Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas karunia dan rahmatnya
kami diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Terima
kasih kepada ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang
dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Berikut ini, kami persembahkan sebuah makalah yang berjudul “Hubungan
Dekolonisasi di Asia dan Afrika dengan Transformasi Politik dan Sosial di Berbagai
Negara”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
terutama bagi penulis sendiri.
Tentunya kami berharap semoga dengan hadirnya makalah kami ini dapat
memberikan sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Kami menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah
kami ini.
Ciamis, 4 Februari 2017

Penyusun

1


DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan...............................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
Bab II Pembahasan..............................................................................................................4
A. Dekolonisasi di Asia dan Afrika.................................................................................4
B. Hubungan Dekoliniasasi di Asia dan Afrika dengan Transformasi Politik dan
Sosial di Berbagai Negara........................................................................................11
C. Konferensi Asia Afrika.............................................................................................12
D. Organisasi Gerakan Non Blok..................................................................................14
E. Tujuan Gerakan Non Blok........................................................................................14
F. Bentuk Organisasi Gerakan Non Blok.....................................................................14
G. Krisis Suez dan Peran Indonesia..............................................................................15
Bab III Penutup..................................................................................................................16
A. Kesimpulan...............................................................................................................16
B. Saran.........................................................................................................................16
Daftar pustaka....................................................................................................................17


2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah dekolonisasi berasal dari bahasa Inggris, decolonization, yang terdiri
dari de (tidak) dancolonization (penjajahan). Dua kata tersebut dapat didefinisikan sebagai
kemerdekaan. Sejak permulaan abad-20 bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika mulai
bangkit menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Perjungan yang dilakukan oleh
bangsa-bangsa di Asia-Afrika itu bertujuan untuk mencapai kemerdekaannya agar terbebas
dari segala bentuk kekuasaan bangsa asing. Semangat perjuangan bangsa Asia dan Afrika
ini meningkat dikawasan Asia-Afrika. Muncullah proses dekolonisasi di kawasan AsiaAfrika diawali oleh bangkitnya rasa rasiolosme dari bangsa-bangsa dikawasan Asia, seperti
munculnya gerakan nasiolisme.
B.

Rumusan Masalah
1. Jelaskan dekolonisasi di Asia dan Afrika ?
2. Jelaskan hubungan dekoliniasasi di Asia dan Afrika dengan transformasi politik
dan sosial di berbagai Negara ?

3. Tahukah anda mengenai konferensi Asia Afrika ?
4. Tahukah Anda mengenai organisasi gerakan non blok ?
5. Apa saja tujuan dari gerakan non blok ?
6. Bagaimana organisasi yang ada di dalam gerakan non blok?
7. Bagaimana krisis suez ?

C. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah, selain itu juga
makalah ini disusun untuk meningkatkan siswa yang aktif dalam mencari sumber-sumber
yang menjelaskan hubungan dekoloniasasi di Asia Afrika dengan transformasi politik dan
sosial di berbagai Negara, dan menjadikan siswa yang kreatif dalam menggabungkan
semua sumber yang ada menjadi satu.

3

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Dekolonisasi di Asia dan Afrika

Sejak permulaan abad ke-20 bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika mulai bangkit

menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Semangat perjuangan bangsa Asia-Afrika ini
semakin meningkat setelah kemenangan pasukan jepang terhadap Rusia tahum 1905.
Kemudian munculah dekolonisasi di Asia Afrika dengan Transformasi politik dan sosial di
berbagai negara di Asia-Afrika.
Proses Dekolonisasi dilanjutkan dengan munculnya negara-negara baru di kawasan
Asia Afrika. Melalui berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di
kawasan Asia Afrika berhasil membebaskan diri dari kekuasaan kaum penjajah.
1. Gerakan Nasionalisme di kawasan Asia
2. Munculnya nasionalisme Asia disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:
3. Kenangan kejayaan masa lampau
4. Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperalisme
5. Munculnya golongan cedekiawan
6. Kemenangan Jepang atas Rusia 1905
7. Kemajuan dalam bidang politik, sosial, ekonomi
a. Aspek Politik
Partia nasionalisme ingin menumbangkan dominasi politik kaum imperalis dan
kolonialis dari blok Barat maupun Timur. Praktek-praktek penyalahgunaan kekuasaan dan
pelecehan HAM sering mewarnai kehidupan politik imperalisme.

