Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Kasongan tahun 2016.

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Kasongan ini adalah penyampaian hasil pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Pengadilan Negeri Kasongan selama tahun 2016. LKjIP ini kami susun berdasarkan Surat Plt. Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 323/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 November 2016 dan ditindak lanjuti dengan Surat dari Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya Nomor W16- U/1751/OT.01/XI/2016 tanggal 30 November 2016 perihal Penyampaian LKjIP tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2017.

  Penyusunan LKjIP ini bersama-sama dengan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Kasongan berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men PAN) Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja serta sesuai Tugas Pokok dan Fungsi dan daftar Isisan Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2016 Pengadilan Negeri Kasongan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini terdiri dari :

  • Kata Pengantar •

  Ikhtisar Eksekutif

  • Bab I Pendahuluan, yang memuat penjelasan umum organisasi yang meliputi

  Aspek strategisnya berupa kedudukan, tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Kasongan

  • Bab II Perencanaan Kinerja, yang menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2016
  • Bab III Akuntabilitas Kinerja, Bab ini menguraikan Capaian Kinerja Organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi dengan melakukan analisis perbandingan target dengan realisasi tahun 2016, perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya, perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target jangka menengah dalam Reviu Rencana Strategis 2015-2019 PN Kasongan, Analisis keberhasilan/kegagalan program/kegiatan tahun 2016, dan analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/kegiatan yang berhasil menunjang keberhasilan atau menyebabkan kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Dan Realisasi Anggaran tahun 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF

  Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrument pertanggung jawaban dan perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah.

  Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis lokal, nasional, maupun global, dan tetap berada dalam tatanan sistem administrasi negara. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pengadilan serta agar mampu eksis dalam lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka Pengadilan Negeri Kasongan sebagai suatu organisasi secara terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil.

  Bagi manajemen yang berorientasi pada hasil, perencanaan strategis merupakan hal penting. Oleh karena itu Pengadilan Negeri Kasongan telah berupaya untuk mendefinisikan apa yang akan dicapai oleh organisasi, mengidentifikasi strategi, memperjelas prioritas organisasi, dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Dengan kata lain perencanaan strategis Pengadilan Negeri Kasongan ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri.

  Akhirnya LKjIP Pengadilan Negeri Kasongan tahun 2016 ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam : a. Penyusunan rencana kinerja;

  b. Penyusunan rencana kerja dan anggaran;

  c. Menyusun penetapan kinerja;

  d. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan dilingkungan Pengadilan Negeri Kasongan.

  Dengan adanya pemberian tunjangan remunerasi berbasis kinerja telah mendorong Pengadilan Negeri Kasongan untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengadilan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan peradilan yang bersh, berwibawa, mandiri dan transparan kepada publik atau masyarakat khususnya pencari keadilan. Hal tersebut diupayakan dengan manajemen sumber daya manusia yang ada dan memanfaatkan teknologi informasi menuju terwujudnya salah satu prioritas reformasi yudisial Mahkamah Agung RI yaitu transparansi, akuntabilitas, dan akses terhadap informasi peradilan yang harus ditangani secara sistematis dan berkelanjutan.

  Tugas pengadilan Negeri Kasongan sebagai salah satu Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman dan sebagai kawal depan Mahkamah Agung RI adalah menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pada tingkat pertama baik perkara pidana maupun perdata sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 jo Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum beserta penjelasannya yang meliputi penyelesaian sengketa pidana dan perdata.

  Mengingat pentingnya pelaksanaan tugas pengadilan yang efektif dan efisien, Pengadilan Negeri Kasongan menyususn LKjIP dengan upaya dan langkah sebagai berikut :

  1. Analisis tugas kepegawaian dan mengadakan peningkatan kualitas kepegawaian/SDM yang ada, guna mengembangkan dan melaksanakan sistem manajemen kepegawaian yang berbasis kinerja dengan dukungan pembinaan, pelatihan, studi banding dan kegiatan yang dapat memberikan nilai plus wawasan SDM;

