View of ANALISIS PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN ORGANIZATION CULTURE ASESSEMENT INSTRUMENT (OCAI) (STUDI KASUS AUTO 2000 CABANG SETIABUDHI BANDUNG)
INFOMATEK
Volume 19 Nomor 1 Juni 2017
ANALISIS PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN
ORGANIZATION CULTURE ASESSEMENT INSTRUMENT (OCAI)
(STUDI KASUS AUTO 2000 CABANG SETIABUDHI BANDUNG)
*)
Rizki Wahyuniardi , Apep Rahmat, Ahmad Faisal Nurcholis
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Pasundan - Bandung
Abstrak: AUTO 2000 Cabang Setiabudhi Bandung merupakan jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan
dan penyediaan produk Toyota. Perusahaan ini merupakan dealer Toyota yang sukses di pasar nasional.
Kesuksesan ini tidak luput dari persaingan yang ketat. Untuk memenangkan persaingan, diperlukan kondisi
perusahaan yang adaptif dengan membangun dan menerapkan budaya organisasi yang sesuai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui budaya organisasi, hasil pemetaan dan analisis rekomendasi di masa datang
dengan menggunakan metode Organization Culture Asessement Instrument (OCAI). Metode ini digunakan untuk
mengetahui budaya yang dirasakan saat ini dan yang diharapkan kedepannya. Tipe budaya dalam OCAI dibagi
4 yaitu: Clan, Adhocrachy, Market dan Hierarchy. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa budaya
perusahaan saat ini adalah budaya market dan harapan pegawai terhadap budaya perusahaan di masa datang
adalah market, clan dan hierarchy. Hal ini bisa dipengaruhi deskripsi pekerjaanya sehingga terfokus terhadap
pekerjaan yang diberikan dan tidak melihat keadaan perusahaan secara umum. Dengan demikian dapat
disimpulkan perlunya penyesuaian budaya organisasi menggunakan OCAI dengan visi, misi, serta nilai–nilai
yang ada di perusahaan.
Kata kunci: Budaya Organisasi, AUTO 2000, Organization Culture Asessement Instrument (OCAI).
1
OCAI pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
1.1 Latar Belakang
seperti Umartias [2], Hitka [3] dan Cendana
Penelitian ini didasari oleh penelitian yang
[4].
telah dilakukan oleh Quinn [1]. Dalam bukunya
kesimpulan bahwa setiap individu dalam
dijelaskan tentang cara menganalisis budaya
organisasi
organisasi
mengenai budaya organisasi saat ini dan
I. PENDAHULUAN
menggunakan
instrumen
Organization Culture Asessement Instrument
Ketiga
penelitian
memiliki
menghasilkan
pendapat
tersendiri
harapan di masa datang.
(OCAI). Penelitian tentang pemetaan budaya
organisasi
dengan
menggunakan
metode
AUTO
2000
merupakan
*)
[email protected]
Cabang
jaringan
Setiabudi
jasa
Bandung
penjualan,
perawatan, perbaikan dan penyediaan suku
Infomatek Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 : 23 - 28
cadang Toyota. Perusahaan ini merupakan
ada di perusahaan. Sesuai dengan Efendi [6],
dealer Toyota yang sudah sukses di pasar
bahwa yang memiliki pengaruh terhadap
nasional
komitmen
khususnya
di
wilayah
regional
organisasi
karyawan
adalah
Bandung. Kesuksesan ini hasil kerja keras
kecerdasan emosional pemimpin, sehingga
pegawainya untuk menghadapi persaingan
bawahannya dapat mengikuti dimensi yang
yang ketat. Dalam menghadapi persaingan
dimiliki
yang ketat tersebut membuat perusahaan
dimaksud dalam penelitian ini dan jumlah
menyadari
responden yang dijadikan bahan penelitian
pentingnya
memiliki
kondisi
pemimpinnya.
Pimpinan
yang
perusahaan yang adaptif, sehingga dapat
sesuai
memberikan dorongan pada Sumber Daya
perusahaan diperlihatkan pada Tabel 1.
dengan
struktur
organisasi
di
Manusia (SDM) yang bekerja untuk mencapai
misi
dan
perusahaan
budaya
tujuan
akan
perusahaan.
menjadi
organisasi
yang
adaptif
Tabel 1
Kondisi
Jabatan Responden dan jumlahnya
ketika
diterapkan
di
perusahaan berkontribusi terhadap kinerja
No
1
2
karyawan (Suryani [5]).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
profil budaya organisasi yang dirasakan saat
3
4
ini dan yang diharapkan oleh kayawan di
AUTO 2000 Cabang Setiabudi Bandung,
mengetahui klasifikasi pemetaan budaya serta
memberikan analisis dan rekomendasi dari
hasil pemetaan budaya yang telah dilakukan.