b. Aspek Sosial-Ekonomi
Aspek sosial-Ekonomi terlihat dalam penghapusan eksploitasi ekonomi asing.
tujuannya untuk membangun masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan
sesuai dengan cita-cita keadilan sosial.
c. Aspek Kebudayaan
Menjaga kelestarian dan menumbuhkembangkan kebudayaan asli, atau menga
winkan keduanya, atau menghidupkan kembali kebudayaan yang mencerminkan
kepribadian bangsa sendiri tanpa ada kontaminasi kebudayaan asing.

4

Berikut ini gerakan-gerakan nasionalisme yang tumbuh dan berkembang di Asia Afrika.
A. Gerakan Nasionalisme Jepang
Ketika Jepang diperintah oleh Kaisar (Tenno) Meiji, Jepang memasuki zaman modernisasi
yang

banyak

membawa


perubahan

terhadap

perkembangan

Jepang

di

dunia

Internasionalisme pada masa itu. Kemenangan dalam perang Jepang melawan Korea,
menyebabkan pasukan Jepang melanjutkan perjalanan ekspansinya ke Manchuria.
Penyerangan Jepang terhadap Manchuria pasukan Jepang berhadapan dengan pasukan
Rusia. Kemenangan Jepang atas Rusia ternyata berdampak luas di wilayah Asia. Bangsabangsa diAsia mulai bangkit menentang penjajah Barat.
B. Pergerakan Kebangsaan India
Para prajurit inggris berkebangsaan India juga pernah memberontak terhadap
Inggris dalam peristiwa The Indian Mutiny pada tahun 1857-1859. Namun perlawanan
belum membuahkan hasil.

Kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan yang
dikenal All India National Congres. Tokohnya antara lain
1. Mahatma Gandhi 4. Moh. Ali Jinah
2. Pandhit. J. Nehru 5. Iskandar Mirza
3. B. G. Tilak 6. Liquat Ali Khan
Pemimpin yang lebih terkenal adalah Mahatma Gandhi dengan dasar perjuangan sebagai
berikut:
a. Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
b. Hatal yaitu suatu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak berbuat
apapun walaupun mereka tetap masuk kantor ataupun ke pabrik dan lain
sebagainya.
c. Satya Graha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja dengan
pemerintah kolonial Inggris.
d. Swadesi yaitu suatu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan
negeri sendiri.
C. Gerakan kebangsaan Filipina
Gerakan rakyat Filipina dikobarkan oleh Jose Rizal dengan tujuan mengusir
penjajah bangsa Spanyol dari Filipina. Jose Rizal ditangkap Spanyol pada tanggal 30
5


september 1896 karena dituduh menggerakkan Pemberontakan Katipunan. Dilanjutkan
oleh Emili Aquinaldo dan berasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina Pada tanggal
12 juni 1898, kemerdekaan tidak lama bertahan karena Amerika Serikat muncul dan
menghapus kemerdekaan itu. Filipina dikuasai Amerika Serikat dan baru diberikan
kemerdekaan pada tanggal 17 juli 1946.
D. Gerakan Nasionalisme China
Setelah mengalami masa gemilang dimasa lalu, bangsa China juga tidak luput dari
sasaran imperalisme bangsa Eropa yang mengincar tanah jajahan. Setelah melalui
serangkaian peristiwa seperti Perang Candu, Pemberontakan Taiping, dan Pemberontakan
Bokser.
Sun Yat Sen memimpin Gerakan Nasionalisme China dengan mendirikan Partai
Nasional China (Kuo min Tang) pada tahun 1912. Pada dasar perjuangan yang
dikekemukakan oleh Sun yat Sen adalah San Min Chu 1 yang terdiri dari :
a) Republik China adalah suatu negara nasional China,
b) Pemerintahan China disusun berdasarkan demokrsi atau kedaulatan berada ditangan
rakyat,
c) Pemerintah China mengutamakan kesejahteraan sosial cbagi rakyatnya.
Diwilayah utara China juga Li-Li san mendirikan Partai Komunis China(Kun
Chang Tang). Pada tahun 1924, Sun Yat Sen meninggal dunia. Posisinya digantikan oleh
Chiang Kai Sek. Sejak itu terjadilah persaingan antara Kaum Nasionalis dan Kaum