  2. Efisiensi ketatalaksanaan, sebagai upaya menyempurnakan sistem tata laksana penyelenggaraan manajemen dan administrasi guna terciptanya efisiensi dan efektivitas tata hubungan kerja dan kewenangan dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi dengan mengembangkan program antara lain : Penyederhanaan sistem dan prosedur kerja yang dituangkan dalam uraian tugas (Job Description), Penyempurnaan admnistrasi perkantoran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan Penyempurnaan sistem pengeloaan sarana dan prasarana kerja, Penataan dan pengembangan sistem kearsipan dan kepustakaan yang tertib dan teratur. Pengembangan program tersebut diwujudkan dengan diterapkannya Standard Operating Procedure (SOP) pada semua sistem pengeloaan administrasi peradilan baik admnistrasi perkara maupun admnistrasi umum;

  3. Peningkatan akuntabilitas, dalam mempertanggung jawabkan kinerja pelaksanaan penggunaan sumber daya, dimana dalam pelaksanaannya perlu disusun dan dikembangkan suatu standard kriteria penilaian akuntabilitas. Yang selanjutnya kinerja tersebut dilakukan penilaian dan evaluasi;

  4. Peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai upaya mewujudkan manajemen pelayanan prima, dalam pengertian produk pelayanan yang cepat, tepat, pasti, efisien, transparan, akuntabel dan biaya murah bagi masyarakat dengan mengupayakan penataan antara lain : Pengembangan sistem informasi peradilan dengan mengembangkan website Pengadilan Negeri Kasongan dengan maksud sebagai akses informasi publik yang lebih efektif, efisien dan transparan;

  5. Peningkatan sistem pengawasan melalui upaya mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan berjenjang dalam setiap unit kerja melalui pengawasan melekat;

  6. Optimalisasi koordinasi program pengadilan, dilakukan koordinasi penyusunan program masing-masing unit kerja dalam lingkup Pengadilan Negeri Kasongan untuk kemudian diusulkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT).

  

DAFTAR ISI

Halaman

  1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016… ........................................................................... 14

  B. Realisasi Anggaran ...................................................................................... 43

  6. Analisis atas program kerja/kegiatan yang mendukung keberhasilan/ kegagalan pencapaian target kinerja 2016 ................................ 42

  5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ............................................................................................................... 42

  4. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Realisasi kinerja 2016. .................................................. 41

  3. Perbandingan antara Realisasi Kinerja tahun 2016 dengan Target jangka menengah RENSTRA 2015-2019 ........................................................................... 38

  2. Perbandingan antara Realisasi Kinerja tahun 2016 dengan Realisasi Tahun sebelumnya............................... 33

  BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi ..................................................................... 14

  KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

  B. Perjanjian Kinerja Tahunan 2016 ........................................................ 10

  3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ......................................... 5

  2. Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................................ 5

  1. Visi dan Misi ........................................................................................... 4

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ................................................................. 2 C. Sistematika Penyajian .................................................................................. 3 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Kinerja Tahun 2016 ................................................................. 4

  IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................................................ v

  BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................................... 45 B. Saran .................................................................................................................... 45

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Reformasi yang terjadi di Indonesia membuat segenap komponen bangsa berlomba

  untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem, tata kelola dan upaya-upaya lainnya yang menuju pada perbaikan. Demikian pula dengan Aparatur Negara sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan masyarakat madani dan sejahtera dituntut untuk meningkatkan kapasitas dan kinerjanya demi keberlangsungan pembangunan nasional.

  Reformasi Birokrasi telah menjadi isu sentral dalam penataan pemerintahan dan pendayagunaan segenap aparatur negara, sehingga reformasi birokrasi dan tata kelola menjadi prioritas utama dalam Pembangunan Nasional sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014.

  Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana Kekuasaan Yudikatif, serta sebagai Peradilan Negara yang tertinggi beserta badan-badan peradilan dibawahnya tak luput juga dituntut untuk menerapkan Reformasi Birokrasi. Mahkamah Agung tidak hanya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kekuasaan kehakiman di Indonesia tetapi juga sebagai puncak manajemen dibidang administrasi, personil, dan finansial serta sarana dan prasarana. Kebijakan satu atap memberikan tanggung jawab dan tantangan karena Mahkamah Agung Republik Indonesia dituntut untuk menunjukkan kemampuannya guna mewujudkan organisasi sebagai lembaga yang profesional, efektif, efisien, transparan serta akuntabel dalam kerangka pembaharuan peradilan yang komprehensif dan sistematis demi tercapainya cita-cita pembaharuan badan peradilan secara utuh.