5
Jabatan
Kepala
Cabang
Jumlah
No
1
6
Supervisor
2
7
1
8
1
9
1
10
Kepala
Administration
Department
Head
Kepala
Bengkel
Kepala
Customer
Relation Care
2.2 Organization
Jabatan
Kepala
Security
Kepala
Service
Ketua Tim
Sales
Force
Kepala
Onderdil
Kepala
Booking
Service
Culture
Jumlah
1
2
5
1
1
Asessement
Instrument (OCAI)
Dari penelitian ini akan diberikan gambaran
Alat dalam mengumpulkan informasi penelitian
terhadap budaya organisasi yang sebaiknya
menggunakan kuesioner untuk mengetahui
dijalankan di perusahaan.
jawaban
dari
setiap
responden,
dengan
menggunakan kuesioner OCAI yang terdiri
II. METODOLOGI
dari 6 kriteria yaitu karakteristik dominan,
2.1 Responden
kepemimpinan
Responden yang digunakan dalam penelitian
karyawan,
ini
strategis dan kriteria keberhasilan. Langkah-
berjumlah
16
orang.
Responden
merupakan pimpinan dari setiap bagian yang
24
organisasi,
perekat
organisasi,
pengelolaan
penekanan
Analisis Pemetaan Budaya Organisasi Menggunakan
Organization Culture Asessement Instrument (OCAI)
langkah yang dilakukan untuk melakukan
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Responden
mengisi
kuesioner
OCAI
sesuai dengan persepsi saat ini (xi..n) dan
harapan (yi..n) untuk 6 dimensi yang ada.
Angka yang diberikan adalah 10 – 100,
dimana 10 adalah terkecil.
2. Melakukan
transformasi data
untuk
6
dimensi di setiap pertanyaan A - D dengan
rumus :
x’i = xi /Sx * 100%...(1)
y’i = yi /Sy * 100%...(2)
dimana :
Gambar 1.
xi = yi = jawaban responden awal
x’i =
CFV
y’i = jawaban responden hasil
transformasi
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3. Menjumlahkan x’i dan y’i untuk masing-
3.1 Pengolahan Data
masing pertanyaan A (x’i A dan y’i A)
Hasil pengolahan data untuk salah satu
hingga D (x’i D dan y’i D) untuk 6 indikator.
responden
4. Memplot nilai rata-rata x’i dan rata-rata y’i
(Kepala
Cabang)
diperlihatkan
pada Tabel 2.
untuk A hingga D di Competing Value
Framerwork
(CVF)
dengan
Tabel 2
ketentuan
Nilai rata-rata
sebagai berikut:
Tipe
Tipe A = Tipe Budaya Clan
Tipe B = Tipe Budaya Adhocracy
Tipe C = Tipe Budaya Market
Tipe D = Tipe Budaya Hierarchy
A
B
C
D
Saat Ini
xi
49,17
60,00
95,00
83,33
Harapan
yi
54,17
75,00
98,33
87,50
Saat Ini
x’i
17,68
20,74
33,08
29,10
Harapan
y’i
17,68
23,79
31,29
27,84
5. Tentukan nilai maksimum nilai rata-rata x’i
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa tipe budaya
dan rata-rata y’i untuk keputusan tipe
kuat yang dirasakan maupun diharapkan
budaya yang kuat.
Kepala Cabang adalah tipe budaya market.
Contoh
penggambaran
pada Gambar 1.
CVF
diperlihatkan
Tipe budaya
hubungan
market memfokuskan pada
(transaction)
khususnya
pada
institusi diluar organisasi, seperti supplier,
25
Infomatek Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 : 23 - 28
customer, kontraktor, pemberi lisensi, dan
pemerintah. Pengawasan internal dalam tipe
budaya
ini
tergantung
pada
mekanisme
ekonomi pasar, khususnya pada nilai tukar
uang. Nilai inti pada
budaya ini adalah
kompetisi (competitiveness) dan produktivitas
(productivity).
Penggambaran
CFV
untuk
memperlihatkan tipe budaya yang dianut oleh
Kepala Cabang diperlihatkan pada Gambar 2.
