tuhan. Kirtan atau lebih lengkap lagi, sankirtan (mengagungkan bersama-sama atau beramai-ramai), adalah proses yang dianjurkan untuk mencapai kesucian dan kedamaian hati. Agama Sikh berdiri di penghujung abad ke-15 dan awal abad ke-16. Kata Sikh sendiri berarti “murid” atau “pengikut.”
Pendekatan yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam proses kerjanya penulis melakukan pengamatan terlibat, peneliti sebagai partisipant observer, wawancara, studi pustaka (termasuk pustaka online dalam jejaring dunia maya), perekaman kegiatan, transkripsi, dan analisis laboratorium. Penelitian ini berfokus kepada pendapat informan dalam konteks studi emik, namun diimbangi dengan penafsiran-penafsiran berdasarkan kaidah ilmiah yang disebut dengan pendekatan etnik oleh penulis.
Dari metode dan teknik tersebut di atas didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. (a) Teks Kirtan merupakan teks yang diambil dari kitab suci agama Sikh yang diberi nama Guru Granth Sahib. Isinya secara umum adalah puji-pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut dengan Waheguru. (b) Struktur melodinya secara umum adalah strofik yaitu melodi yang sama atau hampir sama menggunakan teks yang terus menerus berbeda, karena itu dapat diklasifikasikan sebagai musik logogenik. Tangga nada yang digunakan adalah berasal dari sistem raga India, khususnya menggunakan interval-interval mikrotonal. Ritmenya berdasar kepada sistem tala yang menggunakan meter 4 yang disebut dengan laghu. Dengan demikian, struktur melodi berakar dari tradisi musik India, khususnya Hindustani (India Utara).
ABSTRACT
Thoroughout this thesis, I will be analyzed Kirtan which is performing in Sikh socio-religious sosciety weekly praying in Gurdwara Tegh Bahadur Temple, Polonia Medan temple, especially in two main focuses, textual and melody. For the reader knowing, that Kirtan is a terminology in Sanskrit language which mean activity to praying the One God. This activity is fill by the religious chanting text which its thema about the Great of God and the Holy Name in Sikh religious systems. Kirtan or sankirtan mean praying in the group, which aim to the goal of the holy and peace heart. The Sikh relligion
th th
began in the end of 15 century or the first decade of 16 century. The word Sikh in the gramatical means as “student” or “followers.” The scientific approaches, I use qualitative research method. In the work process the writer use partisipant observation as a partisipant observer, interview, literature study
(and online literature in the internet), recording of activities, transcription, and laboratory analysis. This research focused in the informants view in the context of emic study, but I use the explain basic on scientific procedures which called etic approach.
Basic on these methods and technics, the writes discovere from this research as follows. (a) The Kirtan texts is come from Sikh Holy Book called Guru Granth Sahib. The thema of this texts are praying to The One God, called Waheguru. (b) The melodic structure, generally can be classified as strophic, which use same or near form melody and differetnt texts, we will be catogorized it as logogenic music. The Kirtan melodic basic on
raga system in India music culture, specifically use the microtonal intervals. The rhythm of
Kirtan melody, basic on time dimensions tala system in India music, use meter 4 which called laghu. In generally, Kirtan melody can be speak rooted from India music tradition, especially Hindustani (North India) music.
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan anugrah-Nya yang begitu besar yang telah menolong dan menyertai hidup penulis, memberikan kebaikan-kebaikan lebih dari penulis bayangkan dan minta. Bahkan dalam penyelesaian skripsi ini kekuatan dan pengertian yang baru penulis selelu peroleh dari-Nya.