Komunis. Ketika Kaum komunis dipimpin oleh Mao zedong Kaum Komunis tampil
sebagai pemenang dan memerintah diseluruh China. Kaum Nasionalis yang terdesak
berpindah ke pulau Formosa (Taiwan) yang sekarang menjadi negara Taiwan.
E. Pergerakan Turki Muda (1908)
Kejayaan Turki Usmani mengalami kemerosotan, mengundang bangsa-bangsa
Eropa untuk mendapatkan keuntungan dari posisi Turki yang strategis. Untuk
menyelamatkan Turki dari kehancuran, munculah Gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh
Mustafa Kemal Pasha yang mengusung paham nasionalisme. Akhirnya pada 29 Oktober
1923, Mustafa Kemal Pasha memproklamasikan berdirinya Republik Turki menggantikan
Sistem pemerintahan kesultanan. Mustafa. K. P dijuluki Attaturk atau Bapak Turki
memerintah Republik Turki dengan Sistem Barat.

6

F. Pergerakan Nasionalis Mesir
Mesir turun temurun dikuasai oleh bangsa Turki, Inggris , Perancis secara
bergantian. Muhammad Ali ketika menjadi Pasha (Gubernur) mesir. Ia mulai
memodernisasi dan membangun Mesir agar menjadi negara yang kuat dan mencoba
melepaskan diri dari turki dengan bantuan perancis, tetapi turki dibantu oleh Rusia dan
Inggris. Perang Mesir-Turki (1839-1840). Melalui Konverensi Alexandria (1840)Mesir

secara perlahan-lahan harus menerima kehadiran Inggris dinegaranya.
Pada saat Gerakan ini dipimpin oleh Arabi Pasha(1881-1882) dengan tujuan
menentang kekuasaan Bangsa Eropa terutama Inggris di Mesir. Perang Dunia II berakhir
nasionalisme Mesir berkobar menentang kekuasaan Iggris. Pada 23 Juli 1952 meletus
Revolusi Mesir. Pada tanggal 18 Juni 1953 Mesir menjadi negara merdeka berbentuk
republik. Meskipun merdeka, Gerakan nasionalisme ini terus digelorakan oleh Gamal
Abdul Nasser.
G. Gerakan Nasionalisme Mozambique
Gerakan membebasan Mozambique bernama Felimo didirikan oleh Dr. Eduardo
Chivambo Mondlane di Dar-es Salam (ibukota Tasmania) tahun 1962. Mozambique
mengadakan perlawanan terhadap Portugis. Mereka mendapatkan bantuan senjata dari
RRC dan negara Komunis di Eropa, bantuan empat dan moril diperolah dari negara-negara
Afrika yang telah merdeka. Mondlene meninggal digantikan Samora Moises Machel
sebagai presiden pertama. negara baru ini menjalankan sistem komunis dengan
mengadakan pertanian dan nasionallisasi perubahan-perubahan.
H. Gerakan Nasional Afrika Selatan
Perjuangan bangsa kulit hitam untuk menentang kekuasaan Apahertheid berhasil
dicapai setelah dilaksanakannya pemilihan umum mulitiras dengan terpilihnya Nelson
Mandala sebagai presiden Afrika Selatan yang pertama dari bangsa kulit hitam.
I. Gerakan Nasional Angola

Gerakan Nasionalisme di Angola berjutuan untuk mencapai kemerdekaan dan
memebaskan diri dari kekuasaan bangsa Portugis. Angola berhasil mencapai
kemerdekaannya taggal 11 No vember 1975.