Jabatan
Ketim Sales 1
Ketim Sales 2
Ketim Sales 3
Ketim Sales 4
Ketim Sales 5
Kepala Service 1
Kepala Service 2
Kepala Booking
Service
Kepala Onderdil
Total
Budaya Organisasi
A
24,65
21,18
22,28
21,97
23,06
21,89
24,09
B
22,21
24,66
23,11
24,16
23,33
21,57
23,99
C
27,93
30,37
30,40
28,45
28,74
28,45
27,54
D
25,22
23,79
24,22
25,42
24,87
28,09
24,39
22,92
21,78
30,63
24,67
23,43
363,82
22,74
22,78
350,98
21,94
28,18
466,87
29,18
25,61
418,33
26,15
Tabel 4
Nilai rata-rata untuk tipe budaya harapan
Gambar 2.
CFV untuk Kepala Cabang
Untuk
rekapitulasi
nilai
rata-rata
seluruh
responden untuk x’i dan y’i dapat dilihat pada
Tabel 3 dan Tabel 4.
26
A
17,08
23,46
24,29
B
23,79
21,00
20,72
C
31,29
29,78
28,25
D
27,84
25,76
26,73
25,29
24,60
26,26
23,84
27,10
23,48
24,98
24,44
27,63
21,20
25,67
25,50
27,56
26,72
26,47
24,61
25,69
25,35
27,33
28,56
22,36
22,87
23,84
22,25
24,09
23,48
22,64
23,38
23,89
26,95
26,75
27,68
25,69
25,12
24,17
23,53
26,19
23,46
22,93
25,46
24,53
26,05
25,86
24,52
25,12
23,48
26,79
24,61
27,29
409,56
25,60
24,17
367,37
22,96
23,95
420,76
26,30
24,58
402,31
25,14
Dari Tabel 3 dan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
Tabel 3
Nilai rata-rata untuk tipe budaya saat ini
Jabatan
Kepala Cabang
Supervisor 1
Supervisor 2
Kepala Adm.
Department Head
Kepala Bengkel
Kepala Customer
Relation Care
Kepala Security
Jabatan
Kepala Cabang
Supervisor 1
Supervisor 2
Kepala Adm.
Department Head
Kepala Bengkel
Kepala Customer
Relation Care
Kepala Security
Ketim Sales 1
Ketim Sales 2
Ketim Sales 3
Ketim Sales 4
Ketim Sales 5
Kepala Service 1
Kepala Service 2
Kepala Booking
Service
Kepala Onderdil
Total
Budaya Organisasi
terjadi perubahan harapan penerapan budaya
A
17,08
21,14
21,95
B
20,74
21,27
19,55
C
33,08
33,92
30,12
D
29,10
23,67
28,38
organisasi di perusahaan. Kepala bengkel
23,15
22,38
28,47
26,00
clan. Budaya clan memiliki persamaan dengan
23,69
19,01
29,10
28,20
budaya hirarki, terutama dalam hal fokus
24,11
19,75
28,20
27,94
pada
27,23
20,70
23,31
28,76
Perbedaannya,
misalnya, berharap agar budaya organisasi di
perusahaan sudah mengarah kepada budaya
proses
internal
budaya
dan
clan
integrasi.
menekankan
Analisis Pemetaan Budaya Organisasi Menggunakan
Organization Culture Asessement Instrument (OCAI)
pada fleksibilitas dan kebijaksanaan daripada
Pengelolaan
stabilitas dan integrasi [1]. Kecepatan dalam
perusahaan
pengambilan
faktor
kompetisi. Pemimpin dalam perusahaan ini
penting yang perlu dipertimbangankan oleh
merupakan orang yang menuntut, pendorong,
perusahaan. Meskipun demikian, secara rata-
dan produktif. Penekanan pada kemenangan
rata nilai budaya organisasi yang kuat adalah
menjadi
budaya market, sesuai dengan Gambar 3.
karyawan di perusahaan. Fokus perhatian
keputusan
menjadi
pada
sumber
daya
berorientasi
tujuan
sukses
pada
yang
dan
manusia
hasil
di
dan
mempersatukan
reputasi.
Suksesnya
perusahaan diartikan dengan penguasaan
pangsa pasar dan penetrasi, mementingkan
harga yang kompetitif dan kepemimpinan
pasar. Nilai inti dari perusahaan ini berarti
kompetisi dan produktivitas.
