Dasar Dasar Pengetahuan dasar Peta

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA

Tugas Individu Mata Kuliah Pengetahuan Peta
Nama

: Dwi Nur Fajriati

NIM

: 14416241029

Kelas

: Pendidikan IPS A 2014

Mata Kuliah

: Pengetahuan Peta

Dosen Pengampu


: Satriyo Wibowo, S.Pd.

A. Definisi Peta
Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan
antara berbagai perwujudan yang diwakili. Peta juga dapat diartikan sebagai sumber dari
data (informasi) yang diharapkan mendekati keadaan sesungguhnya. Data pada peta
mengalami penyederhanaan dan klasifikasi tergantung dari penggunaan/tujuan peta.
(Aryono Prihandito, 1989:1).
Dalam Diktat Kartografi Dasar (K. Endro Sariyono dan Muhammad Nursa’ban,
2010:2) menjelaskan beberapa pengertian peta dari beberapa sumber, yaitu:
1. Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara
berbagai perwujudan yang diwakili.
2. Menurut ICA (International Cartography Association), peta adalah gambaran
konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen yang ada di
permukaan bumi dan gejala yang ada hubungannya dengan elemen-elemen tersebut.
3. Menurut Erwin Raisz (1948), peta adalah suatu gambaran konvensional dari
permukaan bumi, sepertinya kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan
ditambah huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi.
Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu signal atau saluran
antara pengirim pesan (pembuat peta) dengan penerima pesan (pembaca peta), dengan

demikian peta digunakan untuk mengirim pesan yang berupa informasi tentang realita
dalam wujud berupa gambar.

B. Jenis-jenis peta
1

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
Dalam buku Pengetahuan Peta (Subagio, 2003:2) dijelaskan bahwa peta topografi
merupakan gambaran sebagian kecil permukaan bumi di atas bidang datar (atau bidang
yang dapat didatarkan) yang dibuat dalam skala tertentu, serta dilakukan dengan metode
tertentu pula. Karena banyaknya data topografi yang dapat disajikan di atas suatu peta,
maka perlu dilakukan pemilihan data-data yang akan disajikan sehingga kerumitan isi
peta dapat dihindari. Dalam pemilihan data tersebut, perlu dipertimbangkan beberapa hal
seperti: skala peta yang akan dibuat, sumber data pemetaan, serta jenis data yang akan
disajikan (tujuan pemetaan). Berdasarkan ketiga pertimbangan di atas, suatu peta dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis peta, yaitu:
1. Berdasarkan sumber datanya, peta dapat dikelompokkam ke dalam dua golongan
peta, yaitu:
a. Peta induk (basic map) yaitu peta yang dihasilkan dari survey lapangan dan
dilakukan secara sistematis. Untuk melakukan pemetaan secara sistematis,

diperlukan adanya pembakuan dalam metode pemetaan, sitem datum, sistem
proyeksi peta, ukuran lembar peta, skala peta, tata letak informasi tepi, derajat
penelitian serta kelengkapan isi, serta pembakuan dalam kerangka geometris peta.
Berhubung peta induk ini dapat digolongkan pula sebagai peta dasar (base map).
Peta dasar adalah peta yang dijadikan acuan dalam pembuatan peta lainnya,
khususnya acuan untuk kerangka geometrisnya.
b. Peta turunan (derived map) adalah peta yang dibuat (diturunkan) berdasarkan
acuan peta yang sudah ada, sehingga survey langsung ke lapangan tidak
diperlukan di sini. Peta turunan ini tidak dapat digunakan sebagai peta dasar untuk
pemetaan topografi.
2. Berdasarkan jenis peta yang disajikan, peta dapat digolongkan dalam dua kelompok,
yaitu:
a. Peta topografi (topographic map) adalah peta yang menggambarkan semua unsur
topografi yang nampak di permukaan bumi, baik unsur alam (seperti sungai, garis
pantai, danau, kehutanan, gunung, dll) maupun unsur buatan manusia (seperti
jalan, pemukiman, pelabuhan, pasar, tempat rekreasi, dll), serta menggambarkan
pula keadaan relief permukaan bumi. Dengan demikian, di samping data
planimetris berupa unsur-unsur topografi di atas, ditampilkan pula data-data
ketinggian seperti data titik tinggi dan data kontur topografi. Contoh peta