7

2. Kelahiran Negara-Negara Baru di Asia-Afrika
A. RRC
China Yang Berpaham Komunis, Merupakan salah satu dari The Big Five(Amerika
Serikat, Unisoviet, Inggris, Perancis, China). China yang dimaksud adalah China
Nasionalis dibawah presiden Chiang Kai Shek.
Kemudian tejadi perang pendirian yang berbeda pada tahun 1946. Akhirnya Chiang Kai
Shek terpaksa meninggalkan daratan China karena Maotse Tung berhasil melakukan
berbagai

serangan

kemudian

tanggal

1Oktober

1949

Kung

Chang

Tong

memproklamasikan berdirinya RRC dengan Ibukota Beijing dan ketua (presiden) Mao Tse
Tung.
B. Republik Rakyat Korea Selatan
Korea Selatan berbentuk negara Republik Korea dengan Ibukota Seoul dan
Syngman Rhee sebagai presidennya pada tanggal 15 agustus 1948.
C. Malaysia
Saat itu Malaya sedang dikuasai oleh pemerintah inggris kemudian terbentuknya
Perserikatan Tanah Melayu (1957), karena adanya perundingan antara pemerintah Inggris
dengan Malaya. Dan perserikatan tersebut tergantung dalam Commonwealth of nations
dengan Ibukota Kuala Lumpur.
D. Singapura
Awalnya Singapura bergabung dengan Malaysia, Tetapi sejak 9 Agustus 1965.
Singapura menarik diri dari Malaysia dan menjadi Republik Singapura hingga kini.
E. Indo-China
Sejak tahun 1940, indo china yang menjadi jajahan perancis diduduki oleh Jepang.
Gerakan rakyat bersenjata bersatu menentang Jepang yang terkoordinasi dalam gerakan
Vietminh dan Vietnam Doc Lap Dong Minh Hoa(persatuan Kemerdekaan Vietnam,
dipimpin oleh Nguyen Ai Quoc(Ho Chi Minh). Ho. C. M memproklamasikan
kemerdekaan Indo-China pada 22 Agustus 1945.
Vietnam pada tahun 1946, terjadi perundingan antara Vietnam dengan Perancis di
Fontainebleau(perancis). Perundingan mengalami kegagalan sehingga perang antara
8

Vietnam dengan Perancis sejak tahun 1946 sampai 1954. Vietnam melakukan perang
gerilya dipimpin oleh Nguyen Giap. Pada tahun 1954 benteng Perancis di Dein Phu
dikalahkan pasukan Vietnam.
Laos sejak tahun 1949, Laos menjadi negara merdeka dalam lingkungan Uni
Perancis. Dalam perun dingan Jenewa (1954), kemerdekaan Laos diakui dengan Raja
Somdet Prachao Sisavang Vong sebagai pemegang tampuk pemerintahannya.
Kamboja pada tahun 1947, Kamboja dibawah pimpinan Pangeran Norodom
Sihanouk maju selangkah menjadi negara monarki yang yang berundang-undang dasar.
Pada tahun 1949, Kamboja diakui sebagai negara merdeka dalam lingkungan Uni Perancis.
Pada tahun 1953, Kamboja keluar dari lingkungan Uni Perancis dan menjadi negara
merdeka yang berdiri sendiri.
Thailand pada akhir tahun 1941, Muangthai diduduki oleh Jepang, dan menunjuk
Luang Phibun Songram sebagai penguasa Muangthai.
Dengan tertembaknya Raja Ananda Mahidol (1946) menyebabkan Jendral Luang
Phibun Songram kembali memimpin Muangthai. Pemerintahan Phibun Songram
menunjukan sikap antikomunis. Sebagai pengganti Raja Ananda Mahidol diangkat adiknya
Phumiphon Aduldet yang masih berusia 19 tahun yang sedang balajar di Swiss. Dalam
melaksanakan pemerintahannya, Phumiphon. A dibantu oleh Dewan Kerajaan hingga
tahun 1950.
F. Pakistan
Pakistan berdiri pada tanggal 15 Agustus 1947. Muhammad Ali Jinnah (Ketua Liga
Muslim) menjadi Gubernur Jendral berkedudukan di Karachi dan Perdana Menterinya
bernama Liquat Ali Khan. Sebagai negara muda, Pakistan Mempunyai beberapa masalah
yang menjadi hambatan di anataranya :
1. Hubungan dengan India menjadi tegang karena masalah Kashmir.
2. Bentuk geografis Pakistan yang ganjil, yaitu terdiri dari dua bagian, Pakistan Barat
dan Pakistan Timur yang dipisahkan oleh India.
G. Sri Lanka
Negara Sri Lanka atau Sailan (Ceylon)adalah sebuah negara pulau. Negara ini
terletak disebelah tenggara India. Sebagian besar wilayah Sri Lanka datar dengan beberapa
gunung di bagian selatan. Penduduknya diperkirakan berjumlah 12 juta jiwa yang terdiri
dari golongan Sinhala, Tamil, Eurasian, dan Eropa dengan agama yang dipeluknya Budha,
9

