Catatan Kuliah Aljabar Linier
Abstrak
Go Back
Dalam catatan kuliah ini diberikan beberapa materi dari mata ku- liah Aljabar Linier untuk program Sarjana (S1) jurusan matema- tika FMIPA-ITS. Materi kuliah berupa perencanaan yang disajikan
agar mempermudah peserta ajar dalam proses belajar mengajar. Peserta ajar diharapkan mempersiapkan diri melalui pemahaman yang dipunyai sebelumnya dan menambah kekurangan pemahaman pengetahuannya yang dirasa kurang saat proses belajar mengajar
Full Screen
Close
di kelas. Juga agar mempermudah proses belajar mengajar digu- nakan alat bantu perangkat lunak Euler. Selain itu materi kuliah ini disesuai dengan Kurikulum 2009.
Quit
Rencana materi yang akan dibahas dalam kelas adalah:
Home Page
• Lapangan dan Ruang Vektor.
Title Page
• Ruang-bagian Vektor. • Himpunan Pembentang, Bebas linier dan Basis.
• Dimensi, Jumlahan Langsung, Koordinat dan Basis Teru-
rut.
• Pemetaan linier pada Ruang Vektor. • Pemetaan linier dan Aljabar matriks.
Page 2 of 132
• Perubahan dari Basis.
• Rank, Determinan dan Invers. • Bentuk Echelon dari suatu Matriks.
Go Back
Full Screen
• Eigenvektor dan Eigenvalue. • Orthogonalitas (Proses Orthogonalitas Gram-Schmidt).
Close
• General Invers.
Quit
Lapangan(Field)
Home Page
Suatu lapangan adalah suatu himpunan K 6= ∅ bersama-sama dengan dua operasi tambah (+) dan kali (.) sehingga untuk
Title Page
semua a, b, c ∈ K memenuhi:
• (a + b) ∈ K (tertutup).
• a + b = b + a (komutatif ).
• (a + b) + c = a + (b + c) (assosiatif ). • Ada 0 ∈ K sehingga a + 0 = 0 + a (elemen netral).
• Ada suatu −a ∈ K sehingga a + (−a) = −a + a = 0 (invers). • (a.b) ∈ K (tertutup).
Page 3 of 132
Go Back
• a.b = ba (komutatif ). • (a.b).c = a.(b.c) (assosiatif ).
Full Screen
• Ada 1 ∈ K sehingga a.1 = 1.a = a (elemen identitas).
• Bila a 6= 0, maka ada a ∈ K sehingga a.a =a .a = 1
• a.(b + c) = (a.b) + (a.c) (distributif ).
Quit
Contoh
Home Page
1. Himpunan bilangan rasional Q, himpunan bilangan riil R
dan himpunan bilangan kompleks C.
Title Page
2. Himpunan bilangan bulat modulo p dinotasikan oleh Z p ,
dengan p bilangan prima.
Contoh 1. adalah lapangan takhingga sedangkan Contoh 2. lapangan hingga. Dalam Contoh 2., bila p bukan bilangan
prima, maka Z p bukan lapangan.
Ruang Vektor Suatu himpunan V dengan dua operasi tambah dan kali
Page 4 of 132
dikatakan suatu ruang vektor atas lapangan K bila memenuhi:
Go Back
1. Bila u, v, w ∈ V , maka u + v ∈ V dan
•u+v=v+u • (u + v) + w = u + (v + w)
Full Screen
• Ada 0 ∈ V sehingga v + 0 = 0 + v, ∀v ∈ V • Untuk setiap v ∈ V ada w ∈ V sehingga v + w = w + v = 0
Close
Quit
2. Bila a, b ∈ K dan u, v ∈ V , maka av ∈ V dan
Home Page
• (a + b)v = av + bv • a(u + v) = av + au
Title Page
• (ab)v = a(bv) • 1v = v
Contoh
1. Himpunan R adalah ruang vektor atas lapangan R, dimana
Page 5 of 132
dan
Go Back
Full Screen
2. Himpunan R n juga ruang vektor atas R dengan definisi ope- rasi tambah dan kali diberikan seperti di Contoh 1. Pe-
Close
nambahan dalam Contoh 1. dinamakan penambahan secara komponen yang bersesuaian .
Quit
Lanjutan Contoh............
Home Page
3. Himpunan matriks m ×n dengan elemen elemennya bilangan
Title Page
riil
11 ...a 1n
M m,n (R) = ... ... ... a ij ∈R
m1 ...a mn
dimana penambahan matriks diberikan oleh:
11 ...a 1n
b 11 ...b 1n
a 11 +b 11 ...a 1n +b 1n
Page 6 of 132
a m1 ...a mn
b m1 ...b mn
a m1 +b m1 ...a mn +b mn
Go Back
sedangkan perkalian skalar α ∈ R dengan matriks diberikan oleh:
a 11 ...a 1n
αa 11 . . . αa 1n
Full Screen
def
a m1 ...a mn
αa m1 . . . αa mn
Close
Maka M m,n (R) adalah suatu ruang vektor atas lapangan R.
Quit
Lanjutan Contoh............
4. Misalkan F adalah suatu lapangan dan himpunan semua
def
Home Page
fungsi, yaitu V = {f : F → F} dimana (f + g)(x) = f (x) + g(x), def ∀x ∈ F dan (αf)(x) = αf (x) , dimana α ∈ F. Maka V
adalah ruang vektor F .
Title Page
5. Misalkan F adalah suatu lapangan dan himpunan semua
polinomial berderajad kurang atau sama dengan n yaitu
P def n (F) = {p(x) = a 0 +a 1 x+...+a n x |a i ∈ F} dimana (p + q)(x) =
def
p(x) + q(x), ∀x ∈ F dan (αp)(x) = αp(x) , dimana α ∈ F. Maka P n (F) adalah ruang vektor atas F.
6. Himpunan l ∞ = {a = (a 1 ,a 2 , . . .) |a n ∈ R, sup(|a n |) < ∞} dimana
Page 7 of 132
def
def
a+b = (a 1 +b 1 ,a 2 +b 2 , . . .) dan αa = (αa 1 , αa 2 , . . .), α ∈ R. Maka
l ∞ adalah ruang vektor atas lapangan R.
Go Back
7. Himpunan fungsi terdifferensial tak berhingga pada inter-
val [a, b], yaitu C ∞ [a, b] , dimana definisi penambahan fungsi dan perkalian skalar dengan fungsi seperti dalam Contoh 4. merupakan ruang vektor atas lapangan riil R.
Full Screen
Close
8. Himpunan fungsi-fungsi V = {f : R → R |
+f=0 dx 2 } di- mana definisi penambahan fungsi dan perkalian skalar de-
Quit
ngan fungsi seperti dalam Contoh 4. merupakan ruang vek- tor atas lapangan riil R.
Berikut ini diberikan beberapa sifat dari suatu ruang vektor V atas lapangan K. Misalkan V adalah suatu ruang vektor atas
Home Page
lapangan K, maka (1). 0v = 0, 0 adalah elemen netral di K dan v ∈V.
Title Page
(2). ( −1v) + v = 0, dimana −1 ∈ K.
(3). α0 = 0, dimana α ∈ K.
Bukti
(1). v = (1 + 0)v = v + 0v, kedua ruas tambahkan dengan vektor w yang memenuhi w + v = 0, didapat: w + v = w + v + 0v
atau 0 = 0 + 0v. Terlihat bahwa 0v = 0. (2). ( −1v) + v = (−1 + 1)v = 0v = 0.
Page 8 of 132
Go Back
Ruang Bagian Misalkan V suatu ruang vektor atas lapangan K. Himpunan
Full Screen
Close
S ⊂ V (S 6= ∅) dikatakan suatu ruang bagian bila S sendiri dengan operasi tambah dan kali seperti di V tetap merupakan
ruang vektor atas K.
Quit
Home Page
Contoh
1. Himpunan
Title Page
B= y x+y+z=0
adalah ruang bagian dari ruang vektor R 3 atas R.
2. Misalkan ruang vektor dari semua himpunan fungsi yaitu
V= {f : R → R} dan D ⊂ V , dimana
Page 9 of 132
D= f ∈V
+f=0 , maka D adalah ruang bagian dari
dx 2 ruang vektor V atas R.
Go Back
3. Himpunan P 3 (R) adalah ruang bagian dari ruang vektor
P (R) atas lapangan R dengan n
Full Screen
4. Himpunan S = (a n ) ∈l ∞ | lim a n = x, x ∈R adalah ruang
n →∞
bagian dari ruang vektor l ∞ atas lapangan R.
Close
Quit
Berikut ini diberikan suatu sifat (pernyataan) yang ekivalen dengan pernyataan dari suatu ruang bagian.
Home Page
Himpunan S adalah suatu ruang bagian dari suatu ruang vektor V atas lapangan K bila dan hanya bila x 1 s 1 +x 2 s 2 ∈S
Title Page
untuk setiap x 1 ,x 2 ∈ K dan s 1 ,s 2 ∈ S.
