HACCP MANAJEMEN PENYEHATAN MAKANAN & MINUMAN – syafrianiblog
PENERAPAN HACCP
PADA PRODUKSI MAKANAN
Oleh :
SYAFRIANI
TUJUAN TATAP MUKA
2 X PERTEMUAN
Mampu :
1.
Menjelaskan pengertian HACCP
2.
Menjelaskan tujuan penerapan HACCP
3.
Menjelaskan manfaat penerapan HACCP
4.
Menyebutkan tujuh prinsip HACCP
5.
Menjelaskan isi dari rencana HACCP
6.
Melakukan Identifikasi bahaya pada satu contoh produk makanan
7.
Menetapkan CCP pada satu contoh makanan
8.
Menetapkan batas / limit kritis untuk CCP yang telah diidentifikasi
pada satu contoh makanan
9.
Menetapkan langkah pemantauan untuk CCP sesuai batas limit yang
telah ditentukan
10.
Menetapkan tindakan koreksi jika ditemukan CCP yang melebihi
batas kritisdari hasil pemantauan
11.
Menetapkan langkah-langkah verifikasi dari hasil tindakan koreksi
CCP
12.
Menjelaskan kegiatan dokumentasi yang diperlukan untuk
penerapan HACCP
•
satu produk makanan
PENGANTAR :
“FOOD BORNE DISEASE”
Faktor-faktor Utama FBD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pendinginan makanan yang tidak tepat
Membiarkan makanan selama 12 jam
(penyajian)
Penanganan makanan oleh pekerja yang
menderita infeksi
Proses pemasakan dan pemanasan tidak cukup
Penyimpanan makanan dlm keadaan hangat <
65 C
Pemanasan kembali makanan suhu tidak
tepat
Makanan berasal dari sumber yang tidak aman
Terjadi kontaminasi silang.
PENGERTIAN Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP)
Suatu system yang
mengidentifikasi BAHAYA
SPESIFIK yang mungkin
timbul dan cara
pencegahannya untuk
mengendalikan bahaya
tersebut.
Tujuan HACCP
Umum
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
cara mencegah atau mengurangi kasus
keracunan dan penyakit melalui makanan
(“Food born disease”).
Khusus
•
•
•
•
Mengevaluasi cara produksi mkn bahaya ?
Memperbaiki cara produksi mkn critical
process
Memantau & mengevaluasi penanganan,
pengolahan, sanitasi
Meningkatkan inspeksi mandiri
Kegunaan HACCP
•Mencegah penarikan makanan
•Meningkatkan jaminan Food
Safety
•Pembenahan & “pembersihan”
unit pengolahan (produksi)
•Mencegah kehilangan
konsumen / menurunnya pasien
•Meningkatkan kepercayaan
konsumen / pasien
•Mencegah pemborosan beaya
PRINSIP HACCP
1. Identifikasi bahaya
2. Penetapan CCP
3. Penetapan batas / limit
kritis
4. Pemantauan CCP
5. Tindakan koreksi thd
penyimpangan
6. Verifikasi
7. Dokumentasi
PRINSIP – 1
IDENTIFIKASI BAHAYA
JENIS BAHAYA
BIOLOGIS (MIKROBIOLOGIS)
KIMIA
FISIK
Urutan Resiko Bhn Makanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Unggas & produk unggas
Daging sapi & produk daging sapi
Daging babi & produk daging babi
Ikan & produk ikan
Salad campuran (telur, tuna) & sayuran
lalapan
Lauk pauk lainnya
Susu & produk susu (kcl. Es cream)
Puding & krim
Es cream & permen
Bahan kering
BAHAYA MIKROBIOLOGIS
Bahan Pangan
Organisme Patogen
Daging dan produk
daging
Salmonella
S. aureus
Y. enterocolitica
C. perfringens
C. botulinum
E. coli patogenik
L. monocytogenes
Virus enteric
Parasit
Susu dan produk susu
Mycobacterium
Brucella
Salmonella
L. monocytogenes
E. coli
S. aureus
Bacillus sp.
Clostridium sp.