  Dalam rangka penerapan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan mewujudkan manajemen perencanaan kinerja di lingkungan Mahkamah Agung sesuai peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka Pengadilan Negeri Kasongan sebagai Pengadilan Tingkat Pertama Kelas

  II dibawah Pengadilan Tinggi Palangka Raya dalam naungan Direktorat Peradilan Umum dilingkungan Mahkamah Agung RI diwajibkan membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) guna mempertanggungjawabkan tugas dan fungsi serta perannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam Penyusunan Laporan Kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

  Tujuan pelaporan Kinerja ini adalah :

  1. Memberikan informasi Kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai ;

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi Pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

  Fokus pelaksanaan tugas dan fungsi badan peradilan adalah melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman yang efektif, yaitu memutuskan suatu sengketa/menyelesaikan suatu masalah hukum guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan didasari keagungan, keluhuran, dan kemulian institusi.

  Amandemen ketiga Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan sifat dan karakter Kekuasaan Kehakiman dengan menyatakan “Kekuasaan

  Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan

guna menegakkan hukum dan keadilan” Di dalam Undang-undang No. 48 Tahun 2009

  tentang Kekuasaan Kehakiman juga dikemukakan “Kekuasaan Kehakiman adalah

  kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia1.

   Kedudukan

  Pengadilan Negeri Kasongan (PN Kasongan) adalah Pengadilan tingkat pertama kelas II dibawah Pengadilan Tinggi Palangka Raya dalam naungan Direktorat Jenderal Peradilan Umum dilingkungan Mahkamah Agung RI adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dengan wilayah Yurisdiksi Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Yang meliputi 13 Kecamatan 154 Desa dan 7 kelurahan.

2. Tugas

  Sesuai Pasal 50 BAB Kekuasaan Pengadilan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum, PN Kasongan mempunyai tugas dan wewenang menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya (Perdata maupun Pidana) ditingkat pertama. Tugas lain in casu Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang hukum kepada instansi Pemerintah di Daerahnya apabila diminta sebagaimana yang diamanatkan

  Pasal 52 Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum 3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, PN Kasongan memiliki fungsi sebagai berikut: o Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan ; o Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara Banding, Kasasi dan

  Peninjauan Kembali serta administrasi perkara lainnya ; o Memberikan pelayanan internal kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Negeri Kasongan ; C.

SISTEMATIKA PENYAJIAN

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Kasongan selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagaimana diatur dalam PermenPAN & RB Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 yakni sebagai berikut :

  BAB I Pendahuluan, Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi yang meliputi Aspek strategisnya berupa kedudukan, tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Kasongan. BAB II Perencanaan Kinerja, pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian

  kinerja tahun 2016

  BAB III Akuntabilitas Kinerja, Bab ini menguraikan Capaian Kinerja Organisasi untuk

  setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi dengan melakukan analisis perbandingan target dengan realisasi tahun 2016, perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya, perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target jangka menengah dalam Rencana Strategis 2015-2019 PN Kasongan, Analisis keberhasilan/kegagalan program/kegiatan tahun 2016, dan analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/kegiatan yang berhasil menunjang keberhasilan atau menyebabkan kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Dan Realisasi Anggaran tahun 2016.

  BAB IV Penutup, Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

  serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan

  tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan, maka dibuatlah Rencana Strategis (Renstra) yang ditujukan untuk menjawab segala tuntutan lingkungan strategi baik yang bersifat lokal, regional, nasional bahkan tuntutan global dalam tatanan sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyusunan renstra tentu melalui pendekatan strategis yang konkrit, agar Pengadilan Negeri Kasongan dapat merealisasikan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

  Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kasongan yaitu selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanannya terhadap masyarakat pencari keadilan, dengan cara menanamkan rasa memiliki dan meningkatkan kedisiplinan melalui tertib administrasi dan tertib perkantoran, serta menjalankan tugas secara profesional dengan penuh rasa tanggung jawab. Pada hakekatnya Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kasongan merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan, dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan termasuk pembinaan terhadap akhlak dan perilaku aparatur negara serta pengawasan dan pengendalian manajemen, agar tercapai efektivitas, efisiensi dan produktivitas.