2

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
topografi: peta rupa bumi terbitan Bakosurtanal, peta teknik untuk untuk
perencanaan teknik sipil, dan lain-lain.
b. Peta tematik (thematic map) adalah peta yang hanya menyajikan data-data atau
informasi dari suatu konsep-tema yang tertentu saja, baik itu berupa data kualitatif
maupun data kuantitatif, dalam hubungannya dengan detail topografi yang
spesifik, terutama yang sesuai dengan tema peta tersebut. yang dimaksud data
kualitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi berupa gambar atau
keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah, dan lain sebagainya.
Sedangkan data kuantitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi
yang menyatakan besaran tertentu, seperti ketinggian titik, nilai kontur, jumlah
penduduk, persentase pemeluk agama tertentu, dan lain sebagainya. Contoh peta
tematik, yaitu peta geologi, peta anomali magnet, peta tata guna lahan, peta
pendaftaran tanah, dan lain-lain.
3. Berdasarkan skalanya, peta dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis peta. Penentuan
skala ini didasarkan pada besarnya gambar yang disajikan, yaitu:
a. Skala besar merupakan skala peta yang dapat menyajikan gambar dalam ukuran
besar sehingga data-data topografi dapat digambarkan secara rinci. Misalnya

dalam skala peta 1:1000, semua batas pekarangan rumah dapat digambarkan
dengan jelas. Begitu pula dengan lebar jalan raya dapat digambarkan sesuai
dengan ukurannya. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah skala peta 1:10.000,
1:5000, 1:1000, 1:500, dan skala yang lebih besar lagi. Skala besar ini umumnya
digunakan untuk keperluan teknis, yaitu untuk keperluan perencanaan teknik sipil,
perencanaan jaringan telepon/listrik, keperluan tata guna lahan, dan lain
sebagainya.
b. Skala sedang merupakan skala peta yang dapat menyajikan gambar dalam ukuran
semi rinci, sehingga di sini sudah mulai adanya pengelompokkan data-data rinci
dan sejenis ke dalam satu kelompok data. Misalnya beberapa data pekarangan
(persil) rumah digabung menjadi satu kelompok data pemukiman. Begitu pula
dengan lebar jalan sudah mengalami penyederhanaan, misalnya jalan gambar
digambarkan dengan satu garis. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah skala
1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000. skala sedang ini pada umumnya

3

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
digunakan untuk pemetaan dasar topografi nasional, seperti yang dilakukan
Bakosurtanal.

c. Skala kecil merupakan skala peta yang hanya dapat menyajikan data dalam
ukuran kecil pula, sehingga tingkat penyederhanaan penyajian data sudah semakin
membesar. Pada skala ini, luas daerah/kota sudah tidak dapat digambarkan secara
rinci, sehingga hanya dapat diwakili dengan symbol titik saja. Begitu pula dengan
data-data topografi lainnya, hanya dapat disajikan data-data yang besar saja,
misalnya jalan protocol, sungai besar, kehutanan, dan sebagainya. Contoh skala
kecil adalah 1:500.000, 1:1.000.000, atau skala yang lebih kecil lagi. Skala ini
umumnya digunakan untuk atlas.
C. Fungsi dan kegunaan peta
Dalam buku Kartografi (Aryono Prihandito, 1989:2) menjelaskan bahwa fungsi
peta adalah:
1. Menujukkan posisi atau lokasi relative (letak suatu tempat dalam hubungannya
dengan tempat lain di permukaan bumi).
2. Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas
permukaan bumi).
3. Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua-benua, negara, gunung, dan
lain-lainnya) sehinnga dimensinya dapat terlihat dalam peta.
4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya
dalam suatu peta. Dalam hal ini dipakai symbol-simbol sebagai “wakil” dari data-data
tersebut, dimana kartografet menganggap symbol tersebut dapat dimengerti pengguna

peta.
D. Unsur-unsur peta
Unsur peta adalah hal hal atau bagian yang harus terdapat dalam gambar peta
yang baik dan benar. Jika ada salah satu unsur yang tidak ada di dalam sebuah peta maka
peta tersebut tidak baik atau kurang baik. Peta harus mudah dipahami sehingga tidak
membingungkan orang yang membaca atau melihat atau pengguna peta tersebut.
Penyajian informasi pada peta haruslah lengkap, teliti, dan sistematis.
Dalam website gerbangilmu.com dijelaskan bahwa unsur-unsur peta adalah
sebagai berikut:
1. Judul Peta
Judul dari peta mencerminkan isi utama dari peta, misalnya peta yang berjudul
"Peta Indonesia" berarti peta tersebut isinya tentang keadaan dari negara Indonesia.
2. Skala Peta
4