Bukti Misalkan S ruang bagian dan x 1 ,x 2 ∈ K juga s 1 ,s 2 ∈ S, maka x 1 s 1 ∈ S dan x 2 s 2 ∈ S. Oleh karena itu, x 1 s 1 +x 2 s 2
juga di S. Sebaliknya, misalkan x 1 s 1 +x 2 s 2 ∈ S untuk setiap x 1 ,x 2 ∈ K dan s 1 ,s 2 ∈ S. Akan ditunjukkan bahwa S adalah ruang vektor atas K. Sifat 2. dari ruang vektor otoma-
Page 10 of 132
tis diwarisi dari V , begitu juga sifat komutatif, assosiatif di sifat 1., diwarisi dari V . Untuk x 1 =x 2 =1 , didapat
1 s 1 +1 s 2 = s 1 + s 2 ∈ S (tertutup). Untuk x 1 =x 2 =0 didapat
Go Back
0 s 1 +0 s 2 = 0( s 1 + s 2 )= 0 ∈ S. Oleh karena itu, untuk x 1 =x 2 =1
dan setiap s
∈ S, didapat 1s + 10 = s + 0 = s = 0 + s = 10 + 1s ∈ S. Selanjutnya untuk x 1 = 1, x 2 = −1 dan setiap s ∈ S didapat
Full Screen
1 s+( −1)s = (1 + (−1))s = 0s = 0 (s punya invers yaitu −s) .
Close
Catatan Pernyataan x 1 s 1 +x 2 s 2 ∈ S untuk setiap x 1 ,x 2 ∈ K dan
s ,s
s +x s +...+x s
1 2 ∈ S, dapat diganti oleh x 1 1 2 2 n n ∈ S untuk
Quit
setiap x 1 ,x 2 ,...,x n ∈ K dan s 1 ,s 2 ,...,s n ∈ S.
Contoh penggunaan sifat ruang bagian
Home Page
1. Himpunan
B= y x+y+z=0
Title Page
adalah ruang bagian dari ruang vektor R 3 atas R. Sebab,
untuk setiap v 1 ,v 2 ∈ B, maka
Page 11 of 132
2 −y 2 −z 2 −1
Go Back
y 2 =y 2 1 +z 2 0 . z 2 z 2 0 1
Sehingga untuk a, b ∈ R, didapat:
Full Screen
Close
av 1 +b v 2 = (ay 1 + by 2 ) 1 + (az 1 + bz 2 ) 0 ∈ B.
Quit
2. Misalkan ruang vektor dari semua himpunan fungsi yaitu
V= {f : R → R} dan D ⊂ V , dimana
Home Page
D= f ∈V
+f=0 , maka D adalah ruang bagian dari
dx 2
Title Page
ruang vektor V atas R. Sebab, misalkan f, g ∈ D dan a, b ∈ R, maka
Jadi af + bg ∈ D.
Page 12 of 132
3. Himpunan P 3 (R) adalah ruang bagian dari ruang vektor
P n (R) atas lapangan R dengan n ≥ 3. Sebab, misalkan
Go Back
p(x), q(x) ∈P 3 (R) dan a, b ∈ R, maka
2 3 2 ap(x) + bq(x) = a(a 3
0 +a 1 x+a 2 x +a 3 x ) + b(b 0 +b 1 x+b 2 x +b 3 x ) = (aa 2
Full Screen
0 + bb 0 ) + (aa 1 + bb 1 )x + (aa 2 + bb 2 )x
+(aa 3 + bb 3 )x .
Close
Jadi ap(x) + bq(x) ∈P 3 (R) .
Quit
Himpunan Pembentang, Bebas linier dan Basis
Home Page
Misalkan V suatu ruang vektor atas K dan S ⊂ V . Himpunan pembentang dari S adalah himpunan:
Title Page
<S> def = {x
1 s 1 +...+x n s n |x 1 ,...,x n ∈ K, s 1 ,...,s n ∈ S}.
Penulisan x 1 s 1 +...+x n s n juga dinamakan kombinasi linier dari vektor-vektor s 1 ,...,s n . Berikutini diberikan sifat dari suatu
< S > sebgaimana berikut.
Bila V merupakan suatu ruang vektor atas K dan S ⊂ V , maka
Page 13 of 132
< S > adalah suatu ruang bagian dari V .
Bukti Misalkan v = x 1 s 1 +...+x n s n dan w = x n+1 s n+1 +...+x m s m
Go Back
di < S > dan a, b ∈ K, maka
av + bw = a(x 1 s 1 +...+x n s n ) + b(x n+1 s n+1 +...+x m s m ) = (ax 1 ) s 1 + . . . + (ax n ) s n + (bx n+1 ) s n+1 + . . . + (bx m ) s m .
Full Screen
Close
Terlihat bahwa av + bw ∈< S >, oleh karena itu < S > adalah ruang bagian dari V .
Quit
Contoh
Home Page
1. Misalkan V ruang vektor atas K untuk
setiap v ∈ V , maka < {v} >= {kv | k ∈ K}.
Title Page
2. Misalkan ruang vektor R atas R, maka
< {e 1 ,e 2 } >= R dimana e 1 = (1, 0, 0) dan
e 2 = (0, 1, 0) . Sebab,
Page 14 of 132
R = y x, y ∈R
Go Back
Full Screen
= x 0 +y 1 x, y ∈R
Close
= {xe 1 +y e 2 | x, y ∈ R} =< {e 1 ,e 2 }>.
Quit
Berikut ini diberikan sifat dari suatu him- punan pembentang. Misalkan V suatu
ruang vektor atas K dan hSi adalah suatu himpunan pembentang dari S dan v
Home Page
∈V, maka hSi = hS ∪ {v}i bila dan hanya bila
Title Page
v ∈ hSi
Bukti. Misalkan hSi = hS ∪ {v}i, jelas bahwa v ∈ hS ∪ {v}i. Jadi juga v ∈ hSi.
Sebaliknya misalkan bahwa v ∈ hSi, akan ditunjukkan bahwa hSi = hS ∪ {v}i. Je-
Page 15 of 132
las bahwa S ⊂ hS ∪ {v}i. Tinggal menun- jukkan bahwa hS ∪ {v}i ⊂ hSi.Tulis v =
Go Back
a 0 s 0 +...+a n s n dan misalkan w ∈ hS ∪ {v}i. Didapat w = b 0 v+a n+1 s n+1 +...+a m s m =
Full Screen
0 a n ) s n n+1 s n+1 +...+a m s m . Terlihat bahwa w ∈ hSi. Jadi hS ∪ {v}i ⊂ hSi
(b 0 a 0 ) s 0 + . . . + (b
+a
Close
dan karena
hSi ⊂ hS ∪ {v}i, oleh karena itu
Quit
haruslah hSi = hS ∪ {v}i .
Contoh Misalkan dalam R 3 , vektor-vektor
Home Page
v 1 = 0 ,v 2 1 dan v 3 = 3 .
Title Page
0 0 0 Didapat v 3 =2 v 1 +3 v 2 , jadi v 3 ∈ h{v 1 ,v 2 }i. Maka dari itu,
h{v 1 ,v 2 }i = h{v 1 ,v 2 ,v 3 }i.
Sifat dari suatu himpunan pembentang yang dibahas sebelumnya, mengatakan bahwa suatu vektor v bisa dihapus un-
Page 16 of 132
tuk memperoleh himpunan baru S de- ngan himpunan pembentang yang sama
bila dan hanya bila v merupakan kombinasi linier dari vektor-vektor di S. Jadi den-
Go Back
gan pengertian ini, suatu himpunan S ⊂
Full Screen
V adalah minimal bila dan hanya bila ia tidak memuat vektor-vektor yang meru-
Close
pakan kombinasi linier dari vektor-vektor yang lainnya dalam himpunan tersebut .
Quit
Berikut ini diberikan suatu pengertian mengenai bebas lin- ier. Vektor-vektor v 1 ,v 2 ,...,v n di suatu ruang vektor V atas lapangan K dikatakan bebas linier bila vektor v i , i = 1, 2, . . . , n
bukan merupakan suatu kombinasi linier dari vektor-vektor yang lainnya.
Home Page
Bila tidak demikian, maka vektor-vektor
v j , j = 1, 2, . . . , n dikatakan bergantungan linier .
Title Page
Misalkan Vektor-vektor s 1 ,...,s n ∈ S ⊂ V , dengan V suatu
ruang vektor atas K, vektor-vektor s i , i = 1, 2 . . . , n bebas linier bila dan hanya bila x 1 s 1 +...+x n s n = 0, x i ∈ K dipenuhi hanya
untuk x 1 =...=x n =0 .
Bukti
Misalkan s i ∈ S, i = 1, 2 . . . , n bebas linier dan andaikan x 1 s 1 +. . .+ x x 1 n s n = 0 tetapi untuk beberapa i, x i 6= 0. Didapat s i =( − x ) s 1 i +
Page 17 of 132
...+( − x ) s i −1 +( − x ) s i+1 +...+( − x ) s n . Terlihat bahwa s
x i −1
x i +1
Go Back
merupakan kombinasi linier dari vektor-vektor s j ,j 6= i. Hal ini bertentangan dengan kenyataan bahwa s i , i = 1, 2, . . . , n bebas
linier. Jadi haruslah x 1 s 1 +...+x n s n =0 dipenuhi hanya untuk x 1 =...=x n =0 . Selanjutnya misalkan x 1 s 1 +. . .+x n s n = 0, x i ∈K dipenuhi hanya untuk x 1 =...=x n =0 , maka jelas bahwa
Full Screen
Close
s i , i = 1, 2 . . . , n bebas linier. Bila tidak berarti bahwa untuk beberapa i, s i =c 1 s 1 +...+c i −1 s i −1 +c i+1 s i+1 +...+c n s n atau
0=c 1 s 1 +...+c i −1 s i −1 +c i s i +c i+1 s i+1 +...+c n s n dengan c i = −1. Ini bertentangan dengan kenyataan bahwa 0 = c 1 s 1 +...+c i −1 s i −1 +
Quit
c i s i +c i+1 s i+1 +...+c n s n dipenuhi hanya unuk c i = 0, i = 1, 2, . . . , n .