Perusahaan
juga
tetap
mengharapkan
mempertahankan budaya yang dirasakan saat
ini, ini menunjukan bahwa pegawai secara
Gambar 3.
keseluruhan tidak ingin merubah budaya yang
CFV untuk Budaya Organisasi rata-rata
sedang berjalan saat ini. Namun tetap sesuai
dengan tugas masing-masing bagiannya. Jika
3.2 Analisis dan Pembahasan
dikaitkan
dengan
nilai–nilai
perusahaan
Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada
ataupun visi misi perusahaan, memang sudah
Tabel 3 dan Tabel 4 serta hasil pemetaanya
jelas
pada Gambar 3, yang menunjukan bahwa
hierarchy
budaya
oleh
perusahaan. Secara garis besar, visi dan misi
perusahaan yaitu budaya market, sedangkan
perusahaan yaitu menjadi penguasa pangsa
yang diharapkan untuk kedepannya yaitu
pasar di seluruh Indonesia dalam bidang
budaya market, clan dan hierarchy. Hal ini
penjualan mobil Toyota dan menjaga kualitas
berarti perusahaan harus lebih fokus namun
pelayanan terhadap pelanggan. Nilai–nilai
fleksibel
yang diterapkan di perusahaan juga sangat
yang
dirasakan
terhadap
Dengan
stabilitas
diketahuinya
menyatakan
saat
budaya
ini
dan
bahwa
pegawai
merujuk
sangat
terhadap
market,
cocok
kepuasan
clan
dan
terhadap
pelanggan.
Dengan kata lain budaya perusahaan ini bisa
hieerarchy maka berarti perusahaan tetap
menjadi tolak ukur untuk seluruh karyawan di
fokus
dan
AUTO 2000 Cabang Setiabudi Bandung,
pemasok/
karena dengan adanya kesepahaman budaya
fleksibel.
dengan visi dan misi ataupun nilai–nilai
hubungan–hubungan
transaksi–transaksi
pelanggan
clan
ini
budaya
dan
pada
market,
kontrol.
bahwa
namun
dengan
juga
tetap
27
Infomatek Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 : 23 - 28
perusahaan
akan
membuat
Organizational Culture “Based on the
perusahaan
Competing Values Framework”, Revised
mencapai visi dan misinya.
Edition, Jossey - Bass, United States of
IV. KESIMPULAN
America.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari
[2]
Umartias, Muhammad, 2014, Pemetaan
penelitian ini adalah:
Budaya
Organisasi
1. Budaya organisasi kuat yang dianut saat ini
Organizational
Menggunakan
Culture
Assessment
oleh sebagian besar pimpinan adalah
Instrument (OCAI) Pada PT Kereta Api
budaya market. Hanya satu pimpinan yaitu
Indonesia
Daerah
Kepala Security yang menyatakan budaya
Semarang,
Diponegoro
hierarchy.
Management, Vol. 6, No. 2, hal. 1 - 15.
2. Budaya organisasi yang diharapkan oleh di
masa
datang
Supervisor,
oleh
Kepala
Kepala
Adm.
[3]
Department
sedangkan
Kepala
Bengkel,
Of
a
Tool
for
Competitiveness
Improvement, Procedia Economics and
Head, Ketua Sales 1 – 4 dan Kepala
Booking Service adalah budaya market,
Journal
4
Hitka, Milos, dkk., 2015, Corporate Culture
as
Cabang,
Operasional
Finance, Vol. 34, pp. 27 - 34
[4]
Cendana, Syafiq Dinka Muhammad, 2016,
Analisis Pemetaan Budaya Organisasi
Kepala
Customer Relation Care, Kepala Security,
Menggunakan
Kepala Service Kepala Service dan Kepala
Assessment Instrument (OCAI) Pada PT.
Onderdil
Angkasa Pura I Bandara Internasional
mengharapkan
budaya
clan.
Semarang,
Culture
Hanya satu pimpinan yaitu Ketua Sales 5
Ahmad
yang menyatakan budaya hierarchy.
Journal Of Management, Vol. 5, No. 3,
Diponegoro
hal.1-14
3. Perlu dilakukan sosialisasi perusahaan
kepada jajaran pimpinan dalam struktur
Yani
Organizational
[5]
Suryani, Dewi, Budiono, 2016, Pengaruh
organisasi untuk tetap fokus pada terhadap
Budaya
stabilitas
Perubahan tipe
Karyawan melalui Komitmen Organisasi
budaya yang diharapkan dapat diterapkan
sebagai variabel Intervening pada PT.
di masa mendatang, menunjukkan perlu
Kertas Rajasa Raya, Jurnal Riset Ekonomi
adanya
dan Manajemen, Vol. 16, No. 1, hal. 29 -43
dan kontrol.
penyesuaian
fleksibilitas
dan
kebijakan perusahaan untuk tetap dapat
mencapai visi dan misinya.