1. VISI DAN MISI

  Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi yang berhasil dirumuskan pada 10 September 2009 adalah “TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG” Visi Badan Peradilan tersebut di atas, dirumuskan dengan merujuk pada Pembukaan UUD 1945, terutama alinea kedua dan alinea keempat sebagai tujuan Negara Republik Indonesia.

  Melalui visi ini, ingin menjadikan Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya sebagai lembaga yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya. Sehingga Pengadilan Negeri Kasongan menetapkan visi sebagai berikut :

  “TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI KASONGAN YANG AGUNG.” Pengadilan Negeri Kasongan menetapkan misi sebagai berikut:

1) Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Kasongan;

  2) Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3) Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Kasongan; 4) Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Kasongan; 2.

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

  1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel;

  2. Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi;

  3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan; 4.

   Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.

  Selanjutnya, ada 7 (tujuh) sasaran strategis yang menjadi prioritas Reviu Renstra Pengadilan Negeri Kasongan untuk Tahun 2015 – 2019. Ketujuh sasaran strategis yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel; 2.

  Dari uraian sebelumnya, ingin disampaikan bahwa yang menjadi tujuan utama Pengadilan Negeri Kasongan, bisa menjadi PENGADILAN NEGERI YANG AGUNG. Pengadilan Negeri Kasongan dalam mencapai Visi tersebut menetapkan tujuan sebagai berikut :

  3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan; 4.

   Terwujudnya sistem manajemen informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel;

  5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal;

  6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif;

  7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien.

  3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

  Tujuh sasaran strategis tersebut merupakan arah bagi Pengadilan Negeri Kasongan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

   Meningkatkan penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi;

  • Persentase produktifitas menyelesaikan perkara
  • Persentase penyelesaian perkara tepat waktu
  • Persentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan tahun ini
  • Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
  • Persentase perkara pidana melalui sistem peradilan pidana terpadu
  • Persentase perkara pidana melalui sistem peradilan pidana anak

  • Persentase keberhasilan penyelesaian perkara melalui small claim court
  • Persentase keberhasilan penyelesaian perkara melalui mediasi
  • Persentase percepatan penyelesaian perkara melalui pengaturan delegasi
  • Persentase perkara yang diselesaikan melalui pembebasan biaya (prodeo)
  • Persentase perkara yang diselesaikan melalui sidang keliling (zitting plaats)
  • Persentase perkara yang terlayani melalui posyankum
  • Persentase identitas hukum yang terpenuhi

  6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif.

  pengawasan maupun badan pemeriksa keuangan (BPK)

  Indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :

  5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal.

  (penguatan regulasi)

  Indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :

  4. Terwujudnya sistem manajemen informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel.

  3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan Indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :

  panggilan/pemberitahuan

  Indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :

  2. Meningkatkan penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi.

  Dalam mewujudkan sasaran strategis ini ditetapkan Indikator Kinerja sebagai berikut :

  • Integrasi informasi perkara secara elektronik
  • Transparansi kinerja peradilan dan manajerial secara efektif dan efisien

  • Persentase pengaduan yang ditindak lanjuti
  • Persentase temuan yang ditindak lanjuti
  • Persentase pemanfaatan databased untuk pemeriksaan baik oleh badan

  • Persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan

  Indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :

  • Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan

  parameter obyektif

  • Persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian
  • Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
  • Pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter

  obyektif

7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien.

  Indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :

  • Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang

  mendukung peningkatan pelayanan prima

  • Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi

  kerja)

  • Persentase hasil monev dan hasil reviu yang dijadikan feedback untuk analisa

  kebijakan

  • Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan.