Komentar Pernyataan vektor-vektor s i ,i=
1, 2 . . . , n dalam ruang vektor V atas K be-
bas linier ekivalen dengan x 1 s 1 +...+x n s n =
Home Page
0, x i ∈ K dipenuhi hanya untuk x 1 =...=
x n =0 . Bila V = R dan K = R, maka vektor-vektor s i , i = 1, 2 . . . , n dalam ruang
Title Page
vektor R atas R bebas linier mempunyai arti bahwa sistem persamaan linier homo- gin x s +...+x
1 1 n s n = 0 mempunyai penyele- saian trivial, yaitu x i = 0, i = 1, 2, . . . , n . Bila
persamaan homogin ini mempunyai jawab
non trivial, yaitu x i 6= 0 untuk beberapa i, maka hal ini berarti bahwa vektor-vektor
Page 18 of 132
s i tsb. tidak bebas linier atau bergantung- an linier. Bila vektor s 6= 0 di ruang vek-
Go Back
tor R dan memenuhi s = x 1 s 1 +...+x n s n , yaitu vektor s merupakan kombinasi linier dari vektor-vektor s 1 ,...,s n . Hal ini berarti
Full Screen
bahwa sistem persamaan linier tak homo- gin s = x 1 s 1 +...+x n s n , mempunyai jawab
Close
x = (x 1 ,...,x n ) .
Quit
Contoh
4 1. Dalam R ′ vektor (1, 4, −2, 6) adalah kombinasi linier dari
Home Page
dua vektor (1, 2, 0, 4) ′ dan (1, 1, 1, 3) , sebab: (1, 4, −2, 6) = 3(1, 2, 0, 4) ′
− 2(1, 1, 1, 3) . Sedangkan vektor (2, 6, 0, 9) ′ bukan kombinasi linier (1, 2, 0, 4) dan (1, 1, 1, 3) ′ , sebab bila (2, 6, 0, 9) ′ =
Title Page
x (1, 2, 0, 4) ′ +x (1, 1, 1, 3) ′ 1 2 ekivalen dengan sistem persamaan
Page 19 of 132
4x 1 + 3x 2 =9
mudah dicek bahwa sistem persamaan linier ini tidak mem- punyai jawab.
Go Back
2. Misalkan ruang vektor V = {f : R → R} atas R, maka fungsi cos 2x merupakan kombinasi linier dari fungsi-fungsi
Full Screen
2 2 2 2 2 cos 2 x, sinh x dan cosh x, sebab cos 2x = 2 cos x + sinh x
− cosh x,
Close
2 2 ingat bahwa cos 2x = 2 cos 2 x − 1 dan cosh x − sinh x = 1.
3. Dilanjutkan halaman berikutnya!
Quit
Lanjutan Contoh
3. Misalkan tiga vektor v = (1, 2, 3) ′ 1 ,v = (3, 2, 1) ′ 2 dan v =
Home Page
(3, 3, 3) 3 ′ di R . Maka
h{v 1 ,v 2 ,v 3 }i = {x 1 v 1 +x 2 v 2 +x 3 v 3 |x 1 ,x 2 ,x 3 ∈ R}
Title Page
Tulis (x, y, z) ′ = (x
Page 20 of 132
x 133 x
(1 − 2 1) y = (1 − 2 1) 223 x 2 = 0,
Go Back
atau x − 2y + z = 0. Catatan 3v 1 +3 v 2 − 4v 3 = 0 dan juga
Full Screen
4. Dilanjutkan halaman berikutnya!
Quit
Lanjutan Contoh
4. Dua vektor v 2
40 15 ,v 2 = −50 25 ∈R sebab x 1 v 1 + x 2 v 2 = 0 dipenuhi hanya untuk x 1 =x 2 =0 , hal ini bisa dicek
sbb:
Home Page
Title Page
didapat x 2 =0 dan x 1 =0 .
5. Diberikan S 3 ⊂R dimana
S= 0 , 2 , 2 , −1 , 3
Page 21 of 132
Perhatikan persamaan berikut:
1 0 1 0 3 0 x 1 0 +x 2 2 +x 3 2 +x 4 −1 +x 5 3 = 0 .
Go Back
Full Screen
Himpunan penyelesaiannya adalah:
x 1 −1
Close
x 3 =x 3 1 +x 5 0 x 3 ,x 5 ∈R
Quit
Lanjutan Contoh 5. Himpunan penyelesaiannya adalah:
Home Page
x 3 =x 3 1 +x 5 0 x 3 ,x 5 ∈R
Title Page
Hal ini menunjukkan bahwa semua vektor di S saling bergan- tungan linier. Untuk x 3 = 0, x 5 =1 , didapat bahwa vektor yang ke-5 dalam S merupakan kombinasi linier dari dua vektor yang
pertama. Gunakan sifat yang telah dipunyai untuk menghapus vektor yang ke-5 sehingga didapat:
Page 22 of 132
S 1 = 0 , 2 , 2 , −1 ,
Go Back
dalam hal ini < S >=< S 1 >. Juga terlihat bahwa vektor yang
Full Screen
ke-3 dalam S 1 merupakan kombinasi linier dari dua vektor yang pertama, sehingga vektor ke-3 ini bisa dihapus dan didapat:
Juga, dalam hal ini < S 1 >=< S 2 >. Jadi < S >=< S 2 >.
6. Misalkan tiga vektor v = (1, 1, 0) ′
1 ,v 2 = (5, 1, −3) dan v 3 =
di R 3 , maka
Home Page
1 + 5x 2 + 2x 3 ,x 1 +x 2 + 7x 3 , −3x 2 + 4x 3 ) |x 1 ,x 2 ,x 3 ∈R}.
Title Page
Tulis (x, y, z) ′ = (x
1 + 5x 2 + 2x 3 ,x 1 +x 2 + 7x 3 , −3x 2 + 4x 3 ) , didapat:
Sehingga diperoleh:
Page 23 of 132
−25 26 −33 x −25 26 −33 152 x
4 −4 5 y = 4 −4 5 117 x 2
Go Back
Full Screen
Terlihat bahwa, untuk setiap (x, y, z) ′
∈R 3 selalu bisa diper-
oleh x ,x ,x
,v ,v
v +x v +x v .
1 2 3 ∈ R sehingga h{v 1 2 3 }i = x 1 1 2 2 3 3
Quit
Jadi 3 h{v
1 ,v 2 ,v 3 }i = R .
Basis dan Dimensi
Misalkan B = {b 1 ,b 2 ,... } ⊂ V dimana V adalah ruang vektor atas K. Bila h{b 1 ,b 2 ,... }i = V dan vektor-vektor b 1 ,b 2 ,... bebas
linier maka B dikatakan suatu basis dari V . Banyaknya anggota dari B dinamakan dimensi dari ruang vektor V . Contoh:
Home Page
Title Page
1. Dalam R 2 ,B =
1 , (1, 1) {(2, 4) ′ } adalah suatu basis dari R ,
basis yang lainnya adalah B =
2 {(1, 0) , (0, 1) }. Secara umum
3 = {(a 11 ,a ) ′ 21 , (a ,a ) ′ 12 22 } adalah suatu basis dari R bila
2. Ruang vektor V = {x 1 cos θ + x 2 sin θ |x 1 ,x 2 ∈ R} atas R, maka
Page 24 of 132
suatu basis dari V adalah {cos θ, sin θ}.
2 3. Dalam ruang vektor P 3
3 (x) , maka {1, x, x ,x } adalah suatu
Go Back
2 3 basis dari P 4
3 (x) . Sedangkan {1, x, x ,x ,x ... } adalah suatu
basis dari ruang vektor P ∞ (x) .
Full Screen
4. Dalam ruang vektor M 2,2 (R) , yaitu himpunan matriks uku-
ran 2
× 2 dengan elemen-elemen di R, maka
adalah suatu basis dari M 2,2 (R) .
Sifat Misalkan V suatu ruang vektor atas K dan {v 1 ,...,v n } adalah suatu basis dari V , maka setiap ele-
men v ∈ V dapat diungkapkan secara tunggal sebagai:
v=x 1 v 1 +...+x n v n ,x 1 ,...,x n ∈ K.
Home Page
Bukti
Misalkan v = a 1 v 1 +...+a n v n , dan v = x 1 v 1 +...+x n v n , didapat:
(x 1 −a 1 ) v 1 + . . . + (x n −a 0 ) v n = 0, karena vektor-vektor v 1 ,...,v n bebas linier, maka haruslah x 1 −a 1 = 0, . . . , x n −a n =0 . Sehingga
Title Page
diperoleh x
n =a n ◮◮ . 1 =a 1 ,...,x
Berikut ini, diberikan suatu sifat untuk ruang vektor R n atas
R n , yaitu misalkan v
i ∈R , i = 1, 2, . . . , m. Bila m > n, maka vektor-vektor v i , i = 1, 2, . . . , m bergantungan linier .