[6]
Organisasi
Terhadap
Kinerja
Efendi, Verisa A., Eddy Madiono Sutanto,
2013, Pengaruh Faktor-Faktor Kecerdasan
Emosional Pemimpin terhadap Komitmen
DAFTAR PUSTAKA
[1]
2006,
28
Organisasional Karyawan di Universitas
Quinn, Robert E and Kim S, Cameron,
Diagnosing
and
Changing
Kristen Petra, AGODA, Vol. 1, No. 1
Volume 19 Nomor 1 Juni 2017
ANALISIS PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN
ORGANIZATION CULTURE ASESSEMENT INSTRUMENT (OCAI)
(STUDI KASUS AUTO 2000 CABANG SETIABUDHI BANDUNG)
*)
Rizki Wahyuniardi , Apep Rahmat, Ahmad Faisal Nurcholis
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Pasundan - Bandung
Abstrak: AUTO 2000 Cabang Setiabudhi Bandung merupakan jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan
dan penyediaan produk Toyota. Perusahaan ini merupakan dealer Toyota yang sukses di pasar nasional.
Kesuksesan ini tidak luput dari persaingan yang ketat. Untuk memenangkan persaingan, diperlukan kondisi
perusahaan yang adaptif dengan membangun dan menerapkan budaya organisasi yang sesuai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui budaya organisasi, hasil pemetaan dan analisis rekomendasi di masa datang
dengan menggunakan metode Organization Culture Asessement Instrument (OCAI). Metode ini digunakan untuk
mengetahui budaya yang dirasakan saat ini dan yang diharapkan kedepannya. Tipe budaya dalam OCAI dibagi
4 yaitu: Clan, Adhocrachy, Market dan Hierarchy. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa budaya
perusahaan saat ini adalah budaya market dan harapan pegawai terhadap budaya perusahaan di masa datang
adalah market, clan dan hierarchy. Hal ini bisa dipengaruhi deskripsi pekerjaanya sehingga terfokus terhadap
pekerjaan yang diberikan dan tidak melihat keadaan perusahaan secara umum. Dengan demikian dapat
disimpulkan perlunya penyesuaian budaya organisasi menggunakan OCAI dengan visi, misi, serta nilai–nilai
yang ada di perusahaan.
Kata kunci: Budaya Organisasi, AUTO 2000, Organization Culture Asessement Instrument (OCAI).
1
OCAI pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
1.1 Latar Belakang
seperti Umartias [2], Hitka [3] dan Cendana
Penelitian ini didasari oleh penelitian yang
[4].
telah dilakukan oleh Quinn [1]. Dalam bukunya
kesimpulan bahwa setiap individu dalam
dijelaskan tentang cara menganalisis budaya
organisasi
organisasi
mengenai budaya organisasi saat ini dan
I. PENDAHULUAN
menggunakan
instrumen
Organization Culture Asessement Instrument
Ketiga
penelitian
memiliki
menghasilkan
pendapat
tersendiri
harapan di masa datang.
(OCAI). Penelitian tentang pemetaan budaya
organisasi
dengan
menggunakan
metode
AUTO
2000
merupakan
*)
[email protected]
Cabang
jaringan
Setiabudi
jasa
Bandung
penjualan,
perawatan, perbaikan dan penyediaan suku
Infomatek Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 : 23 - 28
cadang Toyota. Perusahaan ini merupakan
ada di perusahaan. Sesuai dengan Efendi [6],
dealer Toyota yang sudah sukses di pasar
bahwa yang memiliki pengaruh terhadap
nasional
komitmen
khususnya
di
wilayah
regional
organisasi
karyawan
adalah
Bandung. Kesuksesan ini hasil kerja keras
kecerdasan emosional pemimpin, sehingga
pegawainya untuk menghadapi persaingan
bawahannya dapat mengikuti dimensi yang
yang ketat. Dalam menghadapi persaingan
dimiliki
yang ketat tersebut membuat perusahaan
dimaksud dalam penelitian ini dan jumlah
menyadari
responden yang dijadikan bahan penelitian
pentingnya
memiliki
kondisi
pemimpinnya.
Pimpinan
yang
perusahaan yang adaptif, sehingga dapat
sesuai
memberikan dorongan pada Sumber Daya
perusahaan diperlihatkan pada Tabel 1.
dengan
struktur
organisasi
di
Manusia (SDM) yang bekerja untuk mencapai
misi
dan
perusahaan
budaya
tujuan
akan
perusahaan.
menjadi
organisasi
yang
adaptif
Tabel 1
Kondisi
Jabatan Responden dan jumlahnya
ketika
diterapkan
di
perusahaan berkontribusi terhadap kinerja
No
1
2
karyawan (Suryani [5]).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
profil budaya organisasi yang dirasakan saat
3
4
ini dan yang diharapkan oleh kayawan di
AUTO 2000 Cabang Setiabudi Bandung,
mengetahui klasifikasi pemetaan budaya serta
memberikan analisis dan rekomendasi dari
hasil pemetaan budaya yang telah dilakukan.