  Pada Tahun 2016, Pengadilan Negeri Kasongan menetapkan target pencapaian rencana kinerja sebagai berikut : Unit Organisasi : PENGADILAN NEGERI KASONGAN Tahun Anggaran : 2016

TARGET NO SASARAN STRATEGIS

  (1) (2) (3) (5) Persentase produktifitas menyelesaikan

  95% perkara Persentase penyelesaian perkara tepat

  100% waktu

  Terwujudnya proses peradilan yang pasti,

  persentase sisa perkara tahun lalu yang 1.

  transparan dan

  100% diselesaikan tahun ini

  akuntabel

  persentase perkara yang tidak mengajukan 70% upaya hukum persentase perkara pidana melalui sistem

  10% peradilan pidana anak

  2. Meningkatkan penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi

  Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

  20% pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter obyektif

  60% persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi

  80% persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian

  persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter obyektif

  Terwujudnya tranparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif

  50% 6.

  90% persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan

  persentase pengaduan yang ditindak lanjuti 95% persentase temuan yang ditindak lanjuti 95% persentase pemanfaatan databased untuk pemeriksaan baik oleh badan pengawasan maupun badan pemeriksa keuangan (BPK)

  100% 5.

  persentase keberhasilan penyelesaian perkara melalui small claim court 10% persentase keberhasilan penyelesaian perkara melalui mediasi

  integrasi informasi perkara secara elektronik 100% transparansi kinerja peradilan dan manajerial secara efektif dan efisien (penguatan regulasi)

  Terwujudnya sistem manajemen informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel

  20% persentase identitas hukum yang terpenuhi 90% 4.

  10% persentase perkara yang terlayani melalui posyankum

  persentase perkara yang diselesaikan melalui pembebasan biaya (prodeo) 5% persentase perkara yang diselesaikan melalui sidang keliling (zitting plaats)

  Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

  20% 3.

  20% persentase percepatan penyelesaian perkara melalui pengaturan delegasi panggilan/pemberitahuan

  60% persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang 85% mendukung peningkatan pelayanan prima

  Meningkatnya

  persentase peningkatan produktifitas

  pengelolaan

  kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi 85%

  manajerial lembaga

  kerja) 7.

  peradilan secara

  persentase hasil monev dan hasil reviu yang

  akuntabel, efektif dan

  75% dijadikan feedback untuk analisa kebijakan

  efisien

  persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima 90% peradilan

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

  

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

PENGADILAN NEGERI KASONGAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

  Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

  Nama : JUMADI, S.H. Jabatan : Sekretaris Pengadilan Negeri Kasongan

  Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : JUDI PRASETYA, S.H., M.H.

  Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Kasongan

  Selaku atasan Pihak Pertama, Selanjutnya disebut Pihak Kedua Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

  Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

  Kasongan, 15 Februari 2016 Pihak Kedua, Pihak Pertama, t.t.d t.t.d

  JUDI PRASETYA, S.H., M.H. JUMADI, S.H NIP. 19690109 199603 1 002 NIP. 19680717 199303 1 010

  Lampiran Perjanjian Kinerja 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

  Unit Organisasi : PENGADILAN NEGERI KASONGAN TARGET NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016

  (1) (2) (3) (5) Persentase produktifitas menyelesaikan

  95% perkara (Clearance rate) Persentase penyelesaian perkara tepat

  100%

  Terwujudnya proses

  waktu

  peradilan yang pasti, 1. transparan dan

  persentase penurunan tunggakan perkara 70%

  akuntabel

  persentase perkara yang tidak mengajukan 70% upaya hukum persentase perkara pidana melalui sistem

  10% peradilan pidana anak persentase keberhasilan penyelesaian

  10% perkara melalui small claim court

  Meningkatkan 2. penyederhanaan

  persentase keberhasilan penyelesaian

  proses penanganan

  20% perkara melalui mediasi

  perkara melalui pemanfaatan

  persentase percepatan penyelesaian perkara

  teknologi informasi

  melalui pengaturan delegasi 20% panggilan/pemberitahuan persentase perkara yang diselesaikan

  5% melalui pembebasan biaya (prodeo)

  Meningkatnya akses

  persentase perkara yang diselesaikan

  peradilan bagi 3.

  10%

  masyarakat miskin melalui sidang keliling (zitting plaats) dan terpinggirkan

  persentase perkara yang terlayani melalui 20% posyankum persentase identitas hukum yang terpenuhi 90% 4.