Page 25 of 132
Bukti Untuk setiap j =
1, 2, . . . , m , tulis vektor v j = (a 1j ,a 2j ,...,a nj ) ′ , sehingga persamaan x 1 v 1 +...+x m v m = 0 dalam
Go Back
bentuk matriks adalah:
11 ...a 1m
Full Screen
a n1 ...a nm
Close
Terlihat bahwa, persamaan homogin terdiri dari n persamaan dengan variabel yang takdiketahui sebanyak m. Karena m >
n, maka persamaan mempunyai suatu solusi yang nontrivial , yaitu ada beberapa x k , k = 1, 2, . . . , m yang tidak semuanya sama dengan nol. Jadi v j , j = 1, 2, . . . , m bergantungan linier.
Quit
Contoh
Dalam ruang vektor R atas R, Misalkan
1 = (a 11 ,a 21 ) ,v 2 = (a 12 ,a 22 ) ∈R . Bila
Home Page
vektor-vektor v 1 ,v 2 , bebas linier, maka per-
samaan: x 1 v 1 +x 2 v 2 = 0 atau dalam bentuk
Title Page
matriks: Ax = 0 dengan
11 a 12 1
A=
,x=
dan 0=
21 22 x 2
mempunyai jawab trivial hanya bila det(A) 6=
0 . Secara geometris, hal ini menyatakan bahwa luas daerah jajaran genjang yang
Page 26 of 132
dibentuk oleh dua vektor v 1 dan v 2 sama dengan | det(A)|. Sebaliknya bila det(A) =
Go Back
0 , maka luas daerah ini sama dengan 0. Hal ini menunjukkan bahwa dua vektor v 1 dan v
Full Screen
2 terletak pada satu garis yang sama atau dengan kata lain dua vektor v 1 dan
Close
v 2 bergantungan linier. Jadi {v 1 ,v 2 } adalah
Quit
suatu basis dari R dengan dimensi 2 (me- ngapa?).
Sifat. Misalkan V suatu ruang vektor atas K dan {v 1 ,...,v n } suatu basis dari V . Selanjutnya, bila vektor-vektor u 1 ,...,u m dengan m > n, maka vektor-vektor u 1 ,...,u m bergantungan
linier .
Bukti
Home Page
Karena {v 1 ,...,v n } suatu basis dari V , didapat:
Title Page
u 1 =a 11 v 1 +...+a n1 v n
u m =a 1m v 1 +...+a nm v n ,
dimana a ij ∈ K, i = 1, 2, . . . , n dan j = 1, 2, . . . , m. Untuk
x 1 ,...,x m ∈ K dan diketahui bahwa {v 1 ,...,v n } bebas linier,
didapat:
Page 27 of 132
0=x 1 u 1 +...+x m u m
=x 1 (a 11 v 1 +...+a n1 v n )+...+x m (a 1m v 1 +...+a nm v n )
Go Back
= (a 11 x 1 +...+a 1m x m ) v 1 + . . . + (a n1 x 1 +...+a nm x m ) v n
dan haruslah a 11 x 1 +...+a 1m x m = 0, . . . , a n1 x 1 +...+a nm x m =0
Full Screen
atau dengan notasi matriks:
11 ...a 1m
a n1 ...a nm
Quit
Persamaan homogin diatas mempunyai jawab non-trivial (se-
Kesimpulan Misalkan V suatu ruang vektor atas K dengan dimensi hingga. Maka setiap dua basis yang berbeda dari V harus mempunyai banyak elemen yang sama .
Home Page
Contoh
1. Dalam ruang vektor P 3 (R) atas R, B = {1, x, x ,x } adalah suatu basis baku dari P 3 (R) . Basis yang lainnya adalah B 2 =
Title Page
{1, 1 + x, 1 + x + x
2 2 ,1+x+x 3 +x
2. Persamaan homogin Ax = 0, diberikan oleh :
Page 28 of 132
Go Back
Himpunan penyelesaiannya adalah:
Full Screen
merupakan suatu ruang vektor atas R dengan dimensi dua.
Misalkan V suatu ruang vektor atas K
berdimensi hingga. Maka setiap himpunan hingga S ⊂ V yang terdiri dari vektor-
Home Page
vektor bebas linier di V tetapi S bukan merupakan suatu basis dari V dapat diper- luas sampai merupakan suatu basis dari V .
Title Page
Bukti. Misalkan S = {v 1 ,...,v m } den- gan v i , i = 1, . . . , m adalah vektor-vektor
yang bebas linier.
Karena hSi 6= V , maka pilih vektor v m+1 ∈ V sehingga v m+1
bukan kombinasi linier dari vektor-vektor v j , j = 1, 2, . . . , m. Selanjutnya namakan
Page 29 of 132
T= {v 1 ,...,v m ,v m+1 }, bila hT i = V , maka T adalah basis dan sudah tidak bisa lagi
Go Back
diperluas menjadi vektor-vektor yang be- bas linier. Bila hT i 6= V , lakukan lagi
Full Screen
cara perluasan seperti sebelumnya sehingga diperoleh himpunan vektor-vektor yang be- bas linier di U yang memenuhi
Close
hUi = V .
Quit
Kesimpulan. Misalkan V ruang vektor atas K berdimensi n, maka setiap himpunan
Home Page
Title Page
dari n vektor yang bebas linier adalah su- atu basis dari V .
Contoh
Misalkan S = 3 {(1, 1, 1) , (0, −1, 0) }⊂R , jelas bahwa vektor-vektor di S bebas linier dan
hSi = {x(1, 1, 1) +y(0, −1, 0) = (x, x −y, x) |x, y ∈ R
Page 30 of 132
}, jelas bahwa bila (x ′
1 ,x 2 ,x 3 ) ∈ hSi, maka
Go Back
x 3 =x 1 . Oleh karena itu (x, y, z) ∈ hSi bila / x 6= z. Pilih vektor (1, 0, 0) sehingga dida-
Full Screen
pat T = {(1, 1, 1) , (0, −1, 0) , (1, 0, 0) } dimana vektor-vektor di T bebas linier, maka dari
Close
itu T merupakan suatu basis dari R .
Quit
Jumlahan Langsung.
Misalkan U dan V adalah ruang bagian dari suatu ruang vektor W atas K dengan dimensi hingga, maka dim(U + V ) =
Home Page
dim(U ) + dim(V ) −dim(U ∩V ), dimana U +V = {u+v |u ∈ U, v ∈ V }. Bukti. Misalkan {z 1 ,...,z r } suatu basis dari U ∩V perluas basis
Title Page
ini masing-masing menjadi {z 1 ,...,z r ,u 1 ,...,u m } adalah suatu basis dari U dan {z 1 ,...,z r ,v 1 ,...,v n } suatu basis dari V . Ter-
lihat bahwa, dim(U ∩ V ) = r, dim(U) = r + m dan dim(V ) = r + n. Selanjutnya, ditunjukkan bahwa {z 1 ,...,z r ,u 1 ,...,u m ,v 1 ,...,v n } adalah suatu basis dari U + V . Sehingga, dalam hal ini didapat
Page 31 of 132
dim(U + V ) = r + m + n = (r + m) + (r + n) − r = dim(U) + dim(V ) − dim(U ∩V ). Misalkan sebarang w ∈ U +V , maka w = u+v untuk
Go Back
beberapa u ∈ U dan beberapa v ∈ V . Dengan kenyataan bahwa u=a 1 z 1 +...+a r z r +b 1 u 1 +...+b m u m untuk beberapa skalar a i ,b j
dan v = c 1 z 1 +...+c r z r +d 1 v 1 +...+d m v n untuk beberapa skalar
Full Screen
c k ,d l , didapat:
w = u+v = (a 1 +c 1 ) z 1 +. . .+(a r +c r ) z r +b 1 u 1 +. . .+b m u m +d 1 v 1 +. . .+d m v n terlihat bahwa w ∈ h{z 1 ,...,z r ,u 1 ,...,u m ,v 1 ,...,v n }i. Maka dari
Close
itu didapat h{z 1 ,...,z r ,u 1 ,...,u m ,v 1 ,...,v n }i = U + V .
Quit
Home Page
Lanjutan Bukti...... Diberikan
Title Page
x 1 z 1 +...+x r z r +x r+1 u 1 +...+x r+m u m +x r+m+1 v 1 +...+x r+m+n v n = 0
untuk beberapa skalar x j . Tulis w = x 1 z 1 +. . .+x r z r +x r+1 u 1 +. . .+ x r+m u m , didapat w = −x r+m+1 v 1 +... −x r+m+n v n . Terlihat bahwa
w ∈ U dan w ∈ V , jadi w ∈ U ∩ V . Tetapi {z 1 ,...,z r } adalah suatu basis dari U ∩ V , jadi w = b 1 z 1 +...+b r z r untuk beberapa skalar b i . Sehingga didapat b 1 z 1 +...+b r z r = −x r+m+1 v 1 +... −
x r+m+n v n atau b 1 z 1 +...+b r z r +x r+m+1 v 1 +...+x r+m+n v n = 0. Tetapi {z 1 ,...,z r ,v 1 ,...,v n } adalah suatu basis dari V , maka dari itu haruslah b 1 =...=b r =x r+m+1 =...=x r+m+n =0 ,
Page 32 of 132
Go Back
sehingga persamaan x 1 z 1 +...+x r z r +x r+1 u 1 +...+x r+m u m + x r+m+1 v 1 +...+x r+m+n v n = 0 menjadi x 1 z 1 +...+x r z r +x r+1 u 1 + ...+x r+m u m = 0. Tetapi {z 1 ,...,z r ,u 1 ,...,u m } juga adalah suatu
Full Screen
basis dari U . Jadi haruslah x 1 =...=x r =x r+1 =...=x r+m =0 . Sehingga didapat x k = 0, k = 1, 2, . . . , r+m+n . Jadi vektor-vektor
z 1 ,...,z r ,u 1 ,...,u m ,v 1 ,...,v n bebas linier.