Hindu, Islam, dan Katolik. Pada perang Dunia II, Sri lanka tidak langsung mengalami
bahaya perang. Pemerintahan Inggris menggalkan Sri Lanka menjadi negara merdeka pada
tanggal 4 Februari 1948. Keadaan dalam negeri Sri Lanka tidak banyak mengalami
kegoncangan. Pemerintahan dikepalai oleh perdana menteri Senayak. Ketika John
Kotelawala menjabat sebagai perdana menteri tahun 1955, negara Sri Lanka merupakan
salah satu negara sponsor Konferensi Asia Afrika(1955).
H. Ethiopia
Pada tahun 1935 Ethiopia diserbu oleh pasukan-pasukan Italia, namun lima tahun
kemudian dibebaskan oleh pasukan Inggris. Pada tahun 1950 Erithera bergabung dengan
Ethiopia, sehingga mendapatdua pelabuhan di tepi Laut Tengah yaitu Mussawa dan Assab.
Ethiopia menyerupai kerajaan kristen absolut. Pada tahun 1960, Raja Haille
Selassie berhasil memadamkan pemberontakan di negaranya, tetapi tahun 1974 ia
digulingkan dari pemerintahannya.
I. Libya
Libya terletak di pantai utara Afrika. Daerahnya pernah menjadi kekuasaan Turki.
Pada tahun 1911, Italia menyerbu dan menguasai Libya selama Perang Dunia II. Pada
tahun 1951, Libya diakui kemerdekaannya dibawah pimpinan Raja Said Idris Al-Sanusi. Ia
pertama kali muncul pada tahun 1916 ketika berhasil memimpin perjuangan melawan
kolonial Italia. Ia semakin dikenal sebagai figur yang berpengaruh di Cyrenaica, sebuah
wilayah yang sekarang berada di utara Libya.
J. Kamerun
Jerman menguasai Akmerun dari tahun 1881. Ketika Perang Dunai I meletus,
Inggris dan Perancis merebut koloni Jerman itu. Bagian timur dan selatan Kamerun
digabungkan dalam Afrika Ekuatorial perancis dan sisanya dijadikan daerah mandat Liga
Bangsa-Bangsa yang dititipkan kepada Inggris dan Perancis.
Pada tanggal 1 januari 1960, daerah mandat inggris menjadi Republik Kamerun
Merdeka. Pada tahun 1961, dalam suatu Plebisit daerah mandat inggris bagian Selatan
bergabung dangan Republik Kamerun. Sedangkan bagian utara bergabung dengan Nigeria.