Virus
Unggas
unggas
dan
produk Salmonella
Campylobacter
C. perfringens
S. aureus
Y. Enterocolitica
L. monocytogenes
Produk
hasil
laut V. cholerae
(ikan, kerang, udang)
V. parahaemolyticus
C. botulinum
L. monocytogenes
Parasit
Virus (utama Hepatitis
A)
Sayur-sayuran
Virus
Hepatitis
enteric
Parasit
Salmonella
Shigella
V. cholerae
L. monocytogenes
A&
Mikotoksin
Mikroba
penghasil
Makanan yang
tercemar
Aflatoksin
Aspergillus flavus
Jagung, kacang tanah,
biji kapas, kopra, beras,
susu, kacang-kacangan
lain.
Patulin
Penicillium claviforme
Apel,
anggur,
buahan
Okratoksin A
Aspergillus ochraceus
Gandum, jagung, barlei,
kacang tanah, biji-bijian
Zearalenon
Fusarium sp.
Jagung, barlei, sorghum,
wijen, minyak jagung,
pati
Fumonisin
Fusarium moniliforme
Jagung, barlei, sorghum,
wijen, minyak jagung,
pati
Botulinin
Clostridium botulinum
Makanan kaleng, daging,
ikan & sea food, telur,
sayuran
Asam
Pseudomonas
Bungkil
ampas
buah-
kelapa,
BAHAYA KIMIA
Kelompok
Jenis Bahan Kimia
Contoh
Terbentuk
secara
alami
Mikotoksin,Skrombotoksi
n, Toksin jamur &
kerang, Alkaloid
pirolizidin,
Fitohemaglutinin, PCB
(polychlorinated
biphenyl)
Aflatoksin, okratoksin,
zearalenon
Histamin
Amatoksin, palotoksin
Toksin paralitik, toksin
diare, neurotoksin,
toksin amnestik
Ditambahka
n secara
sengaja
atau tidak
sengaja
Bahan kimia pertanian
Logam/benda
berbahaya
Bahan tambahan
(terlarang atau melebihi
batas)
Bahan bangunan &
sanitasi, Pengawet
Pestisida, fungisida,
pupuk, insektisida,
aldrin, antibiotik,
hormon pertumbuhan,
fertilizer
Pb, Zn, As, Hg, Sianida
Pewarna (amarant,
methanil yellow,
rhodamin B)
Lubrikan, sanitizer,
pelapis
Nitrit, formalin, boraks
Toksikan
Sumber
Makanan yang
tercemar
Ciguatera
Dinoflagelat
Berbagai ikan
tropis
Toksin kerang :
paralitik,
neirutoksin,
diareik, amnesik
Berbagai
dinoflagelat
Kerang
Alkaloid pirolizidin
Berbagai
tanaman
beracun
Serealia, madu
Histamin
Bakteri
pembusuk
Ikan, keju
HCN
Singkong,
gadung
Asam jengkolat
Jengkol
Mimosin
Petai
Bahan Tambahan Pangan
release agents
non-nutritive sweeteners
nutrient supplements
nutritive sweeteners
oxidising and reducing agents
pH control agents
propellants and gases
sequestrants
solvents and vehicles
stabilisers and thickeners
surface-active agents
texturizers
Penggunaan BTP yang dilarang
borax
boric acid
formaldehyde
unapproved colouring agents
Kontaminan selama produksi
polynuclear aromatic hydrocarbons
heterocyclic amines, nitropyrenes
nitrosamines
ethyl carbamate (urethane)
chloropropanols
Potensial bahan lain
ion-exchange resins, filter aids
enzyme preparations
microorganisms
solvents, lubricants, release agents
specific function additives
utensils
working surfaces
equipment
metal, plastic, paper, wood, etc.
detergents
sanitisers
BAHAYA FISIK
Cemaran fisik yang potensial
glass
slime or scum
metal
bone
plastic
stones and rocks
capsules or crystals
pits or shell
wood
paper
human and animal hair
FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
CARA PENCEGAHANNYA
NAMA MASAKAN : …
NO.