Skripsi ini berjudul “Studi Deskriptif Kirtan Pada Ibadah Mingguan Masyarakat Sikh Di Gurdwara Tegh Bahadur Polonia Medan: Kajian Struktur Tekstual dan Melodi.” Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak hambatan yang penulis rasakan. Begitu juga dengan kejenuhan yang membuat penulis bosan dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, berkat orang-orang yang ada di sekitar penulis, membuat penulis kembali semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan skripsi ini dan mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai, ayahanda Pdt. Antoni Silaban, M.Th. dan ibunda Ruslan Samosir. Terima kasih buat segala cinta kasih serta ketulusan kalian sehingga saya bisa seperti sekarang, terima kasih buat perhatian yang tak pernah putus-putus khususnya selama pengerjaan skripsi ini, terimakasih buat motivasi- motivasi yang kalian berikan sehingga saya tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih buat doa-doa yang kalian panjatkan sehingga saya mendapatkan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan. Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih kepada abang terkasih Eben Ezer Silaban, S.Sn dan juga kepada adik-adik Jepri Silaban, Philip Silaban, dan Joice Sania Silaban yang terkasih. Terimakasih buat doa, dukungan, dan semangat yang telah kalian berikan kepada saya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Begitu juga segenap jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak Drs. M. Takari, M.Hum., Ph.D. sebagai Ketua Departemen Etnomusikologi dan juga sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk nasehat-nasehat, ilmu serta pengalaman yang telah Bapak berikan kepada saya selama berkuliah. Kiranya Tuhan selalu membalaskan semua kebaikan yang Bapak berikan. Kepada yang terhomat Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk perhatian, ilmu dan semua kebaikan yang Bapak berikan. Kiranya Tuhan membalas semua kebaikan Bapak.
Terima kasih juga kepada Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd. selaku sekretaris Departemen Etnomusikologi FIB USU, yang telah membantu lancarnya administrasi kuliah saya selama ini, serta ilmu yang diberikan. Begitu pula untuk Ibu Adry Wiyanni Ridwan, S.S., sebagai pegawai adminitrasi di Departemen Etnomusikologi FIB USU yang telah membantu semua urusan administratif dan pendekatannya.
seluruh staf pengajar
Terima kasih juga ditujukan kepada yang terhormat seluruh
Departemen Etnomusikologi USU yang telah banyak memberikan pemahaman-pemahaman
baru dan wawasan kepada penulis selama penulis menjalani perkuliahan. Kepada seluruh
dosen di Etnomusikologi, Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum, Ph.D., Ibu Drs. Heristina
Dewi, M.Pd., Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D, Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A.,
Ibu Drs. Rithaony Hutajulu, M.A., Bapak Drs. Fadlin, M.A., Bapak Drs. Bebas Sembiring,
M.Si., Ibu Arifni Netrosa, SST,M.A., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si., Bapak Drs. Perikuten
Tarigan, M.Si., Bapak Drs. Dermawan Purba, M.Si., Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum..
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu sekalian yang telah membagikan ilmu
dan pengalaman hidup Bapak/Ibu sekalian. Sungguh ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
saya ucapkan karena telah belajar dari orang-orang hebat seperti Bapak/Ibu sekalian. Biarlah
kiranya ilmu yang saya dapatkan dari bapak-ibu sekalian bisa saya aplikasikan dalam
kehidupan dan pendidikan selanjutnya. Biarlah Tuhan membalaskan semua jasa-jasa Bapak/Ibu
sekalian.Kepada semua informan yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini;
Ibu Raj Bir, Maninder Singh, dan Balwant Singh dan informan-informan lain yang tidak bisa
saya sebutkan. Sungguh pengalaman yang berharga bisa berkenalan dengan kaum Sikh yang
sangat ramah. Kiranya Tuhan membalaskan kebaikan kalian.Kepada abang rohani dan sekaligus juga pemurid saya Daniel Limbong, S.Sn. yang yang senantiasa memotivasi, mendoakan, dan membantu saya bahkan dalam segala kesibukannya sekalipun. Kepada teman-teman KTB IMPERATIF Jepri Supomo Purba, S.E. dan Jansudin Saragih, S.S., walaupun kalian jauh dan sibuk dalam pekerjaan tapi tetap bisa memberikan waktu untuk mendoakan dan memotivasi saya. Serta kepada murid dan adik-adik rohani saya Daniel Zai, Denata Rajagukguk, dan Bincar Pasaribu terima kasih buat doa dan dukungan kalian.