10

K. Aljazair
Orang Perancis menguasai Aljazair sejak tahun 1830. Sebelumnya Aljazair
termasuk wilayah Turki. Karena iklimnya cocok untuk tanam, banyak orang-oarang
Perancis yang menetap di pantai utara. Orang Perancis berhasil menguasai tiga perempat
tanah pertanian di Aljazair. Mereka langsung menetap, sehingga penduduk asli Aljazair
makin terdesak. Lajazair disebut juga Perancis kedua atau French-Algerei.
Pada tahun 1954, orang Aljazair mulai melawan Perancis. Perang gerilya berlarut-larut
sampai tahun 1962. Perang kemerdekaan Aljazair dipelopori oleh Organisasi FLN (Front
de Liberation Nasionale). Dalam perang kemerdekaan itu terkenal seorang pahlawan
wanita bernama Jamilah.
2.

Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika dengan Transformasi Politik dan
Sosial di Berbagai Negara
Pada puncak kejayaan kaum imperialis Barat masa lampau terjadi dua kali perang

besar, yaitu Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Akibat krisis ekonomi setelah Perang
Dunia I, negara-negara kolonial berusaha untuk lebih meningkatkan pemerasan kekayaan
di daerah-daerah jajahannya di Asia dan Afrika. Berakhirnya Perang Dunia II (1939–1945)
melahirkan Piagam Atlantik (Atlantic Charter) yang terdapat beberapa hal penting yang
menyangkut HAM (Hak Asasi Manusia), antara lain setiap negara dilarang mengambil
wilayah negara lain dan penegasan bahwa setiap bangsa berhak menentukan nasibnya
sendiri (self determination).
Proses pelepasan negara jajahan dari negara induknya ini disebut proses
dekolonisasi. Dekolonisasi adalah istilah yang dipakai bangsa-bangsa Eropa di dalam
menjalankan praktik imperialism dan kolonialisme di wilayah Asia dan Afrika.
Pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II, kaum imperialis banyak menggunakan
juga pasukan-pasukan dari negeri jajahannya. Pada bulan Mei 1918, pemerintah kolonial
Belanda membentuk Dewan Rakyat (Volksraad). Pada Sidang Dewan Rakyat tanggal 18
November 1918, Gubernur Jenderal Hindia Belanda van Limburg Stirum menyampaikan
pidato yang menjanjikan pembaruan pemerintahan di Indonesia. Pidato gubernur jenderal
ini lebih dikenal sebagai Janji November 1918 atau November Belofte.
Bangsa kolonialis lain yang mulai memberi pengakuan kedaulatan pada wilayah
jajahannya adalah negara Prancis, Inggris adalah salah satu negara yang melaksanakan
praktik imperialism dan kolonialisme yang tidak begitu keras. Jajahan Inggris ketika
melaksanakan praktik kolonialisme dan imperialisme tersebar di wilayah Asia dan Afrika.

11

Commonwealth Nation atau Persemakmuran Negara Inggris adalah nama sebuah
jalinan kerja sama antara bekas negara jajahan Inggris yang telah merdeka dengan negara
Inggris. Negara-negara tersebut umumnya menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi,
sosial, dan budaya.
Nefo adalah lambang kelompok negara-negara yang baru merdeka atau yang
menentang imperialisme, dan kolonialisme, sosialisme, serta komunis. Oldefo adalah
lambang negara-negara yang telah mapan dan melaksanakan imperialisme dan
kolonialisme/kapitalisme dan negara sedang berkembang yang cenderung pada
imperialisme/kolonialisme.
3. Konferensi Asia Afrika
Berakhirnya Perang Dunia I membawa pengaruh terhadap bangsa-bangsa Asia dan
Afrika untuk memperoleh kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia
mencetuskan gagasannya untuk menggalang kerja sama dan solidaritas antarbangsa
dengan menyelenggarakan KAA.
a.

Latar Belakang Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas, artinya bangsa Indonesia

tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak
bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga
berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah
internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan
terwujudnya perdamaian dunia.
Prakarsa untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika dikemukakan pertama kali
oleh Perdana Menteri RI Ali Sastroamijoyo yang kemudian mendapat dukungan dari
negara India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar) dalam Konferensi Colombo.
b.