Close
Quit
Contoh Misalkan W = R 2 ,u
1 = (1, 1, 0, 0) ,u 2 =( −3, 7, 2, 1) ,U= h{u 1 ,u 2 }i
dan V = {(x 1 ,x
2 ,x 3 , 0) |x i ∈ R}. Vektor-vektor u 1 ,u 2 bebas linier,
Home Page
sebab bila a 1 u +a u = 0 atau a (1, 1, 0, 0) ′ +a (
didapat a 1 =a 2 =0 .
Jadi dim(U ) = 2. Suatu basis
dari V adalah e = (1, 0, 0, 0) ′ 1 ,e 2 = (0, 1, 0, 0) ′ ,e 3 = (0, 0, 1, 0) ′ . Jadi dim(V ) = 3. ′ Perhatikan bahwa e
Title Page
( −3, 7, 2, 1) +3(1, 0, 0, 0) −7(0, 1, 0, 0) −2(0, 0, 0, 1) = u 2 +3 e 1 −7e 2 −2e 3 . Jadi e 4 ∈ U +V . Karena e 1 ,e 2 ,e 3 juga di U +V , maka {e 1 ,e 2 ,e 3 ,e 4 } adalah suatu basis dari U + V . Jadi dim(U + V ) = 4. Sehingga
didapat: dim(U ∩ V ) = dim(U) + dim(V ) − dim(U + V ) = 2 + 3 − 4 = 1. Bisa dicek secara langsung bahwa vektor-vektor di U ∩V adalah
vektor-vektor di U dengan komponen ke-empat sama dengan nol, yaitu vektor b u +b u = (b
Page 33 of 132
,b + 7b , 2b ,b ) 1 ′ 1 2 2 1 − 3b 2 1 2 2 2 dimana
b 2 =0 . Jadi U ∩ V = h{u 1 }i. Terlihat bahwa dim(U ∩ V ) = 1. Catatan. Bila U, V ruang bagian berdimensi hingga masing-
Go Back
masing dengan basis {u 1 ,...,u m } dan {v 1 ,...,v n }. Misalkan W = U + V dan sebarang w ∈W. Didapat w = u + v =
Full Screen
a 1 u 1 +. . .+a m u m +b 1 v 1 +. . .+b n v n atau W = h{u 1 ,...,u m ,v 1 ,...,v n }i.
Close
Selanjutnya reduksi vektor-vektor u 1 ,...,u m ,v 1 ,...,v n menjadi vektor-vektor yang bebas linier (sampai minimal) dan himpun
kedalam himpunan S, sehingga didapat W = h{S}i. Jadi di- mensi dari W sama dengan banyaknya vektor-vektor di S.
Quit
Bila U dan V adalah ruang bagian berdimensi hingga dengan U ∩ V = {0}, maka U + V dinamakan jumlahan langsung dari U dan V .
Contoh. ′ Himpunan U = {(x
1 ,x 2 , 0) |x 1 ,x 2 ∈ R} dan
Home Page
V= 3 {(0, 0, x
3 ) |x 3 ∈ R} adalah ruang bagian dari ruang vektor R
atas R dimana U ∩V = {0}. Jadi U+V adalah jumlahan langsung
Title Page
dari U dan V , U +V = ′ {(x
1 ,x 2 , 0) +(0, 0, x 3 ) = (x 1 ,x 2 ,x 3 ) |x 1 ,x 2 ,x 3 ∈
terlihat bahwa dim(U + V ) = 3 .
Perhatikan bahwa
} = h{(1, 0, 0) ′ , (0, 1, 0) ′ }i, terlihat bahwa dim(U) = 2. Begitu juga, V =
{(0, 0, x ′
3 |x 3 ∈ R} = {x 3 |x 3 ∈ R} = h{(0, 0, 1) }i
dan dim(V ) = 1. Makna U + V merupakan jumlahan lang- sung dari U dan V tampak dari dimensi, yaitu dim(U + V ) = dim(U ) + dim(V ) − dim(U ∩ V ) = 2 + 1 − 0 = 3 = dim(U) + dim(V ). Hal
Page 34 of 132
Go Back
ini juga bisa dilihat dari pengertian basis yaitu, himpunan
{(1, 0, 0) ′ , (0, 1, 0) } adalah suatu basis dari U dan himpunan
{(0, 0, 1) ′ } adalah suatu basis dari V sedangkan himpunan
Full Screen
{(1, 0, 0) ′ , (0, 1, 0) , (0, 0, 1) } sudah bebas linier (tidak bisa lagi
direduksi menjandi himpunan yang lebih kecil lagi sehingga bebas linier). Jadi, dari sini juga langsung didapat bahwa dim(U + V ) = dim(U ) + dim(V ) .
Close
Quit
Kesimpulan. Dimensi dari suatu ruang jumlahan langsung
Berikut ini diberikan suatu sifat yang lain
dari ruang jumlahan langsung. Setiap w ∈ W = U + V dengan U ∩ V = {0} mempunyai
Home Page
Title Page
penulisan tunggal w = u + v, u ∈ U, v ∈ V .
Bukti. Misalkan w = u + v = ¯ u+¯ v, maka
u −¯ u=v − ¯v. Tetapi u − ¯ u ∈ U, v − ¯v ∈ V dan U ∩ V = {0}. Maka haruslah u − ¯ u=0
dan v − ¯v = 0 atau u = ¯ u dan v = ¯ v.
Page 35 of 132
Koordinat. Misalkan {v 1 ,...,v n } adalah su- atu basis dari suatu ruang vektor atas K.
Go Back
Jadi setiap v ∈ V dapat ditulis secara tung- gal oleh v = x 1 v 1 +...+x n v n untuk beberapa
Full Screen
skalar x 1 ,...,x n ∈ K. Dalam hal ini skalar- skalar x 1 ,...,x n dinamakan koordinat dari
Close
vektor v terhadap basis
,...,v
{v 1 n }.
Quit
Contoh. Misalkan V 3 =R dengan basis baku
} dan misalkan sebarang v = (x, y, z) ′ ∈V,
maka v = xe 1 +y e 2 +z e 3 . Jadi koordinat dari v terhadap basis {e 1 ,e 2 ,e 3 } adalah x, y dan z. Tetapi untuk basis yang lain
Home Page
dari V , misalkan {v 1 = (0, 1, 1) ,v 2 = (1, 0, 1) ,v 3 = (1, 1, 0) }, maka
Title Page
x+y v=( −z
−x+y+z
x −y+z
2 ) v 1 +( 2 ) v 2 +( 2 ) v 3 . Koordinat dari vektor
x+y v terhadap basis −z {v
1 ,v 2 ,v 3 } adalah
−x+y+z x −y+z
2 , 2 dan 2 .
Terlihat bahwa vektor v terhadap dua basis yang berbeda dari ruang vektor V mempunyai dua koordinat yang berbeda pula.
Basis terurut. Adalah perlu dijamin bahwa suatu vektor dikaitkan dengan
Page 36 of 132
suatu vektor basis yang sesuai, cara baku untuk melakukan hal ini adalah menggunakan penyajian terurut untuk koordi- nat dan vektor basis. Bila urutan dari vektor-vektor dalam
Go Back
suatu basis dipersoalkan dalam hal ini dinamakan basis teru- rut dan basis ini ditulis sebagai suatu barisan. Bila urutan
dari vektor basis takdipersoalkan, basis tersebut ditulis seba- gai suatu himpunan, dalam hal ini penekanan mengenai diskusi dari suatu vektor basis, urutan tidak bergantung pada urutan.
Full Screen
Tetapi, bila koordinat dari suatu vektor disajikan sebagai baris atau kolom dalam suatu matriks, maka secara esensi penyajian bergantung pada urutan vektor-vektor basis. Begitu juga, bila
Close
Quit
suatu pemetaan linier disajikan sebagai suatu matriks, maka sangatlah penting menggunakan vektor basis terurut.
Pemetaan Linier pada Ruang Vektor Misalkan U dan V adalah ruang vektor atas K, suatu pemetaan α:U
→ V adalah suatu pemetaan linier atau transformasi lin- ier bila dan hanya bila memenuhi α(k 1 u 1 +k 2 u 2 )=k 1 α(u 1 )+k 2 α(u 2 )
Home Page
untuk semua k 1 ,k 2 ∈ K dan u 1 ,u 2 ∈ U.
Title Page
Sifat. Bila α : U → V suatu pemetaan linier, maka α(0) = 0.
Bukti α(0) = α(0 + 0) = α(0) + α(0), didapat α(0) − α(0) = α(0), jadi 0 = α(0).