Kepada semua Abang/kakak, adik-adik dan saudara/i saya di IMPERATIF (Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional dan Kreatif) yang telah mengajari saya tentang proses hidup, segala suka dan duka bersama dengan kalian semakin mengasah karakter saya untuk menjadi pribadi yang benar dan dewasa, ucapan terima kasih mungkin tidak akan cukup untuk menggantikan semua itu. Semoga kita tetap setia kepada Tuhan Yesus dan tetap menjaga nilai-nilai kita yang sudah kita pelajari selama ini dimanapun kita berada.
Kepada rekan saya ketika penelitian yaitu Andro Mahardika, S.Sn. dan Marini Pratiwi Sinaga, S.Sn. terimakasih atas kerjasama yang telah kita bangun. Kepada saudara- saudari saya Etno 2007: Adi Suranta Ginting, Arah, Batoan Sihotang, Beripana Sitepu, Bonggud Tyson Sidabutar, Chrismes Manik, Dussel, Evendy Waruwu, Freddy Purba, Fuad Tahan Simarmata, Jakup Sinulingga, Jaya Surbakti, Jeremia Barus, Kiki Alpinsyah, Risky Syahreza, Salmon Sembiring, Tumpal Saragih, terimakasih buat tahun-tahun yang telah kita miliki di Etnomusikologi. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian orang-orang hebat seperti kalian. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan bisa menjadi bagian hidup kalian. Hal tersebut merupakan kenangan yang tidak bisa saya lupakan. Saya percaya kita semua akan menjadi orang-orang yang hebat. Semoga kita tetap bersahabat dan menjadi orang-orang yang berhasil di masa mendatang. Juga kepada senior dan junior di Etnomusikologi terutama stambuk 2004-2012 terimakasih buat hari-hari saya di perkuliahan yang begitu bersemangat karena kalian semua.
Terima kasih juga kepada teman-teman band saya, Old fellas dan The One Purpose; Paul Oktavianus Manik, Alfred William, Richard, Risa Hutapea dan bang Sophian. Saya sangat bangga dan terhormat bisa bermain musik bersama-sama dengan kalian, semoga cita-cita kita kedepan dapat terwujud. Kepada seluruh teman-teman saya di GSJA Sukacita Polonia dan keluarga yang selalu mendoakan saya, saya mengucapkan terimakasih buat seluruh doa dan dukungannya.
Medan, Desember 2012 Penulis,
Nehemia Herwinka Silaban
DAFTAR ISI ABSTRAKSI
26
2.1.4 Demografi
27
2.1.3 Luas Wilayah
26
2.1.2 Iklim
26
2.1.1 Letak Geografis Kota Medan
2.1 Gambaran Umum Kota Medan
2.2 Kedatangan Ajaran Sikh di Kota Medan
26
HETEROGEN
24 BAB II: MASYARAKAT SIKH DI KOTA MEDAN YANG
1.6 Lokasi Penelitian
24
1.5.3 Kerja Laboratorium
23
28
29
22
37
2.3.4 Hari-hari Besar Sikh
39
2.3.3 Ciri-ciri penampilan Pengikut Agama Sikh
38
2.3.2 Pokok Ajaran Sikh
37
2.3.1 Definisi Sikh
2.3 Masyarakat Sikh di Gurdwara Tegh Bahadur
2.2.1 Populasi Masyarakat Penganut Agama Sikh
36
2.2.4 Bahasa
33
2.2.3 Sistem Mata Pencaharian
32
2.2.2 Sistem Kekerabatan
31
1.5.2.3 Perekaman atau Dokumentasi
1.5.2.2 Wawancara
V ABSTRACT Vi
DAFTAR BAGAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
BAB I: PENDAHULUAN
Xvi
DAFTAR ISTILAH
Xv
Xiv
11
DAFTAR GAMBAR
Xiii
DAFTAR TABEL
Viii
DAFTAR ISI
Vii
KATA PENGANTAR
1.2 Pokok Permasalahan