BAHAN MENTAH /
INGRIDIEN /
BAHAN
TAMBAHAN
BAHAYA
B (M)/K/F
JENIS
BAHAYA
CARA
PENCEGAHAN
Ket. B (M) = Biologis (Mikrob) ; K = Kimia ; F =
Fisik
KELOMPOK BAHAYA to form 2
KEL. BHY
KARAKTERISTIK
A
Kelompok makanan KHUSUS yang terdiri dari makanan NON STERIL
yang ditujukan untuk konsumen beresiko tinggi, seperti bayi, balita,
orang sakit/pasien, orang tua, ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut
B
Makanan yang mengandung bahan / ingridien yang SENSITIF terhadap
bahaya biologis, kimia, atau fisik
C
Di dalam proses pengolahan makanan TIDAK terdapat tahap yang dapat
membunuh mikroorganisme berbahaya atau mencegah / menghilangkan
bahaya kimia / fisik
D
Makanan kemungkinan mengalami PENCEMARAN KEMBALI setelah
pengolahan SEBELUM pengemasan / penyajian
E
Kemungkinan dapat terjadi KONTAMINASI KEMBALI atau penanganan
yang salah SELAMA distribusi, penanganan oleh konsumen / pasien,
sehingga makanan menjadi berbahaya bila dikonsumsi
F
Tidak ada proses pemanasan setelah mengemasan / penyajian atau waktu
dipersiapkan di tingkat konsumen / pasien yang dapat memusnahkan /
menghilangkan BAHAYA BIOLOGIS.
- Atau Tidak ada cara bagi konsumen untuk mendeteksi, menghilangkan,
atau menghancurkan BAHAYA KIMIA atau FISIK
FORMULIR 2. ANALISA RESIKO BAHAYA
NAMA MASAKAN : …
NO
BAHAN /
INGRIDIEN
KEL. BAHAYA(“v”)
A
B
C
D
E
F
KATEGORI
RESIKO
Mkn “Opor Ayam
Bahan mentah
1.
2.
3.
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol.
Resti)
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya
biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah
Kategori Resiko Makanan Form 2.
HACCP
Kategori
resiko
Karakteristik
bahaya
0
0 (tidak ada
bahaya)
I
(+)
II
(++)
III
(+++)
IV
(++++)
V
(+++++)
VI
A+
(kategori khusus)
Keterangan
TIDAK mengandung bahaya A
s.d. F
Mengandung SATU bahaya B
s.d. F
Mengandung DUA bahaya B s.d.
F
Mengandung TIGA bahaya B
s.d. F
Mengandung EMPAT bahaya B
s.d. F
Mengandung LIMA bahaya B
s.d. F
Kategori resiko paling tinggi
(semua makanan yang
mengandung BAHAYA A, baik
Examples of Risk categories
Applicability
Hazard A :
A special class that applies to the non sterile product designate
and
intended for the consumption by at risk population.
--
Hazard B :
The product contains sensitive ingredient in terms of
microbiological hazard.
+
Hazard C :
The process does not contain a controlled processing step that
effectively destroys harmful micro-organism.
+
Hazard D :
The product is subject to re-contamination after processing and
before packaging.
--
Hazard E :
There is a substantial potential for abusive handling and could
render for the
product harmful when consumed
--
Hazard F :
Thee is a substantial potential for abusive handling and could
render for the product harmful
when consumed
--
LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI
BAHAYA
• Jenis bahaya & Resiko
- Biologis (Mikrobiologis), Kimia, Fisik Form 1.
- Kategori Resiko Form. 2
• Persiapan
Diskripsi produk
Nama masakan : Opor ayam
Bahan : Ayam negeri, sntan kelapa, garam, gl pasir, Kunyit, Bb
masak
Konsumen
:…
Cara penyimpanan : …
Cara distribusi
:…
Cara mengkonsumsi : …
Proses pengolahan :
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
dst
Example for Product’s Description
Description of product
Batter / breadered chicken portions are packaged into polyethylene
bags and shipped in corrugated box, 15 bags per master box and 51
pieces per bag.
Product shelf life is 90 days if kept < 0oF or < -18oC.
After shipment to a distribution centre, the product is delivered to
stores where it is kept frozen with temperature < 0oF or < -18oC until
use. Nuggets are cooked by deep frying on palm oil at 360 oF
(182.2oC) for 4 minutes 15 seconds to reach internal temperature at
least 165oF. It is served as Chicken McNuggets with special sauce
and has a 30 minutes holding time.
Ingredients
•
Contains :
1. Main ingredient
2. Preservative
3. Other ingredient (coating, salt, water)
Including detail information packaging
and shelf life for every ingredient.
Example of Ingredient
5.