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
Skala Peta menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya
di lapangan. Contoh peta berskala 1:1000.000, berarti 1 cm jarak di peta sama dengan
1 juta cm atau 10 km jarak dilapangan atau jarak sebenarnya. Berdasarkan bentuknya,
skala peta dikelompokkan menjadi dua yakni skala garis dan skala angka.

a) Skala Garis (Skala grafis)
Pengertian dari skala garis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran
perbandingan tertentu. Skala garis biasanya diletakkan pada bagian dalam peta
pokok di atas legenda atau didalam kolom legenda.
b) Skala Angka (Skala Numerik)
Merupakan skala yang berupa angka angka atau berbentuk angka. skala angka
bisanya diletakan pada bagian ats legenda atau didalam kolom legenda. Berikut
adalah contoh dari sekala angka :
Peta bersekala 1:400.000. Artinya 1cm pada peta sama dengan 400.000 cm (4km)
di permukaan bumi.
3. Penunjuk Arah atau Orientasi
Secara umum peta menggunakan orientasi utara artiya adalah bagian atas pada
peta selalu menunjukkan arah utara. Bentuk atau simbol orientasi arah peta bermacam
macam, salah satunya berupa anak panah dengan huruf U pada bagian atasnya.
Orientasi arah pada peta biasanya diletakkan di bagian mana saja yang kosong pada
ruang dalam peta utama.
4. Simbol peta atau Lambang Peta
Simbol peta atau lambang peta ini ada berbagai macam simbol, pengertian dari
simbol peta adalah tanda tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan. Tujuan dari penggunaan simbol pada peta adalah untuk memudahkan

pemakai peta dalam membaca dan memahami isi dari peta itu sendiri. Berdasarkan
bentuknya, simbol peta dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
a) Simbol titik
Simbol titik pada peta terdiri atas bermacam macam ukuran dan bentuk, ada yang
berbentuk kotak, segitiga, lingkaran, dan bentuk lainnya.

5

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA

Gambar simbol titik.
(sumber: gerbangilmu.com)
b) Simbol garis
Simbol garis pada peta berbentuk bermacam macam garis, Antara lain yakni :
garis tebal, garis putus putus, garis sejajar, tanda tambah dan titik, tanda tambah
dan kurang, dan lainya.

Gambar simbol garis
(sumber: gerbangilmu.com)
c) Simbol warna

Simbol warna adalah simbol yang menggunakan warna. Warna yang digunakan
tidak setiap warna yang dapat digunakan, hanya warna warna khusus yang
digunakan. beberapa warna memiliki makna atau arti tertentu yang
menggambarkan keadaan alam yang tergambar pada peta. Keadaan alam dan
kenampakan sosial yang bisa dituliskan dengan simbol warna antara lain adalah :
hasil budaya manusia (seperti : kota, jalan, candi, dan lainnya), dataran tinggi,
dataran rendah, perairan, dan lain sebagainya.
6

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA

Simbol warna
(sumber: gerbangilmu.com)
d) Simbol area atau wilayah
Bukan sembarangan gambar yang dapat digunakan untuk simbol peta bagian ini,
bentuk gambar unruk simbol peta adalah gambar gambar tertentu, seperti : pohon
kelapa, padi, hewan, dan lain sebagainya. Gambar yang digunakan juga bukan
gambar sebenarnya, biasanya dalam bentuk ilustrasi saja. Srtiap bentuk gambar
pada simbol peta melambangkan keadaan benda yang digambar pada daerah uang
dipetakan.