5
Jabatan
Kepala
Cabang
Jumlah
No
1
6
Supervisor
2
7
1
8
1
9
1
10
Kepala
Administration
Department
Head
Kepala
Bengkel
Kepala
Customer
Relation Care
2.2 Organization
Jabatan
Kepala
Security
Kepala
Service
Ketua Tim
Sales
Force
Kepala
Onderdil
Kepala
Booking
Service
Culture
Jumlah
1
2
5
1
1
Asessement
Instrument (OCAI)
Dari penelitian ini akan diberikan gambaran
Alat dalam mengumpulkan informasi penelitian
terhadap budaya organisasi yang sebaiknya
menggunakan kuesioner untuk mengetahui
dijalankan di perusahaan.
jawaban
dari
setiap
responden,
dengan
menggunakan kuesioner OCAI yang terdiri
II. METODOLOGI
dari 6 kriteria yaitu karakteristik dominan,
2.1 Responden
kepemimpinan
Responden yang digunakan dalam penelitian
karyawan,
ini
strategis dan kriteria keberhasilan. Langkah-
berjumlah
16
orang.
Responden
merupakan pimpinan dari setiap bagian yang
24
organisasi,
perekat
organisasi,
pengelolaan
penekanan
Analisis Pemetaan Budaya Organisasi Menggunakan
Organization Culture Asessement Instrument (OCAI)
langkah yang dilakukan untuk melakukan
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Responden
mengisi
kuesioner
OCAI
sesuai dengan persepsi saat ini (xi..n) dan
harapan (yi..n) untuk 6 dimensi yang ada.
Angka yang diberikan adalah 10 – 100,
dimana 10 adalah terkecil.
2. Melakukan
transformasi data
untuk
6
dimensi di setiap pertanyaan A - D dengan
rumus :
x’i = xi /Sx * 100%...(1)
y’i = yi /Sy * 100%...(2)
dimana :
Gambar 1.
xi = yi = jawaban responden awal
x’i =
CFV
y’i = jawaban responden hasil
transformasi
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3. Menjumlahkan x’i dan y’i untuk masing-
3.1 Pengolahan Data
masing pertanyaan A (x’i A dan y’i A)
Hasil pengolahan data untuk salah satu
hingga D (x’i D dan y’i D) untuk 6 indikator.
responden
4. Memplot nilai rata-rata x’i dan rata-rata y’i
(Kepala
Cabang)
diperlihatkan
pada Tabel 2.
untuk A hingga D di Competing Value
Framerwork
(CVF)
dengan
Tabel 2
ketentuan
Nilai rata-rata
sebagai berikut:
Tipe
Tipe A = Tipe Budaya Clan
Tipe B = Tipe Budaya Adhocracy
Tipe C = Tipe Budaya Market
Tipe D = Tipe Budaya Hierarchy
A
B
C
D
Saat Ini
xi
49,17
60,00
95,00
83,33
Harapan
yi
54,17
75,00
98,33
87,50
Saat Ini
x’i
17,68
20,74
33,08
29,10
Harapan
y’i
17,68
23,79
31,29
27,84
5. Tentukan nilai maksimum nilai rata-rata x’i
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa tipe budaya
dan rata-rata y’i untuk keputusan tipe
kuat yang dirasakan maupun diharapkan
budaya yang kuat.
Kepala Cabang adalah tipe budaya market.
Contoh
penggambaran
pada Gambar 1.
CVF
diperlihatkan
Tipe budaya
hubungan
market memfokuskan pada
(transaction)
khususnya
pada
institusi diluar organisasi, seperti supplier,
25
Infomatek Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 : 23 - 28
customer, kontraktor, pemberi lisensi, dan
pemerintah. Pengawasan internal dalam tipe
budaya
ini
tergantung
pada
mekanisme
ekonomi pasar, khususnya pada nilai tukar
uang. Nilai inti pada
budaya ini adalah
kompetisi (competitiveness) dan produktivitas
(productivity).
Penggambaran
CFV
untuk
memperlihatkan tipe budaya yang dianut oleh
Kepala Cabang diperlihatkan pada Gambar 2.
Jabatan
Ketim Sales 1
Ketim Sales 2
Ketim Sales 3
Ketim Sales 4
Ketim Sales 5
Kepala Service 1
Kepala Service 2
Kepala Booking
Service
Kepala Onderdil
Total
Budaya Organisasi
A
24,65
21,18
22,28
21,97
23,06
21,89
24,09
B
22,21
24,66
23,11
24,16
23,33
21,57
23,99
C
27,93
30,37
30,40
28,45
28,74
28,45
27,54
D
25,22
23,79
24,22
25,42
24,87
28,09
24,39
22,92
21,78
30,63
24,67
23,43
363,82
22,74
22,78
350,98
21,94
28,18
466,87
29,18
25,61
418,33
26,15
Tabel 4
Nilai rata-rata untuk tipe budaya harapan
Gambar 2.