Ingredients
1. Meat formula
Fresh boneless chicken (breast, thigh),
Meat packed on 10 kg of food grade polyethilene bag. Shelf life of meat and
Skin in chilled condition is 6 days after slaughtering date or 7 days include
slaughtering date.
2. Coating
2.1. Milkwash
Enriched wheat flour bleached (flour, niacin, reduced iron, thiamine
mononitrate, riboflavin, folic acid), yellow corn flour, salt, leavening
(baking soda, sodium aluminium phosphate).
2.2. Breader
Enriched bleached wheat flour (flour, niacin, reduced iron, thiamine
mononitrate,riboflavin, folic acid), leavening (sodium acid pyrophosphate,
baking soda, monocalcium phosphate, calcium lactate)
Prinsip – 2
PENETAPAN CRITICAL CONTROL
POINT (CCP)
CCP titik, prosedur atau tahap operasional
yang dapat dikendalikan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemungkinan
terjadinya bahaya.
Pengelompokan & Cara penetapan CCP - CCP1 menghilangkan atau mencegah bahaya
- CCP2 mengurangi bahaya (tdk dpt
menghilangkan)
“CCP Dessission Tree”
Prinsip – 3 PENETAPAN BATAS /
LIMIT KRITIS
suatu
nilai yang merupakan batas antara
keadaan dapat diterima dan tidak dapat
diterima, ditetapkan pada setiap CCP yang
ditentukan --> like a sample KRITERIA
BATAS / LIMIT KRITIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Suhu
Waktu
Kelembaban (RH)
Nilai Aw
Nilai pH
Kuali & Kuant mikrob
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Konsent. Pengawet
Konsent. Garam
Klorin bebas
Viskositas
Nilai kimia
Cemaran (jenis & jml)
Kondisi fisik terdeteksi
(warna, bau, tekstur)
Prinsip – 4
PEMANTAUAN BATAS KRITIS
Kondisi/konsekuensi
Terjadi bahaya bagi kesehatan
Kemungkinan
bahaya
meningkat / berkembang
Ditemukannya pecahan kaca atau
tulang pd makanan & Ditemukan
mikroba patogen pada makanan
dapat •Pemanasan yang kurang
•Suhu pendinginan yang kurang
•Sarana penyajian-Disrtb-Konsm
PADA PRODUKSI MAKANAN
Oleh :
SYAFRIANI
TUJUAN TATAP MUKA
2 X PERTEMUAN
Mampu :
1.
Menjelaskan pengertian HACCP
2.
Menjelaskan tujuan penerapan HACCP
3.
Menjelaskan manfaat penerapan HACCP
4.
Menyebutkan tujuh prinsip HACCP
5.
Menjelaskan isi dari rencana HACCP
6.
Melakukan Identifikasi bahaya pada satu contoh produk makanan
7.
Menetapkan CCP pada satu contoh makanan
8.
Menetapkan batas / limit kritis untuk CCP yang telah diidentifikasi
pada satu contoh makanan
9.
Menetapkan langkah pemantauan untuk CCP sesuai batas limit yang
telah ditentukan
10.
Menetapkan tindakan koreksi jika ditemukan CCP yang melebihi
batas kritisdari hasil pemantauan
11.
Menetapkan langkah-langkah verifikasi dari hasil tindakan koreksi
CCP
12.
Menjelaskan kegiatan dokumentasi yang diperlukan untuk
penerapan HACCP
•
satu produk makanan
PENGANTAR :
“FOOD BORNE DISEASE”
Faktor-faktor Utama FBD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pendinginan makanan yang tidak tepat
Membiarkan makanan selama 12 jam
(penyajian)
Penanganan makanan oleh pekerja yang
menderita infeksi
Proses pemasakan dan pemanasan tidak cukup
Penyimpanan makanan dlm keadaan hangat <
65 C
Pemanasan kembali makanan suhu tidak
tepat
Makanan berasal dari sumber yang tidak aman
Terjadi kontaminasi silang.
PENGERTIAN Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP)
Suatu system yang
mengidentifikasi BAHAYA
SPESIFIK yang mungkin
timbul dan cara
pencegahannya untuk
mengendalikan bahaya
tersebut.
Tujuan HACCP
Umum
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
cara mencegah atau mengurangi kasus
keracunan dan penyakit melalui makanan
(“Food born disease”).