Simbol area atau wilayah
(sumber: gerbangilmu.com)
5. Garis Astronomis
Garis astronomis merupakan garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat
yang dituliskan pada tepi garis peta. Garis Astronomis merupakan garis khayal yang
sebenarnya tidak ada di permukaan bumi. Garis astronomis perlu dibuat pada peta,
karena sangat penting dan sangat besar manfaatnya. Fungsi dari garis astronomis
yaitu:
a) Garis Lintang dan bujur untuk mencari lokasi suatu tempat atau daerah
b) Garis bujur untuk menentukan daerah waktu di daerah yang dipetakan
c) Garis Lintang untuk menentukan daerah iklim matahari daerah yang dipetakan.
7

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
6. Inset
Inset adalah peta kecil di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk
lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah lain yang lebih luas. Terkadang inset di
dalam peta pokok terutama tempat yang kosong. Inset digambar dengan skala yang
berbeda dengan skala peta pokok
7. Lettering,
Lettering merupakan pengangkaan (angka) dan pemberian tulisan pada sebuah
peta. Setiap peta pasti terdapat tulisan angka atau huruf yang memberi penjelasan
setiap kenampakan yang tergambar pada sebuah peta. Tulisan biasanya digunakan
untuk menuliskan nama sungai, danau, kota, dan nama lainnya. Angka peta biasanya
digunakan untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat.
8. Legenda
Legenda merupakan unsur atau bagian peta yang berisi keterangan simbol simbol
peta. Tempat legenda pada peta terdapat pada peta utama di tempat yang longgar /
luas.
E. Sumber dan cara membuat peta
1. Sumber Peta
Dalam Diktat Mata Kuliah Pengetahuan Peta (Satriyo Wibowo, 2010:9)
dijelaskan bahwa Penggambaran peta dapat dilakukan dengan mendasarkan pada
beberapa sumber, meliputi:
a) Penginderaan jauh (remote sensing)
Penginderaan jauh dilakukan dengan bantuan satelit untuk menentukan
letak/posisi suatu fenomena yang terjadi di permukaan bumi.
b) Pengukuran langsung di permukaan bumi (terestis)
Pengukuran langsung (terestis) dilakukan dengan menentukan letak/posisi suatu
fenomena yang langsung di ukur di permukaan bumi dengan alat bantu
pengukuran panjang (jarak) dan arah (kompas).
c) Semi-terestis.
Saat ini dikembangkan pengukuran langsung di permukaan bumi dengan alat
bantu satelit untuk menentukan posisi/letak suatu fenomena. Pengukuran ini
katagorikan sebagai pengukuran semi terestis. Alat bantu yang digunakan
misalnya GPS (Global Position System). GPS dapat digunakan di permukaan
bumi dengan menerima sinyal yang menginformasikan lokasi secara real time dari
satelit.

8

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
Selain itu, dalam Diktat Mata Kuliah Pengetahuan Peta (Satriyo Wibowo, 2010:16)
juga dijelaskan bahwa dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus
diperhatikan. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menentukan daerah yang akan dipetakan,
Membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol,
Mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan,
Membuat simbol-simbol yang mewakili data,
Menempatkan simbol pada peta dasar,
Membuat legenda (keterangan), dan
Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.

Langkah pertama dalam pembuatan peta adalah menentukan daerah yang dipetakan.
Setelah ditentukan daerah yang akan dipetakan, maka langkah selanjutnya adalah
mencari data yang diperlukan untuk membuat peta. Sumber-sumber data tersebut bisa
didapat secara langsung, penginderaan jauh maupun dengan cara semi-serestis. Baru
setelah data tersebut sudah didapat, pembuatan peta dapat dilakukan. Peta yang dibuat
masih berupa peta dasar, yaitu peta yang belum diberi simbol.
Masayoshi Takasaki (melalui Sosrodarsono, 1983:242) menjelaskan bahwa
pembuatan peta dasar ini dilakukan dengan menggunakan penggambaran. Terdapat
beberapa cara-cara melakukan penggambaran seperti penintaan maniskrip, pengkalkiran,
penulisan, penempelan dan lain-lain. Dalam hal ini, metode penintaan dan pengkalkiran
dilakukan tanpa menggunakan cara-cara stempel atau cetakan. Metode penintaan
maniskrip dilakukan jika maniskrip asli hasil pengukuran harus diarsipkan atau disimpan,
maka peta konsep supaya langsung ditinta. Sedangkan metode pengkalkiran dilakukan
apabila peta konsep yang tidak berwarna untuk reproduksi yang diperoleh dari maniskrip
asli hasil pengukuran dalam gambar ukuran yang asli. Pengkalkiran ini biasanya untuk
pembuatan peta skala yang besar.
Setelah peta dasar telah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengklarifikasi dan
menggolongkan data-data sesuai dengan yang diperlukan, sebelum peta tersebut diberi
simbol-simbol. Pada peta, bentuk-bentuk permukaan bumi yang perlu digambarkan harus
sesuai dengan maksud pembuatan peta yang diminta pada awalnya sehingga data-data
dalam peta tersebut sesuai dengan apa yang diperlukan.