Contoh
Page 37 of 132
3 1. Misalkan α : U 2 →V,U=R dan V =R dengan
α((x, y, z) def ′ ) = (2x
− y, y + z) ′ . Maka α adalah pemetaan
Go Back
linier, sebab α(k
1 u 1 +k 2 u 2 ) = α(k 1 (x 1 ,y 1 ,z 1 ) +k 2 (x 2 ,y 2 ,z 2 ) )=
α((k 1 x 1 +k
2 x 2 ,k 1 y 1 +k 2 y 2 ,k 1 z 1 +k 2 z 2 ) ) = (2k 1 x 1 + 2k 2 x 2 −k 1 y 1 −
k 2 y 2 ,k 1 y 1 +k 2 y 2 +k 1 z 1 +k 2 z 2 ) = (2k 1 x 1 −k 1 y 1 ,k 1 y 1 +k 1 z 1 ) + (2k 2 x 2 −
Full Screen
2 y 2 ,k 2 y 2 +k 2 z 2 ) =k 1 (2x 1 −y 1 ,y 1 +z 1 ) +k 2 (2x 2 −y 2 ,y 2 +z 2 ) =
1 α((x 1 ,y 1 ,z 1 ) )+k 2 α((x 2 ,y 2 ,z 2 ) ) .
Close
2 2. Misalkan α : R ′ →R dengan α((x, y, z) ) = (x , y + z) , pemetaan α bukan pemetaan linier, sebab α(2(1, 0, 0) ′ )=
def
Quit
Kernel dan Image Misalkan α : U → V suatu pemetaan linier
def
Home Page
• Image dari α adalah Im(α)=α(U) = {α(u) | u ∈ U} ⊆ V .
def
• Kernel dari α adalah ker(α) {u ∈ U | α(u) = 0} ⊆ U. Contoh. Dalam Contoh 1. sebelumnya Im(α) = ′ {α((x, y, z) )=
Title Page
(2x ′
− y, y + z) | x, y, z ∈ R}, sedangkan ker(α) = {(x, y, z) | 2x − y =
Beberapa sifat Misalkan U dan V adalah ruang vektor atas K dan α : U → V suatu pemetaan linier, maka
Page 38 of 132
1. Im(α) adalah ruang bagian dari V .
2. Ker(α) adalah ruang bagian dari U .
Go Back
3. Pemetaan α satu-satu bila dan hanya bila ker(α) = {0}. Bukti
Full Screen
1. Jelas bahwa Im(α) ⊆ V . Misalkan sebarang v 1 ,v 2 ∈ Im(α) dan sebarang k 1 ,k 2 ∈ K. Untuk beberapa u 1 ,u 2
∈ U, maka kombinasi linier berikut dipenuhi k 1 v 1 +k 2 v 2 =k 1 α(u 1 )+ k 2 α(u 2 ) = α(k 1 u 1 ) + α(k 2 u 2 ) = α(k 1 u 1 +k 2 u 2 ) ∈ Im(α). Jadi
Close
Quit
Im(α) adalah ruang bagian dari V .
Lanjutan Bukti........
2. Jelas bahwa ker(α) ⊆ U. Misalkan se- barang u 1 ,u 2 ∈ ker(α) dan sebarang k 1 ,k 2 ∈
Home Page
K, maka α(k 1 u 1 +k 2 u 2 )=k 1 α(u 1 )+k 2 α(u 2 )=
1 0+k 2 0 = 0. Terlihat bahwa k 1 u 1 +k 2 u 2 ∈ ker(α) . Jadi ker(α) adalah ruang bagian
Title Page
dari U .
3. Misalkan pemetaan α satu-satu dan se-
barang u ∈ ker(α), maka α(0) + α(u) =
α(0 + u) = α(u) = 0. Sehingga didapat α(u) = −α(0) = α(−0) = α(0). Karena
Page 39 of 132
pemetaan α satu-satu haruslah u = 0. Jadi {0} = ker(α). Selanjutnya misalkan
Go Back
ker(α) = {0} dan u 1 ,u 2 ∈ U, maka untuk α(u 1 ) = α( u 2 ) didapat, 0 = α(u 1 ) − α(u 2 )=
Full Screen
Close
α(u 1 −u 2 ) . Terlihat bahwa u 1 −u 2 ∈ ker(α).
Tetapi, ker(α) = {0}. Maka dari itu harus- lah u 1 −u 2 = 0 atau u 1 = u 2 . Jadi
Quit
Contoh
1. Misalkan V ruang vektor atas K dan U = K n . Diberikan
matriks T = [a ], a
ij ∈ K dan T bertindak pada ruang vektor
ij
Home Page
U dengan aturan untuk setiap x ∈ U:
a 11 ...a 1n
Title Page
T (x) def =
a n1 ...a nn
dimana y P
a ij x j , i = 1, 2, . . . , n. Maka T adalah suatu
j=1
transformasi linier dari U ke U , sebab untuk sebarang x, ¯ x ∈
U dan sebarang k 1 ,k 2 ∈ K berlaku:
Page 40 of 132
11 ...a 1n
1 T (k 1 x+k 2 x) = ¯ ... ... ... k 1 ... +k 2 ...
Go Back
n1 ...a nn
11 ...a 1n
=k 1 ... ... ... ...
Full Screen
a n1 ...a nn
Close
11 ...a 1n
+k 2 ... ... ... ...
a n1 ...a nn
Quit
=k 1 T (x) + k 2 T (¯ x).
Home Page
Lanjutan Contoh...........
2. Dalam Contoh 1. sebelumnya, maka
Title Page
1 a ...a 11 1n
Im(T ) = ... = ... ... ... ... .
a n1 ...a nn
Bila T punya invers, maka ker(T ) = {0}, yaitu persamaan homogin
11 ...a 1n
Page 41 of 132
a n1 ...a nn
Go Back
hanya mempunyai jawab trivial x 1 =...=x n =0 . Bila T
tidak punya invers, maka
Full Screen
1 a 11 ...a 1n
ker(T ) = ... ... ... ... ... = ...
a n1 ...a nn
Close
Quit
Misalkan U dan V ruang vektor berdimensi hingga atas K dan α:U → V suatu pemetaan linier.
1 Bila h{u 1 ,...,u n }i = U, maka h{α(u 1 ), . . . , α( u n ) }i = Im(α).
2. dim(U ) = dim(ker(α)) + dim(Im(α)) Bukti.
Home Page
Title Page
1. Misalkan sebarang v ∈ Im(α), pilih u ∈ U yang memenuhi α(u) = v. Tetapi u = k 1 u 1 +. . .+k n u n , maka dari itu v = α(u) =
α(k 1 u 1 +. . .+k n u n )=k 1 α(u 1 )+. . .+k n α(u n ) ∈ h{α(u 1 ), . . . , α( u n ) }i.
Jadi Im(α) = h{α(u 1 ), . . . , α( u n ) }i.
2. Misalkan {u 1 ,...,u m } basis dari ker(α), perluas basis ini sampai didapat {u 1 ,...,u m ,w 1 ,...,w n } adalah suatu basis dari U . Jelas bahwa dim(ker(α)) = m dan dim(U ) =
Page 42 of 132
m + n. Misalkan v i = α( w i ), i = 1, 2 . . . , n . Akan di- tunjukkan bahwa v i , i = 1, 2 . . . , n adalah suatu basis dari
Go Back
Im(α). Dengan menggunakan hasil 1. didapat Im(α) = h{α(u 1 ), . . . , α( u m ), α( w 1 ), . . . , α( w n ) }i = h{0, . . . , 0, v 1 ,...,v n }i =
h{v 1 ,...,v n }i. Selanjutnya selidiki apakah vektor-vektor v i , i = 1, 2 . . . , n bebas linier, yaitu k 1 v 1 +...+k n v n = 0 atau
Full Screen
k 1 α(w 1 )+...+k n α(w n )= 0. Sehingga didapat α(k 1 w 1 +...+
Close
k n w n )= 0. Jadi k 1 w 1 +...+k n w n ∈ ker(α). Oleh karena itu k 1 w 1 +...+k n w n =¯ k 1 u 1 +...+¯ k m u m untuk beberapa ¯ k i , atau
k ¯ 1 u 1 +...+¯ k m u m −k 1 w 1 +... −k n w n = 0. Karena vektor-vektor {u 1 ,...,u m ,w 1 ,...,w n } bebas linier maka ¯k 1 =...=¯ k m =k 1 =
Quit
Adakalanya kernel dari suatu pemetaan linier disebut null
space dan dimensi dari kernel dinamakan nullity dari pemetaan linier, sedangkan dimensi dari image suatu pemetaan linier dinamakan rank dari pemetaan linier. Sehingga didapat
Home Page
Title Page
dim(U ) = nullity(α) + rank(α).
3 Contoh. 2 Misalkan pemetaan linier α : R →R dengan
α((x, y, z) 3 ) = (x + z, 2x ′ ′ − y + z) untuk setiap (x, y, z) ∈R . Kernel
dari α adalah penyelesaian dari persamaan vektor α((x, y, z) )= (x + z, 2x
− y + z) ′ = (0, 0) ′ atau penyelesaian persamaan homogin
Page 43 of 132
Go Back
yang mempunyai penyelesaian x = x, y = x, z = −x, x ∈ R. Jadi
ker(α) =
{x(1, 1, −1) ′ | x ∈ R} = h{(1, 1, −1) }i. Terlihat bahwa
Full Screen
nullity(α) = 1. Sedangkan Im(α) =
{(x + z, 2x − y + z) ′ | x, y, z ∈
} = {x(1, 2) ′ −y(0, 1) +z(1, 1) |x, y, z ∈ R} = h{(1, 2) , (0, 1) , (1, 1) }i =
h{(1, 2) ′ = (0, 1) + (1, 1) , (0, 1) , (1, 1) }i = h{(0, 1) , (1, 1) }i. Terlihat bahwa rank(α) = 2. Sehingga didapat dim(R 3 )= nullity(α) +
Close
rank(α) = 1 + 2 = 3.