Khusus
•
•
•
•
Mengevaluasi cara produksi mkn bahaya ?
Memperbaiki cara produksi mkn critical
process
Memantau & mengevaluasi penanganan,
pengolahan, sanitasi
Meningkatkan inspeksi mandiri
Kegunaan HACCP
•Mencegah penarikan makanan
•Meningkatkan jaminan Food
Safety
•Pembenahan & “pembersihan”
unit pengolahan (produksi)
•Mencegah kehilangan
konsumen / menurunnya pasien
•Meningkatkan kepercayaan
konsumen / pasien
•Mencegah pemborosan beaya
PRINSIP HACCP
1. Identifikasi bahaya
2. Penetapan CCP
3. Penetapan batas / limit
kritis
4. Pemantauan CCP
5. Tindakan koreksi thd
penyimpangan
6. Verifikasi
7. Dokumentasi
PRINSIP – 1
IDENTIFIKASI BAHAYA
JENIS BAHAYA
BIOLOGIS (MIKROBIOLOGIS)
KIMIA
FISIK
Urutan Resiko Bhn Makanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Unggas & produk unggas
Daging sapi & produk daging sapi
Daging babi & produk daging babi
Ikan & produk ikan
Salad campuran (telur, tuna) & sayuran
lalapan
Lauk pauk lainnya
Susu & produk susu (kcl. Es cream)
Puding & krim
Es cream & permen
Bahan kering
BAHAYA MIKROBIOLOGIS
Bahan Pangan
Organisme Patogen
Daging dan produk
daging
Salmonella
S. aureus
Y. enterocolitica
C. perfringens
C. botulinum
E. coli patogenik
L. monocytogenes
Virus enteric
Parasit
Susu dan produk susu
Mycobacterium
Brucella
Salmonella
L. monocytogenes
E. coli
S. aureus
Bacillus sp.
Clostridium sp.
Virus
Unggas
unggas
dan
produk Salmonella
Campylobacter
C. perfringens
S. aureus
Y. Enterocolitica
L. monocytogenes
Produk
hasil
laut V. cholerae
(ikan, kerang, udang)
V. parahaemolyticus
C. botulinum
L. monocytogenes
Parasit
Virus (utama Hepatitis
A)
Sayur-sayuran
Virus
Hepatitis
enteric
Parasit
Salmonella
Shigella
V. cholerae
L. monocytogenes
A&
Mikotoksin
Mikroba
penghasil
Makanan yang
tercemar
Aflatoksin
Aspergillus flavus
Jagung, kacang tanah,
biji kapas, kopra, beras,
susu, kacang-kacangan
lain.
Patulin
Penicillium claviforme
Apel,
anggur,
buahan
Okratoksin A
Aspergillus ochraceus
Gandum, jagung, barlei,
kacang tanah, biji-bijian
Zearalenon
Fusarium sp.
Jagung, barlei, sorghum,
wijen, minyak jagung,
pati
Fumonisin
Fusarium moniliforme
Jagung, barlei, sorghum,
wijen, minyak jagung,
pati
Botulinin
Clostridium botulinum
Makanan kaleng, daging,
ikan & sea food, telur,
sayuran
Asam
Pseudomonas
Bungkil
ampas
buah-
kelapa,
BAHAYA KIMIA
Kelompok
Jenis Bahan Kimia
Contoh
Terbentuk
secara
alami
Mikotoksin,Skrombotoksi
n, Toksin jamur &
kerang, Alkaloid
pirolizidin,
Fitohemaglutinin, PCB
(polychlorinated
biphenyl)
Aflatoksin, okratoksin,
zearalenon
Histamin
Amatoksin, palotoksin
Toksin paralitik, toksin
diare, neurotoksin,
toksin amnestik
Ditambahka
n secara
sengaja
atau tidak
sengaja
Bahan kimia pertanian
Logam/benda
berbahaya
Bahan tambahan
(terlarang atau melebihi
batas)
Bahan bangunan &
sanitasi, Pengawet
Pestisida, fungisida,
pupuk, insektisida,
aldrin, antibiotik,
hormon pertumbuhan,
fertilizer
Pb, Zn, As, Hg, Sianida
Pewarna (amarant,
methanil yellow,
rhodamin B)
Lubrikan, sanitizer,
pelapis
Nitrit, formalin, boraks
Toksikan
Sumber
Makanan yang
tercemar
Ciguatera
Dinoflagelat
Berbagai ikan
tropis
Toksin kerang :
paralitik,
neirutoksin,
diareik, amnesik
Berbagai
dinoflagelat
Kerang
Alkaloid pirolizidin
Berbagai
tanaman
beracun
Serealia, madu
Histamin
Bakteri
pembusuk
Ikan, keju
HCN
Singkong,
gadung
Asam jengkolat
Jengkol
Mimosin
Petai
Bahan Tambahan Pangan
release agents
non-nutritive sweeteners
nutrient supplements
nutritive sweeteners
oxidising and reducing agents
pH control agents
propellants and gases
sequestrants
solvents and vehicles
stabilisers and thickeners
surface-active agents
texturizers
Penggunaan BTP yang dilarang
borax
boric acid
formaldehyde
unapproved colouring agents
Kontaminan selama produksi
polynuclear aromatic hydrocarbons
heterocyclic amines, nitropyrenes
nitrosamines
ethyl carbamate (urethane)
chloropropanols
Potensial bahan lain
ion-exchange resins, filter aids
enzyme preparations
microorganisms
solvents, lubricants, release agents
specific function additives
utensils
working surfaces
equipment
metal, plastic, paper, wood, etc.