Konferensi Pendahuluan

1)

Konferensi Kolombo (Konferensi Pancanegara I)
Konferensi pendahuluan yang pertama diselenggarakan di Kolombo, ibu kota

negara Sri Lanka pada tanggal 28 April–2 Mei 1954 Konferensi Kolombo membahas
masalah Vietnam, sebagai persiapan untuk menghadapi Konferensi di Jenewa. Konferensi
Kolombo juga terkenal dengan nama Konferensi Pancanegara I.

12

2)

Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)
Konferensi pendahuluan yang kedua diselenggarakan di Bogor pada tanggal 22–29

Desember 1954. Konferensi itu dihadiri pula oleh perdana menteri negara-negara peserta
Konferensi Kolombo.
Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut.
a) Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan 18- 24 April
1955.
b) Penetapan tujuan KAA dan menetapkan negara-negara yang akan diundang sebagai
peserta Konferensi Asia Afrika.
c) Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika.
d) Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat. Konferensi
Bogor juga terkenal dengan nama Konferensi Pancanegara II.
c.

Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
Sesuai dengan rencana, Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung pada

tanggal 18–24 April 1955.
d.

Pengaruh Konferensi Asia Afrika bagi Solidaritas dan Perjuangan Kemerdekaan

Bangsa di Asia dan Afrika
Konferensi Asia Afrika membawa pengaruh yang besar bagi solidaritas dan
perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika. Pengaruh Konferensi Asia Afrika
adalah sebagai berikut.
1) Perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk
mengakui kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup
berdampingan secara damai.
2) Cetusan rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk
menggalang persatuan.
3) Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
4) Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada umumnya serta di
Asia dan Afrika khususnya.
5) Memberikan pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan
Afrika dalam mencapai kemerdekaannya.
6) Banyak negara-negara Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk menjadi
anggota PBB.

13

4. Organisasi Gerakan Non Blok
Pengertian
Gerakan Non Blok (GNB) atau Non Alignment (NAM) merupakan gerakan yang
tidak memihak/netral terhadap Blok Barat dan Blok Timur. Menghadapi situasi dunia yang
penuh konflik tersebut, Indonesia menentukan sistem politik luar negeri bebas aktif. Oleh
karena itu, mereka sepakat untuk membentuk suatu kelompok baru yang netral, tidak
memihak Blok Barat ataupun Blok Timur. Kelompok inilah yang nantinya disebut
kelompok negaranegara Non Blok.
5.

Tujuan Gerakan Non Blok

Gerakan Non Blok mempunyai tujuan, antara lain:
1) Meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya yang
bersengketa;
2) Mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai;
3) Mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis;
4) Menentang kolonialisme, politik apartheid, dan rasialisme;
5) Memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar
persamaan derajat;
6) Meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok;
7) Menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju
terciptanya tata ekonomi dunia baru.
6.

Bentuk Organisasi Gerakan Non Blok
Di dalam Gerakan Non Blok tidak terdapat struktur organisasi yang mengurus

kegiatan di berbagai bidang karena Gerakan Non Blok bukan merupakan lembaga Satusatunya pengurus dalam Gerakan Non Blok adalah ketua.


Kegiatan Gerakan Non Blok meliputi bidang berikut ini.
1) Bidang Politik dan Perdamaian Dunia
2) Bidang Ekonomi



Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok.