Quit
Misalkan α : U → V suatu pemetaan linier dari ruang vektor
U ke ruang vektor V masing-masing atas K. Bila pemetaan α satu-satu dan pada yaitu pemetaan α mempunyai invers,
Home Page
maka α dinamakan suatu isomorpisma dari U ke V . Dalam hal ini, U dan V dikatakan isomorpik dan dinotasikan oleh U∼ =V . Perhatikan bahwa, karena α pemetaan satu-satu dan
Title Page
pada, maka Im(α) = V dan ker(α) = {0}.
Misalkan U dan V ruang vektor berdimensi hingga atas K masing-masing dengan basis {u 1 ,...,u m } dan {v 1 ,...,v n }. Maka U dan V isomorpik bila dan hanya bila dim(U ) = dim(V )
Page 44 of 132
(m = n). Lagipula, ada suatu isomorpisma tunggal α : U →V yang memenuhi α(u i )= v i , i = 1, . . . , n.
Go Back
Bukti Bila α : U
→ V suatu isomorpisma, maka α satu-satu dan pada. Maka dari itu, ker(α) = {0} dan Im(α) = V . Sehingga didapat
Full Screen
dim(U ) = dim(ker(α)) + dim(Im(α)) = 0 + dim(V ) = dim(V ). Se-
baliknya, misalkan m = n dan α suatu pemetaan linier yang memenuhi α(u i )= v i , i = 1, . . . , n. Akan ditunjukkan bahwa α satu-satu dan pada.
Close
Quit
Lanjutan Bukti...... Misalkan sebarang u ∈ ker(α), maka α(u) = 0. Tetapi
u=k 1 u 1 +...+k m u m .
Sehingga didapat 0 = α(u) =
Home Page
α(k 1 u 1 +...+k m u m )=k 1 α(u 1 )+...+k m α(u m )=k 1 v 1 +...+k m u m dan karena {v 1 ,...,v m } suatu basis dari V , maka harus-
lah k 1 =...=k n =0 . Jadi u = 0. Maka dari itu ker(α) = {0}. Jadi pemetaan α satu-satu. Selanjutnya, misalkan sebarang v ∈ V , maka v = a 1 v 1 +...+a n v n un-
Title Page
tuk beberapa skalar a i . Tetapi v i = α( u i ), i = 1, . . . , n . Jadi v=a 1 α(u i )+...+a n α(u n ) = α(a 1 u 1 +...+a n u n ) ∈ Im(α). Se-
hingga didapat V = Im(α) atau pemetaan α adalah pada. Kerena pemetaan linier α adalah satu-satu dan pada, maka
U dan V isomorpik. Berikutnya, ditunjukkan bahwa iso- morphisma α yang memenuhi α(u i )= v i , i = 1, . . . , n adalah tunggal. Misalkan β : U → V adalah suatu isomorphisma
Page 45 of 132
Go Back
yang juga memenuhi β(u i )= v i , i = 1, . . . , n dan misalkan se- barang u = k 1 u 1 +...+k n u n ∈ U untuk beberapa skalar k i ∈ K,
maka α(u) − β(u) = α(k 1 u 1 +...+k n u n ) − β(k 1 u 1 +...+k n u n )= k 1 α(u 1 )+...+k n α(u n ) −k 1 α(u 1 ) −...−k n α(u n )=k 1 v 1 +...+k n v n −
Full Screen
k 1 v 1 −...−k n v n = 0. Sehingga didapat α(u) = β(u), ∀u ∈ U. Jadi β = α.
Close
Quit
Misalkan U dan V ruang vektor atas K, himpunan L(U, V, K) menyatakan himpunan semua pemetaan linier dari U ke V .
Misalkan α, β ∈ L(U, V, K) pemetaan α + β
def
didefinisikan sebagai (α+β)(u) = α( u)+β(u)
untuk semua u ∈ U dan pemetaan kα
Home Page
def
didefinisikan sebagai (kα)(u) = kα( u) untuk
Title Page
semua u ∈ U. Maka L(U, V, K) adalah ruang
vektor atas K.
Misalkan α, β ∈ L(U, V, K) dan komposisi
def
dari β ◦ α adalah (βα)(u) = β(α( u)) untuk
Page 46 of 132
semua u ∈ U, maka β ◦ α ∈ L(U, V, K).
Go Back
Bukti
Full Screen
(βα)(k 1 u 1 +k 2 u 2 ) = β(α(k 1 u 1 +k 2 u 2 ))
= β(k 1 α(u 1 )+k 2 α(u 2 )) =k 1 β(α(u 1 )) + k 2 β(α(u 2 ))
Close
=k 1 (βα)( u 1 )+k 2 (βα)( u 2 ).
Quit
Pemetaan Linier dan Aljabar Matriks Misalkan U, V ruang vektor berdimensi hingga atas K masing-masing dengan di-
mensi m dan n. Misalkan Bu = u 1 ,...,u m basis terurut di U , Bv = v 1 ,...,v n basis
Home Page
Title Page
terurut di V dan α ∈ L(U, V, K). Untuk
j = 1, . . . , m, α(u j ) ∈ V , sehingga ada skalar
a i,j ∈ K sehingga α(u j )=a 1,j v 1 +...+a n,j v n .
Bila indeks i dan j dalam skalar a i,j me- nyatakan elemen baris ke-i dan kolom ke-j
dari suatu matriks A, hal ini mendefinisikan matriks representasi dari pemetaan linier α
Page 47 of 132
Go Back
diberikan oleh:
a 1,1 ...a 1,m
Full Screen
A= ... ... ... .
a n,1 ...a n,m
Close
Perhatikan bahwa, skalar-skalar a i,j dalam persamaan α(u j ) menyatakan kolom ke-j
Quit
Sekali matriks-matriks representasi ini di konstruksi sesuai dengan basis-basis yang ada, matriks-matriks ini bisa digu-
Home Page
nakan tanpa lagi merujuk pada basis-basis yang ada, kecuali ada perubahan basis, maka matriks A juga berubah. Un- tuk menjelaskan hal ini, misalkan sebarang u ∈ U, maka
Title Page
u=x 1 u 1 +. . .+x m u m dan v = α(u) ∈ V . Tetapi v = y 1 v 1 +. . .+y n v n .
Sehingga didapat
α(u) = x 1 α(u 1 )+...+x m α(u m )
=x 1 (a 1,1 v 1 +...+a n,1 v n )+...+x m (a 1,m v 1 +...+a n,m v n )
Page 48 of 132
= (a 1,1 x 1 +...+a 1,m x m ) v 1 + . . . + (a n,1 x 1 +...+a n,m x m ) v n
=y 1 v 1 +...+y n v n
Go Back
atau y = Ax, dimana
x 1 y= ... ,A= ... ... ... dan x = ... .
y 1 a 1,1 ...a 1,m
Full Screen
a n,1 ...a n,m
Close
Quit
Home Page
Misalkan α ∈ L(U, V, K) dan β ∈ L(V, W, K) dimana dim(U ) = m, dim(V ) = n dan dim(W ) = p. Representasi matriks
Title Page
dari α dan β masing-masing diberikan oleh A = (α, u j ,v i ) berukuran n × m dan B = (β, v i ,w k ) beruran p × n. Maka
representasi matriks dari komposisi βα ∈ L(U, W, K) diberikan
oleh C = (βα, u P j ,w k ) dimana C = BA dengan c k,j = b k,i a i,j .
i=1
Bukti Gunakan definisi representasi matriks dari suatu pemetaan,
Page 49 of 132
didapat α(u P
j )= a i,j v i dan β(v i )=
b k,i w k . Maka dari itu
i=1
k=1
Go Back
P (β(α( P u
Tetapi (βα)(u j )= c k,j w k , sehingga dengan menyamakan koe-
Full Screen
k=1 n
fisien masing-masing persamaan didapat c P
k,j = b k,i a i,j .
Close
i=1
Quit
Contoh
3 1. Diberikan suatu transformasi linier α : R 3 →R oleh
Home Page
α((x, y, z) ′
) = (x ′ − y − z, x + y + z, z) dengan basis baku teru-
rut didapat: α((1, 0, 0) ′ ) = (1, 1, 0) ′ , α((0, 1, 0) ′ )=(
−1, 1, 0) ′ dan
Title Page
−1, 1, 1) ′ , sehingga matriks representasi dari α
terhadap basis baku terurut diberikan oleh:
Selanjutnya bila digunakan basis terurut B = (1, 0, 0) ′ , (1, 1, 0) ′ , (1, 0, 1) ′ didapat α((1, 0, 0) ′ ) = (1, 1, 0) ′ =
Page 50 of 132
B , α((1, 1, 0) ) = (0, 2, 0) Go Back =
B dan α((1, 0, 1) )=
B . Se-
Full Screen
hingga matriks representasi dari α dengan basis terurut B diberikan oleh:
Close
Quit
2. Diberikan pemetaan linier α : P 3 (R) →P 1 (R) oleh α(p(x)) =
d 2 p(x)
Home Page
dx
a. Matriks representasi A dari α dengan basis terurut B 1 =
1, x, x ,x untuk P 3 (R) dan basis terurut B 2 = 1, x + 2 untuk P 1 (R) diberikan sebagai berikut: α(1) = 0 = 0.1 + 0(x + 2) =
Title Page
(0, 0) 2 ′ ′ , α(x
B , α(x) = 0 = 0.1 + 0(x + 2) = (0, 0) B 2 ) = 2 = 2.1 + 2
2 −12.1+6(x+2) = (−12, 6) B 2 ,
A=
2 b. Misalkan p(x) = a+bx+cx 3 +dx ∈ ker(α), maka 0 = α(p(x)) = 2c + 6dx, ∀x ∈ R. Sehingga didapat c = 0, d = 0. Jadi
Page 51 of 132
ker(α) = {a.1 + bx | a, b ∈ R} = h{1, x}i. Terlihat bahwa dim(ker(α)) = 2.