detergents
sanitisers
BAHAYA FISIK
Cemaran fisik yang potensial
glass
slime or scum
metal
bone
plastic
stones and rocks
capsules or crystals
pits or shell
wood
paper
human and animal hair
FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
CARA PENCEGAHANNYA
NAMA MASAKAN : …
NO.
BAHAN MENTAH /
INGRIDIEN /
BAHAN
TAMBAHAN
BAHAYA
B (M)/K/F
JENIS
BAHAYA
CARA
PENCEGAHAN
Ket. B (M) = Biologis (Mikrob) ; K = Kimia ; F =
Fisik
KELOMPOK BAHAYA to form 2
KEL. BHY
KARAKTERISTIK
A
Kelompok makanan KHUSUS yang terdiri dari makanan NON STERIL
yang ditujukan untuk konsumen beresiko tinggi, seperti bayi, balita,
orang sakit/pasien, orang tua, ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut
B
Makanan yang mengandung bahan / ingridien yang SENSITIF terhadap
bahaya biologis, kimia, atau fisik
C
Di dalam proses pengolahan makanan TIDAK terdapat tahap yang dapat
membunuh mikroorganisme berbahaya atau mencegah / menghilangkan
bahaya kimia / fisik
D
Makanan kemungkinan mengalami PENCEMARAN KEMBALI setelah
pengolahan SEBELUM pengemasan / penyajian
E
Kemungkinan dapat terjadi KONTAMINASI KEMBALI atau penanganan
yang salah SELAMA distribusi, penanganan oleh konsumen / pasien,
sehingga makanan menjadi berbahaya bila dikonsumsi
F
Tidak ada proses pemanasan setelah mengemasan / penyajian atau waktu
dipersiapkan di tingkat konsumen / pasien yang dapat memusnahkan /
menghilangkan BAHAYA BIOLOGIS.
- Atau Tidak ada cara bagi konsumen untuk mendeteksi, menghilangkan,
atau menghancurkan BAHAYA KIMIA atau FISIK
FORMULIR 2. ANALISA RESIKO BAHAYA
NAMA MASAKAN : …
NO
BAHAN /
INGRIDIEN
KEL. BAHAYA(“v”)
A
B
C
D
E
F
KATEGORI
RESIKO
Mkn “Opor Ayam
Bahan mentah
1.
2.
3.
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol.
Resti)
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya
biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah
Kategori Resiko Makanan Form 2.
HACCP
Kategori
resiko
Karakteristik
bahaya
0
0 (tidak ada
bahaya)
I
(+)
II
(++)
III
(+++)
IV
(++++)
V
(+++++)
VI
A+
(kategori khusus)
Keterangan
TIDAK mengandung bahaya A
s.d. F
Mengandung SATU bahaya B
s.d. F
Mengandung DUA bahaya B s.d.