Sejak didirikan tahun 1961, Gerakan Non Blok telah beberapa kali mengadakan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), antara lain sebagai berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi I Gerakan Non Blok (KTT I Gerakan Non Blok)
2) Konferensi Tingkat Tinggi II Gerakan Non Blok (KTT II Gerakan Non Blok)
14

3) Konferensi Tingkat Tinggi III Gerakan Non Blok (KTT III Gerakan Non Blok)
4) Konferensi Tingkat Tinggi IV Gerakan Non Blok (KTT IV Gerakan Non Blok)
5) Konferensi Tingkat Tinggi V Gerakan Non Blok (KTT V Gerakan Non Blok)
6) Konferensi Tingkat Tinggi VI Gerakan Non Blok (KTT VI Gerakan Non Blok)
7) Konferensi Tingkat Tinggi VII Gerakan Non Blok (KTT VII Gerakan Non Blok)
8) Konferensi Tingkat Tinggi VIII Gerakan Non Blok (KTT VIII Gerakan Non Blok)
9) Konferensi Tingkat Tinggi IX Gerakan Non Blok (KTT IX Gerakan Non Blok)
10) Konferensi Tingkat Tinggi X Gerakan Non Blok (KTT X Gerakan Non Blok)
11) Konferensi Tingkat Tinggi XI Gerakan Non Blok (KTT XI Gerakan Non Blok)
12) Konferensi Tingkat Tinggi XII Gerakan Non Blok (KTT XII Gerakan Non Blok)
13) Konferensi Tingkat Tinggi XIII Gerakan Non Blok (KTT XIII Gerakan Non Blok)
7.

Krisis Suez dan Peran Indonesia

Hasil konferensi Istambul Suez Canal Convention adalah sebagai.
a.

Kebebasan berlayar di Terusan Suez bagi semua kapal, bak kapal dagang maupun
kapal perang, baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.

b.

Semua kapal yang melintasi Terusan Suez tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda
peperangan.

c.

Tidak boleh menempatkan kapal-kapal di pintu masuk atau sepanjang Terusan
Suez.

d.

Pemerintah Mesir harus mengambil tindakan-tindakan yang perlu guna menjamin
pelaksanaan Konferensi Istambul.

e.

Kebebasan berlayar di Terusan Suez merupakan kebebasan yang terbatas.

f.

Pokok-pokok persetujuan ini berlakunya tidak dibatasi hingga berakhirnya
Undang-undang yang mengatur konsesi dari perusahaan Terusan Suez.
Pada tanggal 16 Agustus 1956 atas prakarsa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat

John Foster Dulles diadakan konferensi di London untuk menyelesaikan masalah Terusan
Suez. Konferensi itu dihadiri oleh 20 negara, tetapi Mesir tidak hadir. Konferensi mencapai
persetujuan tentang penyelesaian masalah Terusan Suez yang disebut Konferensi London.
Hasil Konferensi London menyebutkan, antara lain bahwa akan dibentuk suatu badan
internasional untuk menangani Terusan Suez.

15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa,
sejak permulaan abad-20 bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika mulai bangkit menentang
kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Perjungan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di AsiaAfrika itu bertujuan untuk mencapai kemerdekaannya agar terbebas dari segala bentuk
kekuasaan bangsa asing. Semangat perjuangan bangsa Asia dan Afrika ini meningkat
dikawasan Asia-Afrika. Muncullah proses dekolonisasi di kawasan Asia-Afrika diawali
oleh bangkitnya rasa rasiolosme dari bangsa-bangsa dikawasan Asia, seperti munculnya
gerakan nasiolisme.
Kemudian proses dekolonisasi dilanjutkan munculnya Negara-negara baru di
kawasan Asia Afrika melalui berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan oleh bangsabangsa di kawasan Asia Afrika.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

16

DAFTAR PUSTAKA
Anisha, Atikah, Candra, dan tim penyusun. 2017. Sejarah untuk SMA/MA kelas XII
Program Ilmu Alam. Klaten: Viva Pakarindo
http://givuin.blogspot.co.id/2012/01/dekolonisasi-di-asia-afrika-givuin.html
http://coretaniwin.blogspot.co.id/2014/02/proses-dekolonisasi-negara-negara-asia.html
http://www.academia.edu/6652150/Makalah_Perang_Dunia_II
http://sejarah-interaktif.blogspot.com/2011/11/nasionalisme-dan-dekolonisasi-di-asia.html

17

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24