  Terwujudnya sistem manajemen informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel

  80% persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian

  85% persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi

  persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima

  Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien

  60% 7.

  20% pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter obyektif

  60% persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi

  persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter obyektif

  integrasi informasi perkara secara elektronik 100% transparansi kinerja peradilan dan manajerial secara efektif dan efisien (penguatan regulasi)

  Terwujudnya tranparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif

  50% 6.

  90% persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan

  persentase pengaduan yang ditindak lanjuti 95% persentase temuan yang ditindak lanjuti 95% persentase pemanfaatan databased untuk pemeriksaan baik oleh badan pengawasan maupun badan pemeriksa keuangan (BPK)

  Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

  100% 5.

  85% kerja) persentase hasil monev dan hasil reviu yang 75% dijadikan feedback untuk analisa kebijakan persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima

  90% peradilan

KEGIATAN ANGGARAN

  Rp3.676.113.000,-

  1. Program dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya (Tiga milyar enam ratus tujuh puluh enam juta Mahkamah Agung seratus tiga belas ribu rupiah)

  Rp1.681.000.000,-

  2. Program Peningkatan Sarana dan

  (satu milyar enam ratus delapan puluh satu

  Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

  juta rupiah)

  Rp34.325.000,-

  3. Program peningkatan Manajemen

  (tiga puluh empat juta tiga ratus dua puluh

  Peradilan Umum

  lima ribu rupiah) Ditetapkan di : Kasongan.

  Pada Tanggal : 15 Februari 2016

  Sekretaris Pengadilan Negeri Kasongan Ketua Pengadilan Negeri Kasongan, t.t.d t.t.d JUMADI,S.H. JUDI PRASETYA,S.H., M.H. NIP. 19680717 199303 1 010 NIP. 19690109 199603 1 002

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

  suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi sedangkan Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

  Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

  Untuk mengukur sejauh mana pencapaian kinerja tersebut telah mendekati perwujudan Visi, misi, tujuan dan sasaran strategisnya maka harus dilakukan pengukuran dalam beberapa kriteria, antara lain :

  1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016

  2. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan capaian kinerja tahun 2015

  3. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target jangka menengah dalam dokumen Rencana Strategis PN Kasongan Oleh sebab itu untuk mengukur capaian kinerja PN Kasongan pada tahun 2016 ini, maka akan diuraikan sebagai berikut :

  A.1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016

  Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Kasongan di tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

  Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini :

  SASARAN

PERSEN NO

  TASE

  (1) (2) (3) (5) 2.196 dari

  Persentase produktifitas 95% 2.234 98.3% menyelesaikan perkara perkara 172 dari

  Persentase penyelesaian 100% 176 97.7% perkara tepat waktu

  Terwujudnya

  perkara

  proses peradilan 1. yang pasti,

  31 dari 31 persentase sisa perkara tahun 100% 100%

  transparan dan

  perkara lalu yang diselesaikan tahun ini

  akuntabel

  163 dari persentase perkara yang tidak 70% 176 92.6% mengajukan upaya hukum perkara persentase perkara pidana

  6 dari 152 melalui sistem peradilan pidana 10% 3.9% perkara anak persentase keberhasilan

  10% 0 perkara 0% penyelesaian perkara melalui

  Meningkatkan

  small claim court

  penyederhanaan 2.

  persentase keberhasilan

  proses penanganan

  0 dari 18 penyelesaian perkara melalui

  perkara melalui

  20% 0% perkara mediasi

  pemanfaatan teknologi informasi

  persentase percepatan penyelesaian perkara melalui 9 dari 18

  20% 50% pengaturan delegasi perkara panggilan/pemberitahuan persentase perkara yang diselesaikan melalui

  5% 0 perkara 0% pembebasan biaya (prodeo)

  Meningkatnya persentase perkara yang akses peradilan diselesaikan melalui sidang

  10% 0 perkara 0% 3.

  bagi masyarakat keliling (zitting plaats) miskin dan

  persentase perkara yang 45 dari 176

  terpinggirkan

  20% 25.6% terlayani melalui posyankum perkara 12 dari 13 persentase identitas hukum

  90% permohona 92.3% yang terpenuhi n

  4. Terwujudnya sistem manajemen informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel

  50% pelanggara n 100% 6.