F
Mengandung TIGA bahaya B
s.d. F
Mengandung EMPAT bahaya B
s.d. F
Mengandung LIMA bahaya B
s.d. F
Kategori resiko paling tinggi
(semua makanan yang
mengandung BAHAYA A, baik
Examples of Risk categories
Applicability
Hazard A :
A special class that applies to the non sterile product designate
and
intended for the consumption by at risk population.
--
Hazard B :
The product contains sensitive ingredient in terms of
microbiological hazard.
+
Hazard C :
The process does not contain a controlled processing step that
effectively destroys harmful micro-organism.
+
Hazard D :
The product is subject to re-contamination after processing and
before packaging.
--
Hazard E :
There is a substantial potential for abusive handling and could
render for the
product harmful when consumed
--
Hazard F :
Thee is a substantial potential for abusive handling and could
render for the product harmful
when consumed
--
LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI
BAHAYA
• Jenis bahaya & Resiko
- Biologis (Mikrobiologis), Kimia, Fisik Form 1.
- Kategori Resiko Form. 2
• Persiapan
Diskripsi produk
Nama masakan : Opor ayam
Bahan : Ayam negeri, sntan kelapa, garam, gl pasir, Kunyit, Bb
masak
Konsumen
:…
Cara penyimpanan : …
Cara distribusi
:…
Cara mengkonsumsi : …
Proses pengolahan :
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
dst
Example for Product’s Description
Description of product
Batter / breadered chicken portions are packaged into polyethylene
bags and shipped in corrugated box, 15 bags per master box and 51
pieces per bag.
Product shelf life is 90 days if kept < 0oF or < -18oC.
After shipment to a distribution centre, the product is delivered to
stores where it is kept frozen with temperature < 0oF or < -18oC until
use. Nuggets are cooked by deep frying on palm oil at 360 oF
(182.2oC) for 4 minutes 15 seconds to reach internal temperature at
least 165oF. It is served as Chicken McNuggets with special sauce
and has a 30 minutes holding time.
Ingredients
•
Contains :
1. Main ingredient
2. Preservative
3. Other ingredient (coating, salt, water)
Including detail information packaging
and shelf life for every ingredient.
Example of Ingredient
5.
Ingredients
1. Meat formula
Fresh boneless chicken (breast, thigh),
Meat packed on 10 kg of food grade polyethilene bag. Shelf life of meat and
Skin in chilled condition is 6 days after slaughtering date or 7 days include
slaughtering date.
2. Coating
2.1. Milkwash
Enriched wheat flour bleached (flour, niacin, reduced iron, thiamine
mononitrate, riboflavin, folic acid), yellow corn flour, salt, leavening
(baking soda, sodium aluminium phosphate).
2.2. Breader
Enriched bleached wheat flour (flour, niacin, reduced iron, thiamine
mononitrate,riboflavin, folic acid), leavening (sodium acid pyrophosphate,
baking soda, monocalcium phosphate, calcium lactate)
Prinsip – 2
PENETAPAN CRITICAL CONTROL
POINT (CCP)
CCP titik, prosedur atau tahap operasional
yang dapat dikendalikan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemungkinan
terjadinya bahaya.
Pengelompokan & Cara penetapan CCP - CCP1 menghilangkan atau mencegah bahaya
- CCP2 mengurangi bahaya (tdk dpt
menghilangkan)
“CCP Dessission Tree”
Prinsip – 3 PENETAPAN BATAS /
LIMIT KRITIS
suatu
nilai yang merupakan batas antara
keadaan dapat diterima dan tidak dapat
diterima, ditetapkan pada setiap CCP yang
ditentukan --> like a sample KRITERIA
BATAS / LIMIT KRITIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Suhu
Waktu
Kelembaban (RH)
Nilai Aw
Nilai pH
Kuali & Kuant mikrob
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Konsent. Pengawet
Konsent. Garam
Klorin bebas
Viskositas
Nilai kimia
Cemaran (jenis & jml)
Kondisi fisik terdeteksi
(warna, bau, tekstur)
Prinsip – 4
PEMANTAUAN BATAS KRITIS
Kondisi/konsekuensi
Terjadi bahaya bagi kesehatan
Kemungkinan
bahaya
meningkat / berkembang
Ditemukannya pecahan kaca atau
tulang pd makanan & Ditemukan
mikroba patogen pada makanan
dapat •Pemanasan yang kurang
•Suhu pendinginan yang kurang
•Sarana penyajian-Disrtb-Konsm