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
22
16
1.5.2.1 Observasi
21
1.5.2 Penelitian Lapangan
19
1.5.1 Studi Kepustakaan
19
1.5 Metode Penelitian
1.4.2 Teori
12
13
1.4.1 Konsep
13
1.4 Konsep dan Teori
12
1.3.2 Manfaat Penelitian
12
1.3.1 Tujuan Penelitian
40
2.4 Gurdwara Tegh Bahadur
3.4 Tujuan Mengadakan Ibadah
54
3.3.1 Rababi
54
3.3.2 Ragi
54
3.3.3 Dhadhi
55
56 BAB IV ANALISIS TEKSTUAL
52
57
4.1 Pengenalan
57
4.2 Logogenik
58
4.3 Analisis Semiotik Tekstual Kirtan
59 BAB V LATAR BELAKANG BUDAYA MUSIK, TRANSKRIPSI
3.3 Jenis Musisi dalam Sikh
3.2.4 Pemimpin dan Peserta Ibadah
41
3.1 Pengertian Kirtan
2.4.1 Riwayat Singkat Guru Tegh Bahadur
41
2.4.2 Riwayat Singkat Gurdwara Tegh Bahadur
42
2.4.3 Komponen dan Denah Bangunan Gurdwra Tegh Bahadur
42 BAB III DESKRIPSI KIRTAN PADA IBADAH MINGGU SIKH
49
49
52
3.2 Komponen Ibadah
51
3.2.1 Tempat Ibadah
51
3.2.2 Waktu Ibadah
51
3.2.3 Benda dan Peralatan Ibadah
66
DAN ANALISIS
66
5.5 Analisis Siklus Ayat-ayat Amrit Kirtan Halaman 363
76
5.4 Formula Melodik (Melody Formula)
76
5.4.1 Analisik Bentuk, Frasa, dan Motif pada Kirtan
77
5.4.2 Kontur (Contour)
79
80 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
76
84
5.1 Kesimpulan
84
5.2 Saran
85 Daftar Pustaka
87 Daftar Informan
89
5.3.6.2 Pola yang terdapat di pertengahan Melodi
5.3.6.1 Pola yang terdapat di akhir Melodi
5.2 Teknik Transkripsi
5.3.2 Nada Dasar (Pitch Center)
69
5.2.1 Simbol dalam Notasi
70
5.3 Analisis Melodi
72
5.3.1 Tangga Nada (Scale)
72
73
76
5.3.3 Wilayah Nada (Range)
74
5.3.4 Jumlah Nada (Frequency of Note)
74
5.3.5 Jumlah Interval
75
5.3.6 Pola Kadensa (Cadence Patterns)
5.1 Kebudayaan Musik India
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Medan27 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis
28 Kelamin Tahun 2010
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Agama dan29 Persentasenya
Tabel 2.4 Toko Sports milik masyarakat Sikh di Kota Medan35 Tabel 2.5 Hari-hari Besar Agama Sikh
40 Tabel 5.1 Interval Amrit Kirtan halaman 363
75
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pria dan Wanita Sikh39 Gambar 2.2 Gurdwara Tegh Bahadur Polonia
42 Gambar 2.3 The Guru Throne
43 Gambar 2.4 Chanani Sahib
43 Gambar 2.5 Rumalla
44 Gambar 2.6 Palki Sahib
45 Gambar 2.7 Nishan Sahib
45 Gambar 2.8 Chaur Sahib
46 Gambar 2.9 Langar atau tempat makan di Gurdwara
47 Gambar 2.10 Makanan dan minuman di Langar
47 Gambar 2.11 Denah Lokasi Gurdwara Tegh Bahadur Polonia Medan.
48 Gambar 3.1 Pemusik yang Sedang Melakukan Kirtan
51 Gambar 3.2 Altar Tempat Pemusik yang Sejajar dengan Chanani
52 Gambar 3.3 Pengikut Sikh sedang Memberikan Persembahan
52
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Sistem Kekerabatan Patrilineal Suku Punjabi Beragama Sikh.............32DAFTAR ISTILAH
Amrit Kirtan Kitab yang berisi lagu-lagu Kirtan yang liriknya diambil
dari kitab Guru Granth Sahib.Analisis Penguraian suatu pokok permasalahan atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Ardas Doa.