9

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat simbol-simbol yang
mewakili peta dan menempatkan simbol tersebut pada peta dasar. Oleh karena itu,
simbol-simbol haruslah direncanakan terlebih dahulu, baik bentuknya, ukurannya,
letaknya pada peta, warna, dan lain-lain. Penggunaan dan penempatan simbol-simbol
haruslah mengikuti standar universal, sehingga memudahkan dalam membaca peta
tersebut. Adapun komposisi simbol-simbol peta yang umum menurut Masayoshi
Takasaki (melalui Sosrodarsono, 1983:242) adalah sebagai berikut:

10

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA

Kerangka

Proyeksi

Bentukbentuk
planimetri
s
Simbol

Detail

- kampung
- fasilitas lalu lintas
- batas-batas
- garis pantai, sungai
- simbol bangunan
- simbol titik-titik pada tanah
- Simbol titik kontrol
- Simbol keadaan daerah
- Simbol tanaman
- Simbol daerah perairan

garis-garis
kontur
permukaan tanah yang tidak
rata

bentukbentuk
topografis
Simbol

Catatan

Keterangan
tambahan

- peta untuk perluasan daerah
pembanding
- catatan untuk keadaan linier
- catatan untuk kumpulan keadaan
- catatan untuk keadaan tempat
- garis grid
- indeks lembaran peta
- skala
- catatan peta bagian administrasi
- deklinasi magnit
- keterangan tambahan-nota penjelasan-judul rencana
11

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA

12

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
Setelah simbol-simbol tersebut ditempatkan pada tempat yang seharusnya, maka
langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat legenda (keterangan). Seperti
yang telah dijelaskan dalam unsur-unsur peta, legenda merupakan unsur atau bagian peta
yang berisi keterangan simbol simbol peta. Legenda menerangkan arti simbol-simbol
pada peta. Penempatan legenda pada peta terdapat pada peta utama di tempat yang
longgar / luas.

Gambar contoh Legenda pada peta
(sumber: Modul Pengetahuan Peta oleh Dra. Romenah, dkk)
Langkah-langkah dalam membuat peta selanjutnya adalah melengkapi peta dengan
lettering (tulisan) yang baik dan benar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
lettering adalah pengangkaan (angka) dan pemberian tulisan pada sebuah peta.
Dalam Diktat Pengetahuan Peta (Satriyo Wibowo, 2010:...) menjelaskan bahwa
untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli
(kartografer) yaitu sebagai berikut:
1. Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk
setempat.

12

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA

Gambar Contoh penulisan sungai.
Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera utara).
Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring.
2. Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan
huruf cetak kecil.
3. Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
a) di bawah simbol kota
b) di atas simbol kota
c) di sebelah kanan simbol kota
d) di sebelah kiri simbol kota

Gambar Contoh penulisan nama kota.

Daftar Pustaka:
13

Gambar Contoh penulisan jalan.

DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A � SERTAKAN SUMBER YAA
Prihandito, Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Gama Widya.
Sariyono, K. Endro, dan Nursa’ban, Muhammad. 2010. Diktat Kartografi dasar. Diunduh di
http:/staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Kimpul%20Endro
%20Sariyono/Kartografi%20Dasar.pdf pada hari Rabu 9 September 2015 pukul 15:55
WIB.
Subagio. 2003. Pengetahuan Peta. Bandung : Penerbit ITB.
Takasaki, Masayoshi. 1983. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan ( Terjemahan Suyono
Sosrodarsono). Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita.
Wibowo, Satriyo. 2010. Diktat Mata Kuliah Pengetahuan Peta. Diunduh di
http://www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Satriyo%20Wibowo,
%20S.Pd./BAB%20II%20pembuatan%20peta.docx pada hari Kamis, 10 September
2015, pukul 20:50 WIB.
http://www.gerbangilmu.com/2015/01/pengertian-syarat-dan-unsur-peta-lengkap-dengangambar.html diunduh pada hari Kamis, 10 September 2015, pukul 20:23 WIB.

14