  60% 10 dari 10 pegawai

  35% pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter obyektif

  20% 7 dari 20 pegawai

  66.6% persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi

  60% 4 dari 6 hakim

  100% persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian

  80% 21 dari 21 jabatan

  persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter obyektif

  Terwujudnya tranparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif

  100% persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan

  integrasi informasi perkara secara elektronik 100% 196 dari

  90% Data terus menerus update

  100% persentase pemanfaatan databased untuk pemeriksaan baik oleh badan pengawasan maupun badan pemeriksa keuangan (BPK)

  95% 17 dari 17 temuan

  100% persentase temuan yang ditindak lanjuti

  persentase pengaduan yang ditindak lanjuti 95% 5 dari 5 pengaduan

  Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

  66 SK KPN 100% 5.

  66 SK dari

  100%

  196 perkara 100% transparansi kinerja peradilan dan manajerial secara efektif dan efisien (penguatan regulasi)

  100% persentase terpenuhinya Sapras kebutuhan standar sarana dan

  85% telah cukup 100% prasarana yang mendukung memadai peningkatan pelayanan prima persentase peningkatan

  26 SKP dari 85% 100%

  Meningkatnya

  produktifitas kinerja SDM (SKP

  26 Pegawai

  pengelolaan

  dan penilaian prestasi kerja) 7.

  manajerial lembaga peradilan secara akuntabel,

  persentase hasil monev dan

  14 Dari 17

  efektif dan efisien

  hasil reviu yang dijadikan 75% 82,3% temuan feedback untuk analisa kebijakan persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang

  90% 100% 100% mendukung pelayanan prima peradilan

  Capaian hasil pengukuran kinerja diatas didapat dengan membandingkan realisasi pekerjaan yang berhasil dilaksanakan dengan target tahunan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2016. Sumber data pencapaian realisasi kinerja adalah Laporan Bulanan, Laporan Tahunan, dan data-data masing-masing kepaniteraan dan sub bagian sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

  Capaian hasil kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1.

   Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

  Dalam sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel terdiri atas 5 (lima) Indikator Kinerja Utama yaitu :

  1. Persentase Produktifitas menyelesaikan perkara;

  2. Persentase Penyelesaian perkara tepat waktu;

  3. Persentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan tahun ini;

  4. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum;

  5. Persentase perkara pidana melalui system peradilan pidana anak; Adapun pencapaian target kinerja Pengadilan Negeri Kasongan Tahun 2016 pada sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  Sasaran Indikator Kinerja No %Target %Realisasi %Pencapaian Strategis Utama

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  1 Persentase Produktifitas

  95% 98.3% 103.5% menyelesaikan perkara Persentase Penyelesaian

  100% 97.7% 97.7%

  Terwujudny

  perkara tepat waktu

  a Proses

  Persentase sisa

  Peradilan

  perkara tahun lalu

  Yang Pasti,

  100% 100% 100% yang diselesaikan

  Transparan,

  tahun ini

  dan Akuntabel

  Persentase perkara yang tidak 70% 92.6% 132.3% mengajukan upaya hukum Persentase perkara pidana melalui

  10% 3.9% 39% system peradilan pidana anak

a. Persentase Produktifitas menyelesaikan Perkara

  Untuk indikator Persentase Produktifitas menyelesaikan perkara pada tahun 2016 ditetapkan target sebesar 95% dan pada realisasinya mencapai 98,3% dengan jumlah perkara yang diputus sebanyak 2.196 dari 2.234 perkara yang terdaftar dan diregister, dengan rincian sebagai berikut :

  • Perkara Perdata gugatan 14 dari 18 Perkara,
  • Perdata Permohonan 15 dari 16 perkara,
  • Pidana biasa/khusus 114 dari 146 perkara,
  • Pidana Anak 5 dari 6 perkara,
  • Pidana cepat 10 dari 10 perkara, - dan pidana lalu lintas 2.007 dari 2.007 perkara.