Asadivaar nyanyian yang dibawakan di awal ibadah, berisi 24 bait
yang dikutip dari Guru Granth Sahib, lirik pada
Asadivaar tidak dapat berubah, selalu sama pada setiap
ibadah, tetapi melodi musiknya tergantung pada pemusik yang membawakan Asadivaar tersebut Balada sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, terkadang dinyanyikan dan terkadang berupa dialog.
Bhai Sebutan untuk pemimpin agama Sikh. Chanani Kanopi yang menutupi Sri Guru Granth Sahib Ji. Chanting Pembacaan Kitab yang dilantunkan secara musikal. Chaur sahib Bendera Sikh.
Dhadhi Kelompok musisi Sikh yang terbentuk dari masyarakat
awam sebagai bentuk perjuangan atas tiarani penguasa muslim di Punjabi India.
Gurdwara Tempat beribadah agama Sikh. Gurmukhi Aksara Sikh. Golak sistem manajemen keuangan di setiap gurdwara Gurbani Firman Tuhan.
Hymne Nyanyian pujian. Ilmiah Memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Identifikasi Tanda pengenalan diri.
Kirtan Pembacaan Kitab Suci Sikh secara musikal. Kaur Nama belakang yang dipakai untuk perempuan Sikh. Khalsa Peraturan pada agama Sikh. Katha Membaca Sri Guru Granth Sahib Ji dan menjelaskan. Kesh Rambut panjang yang tidak dipangkas. Kangha Sisir. Kara Gelang besi Kachha Celana panjang dalam Kirpan Pedang atau pisau kecil.
Kirt temai Memperoleh penghasilan dengan bekerja keras, kreatif,
produktif dan jujur.Langar Dapur bebas yang terletak di setiap gurdwara.
Logogenic Nyanyian yang lebih mementingkan kata-kata daripada
melodi.Majemuk Terdiri dari beberapa bagian atau beragam. Musikal Bersifat musik.
Manji sahib Tempat tidur kecil untuk meletakkan Sri Guru Granth
Sahib Ji.Naam Japna Mengingat nama Tuhan dengan beribadah. Nam Nama Tuhan.
Nishan sahib Serat buatan manusia yang ditempelkan dalam logam
yang ditempatkan di pegangan kayu.Patrilineal Garis keturunan ditentukan oleh seorang laki-laki.
Palki sahib Tempat Sri Guru Granth Sahib Ji.
Pribumi Penghuni asli.
Rababi Kelompok musisi yang berkembang di zaman Guru Nanak.
Ragi Kelompok musisi yang dimulai oleh Guru Arjan
bertugas untuk melakukan Kirtan didalam dan diluar India. Religi Suatu kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati diatas manusia. Referensi Sumber acuan.
Rumala Kain untuk menutupi Sri Guru Granth Sahib Ji. Sangat Lembaga suci.
Sabad Himne religius yang terdapat dalam Sri Guru Granth
Sahib Ji.Sat Kebenaran abadi. Singh Nama belakang yang dipakai untuk laki-laki Sikh.
Stropic Nyanyian atau melodi yang diulang dengan teks yang
berbeda.
Sikh Agama yang berasal dari daerah Punjab oleh Guru
Nanak pada abad ke-16.Suku bangsa Golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan budaya.
Sri Guru Granth Sahib Ji Kitab suci agama Sikh
Tekstual Yang berhubungan dengan teks.
Vaar
syair pujian kepahlawan atau balada yang umumnya menceritakan legenda seperti cerita pahlawan rakyat Punjabi atau peristiwa sejarah.
Vaisakhi Hari jadi agama Sikh. Waheguru Sebutan Tuhan dalam agama Sikh. Wand Chekna Membagikan makanan atau makan bersama-sama .