Go Back
c. Sedangkan dimensi dari image α diberikan oleh:
Full Screen
dim(Im(α)) = dim(P 3 (R)) − dim(ker(α)) = 4 − 2 = 2. Hal ini bisa dicek sebagai berikut, misalkan sebarang q(x) =
Close
2 α + βx + γx 3 + δx ∈P
3 (R) , maka α(q(x)) = 2γ + 6δx = 2γ.1 + 6δ.x ∈ h{1, x}i. Jadi Im(α) = h{1, x}i dan terlihat
bahwa dimensi Im(α) sama dengan dua.
Quit
3. Misalkan u 1 ,u 2 ,u 3 basis terurut dari U , v 1 ,v 2 ,v 3 dan w 1 ,w 2 adalah suatu basis terurut dari W . Selanjutnya diberikan
Home Page
pemetaan linier α : U → V dan β : V → W masing-masing oleh α(u 1 )= v 1 +2 v 2 −v 3 , α(u 2 )= v 2 +2 v 3 , α(u 3 )= −v 1 + v 2 +3 v 3
dan β(v 1 )=2 w 1 −w 2 , β(v 2 )= w 1 + w 2 , β(v 3 )= −2w 1 +3 w 2 . Bila A = (α, u j ,v i ) dan B = (β, v i ,w k ) , maka didapat matriks
Title Page
dan matriks representasi C = (βα, u j ,w k ) diberikan oleh
Page 52 of 132
Go Back
Full Screen
Bisa dicek langsung lewat vektor-vektor basis
(βα)( u 1 ) = β( v 1 +2 v 2 −v 3 )=6 w 1 − 2w 2 (βα)( u 2 ) = β( v 2 +2 v 3 )= −3w 1 +7 w 2
Close
(βα)( u 3 ) = β( −v 1 + v 2 +3 v 3 )= −7w 1 + 11 w 2 .
Quit
Pemetaan Identitas Pementaan I U :U → U adalah pemetaan identitas bila I U ( u) = u untuk semua u ∈ U.
Bila pemetaan α : U → V suatu isomorpisma (satu-satu dan pada), maka ada pemetaan invers α −1 :V → U sehingga
Home Page
α −1 α=I U dan αα −1 =I V .
Title Page
Bila α : U
→ V suatu isomorpisma, maka α −1 :V → U adalah
pemetaan linier. Bila matriks representasi α adalah A dan matriks representasi dari α −1 adalah B, maka BA = I dan
AB = I. Contoh. Misalkan u i , i = 1, 2, 3 adalah basis terurut dari U dan
Page 53 of 132
v j , j = 1, 2, 3 adalah basis terurut dari V . Pemetaan linier α : U → V diberikan oleh: α(u 1 )= v 1 +2 v 2 −v 3 , α(u 2 )= v 2 +2 v 3 dan
α(u 3 )= −v 1 + v 2 +3 v 3 , maka A = (α, u i ,v j ) diberikan oleh
Go Back
Full Screen
didapat B = A −1 adalah matriks representasi dari α −1 dimana:
Quit
B= 1.75 −0.5 0.75
Perubahan dari suatu basis Perubahan basis dari suatu transformasi
Home Page
linier adalah penting.
Sebagaimana
telah diketahui dari pembahasan sebelum- nya bahwa, suatu transformasi linier
Title Page
memberikan suatu matriks representasi melalu suatu basis yang telah ditentukan.
Tentunya matriks representasi ini akan berbeda bila digunakan basis lain yang
berbeda tetapi tetap merupakan suatu ma- triks representasi dari suatu transformasi linier yang sama. Perubahan basis tu-
Page 54 of 132
juan utamanya adalah mendapatkan su- atu matriks represenatsi yang mudah untuk
Go Back
penghitungan (komputasi) dan bisa men- jelaskan makna perubahan bentuk suatu
Full Screen
benda dalam domainnya menjadi bentuk yang lainnya dalam kodomainnya.
Close
Quit
Misalkan B = u 1 ,...,u n adalah basis terurut dari suatu ruang
vektor U atas K dan sebarang u ∈ U dapat diungkapkan sebagai u = x 1 u 1 +...+x n u n dimana skalar-skalar x i meru-
Home Page
pakan n-pasang berbentuk (x n
1 ,...,x n )
∈K
. Maka pemetaan
Title Page
B :U →K dinamakan suatu pemetaan koordinat dan ρ def
B ( u) = (x 1 ,...,x ) ′ n dinamakan suatu vektor koordinat dari
u ∈ U terhadap basis terurut B. Dalam hal ini ρ B adalah suatu
isomorpisma maka dari itu U ∼ n =K .
Bukti Misalkan sebarang u = x 1 u 1 +...+x n u n ∈ U, v = y 1 u 1 +...+y n u n ∈ V dan k 1 ,k 2 ∈ K, maka didapat ρ B (k 1 u+
Page 55 of 132
k 2 v) = ρ B (k 1 x 1 u 1 +...+k 1 x n u n +k 2 y 1 u 1 +...+k 2 y n u n )=ρ B ((k 1 x 1 + k ′
2 y 1 ) u 1 + . . . + (k 1 x n +k 2 y n ) u n ) = (k 1 x 1 +k 2 y 1 ,...,k 1 x n +k 2 y n ) =
1 (x 1 ,...,x n ) +k 2 (y 1 ,...,y n ) =k 1 ρ B ( u)+k 2 ρ B ( v). Terlihat bahwa ρ B
Go Back
adalah pemetaan linier. Karena untuk setiap (x n
1 ,...,x n ) ∈K vektor u = x ′
1 u 1 +...+x n u n memenuhi ρ B ( u) = (x 1 ,...,x n ) , maka
pemetaan ρ B adalah pada. Selanjutnya misalkan sebarang
Full Screen
u=x
+...+x
1 u 1 n u n ∈ ker(ρ B ) , maka ρ B ( u) = (x 1 ,...,x n ) = (0, . . . , 0) ′ . Didapat x 1 = 0, . . . , x n =0 . Jadi u = 0. Maka dari
itu pemetaan ρ B adalah satu-satu. Karena pemetaan linier ρ B adalah satu-satu dan pada, maka ρ B adalah suatu isomorpisma
Close
atau U ∼ n =K .
Quit
Contoh
Home Page
1. Misalkan diberikan dua basis terurut
B 1 = (1, 0) , (0, 1) dan B 2 = (1, 1) , (1, −1)
Title Page
dari ruang vektor R . Terhadap ba-
sis B 2
1 , sebarang (x, y) ∈R didapat
(x, y) = x(1, 0) + y(0, 1) . Sehingga dida-
pat ρ B ((x, y) ) = (x, y) . Terhadap basis
B 2 , (x, y) =k 1 (1, 1) +k (1,
2 −1) , didapat x=k 1 +k 2 ,y=k 1 −k 2 . dari sini diperoleh
Page 56 of 132
x+y
−y
,k 2 =
. Jadi ρ B ((x, y) )=
Go Back
x −y
Full Screen
. Sehingga ρ B ((1, 0) )=
Close
dan ρ B ((0, 1) )= ,
Quit
Home Page
✲V C
Title Page
Misalkan B = u 1 ,...,u m suatu basis terurut dari ruang vektor
U,C=v 1 ,...,v n suatu basis terurut dari ruang vektor V , kedua ruang vektor atas skalar K. Suatu pemetaan linier α : U →V dengan matriks representasi A = (α, B, C). Misalkan α(u) = v
Page 57 of 132
dimana u = x 1 u 1 +. . .+x m u m ∈ U dan v = y 1 v 1 +. . .+y n v n ∈ V . Dari pembahasan sebelumnya dijelaskan bahwa v = α(u) dapat disa-
jikan oleh persamaan matriks y = Ax, dimana x = (x 1 ,...,x m ) ′
Go Back
dan y = (y
1 ,...,y n ) . Misalkan P adalah pemetaan koordinat, maka x = P B ( u), y = P C ( v) dan matriks representasi dari per-
samaan vektor v = α(u) adalah P C ( v) = AP B ( u). Sehingga di-
Full Screen
dapat, v = α(u) = P −1
C AP B ( u), ∀u ∈ U. Jadi α = P C AP B atau
A=P −1
C αP B . Hasil-hasil yang didapat ini dijelaskan dalam di-
Close
agram diatas.
Quit
Home Page
Misalkan α : U → V suatu pemetaan linier, B dan ¯ B dua ba- sis terurut yang berbeda dari U sedangkan C dan ¯ C dua basis
Title Page
terurut yang berbeda dari V . Bila matiks-matriks representasi dari α adalah A = (α, B, C) dan ¯ A = (α, ¯ C), maka perubahan B, ¯
basis tidak berpengaruh pada suatu pemetaan linier sehingga hal ini berkaitan dengan pemetaan identitas. Tetapi peruba- han basis mempunyai pengaruh terhadap matriks-matriks rep-