CFV untuk Kepala Cabang
Untuk
rekapitulasi
nilai
rata-rata
seluruh
responden untuk x’i dan y’i dapat dilihat pada
Tabel 3 dan Tabel 4.
26
A
17,08
23,46
24,29
B
23,79
21,00
20,72
C
31,29
29,78
28,25
D
27,84
25,76
26,73
25,29
24,60
26,26
23,84
27,10
23,48
24,98
24,44
27,63
21,20
25,67
25,50
27,56
26,72
26,47
24,61
25,69
25,35
27,33
28,56
22,36
22,87
23,84
22,25
24,09
23,48
22,64
23,38
23,89
26,95
26,75
27,68
25,69
25,12
24,17
23,53
26,19
23,46
22,93
25,46
24,53
26,05
25,86
24,52
25,12
23,48
26,79
24,61
27,29
409,56
25,60
24,17
367,37
22,96
23,95
420,76
26,30
24,58
402,31
25,14
Dari Tabel 3 dan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
Tabel 3
Nilai rata-rata untuk tipe budaya saat ini
Jabatan
Kepala Cabang
Supervisor 1
Supervisor 2
Kepala Adm.
Department Head
Kepala Bengkel
Kepala Customer
Relation Care
Kepala Security
Jabatan
Kepala Cabang
Supervisor 1
Supervisor 2
Kepala Adm.
Department Head
Kepala Bengkel
Kepala Customer
Relation Care
Kepala Security
Ketim Sales 1
Ketim Sales 2
Ketim Sales 3
Ketim Sales 4
Ketim Sales 5
Kepala Service 1
Kepala Service 2
Kepala Booking
Service
Kepala Onderdil
Total
Budaya Organisasi
terjadi perubahan harapan penerapan budaya
A
17,08
21,14
21,95
B
20,74
21,27
19,55
C
33,08
33,92
30,12
D
29,10
23,67
28,38
organisasi di perusahaan. Kepala bengkel
23,15
22,38
28,47
26,00
clan. Budaya clan memiliki persamaan dengan
23,69
19,01
29,10
28,20
budaya hirarki, terutama dalam hal fokus
24,11
19,75
28,20
27,94
pada
27,23
20,70
23,31
28,76
Perbedaannya,
misalnya, berharap agar budaya organisasi di
perusahaan sudah mengarah kepada budaya
proses
internal
budaya
dan
clan
integrasi.
menekankan
Analisis Pemetaan Budaya Organisasi Menggunakan
Organization Culture Asessement Instrument (OCAI)
pada fleksibilitas dan kebijaksanaan daripada
Pengelolaan
stabilitas dan integrasi [1]. Kecepatan dalam
perusahaan
pengambilan
faktor
kompetisi. Pemimpin dalam perusahaan ini
penting yang perlu dipertimbangankan oleh
merupakan orang yang menuntut, pendorong,
perusahaan. Meskipun demikian, secara rata-
dan produktif. Penekanan pada kemenangan
rata nilai budaya organisasi yang kuat adalah
menjadi
budaya market, sesuai dengan Gambar 3.
karyawan di perusahaan. Fokus perhatian
keputusan
menjadi
pada
sumber
daya
berorientasi
tujuan
sukses
pada
yang
dan
manusia
hasil
di
dan
mempersatukan
reputasi.
Suksesnya
perusahaan diartikan dengan penguasaan
pangsa pasar dan penetrasi, mementingkan
harga yang kompetitif dan kepemimpinan
pasar. Nilai inti dari perusahaan ini berarti
kompetisi dan produktivitas.
Perusahaan
juga
tetap
mengharapkan
mempertahankan budaya yang dirasakan saat
ini, ini menunjukan bahwa pegawai secara
Gambar 3.
keseluruhan tidak ingin merubah budaya yang
CFV untuk Budaya Organisasi rata-rata
sedang berjalan saat ini. Namun tetap sesuai
dengan tugas masing-masing bagiannya. Jika
3.2 Analisis dan Pembahasan
dikaitkan
dengan
nilai–nilai
perusahaan
Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada
ataupun visi misi perusahaan, memang sudah
Tabel 3 dan Tabel 4 serta hasil pemetaanya
jelas
pada Gambar 3, yang menunjukan bahwa
hierarchy
budaya
oleh
perusahaan. Secara garis besar, visi dan misi
perusahaan yaitu budaya market, sedangkan
perusahaan yaitu menjadi penguasa pangsa
yang diharapkan untuk kedepannya yaitu
pasar di seluruh Indonesia dalam bidang
budaya market, clan dan hierarchy. Hal ini
penjualan mobil Toyota dan menjaga kualitas
berarti perusahaan harus lebih fokus namun
pelayanan terhadap pelanggan. Nilai–nilai
fleksibel
yang diterapkan di perusahaan juga sangat
yang
dirasakan
terhadap
Dengan
stabilitas
diketahuinya
menyatakan
saat
budaya
ini
dan
bahwa
pegawai
merujuk
sangat
terhadap
market,
cocok
kepuasan
clan
dan
terhadap
pelanggan.
Dengan kata lain budaya perusahaan ini bisa
hieerarchy maka berarti perusahaan tetap
menjadi tolak ukur untuk seluruh karyawan di
fokus
dan
AUTO 2000 Cabang Setiabudi Bandung,
pemasok/
karena dengan adanya kesepahaman budaya
fleksibel.
dengan visi dan misi ataupun nilai–nilai
hubungan–hubungan
transaksi–transaksi
pelanggan
clan
ini
budaya
dan
pada
market,
kontrol.
bahwa
namun
dengan
juga
tetap
27
Infomatek Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 : 23 - 28
perusahaan
akan
membuat
Organizational Culture “Based on the
perusahaan
Competing Values Framework”, Revised
mencapai visi dan misinya.
Edition, Jossey - Bass, United States of
IV. KESIMPULAN
America.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari
[2]
Umartias, Muhammad, 2014, Pemetaan
penelitian ini adalah:
Budaya
Organisasi
1. Budaya organisasi kuat yang dianut saat ini
Organizational
Menggunakan
Culture
Assessment
oleh sebagian besar pimpinan adalah
Instrument (OCAI) Pada PT Kereta Api
budaya market. Hanya satu pimpinan yaitu
Indonesia
Daerah
Kepala Security yang menyatakan budaya
Semarang,
Diponegoro
hierarchy.
Management, Vol. 6, No. 2, hal. 1 - 15.
2. Budaya organisasi yang diharapkan oleh di
masa
datang
Supervisor,
oleh
Kepala
Kepala
Adm.
[3]
Department
sedangkan
Kepala
Bengkel,
Of
a
Tool
for
Competitiveness
Improvement, Procedia Economics and
Head, Ketua Sales 1 – 4 dan Kepala
Booking Service adalah budaya market,
Journal
4
Hitka, Milos, dkk., 2015, Corporate Culture
as
Cabang,
Operasional
Finance, Vol. 34, pp. 27 - 34
[4]
Cendana, Syafiq Dinka Muhammad, 2016,
Analisis Pemetaan Budaya Organisasi
Kepala
Customer Relation Care, Kepala Security,
Menggunakan
Kepala Service Kepala Service dan Kepala
Assessment Instrument (OCAI) Pada PT.
Onderdil
Angkasa Pura I Bandara Internasional
mengharapkan
budaya
clan.
Semarang,
Culture
Hanya satu pimpinan yaitu Ketua Sales 5
Ahmad
yang menyatakan budaya hierarchy.
Journal Of Management, Vol. 5, No. 3,
Diponegoro
hal.1-14
3. Perlu dilakukan sosialisasi perusahaan
kepada jajaran pimpinan dalam struktur
Yani
Organizational
[5]
Suryani, Dewi, Budiono, 2016, Pengaruh
organisasi untuk tetap fokus pada terhadap
Budaya
stabilitas
Perubahan tipe
Karyawan melalui Komitmen Organisasi
budaya yang diharapkan dapat diterapkan
sebagai variabel Intervening pada PT.
di masa mendatang, menunjukkan perlu
Kertas Rajasa Raya, Jurnal Riset Ekonomi
adanya
dan Manajemen, Vol. 16, No. 1, hal. 29 -43
dan kontrol.
penyesuaian
fleksibilitas
dan
kebijakan perusahaan untuk tetap dapat
mencapai visi dan misinya.
[6]
Organisasi
Terhadap
Kinerja
Efendi, Verisa A., Eddy Madiono Sutanto,
2013, Pengaruh Faktor-Faktor Kecerdasan
Emosional Pemimpin terhadap Komitmen
DAFTAR PUSTAKA
[1]
2006,
28
Organisasional Karyawan di Universitas
Quinn, Robert E and Kim S, Cameron,
Diagnosing
and
Changing
Kristen Petra, AGODA, Vol. 1, No. 1